• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Terapi Madu terhadap Autolytic Debridement dan Kenyaman Pada Klien dengan Luka Kaki Diabetik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Terapi Madu terhadap Autolytic Debridement dan Kenyaman Pada Klien dengan Luka Kaki Diabetik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

(2)

LEMBAR OBSERVASI

2. Riwayat penyakit diabetes mellitus =

3. Riwayat penyakit lainnya =

(3)

b. Panjang x lebar 4 s.d 16 cm²

c. Panjang x lebar 16,1 s.d 36 cm²

d. Panjang x lebar 36,1 s.d 80 cm²

e. Panjang x lebar > 80 cm²

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda silang (x) pada kotak kosong sesuai dengan hasil inspeksi pada luka

(4)

VERBAL RATING COMFORT SCALE

Petunjuk: Isilah nilai kenyamanan anda dari 0 sampai 10, dengan menggunakan

skala di bawah ini.

Skala Jumlah nilai kenyamanan yang anda alami

Isi tanda silang (X) pada kotak

sekarang

Hari 1 Hari 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Hari 11 Hari 13

10 Kenyamanan tertinggi 9 Kenyamanan sangat

tinggi

8 Kenyamanan diantara sangat tinggi dan cukup tinggi

7 Kenyamanan cukup tinggi

6 Kenyamanan diantara cukup tinggi dan sedang

5 Kenyamanan sedang 4 Kenyamanan diantara

sedang dan kurang 3 Kenyamanan kurang 2 Kenyamanan diantara

(5)

SURAT PERNYATAAN

UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama :

Umur :

Alamat:

Setelah mendapatkan penjelasan dan saya memahami sepenuhnya tentang

penelitian,

Judul Penelitian :PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MADU

TERHADAP AUTOLYTIC DEBRIDEMENT PADA LUKA KAKI DIABETIK

Nama Peneliti : Sukhri Herianto Ritonga

Lokasi Penelitian : Asri Wound Care Clinic (AWCC) Medan

Dengan ini, saya menyatakan bersedia mengikuti penelitian tersebut secara

sukarela. Saya berhak mengundurkan diri kapan saja bila saya merasa dirugikan

atas penelitian ini

Medan, Juni 2014

Responden

(6)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN LUKA KAKI

DIABETIK DENGAN MADU

A. Persiapan Alat dan Bahan

1. Madu yang diproduksi oleh PT. Madu Sumbawa Alami.

2. Gauze atau kassa merk SNA Medika.

3. Fixomul transparant

4. Gunting verband

5. Cotton swab

6. Cairan Na Cl 0,9%

7. Lembar observasi outcome measure 8. Lembar isian verbal rating comfort scale 9. Kamera merk Nikon IP 3000.

10.Handscoon

11.Alat test glukosa merek easy touch ® GCU Model ET-301 12.Meteran wound tool

13.Spidol warna hitam dan biru 14.Plastik transparan

15.Becker glass 16.Waskom

17.Tempat sampah plastik hitam B. Pelaksanaan

1. Posisikan pasien dengan tepat.

2. Sebelum melakukan perawatan luka, peneliti meminta pasien terlebih dahulu untuk menyebutkan skor tingkat kenyamanan yang sedang dirasakan saat ini.

3. Pasien bisa memilih angka 0 hingga angka 10.

4. Pasien bisa memilih angka 0 bila tidak nyaman, bila angkanya semakin tinggi maka tingkat kenyamanan juga semakin tinggi dan angka 10 bila kenyamanan sangat tinggi.

5. Selanjutnya peneliti memasukkan angka yang disebutkan pasien pada lembar verbal rating comfort scale.

6. Lepaskan balutan lama pasien.

7. Cuci luka menggunakan air bersih dengan teknik swabbing 8. Rendam luka pasien menggunakan air bersih.

9. Foto luka.

10.Ukur persentase jaringan eskar pada luka.

(7)

12.Gambarlah tepi luka menggunakan pulpen warna biru

13.Gambarlah batas jaringan nekrotik menggunakan pulpen warna hitam

14.Angkatlah plastik transparan steril tersebut dari atas permukaan luka

15.Arsirlah seluruh batas jaringan nekrotik tersebut menggunakan pulpen warna hitam

16.Ukurlah panjang dan lebar permukaan luka dengan greatest length

by greatest width method. Selanjutnya kalikan lah panjang dan

lebar tersebut untuk memperoleh luas luka.

17.Ukurlah panjang dan lebar jaringan eskar dengan greatest length

by greatest width method. Selanjutnya kalikan lah panjang dan

lebar tersebut untuk memperoleh luas jaringan nekrotik.

18.Untuk memperoleh persentase jaringan eskar gunakan rumus berikut:

�����������������

����������������� � 100

19.Identifikasi reaksi alergi pasien terhadap madu

20.Oleskan madu 2 ml (diukur dengan becker glass) pada luka, kemudian dibiarkan selama 3 sampai 5 menit.

21.Jika ditemukan tanda-tanda alergi seperti: nyeri, panas, kemerahan dan gatal, maka penelitian akan dihentikan.

