LAPORAN HASIL WAWANCARA Fitri Rizky Taravita
Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi-4 Universitas Islam Sumatera Utara Email : fitritaravitaa@yahoo.com
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas wawancara ini bertujuan
untuk memenuhi tugas akhlak tasawuf dan kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen selaku pembimbing mata kuliah akhlak tasawuf yakni Bapak DR. Ja’far, M.A
yang telah memberikan tugas ini dan kami berharap tugas ini mendapatkan nilai yang
memuaskan.
Dalam penyelesaian tugas laporan hasil wawancara ini, kami meminta ma’af
apabila dalam penulisan masih ada terdapat kesalahan. Dan semoga dalam penulisan
ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
2. Untuk memahami apa itu tasawuf menurut salah satu dosen
3. Untuk memperoleh informasi
4. Untuk melatih mahasiswa dalam berinteraksi dengan dosen
C. Metode
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan yaitu dengan mewawancarai
salah satu dosen dari Fakultas Usuludin di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara .
BAB II
PEMBAHASAN A. Waktu dan Tempat
Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada :
Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
B. Laporan Hasil Wawancara
Narasumber : Agusman Damanik, M.A
Pewawancara : 1. Fitri Rizky Taravita
2. Khairunnisa Handre Oktaviana. S
3. Merliana Putri Hasibuan
4. Nisfa Laili
5. Ratna Dwita
6. Riani Nisa Pasaribu
C. Hasil Wawancara
1. Kemukakan riwayat pendidikan Bapak (lihat VC) ?
Jawaban :
Nama : Agusman Damanik, M.A Tempat / : Sipispis, 28 Agustus !963 tanggal lahir
SD : SDN Sipispis
Pesantren : Pesantren Modern Al-Kausar di Simalungun tamat 6 tahun dan mengabdi selama 1 tahun
S1 : Di Fakultas Usuludin Jurusan Akidah Filsafat pada tahun 1996 sampai 2001 di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
S2 : Jurusan Pemikiran Islam pada tahun 2002 sampai 2006 di Di Universitas Islam Negeri sumatera Utara
2. Materi-materi apa sajakah yang Bapak ulas dalam pembelajaran Tasawuf ? (lihat
silabus)
Jawaban :
materi yang ulas dalam pembelajaran tasawuf yaitu pada dasarnya tasawuf tidak bisa lepas dari ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
- Ontologi berkaitan tentang apa itu tasawuf, seperti apa hakikat tasawuf dan akhlak yang dilakukan dalam pembelajaran tasawuf
- Epistemologi berkaitan tantang bagaimana tasawuf dalam konteks ilmu, seperti tentang sejarahnya pada masa klasik, modern, dan pertengahan. Dan bagaimana mencari pembenaran atau peninggalan-peninggalan tasawuf itu yang disampaikan oleh para ulama-ulama.
3. Buku-buku apa yang Bapak gunakan dalam pembelajaran akhlak tasawuf ?
- Referensi utama yang digunakan yaitu semua yang berkaitan tentang wawasan tasawuf.
- Referensi sekunder yaitu berjumlah sekitar 50 buku tentang tasawuf. - Buku gerbang tasawuf
- Dan juga berencana akan membuat buku
4. Metode apa saja yang Bapak gunakan dalam pembelajaran akhlak tasawuf ?
Jawaban :
Metode yang digunakan dalam pembelajaran akhlak tasawuf adalah
dengan menggunakan metode dalam bentuk ceramah. Dan mahasiswa di asah pengetahuannya dan mahasiswa sendiri yang harus mendominasi tentang pengetahuan mereka, jadi intinya dari mereka dan untuk mereka. Dosen hanya sebagai mursyik, apabila dalam pembelajaran mahasiswa salah maka dosen yang akan meluruskannya. Dalam pembelajaran ini tidak hanya menggunakan konteks ceramah total tetapi bagaimana mahasiswa itu sendiri yang mengetahui akan pengetahuannya.
5. Apakah Bapak mengaitkan pembelajaran dengan bidang keilmuan yang ditekuni
oleh mahasiswa ?
Jawaban :
Iya, saya mengaitkan pembelajaran ini dalam ilmu hadist. Karna saya ngajar tasawuf ini di ilmu hadist. Jadi dalam pembelajaran tasawuf ini berkaitan dengan ilmu hadist. Contohnya, ketika berbicara tentang tasawuf yaitu al-maqamat, apa saja hadist yang mendasari tentang al-maqamat tersebut, jadi semuanya
mendominasi tentang hadist.
6. Kendala apa saja yang Bapak hadapi dalam mengajarkan akhlak tasawuf di kelas ?
Jawaban :
- Pengetahuan antar mahasiswa belum setara pengetahuannya. Ketika menyampaikan pada level A sementara masih ada di level B itu disebabkan karena kalau mereka mayoritas dari pesantren pasti lebih banyak
pengetahuannya dan kemampuan mereka, tetapi berbeda dengan mahasiswa yang tamatan dari SMA atau SMK, dalam pengetahuan dan kemampuan mereka kurang dari pada yang tamatan dari pesantren. Contoh nya, dalam kitab mu’jamul yang berbahasa arab, mayoritas hanya tamatan dari pesantren yang bisa.
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Dalam laporan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa metode yang diajarkan
tiap dosen kepada para mahasiswa ataupun mahasiswi berbedabeda antar dosen lainnya tetapi
tujuan para dosen hampir sama semua yaitu meningkatkan pengetahuan para mahasiswa
ataupun mahasiswinya. Dengan mempelajari akhlak tasawuf ini kita mengerti bagaimana
kedepannya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari hari agar kita senantiasa
dekat dengan Allah swt.