STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB
SISWA YANG
MUQIM
DI PONDOK PESANTREN DAN SISWA
KALONG
(STUDI KASUS DI MTS AL-MAHRUSIYAH KELAS
VIII)
A. Latar Belakang Masalah
Esensi sebuah lembaga sekolah atau madrasah adalah melahirkan siswa yang bergulat pada ilmu pengetahuan, dimana sebagai tugas utamannya adalah mencetak kader-kader yang berprestasi. Di Era ini banyak sekali lembaga-lembaga yang menawarkan fasilitas untuk mendapatkan prestasi tinggi, diantaranya adalah lembaga kursus, lembaga sekolah dengan program fullday school, sekolah Terpadu, Pondok Pesantren, dan sebagainnya. Dari beberapa lembaga tersebut, diyakini lebih mampu mendongkrak prestasi belajar siswa bila dibandingkan dengan lingkungan keluarga, hal itu disebabkan oleh banyak factor yang diantaranya adalah faktor pergaulan.
MTs Al-Mahrusiyah adalah suatu lembaga dibawah naungan yayasan Al-Mahrusiyah dan dalam lingkup Pondok pesantren Lirboyo Kediri, akan tetapi siswa yang sekolah di MTs Al-Mahrusiyah tidak semuanya bertempat tinggal di pondok pesantren, ada juga siswa yang dari luar pesantren.
Banyak orang yang beranggapan bahwa siswa yang sekolah dibawah naungan yayasan pondok pesantren maka kualitas Bahasa Arabnya juga bagus. Akan tetapi untuk memahami materi Bahasa Arab bukanlah hal yang mudah dan tentu terdapat banyak kesulitan, apalagi bahasa Arab bukanlah bahasa keseharian. Menurut salah satu santri Bahasa Arab butuh kemampuan untuk menghafal mufrodat-mufrodat dan tata bahasa, sehinggal sedikit sulit bagi kami, dan terkadang kurang faham dengan penjelasan guru.1
Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil prestasi siswa yang belajar setelah melalui proses pengajaran.
Sedangkan prestasi belajar siswa adalah hasil yang didapat oleh seorang siswa dalam belajar yang membawa perubahan di dirinnya, yang berupa penguasaan berupa pengerahuan, sikap dan ketrampila (kognisi, afeksi, dan prikomotorik) menuju kearah kemajuan.2 Untuk mengukur
perkembangan dan perbandingan dari prestasi belajar siswa bukanlah hal yang mudah, untuk itu diperlukan suatu alat untuk memantau
1 Hasil Wawancara dengan Chilatul Ifadah (18 Januaru 2018, 11.05 WIB)
perkembangan dan perbandingan antara siswa satu dan yang lainnya. Oleh karena itu prestasi belajar Bahasa Arab ini diterjemahkan melalui nilai oleh guru.
Keberadaan siswa di MTs Al-Mahrusiyah lirboyo Kediri bila dilihat dari sisi tempat tinggalnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu siswa yang tinggal di pesantren dan siswa yang tinggal diluar pesantren atau yang tinggal bersama orangtuannya.
Siswa yang tinggal di pondok pesantren yang penulis maksud disini adalah siswa yang tinggal di pondok pesantren Al-Mahrusiyah Kediri. Pesantren Al-Mahrusiyah termasuk Pesantren Khalaf. Pesantren
Khalaf adalah lembaga pesantren yang memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum madrasah yang dikembangkan, atau pesantren yang menyelenggarakan tipe-tipe sekolah umum seperti SMP, SMU, bahkan perguruan tinggi dalam lingkungannya. Akan tetapi tidak berarti pesantren khalaf meninggalkan sistem salaf. Ternyata hamper semua pesantren modern meskipun telah menyelenggarakan sekolah-sekolah umum tetapi tetap menggunakan sisten salaf di pondoknya.3
Siswa yang tinggal di pondok pesantren seharusnya mempunyai prestasi yang lebih baik daripada siswa yang tinggal diluar pondok pesantren, hal tersebut dikarenakan mereka yang tinggal di pondok pesantren diuntungkan dengan lingkungan yang kondusif. Teman-teman yang sama pelajar akan menimbulkan motivasi kepada mereka untuk
3 Wahjortomo, Perhuruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alternatif Masa Depan
terus belajar. Peraturan-peraturan di pondok pesantren akan memungkinkan siswa untuk tidak bebas bermain atau keluar-masuk pondok sehingga tidak akan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain saja.
