• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Meningkatnya umur harapan hidup wanita Indonesia

mengakibatkan bertambahnya jumlah wanita di Indonesia yang memasuki

masa menopause, sehingga diperlukan upaya peningkatan dan

pemeliharaan kesehatan agar wanita dapat memasuki masa menopause

dengan sehat, produktif, dan mandiri. Perlu adanya kesiapan untuk

menghadapi sindrom menopause agar wanita dapat menerima keadaan,

tanpa adanya gangguan biopsikososial.1

Jumlah wanita berusia lebih dari 50 tahun meningkat sehubungan

dengan meningkatnya angka harapan hidup sehingga terjadi juga

peningkatan jumlah wanita usia menopause pada tahun 2030. Di Asia,

menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2025 jumlah

wanita berusia tua akan meningkat dari 107 juta menjadi 373 juta. Hal ini

didukung dengan usia harapan hidup wanita pada masa menopause.

Setiap tahunnya diperkirakan 25 juta wanita di seluruh dunia akan

memasuki masa menopause. Menurut sumber BKKBN tahun 2006,

proyeksi penduduk Indonesia tahun 1995-2005 oleh Badan Pusat

Statistik, jumlah penduduk perempuan berusia di atas 50 tahun adalah

15,9 juta orang, dan tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta perempuan

(2)

Peningkatan jumlah wanita usia tua tentunya akan menimbulkan

masalah tersendiri, yaitu dengan munculnya keluhan-keluhan pada masa

menopause. Walaupun tidak menyebabkan kematian, namun m

enimbulkan rasa tidak nyaman dan kadang-kadang menyebabkan

gangguan dalam pekerjaan sehari-hari yang pada akhirnya akan

menurunkan kualitas hidup. Padahal pada kurun waktu usia 40-65 tahun

banyak wanita yang mencapai puncak karirnya.5,6

Transisi waktu seorang wanita menuju menopause merupakan

suatu peristiwa perubahan hormonal yang fisiologis dan dihubungkan

dengan beberapa keluhan fisik dan psikososial. Perubahan fisiologis dari

fase reproduksi menuju fase tidak reproduksi ini ditandai dengan

penurunan kadar estrogen secara bertahap. Pada masa menopause

kapasitas reproduksi seorang wanita terhenti. Ovarium tidak lagi memiliki

folikel dan fungsi ovarium sebagai organ endokrin steroidogenik tidak

berfungsi lagi. Hal ini merupakan proses yang terjadi secara alamiah.

Terjadinya penurunan fungsi ovarium menyebabkan produksi hormon

estrogen menurun. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan fisiologik

yang mengakibatkan penurunan berbagai fungsi alat tubuh dan kualitas

hidup.7,8

Estradiol adalah bagian dari hormon estrogen, selain dari estron

dan estriol yang merupakan jenis terpenting, dan mempunyai efek

estrogenik yang paling kuat dan merupakan bagian terbesar dari estrogen.

(3)

3

maupun pria, kelenjar payudara, otot, dan sistem kardiovaskular. Pada

wanita, estradiol di sintesis dari testosteron pada folikel ovarium,

sedangkan pada pria, estradiol diproduksi di testis dan hasil konversi dari

androgen ekstraglandular.9,10

Pada wanita menopause ovarium sedikit sekali memproduksi

estrogen. Sumber utama estrogen pada masa menopause adalah

endogen adrenal, terutama androstenendion yang mengalami aromatisasi

oleh jaringan perifer menjadi estron, yang kemudian dikonversi menjadi

estradiol.9,11

Pada wanita menopause konsentrasi rata-rata estradiol serum

mencapai 10-20 pg/ml, dimana dengan penurunan kadar estradiol ini

dapat menimbulkan keluhan, salah satunya adalah sindroma vasomotor

yang merupakan tanda dini dari defisiensi estrogen.11,12

Keluhan sindroma vasomotor adalah yang paling sering dirasakan

pada wanita perimenopause (50-75%). Beberapa peneliti diluar negeri

melaporkan 58% wanita merasakan keluhan sindroma vasomotor sekitar 2

tahun sebelum menstruasi terakhir, sedangkan di Amerika Serikat

dilaporkan 40-58% mengalami gejolak panas 2 tahun setelah menstruasi

terakhir.13,14,15

Keluhan sindroma vasomotor pada masing-masing individu

berbeda sesuai dengan cepatnya penurunan nilai kadar estrogen, dimana

(4)

Beberapa penelitian telah melaporkan munculnya gejolak panas

pada penderita disgenesis gonad yang diberikan estrogen, yang kemudian

dihentikan secara mendadak. Laporan ini juga menunjukkan wanita

menopause fisiologis maupun penderita pasca bilateral

salpingo-oovorectomy (BSO) yang diberikan terapi estrogen akan mengurangi

keluhan sindroma vasomotor.14

Keluhan sindroma vasomotor ini bervariasi, tergantung pada

populasi yang berbeda, geografi, tingkat perkembangan suatu negara,

karakteristik biologi dan perilaku, dengan angka kejadian yang paling

terendah yaitu pada wanita Mayan (0-10%) sampai yang tertinggi yaitu

pada wanita Belanda (80%).18

Gejala / keluhan yang umumnya muncul pada wanita menopause

akibat berkurangnya hormon estrogen disebut sebagai sindroma

kekurangan estrogen, yang meliputi gejala / keluhan jangka pendek dan

jangka panjang. Seorang wanita peri dan pasca menopause dapat

mengeluhkan hot flushes atau berkeringat yang dikategorikan sebagai

gejala vasomotor. Hot flushes ditandai oleh pelebaran pembuluh darah

pada daerah tangan, leher dan wajah, sehingga tampak kemerahan yang

kemudian diikuti dengan peningkatan suhu kulit pada daerah-daerah

tersebut. Saat suhu tubuh naik, akan diikuti dengan keluarnya keringat.

Seringkali gejala ini dipicu oleh perubahan suhu lingkungan dan juga

dapat timbul saat wanita tersebut sedang tidur malam sehingga dapat

(5)

5

Penelitian oleh Wahdi di Universitas Diponegoro tahun 2003

menunjukkan bahwa kadar estradiol serum pada wanita menopause

dengan sindroma vasomotor lebih rendah dibandingkan wanita

menopause tanpa sindroma vasomotor. Penelitian ini juga menunjukkan

bahwa wanita menopause yang gemuk sedikit mengalami keluhan

sindroma vasomotor oleh karena memiliki kadar estradiol serum yang

lebih tinggi, wanita yang mengalami menopause lebih lama dan paritas

lebih banyak mempunyai kadar estradiol serum yang lebih rendah,

dengan keluhan berkeringat sebagai keluhan terbanyak yang menyertai

gejolak panas. Namun, dalam penelitian ini tidak dijelaskan tentang

perbedaan kadar estradiol serum pada wanita menopause dengan gejala

vasomotor berdasarkan derajat ringan, sedang, dan berat.43

Berdasarkan latar belakang permasalahan adanya penurunan

kadar estrogen oleh karena penurunan fungsi ovarium pada wanita

menopause yang dapat menyebabkan keluhan dini berupa sindroma

vasomotor, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana kadar estradiol

serum pada wanita menopause dengan dan tanpa sindroma vasomotor

serta kadar estradiol serum wanita menopause dengan sindroma

vasomotor berdasarkan derajat ringan, sedang, dan berat.

1.2.Rumusan Masalah

Bagaimana kadar estradiol serum pada wanita menopause

(6)

estradiol serum pada wanita menopause dengan sindroma vasomotor

derajat ringan, sedang, dan berat ?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui kadar estradiol serum pada wanita menopause dengan

sindroma vasomotor dan tanpa sindroma vasomotor.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik subjek penelitian (usia, usia menopause,

lama menopause, dan indeks massa tubuh (IMT)) pada wanita

menopause dengan sindroma vasomotor dan tanpa sindroma

vasomotor.

2. Mengetahui kadar estradiol serum pada wanita menopause dengan

sindroma vasomotor dan tanpa sindroma vasomotor.

3. Mengetahui perbedaan kadar estradiol serum pada wanita

menopause dengan sindroma vasomotor berdasarkan derajat

ringan, sedang, dan berat.

4. Menentukan korelasi karakteristik wanita menopause (usia, usia

menopause, lama menopause, dan IMT) dengan dan tanpa

sindroma vasomotor dengan kadar estradiol serum

(7)

7

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran secara

umum tentang kadar estradiol serum pada wanita menopause dengan dan

tanpa sindroma vasomotor, sehingga dapat digunakan sebagai data dasar

untuk penelitian lebih lanjut pada wanita menopause dalam rangka

meningkatkan kualitas hidup wanita Indonesia.

Secara klinis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan di

dalam pemberian Fitoestrogen dan Terapi Sulih Hormon (TSH)

berdasarkan derajat ringan, sedang, dan berat pada wanita menopause

dengan sindroma vasomotor terhadap kadar estradiol serum.

1.5. Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan kadar estradiol serum antara wanita menopause

Referensi

Dokumen terkait

maka kami mohon kehadiran Bapak/ Ibu untuk menjadi Tim Penguji PKN/KKN sesuai dengan jadwal di atas. Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan

• Tujuan utama mempelajari Mekanika Bahan adalah untuk menentukan besarnya tegangan ( stresses ), regangan (strains) dan perpindahan ( displacement ) pada suatu

a. Pastikan bahwa media dan/atau APE yang akan digunakan dalam pembelajaran, sudah tersedia sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian, baik ketersediaan jenis maupun

Penulisan ilmiah ini menjelaskan mengenai perancangan program aplikasi pendaftaran dan pembayaran siswa SLTP Harjamukti dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0

Pembuatan Penulisan Ilmiah ini menggunakan Aplikasi software Visual Basic 6 dengan Ms.Access 2003 sebagai aplikasi datbasenya.Data-data diambil langsung dari lokasi penelitian

Dari penjelasan tersebut diatas, Penulis mengambil kesimpulan bahwa bila proses pendaftaran siswa dan penyimpanan datanya dilakukan dengan sistem manual memiliki beberapa

Setelah batas akhir waktu upload dokumen penawaran secara elektronik melalui Lpse Polda Bali, penyedia yang mengupload dokumen penawaran tidak ada sehingga menyebabkan lelang

Kepada peserta Pelelangan yang keberatan, diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan khususnya mengenai ketentuan dan prosedur yang telah ditentukan dalam dokumen