1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Melon merupakan tanaman asli daerah Afrika.Di Eropa melon diperkenalkansejakawal tahun masehi. Jenis melon yang pertama kali ditanam adalah Cucumis melo var.reticulatus yang diduga dari Asia dan Afrika. Jenis melon ini populer dengan nama âmuskmelonâ (Rukmana, 1994).
Melon mulai dikembangkan di Indonesia pada tahun 1980-an di daerah Cisarua (Bogor) dan Kalianda (Lampung) oleh PT. Jaka Utama Lampung. Tanaman melon juga menyebar ke beberapa daerah di Indonesia seperti Sukabumi, Ngawi (Jawa Timur),Madiun,Ponorogo, dan daerah-daerah lainnya (Prajnanta, 2003).
Konsumsi buah melon semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlahpenduduk Indonesia yang membutuhkan buah segar sebagai salah satu menu gizi sehari-hari. Selain untuk konsumsi buah segar, melon juga bermanfaat sebagai bahan baku industri makanan dan minuman. Melon digemari masyarakat karena rasanya yang enak, banyak mengandung vitamin A dan C, rendah kalori, tidak mengandung lemak maupun kolesterol, sedikit mengandung sodium, serta sumber potassium yang baik (Sobir dan Siregar, 2010).
Sampai saat ini produsen buah melon terbesar adalah di pulau Jawa, kemudian Sumatera, Kalimantan, Bali dan Sulawesi. Pada awal perkembangannya, produksi melon di Indonesia meningkat tajam. Puncak produksi melon nasional terjadi pada tahun 1996 yang mencapai 478.654 ton dengan luas penanaman 33.288 hektar. Setelah itu, jumlah produksi melonfluktuatif. Pada tahun 2005, produksi melon nasional adalah 58.440 ton
2
dengan luas penanaman sekitar 3.245 hektar. Pada tahun 2007, produksi melon mencapai 59.653 ton dengan produktivitas rata-rata sebesar 16.50 ton/ha (Departemen Pertanian, 2008).
Tanaman melon membutuhkan banyak unsur hara untuk pertumbuhan dan produksinya, sehingga pada budidaya tanaman melon harus dilakukan pemupukan secara berkala. Unsur hara yang banyak dibutuhkan tanaman melon adalah Nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).Sobir dan Siregar (2010) menyatakan bahwa unsur hara utama yang harus tersedia bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman melon adalah unsur hara N, P, dan K. Pemberian unsur hara bisamelalui pemupukan secara berkala untuk menghasilkan buah yang berkualitas, selain pemupukan juga diperlukan pemangkasan terutama buah.
Tanaman melon menghasilkan banyak bunga, sehingga persentase buah yang terbentuk pada setiap tanaman akan banyak. Hal tersebut menyebabkan ukuran buah yang dihasilkan kecil disertai rasa manis yang berkurang. Untuk meningkatkan kualitas dan produksi tanaman melon maka diperlukan pemangkasan buah. Agus (2009) menyatakan bahwa, pemangkasan pada tanaman melonbertujuan agar hasil fotosintesis yang dihasilkan tanaman terkonsentrasi untuk pembentukan dan pertumbuhan buah sehingga bisa tumbuh besar dan cepat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait pertumbuhan dan produksi melon terhadap pemberian pupuk NPK dan pemangkasan.
3
Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahuipertumbuhan danproduksimelon(Cucumis melo L.) terhadap pemberian pupuk NPK dan pemangkasan buah.
Hipotesa Penelitian
Pemberian pupuk NPK pada taraf tertentu dan pemangkasan buah serta interaksi keduanya nyata dalam meningkatkan pertumbuhan dan kualitas buah melon (Cucumis melo L.).
Kegunaan Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh data dalam penyusunan skripsi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.