• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI INTERVENSI

PEMASARAN

DI SUSUN OLEH:

KONSULTAN PEMASARAN PIU

KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN

(2)

PENDAHULUAN

Kepulauan Yapen merupakan salah satu wilayah berpotensi berbagai jenis ikan laut. Jenis ikan yang tersebar diperairan Yapen teluk Cenderawasih merupakan jenis-jenis ikan yang sangat digemari untuk dikonsumsi. Sebagaimana diketahui bahwa ikan mengandung kandungan protein yang sangat baik bagi tubuh. Kedepan untuk ketersediaan ikan bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat Yapen dan untuk memenuhi permintaan konsumsi yang semakin meningkat dimanca negara, maka intervensi pengembangan kegiatan penangkapan dan budidaya harus dilihat sebagai dua strategi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun peluang pasar ikan yang semakin meluas. Salah satu bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pemenuhan kebutuhan konsumsi adalah sedapat mungkin kita dapat menganalisis potensi ikan dan strategi pengelolaan potensi ikan agar tersedia tepat waktu, terjangkau harga, dekat dengan konsumen ikan, kualitas masih segar, bahkan dibutuhkan kapan saja tetap tersedia dipasar.

Sebabnya survey peluang pasar yang telah dan sedang dilaksanakan bahkan disusun sebagai strategi intervensi pemasaran ini agar dapat dipakai sebagai acuan pengembangan kegiatan pemasaran kedepan. Dari hasil focus group discussion yang melibatkan semua komponen terkait di wilayah kerja PIU Kabupaten Kepulauan Yapen pada bulan April 2014, maka telah ditetapkan 3 produk unggulan untuk dikembangkan dan menjadi prioritas pemasaran antara lain: Ikan Cakalang, Ikan Kembung dan Rumput Laut. Namun kemudian berjalannya waktu, setelah Konsultan Pemasaran melakukan kegiatan validasi pasar ditemukan data-data terkini yang terkait potensi kelautan dan perikanan. Untuk lebih jelas, maka uraian tentang segmentasi komoditi unggulan Kepulauan Yapen diatas dapat di lihat dalam Tabel 1 dibawah ini.

(3)

TABEL. 1

SEGMENTASI PRODUK UNGGULAN A, B, C DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NO KOMODITAS UNGGULAN KELOMPOK DIPASARKAN KEMANA SIAPA KONSUMENNYA PRODUKSI PERTAHUN 1. IKAN CAKALANG (A) Semua kelelompok penangkapan Langsung ke masyarakat, Pasar lokal, Eksport Masyarakat lokal, kebutuhan eksport (Tabel Berikut)

2. IKAN KAKAP (B) Semua kelompok penangkapan Langsung ke masyarakat, Pasar lokal, Eksport Masyarakat lokal, kebutuhan eksport (Tabel Berikut) 3. IKAN KERAPU (C) Semua kelompok penangkapan Langsung ke masyarakat, Pasar lokal, Eksport Masyarakat lokal, Kebutuhan eksport (Tabel Berikut) 4. RUMPUT LAUT (D) Budidaya RL terdiri : Ampimoi : 3 Klmpk, Sarawandori : ? Kep. Ambai : ? Langsung ke UKM Klmpok pengolahan, Pembeli Lokal (Penampung) tersedia Klmpok pengolahan, pembeli lokal (buyer) yg bertindak sbgi pengumpul, Pasar eksport tersedia

(Tabel Berikut)

5. TARIPANG (E) ? Pembeli lokal

tersedia

Pasar eksport tersedia (Tabel Berikut)

6. LOBSTER (D) ? Langsung ke masyarakat, Pasar lokal, Eksport Masyarakat lokal, kebutuhan eksport (Tabel Berikut) Komoditas Turunan

Dari komoditas unggulan ikan cakalang seperti tabel 2 dibawah ini menguraikan tentang komoditas turunan dari produk unggulan komoditas A yaitu Ikan Cakalang. Kegiatan pendampingan yang telah dilakukan terhadap kelompok pengolahan, diketahui bahwa komoditas Ikan Cakalang dapat diolah masyarakat sebagai ikan asap (asar) yang kemudian diprogramkan sebagai fokus kelompok pengolahan menjadi Abon Ikan. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD di Kabupaten Kepulauan Yapen. Untuk mengetahui data turunan komoditas unggulan Yapen, dapat di lihat dalam Tabel 2 dibawah ini.

(4)

SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS IKAN CAKALANG. KOMODITAS TURUNAN CAKALANG (A)

KELOMPOK PRODUK BARU/ LAMA (SEJAK TH ?) DIPASARKAN KEMANA SIAPA KONSUMEN PRODUKSI PERBULAN ABON 1.Kel. Pengolahan Danggori (Karoaipi – 2014), 2. Kel. Pengolahan Aimuni (Waita-2014), 3. Kel. Pengolahan Randaman (Warironi-2014), Baru : Danggori (2014), Baru : Aimuni (2014), Baru : Randaman (2014), 1. Danggori : Konsumen Rumah tangga, Pasar lokal (Pasar pagi) 2. Aimuni : Konsumen rumah tangga, Pasar lokal (Pasar pagi) 3. Randaman : Konsumen rumah tangga, Pasar lokal (Pasar pagi). 4. Pasar distrik? Pasar Kabupaten? 5. Pasar Eksport? 6. Bgmn Swalayan Serui Indah? Swalayan Hadi? 7. dan mitra usaha

kelompok? dll - Masyarakat kampung Karoaipi dan Ampimoi Distrik Teluk Ampimoi - Masyarakat kampung Waita Distrik Teluk Ampimoi - Masyarakat kampung Warironi Distrik Teluk Ampimoi - Danggori? - Aimuni? - Randaman ? IKAN ASAR (ASAP) 1. Kel. Pengolahan Makoi (Kamp. Harapan-Yapsel). 2. Bpk. Ishak Buraerah (Gajah Mada-Yapsel). 3. Ibu Lenora Waroi (Fambo-Yapsel) 4. Bpk. Muna (Banawa-Yapsel) Lama (2010) Lama (2008) Lama (20....) Lama (20...)

1. Pasar Lokal Serui, 2. Langsung ke konsumen - Konsumen rumah tangga (Ibu/bpk) Kota Serui - UKM Pengolahan kue (Panada, Roti, Bapau) dll 1. 150 ekor per hari. 2. 120 ekor per hari

(5)

Komoditas Turunan

Tabel 3 dibawah ini menguraikan tentang komoditas turunan dari produk unggulan komoditas E yaitu Rumput Laut jenis Cottoni. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD maupun kelompok swakelolah di Kabupaten Kepulauan Yapen. Untuk mengetahui, secara detail turunan komoditas rumput laut cottoni dapat dilihat dalam Tabel 3 dibawah ini.

TABEL : 3 LANJUTAN

SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS RUMPUT LAUT (D)

KOMODITAS TURUNAN RUMPUT LAUT

(D)

KELOMPOK PRODUK BARU/

LAMA (SEJAK TH ?)

DIPASARKAN KEMANA

SIAPA KONSUMEN PRODUKSI

PERBULAN MIE RUMPUT LAUT (RL) 1.Kel. Pengolahan Wondeai (Ampimoi – 2014), 2. Kel. Pengolahan Ayokawari (Randawaya-2014), 3. Kel. Tabungan Yamari (Serui Lut-2014), 4. Kel. Pengolahan Rawing Mairori (Sarawandori) Baru : Wondeai (2014), Baru : Ayokawari (2014), Baru : Yamari (2014), Lama : Sarawandori (2007) 1. Wondeai : Konsumen Rumah tangga, Pasar lokal (Pasar pagi) 2. Ayokawari : Konsumen rumah tangga, Pasar lokal (Pasar pagi) 3. Yamari : Konsumen rumah tangga, Pasar lokal (Pasar pagi) 4. Konsumen rmh tangga, Pasar lokal Serui, Permintaan konsumen di Jayapura, bahkan ke Jawa. 5. Pasar distrik? Pasar Kabupaten? 6. Bgmn Swalayan Serui Indah? Swalayan Hadi? Atau 7. Mitra usaha kelompok? Dll 8. Pasar Eksport? 1. Masyarakat kampung Ampimoi Distrik Teluk Ampimoi 2. Masyarakat kampung Randawaya Distrik Teluk Ampimoi 3. Masyarakat kampung Serui Laut Distrik Yapen Selatan. 4. Potensi permintaan dr Usaha Bakso? 5. Bgmn jika ada prmintaan konsumen khusus? 6. Bgmn peluang krjsama dgn perusahaan? 1. Wondeai? 2. Ayokawari? 3. Yamari? 4. Rawing Mairori, Kemasan : 200grm : 100 bks/minggu, Kemasan 400 grm : 100 bks/minggu

(6)

Dari komoditas turunan jenis rumput laut cottoni yang dioleh sebagai produk turunan mie dapat juga diolah sebagai produk turunan sebagai makanan cemilan yaitu produk Chisteak rumput laut. Tabel 3 dibawah ini menjelaskan tentang komoditas turunan dari produk unggulan komoditas D yaitu jenis rumput laut cottoni. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD dan kelompok swakelolah yang ada di Kabupaten Yapen. Untuk detailnya dapat dilihat secara jelas pada Tabel 3 dibawah ini.

TABEL : 3. LANJUTAN,,,,

SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS RUMPUT LAUT (D) KOMODITAS TURUNAN RUMPUT LAUT (D) KELOMPOK PRODUK BARU/ LAMA (SEJAK TH ?) DIPASARKAN KEMANA SIAPA KONSUMEN PRODUKSI PERBULAN CHISTEAK RUMPUT LAUT (RL) 1.Kel. Pengolahan Wondeai (Ampimoi – 2014), 2. Kel. Pengolahan Ayokawari (Randawaya-2014), 3. Kel. Tabungan Yamari (Serui Laut-2014), 4. Kel. Pengolahan Rawing Mairori (Sarawandori - Kosiwo). 5. Kel. Pengolahan Dinayu (KPR-Yapsel) Baru (2014) : Wondeai. Baru (2014) : Ayokawari. Baru (2014) : Yamari. Lama (2012) : Rawing Mairori. Lama (2010) : Dinayu. 1. Wondeai : Konsumen anak sekolah (Remaja), Pasar lokal (Pasar pagi), Titip ke kios 2. Ayokawari : Konsumen anak sekolah (Remaja), Pasar lokal (Pasar pagi), Titip ke kios 3. Yamari : Konsumen anak sekolah (Remaja), Pasar lokal (Pasar pagi), Titip ke kios 4. Rawing Mairori : Konsumen anak sekolah, Pasar lokal, Penjualan di Jayapura, Biak, 1. Masyarakat kampung Ampimoi Distrik Teluk Ampimoi 2. Masyarakat kampung Randawaya Distrik Teluk Ampimoi 3. Masyarakat kampung Serui Laut Distrik Yapen Selatan. 4. Potensi permintaan dr Toko Serui Indah, Merpati Indah, Hotel-hotel di Serui, dll 5. Bgmn jika ada prmintaan konsumen khusus? 6. Bgmn peluang krjsama dgn perusahaan? 1. Wondeai? 2. Ayokawari? 3. Yamari? 4. Rawing Mairori : Kemasan 200 gram prod. 200 bks per minggu 5. Dinayu Kemasan 200 gram prod. 150 bks per minggu

(7)

Jakarta dll 5. Dinayu : Konsumen anak sekolah, Toko Serui Indah, Toko Limas. Kualitas Produksi

Produk adalah hasil barang/jasa yang diharapkan oleh pelanggang sebagai konsumen pengguna. Bentuk yang ingin dimiliki meliputi kualitas barang, bentuk, merek maupun kemasan dari barang/jasa yang ditawarkan pemasar. Selain bentuk barang/jasa itu, konsumen juga membutuhkan tambahan informasi lain terkait nilai manfaat, maupun dampak ketika menggunakan produk yang akan menjadi miliknya. Sebab itu, informasi yang tersedia pada label kemasan produk semakin penting dan strategis ketika menjadi informasi yang berguna bagi konsumen ketika pengambilan keputusan. Produk yang berkualitas akan dengan mudah menimbulkan minat dan daya tarik konsumen untuk membelinya. Untuk menciptakan produk yang berkualitas memang tidaklah mudah , dan salah satu indikatornya adalah cita rasa produk. Tabel 4 dibawah ini menjelaskan beberapa hal menyangkut kualitas produk.

TABEL 4

DATA KUALITAS PRODUKSI NO

KOMODITAS KUALITAS PRODUK KUALITAS KEMASAN

RASA SERTIFIKASI NAMA MERK KEMASAN LABEL 1. ABON IKAN (A) Gurih,

renyah

Belum ada Abon Cakalang, Abon Tenggiri

Plastik Plastik

Ada (Label sederhana)) 2. IKAN ASAR (ASAP)

(A)

Gurih Belum ada Ikan asar Belum ada Belum ada 3. MIE RUMPUT LAUT

(D)

Enak Belum ada Mie Rumput Laut Plastik Ada (Label sederhana) 4. CHISTEAK RUMPUT

LAUT (D)

Gurih & Renyah

Belum ada Chisteak Rumput Laut

Plastik Ada (Label sederhana) 5. KRISPY IKAN TERI Gurih &

Renyah

Belum ada Krispy Ikan Puri Plastik Ada (Label sederhana)

(8)

Untuk mengetahui produktifitas suatu produk diperlukan variabel-variabel yang menunjukkan nilai kepuasaan dari konsumen sasaran sebagai kelompok pelanggan yang memanfaatkan produk yang ditawarkan. Agar diketahui nilai efisiensi input terhadap output produk, maka produsen harus selalu melakukan penelitian secara berkala bagi produk-produk yang dipasarkan. Sedangkan untuk menjaga kualitas produk-produk sangat penting diperhatikan karena dengan tingkat kedisiplinan itu, maka produsen dengan muda akan mengetahui sejauh mana suatu produk dapat memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan maupun harapan pelanggan yang dituju.

Kondisi persaingn dan distribusi produk merupakan variabel lain yang seara langsung mempengaruhi aktivitas dari suatu produk. Sebabnya dalam mengatur kegiatan produksi produk, produsen selalu memperhatikan secara seksama setiap alur produksi dan pentahapan-pentahapan kegiatan produksi. Ketika produk yang telah dibuat dengan standar pengelolaan yang baik terbuat, maka satu pentahapan yang perlu diperhatikan adalah bagaimana sistem sebagai suatu alur distribusi yang aik dari ruang produksi, ke ruang pengemasan, terus ke ruang distribusi produk yang dikelolah oleh bagian pemasaran kecalon konsumen akhir maupun konsumen distributor produk. Pada tahapan tersebut dapat diperhatikan sebagai satu alur distribusi yang ketika terjadi kelalaian maka bisa terjadi faktor-faktor yang tidak diinginkan terjadi. Semua pentahapan dimaksudkan guna menjaga kualitas dan kesegaran dari produk yang dihasilkan, mengingat setiap produk makanan mudah tengik dan busuk.

TABEL. 5

DATA KONDISI PERSAINGAN DAN JALUR DISTRIBUSI

NO KOMODI

TAS

PERSAINGAN JALUR DISTRIBUSI

JUMLAH UNIT USAHA TUJUAN PASAR KEMANA KUALITAS PRODUK (SILAHKAN DINILAI) KUALITAS KEMASAN PEDAGANG WARUNG/ TOKO PENGUMPUL / JASA PENJUALAN ALAT ANGKUT 1. ABON IKAN 3 unit Supermarket? toko oleh-oleh? Apakah langsung ke Konsumen? Atau Eksport? 1. Cukup? 2. Bagus? 3. Sangat Bagus sekali? 4. Cukup? 5. Bagus? 6. Sangat bagus? 7. Sudah brapa bnyak? 8. Bgmn realisasi permintaan? 9. Sudah brapa bnyak? 10. Bgmn realisasi kerjasama? Apakah sdh menggunakn kendaraan motor/mobil

(9)

2. IKAN ASAR (ASAP) 4 Unit Langsung ke Konsumen, Pasar Lokal, pasar lokal 1. cukup? 2. Sdh bagus? Belum ada kemasan

Belum ada Jasa penjualan di Pasar. Jasa penjualan keliling 1. Jalan kaki 2. Motor/mobil 3. KRISPY IKAN TERI (PURI) 1 Unit Langsung ke konsumen

Sudah bagus Sudah bagus Belum ada Belum ada 1. Jalan kaki 2. Motor/mobil

4. MIE RL 4 Unit 1. Langsung ke konsumen. 2. Pasar lokal Yapen 3. Penjualan ke luar Yapen

Sudah bagus Standar 1. Sudah brapa bnyak? 2. Bgmn realisasi permintaan? 3. Apakah sdh ada? 4. Bgmn realisasi kerjasama? Apakah sdh menggunakn kendaraan motor/mobil? 5. CHISTEA K RL 5 Unit 1. Langsung ke konsumen. 2. Pasar lokal Yapen. 3. Toko-toko 4. Kios/warun g 5. Penjualan ke luar Yapen

Sudah bagus Standar 1.Sudah brapa bnyak? 2.Bgmn realisasi permintaan? 1. Apakah sdh ada? 2.Bgmn realisasi kerjasama? 3. Survei pasar sdh masuk Swalayan Apakah sdh menggunakn kendaraan motor/mobil?

Ketersediaan Bahan baku

Ketika menentukan faktor-faktor penting yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari kualitas produksi produk perikanan, maka sesunguhnya yang menjadi penting diperhatikan adalah ketersediaan bahan baku. Bahan baku merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam kegiatan pengolahan produk. Produk berkualitas sangat ditentukan dari bahan baku yang baik dan berkualitas. Untuk memperhitungkan tingkat kebutuhan dan ketersediaan bahan baku agar tiap saat dapat memenuhi kebutuhan proses produksi yang berlangsung maka perlu diperhatikan dan dibuat dalam rancangan analisis persediaan yang layak dan tepat. Tabel 6 dibawah ini menguraikan hal-hal tersebut diatas dengan jelas.

(10)

DATA KONDISI KETERSEDIAAN BAHAN BAKU NO KOMODIT AS UNGGULA N JENIS KOMO DITAS PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KELOMPO K TAPI MASIH DI KAB/KOTA PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KAB/KOTA DALAM 1 TAHUN BERAPA LAMA KETERSED IAAN PASOKAN BAHAN BAKU BAGAIMA NA PENYIMP ANAN BAHAN BAKU KEBUTUHA N BAHAN BAKU 1. Cakalang & Tenggiri Abon Ikan Semua kelompok Penangkapa n Masyaraka t nelayan Tersedia dari Jayapura, Manokwar i & Biak 4 Bulan Freezer dan cold storage 100 Kg/bln 2. Cakalang, Ikan Asap (Asar) Semua kelompok Penangkapa n Masyakat nelayan Tersedia dari Jayapura, Manokwar i & Biak 4 bulan Freezer dan cold storage 100 Kg/bln 3. Ikan Teri (Puri) Krispy Ikan Teri Semua kelompok Penangkapa n Masyakat nelayan

Tidak 8 bulan Pengering an ikan teri 40 Kg/bln 4. Rumput Laut 1. Mie RL. 2. Chist eak RL Kelompok budidaya RL

Tersedia Tidak 7 bulan Pengering an (Jemur kering)

80 Kg/bln

Market Share

Para pebisnis selalu mengiginkan usaha yang dikelola dapat memberikan pendapatan yang baik bagi usahanya. Dalam perencanaan bisnis, dapat diperhitungkan semua aspek yang dibutuhkan dalam menggerakkan organisasi bisnis untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Sebab itu, untuk memulai semua kegiatan bisnis, para pelaku usaha selalu memperhitungkan segala faktor secara matang agar bisnis yang mau dikelolah dapat berjalan lancar dan memenuhi tujuan yang diharapkan para pelaku bisnis. Pasar konsumen hari ini terbuka dan tersedia begitu muda untuk semua orang, tidak mengenal siapapun dia. Peluang ini sangat bergantung kepada orang-orang yang berminat mengelolah suatu bisnis. Ketika

(11)

berbicara market share dalam bisnis atau usaha, secara langsung kitapun dituntut untuk memberikan gambaran bagi pelaku usaha dalam menyusun, menganalisa, dan memproyeksi kemajuan usaha yang akan dilakukan dalam jangka waktu kedepan. Tabel 7 akan menjelaskan secara detail sebagai berikut.

TABEL. 7

ANALISIS MARKET SHARE THN

MARKET SHARE KABUPATEN YAPEN

PENJUALAN PRODUK PENJUALAN KABUPATEN MARKET SHARE (%) 2014 Abon Ikan ± : 0,4 ton

Ikan asap (Asar) ± : 0,4 ton Krispy ikan Teri ±: 0,32 ton Mie Rumput Laut ± : 0,56 ton Chisteak RL ± : 0,56 ton

Abon Ikan ± : 0,5 ton Ikan asap (Asar) ± : 0,5 ton Krispy ikan Teri ± : 0,40 ton Mie Rumput Laut ± : 0,70 ton Chisteak RL ± : 0,75 ton

Abon Ikan ± : 20% Ikan asap (Asar) ± : 20% Krispy ikan Teri ± : 35% Mie Rumput Laut ± : 55% Chisteak RL ± : 55% 2015 Abon Ikan ± : 0,5 ton

Ikan asap (Asar) ± : 0,5 ton Krispy ikan Teri ±: 0,40 ton Mie Rumput Laut ± : 0,70 ton Chisteak RL ± : 0,70 ton

Abon Ikan ± : 0,6 ton Ikan asap (Asar) ± : 0,7 ton Krispy ikan Teri ±: 0,47 ton Mie Rumput Laut ± : 0,75 ton Chisteak RL ± : 0,73 ton

Abon Ikan ± : 65 % Ikan asap (Asar) ± : 67 % Krispy ikan Teri (Puri) ± : 50 % Mie Rumput Laut ± : 70 % Chisteak RL ± : 75% 2016 Abon Ikan ± : 075 ton

Ikan asap (Asar) ± : 0,73 ton Krispy ikan Teri ±: o,55 ton Mie Rumput Laut ± : 0,75 ton Chisteak RL ± : 0,80 ton

Abon Ikan ± : 0,80 ton Ikan asap (Asar) ± : 0,81 ton Krispy ikan Teri ±: 0,60 ton Mie Rumput Laut ± : 0,81 ton Chisteak RL ± : 0,82 ton

Abon Ikan ± : 76 % Ikan asap (Asar) ± :76 % Krispy ikan Teri (Puri) ± : 63% Mie Rumput Laut ± : 79 % Chisteak RL ± : 83% 2017 Abon Ikan ± : 0,80 ton

Ikan asap (Asar) ± : 0,85 ton Krispy ikan Teri ±: 0,70 ton Mie Rumput Laut ± : 0,80 ton Chisteak RL ± : 0,90 ton

Abon Ikan ± : 0,84 ton Ikan asap (Asar) ± : 0,90 ton Krispy ikan Teri ± : 0,74 ton Mie Rumput Laut ± : 0,84 ton Chisteak RL ± : 0,92 ton

Abon Ikan ± : 83% Ikan asap (Asar) ± : 87 % Krispy ikan Teri (Puri) ± : 75 % Mie Rumput Laut ± : 90% Chisteak RL ± : 95%

Segmentasi pasar

Segmentasi pasar dilakukan dengan tindakan mengidentifikasi serta memetakkan kelompok pasar sasaran. Tindakan ini sebagai keputusan tepat agar dalam melakukan promosi disesuaikan dengan kebutuhan calon konsumen. Sebab itu, keberhasilan kegiatan promosi sangat ditentukan oleh elemen-elemen utama dari suatu produk. Merek (brand) dari produk yang dapat dipromosikan memiliki keunggulan bersaing yang baik, kalau kemudian aktivitas-aktifitas promosi yang dilakukan mampu membangun elemen-elemen promosi secara baik. Harapannya bahwa grand design produk, merek dan manajemen pemasaran yang

(12)

yang sesuai pasar yang ditarget. Sebab, pada dasarnya segmentasi merupakan suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Tanpa pemahaman yang baik terhadap struktur pasar, maka upaya memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar menjadi sulit karena sangat ditentukan oleh cara melihat pasar yang ada. Tabel 8 dibawah ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan segmentasi pasar.

TABEL. 8

ANALISIS SEGMENTASI

KOMODITAS SEGMENTASI

GEOGRAFIS DEMOGRAFIS PSYCHO

GRAPHIC

1 2 L/P D/A

ABON IKAN (A) √ √ √ √ √ √

IKAN ASAR (ASAP) (A) √ √ √ √ √ √

MIE RUMPUT LAUT (D) √ √ √ √ √ √

CHISTEAK RUMPUT LAUT (D)

√ √ √ √ √ √

KRISPY IKAN TERI √ √ √ √ √ √

Pilihan target

Komoditi ungglan Yapen khusus ikan Cakalang, Kerapu, Kakap, dan Rumput laut merupakan komoditi andalan yang ketika diproduksi mudah diterima pasar, mengingat komoditi tersebut merupakan jenis-jenis potensi kelautan yang memiliki kasiat baik bagi tubuh manusia. Untuk memudahkan kita dalam mengukur potensi pasar terhadap komoditi unggulan maka perlu dilakukan segmentasi pasar sehingga target pasar diperhitungkan secara tepat. Tabel 9 dibawah menguraikan hal tersebut diatas secara detail.

(13)

TABEL. 9 PILIHAN TARGET NO. PRODUK TARGET PASAR GEOGRAFI DEMOGRA FI PSYCHO GRAPHIC ALTER 1 ALTER 2

1. ABON IKAN (A) Masyarakat Kabupaten Semua umur Ekonomi menengah atas Rmh tangga konsumen Restoran, Turis, Hotel 2. IKAN ASAR (ASAP) (A) Masyarakat Kabupaten Yapen Semua umur Semua kalangan masyarakat Yapen Rmh tangga konsumen Rmh makan 3. MIE RUMPUT LAUT (D) Masyarakat Kabupaten Yapen Semua umur Semua kalangan masyarakat Yapen Rmh tangga konsumen Toko, Turis, 4. CHISTEAK RUMPUT LAUT (D) Masyarakat Kabupaten Yapen Anak-anak dan remaja Ekonomi menengah atas Rmh tangga konsumen Toko, Hotel, Turis lokal 5. KRISPY IKAN TERI Masyarakat Kabupaten Yapen Cemilan rata2 umur dewasa Ekonomi menengah atas Rmh tangga konsumen Toko, Hotel, Resto

Penempatan produk (positioning)

Positioning merupakan satu tahapan yang tidak kalah pentingnya dengan tahapan segmentasi dan targeting. Oleh karena itu, produk-produk perikanan yag diproduksi merupakan satu terobosan baru guna mendukung distribusi informasi yang tepat bagi konsumen yang butuh produk makanan berbahan baku ikan. Setiap produk yang dipasarkan harus diupayakan agar mendapat posisi di hati konsumen dari produk lain atau disebut the best product. Untuk mencapai hal tersebut maka, aspek atribut, manfaat, penggunaan, kategori produk dan penetapan harga yang tepat akan sangat menentukan posisi produk tersebut. Tabel 10 dibawah ini akan menjelaskan secara detail tentang penempatan produk.

(14)

PILIHAN POSITIONING

PRODUK

POSITIONING ATRIBUT MANFAAT PENGGU

NAAN SIAPA KEL KONSUMEN PESAING KATEGORI PRODUK HARGA ABON IKAN (A) Ukuran variatif Siap saji Dpt langsung dikonsums i Konsumen lokal, Turis, Restoran/rm h makan Buat Label & Kemasan berbeda Bnyk berminat, siap saji, produk kuliner Variasi IKAN ASAR (ASAP) (A) Ukuran standar Pangan siap saji Langsung dimakan Konsumen rmh tangga

Dikemas Produk kaya protein, siap dimakan Standar MIE RUMPUT LAUT (D) Ukuran sesuaikan Produk kaya gizi Sbgai bhn penganti karbohidra t Konsumen rmh tangga, Tukan bakso Buat Label yg menonjolk an kasiat RL Produk sehat, kaya gizi Standar CHISTEAK RUMPUT LAUT (D) Ukuran sesuaikan kemampuan beli Makanan cemilan bergizi Cemilan Konsumen rmh tangga, anak2 & remaja, tamu hotel, toko Buat label dgn desain menark Cemilan sehat, aktivitas lancar Standar KRISPY IKAN TERI Ukuran standar

Siap saji Makanan cemilan

Konsumen rmh tangga, toko, hotel & oleh2 Yapen Buat label yg menonjolk an kualitas produk Makanan cemilan sehat Standar Kualitas produk

Produk adalah hasil barang/jasa yang diharapkan oleh pelanggang sebagai konsumen pengguna. Bentuk yang ingin dimiliki meliputi kualitas barang, bentuk, merek maupun kemasan dari barang/jasa yang ditawarkan pemasar. Selain bentuk barang/jasa itu, konsumen juga membutuhkan tambahan informasi lain terkait nilai manfaat, maupun dampak ketika menggunakan produk yang akan menjadi miliknya. Aspek lain yang harus diperhatikan dalam kaitan dengan kualitas produk seperti: cita rasa, jenis dan kualitas bahan, masa laku produk, tempat produksi, tehnologi serta keamanan produk tersebut. Sebabnya dalam manajemen pengelolaan kegiatan produksi produk perikanan harus selalu diperhatikan dan

(15)

dikelolah secara baik dengan fokus utama kegiatan produksi adalah menjaga kualitas terbaik dari produk yang dibuat. Tabel 11 menjelaskan secara rinci hal tersebut dibawah ini

TABEL. 11

ANALISIS KUALITAS PRODUKSI

PRODUK

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYESUAIAN RASA, BAHAN PERBAIKAN KUALITAS BAHAN BAKU PRODUK TAHAN LAMA DAN BEBAS DARI BAHAN TERLARANG PERBAIKAN KEBERSIHAN TEMPAT PRODUKSI/ LINGKUNGAN PERBAIKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SERTIFIK ASI

ABON Menambah rasa yang lain (rempah), Abon pedas atau rica-rica Pemilihan bahan baku segar, Ya perlu dibuat produk yg Bertahan lama dan bebas bahan terlarang Ya perlu perbaikan rumah/tempat produksi. Pengadaan demplot Peningkatan kualitas Kemasan dan Label. Perlu ada sertifikat Halal IKAN ASAR (ASAP) Mempertahankan rasa asap Pemilihan bahan baku segar Tidak bertahan lama, penggunaan vakum Kebersihan tempat menjadi kendala, diusahakan rumah produksi mini Pengadaan demplot, perlu dipikirkan teknik kemas yg tepat Perlu ada sertifikat Halal ??? MIE RUMPUT LAUT (D) Mempertahankan rasa enak dan gurih Pemilihan bahan baku terbaik Ya idem Pengadaan demplot Perlu ada sertifikat Halal CHISTEAK RUMPUT LAUT (D) Menambah rasa yang lain (rempah), Chisteak pedas, asin & manis

Pemilihan bahan baku terbaik Ya idem Pengadaan demplot Perlu ada sertifikat Halal KRISPY IKAN TERI Mempertahankan rasa enak dan gurih Pemilihan bahan baku segar Penyimpanan yg baik idem Pengadaan demplot Perlu ada sertifikat Halal ??? Kualitas kemasan

Produk berkualitas tidak saja berasal dari bahan baku terbaik yang diterima untuk kemudian diolah sebagai jenis pangan/makanan berkualitas untuk disesuaikan kebutuhan konsumen. Namun lebih jauh daripada itu, adalah faktor pasca produksi tentang teknik dan

(16)

calon konsumen karena dikemas dengan bahan kemasan yang tepat dan tentunya dengan teknik distribusi yang tepat. Intervensi terhadap kualitas kemasan produk harus terus dilakukan untuk setiap produk yang dihasilkan. Konsumen memiliki masa-masa jenuh ketika membeli produk yang tidak ada variasi kemenarikan model/bentuk kemasan sehingga sangat perlu sentuhan kreaktivitas kemasan agar menjadi menarik dan disukai konsumen.

Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam kemasan adalah merek, desain, bentuk, lebel dan informasi serta bahan untuk kemasan harus menjadi prioritas dalam mendesain kemasan produk. Konsumen akan tertarik ketika melihat penampilan kemasan tersebut. Selain itu manfaat dari adanya kemasan adalah : Melindungi produk, Mengawetkan produk, Mempercantik produk, memberikan Informasi tentang produk, mempertahankan Citra/image produk, memberikan Identitas tentang produk, serta yang terakhir adalah mempermudah distribusi produk ke konsumen.

TABEL. 12

ANALISIS KUALITAS KEMASAN

PRODUK KUALITAS KEMASAN MERK DISAIN KEMASAN BENTUK KEMASAN LABEL DAN

INFORMASI BAHAN KEMASAN ABON

IKAN

Belum ada Sudah ada tapi masih standar Bulat dan persegi panjang, hanya satu warna Nama produk, alamat, jenis ikan, komposisi, masa laku, berat bersih

Plastik, usahakan gunakan kemasan Alumunium foil

IKAN ASAP

Belum ada Sudah ada tapi masih standar

Belum ada Belum ada Belum ada

MIE RUMPUT LAUT (D)

Belum ada Sudah ada tapi masih standar Bulat dan persegi panjang, hanya satu warna Nama produk, alamat, jenis RL, komposisi, masa laku, berat bersih

Plastik kemasan yg terbaik

CHISTEAK RUMPUT LAUT (D)

Belum ada Sudah ada tapi masih standar Bulat dan persegi panjang, hanya satu warna Nama produk, alamat, jenis RL, komposisi, masa laku, berat bersih

Plastik kemasan yg terbaik

(17)

KRISPY IKAN TERI

Belum ada Sudah ada tapi masih standar Bulat dan persegi panjang, hanya satu warna Nama produk, alamat, jenis ikan, komposisi, masa laku, berat bersih

Plastik kemasan yg terbaik

Ketersediaan Bahan Baku

Suatu keharusan bagi kegiatan produksi pengolahan produk-produk berbahan baku ikan. Ketersediaan bahan baku ikan mentah/kering bagi suatu kegiatan pengolahan menjadi mutlak dan strategis karena keberlanjutan dan /atau kelancaran kegiatan produksi pengolahan ikan ditentukan dari bahan baku yang siap setiap saat sewaktu memulai kegiatan produksi pengolahan. Dalam proses produksi pengolahan sangat perlu diperhatikan untuk semua pentahapan proses, agar pentahapan proses tersebut mendukung kelancaran dari proses produksi yang terjadi. Selain itu, faktor ketersediaan bahan baku untuk kelancaran produksi tetapi yang terpenting juga dalah ketersediaan bahan baku harus dijamin tidak terkontaminasi bahan-bahan terlarang seperti borax dn formalin. Olehnya sistim pengawasan akan dilakukan secara terpadu dan terstruktur oleh kelompok nelayan pengolahan yang dimulai dari proses penanganan, suplai hingga penyimpan bahan baku untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan berkualitas. Tabel 13 dibawah menguraikan hal tersebut.

TABEL. 13

ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU

NO PRODUK

KUALITAS BAHAN BAKU KETERSEDIAAN

DALAM 1 TAHUN (BERAPA BULAN)

PENANGANAN SUPLAI BAHAN BAKU AGAR KONTINU

HARGA BAHAN BAKU

1. ABON 8 bulan Kontinutas tangkap dan

penyimpanan di frezer

Rp. 100.000/kg

2. IKAN ASAR (ASAP)

8 bulan Kontinutas tangkap dan

penyimpanan di frezer

Rp. 100.000/kg

3. MIE RUMPUT LAUT (D)

7 bulan Kontinutas pembelian dan pengeringan sbgai stock dan penyimpanan di gudang

(18)

RUMPUT LAUT (D)

pengeringan sbgai stock dan penyimpanan di gudang

5. KRISPY IKAN TERI

8 bulan Kontinutas tangkap dan pengeringan sbgai stock dan penyimpanan di gudang

Rp. 50.000/kg

Persaingan Produk

Persaingan dalam bisnis adalah hal-hal yang sudah biasa terjadi. Persaingan sebagai ruang bisnis tersedia bagi siapa saja yang ketika melakukan kegiatan bisnis atau usaha, langsung menerima/merasakan denyurnya persaingan bisnis terutama dalam membaca peluang-peluang memproduksi produk yang diterima pasar. Kenyataannya bahwa saat ini belum ada pesaing untuk jenis produk yang sama yang akan dipasarkan oleh kelompok nelayan, sebab berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama survei pasar tingkat kabupaten terlihat bahwa produk-produk yang tersedia disetiap gerai toko/kios mayoritas masih merupaan produk impor. Walaupun beberapa produk yang tersedia, sudah merupakan produk lokal yang bisa dikatakan masih sangat terbatas dalam jumlah, variasi, rasa dll. Namun demikian mutu produk, kuantinuitas produksi, cara pemasaran, dan menentukan segment pasar yang tepat adalah hal mutlak yang harus di prioritaskan. Jika hal tersebut dapat dijaga maka, sekalipun nanti ada pesaing tidak terlalu berpengaruh terhadap produk yang dipasarkan.

TABEL. 14

ANALISIS PERSAINGAN PRODUK PRODUK DOMINASI

PESAING

MUTU PRODUK

KONTINUITAS

PRODUK CARA PENJUALAN

MARKET SHARE ABON Sedang baik Kontinu Supaermarket, toko 00,,%?? IKAN ASAR

(ASAP)

sedang baik Kontinu Langsung di pasar Kabupaten dan pasar keliling

00,,%?

MIE RUMPUT LAUT (D)

Tidak ada baik Kontinu Langsung dipasar Kabupaten & Layani pesanan keluar kota

00,,%?

CHISTEAK RUMPUT LAUT (D)

Tidak ada baik Kontinu Supaermarket, toko oleh-oleh dan layani pesanan luar kota

(19)

KRISPY IKAN TERI

Tidak ada baik kontinu Langsung ke pasar kelurahan dan Kabupaten

00,,?

Distribusi Produk

Produk sampai ketangan konsumen tepat waktu, sangat ditentukan oleh bagaimana sistem pendistribusian produk dikelolah secara baik. Untuk mensiasati sistem pendistribusian produk agar tepat waktu, biaya murah, kualitas produk terjaga dan menjadi mudah terjangkau oleh konsumen merupakan faktor-faktor kunci yang harus selalu diperhatikan. Kelancaran proses pendistribusian produk akan sangat mmempengaruhi aktifitas pemasaran produk, maka dalam mendasin kegiatan pemasaran harus diperhatikan sistim distribusi yang dibuat secara sederhana tetapi dapat menjamin bahwa produk akan tiba ditangan konsumen dengan cepat, tepat dan benar. Tabel 15 dibawah ini menjelaskan model saluran distribusi produk saat ini dan yang akan datang.

TABEL. 15

ANALISIS DISTRIBUSI PRODUK

N O PRODUK PRODUSE N KE KONSUME N AKHIR PRODUSEN KE PEDAGANG BESAR (PERUSAHAAN) KE KONSUMEN AKHIR PRODUS EN KE PENGOL AH PRODUSEN KE PENGECER KE END USER PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL) KE PEDAGANG BESAR KE END USER 1. ABON √ √ √ √ √ 2. IKAN ASAR (ASAP) √ 3. MIE RUMPUT LAUT (D) √ √ √ √ √ 4. CHISTEAK RUMPUT LAUT (D) √ √ - √ √ 5. KRISPY IKAN TERI √ √ - √ √

Kebutuhan Alat Angkut & Sistim Transportasi

Untuk memperlancar kegiatan pengangkutan bahan baku mentah/kering, promosi, pemasaran/distribusi produk kekonsumen produsen, agen, maupun konsumen akhir tepat sesuai dengan yang diharapkan, maka prediksi terhadap kebutuhan alat angkut dan

(20)

transportasi barang dapat memenuhi secara tepat. Ukuran jenis kendaraan dapat disesuaikan dengan kebutuhan akan jumlah produk yang dihasilkan oleh setiap anggota kelompok. Diharapkan kedepan kemudahan alat pengangkutan berangsur tersedia guna memudahkan pemindahan barang-barang produk kelompok dari lokasi kegiatan produksi ke pusat-pusat promosi dan pameran di wilayah kampung, distrik maupun kabupaten bahkan permintaan eksport yang harus dipenuhi tepat waktu.

Keuntungan dalam merencanakan kebutuhan alat angkut dan sistem transportasi jenis apa yang ingin digunakan dalam pendistribusian produk semakin penting, ketika para pelaku usaha dan /atau bisnismen memahami mata rantai pengelolaan pemasaran produk perikanan secara tepat. Seberapapun perencanaan alat angkut yang memahadai akan sangat berguna ketika produk yang harus segra didistribusi kekonsumen telah tersedia, olehnya perhatian kepada jenis, ukuran kemudahan digunakan dalam pengankutan menjadi lebih mudah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 16 dibawah ini.

TABEL. 16

KEBUTUHAN ALAT ANGKUT PRODUK / SISTIM TRANSPORTASI NO KOMODITAS PENGANGKUTAN

KE PEMBELI

SISTEM

PENYIMPANAN

KEBUTUHAN

ALAT ANGKUT Keterangan 1 . ABON IKAN Motor 2 roda/Mobil

dan Pikul Keliling

Kemasan Keranjang/ karton

Gerobak dorong, Motor 2 roda, dan mobil Cold Box

Untuk produk olahan 2 . IKAN ASAR (ASAP) Motor 2 roda/Mobil dan Pikul Keliling

Kemasan Keranjang/ karton

Gerobak dorong, Motor 2 roda, dan mobil Cold Box

Untuk produk olahan 3 . MIE RUMPUT LAUT (D) Motor 2 roda/Mobil dan Pikul Keliling

Kemasan Keranjang/ karton

Gerobak dorong, Motor 2 roda, dan mobil Cold Box

Untuk produk olahan 4. CHISTEAK RUMPUT LAUT (D) Motor 2 roda/Mobil dan Pikul Keliling

Kemasan Keranjang/ karton

Gerobak dorong, Motor 2 roda, dan mobil Cold Box

Untuk produk olahan 5. KRISPY IKAN TERI Motor 2 roda/Mobil dan Pikul Keliling

Kemasan Keranjang/ karton

Gerobak dorong, Motor 2 roda, dan mobil Cold Box

Untuk produk olahan

(21)

Peningkatan Kualitas Produksi

Produk yang telah diproduksi kemudian masuk ke pasar akan menjadi pilihan bagi konsumen, olehnya soal kualitas produk akan selalu menjadi taruhan bagi permintaan konsumen terhadap suatu produk. Dalam mensiasati agar permintaan yang telah ada bahkan terbangun secara rutin oleh konsumen yang dikatakan konsumen yang rutin melakukan pesanan, mereka akan sangat jeli menilai bahkan membanding-badingkan kualitas produk yang dihasilkan produsen. Untuk itu, bagi produsen skala rumah tangga kecil/menegah harus sangat hati-hati dan disarankan lebih kreaktif dalam memproduksi produk tertentu yang diminta konsumen.

Perilaku konsumen yang mengikuti tren biasanya harus segera direspon oleh produsen sebab dengan penawaran dan teknik promosi yang kreaktif biasanya mudah mempengaruhi bahkan menjadi pertimbangan keputusan dalam waktu singkat bagi konsumen tetap produsen tertentu. Olehnya ketika berbicara kualitas maka tidak terlepas dua hal penting yang selalu sangat relevan dimata konsumen yaitu tentang rasa dan mutu produk. Untuk mewujudkannya jika dilakukan intervensi dengan melatih kelompok pengolahan secara periodik agar proses produksi selalu bervariasi dan dikembangkan supaya menghasilkan produk yang berkualitas.

TABEL. 17

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI

MATERI TAHAPAN PELATIHAN INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHAP I TAHAP II TAHAP III JENIS PELATIHAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 RASA Manis Pedas

Rica-Rica Tehnik pengolahan Perbaikan tehnologi pengolaha n; Pembangu nan rumah produksi Penambah an alat produksi dalam jumlah dan jenis untuk rasa yang berbeda Penambaha n sarana pendukung produksi untuk jenis produk lain

(22)

lokal nasional export pengolahan tehnologi pengolaha n; Pembangu nan rumah produksi an alat produksi dalam jumlah dan jenis untuk mutu yang berbeda n sarana pendukung produksi untuk jenis produk lain

Peningkatan Kualitas Kemasan

Keinginan untuk mengemas produk agar tetap terjaga rasa dan mutu produk adalah harapan konsumen dalam membelanjakan uangnya pada produk yang diinginkan. Menjaga agar produk yang telah siap untuk dipasarkan dapat terkontrol sisi mutu maka kemasan produk menjadi salah satu bagian terpentingnya yang selalu harus diperhatikan produsen dalam pengemasan produk akhir. Konsumen tertentu biasanya setelah mendapat informasi tentang kualitas produk, harga, nilai gizi, tetapi kadang-kadang konsumen tersebut melihat teknik pengemasan yang kreaktif dengan keunikan tersendiri. Faktor-faktor ini kemudian yang mendorong konsumen untuk membelanjakan produk yang ditemui di waktu belanja/aktivitas lain. Selain memperhatikan teknik pengemasan dan upaya peningkatan kualitas kemasan produk, beberapa hal syarat pengemasan yang perlu diperhatikan seperti : 1). Disain, warna dan bentuk menarik, 2). Berbahan food grade (aman dan tidak mencemari produk), 3). Modern, 4). Terdapat informasi tentang produsen, ijin edar, berat netto, informasi gizi/nutrisi, komposisi, kadaluarsa, barcode, halal, 5). Mencantumkan registrasi merek & HAKI, 6). Dikemas baik dan benar, disesuaikan dengan cara memajang (digantung, ditumpuk). Merek, Lebel, dan desain kemasan perlu dikembangkan secara bertahap dengan variasi ukuran dan warna yang menarik supaya dapat memenangkan persaingan pasar. Untuk itu maka tehnologi (alat) desain, lebel dan merek yang berstandar global perlu disiapkan. Jika kualitas kemasan dapat diupgrade sesuai kondisi pasar maka konsumen lebih tertarik terhadap produk. (Tabel 18 dibawah ini, dapat menjelaskan peningkatan kualitas kemasan.

(23)

TABEL. 18

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN

MATERI TAHAPAN PELATIHAN INTERVENSI DALAM

INFRASTRUKTUR TAHAP I TAHAP II TAHAP III JENIS

PELATIHAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 DESAIN Rancangan Variasi

ukuran Variasi warna Pelatihan desain kemasan Pengadaan alat desain Penambaha n alat desain Mendesign kemasan berstandar global MERK Lokal Nasional Kombinasi

lokal dan nasional Pelatihan desain merk Pengadaan alat pencetak merk Penambaha n alat pencetak merk Mendesign merk berstandar global LABEL Lokal Nasional Kombinasi

lokal dan nasional Pelatihan desain label Pengadaan alat labeling Penambaha n alat labeling Mendesign label berstandar global SERTIFIK ASI belum Depkes/BP OM Halal Sertifikasi Prodak Produk memenuhi standar lokal Produk memenuhi standar Nasional Produk memenuhi standar pasar global DLL Pengadaan alat pendukung pembuat kemasan yang lebih modern Pengemba ngan kemasan Pengemba ngan merk dan label Pelatihan tenaga pengguna peralatan pendukung Pengadaan alat cetak masa laku produk Variasi model dan ukuran kemasan Variasi Jenis kemasan yang ramah lingkungan

Perbaikan Saluran Distribusi

Distribusi produk yang telah dibahas pada penjelasan sebelumnya tidak terlepas sampai pada penyaluran produk kemudian stagnan ditempat. Perbaikan saluran distribusi produk yang mungkin selama ini mengalami kendala karena berbagai faktor yang mempengaruhi sehingga produk mengalami hambatan kepasar sasaran, saat ini menjadi perhatian produsen bahkan bagian pemasaran produk agar dicari alternatif yang tepat untuk membangun komunikasi dengan pihak-pihak lain dalan rangka terbangunnya mitra usaha yang saling membutuhkan dalam kegiatan bisnis/usaha terutama dalam rangka mendorong produktivitas

(24)

produksi.

Salah satu cara adalah dengan membangun kerjasama dengan pihak lain melalui analisis segmentasi pasar yang jelas. Membuka diri dengan menjaring mitra usaha sebanyak-banyaknya merupakan langkah konkrit yang tepat agar saluran distribusi dapat terus dikembangkan. Bermitra tidak hanya dengan mitra lokal saja tetapi dengan siapa saja yang penting utamakan prinsip mutual benefit. Tabel 19 dibawah memberikan gambaran bagi kita dalam memahami strategi perbaikan saluran distribusi produk.

TABEL. 19

STRATEGI PERBAIKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK

PRODUK PERUBAHAN SEGMEN RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI RENCANA KEMITRAAN KETERANGAN ABON IKAN Menjejaki segmen pasar di lokasi CCD IFAD yang lain

Membangun jaringan dengan pedagang perantara

Dengan sesama Pokmas program CCD IFAD di lokasi lain, Mitra usaha di daerah lain, Dapat menggunakan model MLM IKAN ASAR (ASAP) Mengembangkan penyalur lokal yang ada

Menambah jumlah tenaga penjual keliling

Pengusaha lokal dan Mitra usaha lain

Dapat menggunakan model MLM MIE RUMPUT LAUT (D) Mengembangkan penyalur lokal yang ada

Menambah jumlah tenaga penjual ke pasar Kabupaten

Pengusaha lokal dan Mitra usaha di Kabupaten & Provinsi

Dapat menggunakan model MLM CHISTEAK RUMPUT LAUT (D) Mengembangkan penyalur lokal yang ada

Menambah jumlah tenaga penjual ke pasar Kabupaten

Pengusaha lokal dan Mitra usaha di Kabupaten & Provinsi

Dapat menggunakan model MLM KRISPY IKAN TERI Mengembangkan penyalur lokal yang ada

Menambah jumlah tenaga penjual ke pasar Kabupaten

Pengusaha lokal dan Mitra usaha di Kabupaten & Provinsi

Dapat

menggunakan model MLM

Perbaikan Pengangkutan dan Penyimpanan

Pemeliharan sistem pengangkutan dan penyimpanan dibawah ini harus terus dilakukan guna mengawasi dengan ketat aktifitas pendistribusian produk. Sistim pengankutan dan penyimpanan bahan baku maupun hasil produksi harus terus dikembangkan secara bertahap dengan model dan cara yang up to date. Dengan memperbaiki sistim ini maka seluruh proses

(25)

pengakutan dan penyimpanan dari hulu ke hilir akan terlaksana dengan baik dengan dukungan sistim, peralatan atau fasilitas yang relevan.

TABEL. 20

STRATEGI PERBAIKAN PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN

STRATEGI

TAHAPAN PELATIHAN INTERVENSI DALAM

INFRASTRUKTUR TAHAP I TAHAP II TAHAP III JENIS PELATIHAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 PERBAIKAN RANGKAIAN TRANSPORTAS I DI HULU Pengadaa n gerobak dorong 9 unit Pengadaa n motor 3 roda 6 unit Pengadaa n 1 mobil cold box Tata cara maintainance (on the job training) Pembang unan garasi Pengembang an garasi jadi bengkel mini Pengadaan kelengkapa n bengkel PERBAIKAN ALAT ANGKUT Reparasi rutin setiap 6 bulan Reparasi rutin setiap 3 bulan Reparasi rutin tiap bulan on the job training Penamba han 9 gerobak dorong Penambahan 6 unit motor roda 3 Penambaha n 1 mobil cold box PERBAIKAN CARA / MODEL PENGANGKUT AN Pengadaa n 20 keranjang Pengadaa n 54 marine cooler

Tidak ada On the job training

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

PERBAIKAN PENYIMPANA N PRODUK Pengadaa n basket/ke ranjang ikan Pengadaa n cold box Pengadaa n frezeer Pelatihan operator cold storage dan pabrik es mini Pemeliha raan pabrik es mini (PEM) Pemeliharaa n pabrik es mini (PEM) Pemelihara an pabrik es mini (PEM) PERBAIKAN PENYIMPANA N BAHAN BAKU Pengemb angan kapasitas penyimpa nan Pengadaa n keranjang / basket Pengadaa n rak penyimpa nan ikan Pelatihan operator cold storage

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Promosi Produk

Suatu produk barang/jasa agar dikenal oleh konsumen, maka para pemasar perlu melakukan berbagai kiat-kiat maupun suatu strategi yang tepat dalam memperkenalkan produk. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru pada pasar sasaran melalui suatu iklan, (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Umar (2003), bahwa untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi yang terdiri dari empat komponen utama, yaitu periklanan, promosi

(26)

berkualitas, harga relatif terjangkau, tempat usaha strategis, namun jika kurang melakukan promosi maka bisa jadi produk tidak akan dikenal dan bahkan tidak menrik minat beli konsumen. Sebab itu, strategi promosi (media, sasaran, lokasi, dan alat pendukung) yang dipakai harus diupayakan agar dapat mencapai tujuan promosi dengan tepat.

TABEL. 21

STRATEGI PROMOSI PRODUK

STRATEGI SASARAN PROMOSI LOKASI PENYIAPAN PERALATAN

PROMOSI PENJUALAN

Rumah tangga konsumen, Warung, Restoran, Hotel

Kompleks perumahan, dan perkantoran, pasar swalayan dan toko oleh-oleh

Komputer dan jaringan internet

PAMERAN Pelaku usaha dan masyarakat umumnya

Alun-alun/Panggung Hiburan Kepulauan Yapen

Brosur, Lieflet, Sampel Produk

IKLAN Masyarakat umum dan calon konsumen

Kabupaten Yapen, Waropen, Biak, Nabire, Jayapura, Paniai dll

Model iklan cetak dan elektronik

PEMASARAN LANGSUNG

Pasar Tradisional Lokasi Kabupaten Yapen, Waropen, Biak, Nabire, Jayapura, Paniai dll

Motor roda 3, dan mobil cold box serta pengiriman kapal PERTEMUAN KELUARGA/ ARISAN Keluarga Pengelola program CCD IFAD / Komunitas arisan Lokasi terjangkau di Kabupaten Yapen

Motor roda 3 dan mobil cold box

Rencana Pelatihan

Pendidikan kilat tentang ketrampilan pengoperasian alat-alat mesin menjadi penting bagi pokmas binaan CCDP-IFAD, sebab sangat diperlukan agar dapat mendukung suatu proses kegiatan pemasaran secara efesien dan efektif. Tabel 22 dibawah ini menjelaskan tentang beberapa jenis pelatihan yang dibutuhkan untuk mendukung strategi intervensi pemasaran.

(27)

TABEL. 22 RENCANA PELATIHAN

JENIS PELATIHAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017

Pelatihan teknik pengasapan ikan √

Pelatihan operator cold storage √

Pelatihan operator pabrik es mini √

Pelatihan desain kemasan, merk, dan

label √ √ √

Pelatihan penggunaan peralatan

pendukung kemasan √ √ √

Pelatihan difersifikasi produk/

pengembangan produk baru √ √ √

Rencana Pembangunan Infrastruktur

Menyiapkan proses alur kegiatan produksi yang berkelanjutan dalam waktu pelaksanaan program pendampingan adalah waktu strategis yang sangat penting untuk merancang suatu alir hulu hingga hilir dari suatu sistem terbaik bagi pengembangan masyarakat sasaran program. Intervensi dalam pengembangan pemasraan akan berjalan lancar dan mencapai tujuannya jika didukung oleh sarana prasarana yang tepat. Untuk itu maka dalam kaitannya dengan strategi intervensi pemasaran maka sejak tahun 2014 - 2017 telah direncanakan untuk membangun beberapa infrastruktur terkait . Tabel 23 dibawah ini menjelaskan maksud tersebut.

TABEL. 23

RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DUKUNGAN

INFRASTRUKTUR

TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017

Rumah Produksi √

Pabrik Es Mini (PEM) √

Rumah Pasca Panen √ √ √

Jembatan Pengeringan Ikan

Rumah Kemasaan √

Rumah Usaha dan Niaga √

(28)

Armada Pemasaran Mini √ √

Action Plan

Membuat perencaan tentang aksi rill pemasaran produk, baik sekarang maupun yang akan datang dalam pemahaman pemasaran harus tuntas. Sebab dengan suatu aksi ril yang konkrit merupakan suatu tindakan yang sebelumnya disusun dari strategi intervensi pemasaran. Olehnya kebijakan implementasi strategi pemasaran kedepan tetap disesuaikan dengan perubahan-perubahan dinamika pasar dan perilaku konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Rencana aksi tersebut mulai dari desain kemasan, lebel, merek, membangun jaringan distribusi, dan promosi hingga pengembangan produk dan strategi pemasaran. Dengan rencana ini diharapkan hingga tahun 2017 strategi intervensi pemasaran yang dilakukan akan mencapai hasil optimal.

TABEL. 25

ACTION PLAN STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN

ACTION PLAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017

Desain Kemasan √ Pengembangan

Desain Kemasan

Pengembangan Desain Kemasan

Pengembangan Desain Kemasan

Desain Merk √ Pengembangan

Desain Merk

Pengembangan Desain Merk

Pengembangan Desain Merk

Desain Label √ Pengembangan

Desain Label Pengembangan Desain Label Pengembangan Desain Label Pengembangan jaringan distribusi √ √ √ Pelaksanaan Promosi √ √ √ √ Pengembangan Produk Pelatihan difersifikasi produk √ √ Pelatihan strategi pemasaran √ √ √

Rencana Kerjasama (Kemitraan)

Keberhasilan pengembangan pemasaran produk unggulan Yapen dapat ditentukan juga dengan adanya kerjasama (kemitraan) dengan berbagai pihak. Kerjasama yang dimaksudkan adalah bentuk ril dukungan pihak terkait yang langsung bersentuhan dengan aktivitas

(29)

pemasaran produk serta mendukung pokmas-pokmas binaan yang selama ini sebagai sasaran program. Produk-produk semakin diminati, jika produk telah memenuhi standar kualitas dan promosi yang baik, sehingga dapat juga menembus pasar luar Yapen. Dibawah ini dapat dijelaskan pada abel 25 tentang sejauhmana kerjasama yang telah dilakukan hingga saat ini, dan apa rencana kerjasama kedepan dengan berbagai pihak yang relevan demi mendukung pengembangan usaha pemasaran.

TABEL. 25

RENCANA KERJASAMA KEMITRAAN KEGIATAN YANG PERLU

DIKERJASAMAKAN

KEGIATAN YANG SUDAH BERMITRA

RENCANA KEMITRAAN

Kerjasama untuk suplai ikan segar

Sudah dilakukan utk jenis ikan Kerapu hidup

Memenuhi pasar eksport Kerjasama untuk suplai ikan

olahan

Belum masih penjajakan ke toko swalayan kabupaten

Toko-toko swalayan dan hotel serta eksport

Kerjasama untuk penelitian dan pengembangan

Belum tetapi sudah dilibatkan dlm kegiatan pembinaan kpd Pokmas

STIE OG & AKN Yapen Kerjasama untuk bidang

perijinan

Belum masih penjajakan Dinas Kesehatan, dan Balai POM MUI.

Kerjasama untuk bidang keuangan

Sudah ada pembicaraan awal Bank Papua & Mandiri Serui

Penutup

Demikian Strategi Intervensi Pemasaran ini dibuat untuk dipakai sebagai pedoman kegiatan Komponen 2 program CCD – IFAD tahun 2014-2017.

Lawan kemiskinan,,,, Kepulauan Yapen, November 2014

Referensi

Dokumen terkait

We develop and test seven indices on three Colorado cities to measure the relationship between the distribution of environmental hazards and minority and poverty-stricken

menggunakan tempat yang kosong pada naskah soal ini dan jangan pernah menggunakan lembar jawaban karena akan mengakibatkan jawaban Anda.. tidak

• Perlu adanya evaluasi dan penilaian yang dilakukan oleh Kepala Pusat terhadap kebijakan pedoman e-learning untuk mengetahui efektivitas kebijakan. • Kepala Pusat

Menguasai teori dasar metode perpindahan dalam bentuk matrik dan sekaligus pemakaian dengan alat bantu pada operasi matrik Metode ini sebenarnya adalah mencari hubungan gaya

Penelitian tentang status gizi pada anak sudah banyak dilakukan, namun sepanjang pengetahuan peneliti, penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis ini, diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi akuntabilitas

Peneliti menduga keterlibatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan antara etika kerja Syariah dengan sikap terhadap perubahan organisasi disebabkan oleh

makanan ini hanya mencari solusi dari masalah yang sudah terjadi yaitu mengantisipasi resiko yang ada sebelum timbulnya masalah atau gangguan kesehatan yang