• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA

KELAS X SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

BERNAD PURBA NIM. 508121022

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, berkat kasih dan karunia-Nya

yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun Skripsi ini.

Penyusunan Skripsi ini merupakan satu diantara beberapa syarat akademi

untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan. Skripsi ini disusun berdasarkan observasi lapangan serta

peninjauan langsung terhadap objek penelitian. Selama penyusunan Skripsi ini penulis

banyak mendapat bimbingan, arahan, kritik, saran, serta bantuan baik dalam bentuk

moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negri

5. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Drs. Eka Daryanto, M.T sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan Skripsi Penelitian ini.

8. Bapak Sedek Ginting, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Merdeka

Berastagi yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di SMK

Negeri 1 Merdeka Berastagi.

9. Teristimewa kepada kedua Orangtua saya beserta seluruh keluarga yang

menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam penyelesaian Skripsi Penelitian

(6)

10.Terimakasih kepada teman-teman Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang

telah banyak memberikan masukan, motivasi dan inspirasi buat penulis

sehingga dapat menyelesaikan Skripsi Penelitian ini dengan baik.

11.Terimakasih kepada bang Maxt yang telah banyak membantu penulis dalam

penyelesaian Skripsi Penelitian ini.

12.Terimakasih kepada teman-teman kost Rela 98 yang telah banyak membantu

penulis dalam penyelesaian Skripsi Penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan Skripsi ini di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi ini bermafaat, khususnya

bagi penulis dan pembaca Skripsi ini pada umumnya.

Medan, Februari 2015

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Perumusan masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Hakekat Strategi Belajar Mengajar ... 10

2. Hakekat Strategi Pembelajan Tipe Think Pair Share (TPS) ... 12

3. Hakekat Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin ... 17

(8)

C. Pengajuan Hipotesis ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Variabel Penelitian ... 24

D. Defenisi Operasional ... 24

E. Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 25

F. Instrumen Penelitian... 30

G. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 31

H. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Analisis Data Penelitian ... 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Implikasi ... 57

C. Saran ... 58

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rancangan Penelitian ... 25

Tabel 2. Kerangka Perlakuan Pembelajaran Think Pair Share ... 28

Tabel 3. Kerangka Perlakuan Pembelajaran Konvensional ... 29

Tabel 4. Kisi- Kisi Test ... 30

Tabel 5 Hasil Pengujian Validitas Butir Tes ... 32

Tabel 6 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran ... 35

Tabel 7 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes ... 37

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kompetensi Dasar Teknik Mesin Siswa ... ... 41

Tabel 9. Deskripsi Hasil Test Kompetensi Dasar Teknik Mesin Kelas Think Pair Share ... 46

Tabel 10. Deskripsi Hasil Test Kompetensi Dasar Teknik Mesin Kelas Kontrol ... 47

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen ... 60

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol ... 70

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa ... 78

Lampiran 4. Instrument Penelitian ... 86

Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrument Penelitian ... 87

Lampiran 5. Perhitungan Uji Coba Instrument ... 92

Lampiran 6. Data Hasil Belajar Siswa ... 94

Lampiran 7. Uji Normalitas Data ... 96

Lampiran 8. Uji Homogenitas Data ... 100

Lampiran 9. Pengujian Hipotesis ... 101

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Gambaran Metode Think Pair Share ... 15

Gambar 2. Skema Prosedur Penelitian ... 27

Gambar 3. Diagram Batang Test Kompetensi Dasar Teknik Mesin

Kelas Eksperimen ... 46

Gambar 4. Diagram Batang Test Kompetensi Dasar Teknik Mesin

Kelas Kontrol ... 48

Gambar 5. Diagram Batang Hasil Belajar Kompetensi Dasar Teknik

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu

melaju dengan pesat. Hal ini menyebabkan tuntutan akan sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas semakin meningkat. Salah satu kegiatan yang dapat

meningkatkan kualitas SDM adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi semua lapisan

masyarakat di manapun. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang

berperan penting dalam pembangunan di Negara Indonesia ini. Pembangunan

bidang pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis sejalan dengan

perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat.

Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang

teknologi informasi telah memberikan dampak yang sangat berarti bagi kehidupan

masyarakat.

Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara. Hal ini sejalan

dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 3, yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

(13)

potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berbagai kebijakan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan pembaharuan pada

kurikulum, peningkatan kualitas guru dan penambahan sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan belajar mengajar. Pembaharuan tersebut menekankan pada

pengembangan aspek-aspek yang bermuara pada peningkatan dan pengembangan

kecakapan hidup ( Life Skill), yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi

peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri dan berhasil di masa yang akan

datang.

