• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Trainer Kendali Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali PID dan GUI Matlab T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Trainer Kendali Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali PID dan GUI Matlab T1 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERANCANGAN ALAT

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta

perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan GUI

matlab.

3.1. Gambaran Alat

Alat yang akan direalisasikan dalam skripsi ini adalah sebuah trainer kendali kecepatan

motor DC menggunakan kendali PID dan GUI matlab. Trainer tersebut berbentuk kotak (box)

yang berukuran (43×31×15)cm. Dalam box trainer tersebut terdapat 4 potensiometer sebagai

pengatur setpoint, Kp, Ki, dan Kd. Selain potensiometer terdapat saklar on / off trainer, switch

open-loop / closed-loop beserta alur rangkaian open-loop dan closed-loop. Untuk menghubungkan box

ke motor DC digunakan DB9, sedangkan untuk menghubungakan dengan komputer supaya dapat

tertampil di user interface GUI matlab digunakan USB. Nilai setpoint digunakan untuk mengatur

kecepatan motor DC dalam rpm. Switch pada box digunakan untuk menentukan kondisi yang

diinginkan open-loop / closed-loop. User interface akan menampilkan nilai dari setpoint, Kp, Ki,

Kd, parameter error, nilai aktual, maksimum overshoot,settling time, serta rise time.

Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan Alat

Pada Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram keseluruhan yang dirancang. Terdapat

(2)

3.2. Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras

Pada bagian tersebut akan diuraikan dari perancangan hingga realisasi perangkat keras.

Perancangan perangkat keras meliputi realisasi alat modult mekanik, elektronik maupun controller.

3.2.1. Perangkat Keras Modul Mekanik

3.2.1.1. Box Trainer

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan modul mekanik. Akan ditampilkan

bagian-bagian pada tiap komponen yang terdapat pada modul mekanik. Rancangan desain

tampak dari depan sehingga dapat mengetahui fitur maupun bagiannya.

Gambar 3.2. Tampilan Alat Box Trainer

Berikut fungsi masing-masing bagian pada bagian modul mekanik:

1. Setpoint digunakan untuk mengatur besar kecepatan (rpm) yang diinginkan.

2. Kp untuk mengatur besar nilai propotional.

3. Ki untuk mengatur besar nilai integral.

4. Kd untuk mengatur besar nilai derivative.

(3)

6. Power untuk menghidupkan box trainer.

7. DB9 digunakan untuk menghubungkan motor dengan box trainer.

8. Kabel USB digunakan untuk menghubungkan mikrokontroller dengan pc untuk

komunikasi serial.

3.2.1.2. Motor DC Pololu with Rotary Encoder

Motor DC pada perancangan terlatak pada didalam box motor. Box motor tersebut

berukuran 4.5cm × 7cm × 9cm sehingga dapat disimpan pada ruang kosong yang telah disedikan

pada box trainer dikanan pojok bawah. Kemudian terdapat kabel DB9 pada motor sepanjang 32cm

yang akan terhubung dengan DB9 pada box trainer.

Gambar 3.3. Box Motor DC

3.2.2. Perangkat Keras Modul Elektronik

Pada bagian ini akan dijelaskan penggunaan modul elektronik yang digunakan dalam

skripsi ini.

3.2.2.1. Pengendali Utama

Bagian pada pengendali utama yaitu mikrokontroller sebagai pusat pengolahan data dan

(4)

tersebut adalah sebagai pusat pengolahan nilai. Seperti mengatur nilai setpoint, Kp, Ki, Kd,

membaca kondisi PID on atau off, maupun menerima inputan dari nilai rotary encoder pada motor

DC. Serta Arduino berfungsi sebagai komunikasi serial ke pc untuk ditampilkan dalam user

interface.

Gambar 3.4. Skema Perancangan Alat

Tabel 3.1 Konfigurasi penggunaan Arduino UNO

3.2.2.2. Sensor Rotary Encoder

Sensor rotary encoder merupakan sensor dengan hall effect. Sensor tersebut menjadi satu

dengan motor pololu yang digunakan. Fungsi dari sensor tersebut adalah sebagai penghitung

kecepatan motor pololu yang tentunya sudah diprogram agar perhitungan nilai rpm dapat

PORTA.0 POTENSIO 5K untuk SETPOINT

PORT A1 POTENSIO 5K untuk Kp

PORT A2 POTENSIO 5K untuk Ki

PORT A3 POTENSIO 5K untuk Kd

PORT D2 ENCODER A

PORT D3 ENCODER B

PORT D6 E1 DRIVER MOTOR

PORT D7 M1 DRIVER MOTOR

(5)

terdeteksi dengan benar. Untuk menguji akurasi rotary encoder, maka digunakan tachometer

digital Lutron DT-1236L.

Gambar 3.5 Sensor Rotary Encoder

Merah = Motor power ke driver motor M1(+)

Hitam = Motor power ke driver motor M1(-)

Hijau = Encoder GND Arduino

Biru = Encoder VCC 5V Arduino

Kuning = Encoder A ke pin Arduino D2

Putih = Encoder B ke pin Arduino D3

3.1. Perancangan dan Realisasi Perangkat Lunak

Pada perancangan perangkat lunak ini terdapat dua bagian yaitu pada mikrokontroller dan

user interface.

3.1.1. Perangkat Lunak mikrokontroller

Perangkat lunak mikrokontroller berfungsi untuk pengolahan data. Dan pada bagian ini

akan dijelaskan percancacngan mikrokontroller dalam skripsi ini. Terdapat bagian sebagai

controller, bagian pengiriman data ke user interface, dan bagian penerimaan data dari sensor

(6)

Gambar 3.6. Diagram alir Sistem pada Microcontroller

Berikut adalah penjelasan dari diagram alir tersebut:

 Mengaktifkan perangkat keras box trainer sehingga pengendali utama

mikrokontroller aktif dan user interface GUI matlab maka akan terkoneksi dengan

trainer.

 Kita mengatur dahulu Setpoint kemudian terdapat switch open-loop dan closed-loop.

 Ketika kondisi open-loop maka GUI matlab menerima inputan dari motor nilai rpm dan menghitung error.

 Untuk kondisi closed-loop maka kita dapat mengatur terlebih dahulu nilai Kp, Ki,

Kdmelalui potentiometer pada trainer kemudian kita jalankan pada GUI matlab.

(7)

digunakan untuk menghitung MV, sehingga didapatkan MV = (Kp x error) + (Ki

x sum of error) + (Kd x (error last error)) [4].

 Nilai MV yang didapatkan kemudian digunakan untuk mengatur pulsa input motor DC yang akan mengatur kecepatan motor DC.

3.1.2. User Interface GUI Matlab R2015a

Pengendali Motor DC akan dilengkapi dengan program user interface berupa GUI Matlab.

Dalam user interface tersebut digunakan untuk menampilkan nilai dari setpoint, Kp, Ki, dan Kd,

error, rise time, maximum OS dan settling time. Selain itu terdapat grafik kecepatan aktual dan

nilai setpoint [5]. Berikut merupakan tampilan user interface yang digunakan:

Gambar 3.7 Tampilan User Interface GUI Matlab

Pada Gambar 3.6 menunjukkan user interface yang akan digunakan. User interface

tersebut dapat menampilkan nilai-nilai dari setpoint, Kp, Ki, Kd yang diubah melalui potentiometer

yang terdapat pada box trainer. Kemudian grafik akan menampilkan kecepatan aktual serta nilai

Gambar

Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan Alat
Gambar 3.2. Tampilan Alat Box Trainer
Gambar 3.3. Box Motor DC
Gambar 3.4. Skema Perancangan Alat
+4

Referensi

Dokumen terkait

Terjadinya pengaruh yang berbeda terhadap jumlah buah sisa disebabkan pada dosis yang tepat NPK Grower dapat memenuhi kebutuhan hara makro dan mikro yang dibutuhkan

ANALISIS PERCAKAPAN PADA INTERAKSI FRONT OFFICE DENGAN PASIEN DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI REKAM MEDIK RSGM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

In our model, transparent policies enable the private sector to adopt correctly speci fi ed models of in fl ation and output while intransparent policies do not.. In the former case,

Penelitian [1] penggunaan sistem informasi geografis dalam memetakan komoditi apa saja yang terdapat pada masing-masing daerah yang dipilih dan telah berhasil

– The role of publishing official Central Bank the forecasts can be that they convey to the private sector the basis of future monetary policy, in particular the Central Bank’s view

Hasil pengamatan terhadap umur panen setelah dilakukan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara ethrel dengan pupuk NPK tidak memberikan pengaruh yang nyata

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Humaniora (M.Hum.) pada Program Studi Linguistik.. © Lia Meirina Widianti 2016

truthful communication because the central bank is publishing its actual estimation of the implicit target for the next period, it is not equivalent to full transparency because