• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF. docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK INFORMATION SEARCH (PENCARIAN INFORMASI) YANG BERDAMPAK

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI 55 PALEMBANG Suhardi Effendy

Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang

Gedung C Lt.2 Kampus Utama, Plaju, Palembng, Indonesia 30263

ABSTRAK

Siswa akan mudah mempelajari sesuatu bila cara penyampaian atau teknik pembelajaran yang digunakan guru mudah dipahami dan menyenangkan bagi siswa, terlebih bila siswa diberi kesempatan umtuk mengungkapkan pendapat mereka secara langsung. Dari hal tersebut akhirnya telah berhasil dilakukan penelitian eksperimen di kelas VIII SMP Negeri 55 Palembang. Model pembelajaran kooperatif dengan teknik pencarian informasi digunakan dalam pembelajaran fisika pada kelas eksperimen. Hasil dari penelittian ini terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika setelah di uji dengan uji statisik non parametik yaitu uji Mann-Whitney dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini dapat di lihat dari nilai probabilitas yang di dapat yaitu dibawah 0,05 (0,02<0,05) yang menunjukkan ada pengaruh penggunan model pembelajaran kooperatif dengan teknik pencarian informasi.

Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Pencarian Informasi, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan (Suhartono, 2006:84). Secara umum, proses pembelajaran dalam pendidikan itu bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto, 2009:1). Oleh karena itu, keberhasilan di dalam dunia pendidikan banyak tertumpu kepada bagaimana proses mengajar yang dilakukan oleh seorang guru.

(2)

dalam proses pembelajaran tersebut siswa kurang diberi kesempatan dalam mengungkapkan ide–ide dan alasan jawaban mereka. Sebagai konsekuensinya siswa menjadi tidak aktif dalam belajar dan hal ini juga berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang baik. Untuk itu, guru haruslah berfikir model pembelajaran dengan teknik manakah yang paling efektif dan efesien yang dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan, karena pemilihan model pembelajaran dengan teknik yang tepat memungkinkan peserta didik dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik information search (pencarian informasi) dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran fisika.

Menurut Trianto (2009:56–57) pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah–masalah yang kompleks. Tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk memperbaiki hasil belajar baik secara individu maupun secara kelompok. Sedangkan teknik information search menurut Silberman (dalam Sarjuli dkk, 2009:152) adalah suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk kelompok kecil di mana peserta didik akan dibimbing untuk menemukan jawaban yang dikehendaki terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan mencari jawabannya pada sumber yang telah mereka kumpulkan. Sumber–sumber belajar tesebut dapat mereka peroleh dari internet, buku paket, buku di perpustakaan, koran, majalah dan artikel yang behubungan dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari, sehingga akan menimbulkan persaingan sehat yang diharapkan bisa membantu untuk mendorong partisipasi dari peserta didik di dalam proses pembelajaran.

Getaran dan gelombang merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas VIII di mana materi ini banyak memberikan manfaat dan pengetahuan pada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Tapi pada kenyataanya, banyak peserta didik yang tidak mengetahui fenomena alam dari getaran dan gelombang ini misalnya, suara yang kita dengar melalui telepon yang secara kasat mata tidak ada alat penghubungnya, bendera dapat berkibar ketika diterpa angin, radio yang dapat mengeluarkan suara, ombak laut yang bergerak naik turun dan televisi yang kita tonton setiap hari. Muncul pertanyaan, sebenarnya apa pengertian dan manfaat dari getaran dan gelombang tersebut. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi atau pengetahuan tentang getaran dan gelombang tersebut, sehingga membuat hasil belajar peserta didik cenderung kurang baik pada pokok bahasan tentang getaran dan gelombang ini. Untuk membantu peserta didik memperbaiki hasil belajarnya diperlukan suatu model dan teknik pembelajaran tertentu yang dapat membuat peserta didik lebih mengerti dan memahami tentang getaran dan gelombang. Selain itu, dengan penggunaan model dan teknik pembelajaran tersebut diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar peserta didik.

(3)

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2008:107), metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Desain penelitian dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini.

TABEL 5

X1 = Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik information search X2 = Model Pembelajaran Konvensional dengan Diskusi

Penelitian ini dilakukan dengan cara bereksperimen, di mana satu kelas sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik information search (pencarian informasi) dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan. Pada akhir pokok bahasan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan tes akhir dengan soal yang sama yaitu berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan teknik information search (pencarian informasi) pada kelas ekperimen dan model pembelajaran konvensional dengan diskusi pada kelas kontrol diperoleh hasil sebagai berikut :

TABEL 9

NILAI RATA-RATA TEST AKHIR SISWA Group Statistics Posttes Eksperimen 31 79.1935 8.76516 1.57427

Kontrol 35 71.7143 9.69709 1.63911

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui nilai rata-rata (Mean) dan std deviation dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu :

 Rata – rata (Mean) untuk kelas eksperimen yaitu 79,19  Std. Deviation untuk kelas eksperimen yaitu 8,76  Rata – rata (Mean) untuk kelas kontrol yaitu 71,71  Std. Deviation untuk kelas kontrol yaitu 9,69

(4)

Histogram nilai rata-rata kelas ekperimen

(5)

Dari tabel 9 dan histogram di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata tes akhir yang diperoleh kelas eksperimen adalah 79,19 dengan rincian satu orang siswa yang mendapat nilai 60, empat orang siswa yang mendapat nilai 65, lima orang mendapat nilai 75, dua belas orang siswa mendapat nilai 80, lima orang siswa mendapat nilai 85, satu orang siswa mendapat nilai 90 dan tiga orang siswa mendapat nilai 95. Sedangkan nilai rata-rata tes akhir yang diperoleh kelas kontrol adalah 71,71 dengan rincian tiga orang siswa mendapat nilai 50, dua orang yang mendapat nilai 60, enam orang siswa mendapat nilai 65, lima orang siswa mendapatkan nilai 70, tujuh orang siswa mendapatkan nilai 75, sembilan orang siswa mendapat nilai 80, dan tiga orang siswa mendapat nilai 85.

Jadi, dari kedua hasil belajar siswa kelas ekperimen dan kelas kontrol dapat dilihat bahwa ada pebedaaan nilai yang diperoleh kedua kelas. Hal ini dapat dilihat pada jumlah rata-rata nilai kedua kelas yang mempunyai selisih 7,48.

Analisis Data Hasil Penelitian

Di dalam analisis data ini data yang digunakan adalah data hasil tes akhir, karena dari hasil tes akhir ini dapat diketahui apakah terdapat pengaruh dari nilai atau hasil belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan teknik information search (pencarian informasi) dan kelas kontrol yang menggunakan diskusi kelas. Langkah-langkah yang di tempuh untuk menganalisis data hasil tes adalah dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t.

Uji Normalitas Data

Uji normalitas data perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki distribusi normal atau tidak, karena uji normalitas data adalah hal yang lazim dilakukan sebelum metode statistik diterapkan. Dari data hasil tes fisika siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol dengan menggunakan spss 17 diperoleh hasil sebagai berikut :

TABEL 10

TESTS OF NORMALITY

KELAS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Posttes Eksperimen .214 31 .001 .916 31 .019

Kontrol .175 35 .008 .906 35 .006

a. Lilliefors Significance Correction

Output ini menjelaskan hasil uji apakah sebuah distribusi data bisa dikatakan normal atau tidak.

(6)

Ada dua macam alat uji kenormalan distibusi data yang digunakan, yakni :

 Kolmogorov smirnov dengan keterangan adalah baik pada kelas eksperimen atau kontrol, tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dibawah 0,05 ( 0,001 dan 0,008 lebih kecil dari 0,05) maka dapat dikatakan distribusi ke dua sampel adalah tidak normal.

 Shapiro Wilk. baik untuk eksperimen dan kontrol, tingkat signifikansi atau nilai probabilitas di bawah 0,05 (0,019 dan 0,006 lebih kecil dari 0,05) maka bisa dikatakan distribusi eksperimen dan kontrol adalah tidak normal.

Karena nilai signifikansi atau nilai probabilitas dari dua uji yang digunakan yaitu uji Kolmogorov smirnov dan Shapiro Wilk dibawah 0,05 baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol maka data tersebut dapat dikatakan terdistribusi tidak normal.

Uji Homogenitas Data

Uji homegenitas data dilalaukan untuk membuktikan kesamaan varian kelompok yang membentuk sampel. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17 dengan hasil sebagai berikut :

TABEL 11

TEST OF HOMOGENEITY OF VARIANCE Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Posttes Based on Mean 1.263 1 64 .265

Based on Median .970 1 64 .328

Based on Median and with adjusted df

.970 1 63.753 .328

Based on trimmed mean 1.225 1 64 .272

 Nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi – populasi yang mempunyai varian tidak sama.

 Nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi – populasi yang mempunyai varian sama.

Pada output di atas, ada satu uji yang digunakan, yaitu Levene test. Pada output dengan uji Levene test tersebut terlihat tingkat signifikasi atau nilai probabilitas mean (rata-rata) yang berada di atas 0,05 (0,265 > 0,05). Demikian pula jika dasar pengukuran adalah median data, angka sig adalah 0,328 yang tetap di atas 0,05. Maka bisa dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varian sama.

Uji Hipotesis

(7)

Mann-Whitney adalah alternatif uji t dan uji z untuk variabel yang independen, adapun kriteria rumusan hipotesisnya adalah :

- Tolak Ho jika nilai signifikasi atau probabilitas < 0,05 dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh kegiatan belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik information search (pencarian informasi) terhadap hasil belajar siswa.

- Terima Ho jika nilai signifikasi atau probabilitas > 0,05 dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh kegiatan belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik information search (pencarian informasi) terhadap hasil belajar siswa.

Setelah dilakukan uji Mann-Whitney dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh hasil sebagai berikut :

TABEL 12 RANKS

KELAS N Mean Rank Sum of Ranks

Posttes Eksperimen 31 40.87 1267.00

Kontorl 35 26.97 944.00

Total 66

TEST STATISTICSA

POSTTES

Mann-Whitney U 314.000 Wilcoxon W 944.000

Z -3.003

Asymp. Sig. (2-tailed)

.003

a. Grouping Variable: KELAS

(8)

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik information search (pencarian informasi) terhadap hasil belajar siswa.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil yang diperoleh dari perhitungan didapat nilai probabilitas dibawah 0,05 (0,003 < 0,05). Maka Tolak Ho jika atau sign < 0,05 atau Ada pengaruh kegiatan belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik information search (pencarian informasi) terhadap hasil belajar fisika di SMP Negeri 55 Palembang.

Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka disarankan :

1. Bagi Guru, khususnya guru fisika di SMP Negeri 55 palembang hendaknya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan cara mengajar fisika pada materi getaran dan gelombang.

2. Bagi sekolah, hendaknya hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukkan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik information search (pencarian informasi).

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Burahman, Hendi. 2011. Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Start With a Question) dan IS (Information Search) Di Sekolah Surakarta, (Online), ( http://alone-education.blogspot.com/2009/07/strategi-pembelajaran-lsq-learning.html, diakses pada tanggal 01 Januari 2011).

Charyanti, Dewi. 2006. Peningkatan Pemahaman Siswa Kelas VIII B Smp Negeri 10 Cirebon Terhadap Konsep Sistem Gerak Pada Manusia dan Hewan Dengan Penerapan Strategi LSQ dan IS. Semarang : Universitas Negeri Semarang, (Online), ( http://www.pdf-finder.com/PENINGKATAN-PEMAHAMAN-SISWA-KELAS-VIII-B-SMP-NEGERI-10-CIREBON-....html, diakses tanggal 12 Januari 2011).

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta:Kencana.

Sarjuli dkk. 2009. 101 Staretegi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:Insan Madani. Sudjana. 2005. Metoda Statistika.Bandung:Tarsito Bandung.

(9)

Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kecana.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur : Bumi Aksara.

Gambar

TABEL 9NILAI RATA-RATA TEST AKHIR SISWA
TABEL 10TESTS OF NORMALITY
TABEL 11TEST OF HOMOGENEITY OF VARIANCE
TABEL 12

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan : File Tidak dapat dibuka menggunakan Apendo versi 2.2. Yang Menerima, Mengetahui,

APLIKASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK SIMULASI AWAL PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN YANG SESUAI KURIKULUM 2013 PADA SISWA SMP.. APPLICATTION OF SAW ( SIMPLE

Pita Trans Line dikatakan belum terkomputerisasi, dengan mengandalkan kertas untuk pengarsipan data keuangan, sehingga sering terjadi kesalahan dalam proses perhitungan membuat

Penulis dapat mengetahui bentuk pelatihan yang ada pada PT FastFood Indonesia, Tbk (KFC International Plaza) dalam meningkatkan pelayanan prima pada bagian kasir,

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengasuhan orangtua dengan motif afiliasi pada siswa SMP Negeri Banda Aceh, dengan hasil sebesar nilai r

Dan oleh karena Indonesia juga merupakan negara yang majemuk akan agama dan kepercayaan serta etnik, maka dibutuhkan adanya Krematorium dan Memorial Park yang dilengkapi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2007), ide merupakan gagasan, rancangan, cita-cita yang tersusun dalam pikiran. Sedangkan penciptaan yaitu proses, cara pembuatan, dan

Layang-layang merupakan bangun datar segiempat yang dibentuk oleh 2 pasang sisi yang sepasan sisi-sisinya sama panjang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar, salah