• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Per

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Per"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TERAS

TAHUNAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh: WIWIK WIJIASTUTI

A 210 100 070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

1

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Negara berkembang seperti Indonesia, sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia pendidikan. Kesuksesan dalam bidang pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan di bidang ekonomi, tetapi juga kualitas sumber daya manusia yang menjalankan proses pembangunan tersebut yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, juga sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia melalui pendidikan. Itulah yang diharapkan untuk meningkatkan kehidupan manusia kearah yang sempurna.

Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah berkaitan langsung dengan guru sebagai pendidik. Keberhasilan pendidikan di sekolah dapat diketahui dari prestasi siswa dalam belajarnya.

Menurut Abu Ahmadi (2008:138)

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik , berfikir, sikap, dan kebiasaan siswa. Sedangkan yang berasal dari luar diri siswa adalah keadaan sosial, ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana, keamanan, kedisiplinan, perhatian orang tua dan sebagainya.

(5)

2

di Indonesia. Dalam http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11

/lingkungan-sekolah-yang-nyaman-memacu-siswa-untuk-berprestasi,

Untuk menghindari hal yang kurang baik terhadap guru dalam mengajar, pihak guru harus berusaha keras agar siswa memiliki persepsi yang baik mengenai guru dalam memberikan pelajaran. Persepsi yang baik akan terwujud apabila guru memberikan ilmu yang dimiliki dan siswa membutuhkan ilmu yang diberikan guru, dengan demikian akan tercipta keharmonisan antara guru dan siswa. Apabila suasana tersebut dapat tercipta keaktifan belajar siswa akan meningkat, aktif dalam belajar di kelas maka meningkat pula prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya jika keaktifan belajar siswa menurun maka prestasi siswapun akan menurun. Keaktifan akan menimbulkan sikap kritis, yang mana sikap kritis ini hanya akan dimiliki oleh individu yang memiliki kecerdasan tinggi yang pada akhirnya akan mendorong untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TAHUN AJARAN 2013/2014”.

(6)

3

LANDASAN TEORI

Pengertian prestasi belajar Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Prestasi merupakan hasil yang diperoleh atau dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar disekolah melalui tes atau evaluasi yang diwujudkan dalam bentuk angka atau huruf. sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan dan aspek lain sebagai hasil dari pengalaman dan latihan.

Menurut Save M Dagun (2006;596), “Prestasi adalah tingkat hasil yang diperoleh pada saat sekarang suatu bidang yang dipelajari”. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2003;13) Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dan pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik .

Manusia tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan, lingkungan tidak dapat dipisahkan dari manusia. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke waktu, dari dilahirkan sampai meninggalnya, sehingga antara manusia dan lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan.

Menurut Tulus Tu’u (2004;18) Lingkungan sekolah dipahami sebagai pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik.

Makna keaktifan adalah keaktifan siswa dalam bertanya, keaktifan dalam mengemukakan ide/pendapat, keaktifan menjab pertanyaan, keaktifan siswa dalam kelompok, dan keaktifan siswa dalam mempersentasikan materi hasil diskusi.

(7)

4

Keberhasilan proses belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu adanya lingkungan sekolah dan keaktifan siswa (variabel independen) yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (variabel dependen).

METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara yang digunakan agar penelitian dapat dilaksanakan dengan terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sugiono (2010:2) mendifinisikan penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif asosiatif, dimana data yang diperoleh berasal dari angket atau data dan dokumentasi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel peneliti.

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2013 sampai dengan selesai. Pengambilan sampel menurut Sugiyono (2010:116) dengan taraf kesalahan 5% sejumlah 110 siswa dan menggunakan

proportional random sampling yaitu yang penggunaan tekhnik ini digunakan karena

subyeknya bersifat homogen, memiliki prestasi yang berbeda dan sampel sudah ditentukan diambil seimbang sesuai kelasnya dalam siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014. Tehnik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari

Lingkungan Sekolah

(X1)

Keaktifan Siswa (X2)

(8)

5

variabel terikat dan variabel bebas yang terdiri dari prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikatnya, sedangkan lingkungan sekolah (X1) dan keaktifan siswa (X2)

sebagai variabel bebasnya. Dalam penelitian ini menggunakan instrument yang berupa item-item pernyataan dalam bentuk angket yang sebelumnya diuji cobakan pada subyek uji coba yang berjumlah 20 siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014 yang tidak menjadi sampel penelitian. Hasil coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil dari pengumpulan data kemudian diuji dengan menggunakan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Tekhnik analisis data menggunakan analisis regresi berganda kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari hipotesis yang telah diajukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras beralamat di Jalan Solo – Semarang, Teras, Boyolali 57372, (dekat lapangan, SD, Puskesmas, BRI, dan beberapa ruko). Pada awalnya sebelum diresmikan menjadi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras, sekolah ini dahulunya bernama Sekolah Menengah Pertama Slamet Riyadi 1 Teras, Boyolali. Sekolah Menengah Pertama Slamet Riyadi berdiri pada tahun 1964/1965 dan didirikan oleh Tentara pelajar yang diberi nama Anjang Karya.

