• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemasaran Kecambah Kelapa Sawit Melalui Program Sawit Rakyat (PROWITRA) Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan) (Studi Kasus PROWITRA di Kab. Batanghari Prop. Jambi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemasaran Kecambah Kelapa Sawit Melalui Program Sawit Rakyat (PROWITRA) Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan) (Studi Kasus PROWITRA di Kab. Batanghari Prop. Jambi)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Teori Pemasaran

Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai

kebutuhan atau keinginan yang mungkin ingin dan mampu terlibat dalam pertukaran

untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan (Kotler, 2002).

Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media

untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat- alat

tersebut membentuk suatu bauran pemasaran.

Kotler dan Amstrong (2008), menyatakan bahwa “Pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka inginkan dan butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran barang dan nilai

dengan pihak lain”.

Stanton (1996), menyatakan bahwa, “ Pemasaran adalah suatu sistem total

dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan

keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Boone and Kurtz (2000), mendefinisikan “Pemasaran adalah suatu aktivitas

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang ada melalui pencipataan proses

pertukaran yang saling menguntungkan. Aktivitas pemasaran tersebut antara lain

(2)

12 pelayanan, membuat strategi pemasaran, riset pemasaran, sistem informasi

pemasaran dan lain- lain yang terkait dengan pemasaran.”

Alternatif konsep pemasaran yang akan diterapkan dalam lingkungan

pemasaran guna melayani kepuasan yang diinginkan oleh konsumen, akan

mendorong pemasar untuk mempelajari kekuatan dan perubahan-perubahan

lingkungan pemasaran agar dapat memanfaatkan peluang pemasaran secara optimal,

dan dapat menghindari ancaman bagi perusahaan.

Selanjutnya untuk mengemukakan kunci sukses perusahaan ditentukan oleh

kemampuannya untuk dapat melakukan adaptasi pada saat yang tepat terhadap

lingkungan pasar yang kompleks dan selalu berubah-ubah. Perubahan- perubahan

kekuatan lingkungan pemasaran dapat memberikan peluang atau ancaman bagi

perusahaan.

Guna melakukan adaptasi secara tepat terhadap lingkungan pasar, tugas

pemasar dalam penganalisaan lingkungan pemasaran ialah mempelajari karakteristik

kekuatan-kekuatan lingkungan pasar, sehingga alternatif program pengembangan

pasar dapat disesuaikan dengan kemampuan perusahaan secara optimal dengan

sumberdaya yang dimilikinya. Keberhasilan suatu perusahaan yang beroperasi

dipasar turut dipengaruhi oleh cara penyesuaian yang dapat dikuasai (bauran

pemasaran) terhadap iklim perdagangan.

Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai, dari identifikasi

kebutuhan konsumen yang perlu pemuasan, penentuan produk yang akan

ditawarkan, penentuan harga, penentuan cara berpromosi dan penyaluran produk

tersebut kepada konsumen. Kegiatan ini disebut dengan marketing mix.

(3)

Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran (Kotler:1990)

a. Berorientasi pada konsumen: Kebutuhan apa yang akan dipenuhi, kelompok

pembeli yang akan dijadikan sasaran, perumusan program pemasaran,

perilaku yang berkaitan dengan kebutuhan dan strategi yang digunakan

berkaitan dengan harga, kualitas, bentuk yang harus didasarkan pada

kebutuhan konsumen.

b. Penyusunan kegiatan pemasaran yang integral: yaitu melakukan kegiatan

pemasaran secara terintegrasi demi kepuasan konsumen. Dengan demikian

harus ada penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran

distribusi dan promosi guna menciptakan hubungan pertukaran yang kuat

dengan konsumen.

c. Kepuasan konsumen; kepuasan konsumen dapat dibina melalui

perancanangan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu kombinasi

keseimbangan antara nilai produk bagi konsumen, harga yang harus dibayar

oleh konsumen, ketersediaan produk yang mudah dicapai oleh konsumen dan

promosi yang memberikan informasi yang menguntungkan bagi konsumen.

