• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Sosiologi Hukum Dan Ruang Lingk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Definisi Sosiologi Hukum Dan Ruang Lingk"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SOSIOLOGI HUKUM

Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah : Sosiologi Hukum

Dosen pengampu : Bapak H. Didi Sukardi,

Disusun oleh kelompok : 9

Dia Anugrah

1415202019

Eem Emaliyah

1415202022

Fitria Inka puspita

1415202032

Ni’amillah

1415202068

MA-1 / SMT-3 / FSEI

Institut Agama Islam Negri Syekh Nurjati

Cirebon

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan petunjuknya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah di rencanakan. Dimana hasil laporan ini semoga saja bermanfaat dan diharapkan dapat dijadikan panduan atau sebagai informasi Penyusunan makalah ini adalah sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikannya. Dengan ini penulis berterima kasih kepada bapak H.Didi Sukardi, yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini. kami juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca.

Dalam kesempatan ini juga tidaklah berlebihan apabila saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan dukungan terutama kepada teman-teman yang telah membantu pada saat pembuatan makalah sehingga makalah ini dapat di buat sebagaimana mestinya.

Mohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangan dari isi yang terkandung didalam makalah ini, namun kami berharap semoga bermanfaat dan bisa dijadikan pedoman dan sumber informasi untuk kita semua. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kelancaran, kesuksesan kepada kita semua.

Cirebon, 10 September 2016

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Manusia, sejak lahir telah dilengkapi dengan naluri untuk hidup bersama dengan orang lain, karena itu akan timbul suatu hasrat untuk hidup teratur, yang mana teratur menurut seseorang belum tentu teratur buat orang lain sehingga akan menimbulkan suatu konflik. Keadaan tersebut harus dicegah untuk mempertahankan integrasi dan integritas masyarakat. Dari kebutuhan akan pedoman tersebut lahirlah norma atau kaedah yang hakekatnya muncul dari suatu pandangan nilai dari perilaku manusia yang merupakan patokan mengenai tingkah laku yang dianggap pantas dan berasal dari pemikiran normatif atau filosofis, proses tersebut dinamakan Sosiologi. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan pola perilaku masyarakat dengan adanya proses pengkhususan atau spesialisasi maka tumbuhlah suatu cabang sosiologi yaitu Sosiologi hukum yang merupakan cabang dari ilmu ilmu-ilmu hukum yang banyak mempelajari proses terjadinya norma atau kaedah (hukum) dari pola perilaku tertentu.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian sosiologi hukum ?

b. Apa saja rung lingkup dari sosiologi hukum ? c. apa saja kegunaan sosiologi hukum?

C. TUJUAN PENULISAN

a. Memperdalam materi tentang sosiologi hukum

b. Mengetahui apa saja ruang lingkup dari sosiologi hukum

(4)

BAB II

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI HUKUM

A. Definisi Sosiologi Hukum

Sosiologi Hukum merupakan cabang Ilmu yang termuda dari cabang ilmu Hukum yang lain, hal itu tampak pada hasil karya tentang sosiologi hukum yang hingga kini masih sangat sedikit. Hal itu di karenakan eksistensi sosiologi hukum sebagai ilmu yang baru yang berdiri sendiri, banyak di tentang oleh para ahli, baik ahli hukum ataupun ahli sosiologi. Sosiologi hukum merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang antara lain meneliti mengapa manusia patuh pada hukum dan mengapa dia gagal untuk menaati hukum tersebut serta faktor-faktor sosial lain yang mempengaruhinya.

Sosiologi hukum merupakan suatu cabang dari sosiologi umum. Istilah sosiologi hukum untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh seorang yang bernama Anzilotti ada tahun 1882.1 Pengertian Sosiologi Hukum ini menganalisa bagaimana jalannya suatu hukum dalam masyarakat, yang merupakan hal utama bagi para pengguna hukum agar tahu betapa berpengaruhnya hukum dalam suatu masyarakat, hal inilah yang membuat betapa harus kita belajar mengenai Sosiologi Hukum.

Adapula ciri dari sosiologi Hukum yang Berupa empiris atau berupa gejala masyarakat yang bersifat kenyataan dan tidak bersifat spekulatif. Analisa dari Sosiologi Hukum ini, diresap secara tidak sadar oleh masyarakat, baik secara internal maupun eksternal dalam melakukan suatu interaksi. Kita dapat Menarik contoh bagaimana masyarakat Meresap analisa sosiologi Hukum secara tidak sadar dalam hal kesadaran akan undang-undang.

