• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PD 1201550 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PD 1201550 Chapter3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Mira Rahmani, 2015

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI BERDASARKAN HASIL GAMBAR ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan hal-hal terkait bagaimana penelitian secara prosedural dilakukan. Bab ini menyajikan paparan mengenai metode penelitian, yang secara lebih spesifik terbagi ke dalam lima bagian yang meliputi (1) desain penelitian, (2) partisipan dan lokasi penelitian, (3) pengumpulan data, (4) analisis data, dan (5) isu etik.

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Secara mendasar penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang berkaitan dengan analisis data yang berbentuk kata-kata atau gambar, dari pada data yang berbentuk angka (Silverman, 2001; Neuman, 2003; Fraenkel, Wallen, & Hyun, 2012). Penelitian yang dilakukan di sini memenuhi kriteria sebagai penelitian kualitatif mengingat apa yang akan diteliti adalah data berupa hasil gambar anak-anak usia dini yang kemudian dianalisis untuk melihat pola-pola tertentu yang muncul sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya.

(2)

Mira Rahmani, 2015

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI BERDASARKAN HASIL GAMBAR ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendetil meliputi (1) keragaman gambar dari sisi bentuk geometri, warna, dan jenis objek, (2) refleksi tahapan sosial intelektual yang tercermin dari gambar, dan (3) gambaran kemampuan kognitif dari hasil gambar yang dibuat oleh anak usia dini.

3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini adalah anak-anak usia dini pembelajar TK-B Salman Al-Farisi Bandung yang berusia antara 5-6 tahun. Pemilihan partisipan dalam hal ini tidak dilakukan secara acak (random) melainkan lebih bersifat purposive dalam pengertian bahwa partisipan yang dipilih adalah partisipan yang dianggap dapat memperkaya data atau informasi yang didapat secara lebih luas dan lebih rinci. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 54), purposive sampling merupakan pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam konteks penelitian ini, pertimbangan yang dimaksud berkaitan dengan pertimbangan untuk memperoleh data atau informasi yang mendalam tentang kemampuan kognitif anak usia dini di TK Salman Al-Farisi Bandung sehingga didapat suatu kebenaran yang bermakna dan menyeluruh. Secara keseluruhan, partisipan yang terlibat adalah dua dari tiga kelas yang ada dalam kelompok B. Kedua kelas ini terdiri atas kelas TK-B kelas TK-Bilal TK-Bin Rabah (20 orang) dan kelas Khalid TK-Bin Walid (18 orang), sehingga total anak yang menjadi subjek penelitian adalah 38 anak. Dari 38 anak ini kemudian dihasilkan 220 gambar yang kemudian menjadi data utama untuk lebih lanjut dianalisis.

(3)

Mira Rahmani, 2015

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI BERDASARKAN HASIL GAMBAR ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru yang memegang kelas di TK ini secara terbuka menerima kehadiran peneliti dan bersifat kooperatif terhadap penelitian yang dilakukan. Di TK ini, kegiatan menggambar dilaksanakan setiap hari Senin dan Selasa pada jam pertama yaitu berlangsung antara pukul 08.30 hingga pukul 09.00.

3.3 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data untuk penelitian ini sesungguhnya dilakukan melalui tahapan sistematis secara sederhana. Dari semua kegiatan menggambar yang sengaja dihadiri oleh peneliti, gambar-gambar hasil pekerjaan anak-anak TK tersebut didokumentasikan dalam bentuk foto melalui kamera digital untuk lebih lanjut disortir berdasarkan identitas anak menurut kelompok umur dan jenis kelaminnya.

Proses pengambilan foto sendiri dilakukan setelah aktivitas menggambar selesai sehingga, secara teknis, pengambilan foto hasil gambar anak tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar di kelas. Pengambilan foto dilakukan dengan semaksimal mungkin memastikan bahwa kualitas gambar yang terekam dalam kamera memungkinkan peneliti untuk dapat melakukan analisis dan pemaknaan secara lebih akurat sehingga tidak berpotensi menimbulkan terjadinya salah tafsir akibat kualitas foto gambar yang tidak maksimal.

Foto-foto gambar anak tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan identitas anak pembuat gambarnya. Hal ini diperlukan terutama sebagai dasar pemaknaan gambar pada tahapan analisis data nantinya, mengingat usia dan jenis kelamin siswa berpotensi menjadi unsur yang dapat memberikan penjelasan terhadap beragam pola-pola temuan yang nantinya ditemukan dari hasil analisis data.

(4)

Mira Rahmani, 2015

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI BERDASARKAN HASIL GAMBAR ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini merupakan jadwal pengumpulan data yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. 1 Jadwal Pengumpulan Data

Lokasi

Setelah data dalam bentuk gambar dikumpulkan, tahapan analisis data dilakukan dengan secara cermat mengacu kepada rumusan masalah penelitian yang telah dibuat sebelumnya.

Pada tahapan awal, seluruh gambar anak usia dini tersebut dianalisis melalui proses identifikasi keragaman objek di dalamnya. Dalam hal ini, tiga aspek spesifik mejadi fokus dalam tahapan analisis ini, yakni keragaman secara bentuk geometri, warna, dan keragaman jenis objek. Lebih lanjut, dari hasil eksplorasi dan pemetaan dari keragaman tiga aspek tersebut dilakukan pemaknaan melalui kerangka teori dan konsep yang digagas oleh Kellogg (1969).

(5)

Mira Rahmani, 2015

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI BERDASARKAN HASIL GAMBAR ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

buat, langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pemetaan terutama terhadap karakteristik-karakteristik visual yang dapat dijadikan dasar refleksi perkembangan sosial intelektual anak menurut kerangka teori Lowenfeld dan Brittain (1982).

Langkah terakhir yang dilakukan, yang berkaitan dengan fokus rumusan permasalahan ketiga, adalah upaya pemaknaan gambar-gambar anak melalui langkah identifikasi objek gambar yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan kemampuan kognitif yang direfleksikannya. Dalam hal ini, kerangka teori Piaget (Anning & Ring, 2004) dijadikan dasar pemaknaannya. Secara lebih spesifik, upaya pemetaan kemampuan kognitif anak didasarkan pada pencocokkan gambar dengan kerangka analisis yang diperlihatkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 2 Kerangka Analisis Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini dalam Menggambar

(6)

Mira Rahmani, 2015

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI BERDASARKAN HASIL GAMBAR ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemampuan

Kognitif

1. Mampu membuat beberapa jenis bentuk dan kadang-kadang mengkombinasikannya untuk membuat matahari misalnya. 2. Menggambar bentuk dan figur yang nampak mengambang di

atas halaman.

3. Menggambar figur secara lebih detil, seperti lengan, kaki, tangan, jari dan alis.

4. Melibatkan detil-detil lain dalam gambarnya, misalkan penambahan jendela, pintu, dan cerobong dalam gambar bangunan.

5. Membagi ruang dalam halaman kertas untuk membedakan posisi lebih tinggi dan lebih rendah.

6. Menggambar figur yang menapak, dan menggunakan garis untuk membat tanah dan langit

7. Menunjukkan kedalaman dengan membuat figur yang jauh lebih kecil untuk menunjukkan jarak

8. Gambar memiliki fitur naratif yang lebih, misalkan menampilkan sejumlah episode dalam cerita yang sama 9. Menggambar figure orang yang terlibat hubungan sosial

dengan anak

10. Menggambar setting atau latar belakang yang berhubungan dengan pengalaman sosial anak

11. Menggambar kejadian yang berhubungan dengan peristiwa sosial yang dialami anak

3.5 Isu Etik

(7)

Mira Rahmani, 2015

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI BERDASARKAN HASIL GAMBAR ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Tabel 3. 1 Jadwal Pengumpulan Data
Gambar memiliki fitur naratif yang lebih, misalkan menampilkan sejumlah episode dalam cerita yang sama Menggambar figure orang yang terlibat hubungan sosial

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data pada kawasan wisata mangrove di Desa Labuan terdapat 31 jenis fauna, indeks keanekaragaman senilai 2,2573 dan didapatkan indeks kemerataan

Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat mendukung

Subyek penelitian adalah siswa SMA Kesatrian 2 Semarang ajaran 2012 – 2013 sejumlah 6 orang.Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Februari

Dilihat dari hasil akurasi tersebut, pengklasifikasian parameter eye blink untuk indikator gerak maju, kanan, mundur dan kiri dapat dilakukan dengan menggunakan fitur jumlah eye

Pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan III 2016 mencapai 2.9% SAAR, utamanya didorong peningkatan pertumbuhan ekspor dan investasi yang lebih besar dari penurunan pertumbuhan

Sedangkan dalam hal pelanggaran hak cipta yang ada dalam perbuatan cyber crime dalam bentuk phising, yang mana perbuatannya adalah membuat tampilan yang mirip dengan

Hubungan Modal Sosial dan Modal Manusia dengan Tingkat Pendapatan Petani karet di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, tujuan dari penelitian ini adalah

Daun berwarna hijau muda, ukuran daun kecil, tidak terdapat percabangan pada tulang daun, tepi daun bergerigi, ujung daun runcing memanjang, permukaan bawah daun berambut