Kelompok teman sebaya memiliki daya paksa terhadap orang yang masuk kedalamnya. Hampir tidak mugkin orang melawan kelompok teman sebaya yang peraturan utamanya “konfirmasi atau penolakan”4 dari ungkapan diatas apabila dikaitkan dengan penelitian ini
dapat diambil pengertian bahwa keberadaan pesantren mampu menujang prestasi belajar siswa yang disebabkan oleh kelebihan-kelebihan yang ada didalamnya.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan siswa yang tinggal di peantren malah lebih jelek prestasi belajarnya atau sama dengan siswa yang tidak berada di pesantren karena beberapa factor dan lain hal.
Pada penelitian Tindakan Kelas yang penulis lakukan pada Bulan November lalu banyak dari anak yang muqim di pesantren justru kualitas bahasa arabnya lebih rendah dibanding siswa non Muqim
Melihat Deskripsi masalah diatas penulis ingin mengetahui adakah perbedaan prestasi belajar bahasa Arab siswa yang Muqim di Pondok Pesantren Putri Al-Mahrusiyah dan siswa Kalong.
Untuk spesifikasi dan memudahkan dalam penelitian dan pembiayaan maka subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah
kelas VIII dengan prestasi belajar di semester 1 tahun pelajaran 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prestasi Belajar Bahasa Arab siswa Muqim di Pondok Pesantren ?
2. Bagaimana prestasi Belajar Bahasa Arab siswa Kalong ?
3. Apakah ada perbedaan antara siswa yang Muqim di pondok pesantren dan siswa Kalong terhadap prestasi siswa kelas VIII di MTs Al-Mahrusiyah ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar Bahasa Arab siswa yang
Muqim di pondok pesantren.
2. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar Bahasa Arab siswa Kalong
3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar Bahasa Arab siswa antara yang Muqim di pondok pesantren dengan siswa
kalong pada kelas VIII MTs Al-Mahrusiyah Kediri
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritik
a. Diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengetahui ada dan tidaknya perbedaan prestasi belajar siswa yang disebabkan oleh factor lingkungan
a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua siswa dalam mengetahui dampak dari factor lingkungan terkait dengan siswa yang tinggal di pondok pesantren dan yang tidak tinggal di pesantren.
b. Sebagai bahan pertimbangan dan wawasan kepada orang tua untuk lebih cermat dala memilihkan lingkungan dan lembaga pendidikan terhadap anaknya.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan semestara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. 5
Hipotesis yang dapat diajukan adalah :
a. Ha : Terdapat perbedan prestasi Belajar Bahasa Arab yang
signifikan antara siswa yang Muqim di pesantren dengan siswa
kalong. Prestasi siswa Muqim lebih tinggi dari siswa kalong
b. Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi Belajar Bahasa Arab
yang signifikan antara siswa yang Muqim di pesantren dengan siswa kalong.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar adalah hasil yang didapatkan siswa dari usahanya, baik dan buruk suatu prestasi belajar, tergantung pada usaha yang
dilakukan siswa tersebut. Siswa akan disebut berprestasi apabila mampu menunjukkan nilai-nilai keberhasilan dalam belajarnya.
2. Siswa Muqim adalah : murid-murid yang berasal dari daerah-daerah yang jauh dan menetap dalam kelompok pesantren.
3. Siswa Kalong adalah , yaitu murit-murit yang berasal dari desa-desa di sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesantren. Untuk pelajarannya di pesantren, mereka bolak-balik dari rumahnya sendiri. Biasanya perbedaan antara pesantren besar dan kecil dapat dilihat dari komposisi santri kalong. Semakin besar sebuah pesanten akan semakin besar jumlah santri mukimnya. Dengan lain perkataan, pesantren kecil akan memiliki lebih banyak santri kalong daripada santri mukim.6
G. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
a.) Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi mempunyai arti suatu hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dan dikerjakan, dsb).7
Prestasi belajar adalah istilah yang menunjukan suatu derajat keberhasilan seseorang dalam proses belajar untuk mencapai tujuan belajar. Prestasi belajar yang dicapai
6 Choirun Niswah, Sejarah Pendidikan Islam,(Palembang: Noer Fikri Offset, 2016) hal. 221
7 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia
seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai factor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (factor internal) maupun dari luar dirinya (factor eksternal) individu.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adlah hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam penguasaan pengetahuan pemahaman, ketramplan dan sikap yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang berupa simbol-simbol baik angka, huruf, maupun kalimat.
b.) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Factor dalam dan factor luar yang dapat mempengaruhi proses dan hasil/prestasi belajar pada setiap orang.8
1.) Faktor dalam (Internal)
Factor dalam meliputi fisiologis dan psikologis. Fisiologis adalah factor yang berhubungan dengan keadaan jasmani anak. Sedangkah psikologi berhubungan dengan keadaan kejiwaan anak, sepertiv: motivasi, minat, bakar, kecerdasan, kemampuan kognitif.
2.) Faktor Luar (Eksternal)
keluarga, social, keadaan alam. Instrumental adalah factor-faktor yang keberadaannya dimanipulasikan untuk mendukung proses belajar anak, antara lain : kurikulum/bahan pelajaran, guru/tenaga pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi dan manajemen.
2. Mata Pelajaran Bahasa Arab
Mata pelajaran Basa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:9
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’). Berbicara (kalam), membaca (qiroa’h), dan menulis (khithobah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama
belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapan memiliki wawasan lintasan budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
H. Penelitian Terdahulu
Skripsi Mohammad Maghfur mahasiswa jurusan pendidikan agama islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2007 dengan judul : Studi komparasi prestasi belajar pendidikan agama islam antara siswa pengurus OSIS dengan siswa non pengurus OSIS di MAN Kebumen 2 tahun pelajaran 2006/2007. Penelitian ini membahas tentang pengurus OSIS dan siswa non pengurus OSIS, serta adakah perbedaan prestasi dari keduanya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan prestasi belajar pendidikan agama islam yang signifikan antara siswa pengurus OSIS dan siswa non pengurus OSIS10
Terdapat perbedaan dan kesamaan antara skripsi diatas dengan penelitian yang akan dilakukan penulis. Persamaannya terletak pada model penelitiannya yang bersifat komparasi, sedangkan perbedaanya terletak pada obyek penelitian. Obyek penelitian skripsi ini berupa
prestasi belajar pendidikan agama islam sedangkan obyek penelitian yang akan dilakukan penulis prestasi Bahasa Arab siswa.
I. Metode penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Tempat dan Waktu
Tempat dari penelitian ini adalah kelas VIII MTs Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017-2018.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah himpunan semua individu attau objek yang menjadi bahan pembicaraan atau bahan studi oleh peneliti.11 Sampel
merupakan sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk menjadi sumber data.12 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII MTs Al-Mahrusiyah yang berjumlah 184 .siswa, yang terdiri dari 129 siswa yang tinggal di pesantren dan 55 siswa yang tidak tinggal pesantren (nduduk).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling berupa random Sampling. Random Sampling (Sampling acak/random) digunakan peneliti apabila populasi diasumsikan homogeny (mengandung satu ciri) sehingga sampel dapat diambil
11 Turmudi & Sri Harini, 2008, Metode Statistik Pendekatan teoritis dan Aplikatif, (Malang; UIN-Malang Press.) Hal. 9
secara acak. Dalam random sampling, setiap subyek mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian.13
Mengenai pengambilan sampel, peneliti berpedoman pada pendapat Suharismi Arikunto yang mengatakan bahwa “Apabila subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan jika jumlahnya lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.14
Dalam penelitian komparatif membutuhkan setidak-tidaknya 15 subyek untuk masing-masing kelompok.15 Dari 189 siswa,
peneliti mengambil sampel sebanyak 38, dengan pembagian 19 siswa yang tinggal di pondok pesantren dan 19 siswa yang tidak tinggal di pesantren.
3. Instrumen Penelitian
Langkah penting dalam kegiatan pengumpulan data adalah melakukan pengujian terhadap instrument yang akan digunakan instrumen dalam penelitian ini adalah Achievement test yakni tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang dapat diambil menggunakan tes hasil belajar (Achievement Test) ini adalah taraf prestasi dalam belajar.
4. Teknik Pengumpulan Data
13 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2007), Hal. 112
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Prosedur Penelitian suatu Pendekaran Praktek,,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Hal. 112
15 Ibnu Hajar, Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu sebagai berikut:
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum.16
Metode ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran Bahasa Aran yang tinggal di Pesantren dan Siswa yang tinggal diluar pesantren kelas VIII MTs Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri.
2. Observasi
Observasi alah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.17
Metode ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh gambaran tentang MTs Al-Mahruisiyah dan segala aktifitas yang ada di dalamnya.
3. Dokumentasi
16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi,
(Jakarta: PT Roneka Cipta, 2010). Cet. 14, Hal. 201
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
Metode ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh tentang profil letak gografis, sarana prasarana, keadaan siswa, keadaan guru MTs Al-Mahrusiyah dan data-data lain yang berbentuk documenter yang dibutuhkan dalam penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data diperlukan jika data telah berhasil dikumpulkan. Analisis data ini gunanya adalah untuk memberikan kerangka terhadap permasalahan yang ada, sehingga dapat melahirkan suatu kesimpulan. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini, yaitu statistic deskriptif dan statistic inferensial.
Skripsi deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.18 Dalam
penelitian ini statistic deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa arab siswa yang tinggal dipondok pesantren dan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa arab siswa yang tinggal di luar Pondok Pesantren di MTs Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri.
Statistic inferensial adalah teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Dalam penelitian ini statistic inferensela digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya perbedaan yang signifikan dari data yang telah diperoleh. Kaitannya dengan statistic inferensial, penulis menggunakan statistic non parametik sebagai jenis analisis datanya. Penulis menggunakan statistic non parametik dikarenakan data yang akan diperoleh berupa data irdinal dan mempunyai variansi dalam kelompok yang berbeda. Adapun teknik uji non parametik yang digunakan adalah Khi Kuadrat atau Chi-Square (x2). Penulis
menggunakan ujia khi-kuadrat dikarenakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar siswa antara yang tinggal di pondok pesantren dengan yang tinggal di luar pondok pesantren pada mata pelajaran Bahasa Arab.
Uji Khi Kuadrar digunakan untuk menentukan apakah proposdi frekuensi yang dionservasi berada diproposi yang diharapkan secara teori. Pengujian hopotesis dilakukan dengan membandingkan frekuensi observasi dengan frekuensi teori yang diharapkan. Semakin besar perbedaan frekuensi keduanya, semakin besar nilai Khi Kuadrat sehingga semakin besar kemungkinan hipotesis ditolak.19 Pengujian hipotesis dilakukan dengan
19 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam pendidikan
membandingkan nilai Khi Kuadrat hasil perhitungan dengan nilai Khi Kuadrat dalam table untuk taraf signifikansi 5% dan 1%.
Bila hasil perhitungan khi sama atau lebih kecil dari khi yang ada dalam table, maka hipotesis alternative ditolak, berartu frejyebsu bservasi dan teoritis tidak berbeda secara signifikan. Sebaliknya, bila hasilnya lebih besar daripada khi table, hipotesis alternative diterima dan berarti ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi observasi dengan frekuensi teori. Ada[un rumus yang dipergunakan dalam uji Khi Kuadrat adalah :20
x2
=
∑
(fo−fr) fr2
Keterangan :
fo : Frekuensi Observasi
fr : Frekuensi teoritis J. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang penulis gunakan dalam skripsi ini sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, yang membahas tentang: a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) kegunaan penelitian, e) definisi Operasional, dan f) sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Teori, yang membahas tentang: a) tinjauan tentang Prestasi Belajar siswa, b) factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
Bab III : Metode penelitian, yang membahas tentang: a) rancangan penelitian, b) populasi dan sampel, c) instrument penelitian, d) teknik pengumpulan data, dan f) teknik analisis data.
Bab IV: Hasil penelitian dan Pembahasan, yang membahas tentang: a) Hasil penelitian, meliputi; 1) Latar Belakang Obyek, 2) Penyajian data, 3) Ujia Hipotesis, dan 4) Pebahasan penelitian.
Bab V: Penutup, yang membahas tentang: a) kesimpulan dan b) saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek”,, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006).
---, “Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi”, (Jakarta: PT Roneka Cipta, 2010). Cet. 14
Damsar, “Pengantar Sosiaologi Pendidikan” (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2011).
Hajar, Ibnu, “Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan”
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Jaya, 1996).
Idrus Muhammad, “Metode Penelitian Ilmu Sosial”, (Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2007),
Madrasah, Abdi, http://www.abdimadrasah.com/2014/04/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran-bahasa-arab.html
Mulyasa E, “Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK”
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004)
Nashir Ridwal, “Mencari Tpologi Format Pendidikan Ideal Pondok Pesantren Ditengah Arus Perubahan”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). Niswah, Choirun, “Sejarah Pendidikan Islam”,(Palembang: Noer Fikri Offset,
2016)
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)
Qomar Mujamil, “Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi” (Jakarta: Erlangga).
Rajawijaya Dewo, “Perbedaan Prestasi belajar PAI antara siswa yang tinggal di pesantren dan diluar pesantre di MAN Wonokromo Pleret Bantul”, (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakatra; 2006)
Syah Muhibbin, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” (Bandungan: PT Remaja Rosdakarya, 2005)
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Alvabeta, 2009), Sukardi, “Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya”,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009)
Tohirin, “Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005)
Wahjortomo, “Perguruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alternatif Masa Depan”