ANALISA STRUKTUR
HELMET
SEPEDA BAHAN
POLYMERIC
FOAM
DIPERKUAT SERAT TKKS
Mahyunis
1], Bustami Syam
2], Indra
3] 1]Mahasiswa Magister Teknik Mesin USU2]Dosen Magister Teknik Mesin USU 3]Dosen Magister Teknik Mesin USU
1. Pendahuluan
Helmet sepeda adalah helmet yang
dipakai saat mengendarai sepeda. Helmet ini
dirancang untuk mengurangi dampak pada
tulang kepala (tengkorak) seorang
pengendara sepeda ketika jatuh dan tertimpa
benda keras. Helmet sepeda di desain
berbeda dari helmet sepeda motor karena
kecepatan sepeda hanya 15 km/jam [1].
Kecelakaan yang terjadi pada
pengendara sepeda diperlihatkan pada
gambar 1.1a untuk kondisi jatuh dan 1.1b
kerusakan pada helmet sepeda. Secara
visual, kerusakan helmet sepeda akibat
benturan dapat dilihat namun bagaimana
mekanisme terjadinya kerusakan dan besar
beban impak yang terjadi tidak dapat dilihat.
(a)
(b)
Gambar 1. Kondisi helmet sepeda yang
mengalami benturan
Hal inilah yang membuat peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian sebagai
solusi yang dapat menjelaskan mekanisme
terjadinya kerusakan helmet sepeda dan
mengetahui besar beban impak yang terjadi,
serta distribusi tegangan dan regangan pada
helmet sepeda dengan melakukan simulasi
software ANSYS 12.
Standart Nasional Indonesia (SNI)
untuk helmet sepeda saat ini belum ada,
sehingga penulis mengacu kepada
standarisasi Eropa yaitu British Standard BS
EN 1078:1997,
(
entitled Helmets for pedal
cyclists and for users of skateboards and
roller skates) [2].
Dalam memilih helmet sepeda,
konsumen hanya memperhatikan model,
tren dan harga helmet sepeda yang murah,
hal tersebut belum tentu memenuhi syarat
keselamatan, artinya tidak menjamin
keselamatan tulang kepala (tengkorak)
pengendara sepeda aman dari benturan pada
saat mengendarai sepeda. Selain itu juga
bahan (material) helmet sepada juga
memiliki arti penting yaitu mampu menahan
benturan secara dinamik atau secara statis.
Bahan untuk membuat helmet sepeda
terbuat dari bahan plastic, rubber,
fiberglass, polycarebonat dan lain-lain [3].
Inovasi pengembangan Bahan untuk helmet
sepeda masih terbatas, maka pada penelitian
ini digunakan bahan komposit polymeric
foam yang diperkuat serat Tandan Kosong
Kelapa Sawit (TKKS). Mengingat kebijakan
global yang terus menggalakkan
penggunaan bahan-bahan alami dalam
industri manufaktur.
dibakar untuk menghasilkan abu gosok.
Pemanfaatan limbah TKKS ini menjadi
produk yang berdaya guna sudah dilakukan
dewasa ini, diantaranya marka kerucut lalu
lintas, bumper parking, bola golf, pipa dan
papan partikel [4].
Benturan yang terjadi pada kepala
dapat menimbulkan cedera pada jaringan
kulit, tulang maupun struktur dikepala dan
otak. Otak merupakan bagian yang paling
vital dari tubuh manusia [5]. Resiko
benturan akibat kecelakaan tersebut diatas
dapat diminimalisir dengan penggunaan
helmet. Beberapa standard dan aturan
hukum telah mewajibkan semua pengendara
kenderaan menggunakan helmet sebagai
alat pelindung diri (APD).
Pada umumnya beban impak yang
dialami pada helmet sepeda terjadi pada sisi
depan, samping, belakang dan pada sisi atas.
Tegangan dan regangan yang diterima
helmet sepeda akan berbeda-beda pada
masing-masing sisi helmet [5]. Untuk
mengetahui besarnya tegangan dan regangan
tersebut perlu dilakukan pengujian impak
jatuh bebas dengan simulasi dan verikasi
simulasi dilakukan dengan eksperimental.
Untuk menjawab permasalahan
tersebut di atas maka perlu dilakukan
simulasi yang dapat memberikan gambaran
terhadap kenyataan di lapangan. Dalam
penelitian ini akan digunakan Software
AutoCAD dan ANSYS Workbench 12,
dengan pendekatan Metode Elemen Hingga
(MEH). Software ANSYS Workbench 12
adalah perangkat lunak untuk menganalisa
tegangan dan regangan dari struktur dan
komponen mekanika. Untuk membuat
modelanya digunakan software AutoCAD
dengan pemodelan yang mendekati bentuk
helmet sepeda sebenarnya. Sehingga
dengan simulasi tersebut dapat diamati
tegangan dan regangan pada seluruh
permukaan helmet sepeda.
