• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah bab 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah bab 4"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tahun 2016  adalah  tahun  momentum politik, dimana pemilihan pimpinan   daerah   di   tingkat   Provinsi   Sulawesi   Utara   dan   di   enam kabupaten/kota   lainnya   se­Sulawesi   Utara   yang   direncanakan   akan dilaksanakan   secara   serentak   pada   tanggal   9   Desember   2015   akan dilantik.   Kabupaten Minahasa Selatan termasuk salahsatu kabupaten yang   ikut   serta   dalam   pemilihan   kepala   daerah   serentak   pada   tahun 2015 ini. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2016 akan disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Utara 2016­ 2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa   Selatan   2016­2021   yang   memuat   tujuan   dan   sasaran pembangunan   daerah.   Tahun   2016   adalah  tahun   momentum   untuk merefleksikan perencanaan pembangunan daerah berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah  Kabupaten Minahasa Selatan 20165­2021 dari kepala daerah yang akan terpilih di tahun 2015 inni. 

Jika   dilihat   dari   tujuan   dan   sasaran   pembangunan   daerah berdasarkan evaluasi capaian pembangunan tahun­tahun sebelumnya, secara umum 97 persen target pembangunan sudah tercapai. Beberapa target   pembangunan   yang   belum   tercapai   dalam   RPJMD   2010­2015 adalah   target   pembangunan   di   sector   kesehatan,   sector   pendidikan, sector pertanian, sector pekerjaan umum dan sector social.

(2)

kesejahteraan   social   yang   dibantu.   Selain   itu   sasaran   pembangunan bidang   pendidikan   yang   belum   tercapai   misalnya   angka   partisipasi murni   SMP   dan   SMA,   serta   angka   partisipasi   kasar   SMP   dan   SMA. Sasaran   pembangunan   yang   belum   tercapai   di   bidang   social   adalah pembangunan   rumah   layak   huni   yang   pada   tahun   2015   hanya mencapai   28   unit   rumah   dari   target   sebesar   80   unit.   Untuk   sector pekerjaan umum, akses   air bersih, persampahan dan sanitasi masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target Millenium Development Goals. 

Bertitik tolak dari tujuan dan sasaran pembangunan yang belum tercapai   pada   RPJMD   II   tersebut,   maka   Rencana   Kerja   Pemerintah Daerah   (RKPD)   Kabupaten   Minahasa   Selatan   tahun   2016   yang merupakan  bagian  dari   RPJMD   III   dari   RPJPD   Kabupaten   Minahasa Selatan 2005­2025 diharapkan dapat merumuskan tujuan dan sasaran pembangunan yang menjadi prioritas utama untuk dicapai pada tahun 2016. Mengingat RPJMD tahun 2016­2021 Kabupaten Minahasa Selatan belum   disusun,   maka   perumusan   tujuan   dan   sasaran   pembangunan ditetapkan   dengan   mengacu   pada   Rencana   Pembangunan   Jangka menengah   (RPJMN)   2015­2019   dan   RPJPD   Kabupaten   Minahasa Selatan.

(3)

bergerak   menuju   kepada   keseimbangan   antarsektor   ekonomi   dan antarwilayah,   serta   makin   mencerminkan   keharmonisan   antara manusia dan lingkungan.

Agenda   tahun   kedua   dalam   Pembangunan   Jangka   Menengah 2015­2019,   atau   RKPD   tahun   2016     dimaksudkan   sebagai   upaya membangun   fondasi   untuk   melakukan   akselerasi   yang   berkelanjutan pada   tahuntahun   berikutnya,   disamping   melayani   kebutuhan­ kebutuhan   dasar   masyarakat   yang   tergolong   mendesak.   Dengan berlandaskan fondasi yang lebih kuat, pembangunan pada tahun­tahun berikutnya dapat dilaksanakan dengan lancar. Sementara, agenda lima tahun   selama   tahun   2015­2020   sendiri   diharapkan   juga   akan meletakkan   fondasi   yang   kokoh   bagi   tahap­tahap   pembangunan selanjutnya. Dengan demikian, strategi pembangunan jangka menengah, termasuk   di   dalamnya   strategi   pada   tahun   pertama,   adalah   strategi untuk   menghasilkan   pertumbuhan   bagi   sebesar­besar   kemakmuran rakyat secara berkelanjutan.

Dalam   visi   dan   misi   Presiden   Joko   Widodo   dan   Jusuf   Kalla sebagaimana   tercantum   dalam   RPJMN   2015­2019   disebutkan   bahwa setelah     mempertimbangkan   masalah   pokok   bangsa,   tantangan pembangunan   yang   dihadapi   dan   capaian   pembangunan   selama   ini, maka   visi   pembangunan   nasional   untuk   tahun   2015­2019   adalah: TERWUJUDNYA   INDONESIA   YANG   BERDAULAT,   MANDIRI,   DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG­ROYONG”. 

Upaya   untuk   mewujudkan   visi   ini   adalah   melalui   7   Misi Pembangunan yaitu:

(4)

2) Mewujudkan   masyarakat   maju,   berkeseimbangan,   dan demokratis berlandaskan negara hukum. 

3) Mewujudkan politik luar negeri bebas­aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 

4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 

5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6) Mewujudkan   Indonesia   menjadi   negara   maritim   yang mandiri,     maju,   kuat,   dan   berbasiskan   kepentingan nasional.

7) Mewujudkan   masyarakat   yang   berkepribadian   dalam kebudayaan. 

Sesuai   dengan   visi   pembangunan   “Terwujudnya   Indonesia   yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan nasional 2015­2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup: 

a. Sasaran Makro;

b. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat:

c. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;

d. Sasaran Dimensi Pemerataan;

e. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;

f. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan. 

(5)

antara   dimensi   pembangunan   dengan   Nawa   Cita   dapat   dijelaskan   sebagai berikut: 

1.  Dimensi   Pembangunan   Manusia  dengan   prioritas:     sector pendidikan   dengan   melaksanakan   Program   Indonesia   Pintar; sektor kesehatan dengan melaksanakan Program Indonesia Sehat; perumahan   rakyat;   melaksanakan   revolusi   karakter   bangsa; memperteguh   kebhinekaan   dan   memperkuat   restorasi   sosial Indonesia; dan melaksanakan revolusi mental. Program­ program pembangunan   dalam   dimensi   ini   adalah   penjabaran   dari   Cita Kelima,   Cita   Kedelapan,   dan   Cita   Kesembilan   dari   Nawa   Cita (Agenda Pembangunan Nasional – RPJMN 2015­2019). 

2.  Dimensi   Pembangunan   Sektor   Unggulan  dengan   prioritas dengan   prioritas   kedaulatan   pangan,   kedaulatan   energi   dan ketenagalistrikan,   kemaritiman,   pariwisata,   industri   dan   iptek. Program­program   pembangunan   dalam   dimensi   ini   adalah penjabaran dari Cita Pertama, Cita Keenam, dan Cita Ketujuh dari Nawa Cita. 

3. Dimensi   Pambangunan   Pemerataan   dan   Kewilayahan  dengan prioritas   pada   upaya   pemerataan   antar   kelompok   pendapatan, pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah. Program­ program pembangunan dalam dimensi ini merupakan penjabaran dari Cita Ketiga, Cita Kelima, dan Cita Keenam. 

4.  Kondisi   Perlu  yang   memuat   program   untuk   peningkatan kepastian   dan   penegakan   hukum,   keamanan   dan   ketertiban, politik   dan   demokrasi,   tata   kelola   dan   reformasi   birokrasi. Program­program pembangunan untuk menciptakan kondisi perlu ini merupakan penjabaran dari Cita Pertama, Cita Kedua, dan Cita Keempat.

Sebagai   dokumen   yang   tidak   berdiri   sendiri,   Rencana   Pembangunan

(6)

Panjang   Nasional   dan   Rencana   Pembangunan   Jangka   Panjang   Provinsi

Seulawesi   Utara.   Selanjutnya   Rencana   Pembangunan   Jangka   Panjang

Kabupaten   Minahasa   Selatan   merupakan   dokumen   yang   tidak   dapat

terpisahkan   dan   harus   menjadi   dasar   bagi   dokumen­dokumen

perencanaan   di   bawahnya   seperti   Rencana   Pembangunan   Jangka

Menengah   Daerah   (RPJM   Daerah)   yang   selanjutnya   dijabarkan   dalam

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKP Daerah), Rencana strategis  SKPD

dan Rencana Kerja SKPD.

Tema RKP 2016 adalah “MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK     MEMPERKUAT   FONDASI   PEMBANGUNAN   YANG   BERKUALITAS”. Prioritas pembangunan disusun sebagai penjabaran operasional dari Strategi Pembangunan   yang   digariskan   dalam   RPJMN   2015­2019     dalam   upaya melaksanakan Agenda Pembangunan Nasional untuk memenuhi Nawa Cita, yaitu:  

Cita 1 :  Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa   dan   memberikan   rasa   aman   kepada   seluruh warga negara; 

Cita 2 :  Mengembangkan  tata  kelola  pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya; 

Cita 3 :  Membangun   Indonesia   dari   pinggiran   dengan memperkuat   daerah­daerah   dan   desa   dalam   kerangka negara kesatuan; 

Cita 4 :  Memperkuat   kehadiran   negara   dalam   melakukan reformasi   sistem   dan   penegakan   hukum   yang   bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;.

Cita 5 :  Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; 

(7)

Cita 7 :  Mewujudkan   kemandirian   ekonomi   dengan menggerakkan sektor­sektor strategis ekonomi domestik; 

Cita 8 :  Melakukan revolusi karakter bangsa; dan 

Cita 9 :  Memperteguh   kebhinekaan   dan   memperkuat   restorasi sosial Indonesia.

Tema pembangunan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016 adalah :

Memantapkan   Kualitas   Sumberdaya   Manusia   yang didukung   oleh   kedaulatan   maritime,.   Pangan,   energy baru   terbarukan   untuk   pembangunan   infrastruktur berwawasan   lingkungan   menuju   Sulawesi   Utara   yang berdaya saing sebagai pintu gerbang Indonesia di asia timur dan pasifik”

Untuk   rencana   program   prioritas   Tahun   2016  pertama   adalah

program  pembangunan  dan  pengembangan   infrastruktur   terutama   pada

kegiatan pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan sentra

produksi   dan   pusat   pengangkutan   antar   wilayah   (antar   pulau)   serta

infrastruktur pelabuhan laut dan bandara. Sedangkan prioritas kedelapan

adalah program Reformasi Birokrasi dan Tata kelola pemerintahan yang

baik   yang   ditunjang   dengan   kegiatan   untuk  Prorgam   penyusunan   dan

Pengembangan   Reformasi   Birokrasi,   optimalisasi   pemanfaatan   teknologi

informasi   untuk   pelayanan,   pembinaan   dan   pengembangan   aparatur,

peningkatankerjasama   antar   pemerintah   daerah   Pusat,   Provinsi   dan

Kabupaten/kota,   serta   peningkatan   sistem   pengawasan   internal   dan

pengendalian   pelaksanaan   kebijakan   Kepala   Daerah   untuk   mencapai

(8)

Dengan mempertimbangkan :

1. Hasil evaluasi RKPD Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2014.

2. Hasil analisa potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang

yang   ada   di   Kabupaten   Minahasa   Selatan   tahun   2014   sampai

triwulan I 2015.

