• Tidak ada hasil yang ditemukan

data 04 05 2017 122859 LAKIP DEP PENEMPATAN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "data 04 05 2017 122859 LAKIP DEP PENEMPATAN 2016"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

DEPUTI BIDANG PENEMPATAN

TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA

DEPUTI BIDANG PENEMPATAN

TAHUN 2016

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas izin dan karunia-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) tahun 2016 Deputi Bidang Penempatan dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016. Penyusunan Laporan Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016 merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kinerja Deputi Bidang Penempatan diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja BNP2TKI Tahun 2016.

Laporan Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016 menggambarkan sejumlah capaian kinerja yang telah dicapai dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2016 beserta analisisnya. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan sebagai langkah guna mewujudkan kehadiran Negara dalam Tata Kelola Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas khususnya para CTKI/TKI dan keluarga /TKI keluarganya serta stakeholder pendukung lainnya. Permasalahan dan kendala yang dihadapi akan menjadi rencana tindak lanjut untuk perbaikan kinerja tahun berikutnya.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Deputi Bidang Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2016 ini, diharapkan dapat diperoleh manfaat dan umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BNP2TKI.

Semoga Allah SWT senantiasa menaburkan berkah, ridlo bagi setiap gerak dan langkah kita dalam mewujudkan pelayanan yang terbaik kepada segenap masyarakat Indonesia.

Jakarta, Februari 2017

Deputi Penempatan,

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Daftar Isi

Daftar Isi ...1

Daftar Tabel ...3

BAB I PENDAHULUAN ...4

A. Latar Belakang ... 4

B. Aspek Strategis ... 4

C. Permasalahan Utama... 5

D. Maksud dan Tujuan... 5

E. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 6

F. Struktur Organisasi... 7

G. Sumber Daya Manusia... 10

H. Dasar Pelaksanaan ... 11

I. Pengelola Kinerja di Lingkungan Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI ... 13

J. Sistematika Penyajian ... 13

BAB II PERENCANAAN KINERJA... 15

A. Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015-2019... 15

1. VISI ... 15

2. MISI... 15

3. Tujuan dan Indikator Kinerjanya ... 16

4. Sasaran Program/Kegiatan Dan Indikator Kinerja ... 17

5. Kebijakan dan Strategi ... 17

B. Penetapan Perjanjian Kinerja Tahun 2016. ... 20

1. Rencana Kinerja Tahunan Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016...20

2. Penetapan Kinerja Tahun 2016...22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 23

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 23

1. Metode Pengukuran Kinerja... 23

2. Pengukuran Capaian Kinerja ... 23

3. Evaluasi Capaian Kinerja ... 1

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ... 2

1. SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 1 ... 2

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

3. SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 3 ... 8

4. SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 4 : ... 12

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN... 14

D. KENDALA... 15

1. Anggaran... 15

2. Kinerja ... 15

E. REKOMENDASI ... 16

BAB IV P E N U T U P...17

A. Simpulan ... 17

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Daftar Tabel

Tabel 1KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN UNIT KERJA TAHUN 2016... 10

Tabel 2KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN 2016 ... 10

Tabel 3KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JABATAN TAHUN 2016... 11

Tabel 4KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN TAHUN 2016 ... 11

Tabel 5TUJUAN DAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN TAHUN 2015–2019 ... 16

Tabel 6SASARAN PROGRAM/KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA DEPUTI BIDANG PENEMPATAN TAHUN 2015–2019 ... 17

Tabel 7ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI TAHUN 2015–2019... 18

Tabel 8RENCANA KINERJA TAHUNAN DEPUTI BIDANG PENEMPATAN TAHUN 2015–2019 .... 20

Tabel 9PENETAPAN KINERJADEPUTI BIDANG PENEMPATAN TAHUN 2016 ... 22

Tabel 10KATAGORI KINERJA DEPUTI BIDANG PENEMPATAN TAHUN 2016 ... 23

Tabel 11Capaian Kinerja Sasaran Per Triwulan Deputi Bidang Penempatan tahun 2016... 24

Tabel 12Capaian Kinerja Deputi Bidang Penempatan tahun 2016... 25

Tabel 13CAPAIAN KINERJA DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI TAHUN 2016 ... 1

Tabel 14CAPAIAN KINERJA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN I TAHUN 2015 DAN 2016CAPAIAN ... 2

Tabel 15CAPAIAN KINERJA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 2 TAHUN 2016 ... 5

Tabel 16REALISASI KUR TKI PERIODE NOVEMBER 2015 - 31 DESEMBER 2016 ... 8

Tabel 17CAPAIAN KINERJA SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 3 TAHUN 2016 ... 9

Tabel 18REKAPITULASI TUNDA LAYAN LEMBAGA PENEMPATAN DAN LEMBAGA PENDUKUNG PENEMPATAN TAHUN 2015-2016 ... 10

Tabel 19KEPATUHAN LEMBAGA PENEMPATAN DAN PENDUKUNG PENEMPATAN TERHADAP STANDAR DAN KETENTUAN YANG BERLAKU TAHUN 2015-2016... 11

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan pertimbangan bahwa pelayanan penempatan dan perlindungan TKI banyak melibatkan instansi/kelembagaan yang terkait maka karakteristik BNP2TKI yang dikonstruksikan oleh Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 dan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 adalah sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berfungsi pelaksanaan kebijakan penempatan dan perlindungan TKI dan dalam melaksanakan fungsinya harus terkoordinasi dan terpadu serta terdiri dari wakil wakil instansi pemerintah yang terkait.

Dengan karakteristik tersebut diatas, maka fungsi BNP2TKI sebagai ”service provider”, sedangkan pelayanan langsung penempatan dan perlindungan TKI berada di unit pelaksana teknis/Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), Balai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (BPKTKI), Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) dan Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) dipintu pintu debarkasi dan embarkasi dengan prinsip murah, mudah, cepat, dan aman.

Deputi Bidang Penempatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi BNP2TKI, bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan penempatan TKI. Gambaran tentang Kinerja Pelayanan penempatan TKI pada renstra diproyeksikan ke dalam Indikator Utama yang pencapaian targetnya telah ditetapkan untuk 2015 sampai dengan 2019 sejalan dengan arah kebijakan dan strategi dalam upaya untuk melindungi hak dan keselamatan pekerja migran/TKI. Untuk itu, Deputi Bidang Penempatan berkewajiban menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dengan mengacu pada Standar Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai akuntabilitas kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban. Lakip 2016 merupakan laporan tahun kedua dalam rencana-strategis BNP2TKI 2015-2019 yang menitikberatkan pada pembenahan tata kelola pelayanan penempatan TKI.

