Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
Tahun 2016
ASPEK KEPEGAWAIAN
Dasar Hukum
1
Peraturan Presiden RI No. 12 Tahun 1961 Tugas Belajar di Dalam dan di Luar Negeri
3
Permendiknas No. 48 tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Departemen
PerPres No. 12 Tahun 1961
•
Tugas belajar diberikan untuk menuntut
ilmu, mendapat didikan atau latihan
keahlian, baik didalam, maupun diluar
TUGAS BELAJAR:
1. PENUGASAN YG DIBERIKAN OLEH PEJABAT YG
BERWENANG
2. UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG YANG LEBIH TINGGI ATAU YG SETARA
3. DI DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI
4. BUKAN ATAS BIAYA SENDIRI
5. MENINGGALKAN TUGAS SEHARI-HARI SBG PNS
Pejabat yang berwenang memberikan penugasan dan menetapkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :
Pejabat yang berwenang:
1.
Sekretaris Jenderal Kemristekdikti
untuk gol ruang IV/e ke bawah
2.
Kepala Biro Kepegawaian, untuk
gol ruang IV/a ke bawah
3.
Kepala Bagian pada Ropeg untuk
gol ruang III/d ke bawah
Kepada siapa tugas belajar diberikan?
Perpres Nomor 12 Tahun 1961, pasal 2
Tugas belajar diberikan kepada pegawai Negeri, kepada
anggota Angkatan Bersenjata, kepada pegawai
perusahaan Negara atau kepada pegawai perusahaan
Swasta dengan maksud menambah keahlian dalam
PERSYARATAN PENERBITAN SK TUGAS BELAJAR
Menandatangani perjanjian tugas belajar
Adanya jaminan pembiayaan tugas belajar
Mendapat persetujuan dari Sekretariat Negara bagi yang akan
tugas belajar ke luar negeri
Mendapat rekomendasi dari atasan langsung mengenai
kesesuaian bidang studi yang akan ditempuh dengan tugas
pekerjaannya sebagai PNS dan PNS dpk di lingkungan
Kemristekdikti
Sehat jasmani dan rohani
Prestasi kerja PNS dalam 2 tahun terakhir minimal bernilai baik
Mendapat rekomendasi dari pimpinan unit kerja
PNS TIDAK MEMENUHI SYARAT UTK DIBERIKAN TUBEL APABILA :
Menjalani cuti diluartanggungan negara
Melaksanakan tugas secara penuh di luar Kemristekdikti
Menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana kejahatan
Mengajukan banding ke BAPEK atau upaya hukum (gugatan) ke pengadilan
terkait dengan penjatuhan hukuman disiplin
Sedang dalam proses penjatuhan hukuman disiplin tingkat sedang atau
tingkat berat
Menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat
Dalam proses perkara pidana,
Sedang melaksanakan kewajiban ikatan dinas setelah selesai tugas belajar
Sedang melaksanakan pendidikan dan pelatihan penjenjangan
Pernah gagal dalam tugas belajar yang disebabkan oleh kelalaian
Hak Pegawai Pelajar
Hak pegawai pelajar adalah:
memperoleh biaya tugas belajar;
kenaikan pangkat;
kenaikan gaji berkala;
mendapat penilaian prestasi kerja;
mendapat tunjangan belajar;
memperoleh uang bantuan untuk keluarga
masa tugas belajar tetap dihitung sebagai masa
Kewajiban Pegawai Pelajar
(1) Kewajiban Pegawai Pelajar adalah:
1)
menyerahkan tugas dan tanggung jawab jabatan sebelum
menjalani tugas belajar kepada atasan;
2)
melaporkan keberadaannya kepada Perwakilan Republik
Indonesia di negara tempat tugas belajar;
3)
melaporkan alamat lembaga pendidikan dan tempat tinggal
kepada pimpinan instansi/unit kerja;
4)
melaporkan perubahan alamat tempat tinggal kepada pimpinan
instansi/unit kerja;
5)
melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar
kepada pimpinan instansi/unit kerja;
6)
melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar
Kewajiban Pegawai Pelajar
7)
Aktif bekerja kembali setelah berakhirnya masa tugas belajar;
8)
melaporkan secara tertulis kepada pimpinan Unit Kerja paling lambat 1
(satu) bulan setelah menyelesaikan tugas belajar atau berakhir masa
tugas belajar;
9)
menaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku baik bagi
PNS maupun pegawai pelajar;
10)
melaksanakan ikatan dinas/wajib kerja;
11)
membayar sejumlah ganti rugi atas biaya pendidikan yang telah
diterima kepada negara apabila pegawai pelajar :
a.
membatalkan secara sepihak tugas belajar yang
harus dilaksanakannya;
b.
membatalkan perjalanannya ke tempat belajar;
c.
tidak menyelesaikan tugas belajar (tidak lulus) dalam waktu
yang telah ditetapkan karena kelalaiannya;
Kewajiban Pegawai Pelajar
(2) Kewajiban ikatan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) k dilaksanakan selama 2n + 1 bagi Pegawai Pelajar di
luar negeri dan 1n + 1 bagi pegawai pelajar di dalam
negeri.
