• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Mutu Dalam Pengembangan Profes (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Mutu Dalam Pengembangan Profes (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Mutu Dalam Pengembangan Profesionalisme Guru Madrasah Di Pondok

Pembimbing : 1) Dr. Syamsul Hadi, M.Ag. Kata Kunci : PROFESIONALISME GURU

Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat, Madrasah Aliyah Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat dan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang merupakan 3 Madrasah Aliyah dari 325 Madrasah Aliyah yang dimiliki dari 505 Pondok Pesantren Se-Nusa Tenggara Barat. Lembaga-lembaga tersebut termasuk lembaga pendidikan Islam yang tetap eksis, berkembang dan maju, yang memadukan sistem pendidikan tradisional dan sistem pendidikan modern. Keadaan ini didukung oleh sumber daya guru yang profesional dan memiliki dedikasi

yang tinggi terhadap pengembangan pondok

pesantren.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya pengembangan profesionalisme guru di Madrasah Pondok Pesantren. Dan juga untuk mengetahui penerapan manajemen mutu dalam pengembangan profesionalisme guru tersebut.

Penelitian tentang pengembangan profesionalisme guru dan penerapan manajemen mutu dalam pengembangan profesionalisme guru Madrasah di Pondok Pesantren ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriftif analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Wujud data adalah kata-kata, catatan, laporan dan dokumen yang yang diperoleh dari kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren. Teknik analisi data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara perpanjangan kehadiran peneliti, pengamatan terus menerus dan cermat, serta teknik triangulasi dengan menggunakan berbagai sumber, metode dan teori.

Dari penelitian ini diketahui gambaran umum Madrasah di 3 Pondok Pesantran, bentuk-bentuk pengembangan profesionalisme guru yang dilakukan, yang meliputi: rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, monitoring, supervisi dan sertifikasi guru dan penerapan manajemen mutu melalui perencaan mutu sampai dengan pengendalian mutu. Semua itu dilakukan sebagai upaya pengembangan sumber daya guru menuju profesionalisme guru yang dimiliki Madrasah Pondok Pesantren.

Dari penelitian ini, ditemukan tesis bahwa manajemen mutu sangat efektif diterapkan di Madrasah-Madrasah Pondok Pesantren, mengingat tingkat pendidikan guru-guru di Madrasah rata-rata strata satu (S1), disamping upaya peningkatan profesionalisme guru intens dilakukan oleh kepala madrasah sesuai cara masing-masing.

Manajemen Mutu Dalam Pengembangan Profesionalisme Guru Madrasah Di Pondok

Pesantren

Penulis : Fatur Rakhman Tahun : 2008

Fakultas : Pasca Sarjana

Jurusan : S2 Manajemen Pendidikan Islam Pembimbing : 1) Dr. Syamsul Hadi, M.Ag. Kata Kunci : PROFESIONALISME GURU

Madrasah Aliyah Nurul Hakim Kediri Lombok Barat, Madrasah Aliyah Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat dan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang merupakan 3 Madrasah Aliyah dari 325 Madrasah Aliyah yang dimiliki dari 505 Pondok Pesantren Se-Nusa Tenggara Barat. Lembaga-lembaga tersebut termasuk lembaga pendidikan Islam yang tetap eksis, berkembang dan maju, yang memadukan sistem pendidikan tradisional dan sistem pendidikan modern. Keadaan ini didukung oleh sumber daya guru yang profesional dan memiliki dedikasi

yang tinggi terhadap pengembangan pondok

(2)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya pengembangan profesionalisme guru di Madrasah Pondok Pesantren. Dan juga untuk mengetahui penerapan manajemen mutu dalam pengembangan profesionalisme guru tersebut.

Penelitian tentang pengembangan profesionalisme guru dan penerapan manajemen mutu dalam pengembangan profesionalisme guru Madrasah di Pondok Pesantren ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriftif analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Wujud data adalah kata-kata, catatan, laporan dan dokumen yang yang diperoleh dari kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Guru dan Karyawan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren. Teknik analisi data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara perpanjangan kehadiran peneliti, pengamatan terus menerus dan cermat, serta teknik triangulasi dengan menggunakan berbagai sumber, metode dan teori.

Dari penelitian ini diketahui gambaran umum Madrasah di 3 Pondok Pesantran, bentuk-bentuk pengembangan profesionalisme guru yang dilakukan, yang meliputi: rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, monitoring, supervisi dan sertifikasi guru dan penerapan manajemen mutu melalui perencaan mutu sampai dengan pengendalian mutu. Semua itu dilakukan sebagai upaya pengembangan sumber daya guru menuju profesionalisme guru yang dimiliki Madrasah Pondok Pesantren.

Referensi

Dokumen terkait

yang mempengaruhi alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Lamongan dapat memunculkan hasil yang lebih spesifik terkait faktor yangbersifat lokal pada masing-masing

Aplikasi sukses beserta SO Data akan diberikan kepada bagian Dataentry dan Televalidasi untuk dilakukan konfirmasi ulang untuk memastikan customer menyetujui aplikasi

Berdasarkan PPJB, yang menjadi obyek jual beli dalam Transaksi Penjualan Saham ini adalah 15.294.059.976 (limabelas miliar duaratus sembilanpuluh empat juta limapuluh

Setelah data dimiliki, tugas selanjutnya adalah untuk memperkirakan parameter dari fungsi konsumsi. Perkiraan numerik dari parameter memberikan konten empiris untuk

Dari Tabel 4 dapat dilihat pengaruh tekanan tempa terhadap benda kerja sangat berpengaruh pada besarnya nilai upset yang dihasilkan, semakin besar tekanan tempa

Sistem informasi akuntansi memproses sebuah data dan transaksi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan bagi pengguna untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan

1) Hasil penelitian ini bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2) Sebagai masukan untuk

Setelah Presiden Hosni Mubarak jatuh, militer Mesir menghadapi tantangan serius bagaimana mereka menstranformasikan diri menjadi organisasi militer yang profesional dan