B. Aspek Strategis

1. Dokumen TKI Terverifikasi Sesuai Standar / Prosedur. Menurut Undang-undang nomor 39 tahun 2004,

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

3. Peningkatan TKI Formal yang terus menerus hingga mencapai Zero TKI Informal; 4. Terlaksananya biaya penempatan TKI menggunakan Transaksi Non Tunai;

5. Terlaksananya penempatan tenaga kerja luar negeri oleh pemerintah melalui program (G to G dan G to P)

6. Pembenahan pembiayaan penempatan TKI melalui program KUR-TKI

C. Permasalahan Utama

1. Sulitnya pengendalian dalam mekanisme penempatan TKI mengakibatkan banyaknya penempatan TKI secara non procedural

2. Kurangnya sentra-sentra pelayanan penempatan TKI maupun pelayanan yang mudah, cepat dan murah

3. Kurang informasi dan teknologi tentang peningkatan kualitas dan kecepatan penyediaan layanan TKI secara online.

4. Panjangnya mata rantai proses penempatan dan tingginya beban biaya yang ditanggung TKI yang disebabkan oleh adanya hambatan dalam Regulasi proses penempatan TKI 5. Kurangnya sosialisasi dan diseminasi informasi tentang bekerja ke luar negeri secara

benar dan aman di seluruh Indonesia;

6. Beban biaya penempatan TKI yang masih relative tinggi sebagai akibat antara lain kurangnya keterbukaan informasi dalam mekanisme pembiayaan penempatan TKI, kepentingan PPTKIS karena PPTKIS menggunakan pihak ketiga dalam mendapatkan job order (bargaining power) dan atau lembaga keuangan yang profit oriented (non tunai, KUR TKI)

7. Terjadinya manipulasi dalam pembayaran pembiayaan penempatan TKI dan adanya perang tarif dalam penerapan pembayaran proses penempatan;

8. Tidak adanya regulasi pelayanan penempatan TKI di perbatasan;

D. Maksud dan Tujuan

Maksud pembuatan Laporan Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016 adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil-hasil pelaksanaan program/kegiatan yang telah dicapai selama tahun anggaran 2016 sebagai bentuk pertanggung-jawaban untuk diketahui oleh pimpinan dan masyarakat, serta sebagai bahan masukan dalam menentukan langkah selanjutnya dalam rangka perbaikan kinerja BNP2TKI.

Tujuanpelaporan Kinerja Deputi Bidang Penempatan adalah :

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

2. Sebagai upaya memperoleh langkah perbaikan terhadap komponen kinerja yang masih belum mencapai target, memelihara dan menjaga kinerja yang telah memenuhi standar serta meningkatkan kinerja dengan melahirkan inovasi kegiatan yang memungkinkan di lingkungan internal Deputi Bidang Penempatan.

E. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 01/KA/-BNP2TKI/III/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA/IV/2012 tanggal 20 April 2012, maka kedudukan, tugas, fungsi, Deputi Bidang Penempatan adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI RI Nomor : Per.01/KA-BNP2TKI/III/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, dan telah diubah lagi dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA/IV/2012, Deputi Bidang Penempatan adalah unsur pelaksana tugas Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan

2. Tugas

Deputi Bidang Penempatan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan, merumuskan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri meliputi penyuluhan, perekrutan dan penyiapan penempatan;

b. Melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan pemerintah negara pengguna Tenaga Kerja Indonesia dan atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan penempatan atau negara tujuan yang mempunyai peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga kerja asing.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut Deputi Bidang Penempatan menyelenggarakan fungsi :

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

b. penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kerja sama dan verifikasi penyiapan dokumen, sosialisasi dan kelembagaan penempatan, penyiapan dan pembekalan pemberangkatan serta pelayanan penempatan pemerintah;

c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi kerja sama dan verifikasi penyiapan dokumen, sosialisasi dan kelembagaan penempatan, penyiapan dan pembekalan pemberangkatan serta pelayanan penempatan pemerintah;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BNP2TKI. Dalam rangka mewujudkan pelayanan penempatan Tenaga Kerja Indonesia yang berkualitas, aman dan nyaman, Deputi Bidang penempatan melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya melalui :

1) Fasilitasi pelayanan penyiapan dokumen kesehatan, psikologi, administrasi kependudukan, keimigrasian, sertifikasi kompetensi dan dokumen penempatan lainnya;

2) Memberikan pelayanan Penempatan Pemerintah, penyiapan penempatan dan kerjasama antar instansi dan penempatan Tenaga Kerja Indonesia oleh pemerintah.

3) Pelaksanaan pelayanan penyiapan dan keberangkatan TKI, verifikasi dan pelayanan KTKLN, penyesuaian pelatihan dan Pembekalan Akhir Pemberangkatan serta fasilitasi pembiayaan;

4) Pelaksanaan pelayanan sosialisasi, monitoring evaluasi sosialisasi dan pembinaan kelembagaan;

F. Struktur Organisasi

U

Unnttuukkmmeellaakkssaannaakkaannttuuggaassppookkookk,,ffuunnggssii,,ssuussuunnaannoorrggaanniissaassiiddaannttaattaakkeerrjjaatteerrsseebbuutt, sesuai, dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia RI Nomor : PER.10/KA/IV/2012, Deputi Bidang Penempatan disebutkan Deputi Bidang Penempatan terdiri dari : 1) Direktorat Kerjasama dan Verifikasi Penyiapan Dokumen, 2) Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan, 3) Direktorat Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan, 4) Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah.

1. Direktorat Kerjasama dan Verifikasi Penyiapan Dokumen,

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Kerja Sama dan Verifikasi Penyiapan Dokumen menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan kebijakan teknis kerja sama dan verifikasi penyiapan dokumen visa kerja dan keimigrasian, dokumen kesehatan, psikologi dan administrasi kependudukan serta dokumen sertifikasi kompetensi dan dokumen penempatan lainnya;

b. penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kerja sama dan verifikasi penyiapan dokumen visa kerja dan keimigrasian, dokumen kesehatan, psikologi dan administrasi kependudukan serta dokumen sertifikat kompetensi dan dokumen penempatan lainnya;

c.pemberian bimbingan teknis dan evaluasi kerja sama dan verifikasi penyiapan dokumen visa kerja dan keimigrasian, dokumen kesehatan, psikologi dan administrasi kependudukan serta dokumen sertifikat kompetensi dan dokumen penempatan lainnya;

2. Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi sosialisasi, monitoring dan evaluasi sosialisasi dan kelembagaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:

d. Penyiapan kebijakan teknis sosialisasi, monitoring dan evaluasi sosialisasi, serta kelembagaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia;

e. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan sosialisasi, monitoring dan evaluasi sosialisasi serta kelembagaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia;

f. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi sosialisasi, monitoring dan evaluasi sosialisasi serta kelembagaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Penempatan.

3. Direktorat Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan,

Mmempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penyiapan pemberangkatan, pembekalan akhir pemberangkatan dan fasilitasi pembiayaan serta kartu tenaga kerja luar negeri. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktorat Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan kebijakan teknis penyiapan pemberangkatan, pembekalan akhir

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

b. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penyiapan pemberangkatan, pembekalan akhir pemberangkatan dan fasilitasi pembiayaan, serta kartu tenaga kerja luar negeri;

c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penyiapan pemberangkatan, pembekalan akhir pemberangkatan dan fasilitasi pembiayaan, serta kartu tenaga kerja luar negeri;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Penempatan.

4. Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penyiapan penempatan, kerja sama antar instansi serta pelaksanaan penempatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan kebijakan teknis penyiapan penempatan, kerja sama antar instansi serta pelaksanaan penempatan;

b. penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penyiapan penempatan, kerja sama antar instansi serta pelaksanaan penempatan;

c. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penyiapan penempatan, kerja sama antar instansi serta pelaksanaan penempatan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Deputi Penempatan.

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

G. Sumber Daya Manusia

Deputi Bidang Penempatan pada tahun 2016 memiliki sumber daya manusia sejumlah 94 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah PNS lingkup Deputi Bidang Penempatan berdasarkan unit kerja seperti pada tabel berikut.

Tabel 1

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN UNIT KERJA TAHUN 2016

NO UNIT JUMLAH PNS

(ORANG)

1. Deputi Penempatan 1

2. Direktorat Kerjasama dan Verifikasi Penyiapan Dokumen 21 3. Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan 20 4. Direktorat Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan 26 5. Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah 26

JUMLAH 94

Tabel 2

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN 2016

NO UNIT GOLONGAN

IV III II I JML

1. Deputi Penempatan 1 - - - 1

2. Dit Kerjasama dan Verifikasi Penyiapan Dokumen 5 15 1 - 21

3. Dit Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan 5 15 - - 20

4. Dit Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan 2 18 6 - 26

5. Dit Pelayanan Penempatan Pemerintah 4 22 - - 26

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Tabel 3

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JABATAN TAHUN 2016

NO UNIT ESELON fungJa Staf JML

I II III IV

1. Deputi Penempatan 1 - - - 1

2. Direktorat KVPD - 1 3 6 - 11 21

3. Direktorat Soskel - 1 3 6 - 10 20

4. Direktorat P2P - 1 3 6 - 16 26

5. Direktorat P3 - 1 3 6 - 16 26

JUMLAH 1 4 12 24 0 53 94

Tabel 4

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN TAHUN 2016

NO UNIT PENDIDIKAN JML

S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD

1. Deputi Penempatan - 1 - - - 1 2. Direktorat KVPD 1 4 14 - 2 - - 21 3. Direktorat Soskel - 4 16 1 1 - - 22

4. Direktorat P2P - 5 17 - 3 - - 25

5. Direktorat P3 - 8 16 - - 1 - 25

JUMLAH 1 22 63 1 6 1 -

-H. Dasar Pelaksanaan

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

1. Undang-Undang R.I. Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara R.I. Tahun 2004 Nomor 5);

2. Undang-Undang R.I. Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar negeri;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

4. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2006, Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 5. Peraturan Presiden R.I. Nomor 81 Tahun 2006 Tentang Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan TKI (BNP2TKI);

6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2015;

7. Peraturan Presiden R.I. Nomor 29 Tahun 2015 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Presiden R.I. Nomor 165 Tahun 2015 Tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara R,I. Tahun 2015 Nomor 339);

9. Instruksi Preseiden R.I. Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Instruksi Preseiden R.I. Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

11. Instruksi Preseiden R.I. Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI;

12. Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 01/KA/-BNP2TKI/III/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sebagaiman telah dirubah dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 10/KA/IV/2012 tanggal 20 April 2012;

14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA//IV/2015 tentang Penetapan Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015 - 2019;

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

16. Peraturan Deputi Penempatan BNP2TKI Nomor PER.02/PEN/IV/2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI Tahun 2015-2019; 17. Peraturan Deputi Penempatan BNP2TKI Nomor. PER.01/PEN/IV/2016 tentang Tentang

Penetapan Kinerja Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI Tahun 2016.

I. Pengelola Kinerja di Lingkungan Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI

Dalam rangka pengelolaan kinerja di lingkungan Deputi Bidang Penempatan, telah ditetapkan penanggungjawab pengelola kinerja program di lingkungan Deputi Bidang Penempatan sebagai berikut :

1. Direktorat Kerjasama dan Verifikasi Penyiapan Dokumen sebagai penanggungjawab sasaran strategis terkait meningkatnya penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI;

2. Direktorat Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan sebagai penanggungjawab sasaran Strategis terkait Meningkatnya pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan;

3. Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan sebagai penanggungjawab sasaran strategis terkait Meningkatnya kepatuhan lembaga penempatan dan pendukung penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku;

4. Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah sebagai penggungjawab sasaran strategis terkait Meningkatnya pelayanan penempatan pemerintah (G to G dan G to P ); Selanjutnya dalam rangka penyusunan Laporan kinerja Deputi Bidang Penempatan, telah ditetapkan tim penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016 yang terdiri dari perwakilan unit organisasi di lingkungan Deputi Bidang Penempatan.

J. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut :

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis, permasalahan utama (Isue Strategis), maksud dan tujuan, tugas dan fungsi, organisasi dan personalia, dasar pelaksanaan dan sistematika penyajian;

Bab II – Perencanaan Kinerja,

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Kinerja Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja, Target Kinerja tahun 2016. Arah Kebijakan dan Strategi, serta Program dan Kegiatan;

B. Menjelaskan Penetapan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang terdiri dari Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Perjanjian Kinerja.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016, menjelaskan pengelolaan kinerja berupa : A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV – Penutup, Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran :

1) Perjanjian Kinerja

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Deputi Bidang Penempatan agar berjalan efektif, efisien dan akuntabel, disusun Perencanaan Kinerja yang berpedoman pada :

A. Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015-2019.

Rencana Strategis (Renstra) Deputi Bidang Penempatan Tahun 2015-2019 merupakan turunan dari yang menggambarkan perencanaan jangka menengah Deputi Bidang Penempatan, berisi tentang sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Deputi Bidang Penempatan beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.

Renstra berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun, dengan memperhitungkan berbagai potensi, peluang, dan kendala yang mungkin timbul dalam rentang waktu tersebut. Selain itu, Renstra juga menjadi pedoman bagi semua unit kerja di lingkungan Deputi Bidang Penempatan dengan memperhatikan tugas dan fungsi serta penugasan pimpinan dalam mewujudkan kinerja Deputi Bidang Penempatan

Proses penyusunan juga telah dilakukan secara partisipatif antara unit-unit di bawah Deputi Bidang Penempatan maupun unit kerja eksternal. Secara ringkas subtansi Deputi Bidang Penempatan dapat diilustrasikan sebagai berikut :

1. VISI

Deputi Bidang Penempatan pada Renstra Tahun 2015-2019 telah diarahkan untuk menjunjung visi yang sama dengan Visi yang diemban BNP2TKI yaitu

a. CTKI/TKI terlindungi di dalam negeri b. TKI Tidak terlantar di luar Negeri

c. TKI tidak miskin sengsara saat kembali dari Luar Negeri.

Oleh karena itu Deputi Bidang Penempatan sebagai bagian dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia bertekad untuk :

Terwujudnya TKI yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera”

2. MISI

Untuk mewujudkan visi yang diemban tersebut Deputi Bidang Penempatan juga memiliki Misi yang diemban BNP2TKI yaitu :

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

b. Pra Keberangkatan TKI rata-rata 1 Bulan, Tersedianya layanan yang cepat dan mudah sejak pengurusan administrasi, pembekalan TKI, persiapan keberangkatan hingga keberangkatan TKI menuju negara penempatan;

c. Dua bulan gaji biaya maksimal TKI, Meminimalkan biaya persiapan dan pemberangkatan yang menjadi beban TKI sehingga menjadi sebesar-besarnya 2 bulan gaji TKI bersangkutan;

d. Remitansi TKI Meningkat 3 kali lipat, Meningkatkan nilai pengiriman uang TKI dari negara penempatan menjadi 3 x lipat dari nilai saat ini sebesar Rp. 70 Triliun/Tahun;

3. Tujuan dan Indikator Kinerjanya

Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Deputi Bidang Penempatan telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.

Adapun karakteristik perumusan tujuan adalah antara lain (1) waktu pencapaiannya dalam jangka menengah, (2) dilakukan secara jelas, (3) mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, (4) terkait dengan misi, (5) mempertimbangkan nilai yang dianut organisasi, (6) mempertimbangkan critical success factors (CSF), dan (7) tidak bertentangan dengan visi.

