• Tidak ada hasil yang ditemukan

02.6 UNDANGAN PEMBUKTIAN Pengadaan Pupuk Hayati Cair

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "02.6 UNDANGAN PEMBUKTIAN Pengadaan Pupuk Hayati Cair"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Mbay, 23 Juli 2017 POKJA BARANG I

ttd

K E T U A

PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

Kompleks Pomamela - Kel. Lape - Kecamatan Aesesa

M B A Y

POKJA BARANG I TAHUN ANGGARAN 2017

PEMBERITAHUAN PEMBUKTIAN KUALIFIKASI

NOMOR : 02.6/PB.I.ULP.NGK/VII/2017

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Nomor : 02.5/PB.I.ULP.NGK/VII/2017 tanggal 23 Juli 2017 dengan ini kami Pokja Barang I Untuk Paket Pekerjaan Pengadaan Pupuk Hayati Cair pada Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo memberitahukan bahwa peserta yang diundang pada kegiatan Pembuktian Kualifikasi untuk paket dimaksud sebagai berikut :

HARGA PENAWARAN

Demikian Pemberitahuan, atas kehadiran dan kerjasama yang baik disampaikan terima kasih. CV. BINTANG KEJORA

1

TERKOREKSI (Rp)

518.760.000,00

Referensi

Dokumen terkait

THE ANALYSIS OF AMBIGUITY IN TV SERIES ENTITLED HOW I MET YOUR MOTHER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

sederhana VERSUS konstitusi rigid yang hanya dapat diubah dengan mayoritas luar biasa.. • Sistem di mana badan legislatif memiliki kekuasaan final dalam menilai

Apabila pemegang Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) dalam melaksanakan pekerjaan melanggar atau tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kepala

Berbagai demonstrasi yang terjadi pada beberapa kota di Indonesia merupakan fenomena.. tersendiri yang menarik untuk diteliti lebih dalam, terutama pengaruhnya terhadap

Upaya yang sebaiknya dilakukan oleh Pemerintah adalah menyatukan hubungan yang tidak saling berseberangan antara eksekutif dan legislatif, peningkatan komitmen pejabat pembangunan

diharapkan mahasiswa memahami sebagai berikut: Memahami kebijakan publik yang partisipatif, sebagai pengantar memahami permasalahan kebijakan publik.  Latar Belakang

Berdasar sejumlah landasar berpikir diatas yaitu bahwa: (1) Otonomi daerah adalah suatu pelaksanaan kewenangan (kekuasaan), untuk mengatur daerah, yang memperoleh pelimpahan