• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MBS 0802672 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MBS 0802672 Chapter3"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh pengaruh social media marketing terhadap brand engagement pada sabun Lux. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variabel (X) adalah social media marketing yang terdiri dari read, create, share, dan discussion. Kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel (Y) ialah brand engagement yang terdiri dari Consumption, Creation, Curation, dan Colaboration

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah para anggota fanpage sabun Lux di Indonesia. Hal-hal yang akan dianalisis adalah yang berhubungan dengan pengaruh social media marketing terhadap brand

engagement.

Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husein Umar (2008:45) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi

(2)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di

lapangan.

3.2Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:8). menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variabel. Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”.

Penelitian deskriptif mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pengaruh social media marketing terhadap brand

engagement pada sabun Lux. Sedangkan penelitian verifikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi, penelitian verifikatif ini untuk menguji pengaruh social

media marketing terhadap brand engagement pada sabun Lux.

(3)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga.

Berdasarkan pengertian tersebut penelitian yang digunakan dalam metode

ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Explanatory survey ini bertujuan dari penelitian adalah jelas untuk mengeksplorasi atau penelitian melalui masalah atau situasi untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman. (Maholtra 2009:98).

Menurut David A.Aaker (2004:762) metode survei adalah, “a method of data collection, such as a telephone or personal interview, a mail survey or any combination thereof”. Metode pengumpulan data, seperti melalui telepon atau wawancara, survey melalui surat atau kombinasi diantaranya. Sedangkan menurut

Malhotra (2009:194) “metode survey adalah koesioner berstruktur yang diberikan

pada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang spesifik.

Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan

melalui media digital atau internet, dengan tujuan untuk mempermudah dalam

mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Asep Hermawan (2006:118) mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu

penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis

(4)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi social media marketing (X) yang terdiri dari read, create, share, dan discussion.brand engagement (Y) yang terdiri dari Consumption, Curation, Creation, dan Colaboration. Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 di

bawah ini.

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

VARIABEL/

Periklanan melalui media sosial adalah

segala bentuk komunikasi nonpersonal berbayar, tentang sebuah organisasi,

produk, jasa, atau ide yang dimulai dengan penelitian yang tinggal pada apa yang terjadi dalam industri, tetapi juga perlu disadari dari percakapan online ditampilkan pada halaman fa npa ge

Lux

(5)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang sedang

efektif dapat berkomunikasi

dengan baik. (Gunelius 2011:16)

pengetahuan lux tentang rumah lux beauty lounge

Interval 3

pengetahuan anggota tentang jenis atau varian

produk

Tingkat pengetahuan anggota tentang jenis atau varian

produk konten online yang

berguna dan bermakna. Sukses

dalam pemasaran media sosial menarik minat target audiens. (Gunelius 2011:16)

kemampuan informasi produk lux yang menarik

informasi produk

interval 6

kemampuan konten dalam mengembangka n tema promosi

yang menarik memasarkan bisnis.

Pada saat sekarang

(6)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konsumen telah

bergantung pada hubungan, ulasan,

rekomendasi, dan percakapan sehingga dapat

dimanfaatkan untuk berbagi informasi dengan

berbagi konten disha re dari blog

dan website di fa npa ge lux komentar di salah satu posting blog, terhubung dengan pemasar melalui twitter atau jejaring

sosial, sangat respon tentang

produk respon tentang

produk respon tentang

promo respon tentang

promo

interval 12

Keterlibatan anggota dalam

memberikan respon tentang

informasi tips dan trik yang respon tentang informasi tips dan trik yang diberikan

fa npa ge lux

(7)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterlibatan

anggota dalam memberikan respon tentang informasi sha re respon tentang informasi sha re

Bowden (2009:65) Bra nd Enga gement adalah keterlibatan pelanggan sebagai proses psikologis bahwa pelanggan bergerak melalui menjadi setia terha yang terdiri dari kegiatan membaca,

mengunduh, melihat sebuah konten digital dan

informasi

Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam membaca konten

Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam membaca konten

(8)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Frekuensi

keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam memberian komentar yang disukai maupun komentar yang disukai maupun n konten terhadap orang lain

interval 19

Curation (Y1.2)

proses enga gement dimana customer

akan memilih, menyaring,

memberi tanggapan, ataupun

menggambarkan konten yang ada.