Selaras dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan Deputi Bidang Penempatan adalah sebagaimana tujuan dari BNP2TKI yang akan dicapai dalam periode tahun 2015-2019 dengan 4 (empat) Indikator Kinerja Tujuan sebagai berikut :

Tabel 5

TUJUAN DAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN TAHUN 2015–2019

NO TUJUAN INDIKATOR KINERJA

1. Terwujudnya TKI yang :

• Profesional,

• Bermartabat dan

• Sejahtera;

Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI

2. Meningkatnya pelayanan TKI sejak

pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan

3. Meningkatnya kepatuhan lembaga

penempatan dan pendukung penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

pemerintah (G to G dan G to P )

4. Sasaran Program/Kegiatan Dan Indikator Kinerja

Berdasarkan tujuan tersebut diatas, Deputi Bidang Penempatan menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan. Sasaran stategis dan indikator kinerja merupakan alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2015– 2019 sebagai berikut :

Tabel 6

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA DEPUTI BIDANG PENEMPATAN TAHUN 2015–2019

SASARAN

PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Meningkatnya Penempatan TKLN

memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI

Persentase TKI yang ditempatkan memiliki dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan

Prosentase Penempatan TKI Formal yang Memenuhi Syarat Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem

Meningkatnya pelayanan TKI sejak

pra-keberangkatan sampai dengan

kepulangan

Prosentase lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI terintegrasi Sistem SISKOTKLN dengan transaksi Non Tunai

Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai

Meningkatnya kepatuhan lembaga

penempatan dan pendukung

penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku

Persentase tingkat kepatuhan lembaga

penempatan dan pendukung penempatan dalam standar dan ketentuan yang berlaku.

Meningkatnya pelayanan penempatan pemerintah (G to G dan G to P )

Persentase penempatan yang menggunakan skema G to G dan G to P berbasis pendaftaran online

5. Kebijakan dan Strategi

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Arah kebijakan yang akan dilakukan Deputi Bidang Penempatan dalam mendukung terciptanyaclean government dan good governanceadalah:

Tabel 7

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI TAHUN 2015–2019

ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

a Meningkatkan tata kelola rekrutmen dan verifikasi dokumen CTKI berbasis SISKOTKLN

1. Penguatan pelaksanaan registrasi pendaftaran CTKI secara online di Dinas ketenagakerjaan Kab/kota

2. Mengintegrasikan rekomendasi paspor oleh Dinas ketenagakerjaan Kab/Kota dengan sistem penerbitan paspor di Imigrasi secara online dalam Siskotkln

3. Roadmap implementasi sertifikasi ESO dalam business model process layanan TKI di Pusat dan Daerah

b Menyediakan Layanan Terpadu

Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/ LP3TKI/ P4TKI yang didukung penuh Pemerintah Daerah Prop/Kab/Kota

1. Tersedianya roadmap implementasi pengembangan LTSP TKI di seluruh daerah asal TKI

2. Kesepakatan prinsip bersama K/L dan Kepala Daerah terkait menyangkut integrasi layanan TKI dalam LTSP Daerah berbasis SISKOTKLN

c Menyediakan seluruh standar

pelayanan menyangkut

pra-keberangkatan secara online dalam website dan atau media lainnya

1. Mempublikasikan standar pelayanan Pra

Pemberangkatan dalam website dan atau media lainnya

2. Penyempurnaan website BNP2TKI menyangkut infrastruktur dan contain layanan yang dimuat didalamnya

3. Pemutakhiran teknologi/telekomunikasi dalam rangka peningkatan kualitas dan kecepatan penyediaan layanan TKI

d Reformasi Bisnis Model Proses

Penempatan dan cost structure dalam pelayanan penempatan TKI

1. Menyederhanakan Bisnis Model Proses Penempatan TKI dari 14 Tahap menjadi 8 Tahap

2. Menyiapkan dan mengkoordinasikan infrastruktur BLKLN, LSP, RSUD sebagai sarana kesehatan dan LSP di Kab/Kota di kantong-kantong TKI

3. Sistem monitoring implementasi cost structure dan pelaksanaan enforcementnya

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

e Peningkatan sosialisasi dan

diseminasi informasi bekerja di luar negeri secara benar dan aman yang menjangkau wilayah dan masyarakat/lembaga secara luas

1. Melakukan sosialisasi dan diseminasi informasi bekerja di luar negeri secara benar dan aman yang menjangkau wilayah dan masyarakat/lembaga secara luas

2. Melakukan pembinaan dan pemberian sanksi dan rating lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan yang diumumkan ke publik secara periodik;

3. Sistem monitoring dan evaluasi kualitas infrastruktur dan kinerja PPTKIS

4. Tersedianya modul dan layanan sosialisasi pemahaman CTKI menyangkut dokumen perjanjian hak dan kewajiban baik sebagai CTKI maupun TKI

5. Tersedianya infrastruktur pelaksana penyediaan layanan sosialisasi dan pendampingan hukum menyangkut dokumen perjanjian hak dan kewajiban baik sebagai CTKI maupun TKI

f Pembenahan Sumber

Pembiayaan TKI

1. Mendorong kerjasama dengan negara penempatan menyangkut penyediaan lembaga keuangan setempat untuk fungsi colection bagi TKI.

2. Melakukan Kerjasama dan pengembangan lembaga keuangan untuk penyediaan modal/dana awal TKI

3. Menyediakan skema kredit murah untuk membiayai pemberangkatan TKI

g Mewujudkan Transaksi Non Tunai dalam proses pelayanan TKI sejak

pra-keberangkatan sampai

dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai

1. Roadmap implementasi pembayaran transaksi non tunai dalam pelayanan TKI

2. Mewujudkan transaksi Non Tunai terintegrasi secara online sistem untuk semua layanan TKI

3. Mendorong BI untuk meminta otoritas Bank Sentral Negara penempatan implemen tasikan non tunai

4. Program terintegrasi antar K/L dan Pemerintah Daerah menyangkut implementasi pembayaran transaksi secara non tunai dalam pelayanan TKI

h Mewujudkan penyelenggaraan

welcoming program di Negara Penempatan.

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

i Peningkatan pelayanan CTKI di wilayah perbatasan

1. Pembuatan roadmap penyediaan pelayanan CTKI di wilayah perbatasan

2. Kesepakatan prinsip bersama K/L dan Kepala Daerah terkait menyangkut pengembangan centra pendidikan dan pemberdayaan TKI di wilayah perbatasan.

3. Terbangunnya Program terintegrasi lintas lembaga menyangkut pengembangan centra pendidikan dan pemberdayaan TKI di wilayah perbatasan

B. Penetapan Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Penempatan tahun 2016 adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Kepala BNP2TKI untuk pelaksanaan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Sebagai komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Demikian pula secara berjenjang dalam struktur organisasi Deputi Bidang Penempatan sampai tingkat staf pelaksana, Perjanjian Kinerja disepakati dan ditanda tangani sesuai tugas dan fungsi serta kewenangan yang diberikan. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Perjanjian kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment). Penetapan Kinerja tingkat Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016 dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

1. Rencana Kinerja Tahunan Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Deputi Bidang Penempatan tahun 2016 mengacu pada Renstra Deputi Bidang Penempatan sebagaimana Peraturan Deputi Bidang Penempatan Nomor. PER.01/PEN/IV/2016, sebagai berikut :

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Tabel 8

RENCANA KINERJA TAHUNAN DEPUTI BIDANG PENEMPATAN TAHUN 2015–2019

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnya Penempatan

TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI

Persentase TKI yang

ditempatkan memiliki

Dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan

100% 100% 100% 100% 100%

Prosentase Penempatan

TKI Formal yang

Memenuhi Syarat Kerja

dan Prosedural yang

Berbasis Sistem

60% 70% 80% 90% 100%

2 Meningkatnya pelayanan

TKI sejak

pra-keberangkatan sampai

dengan kepulangan

Prosentase lembaga

keuangan yang terlibat

dalam pembiayaan TKI

terintegrasi Sistem

SISKOTKLN dengan

transaksi Non Tunai

10% 30% 70% 100% 100%

Persentase proses

pelayanan TKI sejak

pra-keberangkatan sampai

dengan kepulangan

menggunakan transaksi

secara non tunai

10% 30% 70% 85% 100%

3 Meningkatnya kepatuhan

lembaga penempatan dan

pendukung penempatan

terhadap standar dan

ketentuan yang berlaku

Persentase tingkat

kepatuhan lembaga

penempatan dan

pendukung penempatan

terhadap standar dan

ketentuan yang berlaku.

