• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategi Pengelolaan LAT Dharmasraya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategi Pengelolaan LAT Dharmasraya"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI & RENCANA

PENGELOLAAN

LAHAN AKSES TERBUKA

DI KABUPATEN DHARMASRAYA

STRATEGI & RENCANA

PENGELOLAAN

LAHAN AKSES TERBUKA

DI KABUPATEN DHARMASRAYA

(2)

0048’25,367’’- 1

41’40,269” LS 1018’32,52’’ - 101

53’3,166’’ BT

IX Koto Pulau Punjung Sitiung Koto Besar Koto Baru Asam Jujuhan Sungai Rumbai Koto Salak Tiumang Padang Laweh Timpeh

: Kab. Sijunjung dan Kab. Kuantan Singingi (Prov. Riau) Utara

Kab. Solok &

Kab. Solok Selatan Barat :

Kab. Bungo & Kab. Tebo (Prov. Jambi)

Timur :

• Ketinggian : 82 - 1.525 mdpl

• Jumlah Penduduk : 223.120 Jiwa

• Luas Wilayah : 3.025,98 Km2

(3)

ISU STRATEGIS LH dalam RPJMD

Kab. Dharmasraya 2016-2021

ISU STRATEGIS LH dalam RPJMD

Kab. Dharmasraya 2016-2021

Isu Strategis Kabupaten Dharmasraya

Keterkaitan dengan Isu Strategis Nasional dan Provinsi

Pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten Dharmasraya sebagai

bagian DAS Batang Hari rentan terhadap pencemaran sungai serta ancaman bencana alam banjir dan longsor. Peran pengendalian

pemanfaatan ruang perlu dilakukan dengan lebih ketat dengan

memperkuat fungsi peran instansi perijinan dan pengawasan

pemanfaatan ruang.

Salah satu isu strategis pembangunan daerah Sumbar adalah kerawanan terhadap bencana. Dalam RPJM Provinsi terdapat rumusan isu

pembangunan untuk melaksanakan

prinsip pembangunan

berkelanjutan sesuai dengan

(4)

VISI DLH

2016 - 2021

VISI DLH

2016 - 2021

“Menjadi

Percontohan

dalam

Pengelolaan

Lingkungan Hidup

dengan Konsep

“Menjadi

Percontohan

dalam

Pengelolaan

Lingkungan Hidup

dengan Konsep

VISI BUPATI

2016 - 2021

VISI BUPATI

2016 - 2021

(5)

Page 5

MISI BUPATI 2016 - 2021

MISI BUPATI 2016 - 2021

Misi 1: meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan

kecakapan, keahlian, sikap dan moralitas sebagai upaya untuk

meningkatkan produktivitas, inovasi dan keharmanisan masyarakat.

Misi 2: meningkatkan kualitas infrastruktur daerah sebagai pelayanan

dasar daerah secara merata dan sumber kemajuan ekonomi.

Misi 3: mengelola kekayaan sumber daya alam pertanian, pertambangan,

peternakan, perikanan dan pariwisata secara optimal dan bernilai tambah besar mensejahterakan masyarakat.

Misi 4: Memelihara Kualitas Lingkungan Kabupaten Dharmasraya

untuk Mendukung Pembangunan yang Berkelanjutan.

Misi 5: mewujudkan tata kelola pemerintahan yang andal dan maju

sehingga mampu membangun berbagai potensi daerah.

• Misi 6: memberdayakan nagari dan kelompok masyarakat sebagai pelaku pembangunan dalam bidang sosial dan ekonomi.

(6)

MISI LH dalam RPJMD 2016-2021

MISI LH dalam RPJMD 2016-2021

MISI TUJUAN SASARAN

Misi 4 : Memelihara kualitas lingkungan Kabupaten

Dharmasraya untuk

mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

1. Pengelolaan dan

pemanfaatan hutan melalui perhutanan sosial.