Proses ini merupakan tindakan untuk

memotivasi customer lain dan

menciptakan sebuah dialog atau

forum mengenai sebuah produk atau

perusahaan

selektifitas anggota fa npa ge

lux dalam memilih konten

Tingkat selektifitas komentar yang

berkualitas

Tingkat selektifitas anggota fa npa ge

lux dalam memberikan komentar yang

berkualitas sebuah dialog atau

(9)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Creation

(Y1.3)

penciptaan konten dilakukan dengan sendirinya, dalam arti bahwa anggota

komunitas mengiklankan sendiri apa yang mereka ciptakan

keterlibatan ide/ tips-tips yang

diberikan di

Tingkat daya pikir /bayangan yang produk lux serta mempublikasikann

ya dalam halaman fanpage lux

Tingkat keaktifan anggota dalam

membagi pengalaman menggunakan produk lux serta mempublikasikannya

dimana terjadi kolaborasi antara produk lux kepada

orang lain secara sukarela

interval 27

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2014

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Menurut Riduwan (2010:106) data adalah bahan mentah yang perlu diolah

sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sumber data adalah segala sesuatu yang

dapat memberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumbernya, data

dibedakan menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder.

(10)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengumpulan informasi langsung dari responden menggunakan metodologi yang sesuai.

2. Ditugaskan secara langsung oleh peneliti. Sedangkan implikasinya:

a. Customized. Data disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.

b. Syndicated. Data diperoleh peneliti dengan melibatkan data penelitian terdahulu.

c. Omnibus. Data diperoleh dari sebuah sebuah lembaga penelitian dalam kurun waktu tertentu.

3. Data diperoleh langsung dari objek penelitian, akan tetapi tidak

dipublikasikan.

Sedangkan data sekunder memiliki ciri-ciri:

1. Sumber data diterbitkan atau diakses oleh pihak lain (publik, swasta, pemerintah, perusahaan).

2. Tidak ada informasi langsung dari responden yang bersangkutan.

3. Sumber data diperoleh dari media seperti internet, kecuali web resmi perusahaan.

Malhotra (2009:120-121) mengungkapkan definisi-definisi data primer dan

sekunder, antara lain:

a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang

(11)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu survei pada pengguna sabun di F anpage Lux Indonesia.

b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud

selain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal

serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

Untuk penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil penelitian secara

empirik melalui penyebaran kuesioner kepada pengguna sabun Lux sebagai Responden. Sedangkan sumber data sekunder diantaranya diperoleh dari

jurnal-jurnal ilmiah, artikel-artikel majalah, internet dan sumber informasi lainnya. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini.

Maka penulis mengumpulkan dan menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut ini.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis Data S umber Data Kategori

Data

Tingkat perekonomian Indonesia tahun 2013

Situs BANK Indonesia Sekunder

Indeks Rata-Rata Best Bra nd 2010-2013 Industri Toiletris

Modifikasi dari SW Modifikasi majalah (SWA No.15/XXVI/15-28 JULI 2010,SWA

NO.15/XXVII/ 18-27 JULI 2011,SWA NO.20/XXVIII/20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19/XXIX/12-25 SEPTEMBER 2013

Sekunder

Ma rket Sha re Industri Sabun di Indonesia Tahun 2010-2013

Modifikasi majalah (SWA No.15/XXVI/15-28 JULI 2010,SWA NO.15/XXVII/ 18-27 JULI 2011,SWA NO.20/XXVIII/20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19/XXIX/12-25 SEPTEMBER 2013

Sekunder

(12)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahun 2010-2013 JULI 2010,SWA NO.15/XXVII/ 18-27 JULI

2011,SWA NO.20/XXVIII/20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19/XXIX/12-25 SEPTEMBER 2013

TOM (Top Of Mind) Merek Lux Tahun 2010-2013

Modifikasi majalah (SWA No.15/XXVI/15-28 JULI 2010,SWA NO.15/XXVII/18-27 JULI 2011,SWA NO.20/XXVIII/20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19/XXIX/12-25 SEPTEMBER 2013

Sekunder

Jenis Data S umber Data Kategori

Data

Strategi - Strategi Yang Dilakukan Perusahaan Sabun

Sumber: diolah dari beberapa sumber di Internet dan majalah

Sekunder

Socia l media ma rketing sa bun Lux Sumber: diolah dari beberapa sumber di Internet dan majalah

Sekunder

Karakteristik responden Hasil pengolahan data 2014 primer

Tanggapan responden terhadap socia l media ma rketing

Hasil pengolahan data 2014 primer

Tanggapan responden terhadap bra nd enga gement

Hasil pengolahan data 2014 primer

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2014

3.2.4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber

penelitian. Menurut Sugiyono (2010:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah anggota komunitas fanpage facebook Lux. Jumlah anggota fanpage facebook selalu meningkat setiap harinya. Anggota

komunitas fanpage facebook digambarkan, sebagai berikut.

