• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN ELEKTRONIKA PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN ELEKTRONIKA PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR PENGIDENTIFIKASIAN

KOMPONEN ELEKTRONIKA PADA SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 1 MERDEKA

BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

MAYSAR FRAGRANTA DAUD GEA NIM. 071255220018

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Gea, Maysar Fragranta Daud (2012) Pengaruh Strategi Pembelajaran Think

Pair Share terhadap Hasil Belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi, Medan: Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Konvensional.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013, yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampel total (Total

Sampling) dan untuk kelompok perlakuan dipilih dengan cara mengundi yaitu

kelompok perlakuan dengan strategi pembelajaran Think Pair Share sebanyak 31 orang dan kelompok perlakuan dengan strategi pembelajaran Konvensional sebanyak 31 orang. Data penelitian dikumpul dengan menggunakan tes hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika, dianalisis dengan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji t satu pihak pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair Share adalah 21,84 dengan tingkat kecenderungan belajar tinggi dan rata-rata hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Konvensional adalah 19,42 dengan tingkat kecenderungan belajar tinggi. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Think Pair Share adalah berdistribusi normal dimana LHitung 0,111 <

LTabel 0,159 dan data hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen

Elektronika yang diajar dengan strategi pembelajaran Konvensional adalah berdistribusi normal dimana LHitung 0,119 < LTabel 0,159 dan kedua varians data

adalah Homogen karena FTabel1,84>FHitung 1,40.

(5)

iii

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hasil Belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika ... 9

2. Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 13

2.1. Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share ... 21

3. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 23

B. Kerangka Berpikir ... 30

C. Pengajuan Hipotesis ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian... 35

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

C. Variabel Penelitian ... 36

D. Defenisi Operasional ... 36

E. Rancangan Penelitian ... 37

F. Skenario dan Kerangka Perlakuan ... 38

G. Instrumen Penelitian... 43

H. Uji Coba Instrumen ... 43

I. Teknik Analisis Data ... 47

J. Pengujian Hipotesis ... 50

(6)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 2.1. Kurikullum Pengidentifikasian Komponen Elektronika ... 13 Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 21 Tabel 2.3. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok dan Ekspositori... 29 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ... 34 Tabel 3.2. Prosedur Perlakuan ... 36 Tabel 3.3. Kisi-kisi Test Penguasaan Mata Pelajaran Membaca dan

(7)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

Lampiran 1 Kurikullum Spektrum Dasar Kompetensi

Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan ... 72

Lampiran 2 Silabus Silabus Kompetensi Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 78

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 82

Lampiran 4 Instrumen Pos Tes Hasil Belajar Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 108

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Pos Tes Hasil Belajar Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 113

Lampiran 6 Sebaran Data Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen Tes Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 114

Lampiran 7 Sebaran Data Perhitungan Daya Beda Soal Instrumen Tes Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 115

Lampiran 8 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen Tes Memahami Dasar-dasar Elektronika ... 116

Lampiran 9 Data Hasil Belajar Memahami Dasar-dasar Elektronika .... 121

Lampiran 10 Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 122

Lampiran 11 Perhitungan Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 124

Lampiran 12 Uji Normalitas Data ... 127

Lampiran 13 Uji Homogenitas Data ... 130

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan masyarakat dunia di abad 21, telah melahirkan suasana

kompetitif dalam berbagai bidang secara global. Selanjutnya, peran ilmu

pengetahuan dan teknologi pun dinilai semakin penting bagi masyarakat dunia

saat ini yang diiringi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semakin pesat. Dalam atmosfir kompetitif tingkat dunia ini, hanya yang

berkualitas dan memiliki kemampuan yang mampu bertahan. Indonesia sebagai

salah satu negara berkembang menyadari pentingnya peningkatan kualitas sumber

daya manusia Indonesia guna menopang dan mengikuti laju globalisasi berbagai

bidang tersebut, yaitu melalui pendidikan yang bermutu. Pendidikan juga

berperan penting bagi kehidupan bangsa sebagai penghasil insan-insan intelektual

dan terampil dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

Berbagai kebijakan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan perubahan pada

kurikulum, peningkatan kualitas guru dan penambahan sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan belajar mengajar. Keseluruhan program tersebut

dilaksanakan dalam suatu lembaga pendidikan baik formal, informal dan

nonformal. Hal ini tentunya didasarkan pada peran sekolah (lembaga pendidikan)

mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Selanjutnya SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang

(10)

2

menengah pada bidangnya masing-masing sesuai pasal 11 ayat 3 USPN No.2

Tahun 1988 yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan

yang mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Berikut

adalah tujuan SMK sebagai bagian dari sistem pendidikan Indonesia, yaitu: (1)

Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri

sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program

keahlian yang dipilihnya; (2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih

karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja,

mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (3)

Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar

mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; (4) Membekali peserta didik dengan

kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Dari uraian diatas, SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

dalam bidang kejuruan diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang

diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang siap pakai di lapangan

kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Sebagai lulusan yang siap pakai di

lapangan kerja tidak terlepas dari syarat yang dituntut yaitu mengenai mutu dan

keterampilan dalam menghadapi dunia kerja. Melalui lembaga pendidikan ini para

siswa dibekali ilmu pengetahuan, keterampilan serta dibina kepribadiannya.

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi merupakan salah satu lembaga

pendidikan formal yang memiliki jurusan teknik elektro dengan program keahlian

(11)

3

keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang

kejurusannya. Untuk mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri 1 Merdeka

Berastagi terdapat mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya lulusan

yang bermutu, salah satunya adalah Standar Kompetensi Membaca dan

Mengidentifikasi Komponen Elektronika. Pada mata pelajaran ini siswa akan

mempelajari Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika sebagai

landasan ilmu kelistrikan baik berupa komponen-komponen elektronika, prinsip

dan hukum kelistrikan dan rangkaian listrik.

Dari hasil observasi yang dilakukan penulis ke sekolah SMK Negeri 1

Merdeka Berastagi, bahwa hasil belajar Standar Kompetensi Membaca dan

Mengidentifikasi Komponen Elektronika berkisar antara 50 – 65 yang lebih

rendah dari nilai standar kelulusan (KKM) yaitu 7,0 untuk mata pelajaran

produktif. Selanjutnya menurut Bisara Siringo-ringo selaku salah seorang guru

mata pelajaran Elektronika, proses belajar yang kurang optimal ini terlihat dari

aktifitas siswa yang kurang pada saat belajar baik di dalam kelas atau di luar kelas

berupa belajar yang bersifat mandiri atau terbimbing. Kondisi ini ditambah lagi

dengan rendahnya minat siswa membaca buku dan memanfaatkan perpustakaan.

Hal ini lebih dominan dipengaruhi oleh faktor internal siswa namun selain itu

terdapat juga faktor eksternal yang ikut mempengaruhi hasil belajar siswa

tersebut.

Selama ini, strategi pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1

Merdeka Berastagi cenderung pada pembelajaran dengan menerapkan metode

ceramah, terkadang jika materi tersebut membutuhkan praktek ataupun

(12)

4

kegiatan belajar dengan durasi yang lebih sedikit. Guru adalah satu-satunya

sumber informasi, sehingga akan terlihat aktifitas guru yang lebih banyak

sedangkan siswanya cenderung hanya mendengar. Oleh karena itu, diperlukan

penerapan strategi belajar yang lebih inovatif dalam kegiatan belajar mengajar di

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Salah satunya adalah dengan penggunaan

strategi Think Pair Share, strategi pembelajaran ini merupakan bagian dari

strategi pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi menjadi kelompok belajar

kecil dengan jumlah 2 – 6 orang dan saling berpasangan. Strategi Think Pair

Share memberikan siswa waktu yang lebih banyak untuk berfikir, menjawab serta

saling membantu satu sama lain, meski demikian dibutuhkan perhatian khusus

dan penggunaan ruangan kelas yang baik oleh guru untuk meminimalkan waktu

yang terbuang. Pada strategi ini siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan awal

berkenaan dengan materi pelajaran yang diperoleh dengan membaca buku atau

browsing internet.

Penentuan strategi belajar yang digunakan pada saat kegiatan belajar

mengajar tidak dapat dinilai sebelah mata, dimana jika bahan pelajaran yang

disampaikan tanpa menggunakan strategi yang tepat justru mempersulit guru

untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya itu, pemilihan strategi

belajar yang kurang tepat akan menciptakan kelas yang kurang bergairah, kondisi

anak didik yang kurang kreatif. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pembelajaran

yang tepat untuk menciptakan siswa yang aktif, karena selama ini sering sekali

pada proses belajar strategi yang diterapkan adalah strategi Ekspositori. Dimana

dari awal belajar siswa hanya mendengarkan dan memperhatikan guru dengan

(13)

5

kooperatif yang merupakan pembelajaran yang menekankan pada kerja sama

antara siswa dengan siswa, maupun antara guru dengan siswa dalam memecahkan

dan menyelesaikan suatu masalah dinilai mampu merangsang siswa untuk berfikir

kreatif dan mandiri untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif untuk melihat,

menganalisis dan memecahkan masalah.

Berhubungan dengan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul pengaruh strategi pembelajaran Think Pair

Share terhadap hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen

Elektronika pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi T.P.

2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini:

1. Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan rendahnya kualitas

lulusan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?

2. Apakah kegiatan belajar mengajar pada materi Membaca dan

Mengidentifikasi Komponen Elektronika telah optimal ?

3. Faktor-faktor internal apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Membaca

dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa?

4. Faktor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi hasil belajar

Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa?

5. Apakah strategi pembelajaran Think Pair Share memberikan hasil belajar

(14)

6

6. Apakah strategi pembelajaran Ekspositori memberikan hasil belajar

Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika yang lebih baik ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu dan dana yang

tersedia serta guna mendapatkan penelitian yang akurat, maka perlu adanya

pembatasan masalah agar terhindar dari penafsiran-penafsiran yang berbeda.

Maka pada penelitian ini hanya akan dibatasi pada pengaruh strategi pembelajaran

yakni strategi Think Pair Share dan strategi Ekspositori terhadap hasil belajar

Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika pada siswa kelas X SMK

Negeri 1 Merdeka Berastagi program keahlian Teknik Audio Video semester

ganjil tahun pembelajaran 2012/2013.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,

maka pemasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimanakah tingkat kecenderungan hasil belajar Membaca dan

Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share?

2. Bagaimanakah tingkat kecenderungan hasil belajar Membaca dan

Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori?

3. Apakah hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen

Elektronika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran

Think Pair Share lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi

(15)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Bagaimana tingkat kecenderungan hasil belajar Membaca dan

Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share.

2. Bagaimana tingkat kecenderungan hasil belajar Membaca dan

Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori.

3. Apakah hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen

Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think Pair

Share lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi Ekspositori.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi

dunia pendidikan, antara lain secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk

mengungkap secara empiris pengaruh lebih baik antara strategi pembelajaran

Think Pair Share dan strategi pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar

Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika siswa. Selain itu manfaat

bagi pendidik (guru) adalah membantu para pendidik khususnya guru SMK

Negeri 1 Merdeka Berastagi dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif

dan efisien. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

kemampuan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah,

penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam mengoptimalkan

(16)

8

dan pertimbangan bagi kepala sekolah dalam pembinaan dan peningkatan hasil

belajar dan mutu pendidikan kejuruan.

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai teori untuk lanjutan

(17)

66

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika

kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif tipe

Think Pair Share memiliki rata-rata sebesar 21,84 dengan tingkat

kecenderungan belajar tinggi.

2. Hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika

kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori

memiliki rata-rata sebesar 19,42 dengan tingkat kecenderungan belajar

tinggi.

3. Hasil belajar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika

kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif tipe

Think Pair Share lebih tinggi daripada hasil belajar Membaca dan

Mengidentifikasi Komponen Elektronika kelompok siswa yang diajar

dengan strategi pembelajaran Ekspositori yang teruji secara statistik

(18)

67

B. Implikasi

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana

belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena

itu, pemilihan strategi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam

merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan strategi

pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dengan mengembangkan pola

pikir dan penalaran berdasarkan pengalaman individu lebih dioptimalkan.

Penerapan strategi pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share menjadi salah

satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa untuk

mengembangkan potensi dirinya sendiri sehingga hasil belajar yang didapat akan

lebih optimal dan siswa lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang

dapat diajukan yaitu:

1. Pihak sekolah sebagai penyelenggara pendidikan hendaknya lebih

memperhatikan penerapan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru

dan dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, strategi

pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share terbukti sangat efektif,

sehingga peneliti menyarankan agar penerapannya dapat diaplikasikan dalam

(19)

68

2. Dalam KBM hendaknya guru menerapkan strategi pembelajaran Kooperatif

tipe Think Pair Share untuk menyelesaikan bahan-bahan pelajaran yang

memiliki penjabaran yang banyak, sehingga target-target pembelajaran lebih

cepat tercapai dengan tidak mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.

3. Untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan hendaknya dapat

memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan membuat

perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan.

(20)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2005). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta

Ibrahim. Ismono dkk. (2006). Pembelajaran Kooperatif. Bandung. UNESA.

Kompas Cyber. (2009). Menjawab Tuntutan Dunia Kerja. http://

www.kompas.com, diakses 16 Desember 2009.

Lie, A., (2002), Cooperatif Learning, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Mulyono, Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyono, Abdurrahman. (2003). Pendidikan bagi anak kesulitan belajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching.

Sadirman. A.M. (2002). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.kam

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Syah, M.(2005). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 1989. Strategi Pembelajaran. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya

Sudjana (2005). Metode Statika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya

(21)

53

Suryabrata. Sumadi. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rajawali.

Suryabrata. Sumadi. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Usman. 2005. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Walgito. Andi. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Penerbit Andi.

Winataputra (2008). Strategi Belajar Mengajar. (http://www.wordpress.com.)

Gambar

Tabel                                                                                                             Hal   Tabel 2.1
Gambar                                                                                                        Hal

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran Think Pair Share dan Project Based Learning terhadap hasil belajar

Judul Skripsi : PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) DAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU

EKSPERIMEN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika melalui strategi Think Pair Share. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Perbedaan Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika (MPKE) Antara Siswa Yang Diajarkan Dengan Model

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam Memahami Pengukuran Komponen Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri pada siswa kelas X

Hal tersebut menunjukkan bahwa pada masing-masing strategi pembelajaran Think Pair Share dan Quiz Team, hasil belajar matematika peserta didik dengan tingkat keaktifan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan