3 ANALISA DAN EKSPERIMEN KOLOM KAYU GANDA TERHADAP
SUMBU BAHAN DAN SUMBU BEBAS BAHAN
ABSTRAK
Kayu merupakan bahan konstruksi ringan yang banyak digunakan. Salah satu konstruksi berbahan kayu yang sering digunakan adalah kolom. Penelitian ini menggunakan benda uji berupa kolom kayu ganda dengan sambungan klos dan baut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran uji tekuk serta pengaruhnya terhadap sumbu bahan dan bebas bahan.
Kolom ganda direncanakan memiliki dimensi kayu utama 2 x (2,5 x 5 x 200) cm dengan 3 (tiga) variasi jumlah klos dan menggunakan baut berdiameter
½“. Kolom ganda I memiliki 3 (tiga) buah klos dengan dimensi 2,5 x 5 x 15 cm.
Kolom ganda II dan III memiliki 4 (empat) dan 5 (lima) buah klos dengan dimensi 5 x 5 x 15 cm. Kolom ganda memiliki perletakan sendi – sendi dan diberikan pembebanan aksial.
Hasil yang diperoleh secara teoritis untuk kolom ganda I, yaitu Pelastis=
540,684 kg dan = 93,425 kg/cm2; Pcr = 1416,593 kg dan =
51,047kg/cm2; Pultimate = 1511,882 kg dan = kg/cm2. Kolom
ganda II, yaitu Pelastis = 846,241 kg dan = 93,425 kg/cm2; Pcr= 2308,473 kg
dan =92,339 kg/cm2; Pultimate= 2327,165 kg dan = kg/cm2.
Kolom ganda III, yaitu Pelastis = 888,070 kg dan = 93,425 kg/cm2; Pcr =
2447,748 kg dan = 114,340kg/cm2; Pultimate= 2470,192 kg dan =
kg/cm2. Sedangkan hasil yang diperoleh melalui eksperimen untuk kolom ganda I, yaitu Pelastis= 1000 kg dan 40 kg/cm2; Pcr= 2000 kg dan
80 kg/cm2; Pultimate= 2250 kg dan 90 kg/cm2. Kolom ganda II dan
III, yaitu Pelastis=1250 kg dan 50 kg/cm2; Pcr = 2400 kg dan 96
kg/cm2, serta Pcr = 2450 kg dan 98 kg/cm2; Pultimate = 2500 kg dan
100 kg/cm2. Kolom ganda I mengalami tekuk pada sumbu bebas bahannya saja. Kolom ganda II mengalami tekuk pada sumbu bebas bahan diikuti sumbu bahan dengan keruntuhan pada sumbu bebas bahan. Kolom ganda III mengalami tekuk seperti kolom ganda II, namun keruntuhan terjadi pada sumbu bahan. Penambahan jumlah klos dapat memperkecil jarak antar klos sehingga sumbu bahan menjadi lebih mudah mengalami tekuk. Keruntuhan atau patah terjadi pada batang kayu utama. Daerah sambungan tidak mengalami patah sehingga dapat dikatakan aman.
4 ANALYSIS AND EXPERIMENTAL OF DOUBLE TIMBER COLUMNS ON
THE MATERIAL AXIS AND THE FREE-MATERIAL AXIS
ABSTRACT
Wood is lightweight construction materials are widely used. One of constructions made of wood that is often used is the column. The research used the double timber columns that are connected by spacer blocks and bolts. The purpose of this research was to obtain an overview bending test and its influence on the material axis and the free-material axis.
The double columns was planned 2 x (2,5 x 5 x 200) cms of major timber
dimensions which had 3 (three) variations of spacer blocks and used bolts ½” in
diameter. The double columns I had 3 (three) 2,5 x 5 x 15 cms spacer blocks. The double columns II and III had 4 (four) and 5 (five) 5 x 5 x 15 cms spacer blocks. It had hinge joint and axial loading was provided.
The results was obtained theoretically for the double columns I are Pelastic
= 540,684 kgs and = 93,425 kgs/cms2; Pcr = 1416,593 kgs and =
51,047kgs/cms2; Pultimate = 1511,882 kgs and = kgs/cms2. The
double columns II, Pelastic = 846,241 kgs and = 93,425 kgs/cms2; Pcr=
2308,473 kgs and = 92,339 kgs/cms2; Pultimate= 2327,165 kg and =
kgs/cms2. The double columns III, Pelastis = 888,070 kgs and =
93,425 kgs/cms2; Pcr = 2447,748 kgs and = 114,340kgs/cms2; Pultimate=
2470,192 kgs and = kgs/cms2. The experimental results for the double columns I are Pelastic= 1000 kgs and 40 kgs/cms2; Pcr= 2000 kgs
and 80 kgs/cms2; Pultimate= 2250 kgs and 90 kgs/cms2. The
double columns II and III, Pelastic=1250 kgs and 50 kgs/cms2; Pcr =
2400 kgs and 96 kgs/cms2, and Pcr = 2450 kgs and 98 kgs/cms2;
Pultimate = 2500 kgs and 100 kgs/cms2. The double columns I only had
buckled on the material axis. The double columns II had buckled on the material axis, then followed by the material axis, which had fracture on the free-material axis. The double columns III was same as the double columns II, but it had fracture on the material axis. Increasing the number of spacer blocks can minimize the distance between them, so that the material axis can be more easily buckled. The fracture occurred on the major timber. The areas of the connector did not have any fractures so it can be said safely.