Kotler (2000) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain.

2.2 Sistem Pemasaran

Menurut Purcell, 1977 sistem pemasaran adalah kumpulan tahapan kegiatan

(4)

14 kesatuan dari produsen ke konsumen. Dalam sistem pemasaran terdapat tiga sistem,

yaitu sistem komunikasi (communication system), sistem teknis (technical system)

dan sistem kekuatan (power system).

Communication system adalah sesuatu yang bergerak, berkelanjutan dan

sangat berpotensi untuk mengontrol tingkah laku dalam pembuatan keputusan

didalam sistem pemasaran. Communication System terdiri dari interface yang terjadi

pada saat beberapa pelaku pemasaran berhadapan dengan pelaku pemasaran yang

lain dan interstage yaitu jumlah tahapan pelaku pemasaran dalam sistem pemasaran.

Power system yaitu kekuatan yang menghubungkan antar pelaku pemasaran dan

terjadi pada saat pertukaran dirundingkan. Seorang pelaku dapat memiliki kekuatan

tawar- menawar yang lebih tinggi dibandingkan dengan pelaku pemasaran yang lain

sehingga dapat mempengaruhi kegiatan pertukaran yang terjadi. Technical System

adalah sistem input dan output dalam setiap interstage disepanjang sistem

pemasaran suatu komoditi.

Pengertian pemasaran hasil pertanian juga diturunkan dari pengertian

pemsaran diatas, yang diterapkan kepada barang-barang input dan output pertanian.

Defenisi pemasaran menurut Limbong dan Sitorus (1987), mencakup segala

kegiatan dan usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari

barang-barang hasil pertanian dan kebutuhan usaha pertanian dari produsen ke

konsumen, termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang mengahasilkan

perubahan bentuk dari barang yang dimaksud untuk lebih memudahkan

penyalurannya dan memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumennya.

(5)

Ditinjau dari segi ekonomi, kegiatan pemasaran merupakan kegiatan

produktif karena memberikan kegunaan benda, waktu, tempat dan hak milik

(Limbong dan Sitorus, 1987)

2.3 Lembaga Pemasaran

Lembaga pemasaran merupakan badan-badan atau lembaga yang berusaha

dalam bidang pemasaran, menggerakkan barang dari produsen sampai konsumen

melalui penjualan (Limbong dan Sitorus, 1987). Lembaga pemasaran pada dasarnya

harus berfungsi dalam memberikan pelayanan kepada pembeli maupun komoditas

itu sendiri, arus barang yang melalui lembaga-lembaga yang menjadi perantara akan

membentuk saluran pemasaran. Perantara memperlancar arus barang dan jasa untuk

menjembatani kesenjangan antara mereka yang diminta oleh konsumen dengan

keanekaragaman yang ditawarkan produsen.

Pentingnya perantara tersebut karena tidak semua informasi pasar tidak

diketahui produsen dan meningkatnya biaya distribusi sehingga lebih

menguntungkan jika menggunakan jasa penyalur.

2.4 Saluran Pemasaran

Menurut Kotler (2002), saluran pemasaran adalah serangkaian lembaga yang

melakukan semua fungsi yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status

kepemilikannya dari produsen ke konsumen. Produsen memiliki peranan utama

dalam menghasilkan barang-barang dan sering melakukan sebagian kegiatan

pemasaran, sementara itu pedagang menyalurkan komoditas dalam waktu, tempat

dan bentuk yang diinginkan konsumen. Hal ini berarti bahwa saluran pemasaran

yang berbeda akan memberikan keuntungan pula kepada masing-masing lembaga

(6)

16 Saluran pemasaran dari suatu komoditas perlu diketahui untuk menentukan

jalur mana yang lebih efisien dari semua kemungkinan jalur-jalur yang dapat

ditempuh. Selain itu saluran pemasaran dapat mempermudah dalam mencari

besarnya marjin yang diterima tiap lembaga yang terlibat.

Saluran pemasaran terdiri dari serangkaian lembaga pemasaran atau

perantara yang akan memperlancar kegiatan pemasaran dari tingkat produsen sampai

tingkat konsumen. Tiap perantara yang melakukan tugas membawa produk dan

kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir merupakan satu tingkat saluran.

Saluran nol-tingkat (saluran pemasaran-langsung) terdiri dari produsen yang

menjual langsung kepada konsumen akhir. Saluran satu-tingkat terdiri dari suatu

perantara penjualan, yaitu pengecer. Saluran dua-tingkat terdiri dari dua perantara,

seperti pedagang besar dan pengecer. Saluran tiga-tingkat dalam saluran pemasaran

barang konsumsi memiliki tiga perantara, yaitu pedagang besar, pemborong dan

pengecer. Saluran pemasaran tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut:

Saluran nol- tgkat

Pdg Besar Pemborong Pengecer

Gambar 1. Saluran Pemasaran Konsumen Sumber: Kotler dan Amstrong, 2001

(7)

2.5 Fungsi Pemasaran

Pemasaran suatu barang atau jasa memerlukan keterlibatan berbagai pihak

seperti produsen, konsumen, maupun lembaga perantara. Pemasaran penyaluran

barang dan atau jasa dari produsen ke tangan konsumen akhir memerlukan berbagai

kegiatan fungsional pemasaran yang ditujukan untuk memperlancar proses

penyaluran barang dan atau jasa secara efektif dan efisien untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. Kegiatan fungsional disebut fungsi-fungsi

pemasaran. Menurut Gumbira dan Harizt Intan (2004), fungsi pemasaran dapat

didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan fungsional yang dilakukan oleh

lembaga-lembaga pemasaran, baik aktivitas proses fisik maupun aktivitas jasa, yang ditujukan

untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan dan

keinginannya melalui penciptaan arah penambahan kegunaan bentuk, waktu, tempat

dan kepemilikan terhadap suatu produk.

Begitu juga seperti yang dijelaskan oleh Sudiyono (2002) bahwa aliran

produk pertanian dari produsen sampai kepada konsumen akhir disertai peningkatan

nilai “guna” komoditi-komonditi pertanian tersebut. Peningkatan nilai “guna” ini

terwujud hanya apabila terdapat lembaga-lembaga pemasaran yang melaksanakan

fungsi-fungsi pemasaran atas komoditi pertanian tersebut. Adapun fungsi-fungsi

pemasaran dapat dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu:

1. Fungsi Pertukaran (Exchange Function)

Fungsi ini meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan pemindahan

hak milik suatu barang dan atau jasa melalui suatu proses pertukaran. Proses

pertukaran tersebut dapat terjadi apabila antara pembeli dan penjual menemukan

(8)

18 jumlah unit tertentu dari suatu barang atau jasa yang akan diperjualbelikan. Fungsi

pertukaran terdiri atas dua fungsi, yaitu usaha pembelian dan usaha penjualan.

Lembaga pemasaran yang melakukan proses penjualan biasanya melibatkan makelar

penjualan (selling broker), sedangkan lembaga pemasaran yang melakukan proses

pembelian melibatkan makelar pembelian (buying broker).

2. Fungsi Fisik (Physical Function)

Fungsi ini meliputi semua aktivitas untuk menangani, menggerakkan dan

mengubah produk-produk secara fisik sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen. Fungsi-fungsi fisik tersebut meliputi penyimpanan, pengangkutan dan

pengolahan. Dengan demikian, fungsi fisik sangat terkait dengan kegiatan

fungsional pemasaran yang menimbulkan kegunaan waktu, tempat dan bentuk.

3. Fungsi fasilitas (Facilitating Function)

Fungsi fasilitas pemasaran mencakup semua kegiatan yang dapat membantu

kelancaran proses pemasaran. Fungsi ini merupakan usaha-usaha perbaikan sistem

pemasaran untuk meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi penetapan harga.

Fungsi fasilitas dalam sistem pemasaran pertanian terdiri atas standarisasi dan

pengelolaan mutu, pembiayaan, penanggungan resiko dan penyediaan infromasi

pasar.

(9)

2.6 Produk (Product)

Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Perencanaan

bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan penawaran yang

memberikan nilai bagi pelanggan sasaran. Produk adalah semua hal yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akusisi, penggunaan, atau

konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler dan

Amstrong, 2008). Sedangkan Alma (2011) berpendapat bahwa produk adalah

sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) didalamnya

sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestive pabrik, prestive pengecer dan

pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai

sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

2.7 Harga (Price)

Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan

keuntungan dari memiliki atau menggunakan sebuah produk atau jasa. Harga adalah

satu-satunya elemen bauran pemasaran yang , sedangkan elemen bauran pemasaran

lainnya melambangkan biaya (Kotler dan Amstrong, 2008). Penetapan harga yang

baik dimulai dengan pemahaman menyeluruh dari nilai yang diciptakan suatu

produk atau jasa bagi para pelanggan. Sebelum menetapkan harga, perusahaan harus

memutuskan berdasarkan keseluruhan strategi pemasarannya bagi produk atau jasa.

Tujuan penetapan harga secara umum dapat mencakup bertahan hidup,

maksimalisasi keuntungan saat ini, kepemimpinan pangsa pasar, atau

mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan. Pada tingkat yang lebih

spesifik lagi, perusahaan dapat menetapkan harga untuk menarik pelanggan baru

(Kotler dan Amstrong, 2008). Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor

(10)

20 saham pasar dari perusahaan. Untuk menempatkan peranan penetapan harga dari

program pemasaran sebuah perusahaan dalam perspektifnya yang tepat, bisa

dikatakan bahwa harga itu penting tetapi tidak merupakan yang terpenting untuk

menjelaskan mengapa pemasaran berhasil (Stanton, 1994).

2.8 Distribusi (Place)

Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan

produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan

agar produk sampai ke tangan konsumen. Konsep saluran distribusi juga tidak hanya

terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja. Produsen juga menghadapi

masalah serupa yakni bagaimana hasil mereka dapat diperoleh sampai ke tangan

konsumen. Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan faedah waktu dan tempat

menjadi jelas. Jasa harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai oleh

pemakainya (Lubis, 2004). Lokasi penjualan harus mudah dicapai pelanggan, oleh

karena banyak produk yang tidak dapat dikirim. Salah satu bagian penting dari

model layanan distribusi adalah bagaimana mendistribusikan inti dan unsur-unsur

layanan melalui kegiatan fisik maupun melalui channel elektronik. Mengirimkan

suatu produk kepada pelanggan mencakup keputusan tentang dimana, kapan, dan

bagaimana.

2.9 Promosi (Promotion)

Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi

merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk

mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Karena itu promosi

dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam

pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan, personal

(11)

selling, promosi penjualan, pemasaran langsung serta hubungan masyarakat dari

publisitas (Kotler dan Amstrong, 2008). Promosi merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan

produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka

Gambar

Gambar 1. Saluran Pemasaran Konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Kelancaran distribusi tahu dari produsen ke konsumen memerlukan peran lembaga pemasaran sebagai lembaga perantara sehingga fungsi pemasaran dapat terlaksana dengan baik. Fungsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran kelapa mulai dari produsen sampai ke konsumen, besarnya marjin pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran kelapa mulai dari produsen sampai ke konsumen, besarnya marjin pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran

konsumen menggunakan lembaga pemasaran sebagai perantara, maka produsen perlu mempertimbangkan jumlah biaya yang dikeluarkan, bagian harga yang diterima, dan

Pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam menjalankan usaha perikanan. Usaha memperlancar kegiatan pendistribusian komoditas dari produsen ke konsumen merupakan

Menurut Tjiptono (1997) Saluran distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Saluran pemasaran kelapa butiran dari produsen ke konsumen, 2) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran kelapa

Untuk memperlancar kegiatan pengangkutan bahan baku mentah/kering, promosi, pemasaran/distribusi produk kekonsumen produsen, agen, maupun konsumen akhir tepat sesuai