(3) Kewajiban melaksanakan ikatan dinas sebagaimana
PROSEDUR PEMBERIAN SK TUGAS BELAJAR
✔ Diusulkan oleh pimpinan unit kerja kepada Bagian Kepegawaian Kemristekdikti sebelum pelaksanaan tugas belajar.
✔ Usul dilampiri dengan kelengkapan:
1. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter 2. Kartu PNS/Kartu Elektronik PNS
3. SK CPNS dan SK PNS 4. SK Pangkat Terakhir
5. SK Jabatan terakhir (bagi PNS yang menduduki jabatan) 6. DP3/SKP dalam 2 tahun terakhir
7. KP 4
8. Akta Nikah (bagi yang sudah menikah) 9. Surat rekomendasi dari atasan langsung 10. Surat perjanjian tugas belajar
11. Surat jaminan pembiayaan
13. Surat persetujuan penugasan ke luar negeri dari Setkab/Setneg (bagi yang tugas belajar ke luar negeri)
✔
Surat peryataan dimaksud pada angka 15 adalah tentang :
1. tidak sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara
2. tidak sedang mengajukan upaya hukum banding ke BAPEK
3. tidak sedang/dalam proses penjatuhan hukuman disiplin
sedang atau berat
4. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat
5. tidak sedang dalam proses perkara pidana
6. tidak sedang melaksanakan kewajiban ikatan dinas
7. tidak sedang melaksanakan diklatpim
8. tidak pernah gagal dalam tugas belajar yang disebabkan
kelalaian
9. tidak pernah dibatalkan mengikuti tugas belajar karena
kesalahan
PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
1. Terdapat bukti bahwa PNS
pelajar tidak memenuhi syarat
diberi tubel
2. PNS Pelajar dijatuhi hukuman
disiplin tingkat sedang atau
berat
3. Tidak berangkat ke tempat
pelaksanaan tugas belajar
meskipun
sudah
diberi
peringatan
4. PNS
pelajar
mengajukan
permohonan pengunduran diri
5. PNS Pelajar bekerja di luar
kegiatan tugas belajarnya
DIKENAKAN SANKSI ADMINISTRATIF
BERUPA:
WAJIB MENGEMBALIKAN (KONTAN)
BIAYA KE KAS NEGARA SEJUMLAH
BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN
SELAMA MELAKSANAKAN TUGAS
BELAJAR DITAMBAH 100%
PENANGGUHAN
ATAS
PEMBAYARAN
YANG
TELAH
6. Setelah
dievaluasi
tidak
mampu
menyelesaikan
program tubel yang diikuti
7. Tidak dapat melaksanakan
tugas belajar karena hal-hal
diluar kemampuannya
8. Tidak sehat jasmani dan
rohani yang dinyatakan oleh
Tim penguji kesehatan
9. Diangkat
dalam
jabatan
struktural
10. Adanya Kepentingan dinas
WAJIB
MELAKSANAKAN
IKATAN DINAS
KEPADA NEGARA
PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
DITETAPKAN OLEH PEJABAT YANG
BERWENANG DALAM SUATU SURAT
KEPUTUSAN MENDIKBUD BERDASARKAN
USUL YANG DIAJUKAN OLEH PIMPINAN
JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR
1. Program Diploma I 2 semester
2. Program Diploma II 4 semester
3. Program Diploma III 6 semester
4. Program Diploma IV atau Sarjana 8 semester
5. Program magister atau setara 4 semester
6. Program Doktor 6 semester
PEMBERIAN
PERPANJANG-AN JPERPANJANG-ANGKA WAKTU TUGAS
BELAJAR 1. Verifikasi alasan keterlambatan
2. Klarifikasi alasan keterlambatan ke PT penyelenggara
3. Rekomendasi perpanjangan dari pimpinan unit kerja
4. Rekomendasi perpanjangan dari PT penyelenggara
5. Diusulkan kepada mendik-bud 6 bulan sebelum berakhirnya masa tubel
1. Pemberian perpanjangan tidak mutlak, krn tergantung dari kebenaran hasil verifikasi dan klarifikasi alasan keterlambatan
2. Jangka waktu perpanjangan dapat diberikan kurang dari 1 tahun dan maksimal 1 tahun 3. PNS yang telah diberikan
SUMBER BIAYA TUGAS BELAJAR
1. APBN 2. APBD
3. Bantuan Badan/yayasan/lembaga/ perusahaan/organisasi swasta nasional berbadan hukum
4. Bantuan negara sahabat
5. Bantuan badan-badan internasional 6. Bantuan swasta asing
7. Sumber lain yang sah
Khusus bagi PNS yang tugas belajar di luar negeri :
1. Gaji aktif sebagai PNS dibayarkan sampai dengan tanggal keberangkatan ke tempat tugas belajar
2. Bantuan bagi keluarga yang ditinggalkan dibayarkan mulai tanggal keberangktan 3. Besarnya uang bantuan bagi keluarga
yang ditinggalkan adalah :
a. 100% dari gaji bersih PNS ybs
b. 50% dari gaji bersih bagi PNS pelajar bujangan (belum menikah) atau PNS pelajar yang sudah menikah tetapi tidak menjadi pencari nafkah buat keluarganya
4. Gaji aktif sebagai PNS dibayarkan lagi setelah selesai melaksanakan tugas belajar
PENYELENGGARA TUGAS BELAJAR
