• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA TANGERANG"

Copied!
266
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN

WALIKOTA TANGERANG TAHUN 2008

KOTA TANGERANG 2009

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(2)

D a f t a r I s i| i

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 DAFTAR ISI

Daftar Isi ... i

Daftar tabel ... iii

Daftar Gambar ... x

Daftar Grafik ... xi BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum ... I.1 B. Gambaran Umum Daerah ... I.9 1. Kondisi Geografis Daerah ... I.9 2. Kondisi Demografis ... I.12 C. Kondisi Ekonomi ... I.27 1. Produk Domestik Regional Bruto ... I.27 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi ... I.34 3. Laju Pertumbuhan Investasi ... I.36

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

A. Visi dan Misi ... II.1 1. Visi Kota Tangerang ... II.1 2. Misi Kota Tangerang ... II.2 3. Nilai Inti Budaya Kota Tangerang ... II.4 B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah ... II.6 1. Isu dan Permasalahan Mendesak Tahun 2008 ... II.6 2. Prioritas Pembangunan Kota Tangerang

Tahun 2008 ... II.10 C. Prioritas Program Pembangunan Daerah ... II.11 1. Urusan Wajib ... II.14 2. Urusan Pilihan ... II.20

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

A. Kebijakan Pengelolaan Keuangan ... III.1 B. Pendapatan Daerah ... III.2

a. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(3)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Daerah ... III.6 b. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah ... III.8 c. Permasalahan dan Solusi ... III.16 C. Belanja Daerah

1. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah ... III.27 2. Permasalahan dan Solusi ... III.28 D. Pembiayaan Daerah

1. Penerimaan dan Pengeluaran ... III.29 2. Permasalahan dan Solusi ... III.30

BAB IV PELAKSANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

A. Kinerja Umum Pemerintahan Daerah ... IV.1 B. Kinerja Pemerintahan Daerah ... IV.18

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN A. Tugas Pembantuan Yang Diterima Oleh

Pemerintah Kota Tangerang ... V.1 B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan Oleh

Pemerintah Kota Tangerang ... V.10

BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. Kerjasama Antar Daerah ... VI.2 B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga ... VI.5 C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal

Di Daerah ... VI.10 D. Pembinaan Batas Wilayah ... VI.12 E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ... VI.15 F. Penyelenggaraan Ketentraman dan

Ketertiban Umum ... VI.19

BAB VII PENUTUP ... VII.1

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(4)

D a f t a r I s i| iii

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan

Kepadatan Penduduk ... I.13 Tabel 1.2 Rasio Penduduk Kota Tangerang Menurut

Jenis Kelamin ... I.14 Tabel 1.3 Jumlah Rumah Tangga Menurut Kepemilikan

Kartu Keluarga) di Kota Tangerang Tahun 2007 ... I.15 Tabel 1.4 Penduduk Kota Tangerang Menurut

Kelompok Umur Tahun 2007 ... I.16 Tabel 1.5 Rasio Ketergantungan Penduduk Tiap

Kecamatan Tahun 2008 ... I.18 Tabel 1.6 Jumlah Penduduk Kota Tangerang Yang

Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Tahun 2008 ... I.19 Tabel 1.7 Jumlah Pencari Kerja dan Lowongan yang

Tersedia (Menurut Tingkat Pendidikan) ... I.20 Tabel 1.8 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota

Tangerang Tahun 2004-2008 ... I.20 Tabel 1.9 Penduduk Kota Tangerang (Menurut Tingkat

Pendidikan) Tahun 2008 ... I.21 Tabel 1.10 Jumlah Sekolah Tiap Kecamatan Di Kota

Tangerang Tahun 2008 ... I.23 Tabel 1.11 Angka Partisipasi Sekolah Tiap Kecamatan Di

Kota Tangerang Tahun 2008 ... I.24 Tabel 1.12 Jumlah Murid dan Guru Tiap Kecamatan Di Kota

Tangerang Tahun 2008 ... I.25 Tabel 1.13 Rata-rata Murid dan Rasio Murid/Guru Tiap

Kecamatan Tahun 2008 ... I.26 Tabel 1.14 PDRB Kota Tangerang Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tahun 2004-2008 ... I.28

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(5)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.15 Peranan Sektor terhadap PDRB Atas Dasar

Harga Berlaku, Tahun 2004-2008 (Dalam

Persen) ... I.31 Tabel 1.16 PDRB Per Kapita Kota Tangerang ... I.32 Tabel 1.17 Kontribusi PDRB ADHB Kabupaten/Kota Terhadap

PDRB Provinsi Banten Tahun 2004-2006 (Dalam

Persen) ... I.33 Tabel 1.18 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Tangerang

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 ... I.34 Tabel 1.19 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Tahun

2004-2008 ... I.36 Tabel 1.20 Perkembangan Jumlah Investor di Kota

Tangerang Tahun 2004-2008 ... I.37 Tabel 1.21 Perkembangan Nilai Investasi di Kota

Tangerang Tahun 2004-2008 ... I.38 Tabel 1.22 Nilai Ekspor Non Migas Berdasarkan Komoditi Di

Kota Tangerang Tahun 2008 ... I.38 Tabel 3.1 Ringkasan dan Realisasi APBD Kota

Tangerang TA 2008 ... III.2 Tabel 3.2 Perkembangan PAD TA 2004-2008 ... III.8 Tabel 3.3 Rincian Anggaran dan Realisasi PAD

TA 2008 ... III.10 Tabel 3.4 Target dan Realisasi Pajak Daerah TA 2008 ... III.12 Tabel 3.5 Realisasi Retribusi Daerah TA 2008 ... III.14 Tabel 3.6 Target dan Realisasi Hasil Perusahaan Daerah

dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah ... III.15 Tabel 3.7 Realisasi Lain-lain PAD yang Sah TA 2008 ... III.16 Tabel 3.8 Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Perimbangan TA 2008 ... III.22

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(6)

D a f t a r I s i| v

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 3.9 Rincian Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil

Pajak/Bukan Pajak TA 2008 ... III.23 Tabel 4.1 Komposisi Indeks Pembangunan Manusia

Kota Tangerang ... IV.2 Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kerja Dilatih di BLK dan

Berhasil Bekerja Tahun 2004-2008 ... IV.21 Tabel 4.3 Data Pencari Kerja, Lowongan Kerja dan

Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2008 ... IV.22 Tabel 4.4 Angka Perselisihan Hubungan Industrial ... IV.23 Tabel 4.5 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang Mendukung

Urusan Tenaga Kerja Tahun 2008 ... IV.25 Tabel 4.6 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang Mendukung

Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

tahun 2008 ... IV.28 Tabel 4.7 Banyaknya SIUP yang Diterbitkan Tahun

2008 ... IV.29 Tabel 4.8 Nilai Eskpor Non Migas Menurut Jenis

Komoditi Tahun 2008 ... IV.30 Tabel 4.9 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang Mendukung

Urusan Perdagangan Tahun 2008 ... IV.32 Tabel 4.10 Jumlah Perusahaan Menurut Jenis Industri

Tahun 2008 ... IV.33 Tabel 4.11 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Perindustrian Tahun 2008 ... IV.35 Tabel 4.12 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Pemberdayaan Masyarakat

Dan Kelurahan Tahun 2008 ... IV.36 Tabel 4.13 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Pertanian Tahun 2008 ... IV.39 Tabel 4.14 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(7)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Mendukung Urusan Kelautan dan Perikanan

Tahun 2008 ... IV.41 Tabel 4.15 Perkembangan Jumlah PMDN/PMA ... IV.44 Tabel 4.16 Jumlah Nilai Investasi PMDN/PMA ... IV.44 Tabel 4.17 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Penanaman Modal

Tahun 2008 ... IV.45 Tabel 4.18 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Pemberdayaan Perempuan

Tahun 2008 ... IV.47 Tabel 4.19 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Pemuda dan Olahraga

Tahun 2008 ... IV.49 Tabel 4.20 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Sosial Tahun 2008 ... IV.52 Tabel 4.21 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Kebudayaan Tahun 2008 ... IV.53 Tabel 4.22 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Pariwisata ... IV.54 Tabel 4.23 Angka Partisipasi Murni ... IV.57 Tabel 4.24 Angka Partisipasi Kasar ... IV.58 Tabel 4.25 Angka Putus Sekolah ... IV.58 Tabel 4.26 Rasio Ketersediaan Sekolah Tahun 2008 ... IV.59 Tabel 4.27 Jumlah Bangunan Sekolah Tahun 2008 ... IV.59 Tabel 4.28 Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Tahun 2008 ... IV.60 Tabel 4.29 Jumlah Lokal Ruang Kelas Tahun 2008 ... IV.61 Tabel 4.30 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Pendidikan Tahun 2008 ... IV.62 Tabel 4.31 Perkembangan Jumlah Cakupan Jaminan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(8)

D a f t a r I s i| vii

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Pemeliharaan Kesehatan Prabayar

Tahun 2004-2008 ... IV.67 Tabel 4.32 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Kesehatan Tahun 2008 ... IV.69 Tabel 4.33 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera ... IV.71 Tabel 4.34 Kondisi Jalan Di Kota Tangerang ... IV.71 Tabel 4.35 Panjang Jalan Per Kelas/Fungsi Jalan

Tahun 2008 ... IV.72 Tabel 4.36 Kondisi Penanganan Persampahan

Tahun 2004-2008 ... IV.73 Tabel 4.37 Kondisi Bangunan Irigasi ... IV.75 Tabel 4.38 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Pekerjaan Umum

Tahun 2008 ... IV.76 Tabel 4.39 Arahan Pengembangan Wilayah ... IV.77 Tabel 4.40 Jumlah Kecamatan Yang Memiliki Tata Ruang

Tahun 2004-2008 ... IV.78 Tabel 4.41 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Penataan Ruang ... IV.79 Tabel 4.42 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang Mendukung

Urusan Pertanahan Tahun 2008 ... IV.80 Tabel 4.43 Jumlah Sarana Perhubungan ... IV.81 Tabel 4.44 Perkembangan Jumlah Kendaraan Umum

Roda Empat Tahun 2004-2008 ... IV.83 Tabel 4.45 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Perhubungan Tahun 2008 ... IV.87 Tabel 4.46 Perkembangan Jumlah Rumah Layak Huni

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(9)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 dan Rumah Tidak Layak Huni di Kota Tangerang

Tahun 2004-2008 ... IV.89 Tabel 4.47 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Perumahan Tahun 2008 ... IV.92 Tabel 4.48 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Perencanaan Pembangunan

Tahun 2008 ... IV.94 Tabel 4.49 Perkembangan Jumlah RT/RW

Tahun 2004-2008 ... IV.94 Tabel 4.50 Perkembangan Jumlah Produk Hukum Yang

Dihasilkan Kota Tangerang Tahun 2004-2008 ... IV.96 Tabel 4.51 Perkembangan Jumlah Kunjungan DPRD Tahun

2004-2008 ... IV.97 Tabel 4.52 Target dan Realisasi Pendapatan APBD

Tahun 2008 ... IV.99 Tabel 4.53 Perkembangan Realisasi Penerimaan PAD Tahun

2004-2008 ... IV.100 Tabel 4.54 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Pemerintahan Umum ... IV.102 Tabel 4.55 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Komunikasi dan Informatika

Tahun 2008 ... IV.106 Tabel 4.56 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Kepegawaian ... IV.109 Tabel 4.57 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Kearsipan ... IV.111 Tabel 4.58 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Kependudukan dan

Catatan Sipil Tahun 2008 ... IV.115

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(10)

D a f t a r I s i| ix

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 4.59 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Statistik Tahun 2008 ... IV.115 Tabel 4.60 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri Tahun 2008 ... IV.118 Tabel 4.61 Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota

Tahun 2008 ... IV.119 Tabel 4.62 Rekapitulasi Program dan Kegiatan Yang

Mendukung Urusan Lingkungan Hidup

Tahun 2008 ... IV.124 Tabel 5.1 Tugas Pembantuan Pada Dinas Pertanian ... V.3 Tabel 5.2 Tugas Pembantuan Pada Dinas

Ketenagakerjaan ... V.5 Tabel 6.1 Komposisi Pegawai Dinas Ketentraman dan

Ketertiban ... VI.22 Tabel 6.2 Anggaran Pada Dinas Ketentraman dan

Ketertiban Kota Tangerang Tahun 2004-2008 ... VI.23 Tabel 6.3 Kegiatan Operasi Pedagang Kaki Lima dan

Bangunan Liar Tahun 2004-2008 ... VI.25 Tabel 6.4 Kegiatan Operasi Minuman Keras Tahun 2006-

2008 ... VI.25

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(11)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Penyusunan LKPJ ... I.4 Gambar 1.2 Peta Kota Tangerang ... I.11

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(12)

D a f t a r I s i| xi

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Perkembangan Pendapatan Daerah

TA 2004-2008 ... III.5 Grafik 4.1 Angka Harapan Hidup Kota Tangerang

Dalam Tahun ... IV.5 Grafik 4.2 Angka Melek Huruf Kota Tangerang

(Dalam Persen) ... IV.6 Grafik 4.3 Angka Tamat Sekolah Kota Tangerang

(Dalam Tahun) ... IV.7 Grafik 4.4 Angka Daya Beli Kota Tangerang

(Ribuan Rupiah) ... IV.9 Grafik 4.5 Indeks Pelayanan Publik Bidang Pendidikan

Kota Tangerang Tahun 2004-2008 ... IV.12 Grafik 4.6 Sebaran Indeks Pelayanan Publik Bidang

Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2004-2008 ... IV.14 Grafik 4.7 Sebaran Indeks Pelayanan Publik Bidang

Sarana dan Prasarana Kota Tangerang

Tahun 2004-2008 ... IV.16 Grafik 4.8 Indeks Pelayanan Publik Bidang Pendidikan

Kesehatan dan Sarana Prasarana Kota Tangerang

Tahun 2004-2008 ... IV.18

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(13)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Dasar Hukum

Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat, yang mengamanatkan bahwa kepala daerah pada akhir tahun anggaran berkewajiban untuk memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Berangkat dari hal tersebut Walikota Tangerang selalu menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahunan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Dan pada bulan Juli tahun 2008 juga telah disampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang.

Dalam konteks ini penyusunan dan penyampaian LKPJ Walikota Tangerang tahun 2008 mengacu kepada peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 2 tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang;

2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(14)

P e n d a h u l u a n | I-2

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 4. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan diubah kembali dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Pemerintahan RI Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;

7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2008;

9. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2008;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Keputusan Walikota Tangerang Nomor 11 tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Tangerang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(15)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tahun 2004-2008, dan telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Keputusan Walikota Nomor 11 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Tangerang Tahun 2004-2008;

Pangkal tolak penyusunan dan penyampaian LKPJ Walikota Tangerang, mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai sarana bagi Pemerintah Daerah Kota Tangerang dalam menyampaikan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kinerja pembangunan kepada seluruh stakeholders (Pemerintah, DPRD dan masyarakat)

2. Sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kota Tangerang dalam upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang.

Pada prinsipnya fungsi LKPJ sebagaimana disebutkan di atas merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LKPJ oleh setiap kepala daerah kepada pemerintah, yang mencakup beberapa aspek antara lain:

1. Aspek Akuntabilitas Kinerja

Bagi keperluan eksternal organisasi menjadikan LKPJ sebagai sarana pertanggungjawaban Walikota Tangerang atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama satu tahun anggaran. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi dan tujuan serta sasaran strategi yang telah dicapai selama setahun.

2. Aspek Manajemen Kinerja

Bagi keperluan internal organisasi menjadikan LKPJ sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Pemerintah Daerah Kota Tangerang bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen Pemerintah Daerah Kota Tangerang dapat merumuskan strategi

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(16)

P e n d a h u l u a n | I-4

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja Pemerintah Daerah Kota Tangerang dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

Kedua aspek ini dapat dipetakan dalam gambar berikut ini:

Gambar 1.1 Proses Penyusunan LKPJ

Mengacu pada gambar 1.1 dan pasal 25 PP Nomor 3 Tahun 2007, maka Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Tangerang Tahun 2008 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Laporan Pertanggungjawaban Walikota Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan

Acuan Dijabarkan

Pedoman Dijabarkan

Visi, Misi, Program Kepala Daerah

RKPD

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Analisis Capaian Kinerja

Pembangunan

APBD

Pedoman

RPJMD

Renstra

SKPD Renja

SKPD

Pedoman

Rincian APBD

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(17)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis 2. Kondisi Demografis 3. Kondisi Ekonomi

a. Produk Domestik Regional Bruto b. Laju Pertumbuhan Ekonomi c. Laju Pertumbuhan Investasi

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. Visi dan Misi

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah C. Prioritas Daerah

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH A. Kebijakan Pengelolaan Keuangan

B. Pendapatan Daerah

B.1. Pendapatan Asli Daerah

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

2. Target dan Realisasi Pendapatan 3. Permasalahan Dan Solusi

B.2. Dana Perimbangan

1. Target dan Realisasi Pendapatan 2. Permasalahan Dan Solusi

B.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah C. Belanja Daerah

1. Jumlah dan Realisasi Belanja 2. Permasalahan Dan Solusi D. Pembiayaan Daerah

1. Penerimaan dan Pengeluaran 2. Permasalahan Dan Solusi

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(18)

P e n d a h u l u a n | I-6

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 BAB IV PELAKSANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

A. Kinerja Umum Pemerintah Daerah 1. Indeks Pembangunan Manusia 2. Indeks Pelayanan Publik

B. Kinerja Pemerintahan Daerah

1. Pelaksanaan Program Pada Misi 1 Memulihkan dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Tangerang Yang Mandiri, Berbudaya dan Berakhlak Mulia

1.1. Urusan Tenaga Kerja

1.2. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil

1.3. Urusan Perdagangan Urusan Perindustrian 1.4. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

1.5. Urusan Pertanian Urusan Kelautan dan Perikanan 1.6. Urusan Penanaman Modal Urusan Pemberdayaan

Perempuan

1.7. Urusan Pemuda dan Olahraga 1.8. Urusan Sosial

1.9. Urusan Kebudayaan Urusan Pariwisata

2. Pelaksanaan Program Pada Misi 2 Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Publik

2.1. Urusan Pendidikan 2.2. Urusan Kesehatan

2.3. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

2.4. Urusan Pekerjaan Umum 2.5. Urusan Penataan Ruang 2.6. Urusan Pertanahan 2.7. Urusan Perhubungan 2.8. Urusan Perumahan Rakyat

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(19)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 3. Pelaksanaan Program Pada Misi 3 Membangun dan

Meningkatkan Tata Kepemerintahan Yang Baik (Good Governence)

3.1. Urusan Perencanaan Pembangunan 3.2. Urusan Pemerintahan Umum

3.3. Urusan Komunikasi dan Informatika 3.4. Urusan Kepegawaian

3.5. Urusan Kearsipan

3.6. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 3.7. Urusan Statistik

3.8. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

4. Pelaksanaan Program Pada Misi 4 Mendorong Terwujudnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan (Suistainable Development)

4.1. Urusan Lingkungan Hidup

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. Tugas Pembantuan Yang Diterima oleh Pemerintah Kota Tangerang

1. Dasar Hukum

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan 4. Program/Kegiatan Yang Diterima Dan Pelaksanaannya 5. Sumber Dan Jumlah Anggaran

6. Permasalahan Dan Solusi

B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan oleh Pemerintah Kota Tangerang

BAB VI PENYELENGGARARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. Kerjasama Antar Daerah

1. Kebijakan dan Kegiatan

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(20)

P e n d a h u l u a n | I-8

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 3. Permasalahan dan Solusi

B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah 1. Kebijakan dan Kegiatan

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan 3. Permasalahan dan Solusi D. Pembinaan Batas Wilayah

1. Kebijakan dan Kegiatan

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan 3. Permasalahan dan Solusi

E. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana

1. Bencana Yang Terjadi Dan Penanggulangannya 2. Status Bencana

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

4. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana

5. Potensi Bencana Yang Diperkirakan Terjadi

F. Penyelenggaraan Ketenteraman Dan Ketertiban Umum 1. Gangguan Yang Terjadi

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Ketenteraman Dan Ketertiban Umum

3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

4. Sumber Dan Jumlah Anggaran 5. Penaggulangan dan Kendalanya

6. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan

BAB VII PENUTUP

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(21)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 B. Gambaran Umum Daerah

1. Kondisi Geografis

Secara geografis wilayah Kota Tangerang berada antara 6º 6 LS - 6º 13 LS dan 106º 36 - 106º - 42º BT, dengan luas wilayah 183,780 km2 (termasuk luas Bandara Soekarno Hatta sebesar 19,69 km2) jarak tempuh ±60 Km dari Ibukota Provinsi Banten dan sekitar 27 Km dari DKI Jakarta. Secara administratif wilayah Kota Tangerang terbagi habis

ke dalam 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan yang terdiri atas 931 Rukun Warga (RW) dan 4.587 Rukun Tetangga (RT), dengan batas

wilayah administratif adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang;

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang, Kecamatan Serpong dan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan;

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan DKI Jakarta;

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis dan Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang.