Visi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras adalah 1)Peningkatan prestasi akademik; 2)Peningkatan prestasi non akademik; 3)Peningkatan disiplin dan sopan santun; 4)Meningkatkan keindahan, kebersihan sekolah dan lingkungan; 5)Peningkatan mutu sekolah

(9)

6

dan mengembangkan kedisiplinan, sopan santun dan ahklaq mulia dalam bertindak / bertingkah laku; 4)Meningkatkan profesional guru; 5)Menghasilkan lulusan untuk menjadi manusia berahklakq mulia, dan memiliki prestasi optimal.

Data prestasi belajar siswa (Y), diperoleh hasil dari analisis yang dibantu

output SPSS For Windows Version 16.0 diperoleh mean sebesar 77,95 dengan

standart error of mean sebesar 0,453; median sebesar 78,00; modus sebesar 72; skor maksimal diperoleh angka sebesar 90 dan skor minimal diperoleh angka sebesar 68; standar deviasi diperoleh sebesar 4,751 yang diperoleh dari akar variance yaitu 22,576; skewness sebesar 0,180 yang diubah ke angka rasio terlebih dahulu dengan cara membagi dengan std.error skewness sebesar 0,230 dan diperoleh hasil 0,782; kurtosis sebesar -0,588 dan diubah ke nilai rasio dengan cara membagi dengan

std.error of kurtosis sebesar 0,457 dan diperoleh hasil sebesar -1,286.

Data lingkungan sekolah (X1), diperoleh hasil dari output analisis yang

dibantu oleh SPSS For Windows Version 16.0 diperoleh mean sebesar 22,16 dengan

standart error of mean sebesar 0,329 ; median sebesar 22,00 ; modus sebesar 20 ; skor maksimal diperoleh angka sebesar 32 dan skor minimal diperoleh angka sebesar 13 ; standar deviasi diperoleh angka sebesar 3,452 yang diperoleh dari akar variance

yaitu 11,918; skewness sebesar 0,241 yang diubah ke angka rasio terlebih dahulu

dengan cara membagi std. error of skewness sebesar 0,230 dan diperoleh hasil

sebesar 1,047 ; kurtosis sebesar 0,238 dan diubah ke angka rasio dengan cara membagi dengan std. error of kurtosis sebesar 0,457 dan diperoleh hasil sebesar 0,520.

Keaktifan Siswa (X2), diperoleh dari hasil analisis output yang dibantu oleh

SPSS For Windows Version 16.0 diperoleh mean sebesar 28,25 dengan standart error

of mean sebesar 0,581 ; median sebesar 28,00 ; modus sebesar 30 ; skor maksimal

diperoleh angka sebesar 40 dan skor minimal diperoleh angka sebesar 15 ; standar deviasi diperoleh angka sebesar 6,094 yang diperoleh dari akar variance yaitu 37,141 ; skewness sebesar 0,035 yang diubah ke angka rasio terlebih dahulu dengan cara

(10)

7

0,152 ; kurtosis sebesar -0,868 dan diubah ke angka rasio dengan cara membagi dengan std.error of kurtosis sebesar 0,457 dan diperoleh hasil sebesar 1,899.

Berdasrkan uji validitas diketahui bahwa semua item pernyataan baik dari variabel prestasi belajar siswa, disiplin belajar, profesionalisme guru dalam mengajar dinyatakan valid. Dapat dinyatakan valid karena memiliki rhitung>rtabel dan signifikansi

< 0,05. Berdasarkan uji reliabilitas (r11) dari disiplin belajar sebesar 0,882 dan

profesionalisme guru dalam mengajar sebesar 0,910.

Hasil uji prasyarat analisis dari uji normalitas data yang dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, variabel independen, atau keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal yang menggunakan tekhnik uji Liliefors atau dalam program SPSS For Windows Version 16.0 disebut

juga dengan Kolmogrov-Smirnov menyimpulkan bahwa data dari prestasi belajar

siswa, lingkungan sekolah dan keaktifan siswa, dengan nilai Lhitung<Ltabel dan

signifikansi >0,05. Untuk variabel prestasi belajar yaitu 0,077<0,086 atau nilai signifikansi sebesar 0,123. Variabel lingkungan sekolah yaitu 0,085<0,086 dengan nilai signifikansi sebesar 0,051. Variabel keaktifan siswa yaitu sebesar 0,084<0,093 dengan signifikansi sebesar 0,053.

Hasil uji prasyarat analisis dari uji linieritas yang digunakan untuk mengetahui apakah model hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat merupakan hubungan garis lurus ( hubungan linier ) atau untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak dengan

menggunakan bantuan SPSS For Windows Version 16.0 antara variabel lingkungan

sekolah terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa mempunyai hubungan dengan Fhitung<Ftabel yaitu 1,359<3,094 dan nilai signifikansi 0,185>0,05. Sedangkan

untuk variabel keaktifan siswa yaitu 0,761<1,657 dan nilai signifikansi 0,768>0,05. Uji prasyarat analisis telah terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi

ganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows Version 16.0. hasil

(11)

8

linier yaitu Y= 60,748 + 0,355 X1 + 0,324 X2, berdasarkan persamaan tersebut

terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, lingkungan sekolah dan keaktifan siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Nilai 60,748 menyatakan bahwa nilai dianggap konstan, maka prestasi belajar siswa akan sama dengan 60,748. Nilai 0,355 menyatakan bahwa jika lingkungan sekolah meningkat satu poin maka skor prestasi belajar akan naik sebesar 0,355 (dengan asumsi variabel lingkungan sekolah dianggap konstan), sedangkan nilai 0,324 menyatakan bahwa jika keaktifan siswa meningkat satu poin maka skor prestasi belajar siswa akan meningkat sebesar 0,324 (dengan asumsi variabel keaktifan siswa dinyatakan konstan).

Variabel lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar sebesar 0,355 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linier ganda untuk variabel ini diperoleh thitung>ttabel yaitu 5,533>1,982 dan nilai signifikansi 0,000<0,05.

Sumbangan relatif sebesar 83% dan sumbangan efektif sebesar 25,8%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi lingkungan sekolah maka akan semakin tinggi prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya semakin rendah lingkungan sekolah maka prestasi belajar siswa akan rendah pula.

Variabel keaktifan siswa terhadap prestasi belajar. Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel ini adalah sebesar 0,324 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel keaktifan siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linier ganda untuk variabel ini diperoleh thitung>ttabel yaitu 2,856>1,982 dan

(12)

9

Variabel lingkungan sekolah dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hasil uji F atau uji keberartian regresi linier ganda diketahui bahwa nilai Fhitung>Ftabel yaitu 24,101>3,081 dan nilai signifikansi 0,000<0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa lingkungan sekolah dan keaktifan siswa secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tingginya lingkungan sekolah dan semakin tingginya keaktifan siswa akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Begitu juga sebaliknya semakin rendah lingkungan sekolah dan rendah keaktifan siswa maka semakin rendah pula prestasi belajar siswa. Kemudian koefisien determinasi yang yang diperoleh sebesar 0,311 yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebesar 31,1%. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa memberikan sumbangan relatif sebesar 83% dan sumbangan efektif sebesar 25,8%. Variabel keaktifan siswa memberikan sumbangan relative sebesar 17% dan sumbangan efektif sebesar 5,3%. Dengan melihat dari sumbangan relatif dan sumbangan efektif maka variabel keaktifan siswa memiliki pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan : 1) hasil analisis persamaan regresi linier ganda diperoleh Y= 60,748 + 0,355 X1 + 0,324 X2 yang artinya prestasi belajar

ekonomi siswa dipengaruhi oleh variabel lingkungan sekolah (X1) dan keaktifan

siswa (X2). 1) Variabel lingkungan sekolah dan keaktifan siswa berpengaruh positif

(13)

10

dan signifikan terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014. Koefisien determinasi sebesar 0,311 , yang berarti pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel lingkungan sekolah dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa adalah sebesar 31,1% sedangkan sisanya 69,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

(14)

11

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dagun, Save M. 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan.Jakarta: HIPN

Sriyono. 1992. Tehnik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta

Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Rineka Cipta

http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11

Referensi

Dokumen terkait

agro Indomas Terawan Estate, ialah famili Scarabaeidae dengan indeks dominansi 0,531 dan tertinggi kedua pada famili Chrysomelidae, dengan total 0,073 pada wilayah

Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II. Universitas Pendidikan Indonesia

bahwa dalam rangka penetapan kebijakan pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan pemerintah telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan HK.02.02/MENKES/164/2014

Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu “Keadilan

Selain itu, juga 50 kilogram benih padi asal China, 8 dus makanan, obat-obatan, serta lampu yang juga berasal dari China.Dalam waktu dekat, barang- barang impor

Bidang Keilmuan dan Bimbingan Belajar (Total JKEM minimal 600menit) TIDAK MELAKSANAKAN KEGIATAN

Peralatan bongkar muat yang tersedia saat ini khususnya Gantry Crane sampai dengan tahun 2020 masih mampu untuk menangani kegiatan.. bongkar muat, sehingga tidak dibutuhkan

Hasil analisis yang ditampilkan dari software ini sangat sesuai dengan kebutuhan guru karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi terhadap instrumen dan soal yang dibuat