• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Karbon Hutan Mangrove Hasil Restorasi pada Lahan bekas tambak di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Karbon Hutan Mangrove Hasil Restorasi pada Lahan bekas tambak di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar belakang

Hutan mangrove tumbuh di pesisir pantai tropis dan sebagian sub tropis

yang mendukung berbagai layanan ekosistem, termasuk produksi perikanan,

siklus hara, siklus nutrisi, pembentukan tanah, produksi kayu, tempat bertelur

ikan, ekowisata dan penyimpanan karbon (C) (Murdiyarso et al., 2015).

Mangrove merupakan salah satu hutan terkaya akan C di kawasan tropis, yakni

sekitar 1023 Mg (Megagram) C per hektar. Deforestasi mangrove menyebabkan

emisi C sebesar 0,02 - 0,12 Pg (Petagram) per tahun, yang diperkirakan setara

dengan 10% emisi dari deforestasi secara global (Donato et al., 2011) walaupun

luasnya hanya 0,7% dari seluruh kawasan hutan tropis (Giri et al., 2011).

Dalam tiga dekade terakhir, kerusakan hutan karena faktor antropogenik

telah meningkat secara signifikan. Hutan mangrove yang tersisa di bawah tekanan

besar berupa tebang habis, konservasi lahan, perubahan hidrologi, tumpahan

bahan kimia dan perubahan iklim. Kenaikan permukaan laut bisa menjadi

ancaman terbesar bagi ekosistem mangrove. Pengembangkan adaptif strategi

manajemen dalam mengantisipasi kenaikan permukaan laut, mengatur prioritas

konservasi, memantau deforestasi dan degradasi hutan, meningkatkan akuntansi

karbon terestrial dan menghitung peran hutan mangrove untuk menyelamatkan

nyawa serta properti dari bencana alam seperti tsunami (Giri et al., 2011).

Ekosistem mangrove yang rusak dapat dipulihkan kembali dengan cara

restorasi. Kegiatan restorasi mangrove dalam kerangka fungsional yang

didasarkan pada kondisi kawasan dan menekankan keterlibatan masyarakat dalam

(2)

pemantauan ekosistem sebagai bagian tak terpisahkan. Agar pengelolaan

mangrove lebih optimal, maka pola pengelolaan perlu dilakukan pengkajian lebih

dalam, antara lain analisis permasalahan, kesesuaian terhadap peraturan

perundangan yang berlaku, kelayakan sosial ekonomi, kelayakan terhadap

lingkungan dan kelayakan teknis serta meperhatikan faktor penyebab

kerusakannya yang terpadu dalam proyek restorasi (Bosire et al., 2008).

Gangguan manusia yang tidak diinginkan dapat diminimalkan dengan

mendorong partisipasi masyarakat. Ini dapat dipastikan dan dipertahankan dengan

memfasilitasi mata pencaharian masyarakat pesisir (Biswas et al., 2009). Karena

belum adanya informasi tentang kandungan biomassa hutan mangrove hasil

restorasi maka penelitian ini dilakukan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui strukur dan komposisi jenis hutan restorasi di Kecamatan

Percut Sei Tuan, Kabupaten deli Serdang, Sumatera Utara.

2. Menghitung potensi karbon hutan mangrove hasil restorasi pada lahan

bekas tambak dan hutan alami sekunder di Kecamatan Percut Sei Tuan,

Kabupaten deli Serdang, Sumatera Utara.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi baru tentang

potensi karbon hutan mangrove hasil restorasi pada lahan bekas tambak sehingga

bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan terkait pengelolaan

hutan mangrove.

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu dua mekanisme yang lain yaitu dividen dan dewan komisaris independen terbukti tidak efektif untuk mengurangi maslaah agensi baik pada perusahaan yang bagus maupun

Jumlah natrium tiosulfat 0,1 N yang diperlukan untuk mencari bobot glukosa dalam tabel adalah pengurangan volume titar blanko dengan volume titar contoh (V2 – V1).. fp adalah

Sukarno-Hatta Desa Sakra, Kec.. Sukarno-Hatta Desa

290.201 Ketika KAP atau Jaringan KAP diminta untuk memberikan jasa advokasi bagi klien audit laporan keuangan dalam menyelesaikan suatu perselisihan atau litigasi yang

Pembangunan manusia Indonesia di bidang kesehatan dapat terlaksana dengan baik jika Indonesia bisa mewujudkan target sustainable development goals (SDG’s) seperti

Study Control of Bird Flu Outbreak Within.docx 01.. Study Control of Bird Flu Outbreak

baik untuk pelaksaanan kegiatan yang sesuai dengan sasaran ataupun tujuan

(3) Besar uang yang perlu disiapkan sebagai modal usaha untuk jenis barang dagangan tertentu, modal usaha yang dimiliki atau didapat dari “induk semang” sangat