• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kadar Residu Pestisida Asefat Pada Biji Kakao dan Biji Cengkeh Menggunakan Kromatografi Gas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kadar Residu Pestisida Asefat Pada Biji Kakao dan Biji Cengkeh Menggunakan Kromatografi Gas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kakao dan cengkeh merupakan komoditas pertanian yang berperan penting bagi perekonomian Indonesia. Komoditas ini banyak digunakan di bidang industri pangan, kakao digunakan sebagai bahan pembuatan makanan cokelat sedangkan

cengkeh digunakan sebagai bahan pembuatan rokok keretek.

Dalam budidaya kakao dan cengkeh terdapat masalah yang harus diatasi

petani yaitu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang dikenal sebagai hama tanaman dan penyakit tanaman. Beberapa jenis hama yang merupakan hama utama pada tanaman kakao yaitu penggerek buah kakao (Conopomorpha

cramerella Snellen), kepik pengisap buah (Helopeltis antonii Sign.), penggerek batang atau cabang (Zeuzera coffeae). Selain hama utama tersebut, masih

dijumpai hama lainnya, seperti tikus, tupai, dan babi hutan. Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman cengkeh yaitu rayap (Rhino termitidae), kutu daun (Coccus viridis), penggerek batang (Nothopeus fasciatipennis dan N. hemipterus).

Hama dan penyakit pada tanaman kakao dan cengkeh bisa mempengaruhi pertumbuhan, menurunkan produksi, atau bahkan mengakibatkan kematian.

Dalam upaya untuk memperkecil kerugian ekonomi usaha tani kakao dan cengkeh, pada umumnya petani menggunakan pestisida.

(2)

Salah satu pestisida yang digunakan pada tanaman kakao dan cengkeh yaitu asefat. Asefat digunakan untuk mengendalikan hama penggerek batang cengkeh (Nothopeus fasciatipennis), hama penggerek batang kakao (Helopeltis

antonii Sign.). Pestisida merupakan campuran bahan kimia yang mampu membunuh serangga (insektisida), jamur (fungisida), bakteri (bakterisida), mamalia pengerat (Rodentisida), gulma (herbisida). Pestisida sangat efektif

bekerja dalam waktu singkat, sehingga dapat menurunkan populasi hama. Namun karena bersifat bioaktif, maka pestisida tetap merupakan racun. Setiap racun

mengandung risiko (bahaya) dalam penggunaannya, baik risiko bagi manusia maupun lingkungan. Risiko bagi konsumen adalah keracunan residu (sisa-sisa) pestisida yang terdapat dalam tanaman tersebut.

Untuk semua bahan yang pemakaiannya berinteraksi dengan pestisida, diharapkan kandungan residu pestisida tersebut dibawah ambang batas yang telah

ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pertanian No.24/Permentan/SR. 140/4/2011. Atas dasar ini merupakan hal yang perlu diteliti kadar residu pestisida tersebut. Salah satu cara untuk menentukan kadar residu pestisida dengan menggunakan

alat kromatografi gas. Komponen akan dipisahkan didalam kolom dan dideteksi oleh detektor yang kemudian tercatat pada recorder dan hasil keluarannya berupa

kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh, dapat ditentukan kadar residu pestisida secara kuantitatif.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis mengambi judul karya

ilmiah: “ANALISIS KADAR RESIDU PESTISIDA ASEFAT PADA BIJI KAKAO DAN BIJI CENGKEH MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS’’.

(3)

1.2. Permasalahan

a. Berapakah kadar residu pestisida asefat pada biji kakao dan biji cengkeh ?

b. Apakah kadar residu pestisida asefat pada biji kakao dan biji cengkeh

memenuhi syarat batas kadar residu pestisida yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pertanian No. 24/Permentan/SR. 140/4/2011 ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui berapa kadar residu pestisida asefat pada biji kakao

dan biji cengkeh

2. Untuk mengetahui apakah residu pestisida asefat pada biji kakao dan biji cengkeh memenuhi syarat batas residu pestisida yang telah ditetapkan oleh

Peraturan Menteri Pertanian No.24/Permentan/SR. 140/4/2011

1.4. Manfaat

1. Dapat mengetahui berapa kadar residu pestisida asefat pada biji kakao dan biji cengkeh

2. Dapat mengetahui apakah residu pestisida asefat pada biji kakao dan biji cengkeh memenuhi syarat batas residu pestisida yang telah ditetapkan

oleh Peraturan Menteri Pertanian No.24/Permentan/SR. 140/4/2011

3. Dapat mengetahui kadar residu pestisida asefat pada biji kakao dan biji

cengkeh dengan menggunakan kromatografi gas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan Statistical Package For Social Science (SPSS). Hasil penelitian membuktikan bahwa 1)

9.7.1 The certification body may re-issue a certificate that has expired, based on the re- evaluation of the certificate holder's compliance with all relevant aspects

Bentuk yang bisa dikategorikan kekerasan gender antara lain : (a) pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk perkosaan dalam perkawinan; (b) tindakan pemukulan dan serangan fisik; (c)

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Teknik Universitas

[r]

Perancangan jaringan komputer ini dibuat suatu jaringan komputer yang luas (Wide Area Network), yang menggunakan alternatif media transmisi yang efisien dan efektif sehingga dapat

bahwa berdasarkan ketentuan pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja