BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Pemilihan pendekatan
kualitatif karena penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan alasan penelitian kualitatif yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2013) (1) Bila masalah penelitian belum jelas, masih
remang-remang. Kondisi ini mengharuskan peneliti masuk ke objek dan melakukan penjelajahan
sehingga masalah dapat ditemukan dengan jelas. Objek yang masih belum jelas pada penelitian
ini adalah kesulitan belajar siswa pada jenis epistemology obstacle dan desain didaktis pada
bidang fisika khususnya di konsep hukum kekekalan energi mekanik. (2) Untuk memahami
makna dibalik data yang tampak dari gejala sosial dan interaksi sosial. Gejala sosial dan interaksi
sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap
interaksi sosial pasti memiliki makna, seperti menangis, menggerutu, malas, diam, dan lain lain.
Respon sosial yang diucapkan siswa akan menjadi dasar desain didaktis ketika pembelajaran.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Design Didactic Research
(DDR)/Riset Desain Didaktis. Design Didactic Research (DDR) merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan bagaimana pembelajaran yang dapat sesuai dengan situasi didaktis.
Menurut Suryadi (2010), terdapat tiga tahapan DDR, yaitu:
1. Prospective Analysis
2. Metapedadidactic Analysis
3. Retrospective Analysis
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini dapat diuraikan menjadi:
1. Dua orang dosen pembimbing. Dosen pembimbing merupakan pembimbing arah penelitian
agar berjalan baik dan tidak menyalahi aturan penelitian.
2. Tiga orang kolega peneliti. Kolega penelitian berkontribusi dalam proses repersonalisasi,
rekontekstual, dan iplementasi desain didaktis. Kolega dipilih berdasarkan kemampuan yang
3. Seorang Guru dan 26 siswa dari kelompok siswa identifikasi kesulitan belajar. Guru
berkontribusi dalam mengatur siswa agar mengisi TKR. Sedangkan 26 siswa dari kelompok
siswa identifikasi kesulitan belajar mengisi keseluruhan TKR agar kesulitan belajar siswa
dapat diidentifikasi.
4. Seorang Guru dan 28 siswa dari kelompok siswa iplementasi disain didaktis. Guru
berkontribusi dalam kisi-kisi soal ulangan untuk pembuatan TKR, wawancara
mengidentifikasi kesulitan siswa, dan pengatur siswa agar mengisi keseluruhan TKR.
Lokasi sekolah yang dijadikan dengan tempat penelitian adalah salah satu Sekolah
Menengah Akhir yang berada di jalan Setiyabudi, Bandung. Sampel siswa yang diambil dibagi
menjadi dua kelompok, kelompok identifikasi kesulitan belajar dan kelompok iplementasi desain
didaktis. Kelompok kesulitan belajar merupakan 26 siswa dan siswi kelas 12 yang sudah pernah
mendapatkan pembelajaran konsep hukum kekekalan energi mekanik oleh guru. Kelompok
iplementasi desain didaktis merupakan 28 siswa dan siswi kelas 11 yang akan mempelajari
konsep fisika yang diteliti.
C. Pengumpulan data.
Salah satu data yang digunakan merupakan data statistik yaitu dari pengujian TKR
kepada siswa identifikasi kesulitan belajar dan kepada siswa iplementasi disain didaktis.
Penggunaan data statistik dapat menggambarkan keadaan suatu populasi bila dianalisis. Menurut
Danin (2002:149) fungsi data statisik yang dapat digunakan dalam penelitiain ini adalah (1)
melihat kecenderungan-kecenderungan yang terjadi dalam situasi yang tampak di permukaan. (2)
memperoleh informasi deskriptif tentang populasi dalam situasi yang tampak.
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan Miles and huberman (1984), mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu
data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
1. Teori pengumpulan data.
a. Reduksi data (Data reduction)
Mereduksi data berarti merangku, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal
peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif
adalah pada temuan. Data yang sudah tereduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti utuk melakukan pencarian data yang diperlukan dan analisisnya.
Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesulitan belajars dan respons siswa
yang ditemukan ketika penelitian, data pendukungnya adalah catatan lapangan, dan data yang di
luar hal tersebut tidak digunakan.
b. Menampilkan Data (Data display).
Menurut Miles and Huberman (1984) mengatakan “the most frequent form of display
data for qualitative research data in the past has been narrative text” yang mengartikan
penyajian data kualitatif yang paling seringa adalah teks yang bersifat naratif. Dalam penelitian
kualitatif, tidak menutup kemungkinan juga penyajian data dalam betuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dari data kesulitan belajar dan respons siswa,
penyajian data yang akan diberikan adalah narasi, tabel, dan diagram.
c. Penggambaran kesimpulan (Conclusion drawing/Verification).
Langkah terkahir dalam analisis data kulaitaif yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan data yang didapat, kesimpulan akan menjawab dari rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan dari reduksi data, akan dicari hubungan antara kategori-kategori kesulitan belajar
dan respons siswa yang bertujuan untuk mencari kesulitan belajar dan disain didaktis yang lebih
baik.
2. Tahapan kegiatan pengumpulan data yang akan dilakukan.
Instrumen yang digunakan merupakan instrumen hasil modifikasi soal ulangan tahun lalu
pada materi yang akan diteliti dan instrumen ini disebut Tes Kemampuan Responden (TKR).
Penentuan kesulitan belajar dikategorikan berdasarkan indikator sub-nomor soal, sebagaimana
penelitian epistemology obstacle yang dilakukan Silvia Sbaragli dkk lakukan pada tahun 2010.
Pembuatan instrumen dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi soal ulangan tahun kemarin.
2. Konsultasi kisi-kisi soal kepada dosen terlebih dahulu yang dilanjutkan kepada guru.
3. Remodifikasi soal yang awalnya berbentuk pilihan ganda menjadi soal uraian, remodifikasi
4. Hasil remodifikasi soal di konsultasikan kepada dosen dan dilajutkkan dengan judgement
oleh ahli.
5. Hasil soal dikonsultasikan kepada guru.
6. Soal TKR siap digunakan.
Pada proses Prospective Analysis, peneliti melakukan analisis respons siswa dan
mempersiapkan antisipasi respons yang sesuai dengan ADP. Proses yang dilakukan pada
Prospective Analysis adalah :
1. Repersonalisasi, yaitu proses penggalian konsen asli yang peneliti, cara konsep ditemukan,
konsep yang dipelajari oleh ahli, dan pengetahuan umum lainnya yang berhubungan dengan
konsep tersebut. Proses ini dilakukan dengan cara membaca berbagai jenis buku sumber
konsep fisika, mencari pada sumber internet yang terpercaya, dan diskusi antar rekan dan
dosen.
2. Rekontestuals, yaitu proses perombakan konteks asli menjadi konteks yang sesuai dengan
tingkatan kemampuan siswa dan kurikulum pemerintah bataskan. Hasil dari proses
rekonsteks adalah urutan materi, konsep essensi yang akan diajarkan, penentuan konsep
prasyarat, dan bagaimana konsep akan diajarkan.
3. Pembuatan instrumen untuk mengidentifikasi Learning Obstacle. Indikator soal berdasarkan
dari soal ulangan tahun kemarin dan wawancara dengan guru.
4. Instrumen dikerjakan oleh siswa yang sudah mendapatkan pembelajaran oleh guru pada
konsep hukum kekekalan energi mekanik.
5. Analisis Kesulitan belajar dari instrumen. Pada proses ini, yang dilakukan adalah
pengelompokan Kesulitan belajar dan presentase pencapaian siswa menjawab soal.
6. Membuat alternatif antisipasi respons berdasarkan temuan temuan jawaban siswa pada TKR.
7. Pembuatan lesson plan dengan dan berdasarkan antisipasi respons.
Proses selanjutnya adalah proses analisis Metapedadidaktik. Proses metapedadidaktik
dilakukan ketika pembelajaran dilaksanakan dan proses analisisnya sebagai berikut :
1. Implementasi lesson plan yang telah dibuat.
2. Menganalisis situasi didaktis dari respons siswa ketika iplementasi lesson plan.
Proses terakhir adalah proses retrospective analysis, proses ini dilakukan sesudah
1. Refleksi pembelajaran merupakan proses guru dan observer saling mengemukakan
temuan-temuan yang ada dipembelajaran. Temuan-temuan-temuan yang dikemukakan adalah bagaimana
siswa belajar, respons siswa ketika pembelajaran, dan kesulitan siswa ketika memahami
pembelajaran.
2. Mengaitkan respons siswa yang terjadi pada pembelajaran dengan prediksi responsd dan
antisipasinya. Respon siswa dapat terlihat dari video pembelajaran yang sudah ter-transkip
dialognya.
3. Analisis kesulitan belajar dari instrumen. Pada proses ini, yang dilakukan adalah
pengelompokan Kesulitan belajar dan presentase pencapaian siswa kelompok iplementasi
desain didaktis ketika menjawab soal.
4. Analisis seluruh proses retrospective analysis untuk membuat disain didaktis revisi.
D. Analisis Data
Teknik pengambilan data yang dilakukan yaitu Triangulasi merupakan teknik
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini. Triangulasi merupakan teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2013). Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu
observasi langsung dan tidak langsung melihat pembelajaran, wawancara dengan guru, dan
dokumentasi.
Tahap pertama merupakan identifikasi Kesulitan belajar, tahap ini peneliti menggunakan
instrumen TKR, observasi, dan wawancara dengan guru guna mengidentifikasi kesulitan belajar.
Data TKR mentah dikategorikan berdasarkan jenis kesulitan belajar siswa yang terlihat,
pengkategorian ditentukan sendiri oleh peneliti atas dasar temuan jawaban siswa pada TKR. Lalu
ditabelkan seluruh kesulitan belajar siswa dan digrafikan. Data observasi dan wawancara
menjadi data tidak tertulis peneliti yang digunakan untuk proses tahap kedua. Observasi dan
wawancara dilakukan untuk mendapatkan data keadaan kelas, fasilitas kelas dan kemampuan
siswa dan kesulitan siswa dari pendapat guru.
Analisis tahap kedua yaitu analysis metapedadidactic, didapatkan dari analisis respons
siswa ketika lesson plan diiplementasikan. Respon siswa yang diantisipasi didaktis pada disain
tidak. Untuk mendapatkan data yang akurat, maka diperlukan perekaman audio visual maupun
audio saja. Video pembelajaran menjadi data penting untuk disain didaktis revisi, video dan
audio ketika pembelajaran ditranskripkan agar respons siswa dapat dianalisis.
Tahap terakhir merupakan tahap sesudah pembelajaran, teknik yang digunakan yaitu
perekaman suara ketika refleksi dan analisisi dokumentasi instrumen TKR. TKR iplementasi
disain diaktis dianalisis sama seperti TKR identifikasi kesulitan belajar siswa. lalu dibandingkan
antara TKR awal dengan TKR akhir bagaimana persentase pengurangan kesulitan belajar siswa.
TKR hanya dilakukan analisis reabilitas saja, karena instrumen ini hanya
mengidentifikasi kesulitan saja sehingga diperlukan instrumen yang dapat digunakan pada siswa
secara umum, bukan mengukur suatu variabel. TKR di hitung dengan menggunakan Persamaan
(3.1) reabilitas Conbach Alpha, dikarenakan jenis soal yang digunakan adalah essai dan bentuk
jawabannya tidak berjumlah 1 (Fraenkel, 2008). TKR hanya dihitung reabilitas soal essai dengan
cara :
Keterangan:
k = jumlah item soal
p = proporsi yang menjawab benar (per item soal) = TK
q = (1-p)
SDi = jumlah varian item
SDt = jumlah varian total
Tabel 3.1 Tabel nilai reabilitas
Nilai r Interpretasi
0,81-1.00 Sangat Tinggi
0,61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat Rendah
Sumber: Arinkunto:2009