B. Ruang Lingkup Sosiologi Hukum

(5)

antropologis, sejarah dan sebagainya; sedangkan disiplin hukum meliputi ilmu-ilmu yang terpecah lagi menjadi: ilmu tentang kaidah (kaidah patokan tentang kelakuan yang sepatasnya, seharusnya, seyogyanya), ilmu tentang pengertian dasar hukum, obyek hukum, hubungan hukum); ilmu tentang pengertian-pengertian dasar dan sistem dari hukum (ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala sosial lainnya secara empiris analitis), antropologi hukum (ilmu yang mempelajari pola-pola sengketa dan bagaimana penyelesaiannya pada masyarakat sederhana dan pada masyarakat modern). Psikologi hukum (ilmu yang mempelajari bahwa hukum itu merupakan perwujudan jiwa manusia. dan masih banyak lagi cabang ilmu-ilmu yang lain seperti sejarah hukum, perbandingan hukum, politik hukum dan filsafat hukum.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditentukan bahwa letak atau ruang lingkup sosiologi hukum ada 2 (dua) hal, yaitu:

1. Dasar-dasar Sosial dari hukum atau basis sosial dari hukum. Sebagai contoh dapat disebut misalnya: hukum nasional di Indonesia, dasar sosialnya adalah Pancasila, dengan ciri-cirinya adalah gotong royong, musyawarah, dan kekeluargaan;

2. Efek-efek hukum terhadap gejala-gejala sosial lainnya, sebagai contoh dapat disebut misalnya:

- Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan terhadap gejala kehidupan rumah tangga - Undang-undang No. 22 tahun 1997 dan Undang-undang No. 23 Tahun 1999 tentang narkotika dan narkoba terhadap gejala konsumsi obat-obat terlarang dan semacamnya

- Undang-undang No. 19 tahun 2002 tentang hak cipta terhadap gejala budaya

- Undang-undang mengenai pemilihan presiden secara langsung terhadap gejala politik Dan sebagainya.2

(6)

memunculkan berbagai pendapat. Secara umum dapat dikelompokkan pada empat pendekatan, yang biasanya dinamakan pendekatan instrumental, pendekatan hukum alam dan pendekatan positivistic, dan pendekatan paradigmatik.

1. Pendekatan Instrumental Adalah menurut pendapat Adam Podgorecki yang dikutip oleh Soerjono Soekanto yaitu bahwa sosiologi hukum merupakan suatu disiplin Ilmu teoritis yang umumnya mempelajari ketentraman dari berfungsinya hukum, dengan tujuan disiplin ilmu adalah untuk mendapatkan prinsip-prinsip hukum dan ketertiban yang didasari secara rasional dan didasarkan pada dogmatis yang mempunyai dasar yang akurat.

2. Pendekatan Hukum Alam Adalah menurut Philip Seznik yaitu bahwa pendekatan instrumental merupakan tahap menengah dari perkembangan atau pertumbuhan sosiologi hukum dan tahapan selanjutnya akan tercapai, bila ada otonomi dan kemandirian intelektual. Tahap tersebut akan tercapai apabila para sosiolog tidak lagi berperan sebagai teknisi, akan tetapi lebih banyak menaruh perhatian pada ruang lingkup yang lebih luas. Pada tahap ini, seorang sosilog harus siap untuk menelaah pengertian legalitas agar dapat menentukan wibawa moral dan untuk menjelaskan peran ilmu sosial dalam menciptakan masyarakat yang didasarkan pada keseimbangan hak dan kewajiban yang berorientasi pada keadilan.( Rule of Law menurut Philip Seznick).

3. Pendekatan positivistic mengandalkan kemampuan pengamatan secara langsung (empiris) penalaran yang digunakan induktif. Ilmu pengetahuan juga filsafat yang menyelidiki fkta dan hubungan yang terdapat antara fakta-fakta.

4. pendekatan paradigmatic menurut Thomas S.khun yang menyebut sebagai paradigma dominan mencakup unsur-unsur kepercayaan nilai-nilai, aturan-aturan, cra-cara dan dugaan-dugaan yang dipunyai keluarga masyarakat tertentu.

Dari batasan ruang lingkup maupun perfektif sosiologi hukum maka dapat dikatakan bahwa kegunkaan sosilogi hukum didalam kenyataannya adalah sebagai berikut :

1. Sosiologi berguna untuk memberikan kemampuan bagi pemahaman terhadap hukum didalam konteks sosial.

(7)

3. Sosiologi hukum memberiakan kemungkinan serta kemampuan untuk mengadakan avaluasi terhadap efektivitas hukum didalam masysrakat.

C. Karakteristik Sosiologi Hukum

Adapun karakteristik sosiologi hukum menurut Soedjono Dirdjosisworo adalah sebagai berikut : 1. Sosiologi hukum bertujuan untuk member penjelasan terhadap praktik hukum, seperti dalam pembuatan undang-undang, praktik keadilan dan sebagainya. Sosiologi hukum berusaha menjelaskan mengapa praktik itu terjadi, factor apa yang mempengaruhinya, latar belakang, dan sebagainya. Sosiologi hukum tidak hanya menerima tingkah laku yang tampak dari luar saja melainkan ingin memperoleh pola penjelasan yang bersifat internal, yaitu yang meliputi motif-motif tingkah seseorang. Disini tidak dibedakan antara perilaku yang sesuai dan menyimpang terhadap kaidah hukum karena keduanya adalah sesama objek studi ilmu ini.

2. Sosiologi hukum senantiasa menguji keabsahan empiris, dengan usaha mengetahui antara isi kaidah dan didalam kenyataannya, baik dengan data empiris ataupun non-empiris. 3. Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap hukum. Tingkah laku yang menaati

(8)

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami ambil dari materi yang telah kami bahas adalah:

(9)

ada tahun 1882.4 Pengertian Sosiologi Hukum ini menganalisa bagaimana jalannya suatu hukum dalam masyarakat, yang merupakan hal utama bagi para pengguna hukum agar tahu betapa berpengaruhnya hukum dalam suatu masyarakat, hal inilah yang membuat betapa harus kita belajar mengenai Sosiologi Hukum.

2. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditentukan bahwa letak atau ruang lingkup sosiologi hukum ada 2 (dua) hal, yaitu: Dasar-dasar Sosial dari hukum atau basis sosial dari hukum. Sebagai contoh dapat disebut misalnya: hukum nasional di Indonesia, dasar sosialnya adalah Pancasila, dengan ciri-cirinya adalah gotong royong, musyawarah, dan kekeluargaan dan Efek-efek hukum terhadap gejala-gejala sosial lainnya, sebagai contoh dapat disebut misalnya: Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan terhadap gejala kehidupan rumah tangga

B. SARAN

(10)

o Prof. Ali. Zainuddin, Sosiologi Hukum. Cet. I; Jakarta: Sinar Grafika, 2006. Soekanto, Soerjono. Pokok-pokok Sosiologi Hukum. Cet. VII; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994.

o Ali, Achmad. Mempelajari Kajian Empiris Terhadap Hukum. Cet. I; Jakarta: Yasrif Watampone, 1998.

Referensi

Dokumen terkait

Bapak / Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember yang telah memberikan studi referensi keilmuan terhadap penyelesaian skripsi ini berikut semoga

Pasal 4 menyatakan “ Setiap orang berhak atas kesehatan”.Rumah Sakit menjamin perlindungan hukum bagi dokter, tenaga kesehatan agar tidak menimbulkan kesalahan

Dalam molase masih banyak kandungan zat yang dapat dimanfatkan sebagai media pertumbuhan mikroba, hal tersebut dikarenakan molase masih mengandung

Proses pembelajaran matematika dengan menggunakan Aktif Index Card Match yaitu 1) buat potongan-potongan sejumlah siswa yang ada di kelas, 2) bagikan kertas tersebut menjadi

Merupakan program penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan sebab-akibat antara 2 atau lebih faktor, menguji percobaan

Dari hasil pengamatan F1 dan F1 Resiprokal pada persilangan Anjasmoro dan Detam II, menunjukkan data yang berbeda nyata pada karakter umur berbunga, tinggi

kesimpulan tentang dinamika interaksi sosial manusia dengan lingkungannya dalam konteks pembangunan di indonesia meliputi bentuk dan jenis interaksi manusia dengan

Tahap penilaian pembelajaran penguatan dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian sikap untuk mengetahui sikap multikultural siswa; (2) Proses penguatan