80% 85% 90% 95% 100%

4 Meningkatnya pelayanan

penempatan pemerintah (G to G dan G to P )

Persentase penempatan yang menggunakan skema G to G dan G to P berbasis pendaftaran online

(24)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

22

2. Penetapan Kinerja Tahun 2016

Untuk tahun 2016, Deputi Bidang Penempatan telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2016 sebagai berikut :

Tabel 9

PENETAPAN KINERJADEPUTI BIDANG PENEMPATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

SASARAN

PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN

Meningkatnya Penempatan TKLN

memenuhi syarat kerja dan

prosedur berbasis Sistem P2TKI

Persentase TKI yang ditempatkan memiliki dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan

100%

7.399.336.000 Prosentase Penempatan TKI Formal

yang Memenuhi Syarat Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem

70%

Meningkatnya pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan

Prosentase lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI terintegrasi Sistem SISKOTKLN dengan transaksi Non Tunai

30%

8.603.664.000 Persentase proses pelayanan TKI

sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai

30%

Meningkatnya kepatuhan lembaga

penempatan dan pendukung

penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku

Persentase tingkat kepatuhan

lembaga penempatan dan

pendukung penempatan dalam

standar dan ketentuan yang berlaku.

85% 5.816.500.000

Meningkatnya pelayanan

penempatan pemerintah (G to G dan G to P )

Prosentase Penempatan yang

menggunakan skema G to G dan G to P berbasis online.

100% 4.180.500.000

Program Fasilitasi Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(25)

26.000.000.000,-Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

23

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

1. Metode Pengukuran Kinerja

Metode Pengukuran Kinerja, Pengukuran Kinerja, Evaluasi Capaian Kinerja serta Analisis Capaian Kinerja merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi, misi,akan, strategi, dan program Deputi Bidang Penempatan.

Dalam pelaksanaannya, pengukuran kinerja diperlukan metode pengukuran kinerja, untuk itu pada Deputi Bidang Penempatan dalam pengukuran kinerja menggunakan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) yang dibuat berdasarkan rentang nilai kinerja sebagai berikut :

Tabel 10

KATAGORI KINERJA DEPUTI BIDANG PENEMPATAN TAHUN 2016

No. Kategori Rentang Nilai Kode

1. Sangat Baik > 100 Biru

2. Baik 80 – 100 Hijau

3. Cukup 50 – 79 Kuning

4. Kurang < 49 Merah

2. Pengukuran Capaian Kinerja

(26)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

24 Tabel 11

Capaian Kinerja Sasaran Per Triwulan Deputi Bidang Penempatan tahun 2016

NO SASARAN

PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

T R T R T R T R

1

Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI

Persentase TKI yang ditempatkan memiliki dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan

100% 300.000 25% 75.000 19,77% 59.225 50% 150.000 39,06% 117.206 75% 225.000 57,39% 172.186 100% 300.000 78,15% 234.451

Prosentase Penempatan TKI Formal yang Memenuhi Syarat Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem

70% 210.000 15% 45.000 10,91% 32.738 30% 90.000 21,09% 63.295 50% 150.000 30,65% 91.972 70% 210.000 41,72% 125.176 2

Meningkatnya pelayanan TKI sejak pra-keberang katan sampai dengan kepulangan

Prosentase lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI terintegrasi Sistem SISKOTKLN dengan transaksi Non Tunai

30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%

Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai

30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%

3

Meningkatnya kepatuhan lembaga

penempatan dan pendukung

penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku

Persentase tingkat kepatuhan

lembaga penempatan dan

pendukung penempatan dalam

standar dan ketentuan yang berlaku.

85% 20% 20% 25% 25% 25% 25% 35% 104,27

%

4

Meningkatnya pelayanan

penempatan pemerintah (G to G dan G to P)

Prosentase Penempatan yang

menggunakan skema G to G dan G to P berbasis online.

100% 12.000 25% 3.000 8,40% 965 50% 6.000 24,70% 2.965 75% 9.000 41,46% 4.976 100% 12.000 49,50% 5.940

(27)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

25

Tabel 12

Capaian Kinerja Deputi Bidang Penempatan tahun 2016

NO SASARAN

PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % PROGRAM

ANGGARAN

PAGU REVISI REALISASI %

1

Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI

Persentase TKI yang ditempatkan memiliki dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan

100%

300.000 234.451 78,15%

P

Peenniinnggkkaattaann F

Faassiilliittaassii

P

Peenneemmppaattaann

d

daann P

Peerrlliinndduunnggaann T

TKKII

3.979.801.000 3.875.275.994 97,37

Prosentase Penempatan TKI Formal yang Memenuhi Syarat Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem

70%

210.000 125.176 41,72%

2

Meningkatnya pelayanan TKI sejak pra-keberang katan sampai dengan kepulangan

Prosentase lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI terintegrasi Sistem SISKOTKLN dengan transaksi Non Tunai

30% 30% 100%

2.745.775.000 2.595.212.255 94,51

Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai

30% 30% 100%

3

Meningkatnya kepatuhan lembaga

penempatan dan pendukung

penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku

Persentase tingkat kepatuhan

lembaga penempatan dan

pendukung penempatan dalam

standar dan ketentuan yang berlaku.

85% 88,63% 104,27% 3.551.490.000 3.480.044.700 97,98

4

Meningkatnya pelayanan

penempatan pemerintah (G to G dan G to P)

Prosentase Penempatan yang

menggunakan skema G to G dan G to P berbasis online.

100%

12.000 5.940 49,50% 2.935.550.000 2.786.903.351 94,93

(28)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

3. Evaluasi Capaian Kinerja

Dalam pelaksanaannya Evaluasi Capaian Kkinerja pada Deputi Bidang Penempatan menggunakan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) yang dibuat berdasarkan rentang nilai kinerja Secara rinci hasil Evaluasi kinerja pencapaian sasaran Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016 sebagai berikut

Tabel 13

CAPAIAN KINERJA DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI TAHUN 2016

S

SAASSAARRAANN P

PRROOGGRRAANN//KKEEGGIIAATTAANN IINNDDIIKKAATTOORRKKIINNEERRJJAA TTAARRGGEETT CCAAPPAAIIAANN %%

Meningkatnya Penempatan

TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI

Persentase TKI yang ditempat kan memiliki dokumen dan

memenuhi standar yang

ditetapkan

100%

(300.000)

78%

234.451 78

Prosentase Penempatan TKI

Formal yang Memenuhi

Syarat Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem

70% 168.121

60%

125.176 86

Meningkatnya pelayanan TKI

sejak pra-keberangkatan

sampai dengan kepulangan

Cost structure dengan beban tanggung jawab wajar antara TKI, PPTKIS dan Majikan serta negara (Indonesia + Negara Penempatan)

30% 71,43% 238,09

Biaya bunga yang menjadi beban TKI maksimum 20% (floating rate)

30% 5,74% 19,13

Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan

menggunakan transaksi

secara non tunai

30% 40% 133

Meningkatnya kepatuhan

lembaga penempatan dan

pendukung penempatan

terhadap standar dan

ketentuan yang berlaku

Persentase lembaga

penempatan dan pendukung penempatan yang mematuhi standar pelayanan

85% 88% 103

Meningkatnya pelayanan

penempatan pemerintah (G to G dan G to P)

Prosentase Penempatan yang menggunakan skema G to G dan G to P berbasis online.