Tujuan umum penelitian ini untuk
dapat menganalisa struktur helmet sepeda
bahan polymeric foam diperkuat serat
TKKS.
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
(1). Untuk mendapatkan gaya impak helmet
sepeda bahan polymeric foam diperkuat
serat TKKS akibat beban tekan dinamik. (2).
Untuk mendapatkan distribusi tegangan dan
regangan helmet sepeda bahan polymeric
foam diperkuat serat TKKS dengan simulasi
ANSYS 12. (3). Untuk mendapatkan
karakteristik helmet sepeda akibat beban
impak jatuh bebas.
Hasil penelitian ini merupakan suatu
upaya kontribusi pada institusi, khususnya
lembaga penelitian dalam memberikan
informasi hasil penelitian dibidang
manufaktur tentang desain konstruksi,
proses pembuatan helmet sepeda dari bahan
polymeric foam diperkuat serat TKKS
dengan metode tuang, cetak tiup dan hand
lay up. Di samping itu, manfaat dari
penelitian ini adalah: (1). Memberi
informasi kepada konsumen dalam hal
mencegah cedera kepala akibat kecelakaan
pada saat bersepeda, sehingga pada saat
jatuh kepala pengendara terhindar dari
benturan. Dalam hal ini memberitahukan
agar pengendara sepeda berkewajiban
menggunakan alat pelindung diri (APD).
(2). Dengan mengetahui analisa struktur
helmet sepeda bahan polymeric foam
diperkuat serat TKKS maka karakteristik
mekanik helmet tersebut dapat diketahui
sehingga dapat dijadikan pemikiran dasar k
penelitian selanjutnya.
2. Studi Literatur.
Menurut Khurmi R.S.
[
8
]
, untuk menentukan kecepatan benda jatuh setiap detik akan diperoleh harga pendekatan seperti terlihat pada tabel 1.percepatan seragam dapat diperoleh dengan persamaan (2.1).
Tabel 1. Waktu dan kecepatan benda jatuh
Gambar 2. Grafik hubungan v – t
Jika hambatan udara diabaikan nilai percepatan a identik dengan nilai positif dari gravitasi (+ g; yang berarti percepatan), dan untuk gerakan ke atas nilai percepatan a identik dengan nilai positif dari gravitasi (-g; yang berarti perlambatan).
Percepatan seragam yang dimiliki partikel yang bergerak dengan kecepatan konstan pada lintasan lurus atau dimiliki partikel yang melintasi perpindahan yang sama dalam selang waktu yang sama berturut-turut walaupun kecilnya perubahan waktu. Satuan perpindahan dapat diukur dengan meter (m), dan kecepatan dapat diukur dalam meter per detik (m/s), sedangkan percepatan diukur dalam meter per detik kuadrat (m/s2).
Persamaan gerak lurus percepatan seragam dapat dijelaskan pada gambar 3.
s
=
v .t
(2.2 )Gambar 3. Diagram kecepatan – waktu
0, maka v2 = 2.as, sehingga
persamaan menjadi:
v
=
√
2
as
(2.3) (2.3)Untuk kasus jatuh bebas maka a = g dan s = h, sehingga besarnya dengan kecepatan benda tersebut. Hal ini dapat dinyatakan dengan adalah hasil kali gaya dengan selang waktu yang diperlukan, ini dapat dinyatakan dalam persamaan (2.6).
I=F . t
(2.6)
Gaya impak dapat diperoleh dengan mensubstitusi persamaan (2.5) dengan persamaan (2.6),
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha/kerja. Hukum kekekalan energi
menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Salah satu bentuk energi mekanik adalah energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik (Ek) adalah energi yang
dimiliki oleh benda berdasarkan gerakan benda. Nilai energi kinetik dapat dihitung dari pergerakan awal benda dari kecepatan awal (vo) ke
kecepatan perubahan benda (v1), yang
ditentukan dengan persamaan (2.8). v = kecepatan benda (m/s). Energi potensial (Ep) adalah
energi yang dimiliki oleh benda berdasarkan kedudukan (ketinggian). besarnya energi potensial dapat dihitung dengan persamaan (2.9).
E
p=
m. g . H
(2.9) dimana:
Ep = energi potensial (joule).
m = massa benda (kg).
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan, seperti diuraikan sebagai berikut: (1). Pembuatan serat KKS, Pembuatan struktur helmet sepeda bahan
Waktu penelitian dilaksanakan selama lebih kurang 5 bulan terhitung mulai bulan Mei s.d Oktober 2012.
Teknik pembuatan struktur
helmet sepeda pada penelitian ini menggunakan metode penuangan/cor kedalam cetakan setelah diaduk rata dengan menggunakan mixer dalam wadah pencampuran. Proses pengecoran ini dilakukan untuk menghasilkan struktur komposit berongga (foam) dengan arah serat acak/random dan tidak kontinyu, seperti pada gambar 4. sehingga tidak dapat dilakukan secara hand lay up, dimana metode ini dipakai pada serat yang panjang dan kontinyu.
Gambar 4. Proses pembuatan struktur
helmet sepeda
Alat cetak struktur helmet
sepeda dapat dilihat pada gambar 5. Alat ini memiliki dimensi panjang 22,5mm, lebar 16 mm, tinggi 16 mm. Alat cetak ini dirancang untuk menghasilkan helmet sepeda .
Gambar 5. Alat cetak helmet sepeda
Struktur helmet sepeda dibuat dari serat alam yang berasal dari limbah TKKS, yang sangat mudah diperoleh dengan proses perlakuan yang sederhana. Untuk mendapatkan struktur komposit yang kuat, serat TKKS dicampur dengan resin termoset. Material penyusun lainnya adalah katalis, blowing agent jenis
polyurethane untuk menghasilkan
foam sehingga berat struktur tersebut menjadi lebih ringan, serta larutan pembersih serat dan pelumas. Tabel 2. menjelaskan material-material penyusun helmet sepeda.
Tabel 2. Bahan-bahan pembuatan
helmet sepeda
N
o. NamaMaterial JenisMaterial Keterangan
1. Polyester resin tak jenuh.
BQTN
157-EX cair
2. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).
padat
3. Material pembuat gelembu
Polyuretha
ng (Blowing Agent, BA)
4. Katalis MEKPO cair 5. Pembersi
h serat NaOH, 1M cair 6. Pelumas
khusus WAX padat
Pengolahan tandan kosong kelapa sawit dengan beberapa tahapan proses. Tahapan tersebut adalah: (1). . Perendaman TKKS dalam air yang mengandung larutan NaOH 1%. (2). Pencacahan menjadi bagian-bagian kecil (5 s.d. 10 cm). (3). Pengeringan. (4). Penghalusan serat.
Untuk menghasilkan struktur yang berogga digunakan Blowing
Agent (BA). BA ini akan menghasilkan
busa (foam). Jenis BA yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah Polyurethane (PU). Material ini merupakan hasil reaksi antara
isocyanate dan polyol. Bentuk fisik material ini diperlihatkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Material BA jenis
polyurethane
Katalis yang digunakan dalam penelitian ini ialah jenis katalis Metil Etil Keton Peroksida (MEKPO) atau dikenal juga dengan istilah Butanone Peroxide.
Pengujian dinamik dimaksudkan untuk mendapatkan besarnya gaya impak dan tegangan maksimum yang dapat diterima spesimen struktur
helmet sepeda diperkuat serat TKKS. Pada pengujian ini digunakan pengujian impak benda jatuh bebas dengan asumsi bahwa helmet sepeda
menerima beban tekan secara tiba-tiba. Ketinggian benda jatuh bebas (test rig) dihitung berdasarkan kecepatan maximum sepeda sebesar 10 km/jam dan dengan persamaan (2.3), kecepatan jatuh bebas posisi ketinggian 2 meter, disesuaikan dengan ukuran standard helmet.
Pada penelitian ini digunakan beberapa peralatan antara lain: (1). Alat Uji impak Jatuh Bebas, (2). Alat pengukur energi dan gaya impak (Load cell) pada gambar 3.4.
Alat pengukur energi dan gaya impak benda jatuh bebas (loadcell) adalah sebuah sensor gaya yang bekerja menggunakan strain gage full bridge dengan tahanan SG 350 ohm alat yang dapat merekam beban impak seperti yang terlihat pada gambar 7. Kemampuan alat ini dapat menerima beban dan mengukur gaya impak hingga 30.000 kg, dan untuk penggunaan alat ini sudah mendapatkan sertifikat kalibrasi dari Komite Akreditasi Nasional untuk 20.000 kg.
Gambar 8. Alat pengukur energi dan gaya impak(Loadcell)
Prosedur pengujian pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
(a). Hubungkan semua koneksi:
loadcell, sensor posisi, kabel USB dan
power DAQ Labjack U3-LV. (b). Aktifkan software DAQ For Impact Testing dari icon yang ada di desktop (c). Persiapkan peralatan uji jatuh bebas dan pastikan bahwa load cell dan dudukan load cell sudah terpasang dengan baik begitu juga dengan anvil
support pada gambar (9). (d).
