BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu penentu kualitas suatu bangsa adalah pendidikan. Selain karena pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas dan kreatif, juga karena pendidikan berperan penting dalam perkembangan peradaban manusia didalamnya. Bangsa yang mempunyai peradaban maju adalah bangsa dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, megingat pentingnya peranan pendidikan dalam kemajuan bangsa, pemerintah berupaya melakukan perbaikan dan pembaharuan secara bertahap dan terus menerus (Nirmala,2013).
Matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep dalam matematika bersifat konsisten. Belajar matematika merupakan proses berkesinambungan untuk memperoleh konsep-konsep baru berdasarkan pengalaman sebelumnya. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus menekankan pada pemahaman dan penguasaan konsep-konsep matematika serta keterkaitannya.Pada kenyataannya matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk dimengerti. Matematika merupakan ilmu pengetahuan dengan objek kajian yang abstrak. Objek kajian matematika yang abstrak inilah yang merupakan salah satu penyebab sulitnya seorang pendidik membelajarkan matematika.Kesulitan tersebut berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik karena peserta didik menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit, tidak menarik, membosankan bahkan menakutkan. Dalam mempelajari matematika peserta didik harus aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar sehingga dengan interaksi tersebut diharapkan terjadi perubahan tingkah laku dan perubahan persepsi atau pemahaman yang dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Namun, pada kenyataannya tujuan pembelajaran tidak selalu tercapai dengan optimal untuk itu perlu dikaji masalah-masalah di dalam pembelajaran dengan berbagai metode pembelajaran.
pendidik dan mahasiswa. Metode mengajar dapat dilakukan dengan berbagai macam variasi diantaranya yaitu metode pembelajaran langsung dan tidak langsung.
Pada metode pembelajaran langsung bahwa peserta didik mengerti dan memahami langsung yang diberikan oleh pendidik. Pada metode pembelajaran tidak langsung bahwa peserta didik mengerti dan memahami sendiri tanpa penjelasan dari pendidik.
Berdasarkan kedua metode pembelajaran tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Langsung dan Tidak Langsung dalam Proses Pembelajaran terhadap Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Matematika Reguler A 2015”
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Pengaruh model pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap pemahaman Mahasiswa pendidikan Matematika Reguler A 2015
2. Pemilihan model pembelajaran yang lebih efektif dan tepat antara metode langsung dan tidak langsung untuk meningkatkan pemahaman Mahasiswa pendidikan Matematika Reguler A 2015.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah, perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Adakah Pengaruh model pembelajaran langsung dan tidak langsung dalam proses pembelajaran terhadap pemahaman Mahasiswa pendidikan Matematika Reguler A 2015 ? 2. Manakah model pembelajaran yang lebih efektif dan tepat antara metode langsung dan
tidak langsung dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman Mahasiswa pendidikan Matematika Reguler A 2015 ?
1.4 BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah, penelitian ini hanya dibatasi sebagai berikut :
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Perbedaan Pengaruh antara model pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap pemahaman Mahasiswa pendidikan Matematika Reguler A 2015.
2. Metode Pembelajaran yang efektif dan baik pengaruhnya antara metode pembelajaran langsung dan tidak langsung dalam proses pembelajaran terhadap pemahaman mahasiswa pendidikan matematika reguler A 2015.
1.6 MANFAAT PENELITIAN
Masalah dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti denganharapan :
1. Sebagai masukan untuk menambah wawasan bagi pendidik tentang pentingnya metode pembelajaran guna memperoleh hasil belajar yang optimal di Universitas Negeri Medan. 2. Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau ditempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, computer, dan kurikulum (Joyce, 1992:4)
Menurut Soekamto, (dalam Nurulwati, 2010:10) mengemukakan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai model pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu proses belajar yang disusun secara sistematis sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku individu yang baik dan menciptakan pembelajaran aktif di dalam kelas antara guru dengan siswa yang ditandai dengan terjadinya interaksi/feedback yang baik sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan maksimal.
2.2 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN METODE LANGSUNG
Proses pembelajaran dengan metode langsung yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan langsung memberikan materi kepada mahasiswa oleh pendidik. Hal ini sesuai dengan yng dikemukakan Rusli Lutan ( 1998 : 419 ) bahwa, “pembelajaran dengan metode langsung merupakan pembelajaran di mana guru atau pelatih mengajarkan secara langsung materi yang diajarkan”. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode langsung yaitu mahasiswa diberikan materi dengan diajarkan oleh pendidik sebelum mengerjakan test yang berkaitan dengan materi yang diberikan. Dalam pembelajaran ini mahasiswa mendengarkan materi yang disajikan dan bertanya jika terdapat materi yang belum dipahami.
Pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan sangat penting karena merupakan langkah awal untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal sebagai bekal untuk mengajar dikemudian hari. Karena sulitnya mahasiswa untuk memahami materi yang diberikan maka selain pengajaran langsung yang diberikan pendidik juga harus sering berlatih dan bersungguh-sungguh dalam memahaminya.
Berdasarkan pelaksanaannya, proses pembelajaran dengan metode langsung dapat dianalisis mengenai keuntungannya dan kelebihannya. Kelebihan proses pembelajaran dengan metode langsung sebagai berikut :
a. Peserta didik dapat memahami pada konsep matematika yang sebenarnya, selain itu peserta didik dapat menghemat waktu dalam memahami bahan ajar.
b. Bagi peserta didik yang telah memiliki konsep dasar matematika, metode ini lebih cocok, karena tinggal meningkatkan kualitas bahan ajar.
Adapun kelemahan proses pembelajaran dengan metode langsung antara lain adalah : a. Pemahaman konsep matematika yang benar kurang terkontrol
b. Bagi peserta didik yang memiliki tipe belajar dengan lebih mudah memahami sendiri, metode ini kurang cocok.
2.3 PROSES PEMBELAJARAN DENGAN METODE TIDAK LANGSUNG
diberikan soal dan mengerjakan sendiri tanpa diajarkan oleh pendidik. Dalam pembelajaran ini, mahasiswa mengerjakan soal dan memahami materi sendiri.
Berdasarkan pelaksanaannya, proses pembelajaran dengan metode tidak langsung dapat dianalisis mengenai keuntungannya dan kelebihannya. Kelebihan proses pembelajaran dengan metode tidak langsung sebagai berikut :
a. Pembelajaran ini sangat cocok bagi peserta didik yang memiliki tipe belajar mudah memahami sendiri.
b. Mudah mengadakan perbaikan dan koreksi secara individual
Adapun kelemahan proses pembelajaran dengan metode tidak langsung antara lain adalah : a. Peserta didik yang malas, akan tetap malas dan tidak mengerti pembelajaran. b. Bagi peserta didik yang tidak bisa belajar sendiri, metode ini kurang cocok
c. Pelaksanaan ini dapat membosankan bagi peserta didik yang tidak mengerti dan memahami tahapan deni tahapan.
2.4 PERUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Perbedaan Pengaruh model pembelajaran langsung dan tidak langsung dalam proses pembelajaran terhadap pemahaman Mahasiswa pendidikan Matematika Reguler A 2015.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di gedung 77.03 di depan musholla jurusan Matematika.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 08 Oktober 2015, hari Kamis ± jam11 selama 2 hari.
3.2. METODE PENELITIAN 3.2.1 Metode Langsung
Model pembelajaran langsung adalah suatu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar mahasiswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik dan pendidikan jasmani. Di samping itu, pengajaran langsung juga cocok untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dari mata pelajaran sejarah dan sains. Menurut Silbernam (2006), strategi pembelajaran langsung melalui berbagai pengetahuan secara aktif merupakan cara untuk mengenalkan mahasiswa kepada materi pelajaran yang akan diajarkan. Dosen juga dapat menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuan mahasiswa sambil melakukan kegiatan pembentukan tim. Cara ini cocok pada segala ukuran kelas dengan materi pelajaran apapun.
Adanya tujuan pembelajaran, Model pembelajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar mahasiswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik dan dipelajari selangkah demi selangkah. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu yang akan dipelajari.
mahasiswa yang harus dikembangkan oleh dosen seperti menggarisbawahi, membuat catatan, serta membuat rangkuman.
3.2.2 Metode Tidak Langsung
Pembelajaran dengan metode tidak langsung merupakan pendekatan mengajar di mana guru atau pelatih menyusun rencana latihan secara cermat dalam rangkaian urutan yang logis sebelum konsep yang sebenarnya diajarkan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode tidak langsung yaitu mahasiswa diberikan soal dan mengerjakan sendiri tanpa diajarkan oleh pendidik. Dalam pembelajaran ini, mahasiswa mengerjakan soal dan memahami materi sendiri.
Berdasarkan pelaksanaannya, proses pembelajaran dengan metode tidak langsung dapat dianalisis mengenai keuntungannya dan kelebihannya. Kelebihan proses pembelajaran dengan metode tidak langsung sebagai berikut :
a. Pembelajaran ini sangat cocok bagi peserta didik yang memiliki tipe belajar mudah memahami sendiri.
b. Mudah mengadakan perbaikan dan koreksi secara individual
Adapun kelemahan proses pembelajaran dengan metode tidak langsung antara lain adalah : a. Peserta didik yang malas, akan tetap malas dan tidak mengerti pembelajaran. b. Bagi peserta didik yang tidak bisa belajar sendiri, metode ini kurang cocok
c. Pelaksanaan ini dapat membosankan bagi peserta didik yang tidak mengerti dan memahami tahapan deni tahapan.