TABEL 3.3

POPULASI LUX DI FACEBOOK

(13)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LUX (facebook) Kecantikan 4.567.192 (terus bertambah)

Sumber:Facebook diakses Februari 2014

Berdasarkan Tabel 3.3 yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah anggota grup dan followers Lux di Indoneisa yang merupakan anggota

fanpage facebook LUX. Jumlah anggota fanpage facebook LUX selalu meningkat pada Februari tahun 2014 jumlahnya adalah 4.567.192.

3.2.4.2Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:131) “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari

populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang

yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua

populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya: 1. Keterbatasan biaya

2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

Maka dari itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek

populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2010:116): Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

(14)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif.

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap

subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang

merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan.

Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 5%. Adapun

rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Dimana :

n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir

(15)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (hasil pembulatan)

Jadi jumlah sampel minimal yang diteliti adalah sebanyak 100 orang. Sedangkan yang akan diteliti sebanyak 120 responden.

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat

diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2010:116)

mengemukakan bahwa: “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan

sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:111) teknik pengambilan sampel

harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya. Menurut Ulber Silalahi (2009:236):Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) dapat diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit, elemen, atau subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya

dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili.

Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi

(16)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin

mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis

menggunakan beberapa teknik penelitian seperti berikut :

1. Observasi

Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan

pengamatan yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Pada penelitian ini, teknik observasi yang

dilakukan adalah teknik observasi partisipatif dimana pengamat terlibat langsung pada kegiatan. Dan melalui kegiatan observasi ini pula penulis

melakukan studi pendahuluan dimana melalui teknik ini dapat melihat,

mengenal, mengidentifikasikan masalah yang diteliti.

2. Kuesioner (angket)

Angket adalah alat pengumpul data yang berisi sejumlah pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang

diutarakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:151) yang menyatakan bahwa

“Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

(17)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden pada produk sabun Lux. Langkah-langkah

penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

b. Merumuskan item-item pertanyaan alternatif jawabannya. Jenis instrumen

yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga responden hanya memilih alternatif jawab

yang tersedia.

c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan.

3. Studi Literatur

Dengan teknik ini penulis berusaha untuk mencari informasi serta data baik

berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan

oleh para ahli sebagai landasan teoritis khususnya mengenai masalah dan variabel yang diteliti.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2009:172), “Instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur”.

(18)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berati memiliki validitas yang rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

 

(Sugiyono, 2010:248) Keterangan:

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai

(19)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel atau rhitung > rtabel.

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid

jika rhitung lebih kecil atau sama dengan rtabel atau rhitung≤ rtabel.

Perhitungan validitas dan realibilitas pertanyaan dilakukan dengan program

aplikasi SPSS 21 for windows.adapun langkah- langkah sebagai berikut:

1. Memasukan data variabel X dan variabel Y setiap item jawaban responden atas nomor item pada data view .

2. Klik variable view kemudian isi kolom name,width, decimal, label, coloumn, align, (left, center, right, justify) dan isi kolom measure. 3. Kembali ke data view kemudian klik analyze pada toolbar pilih

corelate lalu bivariate.

4. Pindahkan variable yang diuji atau klik menggunakan Alpha kemudian OK.

5. Dihasilkan output, apakah datanya valid dan reliable atau tidak dengan

membandingkan data hitung dan data tabel.

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang

(20)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel social media marketing berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang akan dilakukan

dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows,. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL X (SOCIAL MEDIA MARKETING)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Read

1. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai produk Lux 0.694 0.374 Valid

2. Ti ngkat kemenarikan berita ya ng ditampilkan pada halaman fanpage

Lux

0.849 0.306 Valid

3. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai rumah lux beauty l ounge 0.800 0.306 Valid

4. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai jenis/varian produk lux 0.887 0.306 Valid

Create

5

Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam mengembangkan

i nformasi produk lux ya ng menarik 0.805 0.306 Valid

6 Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam memberikan

i nformasi terbaru (update) 0.741 0.306 Valid

7 Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam mengembangkan

tema promosi ya ng menarik

0.665 0.306 Valid

Share

8 Ti ngkat kemenarikan vi deo yang di share di halaman fanpage l ux da ri sumber lain

0.639 0.306 Valid

9 Ti ngkat kemenarikan berita ya ng di share di halaman fanpage l ux

da ri sumber lain 0.744 0.306 Valid

10 Ti ngkat kemenarikan ta utan ya ng di share di halaman fanpage l ux da ri sumber lain

0.662 0.306 Valid

Disscusion

11

Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang produk pada halaman fanpage l ux

0.798 0.306 Valid

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

12 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang promo ya ng ditawarkan fanpage l ux

0.771 0.306 Valid

13 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang i nformasi ti ps dan trik ya ng diberikan fanpage l ux

0.880 0.306 Valid

14 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang i nformasi share (youtube,blog,web, dll) ya ng diberikan fanpage l ux

(21)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014

Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel social media marketing akan dapat diketahui. Sehingga hasil uji coba pada variabel social media

marketing akan menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena rhitung lebih besar dibandingkan dengan rtabel.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel keputusan menggunakan berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,306. berikut Pada tabel 3.5 pada variabel brand engagement nantinya akan diketahui adanya nilai tertinggi dan terendah. Sehingga hasil uji coba pada

variabel brand engagement akan menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena rhitung lebih besar dibandingkan dengan rtabel. Untuk lebih

rincinya dapat dilihat padaTabel 3.5

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL Y (BRAND ENGAGEMENT)

No. Pernyataan r

hitung rtabel Ket.

1. Consumption

1. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam membaca konten di halaman

fanpage l ux

0.858 0.306 valid

2. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam mengunduh konten di halaman

fanpage l ux 0.874 0.306 valid

3. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam me Like konten di halaman

fanpage l ux

0.815 0.306 valid

4. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam memberian komentar ya ng disukai

ma upun tidak disukai di halaman fanpage l ux

0.895 0.306 valid

5. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam merekomendasikan konten

terha dap orang lain di halaman fanpage l ux 0.891 0.306 valid

2. Curation

(22)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Pernyataan r

hitung rtabel Ket.

7. Ti ngkat selektifitas anda dalam menya ring i nformasi di halaman fanpage l ux 0.707 0.306 valid

8. Ti ngkat selektifitas anda dalam memberikan komentar ya ng berkualitas di

ha l aman fanpage l ux

0.594 0.306 valid

9.

Ti ngkat Keterlibatan anda untuk memotivasi a nggota fanpage l ux ya ng lain da l am menciptakan s ebuah dialog a tau forum mengenai sabun lux di halaman fanpage l ux

0.826

0.306

Valid

3. Creation

10. Tingkat keterlibatan anda dalam pemungutan ide-ide/ tips-tips yang diberikan di

halaman fanpage lux 0.870 0.306 valid

11. Tingkat daya pikir /bayangan yang muncul ketika melihat konten-konten pada

halaman fanpage lux 0.889 0.306 valid

12. Tingkat keaktifan anda dalam membagi pengalaman menggunakan produk lux

serta mempublikasikannya dalam halaman fanpage lux 0.874 0.306 valid

4. Colaboration

13. Ti ngkat frekuensi anda dalam mempromosikan produk lux kepada ora ng l a i n

s eca ra s uka rel a 0.820 0.306 valid

Sumber: Hasil pengolahan data 2014

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat

pengumpulan data yang digunakan. Realibitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah

dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:178)

“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:172) “Instrumen yang reliabel adalah

(23)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian

dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal 2

t

s

= Deviasi standar total 2

s

b = Jumlah deviasi standar butir

Sedangkan rumus variansnya adalah:

s

(Husein Umar, 2008:172)

Keterangan:

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1)Jika koefisian internal seluruh item rhitung > rta bel dengan tingkat

(24)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2)Jika koefisian internal seluruh item rhitung < rta bel dengan tingkat

kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan

bantuan program SPSS 21.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel yang

bernilai 0,374 hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.6 berikut ini:

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Socia l media ma rketing 0,962 0,374 Reliabel

2 Bra nd enga gement 0,969 0,374 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014

3.2.6 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah pengolahan data dilakukan, selanjutnya hasil pengolahan itu dianalisis untuk memahami dan menjelaskan hasil pengolahan secara statistik.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini

disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh social media marketing terhadap brand engagemenet produk sabun Lux pada anggota fanpage facebook Lux.

Pengolahan data yang terkumpul dalam penelitian kuantitatif, analisis data

(25)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menyusun data, kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai

dengan tujuan penelitian.

2. Tabulasi data, dengan langkah sebagai berikut: a. Pemberian skor pada setiap item

b. Menjumlahkan skor pada setiap item

c. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian

Pengujian, untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif, maka dilakukan analisis regresi linear sederhana.

3.2.7.1Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:

1. Analisis deskriptifSocial Media Marketing (X).

Variabel X terfokus pada penelitian terhadap Social media marketing yang meliputi, Read,Create,Share, dan Discussion

2. Analisis deskriptifBrand Engagement (Y)

(26)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang relevan

dengan permasalahan penelelitian.

Penelitian ini menggunakan skala interval seperti yang telah dijelaskan dalam operasionalisasi variabel. Data mempunyai kedudukan yang penting dalam

suatu penelitian karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi

sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan mutu yang baik. Benar-tidaknya data tergantung dari instrument pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memiliki dua

persyaratan yaitu validitas dan realibilitas

3.2.7.2Rancangan Analisis Verfikatif Menggunakan Regresi Sederhana

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier sederhana dan korelasi karena penelitian ini menganalisis dua variabel, yaitu

social media marketing sebagai variabel bebas (X). Analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan

menitik beratkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian.

Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh social media marketing (X) terhadap brand engagement (Y), dengan skala pengukuran menggunakan skala semantic differensial. Menurut Sugiyono (2008:138-139):

(27)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bila memberi jawaban angka 1 berarti persepsi responden terhadap pernyataan itu sangat negatif.

Dalam penelitian ini, setiap pernyataan dari angket terdiri 7 kategori

sebagai berikut, alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada Tabel 3.7.

TABEL 3.7

SKOR ALTERNATIF JAWABAN PERTANYAAN

Alternatif

Jawaban

Rentang Jawaban

Setuju 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Setuju

Positif 7 6 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5 6 7

Sumber: Modifikasi dari Hermawan, A. (2006:132)

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan

korelatif dalam penelitian ini yaitu teknik regresi sederhana. Definisi regresi sederhana menurut Albert Kurniawan (2010:43) ialah “sebagai pengaruh antara 2

variabel saja, dimana terdiri dari variabel independent/bebas dan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction)”

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen social media marketing dengan satu variabel dependen yaitu brand engagement.

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Y = a + bX

(28)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus di hitung terlebih

dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan Y = Nilai taksiran brand engagement a = Konstanta b. Analisis Korelasi

Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi adalah untuk

(29)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan positif dan hubungan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada

umumnya diikuti pada kenaikan (penurunan) Y.

Ukuran yang pakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling seidikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negative (mendekati -1, hubungan

sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi P earson (Pearson’s Product Moment Coefficient of

Correlation), yaitu:

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang

(30)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variasi (naik/turunnya) variabel terikat, maka digunakan koefisien determinasi

(KD) dengan rumus berikut:

Sumber: Sugiyono, (2010:210) Keterangan:

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi 3.2.7.3 Rancangan Uji Hipotesis

Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis secara statistik dalam

rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis menurut

Sugiyono (2010:188) adalah sebagai berikut:

1) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima 2) Jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak

Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05

dengan derajat kebebasan (dk) (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan.

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

H0 :  ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara social media marketing

terhadap brand engagement pada sabun LUX

H1 :  > 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara social media

marketing terhadap brand engagement pada sabun LUX

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dengan

variabel Y maka digunakan klasifikasi koefisien korelasi yang disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:

(31)

Fachi Hanif Albanna, 2014

Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.8

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2010:250)

Dalam menafsirkan sejauh mana pengaruh social media marketing terhadap brand engagement digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada di antara 0-100%. Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga dibuat

pedoman interpretasi koefisien penentu pada Tabel 3.9 sebagai berikut:

TABEL 3.9

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN DETERMINASI

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0% –19,99% Sangat lemah

20% –39,99% Lemah

40% –59,99% Sedang

60% –79,99% Kuat

80% –100% Sangat kuat

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Anemia Pada Remaja Putri di Wilayah Kerja Depok Tahun 2011 (Analisis Data Sekunder Survai Anemia Remaja Putri Dinas Kesehatan Kota

Hari ulangtahun indosat ke 42 dirayakan oleh cabang yogyakarta dengan cukup sederhana // Dalam waktu dekat indosat juga akan melakukan kegiatan yang cukup besar / namun untuk

UPAYA GURU DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TK FAMILY FEST Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,atas berkat dan karuniaNya sehingga penulisan laporan tugas akhir ini dengan judul “PEMBUATAN PROTOTYPE MONITORING

SALAH SATU KAWASAN YANG WARGANYA BANYAK MENJADI PERAJIN WAYANG KULIT ADALAH DESA PUCUNG / KARANG ASEM / BANTUL / YOGYAKARTA ///.. NEWS READER : KERAJINAN BUNGA KERING, INDAH

Menggambarkan sistem yang ada Variabel

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang terjadi pada saat perayaan hari raya idul adha 1430 H/PT KAI Daop XI melakukan penambahan gerbong //namun penambahan gerbong ini

cermin kearifan lokal masyarakat desa mandalasari dalam mantra pengobatan (kajian antropolinguistik).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu