• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proporsi dan Karakteristik Penyebab Perdarahan Saluran Cerna Bahagian Atas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Endoskopi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proporsi dan Karakteristik Penyebab Perdarahan Saluran Cerna Bahagian Atas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Endoskopi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERDARAHAN SALURAN CERNA BAHAGIAN ATAS

BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN

ENDOSKOPI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2010

Oleh :

AGUS PRATAMA PONIJAN

080100396

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROPORSI DAN KARAKTERISTIK PENYEBAB

PERDARAHAN SALURAN CERNA BAHAGIAN ATAS

BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN

ENDOSKOPI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

AGUS PRATAMA PONIJAN

080100396

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Proporsi dan Karakteristik Penyebab Perdarahan Saluran Cerna Bahagian Atas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Endoskopi di RSUP H. Adam Malik

Medan Tahun 2010

Nama : Agus Pratama Ponijan

NIM : 080100396

Pembimbing Penguji

(dr.Ilhamd, Sp. PD) (dr. Yahwardiah, PhD)

NIP:196623041996031011 NIP: 195508071983032001

(dr. Lita Feriyawati, MKes)

NIP: 1970002082001122001

Medan, 12 Januari 2012 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(4)

NIP: 195402201980111001

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil Penelitian dengan Judul:

Proporsi dan Karakteristik Penyebab Perdarahan Saluran Cerna Bahagian Atas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Endoskopi di RSUP H. Adam Malik Medan

Tahun 2010

Yang dipersiapkan oleh: NAMA: Agus Pratama Ponijan

NIM: 080100396

Karya Tulis Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke Sidang Karya Tulis Ilmiah.

Medan, 15 Desember 2011 Disetujui,

Dosen Pembimbing

(5)

ABSTRAK

Latar belakang: Perdarahan saluran cerna seperti dengan gejala melena dan

hematemesis adalah suatu kondisi umum yang sering dijumpai oleh para dokter dan para petugas endoskopi. Angka kematian oleh karena perdarahan saluran cerna bahagian atas cukup tinggi. Pada penelitian ini, menghitung proporsi dan karakteristik penyebab perdarahan saluran cerna bahagian atas sepanjang tahun 2010.

Metode: Penelitian ini dilakukan secara deskriptif restrospektif. Dengan mengambil data dari rekam medik pasien yang melakukan endoskopi saluran cerna bahagian atas di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RSUP H. Adam Malik, Medan selama periode 1 Januari 2010 hingga 31 Desember 2010.

Hasil: Dari 984 orang yang melakukan pemeriksaan endoskopi saluran cerna bahagian atas sepanjang tahun 2010, ditemukan sebanyak 250 pasien (25,4%) yang mengalami perdarahan saluran cerna bahagian atas. Dengan jumlah pasien laki-laki sebanyak 177 (71%) dan perempuan sebanyak 73 (29%). Sedangkan suku yang paling banyak melakukan pemeriksaan endoskopi saluran cerna bahagian atas adalah suku Batak sebanyak 134 orang (53,6%) dan diikuti suku Jawa sebanyak 74 orang (29,6%). Usia yang paling sering melakukan pemeriksaan endoskopi dengan keluhan perdarahan saluran cerna bahagian atas adalah usia 41-50 tahun sebanyak 71 orang (28,4%). Lalu kasus terbanyak yang menyebabkan perdarahan saluran cerna bahagian atas adalah varices esofagus

sebanyak 104 kasus (31%), disusul oleh ulkus gaster sebanyak 52 kasus (15%). Kesimpulan: Etiologi penyebab perdarahan saluran cerna bahagian atas di RSUP H. Adam Malik paling banyak adalah varices esofagus yang selalu disertai dengan

sirosis hati sebagai penyakit penyerta.

(6)

ABSTRACT

Background: Gastrointestinal bleeding such as hematemesis or melena are common conditions in clinical practice and endoscopic service. The mortality rate that caused by upper gastrointestinal bleeding is quite high. In this research, we

count the etiology proportion that cause upper gastrointestinal bleeding at the whole year of 2010.

Methods: This research was done descriptive retrospectively. We took data from the patient medical record that did the upper gastrointestinal endoscope at Division of Gastroenterology and Hepatology, from Internal Medicine Department, at H. Adam Malik Hospital, from the 1st January until 31st December.

Results: From 984 patients that did the endoscopy examination during the whole year of 2010, we found 250 patients (25,4%) that have suffered the upper gastrointestinal bleeding. Contain male 177 patients (71%) and 73 female patients (29%). Then the most race that did the endoscope examination for upper gastrointestinal bleeding was Bataknese race 134 patient(53,6%) and followed by Javanese race 74 patients (29,6%). The most ages did the endoscope examination for upper gastrointestinal bleeding was 41-50 years old 71 patients (28,4%). The most etiology that caused upper gastrointestinal bleeding was esophageal varices that found in 104 cases (31%), followed by gastric ulcer in 52 cases (15%).

Conclusions: The most etiology that cause upper gastrointestinal at H. Adam Malik Hospital was esophageal varices that always appears with liver cirrhosis.

(7)

KATA PENGANTAR

Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan anugerahNya saya dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Tidak lupa terima kasih saya ucapkan juga kepada dosen-dosen yang telah membimbing dan mengajar saya selama ini. Terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang telah turut mendukung setiap langkah saya dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah ini.

2. dr. Ilhamd, Sp.PD yang telah membimbing saya selama pembuatan karya tulis ilmiah ini.

3. Terima kasih kepada keluarga dan segenap teman-teman yang telah mendukung saya selama ini.

Karya tulis ilmiah ini adalah mengenai penelitian yang telah dilakukan dengan judul Proporsi dan Karakteristik Penyebab Perdarahan Saluran Cerna Bahagian Atas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Endoskopi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010”. Masih tingginya insidensi perdarahan saluran cerna bahagian atas dan angka kematian yang tidak berkurang tentunya perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan awal. Padahal dengan pemeriksaan awal yang cepat maka perdarahan saluran cerna bahagian atas dapat ditangani secara cepat sehingga jumlah kematian akibat perdarahan saluran cerna bahagian atas dapat ditekan.

Saya menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Saya sangat berharap saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat menyempurnakan lagi karya tulis ilmiah ini. Kepada semua yang membaca karya tulis ilmiah ini saya mengucapkan terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca karya tulis penelitian ini.

(8)

(Agus Pratama Ponijan)

1.3. Tujuan Penelitian... 2

1.4. Manfaat Penelitian... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1. Perdarahan Saluran Cerna Bahagian Atas... 4

2.1.1. Definisi……… 4

2.2.1. Definisi Endoskopi... 12

2.2.2. Prinsip Dasar Endoskopi………... 12

(9)

3.2. Definisi Operasional... 16

3.2.1. Definisi……… 16

3.2.2. Cara Ukur……… 16

3.2.3. Alat Ukur………. 16

3.2.4. Hasil Ukur……… 17

3.2.5. Skala Pengukuran………. 17

BAB 4 METODE PENELITIAN... 18

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 20

5.1. Hasil Penelitian………. 20

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian………... 20

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Etiologi UGIB dari data Center for Ulcer Research and Education

(CURE)……… 6

Tabel 5.4. Distribusi Hasil Pemeriksaan Endoskopi dari 250 Pasien dengan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambaran endoskopi pada pasien gastric ulcer akibat penggunaan

NSAIDs dan test H.Pylori negatif……….. 14

Gambar 2.2. Gambaran endoskopi pada pasien duodenal ulcer dengan test H.Pylori

positif tetapi tidak ada riwayat penggunaan NSAIDs……… 14

Gambar 2.3. Gambaran endoskopi pada pasien Mallory-Weiss Tear……….. 14 Gambar 2.4. Gambaran endoskopi dari esophageal varices……… 15 Gambar 2.5. Gambaran endoskopi dari gastric varices dan esophageal variceal ligation-related ulcers……… 15 Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian………. 16

Gambar 5.1. Distribusi Golongan Umur dari 250 Pasien yang Menjalani

Pemeriksaan Endoskopi dengan Keluhan Perdarahan Saluran Cerna Bahagian

Atas………... 20

Gambar 5.2. Distribusi Suku dan Jenis Kelamin Pasien yang Melakukan

Pemeriksaan Endoskopi dengan Keluhan Perdarahan Saluran Cerna Bahagian

Atas………...………. 21

Gambar 5.3. Distribusi Penyakit Penyerta yang Timbul Bersamaan dengan

Perdarahan Saluran Cerna Bahagian

Atas………. 21

Gambar 5.4. Distribusi Hasil Pemeriksaan Endoskopi dari 250 Pasien dengan

Keluhan Perdarahan Saluran Cerna Bahagian

(12)

DAFTAR SINGKATAN

GI : Gastrointestinal

UGIB : Upper Gastrointestinal Bleeding SCBA : Saluran Cerna Bahagian Atas PUD : Peptic Ulcer Disease

NSAIDs : Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs OAINS : Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid ICU : Intensive Care Unit

ASGE : American Society of Gastrointestinal Endoscopy NGT : Nasogastric Tube

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Persetujuan Komisi Etik Lampiran 4 Data Induk

Lampiran 5 Hasil Analisa Data

Referensi

Dokumen terkait

As stipulated in Indonesia’s 2012 Universal Periodic Review (UPR), CERD sent a letter to Indonesian government in the same year asking ‘…regarding the measures

Kuesioner dalam penelitian ini berjumlah 25 pertanyaan yaitu 5 aspek tentang penggunaan dan penggolongan obat yang baik dan benar, dan setiap aspek berisi 5 pertanyaan

Pihak kedua akan memberikan pembinaan yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi kinerja terhadap capaian kinerja dari kesepakatan ini dan mengambil tindakan

Java merupakan bahasa pemprograman yang dikembangkan oleh Sun Microsystem, dan dirancang sedemikian rupa agar program yang dibuat menggunakan Java dapat berjalan pada semua

Pihak kedua akan memberikan pembinaan yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi kinerja terhadap capaian kinerja dari kesepakatan ini dan mengambil tindakan

Jaringan internet merupakan salah satu kemajuan teknologi informasi yang penggunaannya saat ini sudah semakin meluas menyediakan fasilitas yang memudahkan pemakai untuk

Pihak kedua akan memberikan pembinaan yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi kinerja terhadap capaian kinerja dari kesepakatan ini dan mengambil tindakan