PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR PENGIDENTIFIKASIAN
KOMPONEN ELEKTRONIKA PADA SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 1 MERDEKA
BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
MAYSAR FRAGRANTA DAUD GEA NIM. 071255220018
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
Gea, Maysar Fragranta Daud (2012) Pengaruh Strategi Pembelajaran Think
Pair Share terhadap Hasil Belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi, Medan: Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Konvensional.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013, yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampel total (Total
Sampling) dan untuk kelompok perlakuan dipilih dengan cara mengundi yaitu
kelompok perlakuan dengan strategi pembelajaran Think Pair Share sebanyak 31 orang dan kelompok perlakuan dengan strategi pembelajaran Konvensional sebanyak 31 orang. Data penelitian dikumpul dengan menggunakan tes hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika, dianalisis dengan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji t satu pihak pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair Share adalah 21,84 dengan tingkat kecenderungan belajar tinggi dan rata-rata hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Konvensional adalah 19,42 dengan tingkat kecenderungan belajar tinggi. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Think Pair Share adalah berdistribusi normal dimana LHitung 0,111 <
LTabel 0,159 dan data hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen
Elektronika yang diajar dengan strategi pembelajaran Konvensional adalah berdistribusi normal dimana LHitung 0,119 < LTabel 0,159 dan kedua varians data
adalah Homogen karena FTabel1,84>FHitung 1,40.
iii
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9
A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Hasil Belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika ... 9
2. Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 13
2.1. Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share ... 21
3. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 23
B. Kerangka Berpikir ... 30
C. Pengajuan Hipotesis ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian... 35
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35
C. Variabel Penelitian ... 36
D. Defenisi Operasional ... 36
E. Rancangan Penelitian ... 37
F. Skenario dan Kerangka Perlakuan ... 38
G. Instrumen Penelitian... 43
H. Uji Coba Instrumen ... 43
I. Teknik Analisis Data ... 47
J. Pengujian Hipotesis ... 50
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 2.1. Kurikullum Pengidentifikasian Komponen Elektronika ... 13 Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 21 Tabel 2.3. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Investigasi Kelompok dan Ekspositori... 29 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ... 34 Tabel 3.2. Prosedur Perlakuan ... 36 Tabel 3.3. Kisi-kisi Test Penguasaan Mata Pelajaran Membaca dan
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
Lampiran 1 Kurikullum Spektrum Dasar Kompetensi
Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan ... 72
Lampiran 2 Silabus Silabus Kompetensi Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 78
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 82
Lampiran 4 Instrumen Pos Tes Hasil Belajar Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 108
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Pos Tes Hasil Belajar Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 113
Lampiran 6 Sebaran Data Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen Tes Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 114
Lampiran 7 Sebaran Data Perhitungan Daya Beda Soal Instrumen Tes Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 115
Lampiran 8 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen Tes Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 116
Lampiran 9 Data Hasil Belajar Memahami Dasar-dasar Elektronika .... 121
Lampiran 10 Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 122
Lampiran 11 Perhitungan Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 124
Lampiran 12 Uji Normalitas Data ... 127
Lampiran 13 Uji Homogenitas Data ... 130
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat dunia di abad 21, telah melahirkan suasana
kompetitif dalam berbagai bidang secara global. Selanjutnya, peran ilmu
pengetahuan dan teknologi pun dinilai semakin penting bagi masyarakat dunia
saat ini yang diiringi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat. Dalam atmosfir kompetitif tingkat dunia ini, hanya yang
berkualitas dan memiliki kemampuan yang mampu bertahan. Indonesia sebagai
salah satu negara berkembang menyadari pentingnya peningkatan kualitas sumber
daya manusia Indonesia guna menopang dan mengikuti laju globalisasi berbagai
bidang tersebut, yaitu melalui pendidikan yang bermutu. Pendidikan juga
berperan penting bagi kehidupan bangsa sebagai penghasil insan-insan intelektual
dan terampil dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
Berbagai kebijakan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan perubahan pada
kurikulum, peningkatan kualitas guru dan penambahan sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan belajar mengajar. Keseluruhan program tersebut
dilaksanakan dalam suatu lembaga pendidikan baik formal, informal dan
nonformal. Hal ini tentunya didasarkan pada peran sekolah (lembaga pendidikan)
mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Selanjutnya SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang
2
menengah pada bidangnya masing-masing sesuai pasal 11 ayat 3 USPN No.2
Tahun 1988 yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
yang mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Berikut
adalah tujuan SMK sebagai bagian dari sistem pendidikan Indonesia, yaitu: (1)
Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program
keahlian yang dipilihnya; (2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih
karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja,
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (3)
Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; (4) Membekali peserta didik dengan
kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Dari uraian diatas, SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal
dalam bidang kejuruan diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang
diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang siap pakai di lapangan
kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Sebagai lulusan yang siap pakai di
lapangan kerja tidak terlepas dari syarat yang dituntut yaitu mengenai mutu dan
keterampilan dalam menghadapi dunia kerja. Melalui lembaga pendidikan ini para
siswa dibekali ilmu pengetahuan, keterampilan serta dibina kepribadiannya.
SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi merupakan salah satu lembaga
pendidikan formal yang memiliki jurusan teknik elektro dengan program keahlian
3
keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang
kejurusannya. Untuk mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri 1 Merdeka
Berastagi terdapat mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya lulusan
yang bermutu, salah satunya adalah Standar Kompetensi Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika. Pada mata pelajaran ini siswa akan
mempelajari Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika sebagai
landasan ilmu kelistrikan baik berupa komponen-komponen elektronika, prinsip
dan hukum kelistrikan dan rangkaian listrik.
Dari hasil observasi yang dilakukan penulis ke sekolah SMK Negeri 1
Merdeka Berastagi, bahwa hasil belajar Standar Kompetensi Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika berkisar antara 50 – 65 yang lebih
rendah dari nilai standar kelulusan (KKM) yaitu 7,0 untuk mata pelajaran
produktif. Selanjutnya menurut Bisara Siringo-ringo selaku salah seorang guru
mata pelajaran Elektronika, proses belajar yang kurang optimal ini terlihat dari
aktifitas siswa yang kurang pada saat belajar baik di dalam kelas atau di luar kelas
berupa belajar yang bersifat mandiri atau terbimbing. Kondisi ini ditambah lagi
dengan rendahnya minat siswa membaca buku dan memanfaatkan perpustakaan.
Hal ini lebih dominan dipengaruhi oleh faktor internal siswa namun selain itu
terdapat juga faktor eksternal yang ikut mempengaruhi hasil belajar siswa
tersebut.
Selama ini, strategi pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1
Merdeka Berastagi cenderung pada pembelajaran dengan menerapkan metode
ceramah, terkadang jika materi tersebut membutuhkan praktek ataupun
4
kegiatan belajar dengan durasi yang lebih sedikit. Guru adalah satu-satunya
sumber informasi, sehingga akan terlihat aktifitas guru yang lebih banyak
sedangkan siswanya cenderung hanya mendengar. Oleh karena itu, diperlukan
penerapan strategi belajar yang lebih inovatif dalam kegiatan belajar mengajar di
SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Salah satunya adalah dengan penggunaan
strategi Think Pair Share, strategi pembelajaran ini merupakan bagian dari
strategi pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi menjadi kelompok belajar
kecil dengan jumlah 2 – 6 orang dan saling berpasangan. Strategi Think Pair
Share memberikan siswa waktu yang lebih banyak untuk berfikir, menjawab serta
saling membantu satu sama lain, meski demikian dibutuhkan perhatian khusus
dan penggunaan ruangan kelas yang baik oleh guru untuk meminimalkan waktu
yang terbuang. Pada strategi ini siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan awal
berkenaan dengan materi pelajaran yang diperoleh dengan membaca buku atau
browsing internet.
Penentuan strategi belajar yang digunakan pada saat kegiatan belajar
mengajar tidak dapat dinilai sebelah mata, dimana jika bahan pelajaran yang
disampaikan tanpa menggunakan strategi yang tepat justru mempersulit guru
untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya itu, pemilihan strategi
belajar yang kurang tepat akan menciptakan kelas yang kurang bergairah, kondisi
anak didik yang kurang kreatif. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pembelajaran
yang tepat untuk menciptakan siswa yang aktif, karena selama ini sering sekali
pada proses belajar strategi yang diterapkan adalah strategi Ekspositori. Dimana
dari awal belajar siswa hanya mendengarkan dan memperhatikan guru dengan
5
kooperatif yang merupakan pembelajaran yang menekankan pada kerja sama
antara siswa dengan siswa, maupun antara guru dengan siswa dalam memecahkan
dan menyelesaikan suatu masalah dinilai mampu merangsang siswa untuk berfikir
kreatif dan mandiri untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif untuk melihat,
menganalisis dan memecahkan masalah.
Berhubungan dengan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul pengaruh strategi pembelajaran Think Pair
Share terhadap hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen
Elektronika pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi T.P.
2012/2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini:
1. Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan rendahnya kualitas
lulusan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?
2. Apakah kegiatan belajar mengajar pada materi Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika telah optimal ?
3. Faktor-faktor internal apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Membaca
dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa?
4. Faktor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi hasil belajar
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa?
5. Apakah strategi pembelajaran Think Pair Share memberikan hasil belajar
6
6. Apakah strategi pembelajaran Ekspositori memberikan hasil belajar
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika yang lebih baik ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu dan dana yang
tersedia serta guna mendapatkan penelitian yang akurat, maka perlu adanya
pembatasan masalah agar terhindar dari penafsiran-penafsiran yang berbeda.
Maka pada penelitian ini hanya akan dibatasi pada pengaruh strategi pembelajaran
yakni strategi Think Pair Share dan strategi Ekspositori terhadap hasil belajar
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika pada siswa kelas X SMK
Negeri 1 Merdeka Berastagi program keahlian Teknik Audio Video semester
ganjil tahun pembelajaran 2012/2013.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka pemasalahan yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimanakah tingkat kecenderungan hasil belajar Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share?
2. Bagaimanakah tingkat kecenderungan hasil belajar Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori?
3. Apakah hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen
Elektronika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
Think Pair Share lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Bagaimana tingkat kecenderungan hasil belajar Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share.
2. Bagaimana tingkat kecenderungan hasil belajar Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori.
3. Apakah hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen
Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair
Share lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi Ekspositori.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
dunia pendidikan, antara lain secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk
mengungkap secara empiris pengaruh lebih baik antara strategi pembelajaran
Think Pair Share dan strategi pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa. Selain itu manfaat
bagi pendidik (guru) adalah membantu para pendidik khususnya guru SMK
Negeri 1 Merdeka Berastagi dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif
dan efisien. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah,
penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam mengoptimalkan
8
dan pertimbangan bagi kepala sekolah dalam pembinaan dan peningkatan hasil
belajar dan mutu pendidikan kejuruan.
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai teori untuk lanjutan
66
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif tipe
Think Pair Share memiliki rata-rata sebesar 21,84 dengan tingkat
kecenderungan belajar tinggi.
2. Hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori
memiliki rata-rata sebesar 19,42 dengan tingkat kecenderungan belajar
tinggi.
3. Hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif tipe
Think Pair Share lebih tinggi daripada hasil belajar Membaca dan
Mengidentifikasi Komponen Elektronika kelompok siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran Ekspositori yang teruji secara statistik
67
B. Implikasi
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana
belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena
itu, pemilihan strategi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dengan mengembangkan pola
pikir dan penalaran berdasarkan pengalaman individu lebih dioptimalkan.
Penerapan strategi pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share menjadi salah
satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa untuk
mengembangkan potensi dirinya sendiri sehingga hasil belajar yang didapat akan
lebih optimal dan siswa lebih bersemangat dalam belajar.
C. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang
dapat diajukan yaitu:
1. Pihak sekolah sebagai penyelenggara pendidikan hendaknya lebih
memperhatikan penerapan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru
dan dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, strategi
pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share terbukti sangat efektif,
sehingga peneliti menyarankan agar penerapannya dapat diaplikasikan dalam
68
2. Dalam KBM hendaknya guru menerapkan strategi pembelajaran Kooperatif
tipe Think Pair Share untuk menyelesaikan bahan-bahan pelajaran yang
memiliki penjabaran yang banyak, sehingga target-target pembelajaran lebih
cepat tercapai dengan tidak mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.
3. Untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan hendaknya dapat
memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan membuat
perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. (2005). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta
Ibrahim. Ismono dkk. (2006). Pembelajaran Kooperatif. Bandung. UNESA.
Kompas Cyber. (2009). Menjawab Tuntutan Dunia Kerja. http://
www.kompas.com, diakses 16 Desember 2009.
Lie, A., (2002), Cooperatif Learning, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Mulyono, Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyono, Abdurrahman. (2003). Pendidikan bagi anak kesulitan belajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching.
Sadirman. A.M. (2002). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.kam
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Syah, M.(2005). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 1989. Strategi Pembelajaran. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya
Sudjana (2005). Metode Statika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya
53
Suryabrata. Sumadi. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rajawali.
Suryabrata. Sumadi. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Usman. 2005. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Walgito. Andi. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Penerbit Andi.
Winataputra (2008). Strategi Belajar Mengajar. (http://www.wordpress.com.)