22.Bila tanda-tanda alergi tersebut terjadi, irigasilah luka pasien dengan cairan Na Cl 0,9%

23.Persiapan pemakaian madu dengan cara: madu sebanyak 20 ml dioleskan pada gauze 10 cm x 10 cm, madu sebanyak 10 ml dioleskan pada gauze 5 cm x 5 cm, madu sebanyak 5 ml dioleskan pada gauze 2,5 cm x 2,5 cm, madu sebanyak 2 ml dioleskan pada gauze 1 cm x 1 cm.

24.Tempelkan gauze tersebut pada luka hingga permukaan luka tertutup seluruhnya.

25.Tempelkan gauze 3 lapis diatas gauze tersebut.

26.Tempelkan fixomul transparent diatas gauze, pastikan semua tepi luka tertutup dengan baik

(8)
(9)
(10)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Selamat pagi/siang/malam Kakak/Abang/Bapak/Ibu, perkenalkan nama

saya Sukhri Herianto Ritonga mahasiswa dari Program Studi S2 Magister

Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang akan

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh pemberian terapi madu terhadap

autolytic debridement dan kenyamanan pada klien dengan luka kaki diabetik”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh dari

madu terhadap terjadinya autolytic debridement pada luka kaki diabetik yang pada

akhirnya akan memberikan kesembuhan terhadap luka kaki diabetik tersebut.

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan alternatif balutan perawatan luka

yang relatif lebih murah dan mudah diperoleh. Saya memilih

Kakak/Abang/Bapak/Ibu berdasarkan ciri-ciri yang cocok dengan sampel dalam

penelitian saya ini. Adapun ciri-ciri yang saya maksud adalah saudara merupakan

penderita luka kaki diabetik dengan derajat 4 dan 5, luka kaki diabetic dengan

keropeng hitam minimal 50 % dan bersedia menjadi responden.

Penelitan ini akan memakan waktu 14 hari dimana pada hari ke-1 saya

akan membuka balutan pada luka kakak/abang/bapak/ibu selanjutnya akan dinilai

berdasarkan alat ukur yang saya gunakan. Selanjutnya luka pada kaki

Kakak/Abang/Bapak/Ibu akan saya bersihkan dan akan saya rawat dengan

menggunakan madu yang telah teruji Standar Nasional Indonesia. Hal ini akan

saya lakuk an tiap 3 hari hingga hari ke 14.

Penelitian ini memiliki resiko yang sangat kecil berdasarkan pendapat ahli

(11)

mungkin terjadi adalah reaksi alergi. Namun, untuk meminimalkan resiko

tersebut, maka sebelum dilakukan perawatan luka menggunakan madu, responden

akan test alergi dulu. Resiko lainnya adalah rasa nyeri. Apabila muncul rasa nyeri

maka balutan akan segera dibuka dan diirigasi dengan cairan Na CL 0,9 %.

Resiko terakhir adalah munculnya nyeri, namun pada lebih dari 2000 percobaan,

hal ini tidak pernah terjadi. Bila Kakak/ Abang/Ibu/Bapak bersedia jadi

responden, maka saya persilahkan untuk mengisi lembar persetujuan.

Selama penelitian ini biaya semuanya digratiskan dan akan saya berikan

kenang-kenangan di hari terakhir penelitian. Ketika penelitian telah selesai, maka

Kakak/Abang/Ibu/Bapak akan kembali mengikuti program perawatan luka sesuai

standar yang ada di klinik ini. Penelitian ini tidak bersifat memaksa, jadi bila

Kakak/Abang/Ibu/Bapak ingin berhenti sewaktu penelitian berjalan kami

persilahkan. Bila sewaktu penelitian terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kepada

responden saya persilahkan untuk menghubungi saya di 0812 7062 3415 atau

langsung saja datang ke AWCC Medan.

Demikianlah penjelasan penelitian ini dibuat, Saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

(12)
(13)
(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

manusia untuk hal tersebut, dimana para pekerja akan membantu menarik hasil ekstrusi tersebut sehingga menghasilkan aluminium profil yang sepanjang ±15 meter, dari hasil

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil dari proses penelitian saya yang telah dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian yang benar

Mereka mampu berinteraksi dengan sangat baik dengan teknologi digital seperti internet, video games , dan computer games (Selwyn, 2009). Anak sebagai pengguna aplikasi

Dapat ditarik kesimpul an bahwa anak “Setuju” lingkungan keluarga menjadi penyebab anak tidak ingin melanjutkan sekolah lagi dilihat dari frekuensi jawaban orang tua sebagian

Finite state automata dapat digunakan untuk membuat model Non-Deterministic Finite Automata (NDFA), sehingga dapat mendeteksi keadaan yang tidak normal atau malfungsi

The UPSR Science Practical Work Assessment (UPSR PEKA) is a school based assessment that is implemented at school level as part of teaching and learning process.. UPSR PEKA

Tingkat kemandirian dalam penelitian ini merupakan salah satu dari 5 dimensi dari potensi yang hilang pada responden berdasarkan HRQOL disebabkan oleh kanker payudara

Hasil analisis biaya menunjukkan bahwa jenis perkerasan dengan initial cost terendah adalah perkerasan paving block. Hal inilah yang mungkin dijadikan pertimbangan oleh