• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PERAWATAN PCKELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 1LINTONGNIHUTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PERAWATAN PCKELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 1LINTONGNIHUTA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 1 LINTONGNIHUTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

Janter Edward Marpaung NIM. 508131032

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THINK-PAIR-SHAREUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MELAKUKAN PERAWATAN PC

SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 1 LINTONGNIHUTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

Janter Edward Marpaung NIM. 508131032

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Melakukan Perawatan PC Kelas X Semester 2 SMK Negeri 1 Lintongnihuta Tahun Ajaran 2012/2013” dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan tantangan, akan tetapi karena berkat dan kasih dari Tuhan Yesus Kristus, dan bantuan maupun motivasi dari orang-orang terdekat penulis, maka skripsi ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

3. Bapak Drs. W. Pangaribuan, MT.,MM selaku pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan waktu untuk membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak Drs. H. Manullang, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED sekaligus dosen penguji penulis.

5. Ibu Dr. Baharuddin, ST, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED.

(7)

7. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku dosen penguji penulis. 8. Bapak Drs. M.Silitonga, M.Pd selaku dosen penguji penulis.

9. Bapak/ Ibu dosen Teknik Elektro yang telah banyak memberikan ilmu. 10. Bapak kepala sekolah, Guru, Staf tata usaha serta siswa SMK Negeri 1

Lintongnihuta yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian dengan baik.

11. Teristimewa buat yang kedua orang tua saya tercinta Harold Marpaung dan Ani Sihombing, yang selalu setia memberikan dukungan moril dan materil.

12. Abang Mulia Jonson Prihatin Marpaung, S.Th dan keluarga, Abang Bripka Pol. Brian Satria Yuda Marpaung dan keluarga, Kakak . Drs. Anita Nur Jelina Marpaung, SH, Kakak Yenni Piglia Marpaung, ST, atas semua perhatian dan dukungannya kepada penulis.

13. Sahabat saya Yanti Panggabean, Sorta Hutabarat, Indra Rumah Horbo, Putra Simarmata, Halpen M Siagian, Andre Hutabarat, Yandra Sinaga, Lawrensius Siregar, Adven Siagian, Gary Silalahi, Roy Lamhot Situmeang, Jerima Simangunsong, dan rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED, khususnya stambuk 2008.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan Tuhan Yesus Kristus memberkati semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini .

Medan, Maret 2013 Penulis,

(8)

i

ABSTRAK

Marpaung, Janter Edward (2013). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Melakukan Perawatan PC Kelas X Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Lintongnihuta”,Skripsi, Fakultas Teknik, UNIMED, 2013”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan mode pembelajaran kooperaif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi Melakukan Perawatan PC (MPPC) kelas X Teknik Komputer Jaringan SMK negeri 1 Lintongnihuta.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X bidang keahlian teknik komputer jaringan SMK negeri 1 lintongnihuta. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X teknik komputer jaringan SMK negeri 1 lintongnihuta yang terdiri dari 36 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik random sampling, dimana dipilih popuasi yang dijadikan sampel.

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ………... iii

DAFTAR GAMBAR ……….. v

DAFTAR TABEL ………...……… vi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar belakang masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...9

C. Pembatasan Masalah ...9

D. Rumusan Masalah ...10

E. Tujuan Penelitian ...10

F. Manfaat Penelitian ...11

BAB II KAJIAN TEORI ...12

A. Deskripsi Teoritis ...12

1. Hasil Belajar Melakukan Perawatan PC ...12

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar MPPC...14

3. Model Pembelajaran Koperatif ...17

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Tink-Pair-Share...24

5. Contoh implementasi kooperatif tipe TPS Pada materi Melakukan Perawatan PC ...27

6. Keefektifan Pembelajaran ...29

B. Penelitian Yang Relevan ...31

(10)

v

D. Hipotesis Penelitian...34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...35

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian...35

B. Objek dan Subjek Penelitian ...35

C. Defenisi Operasional ...35

D. Prosedur Penelitian...36

E. Rancangan Penelitian...41

F. Perangkat Pembelajaran...42

G. Instrument Penelitian...43

H. Teknik Pengumpulan data...45

I. Teknik Analisis Data ...46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...51

A. Hasil Penelitian ...51

1. Deskripsi Pra Tindakan...51

2. Siklus I ...52

3. Siklus II...64

B. Pembahasan ...76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...79

A. Kesimpulan ...79

B. Saran ...80

DAFTAR PUSTAKA ...81

(11)

Daftar Tabel

Tabel Hal

1.1 Daftar Nilai Kompetensi MPPC dalam Waktu 1 Tahun Terakhir 6

2.1 Bentuk Kurikulum MPPC ... 16

2.2 Fase-fase dan kegiatan Guru dalam penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif ... 21

2.3 Perbandingan 4 Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif ... 23

3.1 Kriteria Keberhasilan Tindakan ... 47

3.2 Teknik Pemberian Skor... 49

3.3 Kriteria Nilai Penguasaan Ranah Kognitif... 50

4.1 Hasil Tes Pra Tindakan ... 53

4.2 Nilai Ketuntasan Tes Pra Tindakan... 53

4.3 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 55

4.4 Kegiatan Siswa Dalam Kelompok ... 58

4.5 Hasil Observasi Proses Belajar Mengajar ... 59

4.6 Hasil belajar siswa pada siklus I ... 61

4.7 Hasil observasi siswa siklus II ... 66

4.8 Kegiatan Siswa Dalam Kelompok ... 68

4.9 Hasil Observasi Proses Belajar Mengajar ... 69

4.10 Hasil belajar siswa pada siklus II ... 71

(12)

vi

Daftar Gambar

Gambar Hal

3.1 Penelitian Tindakan Model Hopkins... 41

4.1 Diagram Persentase Hasil belajar siswa pada siklus I ... 61

4.2 Diagram Persentase Hasil belajar siswa pada siklus II ... 72

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

dewasa ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan

di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi

umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat

sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus

dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang

diharapkan.

Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan

sadar dan secara systematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak

didik dapat berkembang dan terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga

merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

dilakukan secara sadar dan tannggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap serta nilai- nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

persoalan yang pelik, namun demikian semuanya merasakan bahwa pendidikan

merupakan tugas Negara yang amat penting. Bangsa yang ingin maju,

membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak

terlepas dari peningkatan kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Peningkatan ini

(14)

2

Oleh karena itu pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk

dikembangkan, sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang

pedidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk

menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengantipasi

melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, dilakukan dengan

peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang

Republik Indonesia NO.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, pemerintah khususnya

Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melakukan berbagai upaya dan

kebijaksanaan seperti mengadakan perbaikan kurikulum, perubahan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) yang penyusunan kurikulumnya dilakukan oleh

pemerintah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurukilum yang

operasionalnya disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan/sekolah, menambah sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki

sistem pengajaran dan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru-guru diberbagai

daerah yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mengajar guru.

(15)

signifikan. Hal yang memprihatinkan dapat dilihat adalah hasil belajar siswa yang

belum mencapai harapan.

Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja

tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam

bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam

membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan

kerja.

Melalui sekolah menengah kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan

tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang

digelutinya, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri

dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan

dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang

diterimanya di sekolah, karena setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan

saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan

sikap dan kepribadiannya.

Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata

pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,

adaptif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran

produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan

pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia

(16)

4

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga

pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan

meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.

Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP)

kurikulum 1999 bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian

Teknik Komputer Jaringan sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan

menyiapkan siswa/tamatan untuk:

1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam

lingkup keahlian Teknik Komputer Jaringan.

2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan

diri dalam lingkup Teknik Komputer Jaringan.

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha

dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam lingkup Teknik

Komputer Jaringan.

4. Menjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah

kejuruan (SMK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan

bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang

berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia

industri.

Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk

(17)

materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya

dan masyarakat sekitar siswa khususnya.

Upaya peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan, baik melalui

pengembangan mutu tenaga pengajar, penyelenggaraan pendidikan, serta

pembangunan berbagai fasilitas penunjang proses pendidikan. Upaya-upaya

tersebut ternyata belum menghasilkan perubahan secara nyata karena pada

umumnya kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada pengajaran dari pada

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Majid dan Andayani (2004) yang

menyatakan bahwa proses pambelajaran, guru tidak berfokus pada hasil (output)

yang harus dicapai tetapi sekedar memenuhi target administrasi sesuai petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Sadja,

dkk (2003) yang menunujukkan bahwa 95% tujuan pembelajaran khusus (TPK)

yang dirancang guru mengarah pada penguasaan produk sains dan hanya 5% yang

mengarah pada keterampilan proses sains. Ini berarti bahwa proses pembelajaran

semata-mata ditujukan padalearning to know, sedangkanlearning to learnbelum

tersentuh dengan memadai.

Pada tahun 1980 Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) berhasil

merumuskan persyaratan kemampuan bagi guru. Menurut P3G, ada sepuluh

kemampuan yang diperlukan bagi seorang guru yang profesional. Meskipun

demikian, dijelaskan pula oleh P3G bahwa bukan hanya kemampuan profesional

yang diperlukan bagi seorang guru yang sangant diidamkan, melainkan diperlukan

juga kemampuan yang lain, yaitu keampuan pribadi dan kemampuan sosial.