Masukkan anvil pada anvil support
sesuai dengan jenis yang kita inginkan berdasarkan kebutuhan pengujian pengambilan data. (10). (e).Pasangkan spesimen helmet sepda yang akan diuji di atas anvil seperti pada gambar. (11). (f).Pasangkan Test rig pada dudukan lengan test rig seperti pada gambar 11. (g). Tentukan posisi jarak keinggian jatuh test rig yang ingin diuji 0.5m, 1m, 1.5 m, 2m dan pastikan sensor proximity berfungsi aktif.
Gambar 9. Pemasangan load cell dan anvil support
Gambar 10. Posisi test rig pada alat
Uji jatuh bebas
Gambar 11. Posisi jarak ketinggian dan sensor
proximity
g. Tekan button START pada software DAQ For Impact Testing
h. Setelah menentukan jarak ketinggian dan memastikan bahwa sensor proximity sudah berfungsi, maka test rig akan kita jatuhkan dengan melepas tali penahan luncuran test rig.
sepda yang berada diatas anvil.
j. Tekan button SAVE untk menyimpan data hasil uji ke dalam file berformat txt dan akan tersimpan dalam Drive C Folder DATAEXP (data experiment).
k. Lalu data hasil pengujian tersebut kita olah dengan menggunakan program
software MS-Excel.
Masuk ke ANSYS mechanical dengan cara double klik pada “model” pada project schematic. Untuk memilih data material, pilih selecting data dari “outline” three view, pilih created solid dan pilih material yang diinginkan dari “Detail of solid” window.
Langkat selanjutnya, menentukan spesifikasi ukuran elemen dengan cara pilih Mesh dari
“outline” tree view,
lalu klik kanan pada Mesh dan pilih Generate Mesh. Besar ukuran mesh akan diukur secara otomatis. Dan jika ukuran Mesh ingin dirubah pada bagian-bagian tertentu, dapat dilakukan dengan bantuan Refinement
yang terdapat pada Mesh Control icon pada tool bar. Selanjutnya adalah Generate Mesh dengan cara klik Generate Mesh pada toolbar. Model yang telah di MESH dapat diihat gambar 3.9. Langkah selanjutnya adalah penetuan kondisi batas atau “Boundary Conditon”. Hal ini dapat dilakukan dengan klik kanan Dinamic Structural pada
“outline” tree view
pilih insert, klik pixed support dan
klik pada bidang sisi bawah spesimen
project seperti pada gambar 3.11 . lalu
klik kanan Dinamic Structural pada
“outline” tree view klik friction support dan klik pada bidang sisi
belakang spesimen project seperti pada gambar 12.
Gambar 12. Model yang telah di MESH
Diagram alir dalam penelitian ini diperlihatkan pada gambar 13.
Gambar 13. Diagram alir penelitian
Jadwal dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan pada penelitian ini diperlihatkan pada tabel 3.
4. Daftar Pustaka
[1]. Google, (online), Helm - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Helm.tanggal akses 16 - 6- 2012 jam 16:22.
[2]. Google, (online), EN1078- Wikipedia, the free encyclopedia
http://en.
wikipedia.org/ wiki/ EN_1078, tanggal akses 1-6-2012 jam 9:50.
[3] Google, (online), Perancangan Cetakan Helm Dengan Proses Injection Molding. http: //digilib.its.ac.id, tanggal akses 8-5-2012 jam 15:12. [4]. Arif, Zainal, Respon Parking Bumper
Bahan Komposit Polymeric Foam
Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawi (TKKS) Akibat Beban Tekan Statik dan Dinamik, Universitas Sumatera Utara, 2012.
[
5
]
. Lubis, Izwar Simulasi Distribusi Tegangan Pada Helm Sepeda MotorNon-Standard Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, Universitas Sumetera Utara.2009.
[6]. Google,(online), Helm Sepeda dan Sejarahnya
http:// bangderra.
blogspot.com/helm-sepeda dan-
sejarahnya. html tanggal
akses
16-6-2012
jam 16:26[7]. Google, (online), Sejara Perkembangan Helm Sepeda dan Manfaatnya
http ://www .anneahira.com/hel sepeda html tanggal akses 16-6-2012 jam 14:3 [8]. Syurkarni Ali, Desain Struktur dan Pembuatan Parking Bumper dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Beban Impak dan Tekan, USU, 2012.
[
9
]
. Khurmi R.S, AN ISO 9001: 2000 Company, A Tex Book of Enginnering Mechanical S. Chand & Company LTD, Ram Nagar, New Delhi-055.[
10
]
. Tailor,Taylor Impact Test-Basic
Simulation, ANSYS Explicit Dynamics,