PERBANDINGAN KADAR MALONDIALDEHID PADA
PENDERITA KATARAK DIABETIKA DENGAN
PENDERITA KATARAK NON DIABETIKA
TESIS
Oleh
IRIDHA WAHYUMI
NIM : 107110010
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERBANDINGAN KADAR MALONDIALDEHID PADA
PENDERITA KATARAK DIABETIKA DENGAN
PENDERITA KATARAK NON DIABETIKA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Spesialis
Mata dalam Program Studi Ilmu Kesehatan Mata pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Oleh
IRIDHA WAHYUMI
NIM : 107110010
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : PERBANDINGAN KADAR MALONDIALDEHID PADA PENDERITA KATARAK DIABETIKA DENGAN PENDERITA KATARAK NON DIABETIKA
TESIS
DOKTER SPESIALIS MATA
Diseminarkan dan dipertahankan pada hari Rabu 18 Januari 2017 Dihadapan Dewan Guru Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Telah disetujui :
dr.Delfi, M. Ked (Oph), SpM (K) Pembimbing
DR.dr. Dharma Lindarto SpPD-KEMD Pembimbing
dr. Hj. Aryani A. Amra, M. Ked (Oph), SpM (K) Ketua Program Studi
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini adalah hasil karya penulis sendiri, dan semua baik yang kutipan maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar
Nama : IRIDHA WAHYUMI
NIM : 107110010
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : IRIDHA WAHYUMI
NIM : 107110010
Program Studi : Ilmu Kesehatan Mata Jenis Karya : Tesis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non Exclusif Free Right) atas tesis saya yang berjudul :
“PERBANDINGAN KADAR MALONDIALDEHID PADA PENDERITA KATARAK DIABETIKA DENGAN PENDERITA KATARAK NON DIABETIKA”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk database, merawat dan mempublikasikan tesis saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan pemilik hak cipta. Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Medan
Pada tanggal : 25 Januari 2017
Yang Menyatakan
ABSTRAK
Latar belakang : Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata,dimana pada keadaan normal jernih. katarak merupakan salah satu komplikasi dari diabetes mellitus. Stress oksidatif diduga berperan dalam terjadinya katarak dan diabetes mellitus. Malondialdehid merupakan indikator dari stress oksidatif.
Metode : Suatu penelitian observasional dengan studi potong lintang. Subjek penelitian terdiri dari 82 orang, dimana masing-masing 41 penderita katarak diabetika dan katarak non diabetika yang menjalani operasi katarak dengan metode ECCE dan SICS, nukleus lensa yang diambil diperiksa kadar malondialdehid (MDA).
Hasil : Kadar MDA pada katarak diabetika berkisar antara 1,35-6,4 µm/g, dengan rerata 2,48±0,98 µm/g, sedangkan kadar MDA pada penderita katarak non diabetika berkisar 0,52-2,62 µm/g dengan rerata 1,45±0,47. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan rerata kadar MDA pada penderita katarak diabetika dan katarak nondiabetika.
Kesimpulan : Kadar MDA pada penderita katarak diabetika lebih tinggi dari pada kadar MDA pada penderita katarak non diabetika.
ABSTRACT
Background: Cataract is a clouding that occurs in the lens of the eye, which in
normal circumstances is clear. Cataract is one of the complications of diabetes mellitus. Oxidative stress has been implicated in the onset of cataracts and diabetes mellitus. Malondialdehyde is an indicator of oxidative stress.
Methods: An observational study with cross sectional study. Subjects consisted of
82 people, where each 41 cataract patients of diabetic and non diabetic cataract who underwent cataract surgery by ECCE and SICS method, the lens nucleus taken examined levels of malondialdehyde (MDA).
Results: MDA levels in diabetic cataract ranges from 1.35 to 6.4 μm/g, with a mean
of 2.48 ± 0.98 μm/g, whereas MDA levels in non-diabetic cataract patients ranged
from 0.52 to 2.62 μm/g with a mean of 1.45 ± 0.47 μm/g. These results indicate a
significant difference mean MDA levels in patients with diabetic cataract and cataract nondiabetika.
Conclusion: MDA levels in patients with diabetic cataract is higher than the levels of
MDA in patients with non-diabetic cataract.
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat ridho dan karunia-Nya penulisan tesis akhir ini dapat diselesaikan.
Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan mata. Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa tesis ini banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :
“ Perbandingan kadar Malondialdehid pada penderita katarak diabetika dengan penderita katarak non diabetika ”
Dengan selesainya penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat
1. Rektor Universitas Sumatera Utara DR. Runtung Sitepu SH,M.hum. dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara DR.dr Aldy Safruddin Rambe SpS(K) yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran USU Medan.
Kesehatan mata FK-USU Medan; dr. Bobby RE Sitepu SpM Mked(Oph), Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Mata FK-USU Medan; dan juga Prof. dr. Aslim D Sihotang SpM (KVR) yang telah bersama-sama berkenan menerima saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di Departemen Ilmu Kesehatan Mata
3. dr. Delfi SpM(K), Mked(Oph) selaku pembimbing tesis yang penuh dengan kesabaran telah meluangkan waktu yang sangat berharga untuk membimbing, memeriksa, dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai.
4. DR.dr Dharma Lindarto SpPD-KEMD selaku pembimbing tesis yang penuh dengan kesabaran telah meluangkan waktu yang sangat berharga untuk membimbing, memeriksa, dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai.
5. Kepada Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes, yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyelesaian uji statistik tesis ini.
6. Kepada guru-guru saya, Prof. dr. H. Aslim D. Sihotang, SpM (KVR); (Alm) dr. H. Mohd. Dien Mahmud, SpM; dr. H. Chairul Bahri AD, SpM; dr. H. Azman Tanjung,
SpM; dr. Masang Sitepu, SpM; (Alm) dr. Suratmin, SpM(K); dr. H. Bachtiar,
SpM(K); (Alm) dr. H. Abdul Gani, SpM; dr. Hj. Adelina Hasibuan, SpM; dr. Hj.
Nurhaida Djamil, SpM; dr. Beby Parwis, SpM; dr. Syaiful Bahri,SpM; dr. Riza Fatmi
SpM; dr. Pinto Y. Pulungan, SpM(K); dr. Hj. Heriyanti Harahap, SpM; dr. Aryani A.
Amra, M.Ked (Oph), SpM(K); dr. Delfi, M.Ked(Oph), SpM(K), dr. H. Hasmui, SpM;
(Alm) dr. Nurchaliza H. Siregar, M.Ked(Oph), SpM; DR. dr. Masitha Dewi Sari,
M.Ked(Oph), SpM(K); DR. dr. Rodiah Rahmawaty Lubis, M.Ked(Oph), SpM; dr.
SpM; dr. Vanda Virgayanti, M.Ked(Oph), SpM; dr. Ruly Hidayat, M.Ked(Oph), SpM;
dr. Marina Albar, SpM, M.Ked(Oph); dr. H. Zaldi, SpM; dr. Elly TE Silalahi, SpM; dr.
Novie Diana Sari Sari, SpM; dr. Herna Hutasoit, SpM; dr. Nova Arianti, SpM; dr.
Laszuarni, SpM; dr. Erfitrina, M.Ked(Oph), SpM; dr. Soraya Fasya, M.Ked(Oph),
SpM, saya haturkan hormat dan terima kasih yang tak terhingga atas perhatian,
kesabaran, bimbingan, dan kesediaan berbagi pengalaman selama mendidik saya di
bagian Ilmu Kesehatan Mata.
7. Direktur RSUP. H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana kepada saya untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan di Departemen Ilmu Kesehatan Mata
8. Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan dan Kepala SMF Ilmu Kesehatan Mata RSU Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana kepada saya untuk bekerja selama mengikuti pendidikan di Departemen Mata.
9. Direktur RSU Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan sarana kepada saya untuk bekerja selama mengikuti pendidikan di departemen Ilmu Kesehatan Mata.
Yudistira; saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan selama penelitian saya dan kebersamaan kita selama masa pendidikan, kenangan indah selama pendidikan ini akan saya ingat selamanya.
11. Khusus untuk genk 8 ,dr. Faisal Bustami, dr. Citra wulandari, dr. Deza Yumardika, dr Wina Fuad lubis, dr Dian wikaningtyas, dr Hera kesumawati S, dr. Eka safriati, banyak kenangan kita lalui bersama, terima kasih atas segala kebersamaan, perhatian, kasih sayang, semangat dan dorongan, semoga persahabatan kita selalu terjaga selamanya.
12. Dokter Muda, Paramedis, karyawan / karyawati, serta para pasien di Departemen Ilmu Kesehatan mata FK USU / RSUP. H. Adam Malik – RSUD. Dr. Pirngadi Medan,RS Universitas Sumatera Utara, RS. Sahudin kutacane, RS. Kisaran yang daripadanya saya banyak memperoleh pengetahuan baru, terima kasih atas kerja sama dan saling pengertian yang diberikan kepada saya sehingga dapat sampai pada akhir program pendidikan ini.
Kepada mertua saya Prof. dr. H. Burhanuddin SpPK(K) dan Hj. Siti Asmawati Lubis, terimakasih atas segala motivasi dan semangat kepada saya selama mengikuti pendidikan ini. Semoga Allah Swt selalu memberi berkah kepada ayahanda dan ibunda.
Buat suami yang tercinta dan tersayang, dr. Syafrizal Amin Nst M.Kes tiada kata lain yang bisa saya sampaikan selain rasa terima kasih atas kesabaran, dorongan, semangat, perhatian, pengorbanan dan doanya sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Buat kedua buah hatiku yang kucintai dan kusayangi kedua putriku tercinta Hanifah Khansa Nst dan Hafizha Khalisha Nst. Mohon maaf sebesar-besarnya atas segala waktu yang terbuang selama ibunda menyelesaikan pendidikan ini, terimakasih atas segala pengertian ananda, kalian merupakan inspirasi dan pendorong motivasi serta pemberi semangat ibunda untuk menyelesaikan pendidikan ini.
Kepada kakanda dan adinda dr.Irike Ayumi SpA, Rahmi Hasanah, M. Naufal alsholah, Dr. Malayana rahmita Nst SpPK, dr Arfian Amin Nst SpJP, fakhri Amin Nst S.Ked serta seluruh keluarga besar terima kasih atas bantuan dorongan semangat dan doa yang telah diberikan selama ini.
banyak memberikan bantuan, baik moril maupun materil, saya ucapkan banyak terima kasih.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah-Nya kepada kita semua.
Amin Ya Rabbal ‟Alamin.
Medan, Januari 2017
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN... 6
2.2.5. Komplikasi DM... 19
2.3 Peranan stres oksidatif pada Diabetes melitus... 19
2.4. Katarak Diabetika... 20
2.4.1. mekanisme katarak pada penderita diabetes melitus... 21
2.5. Peranan stres oksidatif pada katarak... 22
2.5.1. Malondialdehid... 24
BAB III KERANGKA TEORI,KONSEP,HIPOTESIS PENELITIAN... 26
3.1 Kerangka teori... 26
3.2 Kerangka konsep ... 27
3.3 Hipotesa penelitian ... 27
3.4 Definisi Operasional... 27
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 28
4.1. Rancangan penelitian... 28
4.2. tempat dan Waktu penelitian... 28
4.3. Populasi dan sampel... 28
4.4. Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi... 29
4.5. Identifikasi Variabel... 30
4.6. Bahan dan alat... 30
4.7. Alur penelitian... 31
4.8. Cara Kerja... 31
4.9. Analisis Data... 33
4.10.Pertimbangan Etika... 33
4.11.Personal Penelitian... 34
4.12. Biaya Penelitian... 34
BAB V HASIL PENELITIAN... 35
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 46
Daftar gambar
Gambar 1. Anatomi lapisan lensa... 9
Gambar 2. Katarak diabetika... 13
Gambar 3. Proses stres oksidatif... 23
Gambar 4. Malondialdehid ... 24
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Karakteristik penderita katarak diabetika dan non diabetika... 35
Tabel 5.2 kadar MDA pada penderita katarak diabetika dan katarak non diabetika... ... 36
DAFTAR SINGKATAN
ADA = American Diabetes Association
AGEs = advance glycosylation end products
DM = Diabetes melitus
ECCE = Ekstra Capsular Catarac Ekstraction
ICCE = Intra CapsularCatarac Extraction
IDDM = Insulin Dependent Diabetes Mellitus
IDF = Internasional Diabetes Federation
LOCS = Lens Opacity Classificassion System
MDA = Malondialdehid
NIDDM = Noninsulin Dependent Diabetes Mellitus
PBS = Phosphat buffer saline
PERKENI = Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
PSC = Posterior Sub Capsular
ROS = Reactive Oxygen Species RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar
SICS = Small incision catarac surgery
TBA = asam thiobarbiturat
TTGO = toleransi glukosa oral