Terwujudnya pemanfaatan perhutanan sosial

2. Peningkatan kinerja penataan ruang daerah.

1. Tersedianya pedoman pemanfaatan dan pengendalian ruang kabupaten;

2. Aparatur pemerintah daerah yang semakin kompeten dalam penyelenggaraan penataan ruang daerah.

3. Penghijauan lahan kritis Berkurangnya lahan kritis

4. Pelestarian

(7)

Page 7

MISI DLH 2016 - 2021

MISI DLH 2016 - 2021

Mengembangkan kawasan Smart Environment sebagai bagian yang mendukung konsep Smart City;

Meningkatkan pengelolaan limbah sampah organik menjadi penghasil pupuk organik terbesar di sumatera;

Pemanfaatan limbah dan sampah menjadi pendukung perekonomian masyarakat;

Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

meliputi air, udara dan tanah;

Mengembangkan wawasan cinta lingkungan sebagai bagian karakter

masyarakat dan mengembangkan Ecotourism berbasis masyarakat dalam perlindungan Lingkungan Hidup;

Memanfaatkan lahan tidur menjadi ketahanan ekonomi berbasis ekonomi hijau;

Mengembangkan data dan informasi lingkungan hidup yang mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan;

• Mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan secara optimal;

(8)

7 (tujuh) Program DLH

Kabupaten Dharmasraya

7 (tujuh) Program DLH

Kabupaten Dharmasraya

1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan;

2) Program Pengendalian Kerusakan dan

Pencemaran Lingkungan Hidup;

3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup;

4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber

Daya Alam;

(9)

Penggunaan Lahan di Kab. Dharmasaraya

Penggunaan Lahan di Kab. Dharmasaraya

(10)
(11)

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

No.

Lapangan Usaha

Jumlah

1

Pertanian

60.58

2

Industri Pengolahan

2.28

3

Perdagangan, Hotel dan

Restoran

11.83

4

Jasa-jasa

12.09

5

Lainnya

13.22

 

Jumlah

100

Persentase Penduduk menurut Lapangan Usaha

(12)

Luas Areal Pertambangan di

Kab.Dharmasraya

Luas Areal Pertambangan di

Kab.Dharmasraya

Luas areal pertambangan Tahun 2015 yang berizin seluas 696,55 Ha

No Jenis Bahan Galian Luas Areal (Ha) (Ton/Tahun)Produksi

1 Batu Bara 197.33 75,457.43

2 Batu Bara 481.22 55,035.46

3 Batuan (Sirtukil) 18.00 15.181.00

(13)

Page 13

Pertambangan Rakyat

Pertambangan Rakyat

Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.

KONDISI PETI

KONDISI PETI

Banyak pertambangan rakyat namun tidak berizin

Banyak pertambangan rakyat namun tidak berizin

PETI

(Pertambangan Tanpa Izin)

PETI

(Pertambangan Tanpa Izin)

Fakta yang terjadi

Fakta yang terjadi

Emas alluvial, pasir dan batuan secara illegal di sungai dan sempadan sungai serta lahan produktif Emas alluvial, pasir dan batuan secara illegal di sungai dan sempadan sungai serta lahan produktif masyarakat

Mekanis (excavator, pompa semprot dan pompa hisap, sluice box) dan manual (dulang).

Mekanis (excavator, pompa semprot dan pompa hisap, sluice box) dan manual (dulang).

RTRW

(14)

KONDISI JORONG BUKIT MINDAWA

KONDISI JORONG BUKIT MINDAWA

MINDAWA = Minang Sunda Jawa

Ilegal Mining di Sub-DAS Batang Hari

Pendangkalan

(15)

KONDISI SUNGAI AKIBAT ILLEGAL MINING (Observasi Lapangan 15 Mei 2014)

KONDISI SUNGAI AKIBAT ILLEGAL MINING (Observasi Lapangan 15 Mei 2014)

Ilegal Mining di Sekitar DAS Sungai Nyunyo dan Sungai Palangko sepanjang ±10 km dan lebar ±500m merusak sempadan sungai di Jorong Bukit Mindawa dan Padang Sari di Nagari Tebing

(16)

KONDISI AKSES JALAN

KONDISI AKSES JALAN

Kondisi akses

jalan, sebagian

sudah ada

(17)

Inventarisasi 2 Sept 2014

(18)

MAPPING LOKASI PETI

MAPPING LOKASI PETI

Sungai Rotan

Aur Jaya

(19)

KRONOLOGIS

KRONOLOGIS

Hasil Pemantauan Penggunaan Merkuri pada Kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil DAS Batanghari Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat (Asisten Deputi Pengelolaan LB3, Deputi Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah, KLH, Tahun 2012)  Konvensi Minamata

Peninjauan lapangan Tim BLH 15 Mei 2014 di Bukit Mindawa dan 2 September 2014 di DAS Batangahari.

