• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Posisi Sudut Inklinasi Jendela Tipe Gantung Atas Terhadap Konsentrasi Co2 Di Dalam Ruang Kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Posisi Sudut Inklinasi Jendela Tipe Gantung Atas Terhadap Konsentrasi Co2 Di Dalam Ruang Kelas"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kualitas udara di dalam ruangan adalah kondisi kandungan udara di dalam ruangan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan penghuni ruangan. Hasil penelitian dari Environmental Protection Agency menemukan bahwa polusi udara dalam ruang mencapai dua hingga lima kali lebih tinggi daripada polusi luar ruang dan beresiko menganggu kesehatan manusia. Udara mengandung sejumlah oksigen dan campuran gas lainnya, dan ketika terdapat penambahan gas yang melewati nilai ambang batas yang diperbolehkan, maka kesehatan dapat terganggu (Mukono, 2000). Oleh sebab itu, kualitas udara dalam suatu ruang harus diperhatikan.

Buruknya kualitas udara dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adalah jamur, debu, gas karbon monoksida (CO), gas karbon dioksida (CO2),

dll. Dari sekian banyak faktor penyebab buruknya kualitas udara, gas CO2

merupakan hal yang tidak dapat dihindari karena merupakan hasil dari metabolisme tubuh (Schell, 2001). Sekitar 5% udara yang dikeluarkan oleh manusia adalah gas CO2, sehingga bila berada di dalam ruangan yang memiliki

ventilasi yang kurang baik dapat menyebabkan kenaikan CO2 di dalam ruangan

(Pudjiastuti, 1997). Seiring perkembangan teknologi, kemudahan dalam pengukuran konsentrasi CO2 sebagai indikator pengukuran pada sistem ventilasi

yang digunakan pada zona padat pengguna, maka standar minimum yang

(2)

2

disarankan untuk penghuni ruangan dapat ditetapkan (Prill, 2000). Standar konsentrasi CO2 di dalam ruang tidak boleh melewati 1000 ppm

(ASHRAE, 1989).

Kualitas udara dalam ruang berperan penting dalam menunjang kesehatan. Kesehatan merupakan aspek penting yang harus dijaga sejak dini. Dari anak-anak, remaja hingga dewasa, anak-anak paling rentan terhadap penyakit. Pada umumnya, Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di sekolah. Sekitar 80-90% aktivitas anak-anak berada di dalam ruangan kelas, sehingga sekolah harus menyediakan sebuah ruang kelas yang nyaman dari segi kualitas udaranya.

Kualitas udara dalam ruangan yang baik dapat tercapai bila ruangan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik (EPA, 2015). Sirkulasi udara dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sistem ventilasi. Selain itu, ukuran, jumlah, posisi, dan pemilihan tipe jendela juga berpengaruh terhadap kualitas udara di dalam ruangan. Sesuai dengan Manual Pembangunan Gedung Sekolah, jendela sekolah harus dirancang dengan tipe jendela gantung atas, sedangkan menurut Grabe (2014), jendela gantung atas memiliki performa yang buruk dalam menetralkan konsentrasi CO2. Sehingga pada skripsi ini, peneliti

membahas tentang pengaruh posisi sudut inklinasi jendela terhadap konsentrasi CO2 di dalam ruang kelas.

1.2. Perumusan Masalah

-Apakah konsentrasi CO2 di dalam ruang kelas pada lokasi penelitian memenuhi

standar kenyamanan (≤ 1000 ppm)?

(3)

3

-Bagaimana pengaruh sudut inklinasi jendela tipe gantung atas terhadap konsentrasi CO2 di dalam ruang kelas?

1.3. Tujuan Penelitian

-Mengetahui apakah konsentrasi CO2 di dalam ruang kelas pada lokasi penelitian

memenuhi standar kenyamanan (≤ 1000 ppm).

-Mengetahui pengaruh sudut inklinasi jendela tipe gantung atas terhadap konsentrasi CO2 di dalam ruang kelas.

1.4. Manfaat Penelitian

-Menambah wawasan tentang peranan jendela terhadap kualitas udara khususnya konsentrasi CO2, sehingga perancang bangunan lebih memperhatikan pemilihan

tipe jendela dan posisi sudut inklinasi jendela ketika merancang sebuah bangunan khususnya sekolah.

1.5. Batasan Masalah

-Penelitian dilakukan hanya pada sistem ventilasi silang.

-Penelitian hanya membandingkan konsentrasi CO2 di dalam ruangan yang

menggunakan jendela tipe gantung atas (top hung) dengan sudut inklinasi yang berbeda-beda (0o, 10, dan 30o).

(4)

4

1.6. Kerangka Berpikir

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir.

Sumber : Dokumentasi Pribadi.

Latar Belakang :

-Kualitas udara mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan penghuni ruangan. (ASHRAE, 1989)

-CO2 merupakan polutan yang bersumber dari dalam yang

tidak dapat diantisipasi karena berasal dari masing-masing individu. CO2 berasal dari hasil metabolisme tubuh manusia.

(Schell, 2001)

-Kualitas udara dalam ruangan yang baik dipengaruhi oleh sirkulasi udara yang baik oleh karena itu ventilasi harus diperhatikan (khususnya pemilihan tipe jendela).

-Kualitas udara dalam ruangan kelas dapat mempengaruhi konsentrasi, kinerja dan kehadiran siswa (Mendell & Heath, 2004)

Teori :

-Pertukaran udara lebih baik pada sistem ventilasi alami dengan ventilasi silang (Beltran, 2015).

-Besar bukaan minimum

untuk sirkulasi udara adalah 5% dari luas lantai (SNI 03-6572-2001), 6 - 10% dari luas lantai (Permendikbud No.32 Tahun 2011), 20% dari luas lantai (Kep.Menkes.R.I No. 1429 Tahun 2006)

-Standar konsentrasi CO2

untuk dalam ruangan adalah tidak melebihi 1000 ppm (ASHRAE, 1989).

-Sesuai dengan Manual

Pembangunan Gedung

Sekolah, jendela sekolah harus dirancang dengan tipe

jendela gantung atas,

sedangkan menurut Grabe (2014), jendela gantung atas memiliki performa yang buruk dalam menetralkan konsentrasi CO2.

Perumusan Masalah :

-Apakah konsentrasi CO2 di

dalam ruang kelas pada lokasi penelitian memenuhi standar kenyamanan?

-Bagaimana pengaruh sudut inklinasi jendela tipe gantung atas terhadap konsentrasi CO2

di dalam ruang kelas?

Batasan Masalah :

Pada penelitian ini, peneliti hanya mem-bandingkan konsentrasi CO2 di dalam ruangan

yang menggunakan jen-dela tipe gantung atas (top

hung) dengan sudut

inklinasi yang berbeda-beda (0o, 10o, dan 30o).

Tujuan Penelitian :

-Mengetahui konsentrasi CO2 di

dalam ruang kelas pada lokasi penelitian.

-Mengetahui pengaruh sudut inklinasi jendela tipe gantung atas terhadap konsentrasi CO2 di dalam

ruang kelas. -Melakukan pengukuran terhadap kadar konsentrasi CO2

Analisa Data :

Metode statistik-deskriptif

Hasil pengukuran CO2 menggunakan

alat ukur kemudian disajikan dalam bentuk grafik dan penjelasan.

HASIL DAN KESIMPULAN

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir.

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan bahwa sebagian besar bidan memiliki perilaku yang baik sebanyak 27 orang (81.8%) dan sisanya sebanyak 6 bidan (18.2%) memiliki perilaku yang cukup dalam pelaksanaan

37 Maddawa-dawa adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam mempersiapkan segala kebutuhan konsumsi pada acara pernikahan yang telah berlangsung di

Penelitian ini dilakukan guna menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal pada setiap work centre dengan tujuan menentukan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan

Physiochemical properties, TLC, UV, IR and NMR analysis of carisoprodol and newly obtained derivatives of carisoprodol was studied and it showed that there was change in color,

Bagaimana membuat aplikasi rumah pintar (smart home) yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan peralatan elektronik rumah tangga dengan menggunakan modul

Model pemberdayaan komunitas bantaran sungai Ciliwung Manggarai diskenariokan dengan menyand- ingkan 3 kebijakan yaitu kebijakan pemerintah pusat, pemda, dan kebijakan modal sosial

Untuk Kabupaten Karimun tenaga kesehatan khusus yang di kontrak dari pusat DTPK yang ada di puskesmas Moro yaitu nakes perawat 1 orang, nakes kesling 1 orang, nakes gizi 1 orang

K eberhasilan sekolah dipengaruhi dan ditentukan banyak faktor, salah satunya adalah peranan kepala sekolah sebagai manajer dalam meningkatkan tugas tata usaha untuk