3.3 VARIABEL PENELITIAN
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penelitian ini terdiri dari beberapa variabel. Menurut Sugiyanto (1995 : 17) variabel adalah “suatu konsep yang dapat ditempatkan dalam berbagai nilai yang berbeda”. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas :
1. Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variable lain, variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan, yaitu kemampuan mengerjakan soal limit dan fungsi. .
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Matematika Reguler A 2015 UNIMED yang berjumlah 40 mahasiswa. Tetapi yang di ambil untuk sampel hanya 18 mahasiswa.
3.4.2 Sampel
NO Nama
Langsung
Tidak Langsung
1 Aisyah Adelina 60 49
2 Alfi Syahri Zairi 81 56
12 Dina Adelina Azzah Harahap 88 67
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interprestasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar dengan metode langsung dan tidak langsung, begitu juga dengan angket yang telah diisi oleh responden.
Aisyah Adelina 49 -4,44 19,7136 60 -14,83 219,9289
Alfi Syahri Zairi 56 2,56 6,5536 81 6,17 38,0689
Amira Rizqa Akmal 45 -8,44 71,2336 51 -23,83 567,8689
Arief 54 0,56 0,3136 89 14,17 200,7889
Asiah Fitri
Hutagaol 55 1,56 2,4336 69 -5,83 33,9889
Atma Yusnida 65 11,56 133,6336 59 -15,83 250,5889
Cynthia Fauzani 54 0,56 0,3136 77 2,17 4,7089
Delinas 45 -8,44 71,2336 69 -5,83 33,9889
Deni Priono 59 5,56 30,9136 75 0,17 0,0289
Dhonia Pratiwi 49 -4,44 19,7136 83 8,17 66,7489
Dian Setiawan 40 -13,44 180,6336 53 -21,83 476,5489
Dina Adelina
Azzah Harahap 67 13,56 183,8736 88 13,17 173,4489
Dwira Aditya 79 25,56 653,3136 90 15,17 230,1289
Eka Nuryani 64 10,56 111,5136 87 12,17 148,1089
Eka Putri 55 1,56 2,4336 74 -0,83 0,6889
Erlan Maulana 50 -3,44 11,8336 78 3,17 10,0489
Erna Wati 20 -33,44 1118,234 86 11,17 124,7689
Ersy Sumita 56 2,56 6,5536 78 3,17 10,0489
JUMLAH 962 2624,445 1347 2590,5
´
S . Elangsung= S
√
n=12,344
√
18 = 2,910Keterangan :
PAIRED SAMPLES STATISTICS
N merupakan jumlah sample yang digunakan.
Correlation adalah hubungan antara anggota pasangan. Sig adalah taraf signifikan.
Aturannya :
Jika sig > 0.05 maka terdapat perbedaan antara metode pembelajaran langsung dan metode pembelajaran tidak langsung dan metode pembelajaran langsung lebih efisien dibandingkan dengan metode pembelajaran tidak langsung. Jika sig < 0.05 maka tidak terdapat perbedaan antara metode
pembelajaran langsung dan metode pembelajaran tidak langsung dan metode pembelajaran langsung tidak lebih efisien dibandingkan dengan metode pembelajaran tidak langsung.
PAIRED SAMPLES TEST
Mean merupakan selisih mean metode tidak langsung dengan metode langsung
Std. Deviation merupakan selisih std deviasi metode tidak langsung dengan std deviasi metode langsung
Confidence interval merupakan interval yang menunjukkan adanya perbedaan dari metode tidak langsung dan metode langsung pada proses pembelajaran.
T merupakan hasil uji t.
Sig. (2-tailed) merupakan simpulan dari uji t.
Karena Sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat perbedaan antara metode tidak langsung dan metode langsung dalam proses pembelajaran. H0 diterima
dan metode pembelajaran secara langsung lebih efisien dibandingkan metode tidak langsung.
Pada
BAB V PENUTUP 6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagi berikut :
1. Ada perbedaan pengaruh metode mengajar langsung dan metode mengajar tidak langsung terhadap pemahaman mahasiswa Pendidikan Matematika Reguler A 2015 dalam pembelajaran..
DAFTAR PUSTAKA
Saragih, Sahat. 2015. Aplikasi SPSS dalam Statistik Penelitian Pendidikan. Medan : Perdana Publishing
Sudjana.2000. Metode Statistik. Bandung :Tarsito