STRATEGI & RENCANA
PENGELOLAAN
LAHAN AKSES TERBUKA
DI KABUPATEN DHARMASRAYA
STRATEGI & RENCANA
PENGELOLAAN
LAHAN AKSES TERBUKA
DI KABUPATEN DHARMASRAYA
0048’25,367’’- 1
41’40,269” LS 1018’32,52’’ - 101
53’3,166’’ BT
IX Koto Pulau Punjung Sitiung Koto Besar Koto Baru Asam Jujuhan Sungai Rumbai Koto Salak Tiumang Padang Laweh Timpeh
: Kab. Sijunjung dan Kab. Kuantan Singingi (Prov. Riau) Utara
Kab. Solok &
Kab. Solok Selatan Barat :
Kab. Bungo & Kab. Tebo (Prov. Jambi)
Timur :
• Ketinggian : 82 - 1.525 mdpl
• Jumlah Penduduk : 223.120 Jiwa
• Luas Wilayah : 3.025,98 Km2
ISU STRATEGIS LH dalam RPJMD
Kab. Dharmasraya 2016-2021
ISU STRATEGIS LH dalam RPJMD
Kab. Dharmasraya 2016-2021
Isu Strategis Kabupaten Dharmasraya
Keterkaitan dengan Isu Strategis Nasional dan Provinsi
Pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten Dharmasraya sebagai
bagian DAS Batang Hari rentan terhadap pencemaran sungai serta ancaman bencana alam banjir dan longsor. Peran pengendalian
pemanfaatan ruang perlu dilakukan dengan lebih ketat dengan
memperkuat fungsi peran instansi perijinan dan pengawasan
pemanfaatan ruang.
Salah satu isu strategis pembangunan daerah Sumbar adalah kerawanan terhadap bencana. Dalam RPJM Provinsi terdapat rumusan isu
pembangunan untuk melaksanakan
prinsip pembangunan
berkelanjutan sesuai dengan
VISI DLH
2016 - 2021
VISI DLH
2016 - 2021
“Menjadi
Percontohan
dalam
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
dengan Konsep
“Menjadi
Percontohan
dalam
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
dengan Konsep
VISI BUPATI
2016 - 2021
VISI BUPATI
2016 - 2021
Page 5
MISI BUPATI 2016 - 2021
MISI BUPATI 2016 - 2021
• Misi 1: meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
kecakapan, keahlian, sikap dan moralitas sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, inovasi dan keharmanisan masyarakat.
• Misi 2: meningkatkan kualitas infrastruktur daerah sebagai pelayanan
dasar daerah secara merata dan sumber kemajuan ekonomi.
• Misi 3: mengelola kekayaan sumber daya alam pertanian, pertambangan,
peternakan, perikanan dan pariwisata secara optimal dan bernilai tambah besar mensejahterakan masyarakat.
• Misi 4: Memelihara Kualitas Lingkungan Kabupaten Dharmasraya
untuk Mendukung Pembangunan yang Berkelanjutan.
• Misi 5: mewujudkan tata kelola pemerintahan yang andal dan maju
sehingga mampu membangun berbagai potensi daerah.
• Misi 6: memberdayakan nagari dan kelompok masyarakat sebagai pelaku pembangunan dalam bidang sosial dan ekonomi.
MISI LH dalam RPJMD 2016-2021
MISI LH dalam RPJMD 2016-2021
MISI TUJUAN SASARAN
Misi 4 : Memelihara kualitas lingkungan Kabupaten
Dharmasraya untuk
mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
1. Pengelolaan dan
pemanfaatan hutan melalui perhutanan sosial.
Terwujudnya pemanfaatan perhutanan sosial
2. Peningkatan kinerja penataan ruang daerah.
1. Tersedianya pedoman pemanfaatan dan pengendalian ruang kabupaten;
2. Aparatur pemerintah daerah yang semakin kompeten dalam penyelenggaraan penataan ruang daerah.
3. Penghijauan lahan kritis Berkurangnya lahan kritis
4. Pelestarian
Page 7
MISI DLH 2016 - 2021
MISI DLH 2016 - 2021
• Mengembangkan kawasan Smart Environment sebagai bagian yang mendukung konsep Smart City;
• Meningkatkan pengelolaan limbah sampah organik menjadi penghasil pupuk organik terbesar di sumatera;
• Pemanfaatan limbah dan sampah menjadi pendukung perekonomian masyarakat;
• Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
meliputi air, udara dan tanah;
• Mengembangkan wawasan cinta lingkungan sebagai bagian karakter
masyarakat dan mengembangkan Ecotourism berbasis masyarakat dalam perlindungan Lingkungan Hidup;
• Memanfaatkan lahan tidur menjadi ketahanan ekonomi berbasis ekonomi hijau;
• Mengembangkan data dan informasi lingkungan hidup yang mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan;
• Mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan secara optimal;
7 (tujuh) Program DLH
Kabupaten Dharmasraya
7 (tujuh) Program DLH
Kabupaten Dharmasraya
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan;
2) Program Pengendalian Kerusakan dan
Pencemaran Lingkungan Hidup;
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alam;
Penggunaan Lahan di Kab. Dharmasaraya
Penggunaan Lahan di Kab. Dharmasaraya
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
No.
Lapangan Usaha
Jumlah
1
Pertanian
60.58
2
Industri Pengolahan
2.28
3
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
11.83
4
Jasa-jasa
12.09
5
Lainnya
13.22
Jumlah
100
Persentase Penduduk menurut Lapangan Usaha
Luas Areal Pertambangan di
Kab.Dharmasraya
Luas Areal Pertambangan di
Kab.Dharmasraya
Luas areal pertambangan Tahun 2015 yang berizin seluas 696,55 Ha
No Jenis Bahan Galian Luas Areal (Ha) (Ton/Tahun)Produksi
1 Batu Bara 197.33 75,457.43
2 Batu Bara 481.22 55,035.46
3 Batuan (Sirtukil) 18.00 15.181.00
Page 13
Pertambangan Rakyat
Pertambangan Rakyat
Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.
KONDISI PETI
KONDISI PETI
Banyak pertambangan rakyat namun tidak berizin
Banyak pertambangan rakyat namun tidak berizin
PETI
(Pertambangan Tanpa Izin)PETI
(Pertambangan Tanpa Izin)Fakta yang terjadi
Fakta yang terjadi
Emas alluvial, pasir dan batuan secara illegal di sungai dan sempadan sungai serta lahan produktif Emas alluvial, pasir dan batuan secara illegal di sungai dan sempadan sungai serta lahan produktif masyarakat
Mekanis (excavator, pompa semprot dan pompa hisap, sluice box) dan manual (dulang).
Mekanis (excavator, pompa semprot dan pompa hisap, sluice box) dan manual (dulang).
RTRW
KONDISI JORONG BUKIT MINDAWA
KONDISI JORONG BUKIT MINDAWA
MINDAWA = Minang Sunda Jawa
Ilegal Mining di Sub-DAS Batang Hari
Pendangkalan
KONDISI SUNGAI AKIBAT ILLEGAL MINING (Observasi Lapangan 15 Mei 2014)
KONDISI SUNGAI AKIBAT ILLEGAL MINING (Observasi Lapangan 15 Mei 2014)
Ilegal Mining di Sekitar DAS Sungai Nyunyo dan Sungai Palangko sepanjang ±10 km dan lebar ±500m merusak sempadan sungai di Jorong Bukit Mindawa dan Padang Sari di Nagari Tebing
KONDISI AKSES JALAN
KONDISI AKSES JALAN
Kondisi akses
jalan, sebagian
sudah ada
Inventarisasi 2 Sept 2014
MAPPING LOKASI PETI
MAPPING LOKASI PETI
Sungai Rotan
Aur Jaya
KRONOLOGIS
KRONOLOGIS
Hasil Pemantauan Penggunaan Merkuri pada Kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil DAS Batanghari Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat (Asisten Deputi Pengelolaan LB3, Deputi Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah, KLH, Tahun 2012) Konvensi Minamata
Peninjauan lapangan Tim BLH 15 Mei 2014 di Bukit Mindawa dan 2 September 2014 di DAS Batangahari.
Informasi PETI diperoleh melalui observasi dan bincang-bincang informal antara PEMDA dan warga masyarakat.
Pemantauan citra satelit (google map).
Peninjauan lapangan DAS Batanghari & Bukit Mindawa TIM BLH, TIM BAPEDALDA PROVINSI dan Tim KLHK Tahun 2016
Pemantauan Drone dan Pengambilan Sample Air dan Tanah
Proposal 2016 Rencana Pemulihan Lahan Akses Terbuka 2017
Hasil Pemantauan Penggunaan
Merkuri KLH-RI, Tahun 2012
Hasil Pemantauan Penggunaan
Merkuri KLH-RI, Tahun 2012
Pemantauan Kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil DAS
Batanghari Kab.Dharmasraya Provinsi SUMBAR (Asdep
Pengelolaan LB3, Deputi Pengelolaan B3, Limbah B3 dan
Sampah, KLHK RI Tahun 2012).
Pemantauan 14-17 Mei 2012
pengambilan contoh-
contoh
uji geokimia (uji air permukaan/air sungai, tanah, ikan dan
udara ambien) di bagian hulu, tengah dan hilir Sungai
Batanghari.
Pemeriksaan kadar merkuri rambut 30 orang
responden dan wawancara dengan kuisoner (13
pengelola emas dan 17 bukan pengelola emas).
Hasil
53,33% Hg ≥10 ppm
dan
46,67% Hg ≤
10 ppm.
Hg tertinggi pada rambut pengelola emas di
Pasar Pulau Punjung 1032 ppm.
Peninjauan Lapangan DAS Batanghari & Bukit
Mindawa (TIM BLH – TIM BAPEDALDA PROV – TIM
KLHK Tahun 2016
Peninjauan Lapangan DAS Batanghari & Bukit
Mindawa (TIM BLH – TIM BAPEDALDA PROV – TIM
LAT BUKIT MINDAWA NAGARI TEBING
TINGGI KEC. PULAU PUNJUNG
LAT BUKIT MINDAWA NAGARI TEBING
TINGGI KEC. PULAU PUNJUNG
•
Lokasi Jorong
Padang Sari, Nagari
Tebing Tinggi, Kec.
Pulau Punjung
•
Latitude 1
o4’ 11,39”
•
Longtitude 101
o32’
55,12”
•
Latitude 1
o1’ 42,23”
•
Longtitude 101
o33’ 43,75”
KONDISI LAT RAWA JENGKOL, BUKIT MINDAWA
Page 27
LAT BUKIT GADING KEC. KOTO BARU
KAB.DHARMASRAYA
LAT BUKIT GADING KEC. KOTO BARU
KAB.DHARMASRAYA
• Sungai Koto Balai, Jorong Aur Jaya,
Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru
• Latitude 1o 6’ 55,26”
• Longtitude 101o 35’ 59,84”
• Altitude 118,056
LAT SUNGAI ROTAN JORONG BUNGA
TANJUNG NAGARI GUNUNG MEDAN
KEC. SITIUNG
LAT SUNGAI ROTAN JORONG BUNGA
TANJUNG NAGARI GUNUNG MEDAN
KEC. SITIUNG
• Sungai Rotan, Jorong Bunga Tanjung, Nagari Gunung Medan, Kec.
LAT AUR JAYA NAGARI KOTO PADANG
KEC. KOTO BARU
LAT AUR JAYA NAGARI KOTO PADANG
KEC. KOTO BARU
•
Jorong Aur Jaya, Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru
•
Latitude 1
o4’ 55,96”, Longtitude 101
o37’ 54,03”
•
Altitude 172,569
Page 31
RUANG LINGKUP KEGIATAN
RUANG LINGKUP KEGIATAN
1 Persiapan,
2 Studi literatur dan pengumpulan data sekunder,
3 Identifikasi kondisi fisik dan kepemilikan lahan,
4 Survai Topografi dan Pengambilan Sampel
kualitas tanah, kualitas air serta kondisi sarana,
prasarana dan sosial masyarakat,
5 Pengolahan data,
6 Penyusunan program-program pemulihan
lahan,
PEMULIHAN KERUSAKAN
LAHAN AKSES TERBUKA
PEMULIHAN KERUSAKAN
DHARMASRAYA & DAS BATANGHARI
DHARMASRAYA & DAS BATANGHARI
• Perubahan bentang alam sebagai akibat kegiatan penambangan dapat berpengaruh terhadap tata air (air permukaan dan air tanah).
• Penggunaan bahan berbahaya
dan beracun (merkuri atau sianida) dalam kegiatan penambangan
emas, beresiko terkontaminasi terhadap air dan tanah.
• Kandungan merkuri yang terdapat pada sedimen jauh lebih besar
dibanding yang terpantau di air.
• Sawah di Kabupaten Dharmasraya seluas 7.996 Ha, berpotensi terkena dampak kontaminasi merkuri.
Dharmasraya merupakan kawasan hulu dari DAS Batanghari.
Apabila dari hulu sudah
tercemar, manfaatnya menjadi berkurang.
Dharmasraya
Pengaruh Sekitar Lokasi Pemulihan
Pengaruh Sekitar Lokasi Pemulihan
• Keberhasilan pelaksanaan pemulihan ditunjukkan
dengan peningkatan tutupan vegetasi dan kualitas air
sungai.
• Keberhasilan pelaksanaan pemulihan dipengaruhi oleh daerah tangkapan air.
Apabila daerah tangkapan air semakin rusak, berpengaruh terhadap kondisi air dan
tanah di lokasi pemulihan.
• Kegiatan penambangan yang
RESTORASI POLA ALIRAN AIR
PERMUKAAN
RESTORASI POLA ALIRAN AIR
PERMUKAAN
Hasil pemantauan menggunakan drone dapat digunakan untuk
menata kolong dan aliran air permukaan. Ada beberapa kolong yang dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan kualitas air
KONSEP PEMULIHAN DARI KLHK
KONSEP PEMULIHAN DARI KLHK
• Konsep Pemuihan diharapkan dapat menarik berbagai pihak untuk berpartisipasi atau
berkunjung (agrowisata). • Contoh pertimbangan:
Lahan bekas tambang
EMAS.
Berada di kanan-kiri anak
SUNGAI
• “NAGA EMAS”
• Masing-masing poligon dengan tema dan perlakuan tertentu,
PENGEMBANGAN AGROWISATA
PENGEMBANGAN AGROWISATA
Konsep agrowisata:
• Penggunaan tanaman yang tidak dikonsumsi.
• Kolong yang tidak ditimbun belum bisa digunakan untuk budidaya ikan.
Air dan Tanah Kondisi Terkontaminasi Merkuri
Kandungan mercury: • pada Sungai
berkisar 0,002-0,0024 mg/L
(standar ambang batas < 0,0001 mg/L).
• pada tanah
STRATEGI RENCANA
PENGEMBANGAN LAT 300
Ha
STRATEGI RENCANA
RENCANA PENGEMBANGAN
RENCANA PENGEMBANGAN
Kawasan 300 Ha
Alur Sungai Tampak Samping Tipikal Penampang
1. DED RENCANA NORMALISASI SUNGAI
1. DED RENCANA NORMALISASI SUNGAI
2. RENCANA PENGEMBANGAN
2. RENCANA PENGEMBANGAN
Rencana Lokasi 5 Ha
Lokasi 5 Ha DED
• Akses jalan aspal 9,2 km
Konservasi Bambu
Konservasi Bambu
Beberapa Jenis Bambu yang dikembangkan:
1. Bambu pattung (
Dendrocalamus asper
),
2. Bambu Hitam / Bambu Wulung (
Gigantochloa
atroviolacea
),
3. Bambu Apus / Bambu Tali (
Gigantochloa apus
Kurz
),
1. Penanaman berbagai jenis bambu; 2. Gerbang masuk dengan icon spesial; 3. Jogging track dan cycle track;
4. Kantor, pusat kerajinan bamboo, gallery seni budaya, saung2 atau gazebo;
5. Fasilitas ibadah, air bersih, MCK dan IPAL terpadu; 6. Penerangan Solar cell, PLTMH/PLTBM;
7. Waterpark mini;
Kolam underwater
Permainan air untuk anak-anak
Water treatment plant untuk wisata air Kolam terapi ikan dan budidaya ikan hias
8. Menara teropong, flying fox, outbond area dan paint
Page 45
•
Pengerukan dan penataan sungai sepanjang 10
km
•
Jalan akses lokasi;
•
Tanaman hias dan pelindung konservasi;
•
Waterpark
•
Kolam pancing, Ikan Larangan
•
Pusat Kerajinan & pemasaran produk seni dan
budaya;
•
Danau untuk banana boat, sepeda air, dan
perahu naga
•
Panggung aksi, bioskop 5 D, pendopo, galeri
bambu;
•
Homestay bernuansa adat;
•
Kuliner, Restoran apung atau restoran bambu;
•
Perkebunan buah (hidroponik);
Pengembangan Lokasi Keseluruhan 300Ha
(Stakesholder Terkait/Investor)
•
Track trabas dan off road;
•
Kereta gantung melintasi hutan bambu;
•
Fasilitas internet (Menara
Telekomunikasi);
•
Eduworld dan kebun binatang mini
(kelinci, kura2, dan burung);
•
Pusat permainan anak-anak;
•
Rumah pengelolaan sampah;
•
Wisata manasik haji
Pengembangan Lokasi Keseluruhan 300 Ha
(Stakesholder Terkait/Investor)
3. PENGELOLAAN KAWASAN LAT Oleh
BUMDES atau KELOMPOK
MASYARAKAT
3. PENGELOLAAN KAWASAN LAT Oleh
BUMDES atau KELOMPOK
MASYARAKAT
BINA MANUSIA
(Sosio Budaya)
BINA MANUSIA
(Sosio Budaya)
BINA LINGKUNGAN
(Kualitas Fisik)
BINA LINGKUNGAN
(Kualitas Fisik)
Peran serta masyarakat menciptakan, menjaga dan
menumbuh kembangkan
BINA USAHA
(Ekonomi)
BINA USAHA
(Ekonomi)
Dari Kelompok Terbentuk lingkungan
Usaha Ekonomi Kreatif
HASIL REVIEW DED
PETA DED LAT
SUNGAI NYUNYO
BUKIT MINDAWA
PETA DED LAT
SUNGAI NYUNYO
BUKIT MINDAWA
Panjang Lokasi ±10.000 m Luas Lahan yang rusak, yang
perlu direklamasi ± 300 Ha Jumlah penduduk Nagari
Tebing Tinggi ± 4.000 Jiwa Rencana lokasi penyusunan
DED pemulihan kerusakan Lahan Akses Terbuka berada pada TITIK AWAL Peninjauan dengan akses dari Bukit
Zonasi Naga Emas
Zonasi Naga Emas
1,2,3 : Pusat Utama Kegiatan (zona
rekreasi), water park, danau/embung, wisata air (sepeda air, perahu naga, banana boat), under water slfie, flying fox.
4 : Pengembangan 5 Ha awal (Galeri seni, panggung seni).
5,6 : Taman labrin, Kampung Minang, Sunda, Jawa, Kampung Jepang dan Kampung Koboy.
7,8 : Bambu Korea, perkemahan,
gazebo, outbond, jembatan bambo, penelitian pendidikan dan budaya (herbarium kultur jaringan jenis2 bambu).
9,10 : Konservasi berbagai jenis Bambu (terutama bambu hitam).
Jalur 1 ke 9 jalur off road, 9 ke 1 jalur wisata perahu.
Bentuk karakter mengikuti frame Naga
KONSEP ECO-EDU-GREEN / AGROEDUWISATA
KONSEP ECO-EDU-GREEN / AGROEDUWISATA
Fasilitas Pendukung Pemulihan LAT 5 Ha
Fasilitas Pendukung Pemulihan LAT 5 Ha
Mushola
Ruang Penelitian
Pos Satpam
TARGET PEMULIHAN LAT
NAGARI TEBING TINGGI
TARGET PEMULIHAN LAT
NAGARI TEBING TINGGI
Stakeholder Yang Akan Terlibat Dalam Pemulihan &
Pengembangan LAHAN AKSES TERBUKA
Pelaksanaan dan Fasilitasi Kegiatan LAT
Pelaksanaan dan Fasilitasi Kegiatan LAT
1. Kelengkapan perizinan
a.
Penyusunan dokumen lingkungan hidup,
b.
Rekomendasi
atau
perizinan
pemanfaatan
sempadan sungai,
c.
Izin Mendirikan Bangunan
d.
Perizinan pendukung lainnya
2. Waktu Pelaksanaan Pemulihan LAT 5 Ha
Hak dan Kewajiban melalui MoU
Hak dan Kewajiban melalui MoU
1. Para Pihak :
a.
KLHK
c. Pemkab Dharmasraya
b.
Pemprov Sumbar
d. Asosiasi, Perusahaan
2.
Ruang Lingkup :
a.
Pembuatan master plan.
b.
Pemulihan Lahan Akses Terbuka.
c.
Pembangunan
infrastruktur
agrowisata
pasca
tambang.
d.
Pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat.
e.
Pengembangan wisata pasca tambang dan industri
kreatif.
Kegiatan 2017 KLHK
Kegiatan 2017 KLHK
•
Penataan lahan
•
Penanaman
•
Gerbang Masuk
•
Jalan beton (yang didalam)
•
Gazebo bambu (beberapa unit)
•
Air bersih dan drainase (sebagian)
•
Pos Satpam 1 unit
•
Gedung penelitian 1 unit
Kegiatan DLH Provinsi 2017
Kegiatan DLH Provinsi 2017
•
Pendampingan Program KLHK
•
Fasilitasi MoU + Rencana Teknis
Kegiatan Pemkab Dharmasraya
2017-2018
Kegiatan Pemkab Dharmasraya
2017-2018
•
Persiapan pembahasan MoU di Kabupaten bersama
stakeholder terkait;
•
Kelengkapan Perizinan;
•
Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA;
•
Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan;
•
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam