• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Pendekatan Five Forces dan Value chain Activity Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Pendekatan Five Forces dan Value chain Activity Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama T1 Full text"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan

Pendekatan

Five Forces

dan

Value chain Activity

Pada

Pertambakan Budidaya Udang di PT. Asindo Setia Tama

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti :

Feby Djoko Oes (682010053) Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs. Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan

Pendekatan

Five Forces

dan

Value chain Activity

Pada

Pertambakan budidaya udang

di PT. Asindo Setia Tama

1)

Feby Afriyanti Djoko Oes, 2) Andeka Rocky Tanaamah, 3) Agustinus Fritz Wijaya

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

E-mail: 1)682010053@student.uksw.co.id, 2)atanaamah@staff.uksw.edu,3) agustinus.fritz@gmail.com

Abstract

Companies need to have information system , because information system has an important role in maximizing business processes , especially in improving the competitive advantages in business competition . This research was conducted at PT . Asindo Setiatama , companies do not yet have the necessary information system created information systems strategic planning in order to optimize business processes in every part of the PT . Asindo Setiatama . Strategic planning information system is any information system planning at every level of the company in order to optimize the achievement of corporate goals. Analytical tool based on external and internal conditions five forces , value chain activity . And this method is used as the basis of strategic planning information system for the long term .

Keywords: Information Systems, Strategic Planning, Five Forces, Value Chain Activity.

Abstrak

Perusahaan perlu memiliki sistem informasi, karena sistem informasi memiliki peran penting dalam memaksimalkan proses bisnis, terutama dalam peningkatan keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis . Penelitian ini dilakukan Pada Pertambakan Budidaya Udang di PT. Asindo Setia Tama, perusahaan belum memiliki sistem informasi yang perlu dibuat sistem informasi perencanaan strategis dalam rangka mengoptimalkan proses bisnis di setiap bagian dari PT . Asindo Setiatama. Perencanaan strategis sistem informasi merupakan perencanaan sistem informasi apapun di setiap level perusahaan guna mengoptimalkan pencapaian tujuan perusahaan. Alat analisis berdasarkan kondisi eksternal dan internal five forces, value chain activity. Dan metode ini digunakan sebagai landasan dalam perencanaan strategis sistem Informasi untuk jangka panjang.

Kata kunci: Sistem Informasi, Perencanaan strategis, Five F orcess, Value chain.

(8)

1 1. Pendahuluan

Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, sejalan dengan kemajuan zaman maka penggunaan komputer semakin meningkat dan perannya sangat penting dalam membantu pekerjaan manusia. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pekerjaan manusia juga dapat membantu mempercepat proses pengerjaan dengan hasil yang lebih akurat dibanding dengan tidak menggunakan teknologi. Saat ini SI/TI tidak hanya diharapkan sebagai alat yang membantu kegiatan operasional organisasi melainkan sudah merupakan salah satu aspek dari strategi bisnis suatu organisasi demi tercapainya tujuan organisasi. Sistem informasi berbasis komputer ini, sekarang menjadi suatu hal yang utama bagi pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan[1].

Bagi organisasi, memiliki strategis bisnis saja tidak cukup untuk menghadapi persaingan dewasa ini. Strategis bisnis yang biasa dituangkan dalam dokumen atau cetak biru Business Plan harus pula dilengkapi dengan strategi SI/TI. Tujuannya jelas, yaitu memanfaatkan secara optimum penggunaan teknologi informasi sebagai komponen utama sistem informasi organisasi perusahaan. Mengapa strategi SI/TI perlu dibuat? Pertama adalah karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus digunakan seoptimal mungkin. Kedua untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan, karena para kompetitor memiliki sumber daya teknologi yang sama. Alasan ketiga adalah untuk memastikan bahwa asset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan atau revenue maupun pengurangan biaya-biaya atau cost. Keempat adalah untuk mencegah terjadinya kelebihan investasi (over investment) atau kekurangan investasi (under investmen) di bidang teknologi informasi. Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan startegi SI/TI yang benar-benar menjawab kebutuhan bisnis organisasi akan informasi[2].

(9)

2

PT. Asindo Setia Tama adalah perusahaan Manufaktur yang bergerak di bidang pertambakan budidaya udang, mulai dari pemeliharan sampai ke penjualan udang dengan cara pelelangan. Namun dalam proses bisnis ini, Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama tidak di dukung oleh penerapan teknologi seperti pencatatan masih bersifat manual, tidak menggunakan layanan internet didalam kantor, pencatatan administrasi dan non administrasi belum terstruktur dan juga masih bersifat manual sehingga beresiko terjadi hilangnya data yang di tulis. Melihat kendala tanpa adanya penerapan teknologi pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama, maka dirasa perlunya diterapkan pembentukan perencanaan strategis Sistem Informasi Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama guna menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi untuk membantu efektifitas kerja karyawan serta kecepatan dan ketepatan waktu penyajian informasis serta menunjang kinerja perusahaan dalam pencaian tujuan atau visi dan misi.

Melihat kendala-kendala yang terdapat pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama dalam penelitan ini adalah perlu dilakukan suatu perencanaan strategis SI/TI dengan menggunakan pendekatan five forces dan

value chain activity sebagai alat bantu perencanaan strategis sistem informasi untuk mengetahui manfaaat bisnis yang diperoleh dengan investasi SI/TI pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien, serta mampu menunjang kinerja kerja karyawan Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama, baik sekarang ataupun dimasa depan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini lebih kepada Bagaimana menerapkan metode tersebut pada perencanaan strategis sistem informasi di Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama dengan judul

“Perencanaan Strategis Sistem informasi Menggunakan Pendekatan Five Forces dan Value Chain Activity Pada Pertambakan Budidaya Udang di PT. Asindo Setia Tama”.

2. Tinjauan Pustaka

Sebelumnya sudah cukup banyak penelitian yang membahas tentang perencanaan strategis sistem informasi. Penelitian yang pertama berjudul

“Penerapan Sistem Informasi menggunakan analisis Value Chain”. PT Intan Pariwara yang bergerak dalam bidang penerbitan dan percetakan buku pelajaran dan buku umum berskala nasional membutuhkan suatu strategi baik itu strategi bisnis maupun strategi sistem informasi untuk mendukung aktivitasnya yang dipetakan dalam analisis value chain (rantai nilai). Hasil dari penelitian tersebut adalah PT Intan Pariwara memerlukan beberapa strategi antara lain strategi pengembangan pemasaran melalui internet dan strategi peningkatan hubungannya dengan konsumen melalui sistem CRM (Customer Relationship Management). Sistem atau aplikasi yang perlu dikembangkan antara lain situs interaktif dan CRM (Customer Relationship Management) [6].

Penelitian lain berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada

(10)

3

menghasilkan Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi yang selaras dengan strategi bisinis Wisma Grand Kemala. Perencanaan strategis SI/TI yang tepat dapat mendukung rencana dan pengembangan bisnis Wisma Grand Kemala yang dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis. Bentuk Perencanaan Strategis SI/TI yang akan dibahas menggunakan metodologi versi Ward and Peppard, dengan masukan berupa analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan bisnis eksternal, analisis lingkungan SI/TI internal, analisis lingkungan SI/TI eksternal. Kemudian akan diperoleh current application portfolio, setelah itu akan dilakukan gap analisys karena SI/TI yang ada pada Wisma Grand Kemala tidak selaras dengan strategi bisnis Wisma Grand Kemala. Hasil akhir dari analisis ini berupa Perencanaan strategis sistem informasi, strategi manajemen SI/TI, penerapan dan pemilihan teknologi informasi yang selaras dengan strategi bisnis Wisma Grand Kemala[7].

Penelitian lain berjudul “Perancangan Rencana Strategis Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi (SI/TI)” (Studi Kasus: STMIK XYZ). Dalam upaya mencapai tujuan STMIK XYZ yang terumuskan dalam visi dan misi, memerlukan stategis bisnis maupun strategis SI/TI. Konsep dasar yang digunakan dalam menyusun kerangka kerja Perencanaan Strategis SI/TI di STMIK XYZ yang diusulkan terdiri dari 5 tahapan yaitu: inisialisasi persiapan perencanaan strategis SI/TI, memahami kebutuhan bisnis dan informasi ,menentukan target SI/TI, menentukan strategis SI/TI, serta rencana dan implementasi. Analisis strategis menggunakan metode analisis PEST, analisis BCGmatriks, analis kekuatan Porter, analisis SWOT, analisis value chain, analisis CSF dan KPL. Hasil dari penelitian ini membuat suatu kerangka kerja perencanaan strategi SI/TI yang terintegrasi sehingga memudahkan manajemen mengelola sumber daya untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, akurat, dapat digunakan secara bersama oleh semua pihak.

Penelitian lain berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi di PT. Barito Prima Konsultan, perusahaan belum memiliki sistem informasi yang perlu dibuat sistem informasi perencanaan strategis dalam rangka mengoptimalkan proses bisnis di setiap bagian dari PT. Barito Prima Consultant. Alat analisis berdasarkan kondisi eksternal menggunakan five forces dan Value Chain Activity

menghasilkan pengelompokan aktivitas berdasarkan aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada perusahaan dan solusi aplikasi pada setiap aktivitas yang ada pada perusahaan, kemudian dari analisis tersebut didapat solusi SI/TI yang berisi tentang analisis aktivitas utama dan aktivitas pendukung [8].

Penelitian lain berjudul “ Analisis Srategi Web E-Commerce dengan

Metode Value Chain pada PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM). PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang olahraga yang memfokuskan pada jenis olahraga sepak bola dan penjualan

merchandise serta souvenir olahraga khususnyaolahraga sepak bola dan menaungi klub sepak bola asal provinsi Sumatera Selatan yaitu Sriwijaya Footba ll Club (SFC).untuk membantu meningkatkan kinerja operasional perusahaan, diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu manajemen dalam pengelolaan penjualan tiket pertandingan secara online. Dengan menggunakan Analisis value chain

(11)

4

memberikan informasi dalam membuat keputusan strategis dalam pengembangan web e-commerce perusahaan dapat membuat identifikasi dan meningkatkan nilai tambah bagi konsumen selain penurunan nilai produk[9]

Pentingnya Perencanaan Strategis dalam Organisasi

Perencanaan strategic (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, program-program strategi, dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Perencanaan strategi juga merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi. Rencana menentukan ke mana organisasi dan kegiatan-kegiatannya akan diarahkan. Ini berarti bahwa maksud dari tiap rencana dan semua rencana-rencana turunan adalah membantu pencapaian tujuan organisasi. Secara lebih spesifik pentingnya perencanaan dalam organisasi juga dapat dilihat dari keuntungan perencanaan sebagai berikut. Ada beberapa alasan mengapa perencanaan begitu penting dalam organisasi, berikut:

1. Tujuan menjadi jelas dan terarah Perencanaan sebagai langkah awal dari pencapaian tujuan akan memberikan arah dan kejelasan tujuan tersebut, sehingga semua komponen ataupun elemen-elemen dalam organisasi mengetahui dengan baik tujuan yang hendak dicapai.

2. Semua bagian yang ada dalam organisasi akan bekerja ke arah satu tujuan yang sama Ketika semua elemen atau bagian dalam organisasi mengetahui tujuan organisasinya dengan jelas dan benar, maka mereka akan bekerja ke satu arah yang sama. Artinya mereka memahami prosedur apa saja yang akan dilakukan sebagaimana yang telah mereka sepakati dalam perencanaan.

3. Menolong mengidentifikasikan berbagai hambatan dan peluang Dengan adanya perencanaan maka organisasi mampu mengidentifikasi berbagai hambatan dan peluang yang ada di lingkungan luar organisasi. Adanya hambatan dan peluang yang datang akan menuntut organisasi mempersiapkan tindakan-tindakan antisipasi ke depan sehingga mereka tetap berada di lajur menuju tujuan awal.

4. Membantu pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif Perencanaan memberikan pandangan bagi organisasi mengenai tindakan apa saja yang harus mereka lakukan demi tercapainya tujuan, termasuk di dalamnya biaya dan lamanya waktu yang dibutuhkan sehingga tujuan terealisasi. Hal ini akan membantu organisasi menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

(12)

5

pelaksanaan di lapangan. Artinya mereka akan bekerja sesuai prosedur sebab perencanaan sebagai pengawasan.

6. Perencanaan juga membantu untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian Dalam mencapai sebuah tujuan, terdapat berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang akan menghadang dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, adanya perencanaan akan memperjelas tindakan-tindakan dan prosedur kerja sehingga ketidakpastian tersebut dapat diminimalisir[10].

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan teknologi informasi

(13)

6

mudah dan cepat di antara departemen dan divisi yang berbeda. Hubungan antara strategi TI, strategi SI dan strategi bisnis terlihat pada Gambar 1 di bawah ini:

Gambar 1. Hubungan antara Strategi SI, Strategi TI, dan Strategi Bisnis (Sumber : Ward and Peppard, 2002)

Untuk menentukan strategi SI/TI yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi. Pemahaman tersebut mencakup penjelasan terhadap hal-hal berikut: mengapa suatu bisnis dijalankan, kemana tujuan, dan arah bisnis, kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara mencapai tujuan dan adakah perubahan yang harus dilakukan. Jadi dalam membangun suatu strategi SI/TI, yang menjadi isu sentral adalah penyelarasan (alignment) strategi SI/TI dengan strategi bisnis organisasi[7].

F ive F orces

Five Forces adalah suatu metode untuk menganalisis industri dan pengembangan strategi bisnis atau lingkungan persaingan. Akibatnya faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis. Michael E. Porter mengemukakan konsep

(14)

7

menjadi 5 bagian, yaitu: 1) daya tawar konsumen (bargaining power of buyer), berasal dari konsumen produk/jasa dalam industri. Suatu perusahaan perlu mempertimbangkan, mengetahui pengaruh, manfaat dan keadaan daya tawar tersebut. agar bisnis perusahaan tetap baik maka perlu menjaga konsumen untuk tidak berpindah ke pesaing yang lain yang mungkin menawarkan harga yang lebih murah. Contohnya, sebuah rumah sakit berusaha untuk meningkatkan kemampuan kompetisinya dengan meningkatkan pelayanan namun dengan harga yang masih terjangkau seperti membuat pusat informasi secara online untuk konsumen rumah sakit untuk mendapatkan informasi tentang keadaan rumah sakit, untuk memesan kamar inap dan untuk pendaftaran. Sehingga membuat konsumen sulit untuk berubah ke pasaing lainnya; 2) daya tawar pemasok (bargaining power of supplier), berasal dari penyediaan produk/jasa yang turut berkontribusi pada keunggulan kompetitif suatu perusahaan disuatu industri. Daya tawar pemasok akan kuat apabila pemasok memiliki pasokan terhadap produk yang unik/jarang ditemukan. Pemasok tersebut perlu memotivasi agar terus menerus melakukan kerjasama dengan suatu organisasi, begitu pula sebaliknya. Contohnya pada SI Rumah Sakit manfaat dari menjaga hubungan baik dengan suppliers yaitu mengurangi biaya pembelian obat-obatan, mengurangi kemungkinan keterlambatan pengiriman barang, meningkatkan keakuratan informasi yang diterima, dan memperlancar kerjasama baik RS dengan supliers; 3) tekanan dari pendatang baru (threats of new entrance), pendatang baru yang akan ikut serta berkompetisi didalam perusahaan baru, perusahaan lama berstrategi bisnis yang berbeda untuk masuk ke pasar yang baru, perusahaan lama yang tadinya tidak berkompetisi pada area yang sama kini berpindah ke area yang sama dengan perusahaan kita. Tekanan tersebut disikapi perusahaan yang sudah ada dengan meninggikan Entry Barrier, Entry Barries tersebut dapat berupa Entry cost/Switching cost bagi konsumen yang tinggi, keluar dari persaingan, dan berhenti dari bisnis. Contoh, munculnya banyak Klinik-klinik Kesehatan, Praktek dokter umum Mandiri; 4) tekanan dari produk pengganti (threat of substitute product), tantangan ini berasal dari produk/jasa alternatif lain yang ditawarkan perusahaan dalam suatu industri. Produk/jasa alternatif tersebut perlu mempertimbangkan alasan ketertarikan dan pilihan konsumen. Contoh, menculnya pesaing baru seperti rumah sakit swasta dan rumah sakit umum; 5) rivalitias intra industri (intra industri rivalry), rivalitas yang terjadi berupa kompetisi diantara perusahaan dalam suatu industri yang sama.[9] contoh, pada rumah sakit memberikan pelayanan yang berbeda yang membedakan kualitas rumah sakit rafflesia dengan rumah sakit swasta lain. Seperti : RS rafflesia menawarkan inovasi ruangan yang selalu bersih dan harum untuk seluruh tipe kelas dari kelas 1 hingga kelas VIP[13].

Value Chain Activity

Analisis Value Chain Activity merupakan analisis aktifitas-aktifitas yang menghasilkan nilai, baik yang berasal dari dalam dan luar perusahaan[3]. Konsep

(15)

8

dengan penanganan produk setelah dijual kepada konsumen. Perusahaan harus mampu mengenali posisinya pada rantai nilai yang membentuk produk atau jasa tersebut. Hal ini sangat penting untuk mengidentifikasi kesempatan dari persaingan. Setelah mengidentifikasi posisinya, maka perusahaan mengenali aktifitas-aktifitas yang membentuk nilai tersebut. Aktifitas-aktifitas tersebut dikaji untuk mengidentifikasi apakah memberikan nilai bagi produk atau tidak. Jika aktivitas tersebut memberikan nilai, maka akan terus digunakan dan diperbaiki untuk memaksimalkan nilai. Sebaliknya, jika aktifitas tersebut tidak memberikan nilai tambah maka harus dihapus.[10] Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang tidak perlu atau aktivitas-aktivitas yang perlu, namun tidak efisien dan dapat diperbaiki. Jika aktivitas tidak bernilai tambah dilaksanakan, akan berakibat menambah biaya yang tidak perlu dan merintangi kinerja, sehingga menimbulkan biaya tidak bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah adalah biaya yang disebabkan oleh aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah dapat diartikan sebagai biaya atas aktivitas-aktivitas yang dapat dieliminiasi tanpa menimbulkan kesan buruk dari para konsumen mengenai kinerja, fungsi, atau ukuran mutu lainnya suatu produk. Analisis aktivitas dapat menurunkan biaya dengan cara peniadaan aktivitas, pemilihan aktivitas, pengurangan aktivitas, dan penggunaan aktivitas secara bersama[11]. Kerangka rantai nilai membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori : 1). Aktivitas primer, aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para pembeli dan servis setelah adanya penjualan; 2). Aktivitas pendukung, aktivitas yang membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer secara berkelanjutan[12].

Gambar 2. Model rantai nilai oleh Porter (Sumber : Hunger, 2003)

(16)

9

penerimaan, pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia), pengembangan teknologi (technology development seperti R&D, peningkatan kualitas produk dan proses), dan pengadaan barang (procurement).

Porter mengidentifikasi lima kegiatan utama yang biasanya terjadi di setiap bisnis: (1) inbound logistics bahan mentah; (2) operasi; (3) outbound logistics barang jadi; (4) pemasaran dan penjualan, dan (5) layanan konsumen (Hunger, 2003). Porter menjelaskan bahwa untuk mencapai keuntungan kompetisi, kesembilan kegiatan-kegiatan tersebut harus ditingkatkan nilainya, yaitu harus efisien dan efektif. Nilai di tiap kegiatan akan dibawa kegiatan lainnya dan akan menambah nilai di kegiatan berikutnya dan seterusnya, sehingga akhir dari seluruh kegiatan akan sangat bernilai[2].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti. Dalam penelitian kualitatif segala sesuatunya tidak dapat diukur dengan angka dan teori yang digunakan dalam penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang telah diteliti[14].

(17)

10

Gambar 3 Tahapan penelitian

Tahap 1 Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Organisasi. Pada tahap ini akan dilakukan observasi dan wawancara pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama untuk mendapatkan pemahaman mengenai kondisi perusahaan, proses bisnis perusahaan, dan kebutuhan SI/TI perusahaan. Hasil akhir dari tahap 1 ini adalah gambaran mengenai keadaan bisnis perusahaan, serta peluang pemanfaatan SI/TI pada perusahaan dimasa depan, untuk mendapatkan keluaran tersebut kita perlu memperoleh informasi perusahaan berupa visi, misi, dan tujuan perusahaan serta menganalisis kondisi eksternal bisnis perusahaan untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam dunia bisnis untuk mendukung strategi perusahaan dimasa depan. Mengetahui bagaimana posisi, keadaan dan kekuatan SI/TI perusahaaan.

Tahap 2 Menentukan Target bagi SI/TI. Pada tahap ini akan dilakukan observasi dan wawancara kepada manajer dan direktur utama perusahaan, kemudian menentukan usulan strategi untuk memenuhi kebutuhan Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama. Hasil yang diperoleh pada tahap 1 akan menjadi usulan pada tahap ini. Setelah itu akan diperoleh usulan strategi SI/TI yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, untuk mendapatkan keluaran tersebut maka perlu adanya identifikasi masalah dan solusi bisnis internal pada perusahaan, identifikasi pemanfaatan SI/TI dari eksternal organisasi, Analisis kesenjangan kebutuhan informasi, membuat usulan strategi SI/TI.

Tahap 3 Menentukan Strategi SI/TI. Pada tahap ini akan dibuat strategi SI/TI dengan memperhatikan hasil wawancara, serta aturan kebijakan yang ada

Tahap 1

Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Organisasi

Analisis Bisnis Internal Analisis Value Chain Activity

Lingkungan Eksternal Organisasi Lingkungan Internal Organisasi

Tahap 2 (Menetukan Target SI/TI) Analisis Kesenjangan Aplikasi

Tahap 3 (Menetukan Strategi SI/TI) Rencana Strategis

Tahap 4 (Menyusun Usulan SI/TI)

Penyusunan Rencana Implementasi dan Manfaat Bisnis SI/TI pada Pada Pertambakan budidaya udang di

PT.Asindo Setiatama

Analisis Bisnis Eksternal Analisis Five Forces

(18)

11

sehingga akan diambil kebijakan terhadap rencana implementasi SI/TI pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama.

Tahap 4 Rencana Implementasi SI/TI kemudian pada tahap ini akan dibuat rencana implementasi SI/TI yang akan diterapkan Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama. [4]

4. Hasil dan Pembahasan

Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Informasi Perusahaan

Untuk membantu memahami kondisi lingkungan perusahaaan dan melihat dampak dan potensi SI/TI terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama, maka dilakukan analisis kebutuhan SI/TI agar dapat disusun prioritas kebutuhan dan penggunaan SI/TI untung mendukung pencapaian strategi perusahaan. Adapun ruang lingkup dari perencanaan strategis SI/TI. Pertama, menentukan strategi SI/TI yang sesuai dengan perencanaan strategi SI dengan menggunakan metode value chain activity

dan metode five forces. Kedua, Menentukan prioritas strategi SI/TI yang akan digunakan. Dan yang ketiga, Rencana implementasi pelaksannaan implementasi yang melatar belakangi adanya perencanaan strategis SI/TI.

Profil PT. Asindo Setia Tama

PT. Asindo Setia Tama Tama terletak dijalan Ahmad Yani no.35M Makassar, perusahaan ini berdiri sejak 29 Maret 1990 perusahaan Manufaktur yang bergerak dibidang pertambakan budidaya udang, mulai dari pemeliharan sampai ke penjulalan udang. Adapun Visi dan Misi Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama. Visi Berperan dalam mengelolah kekayaan alam maritim pada sektor agribisnis udang untuk memenuhi tuntutan pasar domestik dan mancanegara. Sedangkan Misi, Berpartisipasi meningkatkan daya saing kualitas produksi dan pemasaran udang dalam negeri terhadap negara penghasil udang didunia, sehingga ikut menambah jumlah devisa negara melalui eksport

udang ke manca negara. Mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

Identifikasi dan Solusi Bisnis Internal Analisis Value Chain Acitivity

Analisis lingkungan Bisnis internal organisasi dilakukan untuk mengetahui proses bisnis pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama sehingga dapat diketahui secara jelas rencana strategis SI/TI sesuai kebutuhan organisasi. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, maka alat yang digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis internal organisasi adalah Value Chain Activity. Analisis Value Chain Activity

(19)

12

Aktivitas utama pada perusahaan merupakan aktivitas yang bernilai dalam menjalankan proses bisnis, namun dapat menimbulkan biaya dalam proses pengerjaanya. Aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang membantu perusahaan untuk mendukung proses secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas utama.

Berikut ini hasil dari analisis value chain activity pada Pertambakan budidaya udang di PT Asindo Setiatama :

Gambar 4 Value Chain Activity Pada Pertambakan Budidaya Udang di PT. Asindo Setia Tama

Aktivitas utama perusahaan: a). Bagian perencanaan, membuat rencana kegiatan produksi serta langkah-langkah yang akan dilakukan selama kegiatan produksi berlangsung .setelah itu melaksanakan pengembangan infrastruktur perusahaan untuk membangun sebuah sistem informasi yang dapat membantu kinerja kerja pegawai disetiap bagian khusunya unit pertambakan udang. Kegiatan ini melibatkan direktur, manager dan kepala bagian pertambakan udang, b). Bagian pengadaan bertugas untuk melakukan pencatatan pembelian dan penerimaan peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung proses kegiatan produksi. Kegiatan ini melibatkan bagian manager, bagian keuangan, dan bagian administrasi, c) Bagian pemasaran dan penjualan melakukan kegiatan pelayanan bagi konsumen baik menangani komplain dari konsumen atau memberikan dan menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen.

Aktivitas pendukung perusahaan: a). Bagian Keuangan, bertugas mengatur kebutuhan perusahaan, mengurus tagihan perusahaan, dan membuat laporan keuangan perusahaan perbulan, kegiatan ini melibatkan manajer, keuangan, b). Bagian Administrasi, bertugas menyusun data penawaran pembelian udang, kegiatan ini melibatkan direktur, manajer dan bagian administrasi.

Tabel 1 Solusi SI/TI berdasarkan analisis value chain activity

Bagian/Unit Akrivitas

Utama

Kebutuhan bisnis Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

Perencanaan - Melakukan

Pengadaan Pemasaran dan

(20)

13

Pengadaan - Untuk membuat

laporan

Kebutuhan bisnis Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

Keuangan - Membuat

(21)

14

membantu melakukan pencatatan keras yang sudah ada. Seperti : komputer,

printer, scanner, mobil dan motor. Pencatatan ini meliputi jenis peralatan, merek /type, tahhun pembelian, kondisi peralatan saat ini, bukti kepemilikan dan lokasi peralatan. Dari hasil pencatatan ini dapat diketahui kapan akan di lakukan perawatan dan pembelian baru untuk jenis peralatan yang sudah tidak dapat digunakan lagi. 3) SI SCM (supply chain management), aplikasi ini membantu pencatatan stock barang yang berasal dari supplier seperti pelampung, kincir,

gearbox, chasis guna proses produksi; 4) SI Operasional, aplikasi ini membantu tentang pencatatan kebutuhan pembelian perlengkapan alat, mesin yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung; 5) SI Promosi, aplikasi membantu mendata seluruh kegiatan promosi, meliputi hasil laporan setelah melakukan promosi; 6) SI CRM (customer relationship management), aplikasi ini berisi tentang berbagai keluhan konsumen terhadap hasil produksi yang nantinya komplen tersebut dapat dianalisa oleh bagian analisis hasil produksi; 7) SI Manajemen Kuangan, aplikasi ini membantu pencatatan laporan keuangan setiap bulan meliputi pendapatan, biaya, aktiva, kewajiban, dan ekuitas; 8) SI Administrasi, aplikasi ini membantu melakukan penyimpanan data penawaran udang dan data-data lain terkait pada pertambakan budidaya udang; 9) SI Pegawai, aplikasi ini membantu menyimpan data-data pegawai yang meliputi identitas nama, alamat, pendidikan terakhir, kontak nomor telpon dan alamat email yang bisa dihubungi, pengalaman kerja (jika ada), scan ijazah terakhir, dan sertifikat penunjang (jika ada).

Analisis F ive F orces

Penelitian ini dilakukan dengan Observasi dan Wawancara sehingga didapat hasil analisis kekuatan menurut Five Forces Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama, yang pertama adalah pesaing (competitor), Disetiap perusahaan pesaing sudah memliki sistem yang sudah terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Dalam hal ini PT. Asindo Setia Tama harus menyadari untuk meningkatkan kinerja para pegawai dan meningkatkan strategi bisnis adalah dengan memiliki sistem informasi yang terintegrasi untuk dapat memenuhi kebutuhan bisnis serta mempermudah membantu para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Kedua, analisis ancaman pesaing baru difokuskan pada bagaimana jenis pelayanan dan strategi bisnis oleh pesaing baru tersebut dapat mengancam posisi Pada Pertambakan Budidaya di PT. Asindo Setia Tama. Hasil analisis adanya strategi bisnis dengan perlengkapan dan peralatan lebih canggih dapat menjadi ancaman bagi perusahaan lama yang peralatan dan perlengkapannya tergolong masih sangat minim dan secara tidak langsung berpengaruh dalam kinerja kerja para pegawai dalam ketepatan waktu.

(22)

15

kebutuhan sehari-hari pada saat ini peka terhadap harga dikarenakan keadaan perekonomian negara yang masih belum stabil. Jadi, perusahaan harus menetapkan harga yang tepat dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Kekuatan yang dimiliki konsumen mampu memaksa harga turun, peningkatan pelayan dan kualitas. Dalam hal ini Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama tidak secara langsung menentukan harga, tetapi harga sepenuhnya tergantung dari proposal penawaran harga konsumen dan kualitas udang. Kelima, analisis kekuatan menawar pemasok, yang dimaksud pemasok disini adalah para pengusaha yang bekerja sama dengan PT. Asindo Setia Tama. Oleh sebab itu sangat penting menjaga nama baik perusahaan dan kerja sama yang baik dengan pemasok sebelumnya sehingga calon pemasok lainnya mau berkerja sama dengan PT. Asindo Setia Tama yang sudah sangat berpengalaman dibidangnya.

Berikut merupakan pemetaan kebutuhan SI/TI Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama berdasarkan hasil analisis Five Forces

Tabel 2 Kebutuhan SI/TI dan Solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces

Faktor Five Forces Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

(23)

16

Berikut merupakan penjelasan solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces : 1) SI Manajemen Produksi, aplikasi ini berfungsi untuk membantu pencatatan rencana kegiatan produksi, jadwal kegiatan produksi dan hasil produksi dan tenaga ahli yang bekerja dalam proses produksi serta menyimpan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan produksi udang, evaluasi laporan mingguan apa saja yang sudah mulai dikerjakan sesuai tahapannya; 2) SI Teknologi, aplikasi ini membantu pencatatan perangkat keras yang sudah ada seperti computer, scanner, printer, motor, dan mobil. Pencatatan meliputi jenis peralatan, kapasitas/output saat ini, merk/type, tahun pembelian, kondisi peralatan saat ini, lokasi peralatan, dan bukti kepemilikan. Dari pencatatan tersebut diketahui kapan akan dilakukan perawatan atau penggantian dengan alat baru; 3) SI CRM (sistem informasi customer relationship), aplikasi ini berfungsi untuk membantu pencatatan profile konsumen dengan begitu akan membantu dalam menjalin relasi bisnis kembali dengan konsumen tersebut; 4) SI SCM (sistem informasi supply chain management), aplikasi ini membantu pencatatan stock barang yang berasal dari supplier yang akan digunakan untuk produksi udang, contohnya stok material, perlengkapan untuk budidaya udang, alat berat untuk pengangkatan pada saat panen. Pengangkutan transportasi untuk pengakut kincir, pakan, kapur, panen dan kebutuhan mesin- mesin. Dari pencatatan tersebut diketahui biaya untuk supply serta menjaga relasi bisnis dengan supplier; 5) Web

promosi, aplikasi ini membantu untuk memperkenalkan perusahaan kepada publik memberikan informasi meliputi profile perusahaan, visi, misi perusahaan, jenis layanan, profile tenaga ahli, dan daftar yang sudah dikerjakan oleh di PT. Asindo Setia Tama dari awal berdiri hingga sekarang.

Manfaat Penerapan SI/TI pada Kondisi SI/TI Eksternal Organisasi

(24)

17

saat ini menyebabkan banyak perusahaan dan organisasi berlomba membeli sebuah aplikasi untuk mempermudah proses bisnis. Sedangkan Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama belum menggunakan layanan internet dan aplikasi apapun dalam menyelesaikan proses bisnis pada perusahaan seperti administrasi, laporan keuangan, pencatatan hasil produksi, pengadaan dan promosi sehingga ditemukan berbagai kendala dalam mengintegrasikan seluruh bagian serta didukung dengan perkembangan perangkat keras yang semakin canggih. perkembangan perangkat keras (hardwere), dimulai dari PC digunakan hanya untuk pengarsipan. Perangkat keras lainnya adalah printer yang ukuran besar dan hanya tersedia tinta hitam putih sampai sekarang menggunakan printer yang memiliki fungsi scan dan fotocopy, kemudian media penyimpanan seperti

disc yang memiliki kapasitas penyimpanan kecil.

Sementara itu perkembangan sistem basis data berkembang cepat hingga sekarang didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai suatu strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja organisasi didukung oleh perkembangan jaringan komunikasi dan keamanan data, saat ini perkembangan jaringan komunikasi sangat berpengaruh dalam menghubungkan devices yang digunakan untuk saling berbagi data, dari menggunakan LAN (local area network) jaringan untuk berbagi data hanya pada satu gedung , kemudian berkembang menjadi WAN (wide area network), dan sekarang berkembang kearah internet yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data dimanapun berada. sementara pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama hanya mengandalkan fa x untuk mengirim dokumen. Setelah itu sistem keamanan data, penting menjaga keamanan data dari berbagai serangan komputer seperti virus, dan cracker untuk mengantisipasi virus sementara Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama masih menggunakan anti virus yang banyak digunakan pengguna komputer pada umumnya.

(25)

18

Tabel 3 Manfaat Penerapan SI/TI pada kondisi SI/TI eksternal organisasi

Kondisi SI/TI Eksternal Manfaat Penerapan SI/TI - Perkembangan sistem

- Promosi melalui media sosial.

- Memudahkan dalam penyelesaian aktivitas kerja dalam proses bisnis untuk mengintegrasikan ke semua bagian perusahaan dalam sebuah sistem informasi.

- Meningkatkan kinerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara tidak langsung dapat memperkecil pengeluaran biaya. - Menyimpan data berbasis internet

memudahkan untuk mengakses dimanapun berada sehingga tidak perlu berada dikantor untuk mengolah data.

- Selalu melakukan upgrade terhadap anti virus yang digunakan untuk mengamankan data-data dalam komputer.

- Melakukan promosi di media sosial yang saat ini banyak dilakukan perusahaan merupakan pilihan

Selanjutnya akan dilakukan analisis kesenjangan aplikasi yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan pada pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama. Analisis ini dilakukan untuk menentukan aplikasi apa saja yang akan di-upgrade, delete, dan direncanakan untuk dibuat pada pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama.

Tabel 4 Analisis kesenjangan aplikasi Pada Pertambakan Budidaya Udang di PT. Asindo Setia

Tama

Usulan aplikasi Upgrade Delete Rencanakan

(26)

19 Penentuan Rencana Strategis

Pada tabel 4, kebijakan yang akan diambil yaitu direncanakan membuat aplikasi baru untuk membantu perusahaan dalam mengintegrasikan proses bisnis disetiap unit bagian pada pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama. Penentuan rencana strategis SI/TI dengan menggunakan analisis kesenjangan aplikasi dapat diketahui bagaimana keadaan perusahaan pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama. Belum ada aplikasi yang dapat membantu kebutuhan setiap bagian, berdasar pada hasil analisis terhadap lingkungan bisnis dan SI/TI internal dan eksternal, diperoleh usulan solusi SI/TI yang harus dimiliki pada pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama sesuai dengan kebutuhan bisnis setiap bagian yang ada di perusahaan.

Penyusunan Rencana Implementasi

Penyusunan rencana implementasi berdasarkan aplikasi yang telah diusulkan maka dibuat sebuah Roadmap prioritas untuk 4 (empat) tahun kedepan dengan memperhitungkan faktor keuangan perusahaan yang tidak memungkinkan untuk membuat dan membeli semua usulan aplikasi sistem informasi yang sudah diusulkan secara bersamaan, maka dari itu dibuat bertahap setiap tahunnya selama 4 tahun kedepan.

Tabel 5 Rencana implementasi SI/TI Pada Pertambakan Budidaya Udang di PT. Asindo Setia

Tama

Solusi SI/TI 2016 2017 2018 2019

SI Perencanaan Kegiatan Produksi SI Pengelolaan Teknologi SI CRM

SI SCM SI Operasional SI Manajemen Keuangan SI Administrasi SI Pengelolaan

Data Pegawai

SI Promosi / Web promosi

(27)

20

dibutuhkan untuk membantu menghubungkan perusahaan dengan pihak luar yaitu

supplier dan konsumen. 3). Tahun 2018 akan mulai dibangun tiga sistem informasi yaitu SI Manajemen Keuangan, SI Administrasi dan SI Pengelolaan Data Pegawai. Ketiga sistem informasi ini dibutuhkan untuk membantu penyelesaian pekerjaan sehari-hari pada aktivitas pendukung perusahaan yaitu administrasi dan keuangan sebab aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang menghasilkan nilai tambah untuk perusahaan sehingga perlu dioptimalkan terlebih dahulu. 4). Tahun 2019 akan mulai dibangun SI promosi / Web Promosi. Sistem ini dibutuhkan untuk membantu keteraturan dan pengoptimalan perencanaan kegiatan jadwal promosi dan menjangkau konsumen secara luas dengan adanya informasi mengenai perusahaan.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis perencanaan strategis pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama dapat di simpulkan, Perencanaan dapat disusun berdasarkan manfaaat bisnis yang terdapat pada usulan strategis SI/TI yang akan di terapkan pada perusahaan. Dengan menggunakan metode Analisys Value Chain Activity dan Analisys Five Forces menghasilkan situasi bisnis pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama berdasarkan kondisi internal pengelompokan aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada perusahaan serta kondisi eksternal guna meningkatkan keunggulan kompetitif bisnis perusahaan. Setelah mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan, maka dapat dihasilkan solusi SI/TI perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis kesenjangan untuk mengetahui kondisi SI/TI diperusahaan, sehingga diambil satu kebijakan yaitu membuat aplikasi yang sudah di usulkan untuk diterapkan pada Pertambakan budidaya udang di Pada Pertambakan budidaya udang di PT. Asindo Setia Tama. Dengan adanya perencanaan strategi bisnis dan stratgi SI/TI dapat membantu perusahaan untuk menunjang kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan, visi dan misi dalam perusahaan.

6. Daftar Pustaka

[1] Wisdaningrum, O. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam Lingkungan Internal Perusahaan, Banyuwangi : Universitas 17 Agustus 1945

[2] Maryani, D. Suparto, 2010. Perencanaan Rencana Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) : Studi Kasus STMIK XYZ, CommIT, 4(2):77-85

[3] Pipin Windyaningsih, 2012. Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Institusi Pendidikan Tinggi menggunakan Analisis Crital Success Factors.

(Studi Kasus : STIMIK Duta Bangsa Surakarta).

[4] Putri Mayang Raschania, 2011. Perencanaan strategis Sistem Informasi Pada Bintang Pelajar. (Studi Kasus : Bimbingan Belajar pada Bintang Belajar, Kebayoran Baru)

(28)

21

[6] Nurcahyani Dewi Retnowati, 2011 Sistem Informasi menggunakan analisis Value Chain. Studi Kasus : PT Intan Pariwara

[7] Yongky Pratama, Lenny Prima Haryanti, Welda, 2012. Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Wisma Grand Kemala Palembang

[8] Ega Yolanda Kawulusan, 2014. Perencanaan Strategis Sistem Informasi di PT. Barito Prima Konsultan

[9] Rasmilah, 2014. Analisis Srategi Web E-Commerce dengan Metode Value Chain Studi Kasus : PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM).

[10]

[11] Ward, J., Peppard, J., 2002, Strategic Planning for Information Systems 3rd Ed., UK : John Willey & Sons, Ltd.

[12] HM, Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik Untuk Keunggulan Kompetitif dalam Persaingan dengan Sistem Teknlogi Informasi, Yogyakarta : Andi

Yogyakarta, 2006.

[13] Ari Wedhasmara, 2009. Langkah langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan Menggunakan Metode Ward and Peppard, Jurnal Sistem Informasi Vol.1, NO.1, 2009, pp, 14-22.

Gambar

Gambar 1. Hubungan antara Strategi SI, Strategi TI, dan Strategi Bisnis (Sumber : Ward and  Peppard, 2002)
Gambar 2. Model rantai nilai oleh Porter (Sumber : Hunger, 2003)
Gambar 3 Tahapan penelitian
Gambar 4 Value Chain Activity Pada Pertambakan Budidaya Udang di PT. Asindo Setia Tama
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dilakukan karena pada Tugas Akhir ini membahas tentang permasalahan regulator, dimana bukaan throttle ICE terbuka penuh dianggap telah mencapai nilai masukan

Kecamatan Bondowoso dan Kecamatan Tlogosari merupakan kecamatan dengan nilai tertinggi dalam proses overlay penentuan kawasan agroindustri berbasis komoditas padi,

Abstrak — Apple sebagai brand yang dikenal begitu elegan dan selalu futuristik dalam sajian produk - produknya merupakan sebuah media edukasi yang membutuhkan sebuah

Hasil pemodelan dengan metode GWNBR menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin yang terjadi secara global di seluruh Kabupaten/Kota

ADE CHANDRA NPM.. Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja dan Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasi dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderasi.. pada Inspektorat

KEMAMPUAN MENULIS BAHASA JEPANG MENGGUNAKAN FOTO MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Nilai signifikansi untuk variabel jumlah anggota keluarga sebesar 0,722 > 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah anggota keluarga tidak

Tindak pidana pemerasan telah diatur didalam Bab XXII Pasal 368 KUHP dan pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah melanggar ketentuan Pasal