Informasi PETI diperoleh melalui observasi dan bincang-bincang informal antara PEMDA dan warga masyarakat.

Pemantauan citra satelit (google map).

Peninjauan lapangan DAS Batanghari & Bukit Mindawa  TIM BLH, TIM BAPEDALDA PROVINSI dan Tim KLHK Tahun 2016

Pemantauan Drone dan Pengambilan Sample Air dan Tanah

Proposal 2016  Rencana Pemulihan Lahan Akses Terbuka  2017

(20)

Hasil Pemantauan Penggunaan

Merkuri KLH-RI, Tahun 2012

Hasil Pemantauan Penggunaan

Merkuri KLH-RI, Tahun 2012

Pemantauan Kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil DAS

Batanghari Kab.Dharmasraya Provinsi SUMBAR (Asdep

Pengelolaan LB3, Deputi Pengelolaan B3, Limbah B3 dan

Sampah, KLHK RI Tahun 2012).

Pemantauan 14-17 Mei 2012

pengambilan contoh-

contoh

uji geokimia (uji air permukaan/air sungai, tanah, ikan dan

udara ambien) di bagian hulu, tengah dan hilir Sungai

Batanghari.

(21)

Pemeriksaan kadar merkuri rambut 30 orang

responden dan wawancara dengan kuisoner (13

pengelola emas dan 17 bukan pengelola emas).

Hasil

53,33% Hg ≥10 ppm

dan

46,67% Hg ≤

10 ppm.

Hg tertinggi pada rambut pengelola emas di

Pasar Pulau Punjung 1032 ppm.

(22)

Peninjauan Lapangan DAS Batanghari & Bukit

Mindawa (TIM BLH – TIM BAPEDALDA PROV – TIM

KLHK Tahun 2016

Peninjauan Lapangan DAS Batanghari & Bukit

Mindawa (TIM BLH – TIM BAPEDALDA PROV – TIM

(23)

LAT BUKIT MINDAWA NAGARI TEBING

TINGGI KEC. PULAU PUNJUNG

LAT BUKIT MINDAWA NAGARI TEBING

TINGGI KEC. PULAU PUNJUNG

Lokasi Jorong

Padang Sari, Nagari

Tebing Tinggi, Kec.

Pulau Punjung

Latitude 1

o

4’ 11,39”

Longtitude 101

o

32’

55,12”

(24)

Latitude 1

o

1’ 42,23”

Longtitude 101

o

33’ 43,75”

(25)

KONDISI LAT RAWA JENGKOL, BUKIT MINDAWA

(26)
(27)

Page 27

LAT BUKIT GADING KEC. KOTO BARU

KAB.DHARMASRAYA

LAT BUKIT GADING KEC. KOTO BARU

KAB.DHARMASRAYA

Sungai Koto Balai, Jorong Aur Jaya,

Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru

Latitude 1o 6’ 55,26”

Longtitude 101o 35’ 59,84”

Altitude 118,056

(28)

LAT SUNGAI ROTAN JORONG BUNGA

TANJUNG NAGARI GUNUNG MEDAN

KEC. SITIUNG

LAT SUNGAI ROTAN JORONG BUNGA

TANJUNG NAGARI GUNUNG MEDAN

KEC. SITIUNG

Sungai Rotan, Jorong Bunga Tanjung, Nagari Gunung Medan, Kec.

(29)

LAT AUR JAYA NAGARI KOTO PADANG

KEC. KOTO BARU

LAT AUR JAYA NAGARI KOTO PADANG

KEC. KOTO BARU

Jorong Aur Jaya, Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru

Latitude 1

o

4’ 55,96”, Longtitude 101

o

37’ 54,03”

Altitude 172,569

(30)
(31)

Page 31

RUANG LINGKUP KEGIATAN

RUANG LINGKUP KEGIATAN

1 Persiapan,

2 Studi literatur dan pengumpulan data sekunder,

3 Identifikasi kondisi fisik dan kepemilikan lahan,

4 Survai Topografi dan Pengambilan Sampel

kualitas tanah, kualitas air serta kondisi sarana,

prasarana dan sosial masyarakat,

5 Pengolahan data,

6 Penyusunan program-program pemulihan

lahan,

(32)

PEMULIHAN KERUSAKAN

LAHAN AKSES TERBUKA

PEMULIHAN KERUSAKAN

(33)

DHARMASRAYA & DAS BATANGHARI

DHARMASRAYA & DAS BATANGHARI

Perubahan bentang alam sebagai akibat kegiatan penambangan dapat berpengaruh terhadap tata air (air permukaan dan air tanah).

Penggunaan bahan berbahaya

dan beracun (merkuri atau sianida) dalam kegiatan penambangan

emas, beresiko terkontaminasi terhadap air dan tanah.

Kandungan merkuri yang terdapat pada sedimen jauh lebih besar

dibanding yang terpantau di air.

Sawah di Kabupaten Dharmasraya seluas 7.996 Ha, berpotensi terkena dampak kontaminasi merkuri.

Dharmasraya merupakan kawasan hulu dari DAS Batanghari.

Apabila dari hulu sudah

tercemar, manfaatnya menjadi berkurang.

Dharmasraya

(34)

Pengaruh Sekitar Lokasi Pemulihan

Pengaruh Sekitar Lokasi Pemulihan

• Keberhasilan pelaksanaan pemulihan ditunjukkan

dengan peningkatan tutupan vegetasi dan kualitas air

sungai.

• Keberhasilan pelaksanaan pemulihan dipengaruhi oleh daerah tangkapan air.

Apabila daerah tangkapan air semakin rusak, berpengaruh terhadap kondisi air dan

tanah di lokasi pemulihan.

• Kegiatan penambangan yang

(35)

RESTORASI POLA ALIRAN AIR

PERMUKAAN

RESTORASI POLA ALIRAN AIR

PERMUKAAN

Hasil pemantauan menggunakan drone dapat digunakan untuk

menata kolong dan aliran air permukaan. Ada beberapa kolong yang dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan kualitas air

(36)

KONSEP PEMULIHAN DARI KLHK

KONSEP PEMULIHAN DARI KLHK

• Konsep Pemuihan diharapkan dapat menarik berbagai pihak untuk berpartisipasi atau

berkunjung (agrowisata). • Contoh pertimbangan:

Lahan bekas tambang

EMAS.

Berada di kanan-kiri anak

SUNGAI

“NAGA EMAS”

• Masing-masing poligon dengan tema dan perlakuan tertentu,

(37)

PENGEMBANGAN AGROWISATA

PENGEMBANGAN AGROWISATA

Konsep agrowisata:

• Penggunaan tanaman yang tidak dikonsumsi.

• Kolong yang tidak ditimbun belum bisa digunakan untuk budidaya ikan.

Air dan Tanah Kondisi Terkontaminasi Merkuri

Kandungan mercury: • pada Sungai

berkisar 0,002-0,0024 mg/L

(standar ambang batas < 0,0001 mg/L).

• pada tanah

(38)

STRATEGI RENCANA

PENGEMBANGAN LAT 300

Ha

STRATEGI RENCANA

(39)

RENCANA PENGEMBANGAN

RENCANA PENGEMBANGAN

Kawasan 300 Ha 

(40)

Alur Sungai Tampak Samping Tipikal Penampang

1. DED RENCANA NORMALISASI SUNGAI

1. DED RENCANA NORMALISASI SUNGAI

(41)

2. RENCANA PENGEMBANGAN

2. RENCANA PENGEMBANGAN

Rencana Lokasi 5 Ha

Lokasi 5 Ha DED

Akses jalan aspal  9,2 km

(42)

Konservasi Bambu

Konservasi Bambu

(43)

Beberapa Jenis Bambu yang dikembangkan:

1. Bambu pattung (

Dendrocalamus asper

),

2. Bambu Hitam / Bambu Wulung (

Gigantochloa

atroviolacea

),

3. Bambu Apus / Bambu Tali (

Gigantochloa apus

Kurz

),

(44)

1. Penanaman berbagai jenis bambu; 2. Gerbang masuk dengan icon spesial; 3. Jogging track dan cycle track;

4. Kantor, pusat kerajinan bamboo, gallery seni budaya, saung2 atau gazebo;

5. Fasilitas ibadah, air bersih, MCK dan IPAL terpadu; 6. Penerangan Solar cell, PLTMH/PLTBM;

7. Waterpark mini;

Kolam underwater

Permainan air untuk anak-anak

Water treatment plant untuk wisata airKolam terapi ikan dan budidaya ikan hias

8. Menara teropong, flying fox, outbond area dan paint

(45)

Page 45

Pengerukan dan penataan sungai sepanjang 10

km

Jalan akses lokasi;

Tanaman hias dan pelindung konservasi;

Waterpark

Kolam pancing, Ikan Larangan

Pusat Kerajinan & pemasaran produk seni dan

budaya;

Danau untuk banana boat, sepeda air, dan

perahu naga

Panggung aksi, bioskop 5 D, pendopo, galeri

bambu;

Homestay bernuansa adat;

Kuliner, Restoran apung atau restoran bambu;

Perkebunan buah (hidroponik);

Pengembangan Lokasi Keseluruhan 300Ha 

(Stakesholder Terkait/Investor)

(46)

Track trabas dan off road;

Kereta gantung melintasi hutan bambu;

Fasilitas internet (Menara

Telekomunikasi);

Eduworld dan kebun binatang mini

(kelinci, kura2, dan burung);

Pusat permainan anak-anak;

Rumah pengelolaan sampah;

Wisata manasik haji

Pengembangan Lokasi Keseluruhan 300 Ha 

(Stakesholder Terkait/Investor)

(47)

3. PENGELOLAAN KAWASAN LAT Oleh 

BUMDES atau KELOMPOK 

MASYARAKAT

3. PENGELOLAAN KAWASAN LAT Oleh 

BUMDES atau KELOMPOK 

MASYARAKAT

(48)

BINA MANUSIA

(Sosio Budaya)

BINA MANUSIA

(Sosio Budaya)

(49)

BINA LINGKUNGAN

(Kualitas Fisik)

BINA LINGKUNGAN

(Kualitas Fisik)

Peran serta masyarakat menciptakan, menjaga dan

menumbuh kembangkan

(50)

BINA USAHA

(Ekonomi)

BINA USAHA

(Ekonomi)

Dari Kelompok Terbentuk lingkungan

Usaha Ekonomi Kreatif

(51)

HASIL REVIEW DED

(52)

PETA DED LAT

SUNGAI NYUNYO

BUKIT MINDAWA

PETA DED LAT

SUNGAI NYUNYO

BUKIT MINDAWA

Panjang Lokasi ±10.000 mLuas Lahan yang rusak, yang

perlu direklamasi ± 300 Ha  Jumlah penduduk Nagari

Tebing Tinggi ± 4.000 Jiwa  Rencana lokasi penyusunan

DED pemulihan kerusakan Lahan Akses Terbuka berada pada TITIK AWAL Peninjauan dengan akses dari Bukit

(53)

Zonasi Naga Emas

Zonasi Naga Emas

1,2,3 : Pusat Utama Kegiatan (zona

rekreasi), water park, danau/embung, wisata air (sepeda air, perahu naga, banana boat), under water slfie, flying fox.

4 : Pengembangan 5 Ha awal (Galeri seni, panggung seni).

5,6 : Taman labrin, Kampung Minang, Sunda, Jawa, Kampung Jepang dan Kampung Koboy.

7,8 : Bambu Korea, perkemahan,

gazebo, outbond, jembatan bambo, penelitian pendidikan dan budaya (herbarium kultur jaringan jenis2 bambu).