Letak geografis yang sedemikian menguntungkan bagi Kota Tangerang, terutama dalam pengembangan ekonomi wilayah. Karena secara geografis, Kota Tangerang merupakan sebuah kota yang sangat dinamis karena merupakan hinterland langsung dari DKI Jakarta, sebagai bagian dari Propinsi Banten dan wilayah Metropolitan Jakarta- Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (jabodetabek), Kota Tangerang mempunyai tiga fungsi utama dalam proses perkembangannya, yaitu pertama Kota Tangerang mampu melakukan fungsi utamanya yaitu melayani masyarakat Kota Tangerang dengan karakteristik perkotaan dan peningkatan kesejahteraan wilayah, kedua, Kota Tangerang sebagai kota bagian dari metropolitan diharuskan mampu untuk memiliki klasifikasi Kota Metropolitan dan pelayanan publik setara metropolitan, dan terakhir adalah Kota Tangerang merupakan bagian yang tidak terlepas dari Propinsi Banten merupakan gerbang utama

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(22)

P e n d a h u l u a n | I-10

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 dari outlet Propinsi Banten dengan DKI Jakarta dan sebaliknya. Dengan karakteristik tersebut Kota Tangerang dihadapkan pada potensi sebagai bagian dari wilayah metropolitan, dan interaksi antar wilayah dan kendala karena keterbatasan perkembangan kota di mana lahan perkotaan yang semakin terbatas sedangkan aktivitas ekonomi terus bergerak dengan cepat, Kota Tangerang harus menata pembangunannya secara optimal.

Sebagai daerah hinterland DKI Jakarta, perkembangan pembangunan ekonomi Kota Tangerang relatif bergerak cepat dan menumbuhkan pola-pola pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Kota Tangerang. Pola pertumbuhan dengan titik tumbuh yang banyak (polisentris) diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah di Kota Tangerang. Selain untuk mengurangi kesenjangan, diharapkan Kota Tangerang mampu untuk memberikan counter magnet dari Jakarta dan menjadikan Kota Tangerang sebagai kota yang memiliki spesialiasi tertentu dibandingkan kota-kota lain yang ada di DKI Jakarta dan mengantisipasi terhadap issue megapolitan di masa depan. Masyarakat datang ke Kota Tangerang, karena pelayanan publik atau aktivitas lain tidak dapat dirasakan di kota-kota lainnya yang ada di sekitar Jabotabek. Sehingga diharapkan dalam jangka panjang Kota Tangerang dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat secara maksimal, berkelanjutan, dan merupakan bagian dari megapolitan secara proporsional.

Secara umum, wilayah Kota Tangerang berada 14 meter di atas permukaan laut, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebanyak 286 mm. Sedangkan rata-rata kelembaban udara 79,10 persen dan temperatur udara 27,30°C, dan rata-rata berada pada ketinggian 10 - 30 meter di atas permukaan laut. Bagian Utara memiliki rata-rata ketinggian 10 meter di atas permukaan laut, sedangkan bagian Selatan memiliki ketinggian 30 meter di atas permukaan laut.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(23)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Dilihat dari kemiringan tanahnya, sebagian besar Kota Tangerang mempunyai tingkat kemiringan tanah 0-3% dan sebagian kecil (yaitu di bagian Selatan kota) kemiringan tanahnya antara 3-8% berada di Kelurahan Parung Serab, Kelurahan Paninggilan Selatan dan Kelurahan Cipadu Jaya.

Sedangkan dari aspek penggunaan lahan memperlihatkan bahwa Kota Tangerang merupakan daerah perkotaan (urbanized area). Konkritnya luas wilayah yang sudah terbangun mencapai 48% ( 8.811,98 Ha), sedangkan sisanya sekitar 52% ( 9.546,321 Ha) belum terbangun.

Lahan yang telah terbangun tersebut pemanfaatannya meliputi:

permukiman, industri, perdagangan dan perkantoran. Pola penggunaan lahan ini secara spasial dijabarkan dalam kebijaksanaan pengembangan struktur tata ruang.

Gambar 1.2 Peta Kota Tangerang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(24)

P e n d a h u l u a n | I-12

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 2. Kondisi Demografis

a. Jumlah Penduduk

Identifikasi terhadap jumlah, laju pertumbuhan, komposisi dan distribusi penduduk akan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi pembangunan, namun dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan apabila kualitas sumber daya tersebut tidak bagus. Oleh karena itu penanganan persoalan kependudukan tidak hanya mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah penduduk akan tetapi juga menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia.

Pertumbuhan penduduk di Kota Tangerang yang cukup tinggi tidak hanya disebabkan oleh pertumbuhan secara alamiah, dan bukan program KB tidak berhasil tetapi tidak lepas karena pengaruh migran yang masuk karena daya tarik Kota Tangerang dari berkembangnya potensi Industri, perdagangan dan jasa sehingga mengakibatkan tersedianya lapangan kerja dan kondusifnya kesempatan berusaha. Disamping itu sebagai daerah yang berbatasan dengan Ibukota Negara, Kota Tangerang mau tidak mau harus menampung pula penduduk yang aktifitas ekonomi kesehariannya di wilayah DKI Jakarta.

Penyebaran atau distribusi penduduk pada dasarnya merupakan komposisi penduduk berdasarkan geografis, akan lebih bermakna apabila dikaitkan dengan kepadatan. Dari data penyebaran penduduk dapat terlihat di wilayah mana terjadi pemusatan penduduk sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(25)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.1

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Tahun 2008

Kecamatan Luas Wilayah

(Km2) Jumlah Kepadatan Penduduk/Km2

1. Ciledug 8,77 108.780 12.404

2. Larangan 9,4 137.621 14.641

3. Karang Tengah 10,47 101.488 9.693

4. Cipondoh 17,91 162.419 9.069

5. Pinang 21,59 133.743 6.195

6. Tangerang 15,79 129.489 8.201

7. Karawaci 13,48 163.195 12.106

8. Cibodas 9,61 131.373 13.671

9. Jatiuwung 14,41 117.688 8.167

10. Periuk 9,54 108.482 11.371

11. Neglasari 16,08 91.346 5.681

12. Batuceper 11,58 79.535 6.868

13. B e n d a 5,92 66.507 11.234

Kota Tangerang 164,55 1.531.666 9.308 Sumber: Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2008

Kota Tangerang dikatakan daerah cukup padat, tiap kilometer persegi rata-rata dihuni 9.308 jiwa, Di antaranya Kecamatan Larangan merupakan Kecamatan dengan kepadatan tertinggi (14.641 jiwa/Km2), sementara Kecamatan Pinang masih banyak terdapat lahan kosong sehingga kepadatan penduduknya terendah hanya mencapai 6.195 jiwa/Km2.

Jumlah Penduduk Kota Tangerang tahun 2008 berjumlah 1.531.666 dengan rasio jenis kelamin sebesar 97.39 artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 97.39 penduduk laki-laki dapat dikatakan seimbang, hal ini dipengaruhi banyaknya tenaga wanita pada industri padat modal di Kota Tangerang yang cukup tinggi.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(26)

P e n d a h u l u a n | I-14

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.2

Rasio Penduduk Kota Tangerang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008

Kecamatan Penduduk

Jumlah Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

1. Ciledug 54.460 54.321 108.781 100,26 2. Larangan 68.300 69.321 137.621 98,53 3. Karang Tengah 47.923 53.562 101.485 89,47 4. Cipondoh 81.561 80.860 162.421 100,87 5. Pinang 67.094 66.650 133.744 100,67 6. Tangerang 62.453 67.034 129.487 93,17 7. Karawaci 80.765 82.430 163.195 97,98 8. Cibodas 66.377 64.999 131.376 102,12 9. Jatiuwung 57.868 59.820 117.688 96,74 10. Periuk 51.760 56.719 108.479 91,26 11. Neglasari 45.721 45.626 91.347 100,21 12. Batuceper 39.213 40.322 79.535 97,25 13. B e n d a 32.842 33.665 66.507 97,56 Kota Tangerang 756.337 775.329 1.531.666 97,55 Sumber: Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2008

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka jumlah rumah tangga juga semakin bertambah. Penambahan jumlah rumah tangga sangat erat kaitanya dengan penyediaan pemukiman dan lapangan pekerjaan dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial rumah tangga. Kondisi jumlah rumah tangga penduduk pada tahun 2008 adalah sebagai berikut:

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(27)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.3

Jumlah Rumah Tangga di Kota Tangerang (Menurut Kepemilikan Kartu Keluarga) Tahun 2008

No Kecamatan Rumah Tangga

1. Ciledug 22.853

2. Larangan 23.949

3. Karang Tengah 17.582

4. Cipondoh 32.798

5. Pinang 26.818

6. Tangerang 24.239

7. Karawaci 29.455

8. Cibodas 23.660

9. Jatiuwung 21.314

10. Periuk 20.736

11. Neglasari 18.711

12. Batuceper 17.013

13. Benda 14.116

Jumlah 293.244

Sumber: Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2008

Dari data di atas terlihat jumlah rumah tangga terbanyak terdapat di Kecamatan Cipondoh yaitu sebanyak 32.798 rumah tangga, sedangkan jumlah rumah tangga paling sedikit terdapat di Kecamatan Benda yaitu sebanyak 14.116 rumah tangga.

b. Struktur Usia

Informasi struktur usia penduduk sangat bermanfaat bagi perencanaan pembangunan antara lain antisipasi penyediaan berbagai fasilitas pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(28)

P e n d a h u l u a n | I-16

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Sedangkan komposisinya masih sama seperti tahun sebelumnya didominasi oleh penduduk usia produktif dengan rasio beban ketergantungan sebesar 39.84 atau setiap 100 penduduk usia produktif (15-64) tahun menanggung 39.84 penduduk usia non produktif. Angka ini ada kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, hal ini di karenakan terus meningkatnya jumlah penduduk usia tua (65+) seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup di Kota Tangerang.

Adapun struktur usia penduduk Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

Tabel 1.4

Penduduk Kota Tangerang (Menurut Kelompok Umur) Tahun 2008 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0 - 4 68.015 68.516 136.531

5 - 9 72.701 68.981 141.682

10 - 14 59.098 57.730 116.828

15 - 19 69.451 79.301 148.752

20 - 24 77.840 96.605 174.445

25 - 29 79.729 75.499 155.228

30 - 34 68.015 77.439 145.454

35 - 39 68.922 68.981 137.903

40 - 44 53.959 53.462 107.421

45 - 49 43.152 39.883 83.035

50 - 54 31.892 35.616 67.508

55 - 59 26.299 20.174 46.473

60 - 64 15.492 13.579 29.071

65 - 69 12.696 7.527 20.223

70 - 74 5.139 6.596 11.735

75 + 3.324 6.053 9.377

Kota Tangerang 755.724 775.942 1.531.666 Sumber: Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2008

Dari tabel di atas jumlah penduduk pada kelompok usia anak (0-14 tahun) jumlahnya mencapai 199.814 jiwa atau 26,44% dari

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(29)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 jumlah penduduk Kota Tangerang. Kondisi ini perlu mendapat perhatian karena terkait dengan penyedian sarana dan prasarana pendidikan, dan kesehatan. Seiring dengan jumlah proporsi usia anak dalam komposisi penduduk maka peningkatan kualitas anak sebagai sumber daya manusia membutuhkan perhatian yang besar.

Sedangkan jumlah penduduk pada kelompok usia (15-65 tahun) yang merupakan usia produktif berjumlah 464.695 jiwa atau 61,49%, dan perkembangan rasio ketergantungan (depedency ratio/DR) di Kota Tangerang memiliki kecenderungan yang semakin mengecil. Jika pada tahun 2006 rasio ketergantungannya mencapai angka 40,32% maka pada tahun 2007 menjadi hanya sebesar 39,77% dan pada tahun 2008 sebesar 39,84%. Penurunan angka rasio ketergantungan tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia non produktif menurun secara relatif bila dibandingkan dengan penduduk usia produktifnya.

Bila dilihat per kecamatan, maka dapat diketahui bahwa Kecamatan Benda dan Batuceper merupakan dua kecamatan yang memiliki rasio ketergantungan yang paling tinggi, yaitu masing-masing sebesar 45,92% dan 45,76%. Sedangkan Kecamatan Ciledug merupakan kecamatan dengan angka ketergantungan yang paling kecil yaitu sebesar 32,25%.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(30)

P e n d a h u l u a n | I-18

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.5

Rasio Ketergantungan Penduduk Tiap Kecamatan Kota Tangerang Tahun 2008

Kecamatan Laki-Laki dan Perempuan

Jumlah Depedency Ratio 0 – 14 15 - 64 65 +

1. Ciledug 31.042 106.100 3.174 34.216 32,25 2. Larangan 34.804 106.971 3.975 38.779 36,25 3. Karang Tengah 32.947 99.394 3.358 36.305 36,53 4. Cipondoh 32.023 93.460 2.629 34.652 37,08

5. Pinang 31.098 93.818 4.573 35.671 38,02

6. Tangerang 23.113 67.080 2.592 25.705 38,32 7. Karawaci 23.008 62.829 2.401 25.409 40,44

8. Cibodas 32.405 85.615 3.384 35.789 41,80

9. Jatiuwung 30.860 77.668 2.652 33.512 43,15

10. Periuk 33.330 82.377 2.714 36.044 43,75

11. Neglasari 18.661 45.950 1.896 20.557 44,74 12. Batuceper 46.509 111.427 4.483 50.992 45,76 13. B e n d a 25.241 62.601 3.504 28.745 45,92 Kota Tangerang 395.041 1.095.290 41.335 436.376 39,84 Sumber: Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2008

c. Tenaga Kerja

Ketenagakerjaan merupakan salah satu indikator penting pembangunan ekonomi khususnya dalam upaya pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan. Hal ini karena tenaga kerja adalah modal bagi geraknya pembangunan. Masalah penyediaan lapangan kerja menjadi masalah yang cukup serius, karena kesenjangan antara jumlah pencari kerja dan lowongan yang tersedia semakin jauh dari tahun ke tahun.

Sesuai dengan karakteristik sebagai kota industri dan perdagangan, dari tabel di bawah ini terlihat sebagian besar mata

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(31)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 pencaharian/jenis pekerjaan penduduk Kota Tangerang adalah di bidang industri, perdagangan dan jasa. Pertambahan jumlah perusahaan industri berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor ini. Pada tahun 2008, tenaga kerja di sektor industri sebanyak 173.265 orang atau mengalami kenaikan sebanyak 3.027 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tabel 1.6

Jumlah Penduduk Kota Tangerang

Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Tahun 2008

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Pertanian 6.949

2 Industri 173.265

3 Perdagangan 91.846

4 Jasa 39.359

5 Angkutan 96.021

6 Lainnya 17.964

Total 425.404

Sumber: Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang

Pada tahun 2008 jumlah lowongan kerja yang terdaftar sebanyak 10.325 menurun sekitar 1,06% dari tahun sebelumnya sementara jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak 29.025 orang juga mengalami penurunan sebesar 1,05% dari tahun sebelumnya.

Seperti tahun sebelumnya pencari kerja ini masih didominasi oleh tamatan SLTA mencapai 19.346 orang atau sebesar 66,59% dari total pencari kerja, begitu juga dengan lowongan yang tersedia mencapai 77,09% diperuntukkan bagi tamatan SLTA. Terlihat jumlah pencari kerja wanita lebih banyak dibandingkan pencari kerja laki-laki namun lowongan kerja yang tersedia untuk perempuan lebih banyak.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(32)

P e n d a h u l u a n | I-20

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.7

Jumlah Pencari Kerja dan Lowongan Yang Tersedia (Menurut Tingkat Pendidikan) Tahun 2008

No Tingkat Pendidikan Pencari Kerja Lowongan Kerja Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1 Tidak Tamat SD - 1 - -

2 SD 98 214 59 134

3 SLTP 922 1.305 286 675

4 SLTA 10.293 8.194 4.055 3.415

5 Diploma 561 1.685 136 234

6 Sarjana 1.955 2.523 151 152

Total 13.830 13.858 4.687 4.650

Sumber: Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang

Indikator lain untuk menggambarkan ketenagakerjaan adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja tahun 2008 tercatat sebesar 65.79% meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 58.24%, hal ini cukup menggembirakan karena semakin banyak penduduk usia kerja yang bekerja atau berusaha mendapatkan pekerjaan.

Tabel 1.8

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Tangerang Tahun 2004-2008

Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) %

2004 61,90

2005 55,90

2006 59,70

2007 58,24

2008 65,79

Rata-Rata 60,31

Sumber: Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(33)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 d. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan dan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Jika pembangunan yang dilakukan tidak dapat mengandalkan sumber daya alam yang keberadaanya terbatas maka peningkatan sumber daya manusia merupakan modal untuk penggerak pembangunan.

Sebagian besar penduduk Kota Tangerang memiliki pendidikan di atas SLTA, hal ini menggambarkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki Kota Tangerang cukup bagus.

Tabel 1.9

Penduduk Kota Tangerang (Menurut Tingkat Pendidikan) Tahun 2008

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tidak/Belum Tamat 278.666

2 SD 262.891

3 SLTP 242.891

4 SLTA 507.571

5 DI/DII 15.891

6 DIII 267.658

7 Perguruan Tinggi 57.658

Sumber: Dinas P & K Kota Tangerang

Pemerataan kesempatan pendidikan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti tersedianya gedung sekolah, perpustakaan, dan buku-buku penunjang pelajaran serta tenaga pendidik (guru).

Pendidikan pra sekolah seperti pendidikan Taman kanak-kanak (TK) pada tahun 2008 tersedia sebanyak 339 sekolah.

Perkembangan jumlah sekolah ini meningkat sekitar 33,60% dari tahun 2007. Demikian juga jumlah murid sekolah TK ini yang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(34)

P e n d a h u l u a n | I-22

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 berkembang pesat, dari sekitar 17.689 orang pada tahun 2007, meningkat menjadi 21.970 orang pada tahun 2008, atau meningkat sekitar 24,20%.

Fasilitas gedung sekolah dasar (SD) yang tersedia pada tahun 2008 adalah sebanyak 473, terdiri dari 363 SD Negeri dan 110 SD Swasta. Jumlah murid sebanyak 163.190 orang dan jumlah guru sebanyak 6.052 orang, sehingga dapat dihitung rasio guru-murid SD sebesar 26,97 yang artinya setiap 1 (satu) orang guru membimbing sekitar 27 murid. Pada akhir tahun pendidikan, tingkat kelulusan siswa SD pada tahun 2008 adalah sekitar 99,92%.

Untuk Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP), dan selanjutnya pada tahun 2008 tersedia 166 sekolah, terdiri dari 24 SMP Negeri dan 142 SMP Swasta. Jumlah murid sebanyak 63.007 orang dan guru sebanyak 3.687 orang, sehingga terhitung rasio guru-murid SMP adalah 17,09 yang artinya setiap 1 (satu) orang guru membimbing sebanyak 17 murid. Tingkat kelulusan siswa SMP tahun 2008 mencapai 99,88%.

Sedangkan Fasilitas pendidikan untuk tingkat SMU pada tahun 2008 tersedia 83 sekolah, terdiri dari 16 SMU negeri dan 67 SMU swasta.

Jumlah murid sebanyak 34.163 orang dan jumlah guru sebanyak 1.975 orang. Rasio guru-murid untuk tingkat SMU adalah 17,29.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(35)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.10

Jumlah Sekolah Tiap Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2008

Kecamatan TK SD SLTP SLTA SMK Jumlah

1. Ciledug 33 35 15 8 7 98

2. Larangan 38 32 7 1 3 81

3. Karang Tengah 31 30 13 7 2 83

4. Cipondoh 41 45 22 13 11 132

5. Pinang 37 30 15 9 8 99

6. Tangerang 38 52 29 15 17 151

7. Karawaci 28 63 16 12 10 129

8. Cibodas 22 44 15 6 2 89

9. Jatiuwung 11 25 6 1 2 45

10. Periuk 31 38 9 4 6 88

11. Neglasari 11 32 8 3 4 58

12. Batuceper 14 28 9 3 6 60

13. B e n d a 4 19 2 1 1 27

Kota Tangerang 339 473 166 83 79 1140 Sumber: Dinas P & K Kota Tangerang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(36)

P e n d a h u l u a n | I-24

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.11

Angka Partisipasi Sekolah Tiap Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2008

Kecamatan SD SLTP SLTA SMK

1. Ciledug 129,19 136,31 32,42 76,50

2. Larangan 89,45 29,03 10,00 2,00

3. Karang Tengah 115,13 85,30 28,35 11,61

4. Cipondoh 105,31 89,56 25,78 39,20

5. Pinang 123,54 43,13 17,15 23,94

6. Tangerang 157,75 311,13 115,41 142,18

7. Karawaci 123,37 106,36 80,90 37,81

8. Cibodas 102,17 113,18 17,22 4,62

9. Jatiuwung 66,37 66,23 17,69 17,69

10. Periuk 104,06 48,37 14,47 6,91

11. Neglasari 96,00 60,70 15,04 7,77

12. Batuceper 91,09 81,76 31,52 10,48

13. B e n d a 77,09 29,72 1,25 18,74

Kota Tangerang 107,39 93,95 34,04 32,65 Sumber: Dinas P & K Kota Tangerang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(37)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.12

Jumlah Murid dan Guru Tiap Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2008

Kecamatan SD SLTP SLTA SMK

Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru 1. Ciledug 14.366 508 6.731 354 2.365 154 5.580 274

2. Larangan 11.214 361 1.547 174 855 32 171 30

3. Karang Tengah 10.973 429 3.753 198 2.091 181 856 54 4. Cipondoh 16.277 593 6.879 432 2.826 253 4.297 312 5. Pinang 15.258 545 2.654 301 1.647 180 2.300 141 6. Tangerang 18.734 797 16.032 885 9.540 379 11.753 734 7. Karawaci 18.888 725 7.042 378 8.652 354 4.044 303 8. Cibodas 12.993 465 6.121 360 1.402 128 376 35

9. Jatiuwung 8.563 207 2.850 113 835 34 835 40

10. Periuk 13.691 518 2.607 138 992 76 474 93

11. Neglasari 9.183 339 2.885 181 1.107 86 572 50 12. Batuceper 7.495 394 2.892 193 1.789 96 595 79

13. B e n d a 5.555 171 1.014 54 61 22 912 40

Kota Tangerang 163.190 6.052 63.007 3.687 34.163 1.975 32.765 2.185 Sumber: Dinas P & K Kota Tangerang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(38)

P e n d a h u l u a n | I-26

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 Tabel 1.13

Rata-rata Murid dan Rasio Murid/Guru Tiap Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2008

Kecamatan

SD SLTP SLTA SMK

Rata- rata

Rasio Murid/

Guru

Rata- rata

Rasio Murid/

Guru Rata-

rata

Rasio Murid/

Guru Rata-

rata

Rasio Murid/

Guru 1. Ciledug 57,01 28,28 43,71 19,01 25,71 15,36 52,15 20,36 2. Larangan 53,40 31,06 20,36 8,89 71,25 26,72 19,00 5,70 3. Karang

Tengah 46,11 25,58 24,53 18,95 27,51 11,55 37,22 15,85 4. Cipondoh 48,16 27,45 24,83 15,92 18,47 11,17 41,32 13,77 5. Pinang 48,13 28,00 27,65 8,82 13,61 9,15 30,67 16,31 6. Tangerang 55,10 23,51 39,01 18,12 47,94 25,17 32,47 16,01 7. Karawaci 49,32 26,05 49,94 18,63 50,01 24,44 41,69 13,35 8. Cibodas 57,24 27,94 39,49 17,00 18,71 10,96 37,60 10,74 9. Jatiuwung 59,06 41,37 42,54 25,22 55,67 24,56 75,91 20,88 10. Periuk 52,26 26,43 29,97 18,89 24,80 13,05 24,95 5,10 11. Neglasari 38,42 27,09 32,78 15,94 38,17 12,87 47,67 11,44 12. Batuceper 38,83 19,02 61,53 14,98 39,76 18,64 28,33 7,53 13. B e n d a 39,96 34,49 28,17 18,78 10,17 2,77 45,60 22,80

Kota Tangerang 49,71 26,95 35,24 16,75 32,98 17,30 37,66 15,00 Sumber: Dinas P & K Kota Tangerang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(39)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 3. Kondisi Ekonomi

a. Produk Domestik Regional Bruto

Salah satu indikator penting dalam menganalisis perekonomian adalah mengamati perubahan struktur ekonomi. Struktur ekonomi dilihat berdasarkan kontribusi sektor-sektor dalam perekonomian.

Peningkatan ekonomi suatu daerah dapat dinilai dengan berbagai ukuran agregat, ukuran yang paling banyak digunakan sebagai ukuran keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat dalam hal kemampuannya untuk menggambarkan pendapatan per kapita, strukur ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi dan lebih luas lagi sebagai kinerja pembangunan suatu wilayah.

Meskipun bukan merupakan pengukuran yang sempurna, tetapi tetap merupakan suatu pendekatan yang baik untuk pengukuran kinerja ekonomi suatu daerah. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan berbagai unit produksi suatu daerah dalam jangka waktu satu tahun.

Unit-unit produksi yang digunakan biasanya dikelompokkan

menjadi 9 sektor atau lapangan usaha, yaitu (1) Pertanian, (2) Pertambangan dan penggalian, (3) Industri pengolahan, (4) Listrik, gas dan air minum, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, (7) Pengangkutan dan komunikasi, (8) Bank dan lembaga keuangan lainnya dan (9) Jasa-jasa.

PDRB dapat dihitung berdasarkan harga berlaku (current price) maupun berdasarkan harga konstan (constant price). PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat besarnya nilai PDRB berdasarkan harga pada tahun berjalan (masing-masing tahun), meski dalam pengertian ekonomi PDRB berdasarkan harga berlaku ini tidak memiliki makna dibandingkan dengan PDRB berdasarkan harga konstan. Tetapi bisa memberikan makna

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(40)

P e n d a h u l u a n | I-28

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 perubahan pada besaran pertumbuhan ekonomi regional.

Sedangkan PDRB dengan harga konstan, menyajikan setiap sektor yang dinilai atas dasar harga tetap. Perkembangan PDRB dari tahun ke tahun semata-mata menunjukkan kenaikan kuantum atau produksi (perkembangan riil) dan bukan disebabkan oleh kenaikan harga.

Tabel 1.14

PDRB Kota Tangerang Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2004 – 2008 (Juta Rupiah)

Lapangan

Usaha 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2008

Pertanian, Peternakan, Kehutanan Dan Perikanan

40.614,78 41.866,84 40.554,81 41.132,95 44.431.37

Pertambangan

& Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Industri

Pengolahan 11.147.336,18 11.803.914,28 12.448.408,00 13.181.289,63 12.390.678,69 Listrik, Gas

Dan Air Bersih 531.708,89 551.787,35 554.308,00 567.686,45 326.685,22 Bangunan 324.248,99 349.313,44 380.694,23 417.323,96 397.998,30 Perd. Hotel &

Restoran 5.141.127,01 5.475.230,53 5.902.258,34 6.423.840,75 6.040.121,05 Pengangkutan

& Komunikasi 2.271.138,46 2.458.273,18 2.741.257,56 2.924.397,47 3.015.923,90 Keuangan,

Persewaan &

Jasa Per.

468.894,90 609.842,50 673.733,48 806.182,88 716.392,50

Jasa-Jasa 407.066,15 430.936,43 473.707,40 512.350,14 435.758,17 PDRB 20.332.135,35 21.721.164,55 23.214.921,82 24.874.204,24 25.981.106,33

Sumber: PDRB Kota Tangerang Tahun 2008

PDRB Kota Tangerang selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan trend peningkatan dari Rp.20,33 Triliun (tahun 2004) menjadi Rp.25,98 Triliun (tahun 2008) dengan laju pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,5% hingga 7%. Kenaikan tersebut murni sebagai peningkatan produksi karena PDRB atas harga konstan telah terbebas dari pengaruh inflasi.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(41)

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 a.1. Kontribusi Masing-masing Sektor

Struktur perekonomian menunjukkan pola mobilisasi sumberdaya dan alokasi terutama yang berhubungan dengan keberlanjutan pertumbuhan dan kebijakan pembangunan. Pola pembangunan yang biasanya ditunjukkan dalam perubahan struktur perekonomian merupakan perubahan variasi sistematis yang secara singifikan adanya perubahan struktur baik secara sosial maupun ekonomi dengan meningkatnya pendapatan atau indek pembangunan.

Secara teori untuk mengidentifikasi perubahan struktur perekonomian relatif komplek tetapi dengan bukti bahwa penawaran dan faktor permintaan selalu berinteraksi dalam proses pembangunan maka perubahan pembangunan ini selalu dilihat dengan adanya pola pergeseran antara sektor pertanian ke sektor industri.

Indikator yang umum digunakan untuk memahami kondisi makro ekonomi suatu daerah adalah nilai produk domestik regional bruto wilayah yang bersangkutan. Informasi mengenai produk domestik regional bruto dalam perekonomian akan memberikan gambaran awal tentang keadaan ekonomi suatu wilayah. Dengan mengetahui informasi persektor ekonomi terhadap PDRB maka akan diketahui sektor mana sajakah yang menjadi penyumbang dalam perekonomian tersebut. Tabel 1.15 memperlihatkan sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar bagi pertumbuhan PDRB. Namun, trend kontribusi tersebut dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 relatif menurun.

Penurunan terjadi pada sektor industri jika pada tahun 2004 sebesar 57,20% berturut-turut menjadi 55,99% (tahun 2005), 54,29% (tahun 2006), 51,84% (tahun 2007) dan 53,02% pada tahun 2008. Penurunan sektor industri pengolahan sangat dipengaruhi oleh faktor produksi, pengaruh yang cukup signifikan antara kenaikan harga bahan bakar minyak untuk

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

(42)

P e n d a h u l u a n | I-30

LKPJ Walikota Tangerang, Tahun 2008 industri. Bila dikaitkan dengan tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi sebenarnya LPE sektor industri pengolahan mengalami peningkatan sejak tahun 2004, akan tetapi sektor lain mengalami pertumbuhan yang lebih besar sehingga tingkat kontribusi industri pengolahan sedikit mengalami penurunan.

Penurunan kontribusi industri pengolahan ini, juga disebabkan adanya pergeseran peran karena meningkatnya kontribusi beberapa sektor lain, seperti sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor pengangkutan dan komunikasi.

Kontribusi sektor pengangkutan dan komunikasi terhadap PDRB mengalami peningkatan selama periode 2004-2008, peningkatan tersebut tidak terlepas dari perkembangan jaringan transportasi dan komunikasi, seperti pembangunan jalan dan perkembangan telepon selular, serta kedudukan Kota Tangerang sebagai kota hinterland DKI Jakarta dan Propinsi Banten sehingga menyebabkan commuter ke wilayah lain relatif cepat terutama karena dekat dengan jalan bebas hambatan (Toll Jakarta – Merak).

Sedangkan perkembangan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan adalah sebesar2,75% (tahun 2004), 2,91%

(tahun 2005), 2,97% (Tahun 2006), 3,09% (tahun 2007) dan 3,07% pada tahun 2008. Perkembangan sektor ini disebabkan mulai stabilnya kondisi moneter pasca krisis ekonomi.

Sektor yang memiliki kontribusi yang semakin tinggi selain industri pengolahan adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Tiap tahun sektor ini memberikan kontribusi tidak kurang dari 25%. Besaran kontribusi sektor ini secara berturut- turut dari tahun 2004 sampai dengan 2008 adalah 23,58%, 24,08%, 25,18% 26,80% dan 25,85%.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

http://www.tangerangkota.go.id

Gambar

Tabel 1.1   Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan
Grafik 3.1  Perkembangan Pendapatan Daerah
Gambar 1.1  Proses Penyusunan LKPJ
Gambar 1.2  Peta Kota Tangerang
+3

Referensi

Dokumen terkait

primer/dasar yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan pada masyarakat baik yang bersifat UKM maupun

Bimbingan Teknis Program Kesehatan Indra Puskesmas Puskesmas APBD Bimbingan Teknis Pelayanan Kes. Dasar di Pustu Pustu

(1) Objek Retribusi pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Keliling, Puskesmas pembantu, Rumah sakit umum daerah, Laboratorium Kesehatan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG http://www.tangerangkota.go.id.. Sosialisasi Paud Terintegrasi dengan SDIDTK untuk 150 orang Guru TK 2. Program peningkatan pelayanan kesehatan

Sampai saat ini puskesmas adalah fasilitas kesehatan terdepan dan merupakan ujung tombak penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar pada level masyarakat. 1 Selain itu

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan patient safety dalam pembangunan kesehatan mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diatas,

Implementasi Costing SPM di Puskesmas Ngrambe Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dalam mencapai standar pelayanan minimal SPM bidang kesehatan, Puskemas

Kriteria desa siaga adalah memiliki sarana pelayanan kesehatan dasar bagi yang tidak memiliki akses ke Puskesmas/ Puskesmas pembantu Pustu, dikembangkan Poskesdes; memiliki berbagai