3. Trend   dan   perkembangan   sosial   budaya   yang   hidup   dalam

masyarakat

4. Perumusan isu strategis dalam konsultasi public, forum SKPD dan

serta   capaian   hasil   pembangunan   tahun   sebelumnya,   Merujuk

kepada Peraturan Daerah No.06 tahun 2011 tentang Penyusunan

RPJP 2005­2025,  serta perumusan permasalahan dan tantangan

pada Tahun 2016, maka tujuan dan sasaran pembangunan Tahun

2016 mengacu kepada Tahap ke 3 Tahapan Pembangunan Dalam

RPJPD KAbupaten Minahasa Selatan  2005­2025  dengan agenda

yang tertuang dalam RPJMD 3 (2015­2020) yaitu :

Tahapan Pembangunan Dalam RPJPD 2005­2025 Kabupaten Minahasa

Selatan

a. RPJMD 1  (2005­2010)

­ Menata   dan   membangun   Kabupaten   Minahasa   Selatan   untuk

menjadi   pusat   keunggulan   pembangunan   di   era   Pemerintahan

Global;

­ Menata   Kabupaten   Minahasa   Selatan   untuk   meningkatkan

kesejahteraan masyarakat menujuh daerah yang mandiri;

(9)

­ Memantapkan penataan pembangunan daerah Kabupaten Minahasa

Selatan, melalui peningkatan SDM, membangun kemampuan IPTEK,

serta memperkuat daya saing perekonomian;

­ Pembangunan   Pertanian,   Perkebunan,   Perikanan,   Pariwisata   yang

kompetitif dan infrastruktur yang lebih baik;

c. RPJMD 3 (2015­2020)

­ Memantapkan   pembangunan   secara   menyeluruh   dengan menekankan   pembangunan   kompetitif   perekonomian   yang berbasis   SDA   yang   tersedia,   SDM   yang   berkualitas,   serta kemampuan IPTEK, serta memperkuat daya saing perekonomian; ­ Melanjutkan Pembangunan pertanian modern (agroindustri)

d. RPJMD 4 (2020­2025)

­ Mewujudkan   masyarakat   Minahasa   Selatan   yang   berbudaya,

Mandiri,   Sejahtera,   Berdaya   Saing,   dan   Demokratis   melalui

percepatan   pembangunan   di   segala   bidang   dengan   struktur

perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan; 

­ Memantapkan   pemerataan   Pembangunan   Pertanian   berbasis

teknologi industri modern serta menjadikan daerah pusat rempah –

rempah;

Dalam   mewujudkan  Tahapan   ke   3  RPJMD  kabupaten   Minahasa   Selatan

(2016­2021)  diperlukan kerangka yang jelas pada setiap tahapan yang akan

(10)

pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun

urusan   pilihan   dalam   mendukung   pelaksanaan   tahapan   dimaksud.   Oleh

karena itu tema RKPD Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan berdasarkan

serangkaian proses penyusunan RKPD tahun 2016.

Tema RKPD Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2016 adalah :

Memantapkan   pembangunan   infrastruktur   berwawasan lingkungan   untuk menunjang pembangunan kualitas Sumberdaya

Manusia yang didukung oleh Ketahanan Pangan dan agroindustri”.

Adapun   tujuan   dan   sasaran   pembangunan   Kabupaten   Minahasa   Selatan

(11)

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan 

tahun 2016

Tujuan Sasaran Indikator

target/Kinerja Sumber datapengukuran indikator target/

dalam setahun dan Politik DalamKesatuan Bangsa Negeri, organisasi

berbasis agama dan Politik DalamKesatuan Bangsa Negeri, organisasi

kasus kriminal Jumlah kasus kriminal Kepolisian /pengadilan Menurunnya kasus 

kasus narkoba  Jumlah kasus narkoba Kepolisian /Pengadilan

Tujuan 5:  

budaya BPS

Meningkatnya jumlah  kelompok kelompok  seni tradisional

Jumlah kelompok seni 

(12)

Tujuan 6:  

sosialisasi etos kerja Dinas tenaga kerjadan SKPD terkait

Meningkatnya slogan  atau promosi tentang  budaya tertib di  masyarakat

Jumlah kegiatan promosi 

budaya tertib komunikasi danBidang informatika

beragama dalam setahun dan Politik DalamKesatuan Bangsa Negeri

Angka Melek Huruf BPS

Pendidikan : 

Meningkatnya APS Angka Partisipasi Sekolah BPS Pendidikan : 

meningkatnya angka  rata rata lama  sekolah

Angka Rata­rata Lama 

Sekolah BPS

Pendidikan : 

meningkatnya APM  SD, SMP, SMA/SMK

APM SD, SMP, SMA/SMK BPS

Pendidikan :  meningkatnya APK  SD, SMP, SMA/SMK

APK  SD, SMP, SMA/SMK BPS

Pendidikan: 

meningkatnya angka  kelulusan SD, SMP,  SMA/SMK

Angka Kelulusan SD, 

SMP, SMA/SMK BPS

Pendidikan : 

meningkatnya jumlah lulusan perguruan  tinggi

Angka lulusan perguruan

tinggi BPS

Pendidikan :  menurunnya rasio  guru murid SD, SMP,  SMA/SMK

Rasio guru murid SD, 

SMP, SMA/SMK BPS

Pendidikan : 

(13)

Kesehatan : 

meningkatnya rasio  dokter per satuan  penduduk

Rasio dokter per satuan 

penduduk BPS

Kesehatan :  menurunnya 

kematian neo natal /  1000 kelahiran hidup

Kematian Neo Natal / 

1000 kelahiran hidup BPS

Kesehatan : 

meningkatnya rasio  tenaga kesehatan per  satuan penduduk

Rasio tenaga kesehatan 

per satuan penduduk BPS

Kesehatan : 

buruk BPS

Kesehatan : 

meningkatnya rasio  posyandu per satuan  balita

Rasio posyandu per  

satuan balita BPS

Kesehatan :  menurunnya 

komplikasi kebidanan

Cakupan komplikasi 

kebidanan yang ditangani KESEHATANDINAS

Kesehatan : 

(14)

Kesehatan : 

meningkatnya angka  IPM

Angka IPM BPS

Kesehatan : 

menurunnya angka  HIV AIDS (ODHA)

Angka penderita HIV­

AIDS (ODHA) KESEHATANDINAS

Tujuan 2 : 

penidikan non formal Diknas / Tenagakerja

Meningkatkan jumlah usaha mikro dan kecil (UMK) baru

Jumlah unit UMK  Dinas koperasi dan UMKM

Meningkatnya jumlah 

usaha menengah Jumlah unit usaha menengah perdagangan danDinas perindustrian

puskesmas per penduduk BPS, Dinkes

Meningkatnya rasio  rumah layak huni per penduduk

Rasio rumah layak huni BPS

Bertambahnya  panjang jalan  kabupaten 

Panjang jalan kabupaten BPS

Tujuan 4 : 

Instansi Pemerintahan SETDA

Meningkatnya Kinerja Pengelolaan 

Keuangan dan Aset   Daerah

Meraih opini BPK Wajar 

Tanpa pengecualian BPKBMD, SETDA,Seluruh SKPD

Meningkatnya jumlah 

pelatihan / penataran SKPD terkait

Meningkatnya alokasi 

perkapita  angka income perkapita  BPS Menurunnya inflasi angka inflasi BPS Menurunnya angka 

(15)

kesejahtraan 

terbuka BPS

Meningkatnya eksport angka eksport BPS Meningkatnya PAD angka PAD BPS Meningkatnya

pengeluaran rata rata 

angka  pengeluaran   rata rata 

Opini BPK pada level WTP BPK

Menurunnya jumlah  temuan BPK pada  bidang keuangan  daerah

jumlah temuan BPK pada

bidang keuangan daerah BPK

Menurunnya jumlah  temuan BPK pada  bidang aset daerah.

jumlah temuan BPK pada

bidang aset daerah. BPK

Tujuan 2 : 

Total nilai pada IKM SKPD Terkait

Meningkatnya indeks  integritas pelayanan  publik (IPP)

Total nilai pada IPP SKPD Terkait

Tujuan 3 : 

Opini BPK pada level WTP BPK

Menurunnya jumlah  temuan BPK pada  bidang keuangan  daerah

jumlah temuan BPK pada

bidang keuangan daerah BPK

Menurunnya jumlah  temuan BPK pada  bidang aset daerah.

jumlah temuan BPK pada

bidang aset daerah. BPK

Tujuan 4 : 

dalam pembahasan perda DPRD

(16)

serta sistem 

per kapita PDRB per kapita BPS Meningkatnya alokasi 

(17)

Tujuan 4: 

business indonesia ADB

Meningkatnya jumlah  investasi PMDN  (Penanaman modal  dalam negeri) ke  minsel

Jumlah investasi PMDN BKPMN­D

Meningkatnya jumlah  investasi PMA 

(Penanaman modal  Asing) ke minsel

Jumlah investasi PMA BKPMN­D

Tujuan 5: 

tukar petani Data nilai tukar petani BPS Bertambahnya 

lapangan pekerjaan  (penduduk yang  bekerja)

Data Lapangan pekerjaan

(penduduk yg bekerja) BPS

Tujuan 1:  

RTTR PU, Bappeda,perijinan

(18)

Tujuan 4:  

RIPPDA PU, Bappeda danPariwisata

Meningkatnya 

kunjungan wisatawan Jumlah kunjungan wisatawan BPS Bertambahnya Lama 

kunjungan wisatawan Lama kunjungan wisatawan BPS

Tujuan 5:  

perkapita  angka income perkapita  BPS Menurunnya inflasi angka inflasi BPS Menurunnya angka 

kemiskinan angka angka kemiskinan BPS Menurunnya angka 

pengangguran  terbuka

angka pengangguran 

terbuka BPS

Meningkatnya eksport angka eksport BPS Meningkatnya PAD angka PAD BPS Meningkatnya

pengeluaran rata rata  angka  pengeluaran   ratarata  BPS

Tujuan 6:  

daya saing daerah indeks daya saing daerah Indeks daya saingdaerah

4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

Prioritas   pembangunan   Kabupaten   Minahasa   Selatan  dalam

(19)

Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2014, dan mengacu pada Rencana

pembangunan   Jangka   Panjang   Daerah   (RPJPD)   Kabupaten   Minahasa

Selatan tahun 2005–2025 yaitu :

1. Memantapkan   pembangunan   secara   menyeluruh   dengan

menekankan   pembangunan   kompetitif   perekonomian   yang

berbasis   SDA   yang   tersedia,   SDM   yang   berkualitas,   serta

kemampuan IPTEK, serta memperkuat daya saing perekonomian;

2. Melanjutkan Pembangunan pertanian modern (agroindustri).

Berdasarkan   telaahan   dan   mengacu   pada   terhadap   tujuan   dan   sasaran

prioritas nasional baik yang tertuang dalan RPJPN, RPJMN 2014­2019, RKP

2016,   RPJPD   Provinsi   Sulawesi   Utara,   dan   RKPD   Provinsi   Sulawesi   Utara

tahun 2016 maka prioritas Pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah kabupaten Minahasa Selatan

Tabel  4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

No Program Prioritas Tahun Rencana Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

     

I                        

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan PEMBANGUNAN &  PENGEMBANGAN  INFRASTRUKTUR DASAR  

                      Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana kebinamargaan

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa  dan jaringan pengairan lainnya

(20)

Program Pengembangan, Pengelolaan, danKonservasi Sungai, 

II Program Pendidikan Anak Usia Dini PENANGGULANGAN 

KEMISKINAN (PENDIDIKAN,    Program Pendidikan Taman Kanak­Kanak dan Pendidikan 

Dasar

  Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

  Pendidikan Menengah

  Program Pendidikan Non Formal

  Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

  Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

  Pendidikan luar biasa

Program Kesetaraan

  Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan

  Upaya Kesehatan Masyarakat

  Pengembangan lingkungan sehat

  Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

  Standarisasi pelayanan kesehatan

  Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah  sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru­paru/rumah sakit  mata

  Kemitraan Peningkatan pelayanan kesehatan   Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

  Peningkatan ibu melahirkan dan anak

(21)

            Program Jaminan dan Bantuan Kesejahteraan Sosial

  Program Pembinaan Anak Terlantar

  Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

  Program Pembinaan Panti Asuhan dan Panti Jompo

  Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks  Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya

  Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

  Sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunandan  pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitas sosial keagamaan dan  urusan haji.

  Kebijakan di bidang ketenaga kerjaan, ketransmigrasian dan  penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kebudayaan,  kesehatan, pemuda olahraga, PP, PA, KB

  Peningkatan Kesempatan Kerja

  Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

  Penguatan Peraturan Perundangan dan Kapasitas Kelembagaan

  Penguatan Regulasi dan Peningkatan Kapasitas  Kelembagaan  Terkait Penanggulangan Bencana

  Penelitian, Pendidikan, dan Pelatihan

  Peningkatan Partisipasi dan Kapasitas Masyarakat dalam PRB

III Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan PEMBANGUNAN 

BERKELANJUTAN (ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DAN  MITIGASI BENCANA) Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

Perlindungan dan konservasi sumber daya alam

Pengembangan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Ramah  Lingkungan

Pengendalian kebakaran hutan

Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir laut

Program Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang  berpotensi merusak lingkungan

Penguatan Regulasi Dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan  Terkait Penanggulangan Bencana

(22)

Pencegahan dan Mitigasi Bencana

Peringatan Dini

Kesiapsiagaan

Tanggap Darurat Bencana

Pemulihan Pasca Bencana

Perencanaan Penanggulangan Bencana

IV Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan 

Masyarakat PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN 

            Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produksi 

Tanaman Pangan dan Program Peningkatan Produksi  Pertanian

  Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produksi  Hortikultura

  Program Mendukung Pencapaian Swasembada Daging Sapi  Nasional dan Komoditi Peternakan Lainnya  dan Program  Peningkatan Produksi  Peternakan

  Program Peningkatan Pemanfaatan Benih Unggul Bersertifikat

  Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Program  Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman   Perkebunan

V Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan PENGEMBANGAN  AGROINDUSTRI Pengembagan Industri kecil dan menengah

Peningkatan Kemampuan Teknologi Inddutri

Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan

VI Pengembangan Nilai    Budaya PENGEMBANGAN 

PARIWISATA SERTA  PELESTARIAN BUDAYA  LOKAL

                Pengelolaan Kekayaan Budaya

  Pegelolaan Keragaman Budaya

  Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat

(23)

  Pengembangan Destinasi Pariwisata

  Pengembangan Kemitraan

  Program Pengelolaan Keragaman Budaya

VII Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi PENINGKATAN IKLIM  INVESTASI, EKONOMI  LOKAL/KREATIF  

                                    Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

  Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan  Kompetitif UKM

  Program Pengembangan system pendukung usaha bagi UMKM

  Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

  Program Penyiapan Potensi Sumberdaya Sarana dan Prasarana  Daerah

  Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

  Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah

  Program Peningkatan Pengembangan Ekonomi Daerah

  Program Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

  Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

  Program Peningkatan Iklim Investasi dan Pengembangan  Ekonomi Lokal

  Peningkatan dan pengembangan ekspor

  Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam negeri

  Pengembangan industri kecil menengah

  Pembinan dan pengembangan usaha perdagangan

  Program Peningkatan kapasitas IPTeK sistem produksi

  Pengembangan sentra­sentra industri potensial

(24)

VIII Progam penyusunan dan Pengembangan Reformasi Birokrasi REFORMASI BIROKRASI &  TATA KELOLA 

PEMERINTAHAN YANG BAIK  

          Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan Prosedur 

Pengawasan

  Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan

  Pembinaan dan pengembangan aparatur

  Peningkatan kerjasama antar pemerintahan daerah

  Peningkatan sistem pengawasan Internal dan Pengendalian  pelaksanaan kebijakan KDH

Program Pengembangan Data/ Informasi Program Perencanaan Tata Ruang Program Kerjasama Pembangunan

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan  Cepat Tumbuh

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan  Pembangunan Daerah

Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial dan Budaya

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber daya  Alam

Program Pengembangan Data/ Informasi

Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah Program Analisa dan Evaluasi Pembangunan Daerah

Program Penataan Administrasi kependudukan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan  Keuangan Daerah

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Program Pengelolaan Pendapatan Daerah

Program penelitian dan pengembangan pendapatan daerah

Program intensifikasi pengelolaan pajak daerah

Program ekstensifikasi sumber retribusi daerah

Program pengawasan pengelolaan pendapatan daerah, aset dan  personil

Program optimalisasi pengelolaan dana perimbangan

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

(25)

Program penataan peraturan perundang­undangan

Program pembinaan dan pengembangan aparatur

Program penganggaran daerah 

Program penataan regulasi keuangan dan barang milik daerah

Program peningkatan kapasitas pengelola keuangan dan barang milik daerah

Program pengelolaan barang milik daerah

Program pengelolaan perbendaharaan daerah

Program pembinaan dan peningkatan pengelolaan keuangan  kabupaten/ kota

Program peningkatan akuntabilitas Pelaporan keuangan daerah

Program peningkatan sistem informasi pengelolaan keuangan  dan barang  milik daerah SKPD 

Program peningkatan pengelolaan investasi, hutang dan piutang daerah

Prioritas pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016 terdiri dari 8 (delapan) prioritas yaitu:

1. PENANGGULANGAN KEMISKINAN (PENDIDIKAN, KESEHATAN, SOCIAL) 2. PEMBANGUNAN & PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DASAR

3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN 

4. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DAN MITIGASI BENCANA)

5. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI

6. PENGEMBANGAN PARIWISATA SERTA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL 7. PENINGKATAN IKLIM INVESTASI, EKONOMI LOKAL/KREATIF

8. REFORMASI BIROKRASI & TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK  

Pengejawantahan   masing­masing   prioritas   tersebut   dalam  program   dan

kegiatan   prioritas   terkait   pada   Tahun   2016  sesuai  dengan   Rencana   Kerja

Gambar

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2016
Tabel  4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terhadap media porus dari beton non-pasir dengan agregat material erupsi Merapi ini menjadi penting dilakukan dan dikembangkan untuk mengetahui

Pengujian ketiga merupakan kegagalan pada sistem kendali lampu dengan konsep IoT, kegagalan tersebut didapatkan ketika sistem XAMPP yaitu Server Apache dan MySQL

Permasalahan dan tantangan dalam pembangunan ketahanan pangan di Indonesia menyangkut pertambahan penduduk, terbatasnya sumber daya alam, terbatasnya sarana dan prasarana

Penelitian tindakan (action research) menurut Carr dan Kemmis (1996) adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang dilakukan para partisipan

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengadakan pelatihan teknik pembuatan kain nusantara kepada masyarakat, karena dalam pembuatannya diperlukan pengetahuan teknik

Best Practices for Spiritual Leadership, Disampaikan pada Webinar Rakerda IAI Jatim 2020, Atas ijin dari: Ir Misbahul Huda MBA... Pemimpin harus tahu

Dalam perspektif teori agen dan struktur ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk memberangus korupsi pada level ini, mulai dari menaikkan gaji, memperbaiki budaya organisasi,

Analisis penulis, Putusan Majelis Hakim menafsirkan bahwa perceraian ini lebih berat disebabkan perselisihan dan pertengkaran terus menerus, alasan krisis moral