• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1205112 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1205112 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting

untuk membentuk siswa menjadi pribadi yang memiliki daya saing tinggi, karena

matematika merupakan sarana berfikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan

sistematis. Selain itu matematika merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan

siswa untuk membantu keberhasilannya dalam menempuh pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi dan membantu siswa dalam menghadapi kemajuan IPTEK,

karena matematika merupakan sala satu ilmu yang mendasari perkembangan sains

dan teknologi.

Sejalan dengan pernyataan di atas dalam Peraturan Menteri No 57 Tahun

2014 dijelaskan bahwa:

Kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki siswa terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang, mengembangkan kreativitas dan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Berkaitan dengan pentingnya mata pelajaran matematika tersebut maka

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Penididikan (KTSP) tahun 2006 matematika

merupkan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa dari setiap

tingkat kelas, baik jenjang pendidikan dasar maupun jenjang pendidikan

menengah. Adapun tujuan mata pelajaran matematika di SD yaitu sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

(2)

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. (Depdiknas, 2006)

Pada kurikulum 2013 mata pelajaran matematika dialokasikan setara 6 jam

pelajaran (1 jam pelajaran = 35 menit) di kelas IV per minggu. Nilai Kriteria

Minimal (KKM) mata pelajaran matematika di kelas IV SD adalah 70 dari nilai

100. Cakupan materi matematika di SD meliputi bilangan asli, bulat, dan pecahan,

geometri dan pengukuran sederhana, dan statistika sederhana. Dalam kurikulum

2013 pembelajaran matematika ditempatkan menjadi salah satu mata pelajaran

yang terintegrasi dengan pembelajaran lain seperti dengan pembelajaran Bahasa

Indonesia, IPA, IPS dan sebagainya, menjadikan beberapa mata pelajaran tersebut

menjadi satu pembelajaran dalam satu tema dan subtema. Guru dapat

menyesuaikannya sesuai kebutuhan siswa dalam pencapaian kompetensi yang

diharapkan.

Selain itu dalam Kurikulum 2013 sangat dianjurkan digunakannya

pendekatan ilmiah (pendekatan saintifik) yang di dalamnya terdapat proses

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasikan

atau megolah informasi, dan mengkomunikasikan hasil untuk semua mata

pelajaran di semua jenjang termasuk pada mata pelajaran matematika. Namun

kenyataannya pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN SKJD 3

pada mata pelajaran matematika dipadukan dengan mata pelajaran bahasa

Indonesia dan pendidikan kewarganegaraan masih bersifat konvensional. Selain

itu dalam proses pembelajarannya guru hanya menggunakan metode ceramah dan

penugasan saja, serta tanpa adanya media pembelajaran. Pendekatan ilmiah

(pendekatan saintifik) yang harusnya dipakai di dalam proses pembelajarna pun

tidak nampak. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan diketahui bahwa proses

pembelajaran di dalam kelas terlihat siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Terlihat 6 siswa mengobrol, 2 siswa asik menggambar,

(3)

memperhatikan keluar jendela dibanding memperhatikan guru yang sedang

memberikan materi pembelajaran. Selain itu beberapa siswa terlihat sulit

memahami materi pembelajaran, mereka terlihat kebingungan dalam memahami

penjelasan guru. Dalam pembelajaran pun guru terlihat kurang menyediakan

media pembelajaran yang bisa membantu dalam proses pembelajaran. Pada saat

guru memberikan soal pun masih banyak siswa yang kurang paham, sehingga

banyak siswa yang menanyakan cara mengerjakan soalnya seperti apa. Padahal

sebelumnya guru sudah menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan soalnya. Hal

ini jelas berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan. Dari pengisisin soal yang diberikan kepada siswa, terdapat 30 siswa

di kelas IV SD hanya sekitar 30% atau hanya 9 siswa yang mendapatkan nilai

diatas KKM, sedangkan sekitar 70% atau 21 siswa lainnya mendapatkan nilai

dibawah KKM. Dari data tersebut dapat dikatakan hasil belajar siswa jauh dari

apa yang diharapkan atau kurang memuaskan.

Setelah masalah yang ditemukan dianalisis, menunjukkan bahwa

masalah-masalah tersebut sebenarnya saling berkaitan. Berawal dari proses pembelajaran

yang kurang menyenangkan dan kurangnya media pembelajaran membuat siswa

tidak antusias mengikuti pembelajaran, yang berdampak pada hasil belajar siswa

yang kurang memuaskan. Salah satu alternatif solusis yang dapat diterapkan

dalam proses pembelajaran di kelas IV terkait dengan masalah tersebut adalah

dengan penggunaan media pembelajaran. Mengingat media sangat penting dalam

membantu siswa memahami konsep-konsep matematika yang abstrak menjadi

konkret. Hal ini sejalan dengan pendapat Piaget (dalam Suparno, 2001) bahwa:

Tahap perkembangan kognitif anak usia tujuh sampai sebelas tahun adalah periode operasi konkrit dimana pola berpikir anak dalam memahami konsep abstrak masih terikat pada benda-benda konkrit, jadi anak membentuk pengetahuan yang mereka miliki melalui benda-benda konkrit.

Jika di sekolah terdapat pembelajaran yang menuntut siswa untuk berfikir

abstrak, maka guru dituntu untuk mampu menyediakan media yang dapat

menjembatani materi pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret.

Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2009, hlm. 15) pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan keinginan dan

(4)

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Oleh sebab itu

penggunaan media pembelajaran ini sangat dibutuhkan oleh guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran.

Maka dari itu penggunaan media pembelajaran sangat penting bagi siswa

kelas IV SD untuk membuat sesuatu yang abstrak dalam pembelajaran

matematika menjadi lebih konkrit dan dapat dipahami oleh siswa. Jika siswa

sudah paham, maka ini akan berdampak baik terhadap hasil belajar siswa. Media

yang digunakan dalam penelitian ini adalah media stik es krim. Media stik es krim

adalah media sederhana terbuat dari stik es krim yang dapat digunakan sebagai

model konkrit operasi hitung matematika. Media stik es krim ini media yang

mudah di dapat dan sering digunakan oleh siswa untuk bermain. Maka oleh sebab

itu peneliti menggunakan media stik es krim dalam proses pembelajaran karena

peneliti ingin menjadikan alat bermain siswa sebagai media belajar yang

menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul “Penggunaan Media Stik Es Krim Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan

masalah umum penelitian ini adalah “ Bagaimanakah penggunaan media stik es krim untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV sekolah dasar

SKJD 3?”. Masalah tersebut dijabarkan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media stik es

krim untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV Sekolah Dasar

SKJD 3?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media stik es

krim untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV Sekolah Dasar

SKJD 3?

3. Bagaimanakah peningkataan hasil belajar matematika setelah menggunakan

(5)

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan dari penelitian

ini adalah mendeskripsikan “Bagaimana penggunaan media stik es krim untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV sekolah dasar SKJD 3.”

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi mengenai:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media stik es krim untuk

meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV Sekolah Dasar SKJD 3.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media stik es krim untuk

meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV Sekolah Dasar SKJD 3.

3. Peningkatan hasil belajar matematika setelah menggunakan media stik es krim

pada siswa kelas IV Sekolah Dasar SKJD 3.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

kepada dinas pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru Peneliti :

1) Memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan media

pembelajaran.

2) Dapat di jadikan bahan kajian bagi mahasiswa yang ingin

melakukan penelitian mengenai penggunaan media stik es krim

untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa sekolah

dasar.

b. Bagi Siswa:

Hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfat untuk

meminimalisir kesulitan belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar

siswa serta membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

c. Bagi Guru:

1) Memberikan informasi kepada guru dalam merencanakan proses

(6)

2) Meningkatkan keterampilan dalam menentukan penggunaan

media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran.

3) Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru-guru kelas yang

ingin menggunakan media stik es krim sebagai media

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika.

d. Bagi Sekolah:

1) Meningkatkan pemahaman tentang fungsi penelitian tindakan

kelas.

2) Memberikan sumbangan positif terhadap kemajuan sekolah

mengenai penggunaan media pembelajaran khusunya untuk

Referensi

Dokumen terkait

“Penerapan metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Sekolah Dasar ” yang akan dilaksanakan di. kelas IV pada mata pelajaran

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penggunaan Media Stik Es Cream Untuk Meningkatkan Keterampilan Perkalian Bilangan Cacah.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

berjudul “ Penggunaan Media Audio Visua l untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak dan Berbicara pada Siswa Sekolah Dasar ” yang. dilakukan oleh peneliti, dapat

Dari paparan di atas, maka penulis mengambil judul “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Dengan Menggunakan Media Permainan Pada Siswa Sekolah Dasar”.

Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Pengetahuan Siswa dalam Mata pelajaran IPS SD” kelas IV Sekolah

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon.. Universitas