Demikian juga Arikunto S (2006 : 1) menyatakan bahwa Secara keseluruhan Tiga

(18)

6

kemampuan yang terkait dengan profesi guru disebut ”Sepuluh Kompetensi

Profesional Guru”. Dalam Standar Nasional Pendidikan (2005), sepuluh

kompetensi tersebut disempurnakan menjadi empat kompetensi, yaitu (1)

kepribadian, (2) profesional, (3) kependidikan, dan (4) sosial. Penyempurnaan

tersebut dilakukan karena dari pengamatan praktik sehari-hari terkesan bahwa

dalam mengajar, guru cenderung mengutamakan mengajar secara mekanistis, dan

agak melupakan tugas mendidik.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Lintongnihuta adalah salah satu

sekolah bidang keteknikan. Dari survey yang dilakukan dilapangan dengan

mendengar pendapat guru bidang studi bahwasanya hasil belajar siswa kelas X

TKJ untuk mata pelajaran Melakukan Perawatan PC dianggap rendah dengan nilai

rata-ratanya 65,5, sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk

kompetensi MPPC SMK Negeri 1 Lintongnihuta yang ditetapkan ialah 70,00.

UjianRemedialini diberikan untuk memperbaiki nilai siswa yang tidak mencapai

nilai 7 (standard kompetisi untuk mata pelajaran produktif). Akan tetapi ujian

remedial dengan ujian tes kompetensi tidak begitu jauh waktu pelaksanaannya.

Hasil tes MPPC siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan pada sekolah SMK

Negeri 1 Lintongnihuta dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :

Tabel. 1. Daftar Nilai Kompetensi MPPC dalam Waktu 1 Tahun Terakhir

No Tahun

Sumber : SMK Negeri 1 Lintongnihuta

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Lintongnihuta merupakan salah satu

lembaga pendidikan yang sangat menjunjung keberhasilan pembelajaran,

(19)

kearah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah terkait, seperti

pemenuhan sarana prasarana, media pembelajaran, guru yang profesional serta

komponen lain yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang dijalankan,

dengan harapan akan mampu menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik,

yang pada ujungnya akan menjadikan sekolah yang berkualitas. Namun ternyata

saat ini masih banyak permasalahan-permasalahan yang mucul di sekolah ini,

diantaranya adalah :

1. Selama ini, metode yang digunakan dalam pembelajaran Melakukan

Perawatan PC adalah ceramah, tanya jawab. Metode ceramah masih

menjadi pilihan dalam penyampaian materi, sehingga siswa cenderung

bosan, mengantuk dan kurang bersemangat untuk belajar. Pengajaran

cenderung monoton, terbatas pada penyampaian pelajaran searah saja

yaitu dengan ceramah, pemberian contoh soal, lalu pemberian tugas.

Sedangkan Siswa masih takut untuk bertanya jika mereka kurang mengerti

penjelasan guru, Interaksi siswa dalam kelas masih relatif kurang optimal,

distribusi kemampuan pada siswa belum merata yaitu cenderung memusat

pada kelompok atas, hal ini mengakibatkan siswa tidak aktif dalam proses

pembelajaran. Hal ini akan membuat kualitas pembelajaran menjadi

rendah, dan memungkinkan hasil belajar siswa akan menurun. Metode

tanya jawab kurang efektif karena hanya siswa yang pintar dan aktif yang

mau menjawab pertanyaan yang diberikan, sehingga terjadi kesenjangan

antara siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar.

2. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Lintongnihuta, belum pernah

(20)

8

metode kooperatif Think-Pair-Share ini bertujuan untuk meningkatkan

partisipasi siswa dalam kelas melalui diskusi. Baik dengan pasangannya

maupun dengan seluruh kelas. Siswa akan terbiasa menemukan jawaban

dari pertanyaan yang diajukan, memahami konsep serta terlatih untuk bisa

belajar secara mandiri, secara berpasangan, maupun berbagi dengan teman

sekelas.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya perubahan model

pembelajaran. Guru dituntut menguasai model-model pembelajaran yang menarik

sehingga siswa lebih tertantang untuk belajar sehingga siswa dapat

mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Salah satu model yang dapat

diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan

siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa diajak untuk berpikir sendiri

terlebih dahulu lalu membagikan idenya tersebut dengan teman sebayanya.

Pembelajaran Melakukan Perawatan PC (MPPC) sangat memberikan hasil yang

sangat memuaskan dari tingkat hasil yang diperoleh nantinya, melihat dari materi

pembelajaran MPPC secara teori banyak memerlukan pemahaman dari berbagai

jenis penjelasan yang dapat diperoleh dari teori yang akan di diskusikan dengan

penyatuan ide dari teori dan pemahaman MPPC di tahap akhir diskusi.

Berdasarkan masalah-masalah yang dikemukakan di atas, maka perlu

dilakukan penelitian tentang penerapan model Think-Pair-Share untuk

meningkatkan hasil belajar Melakukan Perawatan PC (MPPC) siswa kelas X TKJ

(21)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi

Identifikasi masalah adalah :

1. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Menerapkan Teknik Elektronika

Analog dan Digital rendah dengan rata – rata 6,9.

2. Pembelajaran yang dilaksanakan guru tidak menarik minat belajar siswa.

3. Motivasi belajar siswa rendah.

4. Tidak ada model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar

mengajar untuk menunjang peningkatan hasil belajar.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta

keterbatasan penulis dalam kemampuan, waktu dan dana, maka pada kesempatan

ini peneliti membatasi masalah pada:

1. Siswa yang diberikan perlakuan adalah Siswa Teknik Komputer Jaringan

di SMK Kelas X SMK Negeri 1 Lintongnihuta tahun ajaran 2012/2013.

2. Materi yang akan diajarkan pada kompetensi Melakukan Perawatan PC

adalah bagaimana Menjelaskan Langkah Perawatan PC pada komputer

yang disajikan 2 pertemuan (2 x 2 jam pelajaran ).

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Think-Pair-Share untuk

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran MPPC khususnya pada

(22)

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar Melakukan Perawatan PC

(MPPC) khususnya pada materi pelajaran Menjelaskan langkah perawatan

PC?

2. Bagaimana respon siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri

1 Lintongnihuta dengan diterapkannya model pembelajaran koopratif tipe

Think-Pair-Sharedalam meningkatkan hasil belajar Melakukan Perawatan

PC (MPPC) khususnya pada materi pelajaran Menjelaskan Langkah

Perawatan PC?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah ditentukan diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Melakukan Perawatan PC

(MPPC) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Share.

2. Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran koopratif tipe

Think-Pair-Share dalam meningkatkan hasil belajar Melakukan Perawatan PC

(MPPC) khususnya pada materi pelajaran Menjelaskan Langkah

(23)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan

hasil belajar Melakukan Perawatan PC (MPPC) di SMK Negeri 1

Lintongnihuta.

2. Menambah khasanah pengetahuan bagi pihak sekolah, khususnya guru

jurusan Teknik Komputer Jaringan untuk menerapkan model pembelajaran

Kooperatif tipeThink-Pair-Sharedalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa.

3. Sebagai bahan masukkan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian model

pembelajaran kooperatif tipethink-pair-share.

4. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang

berkaitan dengan metode pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Think-Pair-Share, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar

MPPC.

5. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan

efisien.

6. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk

(24)

81

DAFTAR PUSTAKA

Agus, S. 2010.Cooprative Learning. Yogyakarta: Celeban Timur.

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan kelas untuk guru. Bandung: Yrama

widya.

Arikunto, S. (2000).Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto S,dkk. (2012).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati, 2006.Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Dzaki, Muhammad. 2009.Pembelajaran kooperatif think-pair-share.

Edgen dan kauchak. (1996). Strategis for teacher teaching contents and thinking

skilles.

EDUCARE, Jurnal Pendidikan dan Budaya, http://educare.e-fkipunla.net

Generated: 18 April, 2010, 09:02.

Ginting. Elvina. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Suhu dan Pemuaian SMP N 10 Medan kelas VIII semester Ganjil T.A

2006/2007. UNIMED.

Hidayah, rusli. 2009.Pembelajaran kooperatif tipe think-Pair-share.

Muslikah, 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Interprebook.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka cipta.

Sudjana, Nana. (2005).Penelitian dan Penilaian Pendidikan.Bandung: Tarsito.

.(2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Gambar

TabelHal
GambarHal
Tabel. 1. Daftar Nilai Kompetensi MPPC dalam Waktu 1 Tahun Terakhir

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : Dari hasil penelitian 40 orang mahasiswa yang diukur dengan tes bangku QCST didapatkan V02 maks yaitu 28 orang ( 70 % ) memiliki kriteria baik (42,45 ml- 55,86 ml), 12 orang

Latar belakang: Stroke didefinisikan sebagai suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global

Tenkin analisis regresi berganda digunakan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor individu, organisasi dan teknologi

jika diperhatikan pada tabel – tabel sebelumnya tentang perolehan dan pertumbuhan laba yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun pada bank – bank.

Kegiatan Rintisan Rumah Pintar dilakukan dalam bentuk penataan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana, pembelajaran dan/atau pelatihan, serta pendampingan. Kegiatan yang

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN SISWA DAN ALUMNI PADA SMK MA’ARIF 4 KEBUMEN BERBASI WEB..

Soal

Polychaeta pada kawasan mangrove muara sungai kali Lamong-pulau Galang memiliki komposisi spesies yang berbeda di setiap stasiun dan kedalaman substrat..