9,10 : Konservasi berbagai jenis Bambu (terutama bambu hitam).

Jalur 1 ke 9  jalur off road, 9 ke 1  jalur wisata perahu.

Bentuk karakter mengikuti frame Naga

(54)

KONSEP ECO-EDU-GREEN / AGROEDUWISATA

KONSEP ECO-EDU-GREEN / AGROEDUWISATA

(55)

Fasilitas Pendukung Pemulihan LAT 5 Ha

Fasilitas Pendukung Pemulihan LAT 5 Ha

Mushola

Ruang Penelitian

Pos Satpam

(56)

TARGET PEMULIHAN LAT

NAGARI TEBING TINGGI

TARGET PEMULIHAN LAT

NAGARI TEBING TINGGI

(57)

Stakeholder Yang Akan Terlibat Dalam Pemulihan &

Pengembangan LAHAN AKSES TERBUKA

(58)
(59)
(60)

Pelaksanaan dan Fasilitasi Kegiatan LAT

Pelaksanaan dan Fasilitasi Kegiatan LAT

1. Kelengkapan perizinan

a.

Penyusunan dokumen lingkungan hidup,

b.

Rekomendasi

atau

perizinan

pemanfaatan

sempadan sungai,

c.

Izin Mendirikan Bangunan

d.

Perizinan pendukung lainnya

2. Waktu Pelaksanaan Pemulihan LAT 5 Ha

(61)

Hak dan Kewajiban melalui MoU

Hak dan Kewajiban melalui MoU

1. Para Pihak :

a.

KLHK

c. Pemkab Dharmasraya

b.

Pemprov Sumbar

d. Asosiasi, Perusahaan

2.

Ruang Lingkup :

a.

Pembuatan master plan.

b.

Pemulihan Lahan Akses Terbuka.

c.

Pembangunan

infrastruktur

agrowisata

pasca

tambang.

d.

Pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat.

e.

Pengembangan wisata pasca tambang dan industri

kreatif.

(62)

Kegiatan 2017 KLHK

Kegiatan 2017 KLHK

Penataan lahan

Penanaman

Gerbang Masuk

Jalan beton (yang didalam)

Gazebo bambu (beberapa unit)

Air bersih dan drainase (sebagian)

Pos Satpam 1 unit

Gedung penelitian 1 unit

(63)

Kegiatan DLH Provinsi 2017

Kegiatan DLH Provinsi 2017

Pendampingan Program KLHK

Fasilitasi MoU + Rencana Teknis

(64)

Kegiatan Pemkab Dharmasraya

2017-2018

Kegiatan Pemkab Dharmasraya

2017-2018

Persiapan pembahasan MoU di Kabupaten bersama

stakeholder terkait;

Kelengkapan Perizinan;

Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA;

Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan;

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam

(65)

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan manual System Jaminan Halal (SJH) pada IKM produk Gipang perlu dievaluasi dan diberikan bimbingan teknis terkait kesesuaian dengan ketentuan HAS-23000. Hal ini bertujuan

Lebih lanjut, bahasa yang sepatutnya digunakan oleh pers sudah diterbitkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia sejak 1975 dalam bentuk Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers yang

Melalui penelitian ini dapat diketahui sejauh mana Prototype penerapan knowledge management system responsive Mobile Android dengan harapan mendapatkan tambahan informasi dan

Tahapan pertama, penulis akan melakukan observasi ke pondok pesantren al-Musyahadah Manisi Cibiru Bandung hal ini guna memastikan di pondok tersebut memang benar

Laporan Posisi Keuangan/ Financial Position Statements Untuk tahun yang berakhir pada. December

Sebagian besar responden yaitu sebesar 50,OO % merasa bahwa penentuan kebutuhan pelatihan kerja dari perusahan cukup mewakili aspirasi karyawan, sedangkan yang merasa

Adapun batasan masalah dalam perancangan aplikasi monitoring cuti karyawan ini adalah pengelolaan data cuti karyawan yang terdiri dari input data karyawan dan pengajuan cuti

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi yang diproksikan dengan pengaruh relevansi nilai laba, nilai