100% 100%

(29)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis Capaian kinerja dilakukan dalam rangka menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis.

Capaian program/kegiatan Deputi Bidang Penempatan tahun 2016 dianalisis dengan cara dibandingkan dan dihitung terhadap target tahun 2016 serta terhadap Capaian program/kegiatan tahun 2015, Analisis Capaian Kinerja Deputi Bidang Penempatan tahun 2016 disajikan sebagai berikut :

1. SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 1

Meningkatnya Penempatan TKLN Memenuhi Syarat Kerja Dan Prosedur Berbasis Sistem P2TKI

Tabel 14

CAPAIAN KINERJA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN I TAHUN 2015 DAN 2016

Sasaran Program / Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Tahun

Pelaksanaan

Target Capaian %

Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI

Persentase TKI yang ditempatkan memiliki dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan

2015 300.000 275.736 91.91

2016 300.000 234.451 78,15

Prosentase Penempatan TKI Formal yang Memenuhi Syarat Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem

2015 275.736 152.394 55,26

2016 234.451 125.176 53,46

Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa Persentase TKI yang ditempatkan memiliki dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan capaian tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2016 menunjukkan penurunan sebanyak 41.285 TKI, sedangkan gambaran Persentase Penempatan TKI Formal yang memenuhi syarat kerja dan prosedural yang berbasis sistem capaian tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2016menunjukkan penurunan sebanyak 27.218 TKI

(30)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

a. INDIKATOR KINERJA I PADA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 1

Persentase TKI yang Ditempatkan Memiliki Dokumen Dan Memenuhi Standar Yang Ditetapkan

Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :

Pada tahun 2016 dapat ditempatkan sejumlah 234.152 TKI (78,05%) yang berdokumen lengkap. Jika penempatan pada tahun 2015 dengan jumlah sebanyak 275.736 orang ( 91,91%) dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 234.152 orang (78,05%) dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi penurunan sebesar 13,76%, Terjadi penurunan jumlah penempatan TKI dalam tahun 2016 banyak dipengaruhi oleh :

1) Adanya kebijakan Pemerintah terkait moratorium penempatan TKI pada penggunan perseorangan di kawasan Timur Tengah;

2) Adanya kebijakan Pemerintah terkait dengan penghapusan KTKLN yang menyebabkan pemahaman masyarakat terkait dengan dokumen TKI, terabaikan sehingga banyak calon TKI yang menempuh jalur unprosedural;

3) Berdasarkan hasil monitoring di daerah perbatasan, data dan informasi dari konsulat bahwa banyak pintu-pintu perlintasan tidak resmi ke luar negeri (jalan tikus) yang memungkinkan para Calon TKI berangkat ke Luar Negeri tanpa melalui prosedur yang benar dan adanya kemudahan di negara-negara penempatan untuk menampung mereka bekerja secara ilegal, bahkan terjadi di negara Malaysia Calon TKI berangkat secara illegal namun para majikan menguruskan visa kerja (JP Visa).

4) Adanya modus penempatan TKI ke berbagai negara penempatan oleh PPTKIS yang tidak bertanggung jawab secara terselubung menghindari prosedur yang sudah ditetapkan sebagaimana terjadi pada penempatan tujuan Hongkong yang ditenukan pada akhir tahun 2016 dan tujuan penempatan lainnya dengan modus wisata dan Umroh.

(31)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

b. INDIKATOR KINERJA 2 PADA SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 1

Prosentase Penempatan TKI Formal yang Memenuhi Syarat Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem

Analisis Capaian kinerja adalah :

Target penempatan TKI formal adalah 70%, dari penempatan sebesar 234.451 orang jumlah penempatan formal 125.176 orang (53,46%), dan penempatan informal sebesar 109.275 orang (46,61%). Capaian kinerja dibanding target, belum terpenuhi. Proporsi Penempatan TKI formal masih lebih besar karena dampak dari upaya-upaya yang telah dilakukan oleh BNP2TKI antara lain melalui sosialisasi, koordinasi, moratorium penempatan TKI sektor informal dan adanya peningkatan permintaan pasar kerja sector formal di luar negeri.

Penempatan TKI formal pada tahun 2016 tidak tercapai sebesar 17,88% dari target sebesar 70%, dan bila dibandingkan dengan penempatan tahun 2015 sebesar 247.610 Orang (58%) dengan target 55% terjadi penurunan, hal ini disebabkan oleh pemahaman masyarakat terkait dengan dokumen TKI terabaikan sehingga banyak calon TKI yang menempuh jalur unprosedural.

c.ANALISIS CAPAIAN KINERJA LAINNYA YANG MENDUKUNG SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 1

Teknis pengelolaan data dan informasi Pelayanan Penempatan Calon TKI telah ditetapkan memanfaatkan Sistem Teknologi Informasi dengan nama Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN), fungsi sistem ini seutuhnya bentuk dari prosedur pelayanan penempatan TKI berdasarkan UU nomor 39 tahun 2004 pasal 51.

Sejak pertama kali SISKOTKLN dikembangkan tidak pernah berhenti mengalami perubahan pengembangan menyesuaikan dengan kebijakan teknis terbaru sebagai bagian dari upaya pembenahan tata kelola pelayanan penempatan TKI kerjasama dengan instansi terkait untuk menghasilkan Layanan dokumen Calon TKI yang terintegrasi dan terverifikasi.

(32)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Rekomendasi penerbitan paspor Calon TKI langsung diterima secara online di kantor imigrasi, dan memungkinkan proses penerbitan paspor lebih cepat. Persiapan Teknis implementasi pelayanan Calon TKI non tunai untuk lembaga pendukung penempatan TKI, sarana Kesehatan, BLK-LN. Lembaga pembiayaan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan tata kelola pelayanan penempatan TKI di daerah perbatasan, dikembangkan suatu pelayanan teknis dengan output menghasilkan Calon TKI berdokumen lengkap dan benar dengan sebutan Program Poros Sentra Pelatihan dan Pemberdayaan di Daerah Perbatasan dengan layanan terintegrasi dari berbagai layanan stakeholder terkait, bertempat di satu lokasi dengan sebutan Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP), yang pertama telah diresmikan pada tanggal 26 Februari 2016 oleh Ibu Fuan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Nunukan Kalimantan Utara. Program ini juga akan dilaksanakan di Entikong, Kalimantan Barat, Batam, Tanjung Pinang Kepulauan Riau. dengan progres pada tahapan koordinasi dan fasilitasi pembentukan LTSP bersama kepala daerah dan SKPD setempat. Untuk wilayah atau daerah dengan riwayat penduduk banyak bekerja menjadi TKI, dibentuk “LTSP daerah asal” pada tahun 2016 dengan rencana awal sebanyak 9 (sembilan) LTSP daerah asal di 9 (sembilan) Kabupaten / Kota Provinsi Jawa Barat di dorong untuk dapat terwujud, sampai dengan akhir tahun 2016 “LTSP daerah asal” yang diresmikan hanya 1 (satu) yaitu “LTSP daerah asal” Kabupaten Indramayu melaksanakan berbagai tahapan terutama koordinasi dan fasilitasi bagi kebutuhan pelayanan penempatan TKI .

2. SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 2

[image:32.595.109.531.576.803.2]

Meningkatnya Pelayanan TKI Sejak Pra Keberangkatan Sampai Dengan Kepulangan.

Tabel 15

CAPAIAN KINERJA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 2 TAHUN 2016

Sasaran Program / Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Tahun

Pelaksanaan Target Capaian %

Meningkatnya pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan

Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan

menggunakan transaksi

secara non tunai

2016 30% 40% 133

Biaya bunga yang menjadi beban TKI maksimum 20% (floating rate)

(33)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Sasaran Program / Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Tahun

Pelaksanaan Target Capaian % Cost structure dengan beban

tanggung jawab wajar antara TKI, PPTKIS dan Majikan serta negara (Indonesia + Negara Penempatan)

2016 30% 71,43% 238.09

Dari hasil analisis terhadap Sasaran ProgramI/IKegiatan 2 yaitu Meningkatnya Pelayanan TKI Sejak Pra Keberangkatan Sampai Dengan Kepulangan dengan indikator Kinerja Prosentase lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI terintegrasi Sistem SISKOTKLN dengan transaksi Non Tunai dan Indikator kinerja Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai, serta Analisis Capaian Kinerja lainnya yang mendukung Sasaran Program/Kegiatan 2 didapat hasil sebagai berikut :

a. INDIKATOR KINERJA 1 PADA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 3

Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai,

Analisis Capaian kinerja adalah :

Sesuai data dari Sistim Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) terdapat 3 lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI terintegrasi SISKOTKLN dengan transaksi Non Tunai dalam pembayaran asuransi TKI. Lembaga keuangan tersebut yaitu Bank BRI, Bank BNI dan Bank Mandiri. Sehingga presentase lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI telah mencapai 100% dari target prosentase Tahun 2016 sebesar 30%.

Jumlah TKI dalam pembayaran Asuransi dengan Transaksi Non Tunai

No Perbankan Jumlah Transaksi Jumlah TKI Jumlah Pembayaran (Rp.)

2015 2016 2015 2016 2015 2016

1 BANK MANDIRI 10,856 47.927 70,550 290.110 14,134,180,000 60.981.450.000

2 BANK NEGARAINDONESIA 1,698 7.470 10,078 41.430 1,858,310,000 8.632.440.000

3 BANK RAKYAT

INDONESIA 3,412 12.664 18,101 58.536 3,813,130,000 12.890.340.000 Total 15,966 68.061 98,729 390.076 19,805,620,000 82.504.230.000

(34)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

dilaksanakan, hal ini disebabkan Karena belum siapnya lembaga-lembaga tersebut untuk melakukan pembayaran dengan sistem non tunai.

Pelaksanaan pembayaran non tunai asuransi TKI dan pemeriksaan kesehatan merupakan program terobosan dalam Renstra tahun 2015 – 2019, guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pelayanan penempatan TKI.

Solusi untuk mendorong BLK dan Uji Kompetensi dapat melakukan sistem pembayaran non tunai melalui koordinasi dengan lembaga terkait.

b. INDIKATOR KINERJA 2 PADA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 2

Biaya bunga yang menjadi beban TKI maksimum 20% (floating rate), Analisis Capaian kinerja adalah :

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pada tahun 2016, fasilitasi pembiayaan masih di dominasi oleh lembaga keuangan Non KUR, sehingga masih terjadi pembebanan biaya bunga lebih dari 20% karena kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan kepada CTKI. Sedangkan biaya bunga yang menjadi beban TKI yang difasilitasi melalui KUR sebesar 9% ditambah 3% untuk fee colecting agency sehingga total beban bunga yang ditanggung oleh TKI 12%. Implementasi di lapangan banyak TKI yang belum terfasilitasi melalui KUR karena:

1) Terbatasnya lembaga keuangan untuk penyalur KUR;

2) Pencairan KUR oleh lembaga keuangan membutuhkan waktu lama; 3) SOP lembaga keuangan penyalur KUR tidak seragam;

4) Pencairan subsidi kepada lembaga penyalur KUR belum sesuai dengan waktu yang ditentukan;

Solusi untuk mendorong pencapaian biaya bunga yang menjadi beban TKI maksimum 20% (floating rate) adalah :

1) Menambah lembaga keuangan penyalur KUR;

2) Membuat standarisasi dan mempermudah proses pencairan KUR;

3) Melakukan pengendalian penerbitan SIP terhadap Pelaksana Penempatan dalam proses penempatan TKI ke luar negeri;

4) Peningkatan edukasi keuangan kepada CTKI, PPTKIS dan stakeholders lain di daerah.

c. INDIKATOR KINERJA 2 PADA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 3

(35)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Analisis Capaian kinerja adalah :

Dari 7 (tujuh) negara penempatan yang sudah menerapkan cost struture sesuai dengan peraturan pemerintah sebanyak 5 (lima) negara yaitu Korea, Jepang, Hongkong, Singapura, dan Taiwan sehingga pembebanan tanggung jawab wajar antara TKI, PPTKIS dan majikan serta negara (Indonesia dan negara penempatan) menjadi 238.09%, sedangkan 2 (dua) negara penempatan yaitu Brunei Darussalam dan Malaysia belum ditetapkan cost structure sehingga pembebanan tanggung jawab tidak wajar antara TKI, PPTKIS dan majikan serta negara (Indonesia dan negara penempatan).

[image:35.595.84.549.354.615.2]

Solusinya adalah melakukan koordinasi dengan kementerian Tenaga Kerja RI, untuk segera menetapkan cost structur di 2 (dua) negara yaitu Brunei Darussalam dan Malaysia dan memperbarui cost structure di 5 negara yaitu Korea, Jepang, Hongkong, Singapura, dan Taiwan.

Tabel 16

REALISASI KUR TKI PERIODE NOVEMBER 2015 - 31 DESEMBER 2016

NO BANK JUMLAH

TKI PLAFOND REALISASI KET

1 BANK MANDIRI 502 500.000.000.000 7.555.957.600 SINGAPURA, TAIWAN,

HONGKONG

2 BRI 4.150 500.000.000.000 52.803.969.900

KOREA, SINGAPURA, TAIWAN, HONGKONG, MALAYSIA

3 BANK BNI 2.463 1.000.000.000.000 38.686.363.102 SINGAPURA, TAIWAN,

HONGKONG

4 SINARMAS BANK 4.774 1.000.000.000.000 74.166.966.439 TAIWAN, HONGKONG

5 MAYBANK

INDONESIA 34 38.000.000.000 534.000.000 TAIWAN, SINGAPURA 6 BANK ARTHA

GRAHA 228 50.000.000.000 3.582.026.600 TAIWAN, HONGKONG

JUMLAH 12.151 3.088.000.000.000 177.329.283.641 5,74%

3. SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 3

(36)
[image:36.595.116.528.107.280.2]

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Tabel 17

CAPAIAN KINERJA SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 3 TAHUN 2016

Sasaran

Strategis Indikator KinerjaUtama

PPTKIS dan LPP

Pelaksanaan Target Capaian %

(1) (2) (3) (4)

Meningkatnya kepatuhan lembaga penempatan dan pendukung penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku

Persentase tingkat kepatuhan lembaga penempatan dan pendukung penempatan dalam standar pelayanan dan ketentuan yang berlaku.

PPTKIS 85% 87,10 % 102,47

LPP 85% 90,17% 106,08%

a. INDIKATOR KINERJA 1 PADA SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 3

Prorsentase tingkat kepatuhan Lembaga Penempatan dan Lembaga Pendukung Penempatan yang mematuhi standar pelayanan dan ketentuan yang berlaku

Analisis Capaian kinerja adalah :

Untuk mengukur tingkat kepatuhan lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan tahun 2016 menggunakan data berdasar dari tim tunda layanan sebagai berikut:

1) Lembaga Penempatan (PPTKIS)

Sesuai data dari Tim Tunda Layan BNP2TKI Tahun 2016, Lembaga penempatan (PPTKIS) yang mendapatkan Cabut Tunda Layan sebanyak 28 PPTKIS dan yang mendapatkan Tunda Layan sebanyak 34 PPTKIS dengan Total 62 PPTKIS dari jumlah lembaga penempatan 496 PPTKIS.

2) Lembaga Pendukung Penempatan (BLKLN, SARKES, dan LSP)

Sesuai data dari Tim Tunda Layan BNP2TKI Tahun 2016, Lembaga Pendukung Penempatan yang mendapatkan Cabut Tunda Layan dan Tunda Layan sebagai berikut :

- BLKLN yang mendapatkan Cabut Tunda Layan sebanyak 9 BLKLN dan yang mendapat Tunda Layan sebanyak 16 BLKLN dengan Total 25 BLKLN dari jumlah 449 BLKLN;

- Sarana Kesehatan (SARKES) yang mendapatkan Cabut Tunda Layan sebanyak 14 Sarkes dan yang mendapat Tunda Layan sebanyak 8 Sarkes dengan Total 22 Sarkes dari jumlah 92 Sarkes;

(37)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

Layan sebanyak 0 LSP dan yang mendapat Tunda Layan sebanyak 0 LSP dengan Total 0 Sarkes dari jumlah 8 LSP;

[image:37.595.81.530.25.682.2]

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi di bawah ini :

Tabel 18

REKAPITULASI TUNDA LAYAN LEMBAGA PENEMPATAN DAN LEMBAGA PENDUKUNG PENEMPATAN TAHUN 2015-2016

No Lembaga

2015 2016

Cabut Tunda Layan

Tunda Layan Total

Jumlah Lembaga

Cabut Tunda Layan

Tunda Layan Total

Jumlah Lembaga

1 PPTKIS 182 13 195 496 28 34 64 496

2 BLKLN 96 25 121 418 9 16 25 449

3 SARKES 4 10 10 157 14 8 22 92

[image:37.595.129.523.482.688.2]

4 LSP 3 0 3 7 0 0 0 8

Grafik .

Rekap Tunda Layan Lembaga Penempatan & Lembaga Pendukung Penempatan (PPTKIS, BLKLN, & SARKES)

Tahun 2015-2016

Untuk menjawan Sasaran 2 yaitu meningkatnya kepatuhan lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku dengan

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

PPTKIS BLKLN SARKES LSP

(38)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

presentasi lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan yang mematuhi standar pelayanan dengan target 85 %.

Berdasarkan data dari hasil Tunda Layan BNP2TKI, Tahun 2016 terdapat 62 lembaga penempatan (PPTKIS) yang mendapatkan tunda layan dari total 496 PPTKIS. Berarti terdapat 432 PPTKIS atau 87,10 % yang tidak mendapatkan tunda layan. Sehingga tingkat kepatuhan lembaga penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku Tahun 2016 sebesar 87,10%.

Sedangkan lembaga pendukung penempatan mendapatkan tunda layan pada Tahun 2016 yaitu terdapat 25 BLKLN dari total 449 BLKLN, 22 Sarkes dari total 92 Sarkes, dan 0 LSP dari total 8 LSP. Dari jumlah tersebut jumlah lembaga pendukung penempatan (BLKLN, SARKES, LSP) yang mematuhi standar dan ketentuan yang berlaku tahun 2016 sebesar 90,17%.

Dapat disimpulkan berdasarkan dari data Tunda Layan BNP2TKI Tahun 2016, capaian presentase lembaga penempatan 87,10% dan lembaga pendukung penempatan 90,17% , sehingga pencapaian kinerja pada tahun 2016 untuk lembaga penempatan maupun lembaga pendukung penempatan melebihi target yang ditetapkan. Secara keseluruhan capaian kinerja lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan adalah sebesar 104,27% dari target 85%.

[image:38.595.78.527.527.722.2]

Untuk melihat tingkat kepatuhan Lembaga Penempatan dan Lembaga Pendukung Penempatan terhadap standard dan ketentuan yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 19

KEPATUHAN LEMBAGA PENEMPATAN DAN PENDUKUNG PENEMPATAN TERHADAP STANDAR DAN KETENTUAN YANG BERLAKU TAHUN 2015-2016

No Lembaga

2015 2016

Total Tunda Layan

Jumlah Lembaga

% Tidak Patuh

% Kepatuhan

Total Tunda Layan

Jumlah Lembaga

% Tidak Patuh

% Kepatuhan

1 Lembaga Penempatan 39,31 60,69 12,90 87,10

PPTKIS 195 496 39,31 60,69 62 496 12,90 87,10

2 Lembaga Pendukung Penempatan 26,06 73,94 9,83 90,17

BLKLN 121 418 28,95 71,05 25 449 5,57 94,43

SARKES 10 157 6,37 93,63 22 92 23,91 76,09

(39)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penempatan Tahun 2016

4. SASARAN PROGRAM / KEGIATAN 4 :

Meningkatnya pelayanan penempatan pemerintah (G to G dan G to P)

INDIKATOR KINERJA 1 PADA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 4

Persentase penempatan yang menggunakan skema G to G dan G to P berbasis pendaftaran online

Analisis Capaian kinerja :

Sasaran Strategis “Terwujudnya pelaksanaan penempatan TKI oleh Pemerintah dengan melalui kebijakan teknis, Penyiapan Calon TKI, Koordinasi dan Kerjasama, serta Pelaksanaan Penempatan TKI dengan kegiatan entry dan sending data, verifikasi dokumen, pelatihan dan pemberangkatan TKI sebanyak 4.768 orang terdiri dari 4.400 orang TKI ke Korea, 348 orang ke Jepang dan 20 TKI ke Kanada”.

Realisasi penempatan TKI program G to G ke Korea sebanyak 5662 (128,68%), ke Jepang 279 (80%) dan G to P ke Kanada sebanyak 6 (30%) sehingga secara keseluruhan penempatan G to G dan G to P sebanyak 5947 (124,72%).

Penempatan Ke Korea sesuai kuota sebanyak 4400 telah tercapai pada bulan September 2016 sebanyak 4698 sehingga pihak Korea memberikan penambahan kuota menjadi 5662 pada tahun 2016. Peningkatan penempatan ini tidak terlepas dari peran TKI yang mempunyai etos kerja dan disiplin kerja yang tinggi, sehingga pengguna melalui HRD Korea banyak meminta tenaga kerja dari Indonesia. Indonesia mampu bersaing dengan 15 negara lainnya yang menempatkan tenaga

Gambar

Tabel 2KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN 2016
Tabel 4KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN TAHUN 2016
Tabel 5TUJUAN DAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN TAHUN 2015–2019
Tabel 6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan 20.. Badan

Selain itu, untuk menunjang pencapaian kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, diperlukan juga memberikan pelajaran tambahan, baik dalam bentuk les atau

Kecepatan pulsa dipengaruhi oleh banyak variabel seperti proporsi campuran, jenis agregat, usia beton, kadar air, dan lain-lain (Popovics et al. Faktor yang secara

Pada flowchart diatas terlihat bahwa masih terdapat kegiatan manual sehingga muncul permasalahan yaitu proses pengembalian menjadi lebih lambat karena petugas harus

Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan pengelolaan Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi di SDN

Digunakan analisis isi (content analysis) sebagai metode penelitian ini adalah karena analisis isi merupakan metode yang paling tepat untuk menghasilkan data secara kuantitatif,

Ini adalah realita yang penulis temukan di Desa Selokajang Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar terdapat satu dusun dari tiga dusun di desa Selokajang yang masih

Hapus komponen kegiatan dapat dilakukan dengan pilih komponen kegiatan (akan berwarna biru)  klik tombol “Hapus”  ketika muncul pertanyaan “Yakin akan menghapus data ini?”