PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MADU TERHADAP
AUTOLYTIC DEBRIDEMENT DAN KENYAMANAN
PADA KLIEN DENGAN LUKA KAKI DIABETIK
TESIS
Oleh
SUKHRI HERIANTO RITONGA
127046001 / KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MADU TERHADAP
AUTOLYTIC DEBRIDEMENT DAN KENYAMANAN
PADA KLIEN DENGAN LUKA KAKI DIABETIK
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Magister Keperawatan (M. Kep) dalam Program Studi Magister Ilmu Keperawatan
Minat Studi Keperawatan Medikal Bedah pada Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Oleh
SUKHRI HERIANTO RITONGA
127046001 / KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Telah diuji
Pada tanggal : 26 Januari 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp. KK Anggota : 1. Yesi Ariani, S. Kep, Ns, M. Kep
2. Setiawan, SKp, MNS, Ph.D
Judul Tesis : Pengaruh Pemberian Terapi Madu terhadap
Autolytic Debridement dan Kenyaman Pada Klien
dengan Luka Kaki Diabetik
Nama Mahasiswa : Sukhri Herianto Ritonga
Program Studi : Magister Ilmu Keperawatan
Minat Studi : Keperawatan Medikal Bedah
Tahun : 2015
ABSTRAK
Tingginya prevalensi diabetes mellitus (DM) memicu meningkatnya
berbagai macam penyakit penyerta, salah satunya adalah luka kaki diabetik. Luka
kaki diabetik hingga saat ini masih merupakan permasalahan yang sulit untuk
ditangani oleh tenaga medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh terapi madu terhadap autolytic debridement dan kenyamanan pada klien
dengan luka kaki diabetik. Penelitian ini dilaksanakan di Asri Wound Care Centre
Medan dan di wilayah Kota Padangsidimpuan selama 28 minggu. Desain
penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan one group pre test post
test design. Berdasarkan consecutive sampling, diambil sampel sebanyak 31 orang
dengan kriteria penderita luka kaki diabetik dengan derajat IV dan V. Autolytic
debridement dinilai dengan 2 kriteria yaitu persentase jaringan nekrotik dan jenis
jaringan nekrotik. Rata-rata persentase jaringan nekrotik sebelum intervensi 4,81
intervensi 4,13 dan menjadi 1,84 setelah intervensi. Rata-rata skala kenyamanan
sebelum intervensi adalah skala 1 dan menjadi skala 3,17 setelah intervensi. Hasil
uji T Berpasangan pada persentase jaringan nekrotik dan pada jenis jaringan
nekrotik masing-masing menunjukkan nilai p value 0,000. Peneliti menyimpulkan
bahwa terapi madu berpengaruh secara signifikan pada autolytic debridement baik
itu berdasarkan persentase jaringan nekrotik dan juga jenis jaringan nekrotik.
Hasil uji T Berpasangan pada kenyamanan menunjukkan nilai 0,000 sehingga
peneliti menyimpulkan terapi madu berpengaruh secara signifikan pada terhadap
kenyamanan. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan agar di pelayanan
kesehatan mengambil kebijakan yang mengakomodasi penggunaan madu sebagai
alternatif topical terapi dalam perawatan luka kaki diabetik.
Thesis Title : The Influence of Giving Honey Therapy on Autolytic Debridement and Comfort in Clients
with Diabetic Leg Wound
Name : Sukhri Herianto Ritonga Study Program : Master of Nursing
Field of Specialization : Medical-Surgical Nursing Year : 2015
ABSTRACT
High prevalence of diabetes mellitus (DM) triggers the increase in various
kinds of diseases, and one of them is diabetic leg wound which is still a difficult
problem to be solved by medical personnel. The objective of the research was to
find out the influence of honey therapy on autolytic debridement and comfort in
clients with diabetic leg wound. The research was conducted at Asri Wound Care
Centre, Medan, and at Padangsidempuan within 28 weeks. It was a quasi
experiment with one group pre-test post-test design. The samples were 31
respondents, taken by using consecutive sampling technique with the criteria of
diabetic leg wound patients. Autolytic debridement was valued in two criteria:
necrotic tissues and type of necrotic tissues. The average percentage of necrotic
tissues before intervention was 8.41 and after intervention was 1.97. The average
type of necrotic tissues before intervention was 4.13 and after intervention was
intervention was scale 3.17. The result of paired t-test on the percentage of
necrotic tissues and type of necrotic tissues was p-value 0.000 respectively. The
conclusion was that honey therapy had significant influence on autolytic
debridement, based on the percentage of necrotic tissues and on the percentage of
type of necrotic tissues. The result of paired t-test on comfort showed the value of
0.000 which indicated that honey therapy had significant influence on comfort. It
is recommended that health care providers make a policy which recommends the
use of honey as an alternative therapy in diabetic leg wound care.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun tesis dengan judul “Pengaruh pemberian
terapi madu terhadap autolytic debridement dan kenyamanan pada klien dengan
luka kaki diabetik”, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister
Keperawatan di Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
Dalam proses penyusunan tesis ini penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak baik itu bantuan moril maupun materil. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tidak terhingga kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Setiawan, S.Kp., MNS, Ph.D selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp. KK selaku Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan saran, masukan, dan bimbingannya
kepada penulis dengan wejangan-wejangannya yang terus memotivasi penulis.
4. Yesi Ariani, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Pembimbing II yang telah berkenan
mencurahkan perhatiannya dalam memberikan masukan dan bimbingannya.
5. Ibunda tercinta yang selalu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis.
6. Istri dan buah hati tercinta, terima kasih telah memberi semangat sehingga penulis
7. Dosen Fakultas Keperawatan yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu,
terima kasih atas ilmunya, semangat, dan inspirasinya.
8. Ketua Yayasan STIKes Aufa Royhan Padangsidimpuan yang telah membantu
secara moral dan materil untuk menyelesaikan tesis ini.
Penulis sadar tesis ini masih banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan selanjutnya. Akhirnya penulis mempersembahkan tesis ini dengan
harapan semoga bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelayanan keperawatan,
Amin.
Medan, 26 Januari 2015 Penulis
RIWAYAT HIDUP
Nama : Sukhri Herianto Ritonga
Tempat dan Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 29 Juni 1988
Alamat : Jalan Sarasi, Sarasi 6 No. 3 Kel. Tano Bato Kec
Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan
No. Telp / HP : 0812 7062 3415
Riwayat Pendidikan:
Jenjang Pendidikan Nama Institusi Tahun Lulus
SD SDN 26 Padangsidimpuan 2001
SLTP SLTP Swasta Nurul Ilmi Padangsidimpuan 2004
SMA SMA Swasta Nurul Ilmi Padangsidimpuan 2007
Sarjana Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau
2011
Ners Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau.
2012
Riwayat Pekerjaan:
Bekerja sebagai Staf Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aufa
Kegiatan Akademik Selama Studi
Peserta Seminar Awal Tahun” Caring dalam perawatan luka”, 1 Januari 2013
Peserta Pelatihan Perawatan Luka dasar “Certified Wound Care Clinician
Associate” Angkatan ke-2, 13-16 Maret 2013
Peserta Seminar Keperawatan Nursing Leadership Menyongsong ASEAN
Community 2015, 30 Januari 2013
Peserta Medan International Nursing Conference “The Application of Nursing
Education Advanced Research and Clinical Practice, 1-2 April 2013
Peserta Seminar dan Workshop Diagnostic Reasoning NANDA dan ISDA Basic,
DAFTAR ISI
2.2 Proses Penyembuhan Luka... 8
2.3 Luka Kaki Diabetik... 12
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 48
3.3 Populasi dan Sampel... 49
3.4 Metode Pengumpulan Data... 50
3.5 Variabel dan Definisi Operasional... 53
3.6 Metode Pengukuran... 53
3.7 Metode Analisa Data... 55
3.8 Pertimbangan Etik... 55
BAB 4 HASIL PENELITIAN……….... 58
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……....………. 58
Kenyamanan……… 66
BAB 5 PEMBAHASAN……… 68
`5.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian……….. 68
5.2 Keterbatasan Penelitian………. 79
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……….. 80
6.1 Kesimpulan……… 80
6.2 Saran……….. 81
DAFTAR PUSTAKA... 83
DAFTAR TABEL
Wound bed preparation sesuai dengan prinsip TIME...
Pemilihan tipe dan metode debridement...
Definisi operasional...
Verbal rating comfort scale...
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin...
Distribusi subjek penelitian menurut usia...
Distribusi subjek penelitian berdasarkan kadar gula darah....
Distribusi subjek penelitian berdasarkan indeks massa tubuh
Distribusi subjek penelitian menurut lama terjadinya luka...
Distribusi subjek penelitian menurut stadium luka...
Distribusi subjek penelitian menurut luas luka...
Distribusi subjek penelitian berdasarkan persentase jaringan nekrotik sebelum intervensi dan setelah intervensi...
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis jaringan nekrotik sebelum intervensi dan setelah intervensi...
Distribusi subjek penelitian berdasarkan skala kenyamanan sebelum intervensi dan setelah intervensi...
Pengaruh madu terhadap autolytic debridement berdasarkan persentase jaringan nekrotik...
Pengaruh madu terhadap autolytic debridement berdasarkan jenis jaringan nekrotik...
Pengaruh madu terhadap kenyamanan...
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 3.1
Conceptual framework comfort theory...
Aplikasi comfort theory pada perawatan luka dengan madu...
Kerangka konsep...
Alur pelaksanaan penelitian...
46
47
47
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian...
a. Lembar observasi...
b. Lembar persetujuan (informed concent)...
c. Standar prosedur operasional perawatan luka kaki diabetik dengan
madu...
d. Lembar hasil uji madu...
e. Lembar penjelasan calon responden...
Lampiran 2 Izin Penelitian...
a. Surat Pengambilan Data dari Dekan Fakultas Keperawatan...
b. Surat Persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
Keperawatan USU...