PERGURUAN TINGGI DALAM NEGERI PERGURUAN TINGGI DI LUAR NEGERI
1. PT yang diselenggarakan oleh pemerintah
2. PT Kedinasan
3. PT yang diselenggarakan oleh masyarakat minimal terakreditasi B (institusinya) dan program studinya minimal terakreditasi B
PT negara asing/sahabat yang : 1. diakui oleh negara dimana PT
tersebut berada, dan;
2. diakui oleh Pemerintah Indonesia (tercatat dalam database Ditjen Dikti)
PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu :
1. Diberhentikan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsional tertentu yang didudukinya
2. Dihentikan pembayaran tunjangan jabatan fungsional tertentu yang diterimanya terhitung mulai bulan ke-tujuh dari bulan pelaksanaan tugas belajar
Khusus bagi dosen yang melaksanakan tugas belajar:
1. Di samping penghentian pembayaran tunjangan jabatan fungsional dosen dan tunjangan tugas tambahan bagi yang menduduki jabatan pimpinan PT, juga dihentikan pembayaran tunjangan profesi dan/atau tunjangan kehormatan sebagai profesor
2. Tunjangan profesi dan/atau kehormatan dihentikan pembayarannya terhitung mulai bulan berikutnya dari bulan mulai dilaksanakannya tugas belajar.
Tunjangan jabatan fungsional :
Bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu, dibayarkan kembali setelah selesai melaksanakan tugas belajar berdasarkan SK Pengaktifan Kembali
Tunjangan Profesi dan/atau Kehormatan bagi Profesor:
Implikasi Pembebasan Sementara Dari Tugas-Tugas Jabatan Fungsional/Akademik
□ Status jabatan fungsional menjadi non aktif
□ Unsur-unsur kegiatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan
fungsional/akademik yang tetap dilakukan tidak dapat dihitung sebagai prestasi kerja dalam bentuk angka kredit, kecuali angka kredit untuk ijazah yang diperoleh setelah selesai tugas belajar.
□ Selama dalam melaksanakan tugas belajar tidak dapat dilakukan kenaikan jabatan
ke jenjang jabatan fungsional berikutnya atau menambah angka kredit dalam jabatan yang sama untuk naik pangkat setingkat lebih tinggi, kecuali pejabat fungsional yang bersangkutan sebelum melaksanakan tugas belajar telah mengajukan usul penilaian angka kredit atas prestasi kerja yang diperoleh sebelum tugas belajar kepada pejabat yang berwenang tetapi penilaian atas usul tersebut (karena sesuatu hal) baru dapat dilakukan setelah dimulainya pelaksanaan tugas belajar.
PEMBERIAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
PNS DOSEN YANG DITUGASKAN MENGIKUTI PENDIDIKAN PADA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI YANG DITETAPKAN DENGAN
KEPUTUSAN PRESIDEN , DIBERIKAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR (Keppres Nomor 57 Tahun 1986)
Pemberian Tunjangan Tugas Belajar (TTB) tersebut ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Menpan dan Tim Teknis Kepegawaian (BKN)
Besarnya TTB yang diberikan sama dengan tunjangan jabatan dosen yang diterima sebelum melaksanakan tugas belajar
Pembayaran TTB dilakukan mulai bulan ketujuh sejak dinyatakan melaksanakan tugas belajar berdasarkan Surat Keputusan Pemberian TTB dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Belajar dari Rektor Universitas/Institut Penyelenggara Tugas Belajar
1. Jangka waktu tugas belajar telah selesai 2. Tidak lagi melaksanakan tugas belajar
3. Tidak mampu mengikuti pendidikan untuk mencapai S2/S3
4. Dikenakan pemberhentian sementara berdasarkan PP Nomor 4 Tahun 1966 5. Dijatuhi Hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
6. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan. PENGHENTIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
CATATAN :
□ TTB bukanlah tunjangan jabatan fungsional dosen walaupun nominal yang diberikan sama jumlahnya dengan tunjangan jabatan terakhir yang dimiliki dosen sebelum tugas belajar
□ Pemberian TTB tidak otomatis diberikan kepada PNS dosen yang tugas belajar tetapi harus berdasarkan Keputusan Mendikbud setelah mendapat persetujuan dari Menpan.
□ Menpan berdasarkan pertimbangan teknis dari BKN dapat tidak menyetujui pemberian TTB yang diusulkan Mendikbud. Penolakan tersebut dapat disebabkan karena PT penyelenggara tidak memenuhi syarat atau pengajuan usul tidak memenuhi ketentuan yang telah ditentukan.