Keseluruhan program tersebut dilaksanakan dalam suatu lembaga

pendidikan. Setiap lembaga pedidikan, dari taman kanak-kanak hingga perguruan

tinggi, masing-masing mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan formal dalam

bidang kejuruan memiliki peranan aktif dalam pencapaian tujuan pendidikan di

atas. SMK juga diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang cakap, kreatif, dan

produktif sehingga lulusannya dapat langsung bekerja di industri ataupun

membuka suatu usaha. Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan

oleh industri/dunia usaha.

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

(14)

belajar yang dialami peserta didik. Oleh karena itu, setiap tenaga pendidik perlu

memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar peserta didik agar ia dapat

memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan

serasi bagi peserta didik.

Menurut Slameto (2010) berpendapat bahwa “Belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya”. Lingkungan yang dimaksud adalah

lingkungan pendidikan yang berupa kegiatan pembelajaran. Hamalik (2010)

menambahkan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan

melalui pengalaman. Pengertian ini menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu

proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami.

Sardiman (2011: 95) mengemukakan bahwa “pada prinsipnya belajar

adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan.

Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”. Itulah sebabnya aktivitas merupakan

prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Sudjana

(1996) mengemukakan bahwa “aktivitas belajar siswa merupakan keseluruhan

peristiwa yang dilakukan dan dialami siswa selama mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas”. Tanpa ada aktivitas maka proses belajar tidak akan

berlangsung dengan baik. Aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar

(15)

dilakukan peserta didik dalam belajar, maka proses pembelajaran yang terjadi

akan semakin baik.

Dalam proses belajar terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

Slameto (2010) membaginya menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor

ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar,

sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor intern

meliputi factor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis

(inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), dan faktor

kelelahan. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi

antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,

alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,

metode belajar, dan tugas rumah), dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Permasalahan yang terjadi di lapangan terkait dengan hasil belajar ternyata

masih belum optimal. Oleh karena, masih banyak peserta didik yang tingkat

penguasaan belajarnya masih rendah. Berdasarkan hasil observasi yang telah

dilakukan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi, didapatkan bahwa nilai

kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin belum sesuai dengan kriteria nilai

ideal ketuntasan belajar yaitu 70. Berdasarkan daftar nilai pada guru kompetensi

Pengetahuan Dasar Teknik Mesin diperoleh data nilai siswa kelas X SMK Negeri

(16)

19,45% siswa memiliki nilai di atas 70. Untuk meningkatkan nilai siswa tersebut

telah diadakan ujian perbaikan (remedial) kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik

Mesin yang merupakan mata diklat kompetensi dasar yang tentunya harus

dikuasai oleh siswa untuk mendukung pembelajaran berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan juga ditemukan, bahwa sistem

pembelajaran khususnya kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin yang

diterapkan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi, lebih didominasi oleh

pembelajaran satu arah yang berpusat pada guru (teacher centered learning).

Selama ini, strategi pembelajaran yang diterapkan yaitu dengan menggunakan

metode ceramah, dimana pada kegiatan pembelajaran masih didominasi

pembelajaran satu arah yang berpusat pada guru dan terkadang jika materi

tersebut membutuhkan praktek ataupun demonstrasi berkaitan dengan materi

pelajaran maka akan dilaksanakan di akhir kegiatan belajar dengan durasi yang

lebih sedikit. hal ini mengakibatkan guru memegang peranan yang dominan

sehingga membuat siswa menjadi pasif di dalam proses kegiatan pembelajaran.

Dari keterangan diatas, penulis menyimpulkan bahwa rendahnya hasil

belajar siswa dipengaruhi karena siswa kurang memahami materi kompetensi

pelajaran dan kurangnya variasi dalam kegiatan belajar mengajar yang

menyebabkan siswa kurang tertarik dalam belajar dan akhirnya mempengaruhi

hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menggunakan

strategi mengajar yang bervariasi dan membuat siswa lebih tertarik dalam

kegiatan pembelajaran, yaitu strategi yang tidak berpusat pada guru melainkan

(17)

belajar mengajar tidak dapat dinilai sebelah mata, dimana jika bahan pelajaran

yang disampaikan tanpa menggunakan strategi yang tepat justru mempersulit guru

untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya itu, berkaitan dengan

pentingnya peranan guru dalam merancang strategi pembelajaran, Darmansyah

(2004) menyatakan bahwa kemampuan guru dalam merancang dan menerapkan

strategi pembelajaran yang tepat sasaran merupakan bagian dari

propesionalitasnya sebagai pendidik. Lebih lanjut, Manulang menambahkan

bahwa guru profesional mampu membangun dan menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan dan bersemangat, sehingga pembelajarannya

memberi kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan. Pemilihan strategi belajar yang

kurang tepat akan menciptakan kelas yang kurang bergairah, kondisi anak didik

yang kurang kreatif. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat

untuk menciptakan siswa yang aktif.

Strategi Think Pair Share, merupakan bagian dari strategi pembelajaran

kooperatif dimana siswa dibagi menjadi kelompok belajar kecil dengan jumlah 2 –

6 orang dan saling berpasangan. Strategi Think Pair Share memberikan siswa

waktu yang lebih banyak untuk berfikir, menjawab serta saling membantu satu

sama lain, meski demikian dibutuhkan perhatian khusus dan penggunaan ruangan

kelas yang baik oleh guru untuk meminimalkan waktu yang terbuang. Dengan

strategi pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan

siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada

materi/tujuan pembelajaran. Think Pair Share dirancang untuk mempengaruhi

(18)

kelompok-kelompok kecil. Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari

siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum

disampaikan di depan kelas. Selain itu, Think Pair Share juga dapat memperbaiki

rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan berpartisipasi dalam kelas.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa, jika strategi

pembelajaran Think Pair Share yang akan diterapkan didalam kelas dapat

menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan dan menimbulkan interaksi

yang baik dengan sesama sehingga kemampuan siswa dalam mengingat informasi

didapat dengan baik, tentu hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

proses belajar tersebut.

Berhubungan dengan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi T.P. 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini:

1. Rendahnya hasil belajar siswa

2. Stategi pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga membuat siswa

menjadi kurang tertarik dalam belajar.

(19)

C. Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini digunakan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran

Think Pair Share.

2. Dilakukan untuk melihat hasil belajar pengetahuan dasar teknik mesin

pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi T.P. 2013/2014.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran Think Pair Share terhadap hasil

belajar pengetahuan dasar teknik mesin pada siswa kelas X SMK Negeri 1

Merdeka Berastagi T.P. 2014/2015?”.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Think Pair

Share terhadap hasil belajar pengetahuan dasar teknik mesin pada siswa kelas X

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi T.P. 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

(20)

1. Memberikan informasi bagi para guru, kepala sekolah, pengawas, asisten

pengajar dan pengelola pendidikan untuk mengenal apa yang sebenarnya

dimaksudkan dengan model pemelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS).

2. Menambah pengetahuan tentang penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dalam proses belajar mengajar

sebagai upaya untuk menciptakan keaktifan dan meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Bagi penulis, mendapatkan pengalaman baru untuk lebih meningkatkan

semangat penelitian yang lainnya dan sebagai bahan untuk memperoleh

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Budi Hendarto Wijaya. (2010). Komponen-Komponen Kompresor. [on line] available at: http://maintenance-group.blogspot.com/2010/09/komponen-utama-compressor-dan-fungsinya.html, acces on 19 Maret 2014

Darmansyah, (2004), Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor, Jakarta : Bumi Aksara

Djamarh, S. B., & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik,O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara

Hamalik, O.,(2010), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta : Bumi Aksara

Hamalik, O.,( 2013), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara

Jones, (2002), Pengembangan Pemahaman Konsep dan materi pelajaran dengan koperatif, Jakarta : Rineka Cipta

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Raja Grafindo Persada

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Bandung : Tarsido

Sudjana, N. (1996). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Suharsimi. A, (2006), Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

Suharsimi. A, (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara

Syah, Muhibbin, (2003), Psikologi Belajar, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada

Gambar

Tabel 1. Rancangan Penelitian  ..............................................................
Gambar  1. Gambaran Metode Think Pair Share  ..................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

5 Hasil Observasi Kinerja Guru Kelas V dalam Pembelajaran IPA Konsep Daur Air Menggunakan Media Audio Visual Digital Versatile Disc pada Siklus II

Dalam pembuatan sabun ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan proses dingin, proses panas serta proses pelelehan dan penuangan. Proses pelelehan dan

Tidak mengherankan bila hasil penelitian ini memberi inspirasi pada berbagai penerbit untuk menyertakan lebih banyak soal pemecahan masalah dalam buku ajar di tahun 90-an

Hasil sidik ragam profil darah ayam petelur pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun marigold, 5% tepung bunga marigold, serta campuran

Sehubungan dengan dilaksanakannya evaluasi penawaran dan kualifikasi pada peserta lelang sesuai dengan yang termuat dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran Nomor

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan