• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Profil Daerah Kab. Bulukumba Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku Profil Daerah Kab. Bulukumba Tahun 2016"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

iii

DRS. A. B. AMAL

(5)

iv

SAMBUTAN

BUPATI BULUKUMBA

ﻢﯿﺤﺮﻟﺍ ﻦﻤﺤﺮﻟﺍ ﷲﺍ ﻢﺴﺒ ﻪﭡ ﺮﺒﻮﺍ ﷲ ﺔﻤﺤﺮﻮ ﻢ ﯿ ﻋﺍ ﻢﻼﺴﻟﺍ

Visi Pemerintah Kabupaten Bulukumba 2016-2021 yaitu

“Masyarakat Bulukumba

yang Sejahtera dan Terdepan melalui

Optimalisasi

Potensi

Daerah

dengan

Penguatan

Ekonomi

Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis

dan Religius

. Berdasarkan visi tersebut di atas maka pembangunan di Kabupaten Bulukumba lebih ditekankan pada pengembangan potensi sumber daya daerah utamanya pada potensi unggulan yang dimiliki daerah yang didukung potensi yang lainnya dan kemantapan infrastruktur daerah dengan memperhatikan nilai-nilai keagamaan.

Potensi unggulan Kabupaten Bulukumba meliputi potensi pertanian, perkebunan, perikanan dan kepariwisataan. Keempat potensi unggulan daerah ini masih perlu mendapat perhatian yang besar oleh pemerintah daerah, masyarakat maupun stakeholders yang ada di daerah ini agar supaya dapat dimanfaatkan lebih optimal lagi.

Buku Profil Daerah ini diharapkan menjadi salah satu media informasi yang aktual kepada pemerintah daerah, masyarakat maupun pihak swasta untuk dapat melihat informasi dan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bulukumba secara menyeluruh agar dapat melihat peluang yang dapat direncanakan, dikembangkan dan digali lebih dalam lagi dari potensi unggulan yang sudah ada tersebut.

Dengan potensi yang ada, kita berupaya membangun daerah ini semaksimal mungkin, memperluas jaringan dan kerjasama baik daerah-daerah lain maupun negara-negara lain, sehingga peluang investasi dan pengembangan sektor-sektor lain sangat terbuka untuk mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat. Kesemuanya dapat terlaksana jika terjalin kerjasama yang baik antar semua pihak, dengan mengedepankan kearifan lokal

(6)
(7)
(8)
(9)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan viii

Sambutan Bupati Bulukumba ... iv

Pengantar Kepala Bappeda Bulukumba ... vi

Tim Penyusun ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... x

Daftar Grafik ... xv

BAB I TENTANG BULUKUMBA ... 1

1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba ... 1

1.2 Slogan Kabupaten Bulukumba ... 3

3.2.2 Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) ... 24

3.2.3 Penduduk Rawan Sosial (PRS) ... 24

3.3 Bidang Agama ... 25

3.4 Bidang Pendidikan... 26

3.4.1 Sekolah Umum ... 26

3.4.2 Sekolah Agama ... 29

3.4.3 Sekolah Tinggi/Akademi ... 30

3.5 Bidang Kesehatan ... 31

BAB IV ARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB. BULUKUMBA ... 33

4.1 Visi dan Misi Kabupaten Bulukumba ... 33

4.2 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bulukumba ... 33

4.3 Strategi dan Arah Kebijakan ... 34

6.1.3 Potensi Perikanan & Kelautan ... 62

(10)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan ix

7.3 Bidang Tata Ruang & Permukiman ... 79

7.4 Bidang Kelistrikan dan Air Bersih ... 81

7.5 Bidang Perdagangan ... 83

7.6 Bidang Perhubungan ... 84

7.7 Bidang Telekomunikasi ... 87

7.8 Bidang Perhotelan dan Penginapan ... 88

7.9 Bidang Pariwisata ... 91

BAB VIII INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN ... 110

8.1 Potensi Industri ... 110

8.1.1 Industri Besar ... 110

8.1.2 Industri Sedang ... 112

8.1.3 Industri Kecil/Rumah Tangga ... 112

8.2 Potensi Perdagangan ... 114

8.3 Potensi Pertambangan ... 116

8.4 Potensi Energi ... 121

BAB IX PRESTASI DAN PENGHARGAAN ... 124

(11)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan x

BAB II GAMBARAN UMUM

Persentase Ketinggian Tiap Kecamatan ………...

Nama Sungai Untuk Pengairan Tahun 2015 ………...

Struktur Organisasi Komisi-Komisi di DPRD Kab. Bulukumba …………

Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun Tahun 2015 ………..

Daftar Nama-Nama Bupati dan Pj. Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba ……… Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Tahun 2015 ……

9

Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bulukumba

Tahun 2011 – 2015 ………...

Jumlah Penduduk Miskin Kab. Bulukumba Tahun 2011 - 2015 ……….

Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Pedesaan dan Perkotaan

Tahun 2013 - 2015 ………..

Alokasi Penyaluran Beras Program RASKIN Tahun 2013 - 2015 ……

Potensi dan Sumber KS Tahun 2011 - 2015 ………..

Penduduk Rawan Sosial Tahun 2011 – 2015 ………

Banyaknya Tempat Ibadah Tahun 2015 ...

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid pada Sekolah TK Tahun 2015 …

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar Tahun 2015 ……

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTP Negeri Tahun 2015 .

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTP Swasta Tahun 2015

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTAN Tahun 2015 ……..

(12)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan xi

Tabel 3.15

Tabel 3.16

Tabel 3.17

Banyaknya Fasilitas Kesehatan yang dikelola Pemerintah Tahun 2015

Banyaknya Fasilitas Kesehatan yang dikelola Swasta Tahun 2015 ….

Banyaknya Tenaga Kesehatan Tahun 2015 ………..

31

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Berdasarkan Harga Berlaku

dan Harga Konstan Tahun 2011 – 2015 ………...

Persentase Kontribusi PDRB Persektor Ekonomi Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2011 - 2015 ………...

Jumlah Total APBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2012 – 2016 ……..

Jumlah Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2014 – 2016 …………..

Jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Kabupaten Bulukumba

Tahun 2014 - 2016 ………..

Jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Kabupaten Bulukumba

Tahun 2016 ………..

Jumlah Suara Sah dan Besaran Dana Bantuan Partai Politik

Tahun 2016 ………..

Ringkasan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 ………

41

Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 – 2015 ……

Luas Lahan Sawah Menurut Irigasi Tahun 2011 - 2015 ………...

Luas Lahan Bukan Sawah Tahun 2011 - 2015 ………..

Luas Panen dan Produksi Padi Sawah (GKG) Tahun 2011 - 2015 ……

Luas Panen dan Produksi Jagung (Pipilan Kering) Tahun 2011 – 2015

Luas Panen dan Produksi Ubi Kayu Tahun 2011 - 2015 ……….

Luas Panen dan Produksi Ubi Jalar Tahun 2011 – 2015 ……….

Luas Panen dan Produksi Kacang Tanah (Biji Kering)

Tahun 2011 – 2015 ...

Luas Panen dan Produksi Kacang Ijo Tahun 2011 - 2015 ………..

Luas Panen dan Produksi Kedelai (Biji Kering) Tahun 2011 – 2015 ….

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kelapa Dalam

Tahun 2011 - 2015 ……….

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kelapa Hybrida

(13)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan xii

Tabel 6.13

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kopi Robusta

Tahun 2011 - 2015 ……….

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kopi Arabika

Tahun 2011 - 2015 ……….

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Cengkeh

Tahun 2011 - 2015 ..………..

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kakao

Tahun 2011 - 2015 …..………..

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Karet Tahun 2011 – 2015

(diluar yang dikelola PT. Lonsum) ………

Produksi Perikanan Tangkap/Laut (Ton) di 7 Kecamatan Pesisir

Tahun 2011 - 2015 ………..

Produksi Sub Sektor Perikanan (Ton) Tahun 2011 - 2015 ………..

Produksi Perikanan Hasil Budidaya (Ton) Tahun 2011 - 2015 …………

Produksi Sub Sektor Perikanan Budidaya (Ton) Tahun 2011 - 2015 …

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Rumput Laut

Tahun 2011 - 2015 ……….

Populasi dan Pemotongan Ternak Sapi Tahun 2012 – 2015 …………..

Populasi dan Pemotongan Ternak Kerbau Tahun 2012 – 2015 …

Populasi dan Pemotongan Ternak Kuda Tahun 2012 – 2015 ………….

Populasi dan Pemotongan Ternak Kambing Tahun 2012 – 2015 ……..

Populasi Ayam Broiler (Pedaging) Tahun 2011 – 2015 ………

Populasi Ayam Layer (Petelur) Tahun 2011 – 2015 ……….

Populasi Ayam Buras (Native Chicken) Tahun 2011 – 2015 …………..

(14)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan xiii

Tabel 6.35

Tabel 6.36

Luas Kawasan Hutan Menurut Jenisnya di Kabupaten Bulukumba

Tahun 2015 ………..

Lahan Kritis Dalam Kawasan Hutan di Kabupaten Bulukumba

Tahun 2015 ……….

71

71

BAB VI INFRASTRUKTUR

Tabel 7.1

Panjang Jalan Negara dan Provinsi Menurut Konstruksi s.d

Tahun 2016 …...

Panjang Jalan Negara dan Provinsi Menurut Kondisi s.d

Tahun 2016 ………...………..……..

Jumlah dan Panjang Jembatan Negara Menurut Kondisi dan

Konstruksi s.d Tahun 2016 ………

Jumlah dan Panjang Jembatan Provinsi Menurut Kondisi dan

Konstruksi s.d Tahun 2016 ………

Panjang Jalan Kabupaten Menurut Konstruksi dan Kondisi

Tahun 2015 ……….

Banyaknya Jembatan Kabupaten Menurut Konstruksi dan Kondisi

Tahun 2015 ...………

Jumlah Daerah Irigasi Tahun 2015 ………..

Jumlah Tenaga P3A Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 – 2015 …….

Jumlah Perumahan Yang Dikelola Developer dan Perorangan

Tahun 2011 – 2015 ………...

Panjang Drainase Menurut Kondisi Tahun 2011 – 2015 ……….

Panjang Rabat Beton Menurut Kondisi tahun 2011 – 2015 ………

Data Pelanggan Listrik di Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 ………..

Banyak Pelanggan Serta Air Yang Disalurkan PDAM Menurut Jenis

Konsumen Tahun 2011 – 2015 ……….

Jumlah Pasar Berdasarkan Type Tahun 2015 ………..

Banyaknya Sarana Perdagangan di Kabupaten Bulukumba

Tahun 2012 – 2015 ………...

Banyaknya Kendaraan Bermotor Terdaftar dan Terbayar Pada UPTD

Samsat Bulukumba Tahun 2015 ………..

Arus Bongkar Muat Penumpang Pada Terminal Bulukumba

(15)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan xiv

Tabel 7.18

Tabel 7.19

Tabel 7.20

Arus Bongkar Muat Penumpang Pada Pelabuhan Dermaga LeppeE

Tahun 2013 – 2015 ……….………

Lalu Lintas Penumpang dan Barang Angkutan Sungai, Danau dan

Penyeberangan (ASDP) di Pelabuhan Bira Tahun 2013 - 2015 …….. Hotel dan Akomodasi di Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 ………..

86

87

88

BAB VIII INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN

Tabel 8.1

Tabel 8.2

Tabel 8.3

Tabel 8.4

Tabel 8.5

Tabel 8.6

Jumlah Produksi, Jumlah Ekspor dan serapan Tenaga Kerja Pada

PT. London Sumatra Tbk Tahun 2013 – 2015 ...

Produksi Kapas, Jumlah Ekspor dan serapan Tenaga Kerja Pada

PT. Sulawesi Cotton Industry Tahun 2013 – 2015 …..………

Jumlah Tenaga Kerja Usaha Kecil, Menengah dan Besar

Tahun 2011 – 2015 ………

Jumlah Jenis UMKM Tahun 2011 –2015 ………

Jumlah Tenaga Kerja Usaha Kecil, Menengah dan Besar

Tahun 2011 – 2015 ….………...

Jumlah Perusahaan Yang Memperoleh Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) Tahun 2011 – 2015 ………

110

112

114

115

115

(16)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan xv

BAB II GAMBARAN UMUM

Grafik 2.1

Grafik 2.2

Grafik 2.3

Luas Wilayah Tiap Kecamatan (km²) ……... Panjang Garis Pantai Tiap Kecamatan (km) ……...

Jarak Ibukota Kecamatan dari Ibukota Kabupaten (km) ……... 6

7

8

BAB III SOSIAL BUDAYA

Grafik 3.1

Grafik 3.2

Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Per Kecamatan Tahun 2015 ...

Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) di Kabupaten Bulukumba Tahun

2011 - 2015 ……….

22

22

BAB V EKONOMI DAN KEUANGAN

Grafik 5.1

Grafik 5.2

Grafik 5.3

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 - 2015 ……..

Perkembangan PDRB Perkapita Kab.Bulukumba dan Prov. Sulawesi

Selatan Tahun 2011 - 2015 ...

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Bulukumba

Tahun 2011 – 2015 ……….

42

43

44

BAB V EKONOMI DAN KEUANGAN

Grafik 6.1

Grafik 6.2

Rumah Tangga Perikanan Tangkap di Kabupaten Bulukumba

Tahun 2011 - 2015 ………..

Rumah Tangga Perikanan Budidaya Tahun 2011 - 2015 ………..

62

(17)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 1

BAB I

TENTANG KABUPATEN BULUKUMBA

1.1. Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba

Selamat datang di “Butta Panrita Lopi“ Kabupaten Bulukumba

kalimat ini akan menjemput kita ketika akan memasuki kota Bulukumba.

Kalimat kata ”Butta Panrita Lopi” mempunyai arti yang jika dipenggal perkalimat dari setiap kata adalah : Butta artinya Tanah, sedangkan Panrita artinya Ahli

membuat, sementara Lopi mempunyai arti Perahu. Sehingga kalimat tersebut jika

digabungkan mempunyai arti: Bulukumba adalah tempat ahlinya pembuat perahu,

yakni pembuat perahu tradisional Phinisi. Disamping Sebagai ahli pembuat perahu,

juga ahli berlayar yang berani menantang kerasnya ombak di lautan; ”takkujunga bangunturu akugunciri gulingku

kualleangi tallanga na toalia”

(bila tekadku sudah bulat kupasang kemudiku kukembangkan layarku lebih

(18)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 2 Bulukumba berasal dari kata Bulukumupa dan pada tingkatan dialeg tertentu mengalami perubahan menjadi Bulukumba. Mitologi penamaan Bulukumba , konon bersumber dari dua kata dalam bahasa Bugis yaitu Bulu’ku dan Mupa yang dalam bahasa )ndonesia berarti masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya . Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke–17 Masehi ketika terjadi perang saudara antara dua

kerajaan besar di Sulawesi yaitu kerajaan Gowa dan kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang bernama Tanahkongkong , disitulah utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu, mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing. Bangkeng Buki secara harfiah berarti kaki bukit , yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompo Battang diklaim oleh pihak kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian Timur. Namun pihak kerajaan

Bone berkeras mempertahankan Bangkeng Buki sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari Barat sampai ke Selatan.

Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis Bulukumupa , yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi Bulukumba . Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada, dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten.

Peresmian Bulukumba menjadi sebuah nama kabupaten dimulai dari terbitnya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah-Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978 tentang Lambang Daerah. Akhirnya setelah dilakukan

(19)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 3 Mattulada (ahli sejarah dan budaya), maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggal 4 Februari 1960 melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994 tentang

Hari Jadi Kabupaten Bulukumba. Secara yuridis formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat II setelah ditetapkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh

DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan selanjutnya dilakukan

pelantikan Bupati Pertama yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.

1.2. Slogan Kabupaten Bulukumba.

Mali’ siparappe, Tallang sipahua . Ungkapan yang mencerminkan perpaduan dari dua dialek bahasa Bugis-Makassar. tersebut merupakan gambaran sikap batin masyarakat

Bulukumba untuk mengembang amanat persatuan di dalam mewujudkan keselamatan bersama demi terciptanya tujuan pembangunan lahir dan batin, material dan spritual,

dunia dan akhirat. Paradigma kesejarahan, kebudayaan, dan keagamaan memberikan nuansa moralitas dalam sistem pemerintahan yang pada tatanan tertentu menjadi etika

bagi struktur kehidupan bermasyarakat

Nuansa moralitas ini pula yang mendasari lahirnya slogan pembangunan Bulukumba Berlayar yang mulai disosialisasikan pada bulan September dan disepakati penggunaannya pada tahun . Konsepsi Berlayar sebagai moral

pembangunan lahir batin mengandung filosofi yang cukup dalam serta memiliki kaitan kesejarahan, kebudayaan dan keagamaan dengan masyarakat Bulukumba. Berlayar ,

merupakan sebuah akronim dari kalimat kausalitas yang berbunyi Bersih Lingkungan

Alam Yang Ramah . Filosofi yang terkandung dalam slogan tersebut dilihat dari tiga sisi

pijakan yaitu:

1.2.1. Sejarah (Historis).

Bulukumba lahir dari suatu proses perjuangan panjang yang mengorbankan harta, darah, dan nyawa.

Perlawanan rakyat Bulukumba terhadap Kolonial

(20)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 4 Organisasi yang terkenal dalam sejarah perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan badai untuk merebut cita-cita kemerdekaan sebagai

wujud tuntutan hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.

1.2.2. Kebudayaan (kultural).

Dari sisi budaya Bulukumba telah tampil menjadi sebuah legenda modern , dalam kancah percaturan kebudayaan nasional. Bahkan melalui industri budaya dalam bentuk

perahu baik itu perahu jenis phinisi, padewakkang, lambo, pajala, maupun jenis lepa-lepa yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di dunia internasional. Kata layar

memiliki pemahaman terhadap adanya subyek yang bernama perahu sebagai suatu refleksi

kreativitas masyarakat Bulukumba.

1.2.3. Keagamaan (Religius).

Masyarakat Bulukumba telah bersentuhan dengan ajaran agama Islam sejak awal abad ke-17 Masehi, yang diperkirakan tahun 1605 M. Ajaran Agama Islam ini dibawa oleh 3

(tiga) ulama besar (waliyullah) dari Pulau Sumatera yang masing-masing bergelar Dato

Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar), dan Dato Patimang (Luwu). Ajaran Agama

Islam yang berintikan tasawwuf ini menumbuhkan kesadaran religius bagi penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhut, suci lahir batin selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid Appasewang meng Esakan Allah SWT .

1.3. Lambang Daerah

Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba ditetapkan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor

13 Tahun 1987, Lambang Daerah mempunyai beberapa makna yakni :

Perisai Persegi Lima

o Melambangkan sikap batin masyarakat Bulukumba yang teguh mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Padi & Jagung

(21)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 5 o Bulir Padi sejumlah 17 bulir melambangkan tanggal 17 sebagai tanggal

kemerdekaan RI.

o Daun Jagung sejumlah 8 menandakan bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan RI. o Kelopak buah jagung berjumlah 4 dan bunga buah jagung berjumlah 5 menandakan

tahun 1945 sebagai tahun kemerdekaan RI.

Perahu Phinisi

o Sebagai salah satu mahakarya ciri khas masyarakat Bulukumba, yang dikenal

sebagai Butta Panrita Lopi atau daerah bermukimnya orang yang ahli dalam membuat perahu.

o Layar perahu phinisi berjumlah 7 buah melambangkan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba saat logo tersebut dibuat tapi sekarang sudah dimekarkan

menjadi 10 kecamatan.

o Tulisan aksara lontara di sisi perahu Mali Siparappe, Tallang Sipahua mencerminkan perpaduan dari dua dialek Bugis Makassar yang melambangkan

persatuan dan kesatuan dua suku besar yang ada di Kabupaten Bulukumba.

Dasar Biru

(22)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 6

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Keadaan Wilayah 2.1.1. Letak Geografis

Kabupaten Bulukumba berada

di 153 Km dari Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan terletak di

bagian selatan dari jazirah Sulawesi

Selatan dengan luas wilayah kabupaten 1.154,67 km² atau 1,85%

dari luas wilayah Provinsi Sulawesi

Selatan, yang secara kewilayahan Kabupaten Bulukumba berada pada

kondisi empat dimensi, yakni dataran

tinggi pada kaki gunung Bawakaraeng - Lompobattang,

dataran rendah, pantai dan laut

lepas.

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Bulukumba, 2016 117.53

Grafik 2.1 Luas Wilayah Tiap Kecamatan (km²) Ujung Bulu

Ujung Loe

Bontobahari

Bontotiro

Herlang

Kajang

Bulukumpa

Rilau Ale

Gantarang

(23)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 7 Kabupaten Bulukumba terletak diantara 05º20´ - 05º40´ LS dan 9º58´ - 120º28´ BT dengan batas-batas yakni:

- Sebelah utara berbatasan Kabupaten Sinjai;

- Sebelah Timur berbatasan Teluk Bone dan Pulau Selayar - Sebelah Selatan berbatasan Laut Flores;

- Sebelah Barat berbatasan Kabupaten Bantaeng;

Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 kecamatan yaitu Kecamatan Ujung Bulu

(Ibukota Kabupaten), Gantarang, Kindang, Rilau Ale, Bulukumpa, Ujung Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. 7 diantaranya termasuk daerah pesisir sebagai sentra

pengembangan pariwisata dan perikanan yaitu kecamatan: Gantarang, Ujung Bulu, Ujung

Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. 3 Kecamatan sentra pengembangan

pertanian dan perkebunan yaitu kecamatan: Kindang, Rilau Ale dan Bulukumpa. Kabupaten Bulukumba juga mempunyai 6 buah pulau yang terdapat pada wilayah Kecamatan

Bontobahari 5 buah pulau (Pulau Liukang Loe, Pulau Kambing, Pulau Batukasuso, Pulau

Batutaha, Pulau Bili) dan Kecamatan Bontotiro 1 buah pulau (Pulau Samboang). Dari 6 buah pulau tersebut hanya satu buah pulau yang berpenghuni yakni Pulau Liukang Loe di

Kecamatan Bontobahari.

Secara keseluruhan panjang garis pantai Kabupaten Bulukumba mencapai 128 km, sangat menunjang Kabupaten Bulukumba sebagai daerah bahari/maritim dengan potensi

unggulan perikanan dan kelautan.

Grafik 2.2 Panjang Garis Pantai Tiap Kecamatan (km)

11.5

(24)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 8 Dari 10 kecamatan yang ada, semua dapat ditempuh dengan mudah dan ditunjang dengan infrastruktur jalan kabupaten yang memadai. Kecamatan yang terjauh dari ibukota

kabupaten yakni Kecamatan Kajang.

Grafik 2.3 Jarak Ibukota Kecamatan dari Ibukota Kabupaten (km)

1

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Bulukumba, 2016

2.1.2. Topografi

2.1.2.1. Morfologi Ruang

Wilayah Kabupaten Bulukumba memiliki topografi yang bervariasi dari 0 meter hingga di atas 1000 meter dari permukaan laut (dpl) yang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga)

satuan ruang morfologi yaitu: 1) Morfologi Daratan

Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s.d. 25 meter di atas permukaan

laut meliputi tujuh kecamatan pesisir yaitu: Kecamatan Gantarang, Kecamatan

Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang.

2) Morfologi Bergelombang

Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s.d. 100 meter dari permukaan

laut meliputi bagian dari Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang, Kecamatan

Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang, Kecamatan Herlang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.

3) Morfologi Perbukitan

Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke Utara dengan ketinggian 100 s.d. di atas 500 meter dari permukaan laut meliputi bagian

(25)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 9

2.1.2.2.Ketinggian

Wilayah Kabupaten Bulukumba lebih didominasi dengan keadaan topografi

dataran rendah sampai bergelombang. Luas dataran rendah sampai bergelombang dan dataran tinggi hampir berimbang yaitu jika dataran rendah sampai bergelombang

mencapai sekitar 50,28% maka dataran tinggi mencapai 49,72%.

Tabel 2.1 Persentase Ketinggian Tiap Kecamatan

No Kecamatan

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Bulukumba, 2016

2.1.2.3.Klimatologi

Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82ºC -

27,68ºC. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan dengan klasifikasi iklim lembab atau agak basah.

Kabupaten Bulukumba berada di sektor timur, musim gadu antara Oktober - Maret

dan musim rendengan antara April - September. Terdapat 8 buah stasiun penakar hujan yang tersebar di beberapa kecamatan yakni: stasiun Bettu, stasiun Bontonyeleng, stasiun

Kajang, stasiun Batukaropa, stasiun Tanah Kongkong, stasiun Bontobahari, stasiun Bulo-bulo dan stasiun Herlang.

Curah hujan di Kabupaten Bulukumba cukup tinggi rata-rata di atas 1000 mm per tahun dengan rata-rata hujan 12 hari per bulan dengan bagian wilayah sebagai berikut:

1. Curah hujan antara 800 – 1000 mm/tahun meliputi Kecamatan Ujungbulu, sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian besar Bontobahari.

(26)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 10 3. Curah hujan antara 1500 – 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Gantarang,

sebagian Rilau Ale, sebagian Ujung Loe, sebagian Kindang, sebagian Bulukumpa, sebagian Bontotiro, sebagian Herlang dan Kecamatan Kajang.

4. Curah hujan di atas 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Herlang.

2.1.2.4.Jenis Tanah

Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah Latosol dan Mediteran.

Secara spesifik terdiri atas tanah Alluvial Hidromorf coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat di pesisir pantai dan sebagian di daratan bagian utara.

Sedangkan tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah-daerah bergelombang

sampai berbukit di wilayah bagian barat.

2.1.2.5.Hidrologi

Jumlah sungai terdiri dari 43 aliran dengan panjang keseluruhan 772,5 Km dan debit 57.668 M³/dtk yang mampu mengairi lahan sawah 23,151 Ha meskipun masih ada

beberapa sungai yang belum disurvei debitnya.

Tabel 2.2 Nama Sungai Untuk Pengairan Tahun 2015

No Nama Sungai Panjang

3 Biangkeke 19.20 411 1.296 Borong Rappoa Dampang/S.Bialo

4 Balibo 5.00 110 Balibo Dampang/S.Biangkeke

5 BorongloE 11.50 195 0.096 Bungi BurongloE/S.Biangkeke

6 Laumang 7.00 60 Borong Rappoa BurongloE/S.Biangkeke

12 Bilang Rea 15.50 80 0,349 Bukit Harapan Garuntungan/S.Bijawang 13 Bilang Parusu 12.00 35 0.157 Bukit Harapan S.Bilangrea

14 Palioi 11.00 495 0.885 Garungtungan Bnt.Nyeleng/S.Bijawang

15 Kirasa 30.40 618 1.667 Anrihua PalambaraE/S.Bijawang

16 Balikonrong 8.40 100 Borongparring Kantisang/S.Kirasa

17 Bintanaja 8.00 297 0.606 Uluparang Borongtellu/S.Kirasa

18 Tuli 6.50 166 Palioi Ponci/S.Kirasa

19 Balangtieng 56.00 4.628 13.336 G.Bawakaraeng Laut Flores

20 Kahaya 9.50 G.Bawakaraeng Kahaya/S.Balangtieng

21 Oddungen 6.90 80 0.080 Bulu Sapaya Oro/S.Balangtieng

22 Hisang 12.90 439 0.790 Sapaya Tamaona/S.Balangtieng

23 Latai 6.20 Anruling Latai/S.Hisang

(27)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 11

25 Illi 6.50 150 0.264 Dusun Batu Munte/S.Balangtieng

26 Balangtieng

Keke 10.00 275 0.869 Panaikang Batukaropa/S.Balangtieng

27 Sampeang 8.00 35 Batupangka Kalicopeng/S.Balangtieng

28 Topanda 17.80 375 0.719 Talle-talle Babana/S.Balangtieng

29 Anyorang 56.00 2.339 6.478 Dusun Batu Laut Flores

30 Kambuno 9.00 315 0.304 Kambuno Palampang/S.Anyorang

31 Oro/Ereminya 7.00 145 0.56 JennaE Boddi/S.Kambu no

32 Serre 6.50 95 Mattunggaleng Pulonggo/S.Kambuno

33 Balangbessi 65.30 1.061 2.931 Mattoanging Laut Flores

34 Salo Dua 19.00 295 0.434 Mannyaha Salo Dua/S.Balombisi

35 Pakombong 20.30 525 1.014 Barugae Lmb.nyorang/S.Balombisi

36 Bikatala 19.70 75 0.120 Sarajoko Jojjolo/S.Galog go

37 Galoggo 17.20 105 0.567 Salajuang Mallombong/S.Balombisi

38 Ta’getung 7.50 195 0.500 Enrulamung Palangka/S.Aparang

39 Lolisang 34.30 369 0.376 Waepejje Teluk Bone

40 Bobo 12.50 40 0,152 Balangriri Sapaya/S.Lolisang

41 Raowa 18.50 80 0.144 Malleleng Kassi/Teluk Bone

42 Jelepeng 20.00 80 0,144 Tanah Toa Ma’leleng/S.Raowa

43 Kanaria 13,50 130 Bontotiro Bampang/S.Bampang

Jumlah 2014 772.5 23.151 57.668

Sumber: Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, 2016

2.2. Keadaan Pemerintahan 2.2.1. Lembaga Legislatif

Struktur organisasi Lembaga Eksekutif (DPRD) yaitu: Ketua DPRD, Wakil Ketua

DPRD, Wakil Ketua DPRD, Komisi-Komisi

Tabel 2.3 Struktur Organisasi Komisi – Komisi di DPRD Kab. Bulukumba

No Komisi A

3 Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris

4 Anggota Anggota Anggota Anggota

(28)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 12 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba Periode 2014-2019 terdiri dari 40 orang yang meliputi: 1 orang Ketua DPRD, 2 orang Wakil Ketua,

4 orang Ketua Komisi, 4 orang Wakil Ketua Komisi, 4 orang Sekretaris Komisi (masing-masing untuk Komisi A, B, C, dan D), dan anggota Komisi (masing-masing-(masing-masing: Komisi A, B, dan D

sebanyak 9 orang, serta Komisi C sebanyak 10 orang.

Berdasarkan fraksinya maka keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kabupaten Bulukumba terdiri dari:

1. Fraksi Partai Golkar sebanyak 6 orang yang terdiri dari: 6 orang dari Partai

Golkar.

2. Fraksi PAN sebanyak 6 orang yang terdiri dari 6 orang dari PAN.

3. Fraksi Partai Demokrat sebanyak 4 orang yang terdiri dari 4 orang dari Partai

Demokrat.

4. Fraksi PPP sebanyak 4 orang yang terdiri dari 4 orang dari Partai PPP.

5. Fraksi Gerindra sebanyak 4 orang yang terdiri dari 4 orang dari Partai Gerindra.

6. Fraksi Bulukumba Hebat sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 orang dari Partai

Hanura, 2 orang dari PKB, 1 orang dari PDIP.

7. Fraksi Bintang Keadilan sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 orang dari PKS, 3

orang dari PBB.

8. Fraksi Nasdem sebanyak 4 orang dari Partai Nasdem.

Sejak terbentuknya DPRD Kabupaten Bulukumba sampai saat ini telah mengalami

pergantian Ketua DPRD sebanyak tiga belas kali. Adapun nama-nama Ketua DPRD

Kabupaten Bulukumba dari periode ke periode yaitu :

1. Letda. H. M. Kasijo 11. H. M. Arif, SE

2. Drs. Andi Ma’mur Jama 12. Drs. H. Andi Muttamar Mattotorang 3. Andi Mappanyulle 13. Andi Hamzah Pangki, S.Pi

4. Kapten. Pol. As. Kotten

5. Mayor. A. Baso Syam Daud

6. Kolonel H. Andi M. Amiruddin, BA.

7. Letkol. H. M. Syamsuddin Massa

8. H. Andi Amir Karim

9. Drs. H. Andi Hardi Pangki, MM

(29)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 13

2.2.2. Lembaga Eksekutif

Tabel 2.4 Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun Tahun 2015

No Kecamatan Ibukota Desa Kelurahan Lingkungan Dusun

1 Gantarang Ponre 18 3 8 81

2 Ujung Bulu Bulukumba - 9 31 -

3 Ujung Loe Ujung Loe 12 1 4 42

4 Bontobahari Tanah Beru 4 4 13 13

5 Bontotiro Hila-hila 12 1 5 45

6 Herlang Tanuntung 6 2 8 26

7 Kajang Kassi 17 2 11 100

8 Bulukumpa Tanete 14 3 7 76

9 Rilau Ale Palampang 14 1 5 57

10 Kindang Borong Rappoa 12 1 4 47

Bulukumba Ujung Bulu 109 27 96 486

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kab. Bulukumba, 2016

Kabupaten Bulukumba mempunyai wilayah administrasi yang terdiri dari 10 kecamatan dan 136 desa/kelurahan yang terdiri dari 109 desa dan 27 kelurahan, terdapat

18 desa/kelurahan swadaya, 16 desa/kelurahan swakarya dan 102 desa/kelurahan yang

swasembada. Artinya dari 136 desa dan kelurahan yang ada di kabupaten Bulukumba 75%

sudah berkualifikasi mandiri.

2.2.2.1.Kelembagaan Pemerintah Kabupaten

Kelembagaan dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan

(30)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 14

BUPATI

WAKIL BUPATI Sekretaris Daerah Staf Ahli

1. Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan

2. Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan

3. Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM

Asisten Administrasi Pemerintahan

1. Bagian Pemerintahan Umum

2. Bagian Hukum

3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat

1. Bagian Ekonomi dan Pengembangan Energi Sumber Daya Mineral

2. Bagian Administrasi Pembangunan

3. Bagian Kesejahteraan Rakyat

Asisten Administrasi Umum

1. Bagian Protokol

2. Bagian Humas dan Sandi 3. Bagian Keuangan

4. Bagian Umum

Sekretariat DPRD :

1. Bagian Administrasi Kesekretariatan, Program dan Keuangan 2. Bagian Hukum dan Persidangan

3. Bagian Penganggaran dan Pengawasan

SKPD berbentuk Badan dan Dinas :

1. Inspektorat Kabupaten

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Pengelola Keuangan

4. Badan Pendapatan Daerah

5. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 6. Badan Penelitian dan Pengembangan

(31)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 15 8. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

9. Dinas Kesehatan

10.Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertahanan 11.Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

12.Dinas Sosial

13.Dinas Komunikasi dan Informatika

14.Dinas Ketahanan Pangan

15.Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

16.Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

17.Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 18.Dinas Pemuda dan Olah Raga

19.Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah 20.Dinas Perikanan

21.Dinas Pariwisata

22.Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan

23.Dinas Perdagangan dan Perindustrian 24.Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

25.Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air 26.Dinas Tenaga Kerja

27.Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

28.Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

29.Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 30.Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

31.Dinas Perhubungan

32.Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah

Kecamatan :

1. Kecamatan Ujung Bulu 6. Kecamatan Bontotiro

2. Kecamatan Gantarang 7. Kecamatan Hero Lange-Lange (Herlang)

3. Kecamatan Kindang 8. Kecamatan kajang

(32)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 16

Kelurahan :

1. Kelurahan Bentenge

2. Kelurahan Kasimpureng 3. Kelurahan Loka

4. Kelurahan Tanah Kongkong

5. Kelurahan Bintarore

11.Kelurahan Tanah Beru 12.Kelurahan Tanah Lemo

13.Kelurahan Sapolohe

14.Kelurahan Benjala

15.Kelurahan Ekatiro

16.Kelurahan Tanuntung

17.Kelurahan Bontokamase 18.Kelurahan Tanah Jaya

19.Kelurahan Laikang 27.Kelurahan Borong Rappoa

Tabel 2.5 Daftar Nama-Nama Bupati, Pj. Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba No Nama Periode

H. Syamsuddin SH, MH

9 November 2010 – 9 November 2015

13 Drs. H. Muh. Yusuf Sommeng, Msi 13 November 2015 – 12 Februari 2016, Pj. 14 A.M. Sukri A. Sappewali &

Tomy Satria Yulianto, SIP

(33)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 17

2.2.2.2. Aparatur Pemerintah Daerah

Tabel 2.6 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Tahun 2015

No Unit Kerja Golongan Total

6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa - 4 30 5 39

16 Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan

Informatika 2 31 40 4 77

22 Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan,

Perindustrian, Tambeng - 6 31 4 41

23 Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan

Hortikultura 1 7 39 6 53

Sumber: Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Bulukumba, 2016

2.2.2.3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Bulukumba yang

(34)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 18

2.2.2.4. Perangkat Dekonsentrasi (Instansi Vertikal)

Selain lembaga yang berada di bawah pemerintahan daerah juga terdapat perangkat dekonsentrasi (instansi vertikal) dan UPT pusat yang terdiri dari:

1. KODIM 1411 Bulukumba dan KORAMIL di 7 Kecamatan, 3 Danpos 2. POLRES Bulukumba dan POLSEK di 10 Kecamatan

3. Pengadilan Negeri Bulukumba

4. Kejaksaan Negeri Bulukumba dan Cabang Kejaksaan Negeri di Kajang 5. Pengadilan Agama Bulukumba

6. Badan Pusat Statistik (BPS) Bulukumba

7. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bulukumba 8. Kantor Kementerian Agama Bulukumba 9. Administrator Pelabuhan Bulukumba

10.Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bulukumba

Perangkat Dekosentrasi (Instansi Vertikal)

Polres Bulukumba Kodim 1411 Bulukumba

Kejaksaan Negeri Bulukumba Pengadilan Agama Bulukumba

(35)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 19

2.2.2.5. Unit Pelayanan Masyarakat (UPM)

Disamping lembaga pemerintahan tersebut di atas terdapat pula unit-unit pelayanan masyarakat terdiri dari: Bank BR), Bank BN) , Bank BN) Syari’ah, Bank Sulselbar Cabang Bulukumba, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syari’ah, Bank Danamon, Bank

BTPN, Bank BTN, Bank Muamalat, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), BPJS, Koperasi, Kantor Pos, Telkom, PLN, Pegadaian, Pegadaian Syari’ah, Asuransi Jiwasraya, Asuransi Bumi Putera, Asuransi Bumi Asih Jaya, Bulog Sub Devisi Regional Bulukumba.

UNIT PELAYANAN MASYARAKAT

Bank Rakyat Indonesia Cab. Bulukumba Bank Sul-SelBar Cab. Bulukumba

Bank BNI Cab. Bulukumba Bank BN) Syari’ah Cab. Bulukumba

(36)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 20

UNIT PELAYANAN MASYARAKAT

POS Cab. Bulukumba BPJS Cab. Bulukumba

Pegadaian Syariah Cab. Bulukumba Pegadaian Cab. Bulukumba

Bulog Subdivre Bulukumba Bank BTPN Cab. Bulukumba

(37)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 21

BAB III

SOSIAL BUDAYA

3.1. Keadaan Penduduk 3.1.1. Jumlah Penduduk

Pertumbuhan penduduk menjadi prioritas pemerintah saat ini terkait dengan adanya hubungan yang linier antara pertumbuhan penduduk dengan angka kemiskinan

atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketika pertumbuhan penduduk menjadi

modal dalam faktor produksi dan semakin bertambahnya akan semakin meningkatkan output, maka kondisi ini menandakan bahwa penduduk memiliki kedudukan sebagai asset.

Namun sebaliknya, ketika pertumbuhan penduduk akan semakin menurunkan daya beli

individu, maka dikatakan penduduk sebagai beban. Hal inilah yang menjadi perhatian baik di daerah maupun ditingkat pusat.

Menurut data Badan Pusat Statistik, Kabupaten Bulukumba pada tahun 2015

memiliki jumlah penduduk mencapai 410.485 jiwa, yang berada di 10 (sepuluh) Kecamatan dengan kepadatan penduduk 355 orang per Km², ini berarti mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya yakni tahun 2014 dimana jumlah penduduk sebanyak 407.775 jiwa

dengan kepadatan penduduk 353 orang per Km².

Tabel 3.1 Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2011-2015

Bulukumba 398.531 400.990 404.900 407.775 410.485

(38)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 22

3.1.2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kabupaten Bulukumba pada tahun 2015 yakni 355 jiwa per

km² mengalami peningkatan 0,57% dari tahun 2014. Kecamatan Ujungbulu mempunyai kepadatan yang tinggi dikarenakan sebagai ibukota kabupaten dan aktivitas yang tinggi

dengan jumlah penduduk yang besar dan luas daerah relatif kecil jika dibandingkan

kecamatan lainnya.

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Bulukumba, 2016

3.2. Kesejahteraan Sosial 3.2.1. Penduduk Miskin

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu daerah adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup dan berkualitas, dan dengan adanya

Sumber Daya Manusia yang baik akan memicu tingkat penurunan kemiskinan di suatu Grafik 3.1 Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)

Per Kecamatan Tahun 2015 Gantarang

Ujung Bulu

Grafik 3.2 Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) di Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 - 2015

2011

2012

2013

2014

(39)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 23 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, penduduk miskin di Kabupaten Bulukumba sampai dengan tahun 2015 sebanyak 33.360 orang atau 8,13%

dari total penduduk Kabupaten Bulukumba termasuk dalam kategori penduduk miskin. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan penduduk miskin tahun 2014 yakni

34.190 orang atau 8,37 % dari Jumlah Penduduk Kabupaten Bulukumba. Secara makro

naiknya angka kemiskinan disebabkan oleh terjadinya inflasi, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Harga bahan pokok.

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Miskin Kab. Bulukumba Tahun 2011 – 2015

Tahun

Kab. Bulukumba Jumlah Penduduk

Bulukumba (Jiwa)

Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)

Tingkat Kemiskinan (%)

2011 398,531 32,422 8.12

2012 400,990 31,524 7.83

2013 404,900 36,671 9.04

2014 407,775 34,190 8.37

2015 410,485 33,360 8.13

Sumber : Badan Pusat Statistik Bulukumba, 2016

Jumlah keluarga miskin (KK) yang terdapat pada wilayah pedesaan dan perkotaan berdasarkan Pemutahiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 dari Tim Nasional Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Tabel 3.3 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Pedesaan dan Perkotaan Tahun 2013- 2015

NO Rumah Tangga Sasaran Tahun

2013 2014 2015

A Pedesaan

1 Jumlah RTS (KK) 36.056 36.056 32.976

2 Persentase (%) 83,74% 83,74% 92,77%

B Perkotaan

1 Jumlah RTS (KK) 7.002 7.002 2.569

2 Persentase (%) 16,26% 16,26% 7,79%

Sumber: Tim Nasional Percepatan Penanggulan Kemiskinan, 2015

(40)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 24

Tabel 3.4 Alokasi Penyaluran Beras Program RASKIN Tahun 2013 - 2015 No Kecamatan Jumlah Plafon (KK) Alokasi Beras (Kg) Realisasi (%)

1 Gantarang 2.730 491,4 100

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kab. Bulukumba, 2016

Pada periode Januari-Desember tahun 2015 jumlah keluarga yang termasuk dalam

RTS sebanyak 20.724 KK dengan alokasi beras 3.729,9 Kg.

3.2.2. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

Tabel 3.5 Potensi dan Sumber KS Tahun 2011 - 2015

No SARANA TAHUN KET 2011 2012 2013 2014 2015

1. Karang Taruna 122 122 96 99 99 Klp 2. Tenaga Kesejahteraan Sosial

Masyarakat (TKSM) 468 83 10 42 42 Org 3. Organisasi Sosial 19 20 20 18 20 Klp

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Bulukumba, 2016

Jumlah Penduduk yang banyak dapat menjadi potensi untuk meningkatkan

kesejahteraan sosial jika dapat dioptimalkan dengan baik, dan terlebih jika ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.

3.2.3. Penduduk Rawan Sosial (PRS)

(41)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 25

3.3. Bidang Agama

Dalam bidang keagamaan, Kabupaten Bulukumba adalah salah satu daerah yang

menjadi pilar dalam Crash Program. Kehidupan beragama di Kabupaten Bulukumba sangat kental dengan diberlakukannya beberapa peraturan daerah antara lain:

 Peraturan Daerah Nomor 03 tahun 2002 Tentang Larangan, Pengawasan, Penertiban

Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol

 Peraturan Daerah Nomor 02 tahun 2003 tentang Pengelolaan Zakat Profesi, Infaq, dan

Shadaqah di Kabupaten Bulukumba

 Peraturan Daerah Nomor 05 tahun 2003 Tentang Berpakaian Muslim dan Muslimah di

Kabupaten Bulukumba.

 Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2003 Tentang Pandai Baca Al Quran bagi Siswa dan

Calon Pengantin dalam Kabupaten Bulukumba.

Tabel 3.7 Banyaknya Tempat Ibadah Tahun 2015

No Kecamatan Masjid/Musallah Gereja Jumlah

1 Gantarang 197 - 197

2 Ujung Bulu 72 1 73

3 Ujung Loe 101 - 101

4 Bontobahari 60 - 60

5 Bontotiro 84 - 84

6 Herlang 77 - 77

7 Kajang 92 - 92

8 Bulukumpa 153 - 153

9 Rilau Ale 104 - 104

10 Kindang 106 - 106

Bulukumba 1.046 1 1.047

Sumber: Kementerian Agama RI Kab. Bulukumba, 2016

(42)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 26

3.4. Bidang Pendidikan 3.4.1. Sekolah Umum

Jumlah Sekolah di Kabupaten Bulukumba dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan hingga tahun 2014 sekolah yang ada mulai dari tingkat kelompok

bermain, taman kanak-kanak, SD,SMP, SMU dan paket A, B, dan C sebanyak 840 buah yang

terdiri dari sekolah Negeri maupun Swasta yang berada dibawah naungan Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba dengan jumlah murid 89.877 orang dan tenaga pengajar sebanyak 8.093 orang.

a. Taman Kanak-Kanak (TK)

Pada tahun 2015 Jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak 296

sekolah, jumlah guru Taman Kanak-Kanak (TK) 1.290 sedangkan jumlah muridnya

sebanyak 9.819 orang yang tersebar di 10

Kecamatan.

Tabel 3.8 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid pada Sekolah TK Tahun 2015 NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 59 284 2.048 7,21 2 Ujung Bulu 39 216 1.806 8,36 3 Ujung Loe 25 110 871 7,92 4 Bontobahari 15 64 551 8,61 5 Bontotiro 28 80 752 9,40 6 Herlang 38 156 1.188 7,62

7 Kajang 14 49 400 8,16

8 Bulukumpa 35 133 891 6,70 9 Rilau Ale 25 115 773 6,72 10 Kindang 18 83 539 6,49

Bulukumba 296 1.290 9.819 7,61

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2016

b. Sekolah Dasar (SD)

Jumlah Sekolah dasar Pada tahun

2015 sebanyak 348 buah dengan jumlah guru 1.997 orang sedangkan jumlah

murid 47.246 orang. TK. Batukaropa Kec. Bulukumpa

(43)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 27

Tabel 3.9 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar Tahun 2015 NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2016

c. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN)

Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) Negeri pada tahun 2015 sebanyak 64 buah dengan banyaknya

siswa 16.259 orang dan jumlah guru

sebanyak 1.547 orang

Tabel 3.10 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid pada SLTP Negeri Tahun 2015 NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2016

d. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta (SLTPS)

Pada tahun 2015 Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Swasta

sebanyak 7 buah dengan jumlah siswa 372

(44)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 28

Tabel 3.11 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTP Swasta Tahun 2015 NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang - - - -

2 Ujung Bulu 3 33 143 4,33

3 Ujung Loe 1 13 73 5,62

4 Bontobahari - - - -

5 Bontotiro - - - -

6 Herlang - - - -

7 Kajang - - - -

8 Bulukumpa 1 11 42 3,82

9 Rilau Ale 1 19 56 2,95

10 Kindang 1 16 58 3,63

Bulukumba 7 92 372 4,04

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2016

e. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri (SLTAN) dan Sederajat

Pada tahun 2015 Jumlah

sekolah SLTAN dan sederajat 29 buah dengan jumlah siswa sebanyak 12.906

orang dan jumlah tenaga pengajar

1.095 orang.

Tabel 3.12 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTAN Tahun 2015 NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 2 40 733 18,33 2 Ujung Bulu 3 227 3.056 13,46 3 Ujung Loe 3 129 1.356 10,51 4 Bontobahari 3 95 1.094 11,52 5 Bontotiro 3 84 1.100 13,10

6 Herlang 2 74 966 13,05

7 Kajang 3 97 1.544 15,92 8 Bulukumpa 4 131 1.274 9,73 9 Rilau Ale 3 104 1.132 10,88 10 Kindang 3 114 651 5,71

Bulukumba 29 1.095 12.906 11,79

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2016

f. Sekolah Kelompok Bermain Negeri dan Swasta

Banyaknya Sekolah Kelompok Bermain Negeri dan Swasta pada tahun 2015 sebanyak 81 buah dengan jumlah Siswa sebanyak 1.427 orang dan guru sebanyak

(45)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 29

Tabel 3.13 Banyaknya Sekolah, Guru & Murid Pada Kelompok Bermain Tahun 2015 NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 22 70 374 5,34

2 Ujung Bulu 15 44 240 5,45

3 Ujung Loe 5 13 84 6,45

4 Bontobahari - - - -

5 Bontotiro - - - -

6 Herlang 9 27 156 5,78

7 Kajang 1 1 27 27,00

8 Bulukumpa 10 25 115 4,60

9 Rilau Ale 14 35 327 9,34

10 Kindang 5 17 104 6,12

Bulukumba 81 232 1.427 6,15

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2016

g. Sekolah Paket A, B, dan C

Pada tahun 2015 jumlah sekolah paket A, B, dan C di Kabupaten Bulukumba sebanyak 15 pengelola dengan jumlah siswa 644 orang serta jumlah tenaga pengajar

77 orang.

Tabel 3.14 Banyaknya Sekolah, Guru & Murid Pada Paket A, B, dan C Tahun 2015 NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 3 7 196 28

2 Ujung Bulu 1 7 28 4

3 Ujung Loe 1 7 28 4

4 Bontobahari 1 7 28 4

5 Bontotiro 1 7 28 4

6 Herlang 1 7 28 4

7 Kajang 1 7 28 4

8 Bulukumpa 3 7 196 28

9 Rilau Ale 1 7 28 4

10 Kindang 2 14 56 4

Bulukumba 15 77 644 88

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2016

3.4.2. Sekolah Agama

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Pada tahun 2015 jumlah sekolah MI Negeri sebanyak 7 buah, guru 136 orang

dan siswa sebanyak 913 orang.

b. Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)

Pada tahun 2015 jumlah sekolah MI Swasta sebanyak 28 buah, guru 363

(46)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 30

c. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Pada tahun 2015 jumlah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 buah, guru

227 orang dan siswa sebanyak 1.936 orang.

d. Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS)

Pada tahun 2015 jumlah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) 36 buah, guru

494 orang dan siswa sebanyak 3.505 orang.

e. Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

Pada tahun 2015 jumlah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 buah, guru 116

orang dan siswa sebanyak 1.228 orang.

f. Madrasah Aliyah Swasta (MAS)

Pada tahun 2015 jumlah Madrasah Aliyah Swasta (MAS) 16 buah, guru 231

orang dan siswa sebanyak 1.515 orang.

g. Madrasah Diniyah

Pada tahun 2015 jumlah Madrasah diniyah 32 buah, guru 149 orang dan

siswa sebanyak 255 siswa.

h. Pondok Pesantren (PP) dan LPQ

Pada tahun 2015 Pondok Pesantren dibagi dua yakni Pondok Pesantren dan

Pondok Pesantren salafiyah. Pondok Pesantren sebanyak 4 buah, guru 83 orang dan santri sebanyak 1.000 orang, sedangkan Pondok Pesantren Salafiyah sebanyak 6

buah, guru 106 orang dan santri sebanyak 568 orang. Untuk LPQ pada tahun 2015

539 buah, guru 1.459 orang dan santri sebanyak 17.451 orang.

3.4.3. Sekolah Tinggi/Akademi

Untuk jenjang Perguruan Tinggi

terdapat 5 (lima) sekolah yang terdiri dari 3 (tiga) Sekolah Tinggi, 1 (satu)

Akademi Keperawatan dan 1 (satu)

Akademi Kebidanan yang kesemuanya dikelola oleh swasta dan telah

mempunyai alumni kecuali Akademi

Perawatan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(47)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 31

3.5. Bidang Kesehatan

Berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil

dari pembangunan di bidang kesehatan kesehatan. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan (SPPK) yang dikelola pemerintah adalah dukungan yang paling menentukan

derajat kesehatan masyarakat. Sarana dan prasana tersebut meliputi:

Rumah Sakit Umum Daerah klasifikasi type B

(SK. Kemenkes Nomor HK.02.03/I/0196/2015 Tanggal 4 Februari 2015). Dalam rangka

mendukung operasional sebagai Rumah Sakit

klasifikasi type B maka berbagai upaya yang dilakukan diantaranya pengembangan sarana

dan prasarana rumah sakit, baik panambahan ruang, alat kesehatan (alkes), tenaga

medis/paramedis untuk meningkatkan

pelayanan.

Puskesmas/Pustu sebanyak 78 unit yang tersebar di 10 kecamatan baik Puskesmas

Rawat Inap maupun non perawatan dan 560 unit Posyandu. Disamping itu terdapat klinik

balai kesehatan 14 buah praktek dokter 37

serta 33 buah apotik yang dikelola oleh pihak

swasta.

Tabel 3.15 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Yang dikelola Pemerintah Tahun 2015

No KECAMATAN Rumah Sakit

Rumah

Bersalin Puskesmas Pustu Posyandu Apotik 1 Gantarang - - 3 7 93 -

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Bulukumba 2016

(48)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 32

Tabel 3.16 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Yang dikelola Swasta tahun 2015

No KECAMATAN Rumah Sakit Rumah Bersalin Klinik Dokter Praktek Apotik

1 Gantarang - - 2 2 3

2 Ujung Bulu - - 8 15 18

3 Ujung Loe - - 1 3 2

4 Bontobahari - - 1 1 3

5 Bontotiro - - - 1 1

6 Herlang - - - 2 -

7 Kajang - - 1 6 1

8 Bulukumpa - - 1 4 4

9 Rilau ale - - - 2 1

10 Kindang - - - 1 -

Bulukumba - - 14 37 33

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Bulukumba, 2016

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang

memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan pemeliharaan kesehatan serta pencegahan penyakit.

Seiring hal demikian pemerintah Kabupaten telah berupaya menambah tenaga

dilingkup Dinas Kesehatan serta RSUD H. A. Sultan Dg. Raja Kabupaten Bulukumba, yang

mana hingga akhir tahun 2015 tecatat sebanyak 692 orang dengan rasio tenaga kesehatan yang terbesar seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.17 Banyaknya Tenaga Kesehatan Tahun 2015

NO TENAGA KESEHATAN Jumlah

1 Dokter Ahli 17

2 Dokter Umum 47

3 Dokter Gigi 20

4 Apoteker 21

5 Bidan 104

6 Perawat 305

7 Kesehatan Masyarakat 79

8 Ahli Gizi 43

9 Ahli Rontgen 10

10 Ahli Penyehatan Lingkungan 46

(49)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 33

BAB IV

ARAH PERENCANAAN

PEMBANGUNAN KABUPATEN

BULUKUMBA

4.1Visi dan Misi Kabupaten Bulukumba

Visi Kabupaten Bulukumba yang tertuang dalam RPJPD (2005-2025) yaitu: Bulukumba Yang Sejahtera Dan Mandiri Misi Kabupaten Bulukumba yaitu:

1. Mewujudkan masyarakat bulukumba yang sejahtera dan mandiri melalui pengembangan agroindustri;

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;

3. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan amanah serta menjunjung tinggi

supremasi hukum;

4. Mewujudkan bulukumba yang bersih lingkungan dan alam yang ramah mendukung

Indonesia Go Green.

4.2Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Bulukumba

Visi Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang tertuang dalam RPJMD (2016-2021) yaitu:

Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi

Potensi Daerah dengan Penguatan Ekomomi Kerakyatan yang Dilandasi pada

Pemerintahan yang Demokratis dan Religius

Misi Pemerintah Kabupaten Bulukumba yaitu:

1. Meningkatkan pelayanan hak dasar masyarakat dibidang infrastruktur, kesehatan,

dan pendidikan yang merata dan berkeadilan;

2. Mengoptimalkan penataan dan pemanfaatan potensi daerah;

3. Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pada berbagai sektor dan

wilayah;

(50)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 34 5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih

(clean governance) serta penegakan supremasi hukum dan hak azasi manusia;

6. Meningkatkan kerjasama antardaerah untuk menciptakan peluang kesejahteraan masyarakat dan terbangunnya sinergitas antardaerah;

7. Penataan ruang dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, budaya, dan

penanggulangan bencana;

8. Mendorong terciptanya iklim demokrasi yang kondusif, suasana aman, tertib dan religius didalam kehidupan bermasyarakat;

4.3 Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Bulukumba mencapai tujuan dan sasaran RPJMD

dengan efektif dan evisien. Selain itu, strategi juga berguna sebagai sarana untuk melakukan transformasi dan perbaikan kinerja birokrasi Kabupaten Bulukumba secara

berkelanjutan.

4.3.1 Strategi

Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai. Ia merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif

untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi tersebut selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Penetapan srategi dilakukan untuk menjawab cara pencapaian

sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu pencapaian sasaran-sasaran tersebut.

Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab satu sasaran pembangunan ataupun

lebih dari satu sasaran pembangunan, dengan pertimbangan aspek efektifitas dan efiensi. Dalam kaitan ini, arsitektur perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi

dua: (1) perencanaan strategi yaitu perencanaan pembangunan daerah yang menekankan pada pencapaian visi-misi pembangunan daerah; (2) perencanaan operasional yaitu

perencanan yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan setiap urusan. Segala

sesuatu yang secara langsung dimaksud untuk mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis, ini dijalankan melalui program pembangunan daerah dan

program prioritas berdasarkan penyelengaraan urusan pemerintahan melalui program

(51)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 35 pembangunan daerah yakni (1) perspektif masyarakat/layanan (2) Perspektif internal ; (3) perspektif kelembagaan; (4) perspektif keuangan.

4.3.2 Arah Kebijakan

Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan pedoman untuk

menentukan tahapan dan perioritas pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran

RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi

permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan berkaitan pengaturan waktu. Kebijakan tahunan yang belum terlaksana tetap akan menjadi perhatian pada tahun

berikutnya disamping kebijakan prioritas tahun berjalan.

Penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda beda, namun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran

tahapan lima tahunan dalam RPJMD . dengan prioritas kebijakan tersebut bukan berarti program/kegiatan pembangunan operasional SKPD di luar yang diprioritaskan tidak

berjalan, ia tetap berjalan tetapi dengan tekanan strategis yang lebih rendah dibanding

yang diprioritaskan. Kebijakan pembangunan dengan penekanan strategis lebih rendah

dimaksud adalah program-program operasional pada semua SKPD yang melaksanakan program pembangunan daerah untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan semua

urusan pemerintahan. Selain itu semua arah kebijakan pembangunan daerah di harapkan akan mengarah pada pengelolaan keuangan yang makin berkualitas, sehingga dapat

mempertahankan predikat WTP dari tahun ke tahun.

Arah kebijakan pembangunan lima tahun Kabupaten Bulukumba priode 2016-2021

adalah sebagai berikut.

a. Arah kebijakan Pembangunan Tahun 2016

Pembangunan tahun 2016 merupakan tahun awal dari priode RPJMD. Fokus pembangunan selain melanjutkan pencapaian priode RPJMD sebelumnya, juga meletakkan

dasar-dasar bagi fokus pembangunan periode RPJMD saat ini. Kebijakan pembangunan

pada tahun 2016 diarahkan kepada:

1. Pengembangan ekonomi kerakyatan:

a. Pembinaan UMKM dan koperasi;

b. Penguatan permodalan dan manejerial UKM serta koperasi; c. Penumbuhan wirausahaan baru;

(52)

Profil Daerah

6

Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan 36 e. Peningkatan akses masyarakat miskin usaha produktif;

f. Peningkatan bantuan dan jaminan penyandang masalah kesejahtraan sosial;

2. Optimalisasi potensi unggulan daerah:

a. Peningkatan produksi pertanian dan tanaman pangan;

b. Peningkatan populasi ternak;

c. Peningkatan produksi perikanan dan rumput laut;

d. Peningkatan produksi tanaman perkebunan; e. Pembangunan sektor pariwisata.

3. Pembangunan bidang pendidikan:

a. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan; b. Peningkatan mutu pendidikan;

c. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan; d. Peningkatan akses dan jenjang layanan pendidikan;

e. Pemberantasan buta huruf;

f. Pengembangan organisasi dan kegiatan kepemudaan dan keolahragaan.

4. Pembangunan bidang kesehatan:

a. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan;

b. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan;

c. Peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan;

d. Peningkatan kesehatan ibu dan anak;

e. Peningkatan upaya kesehatan prevensif dan promotif;

f. Penguatan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. 5. Pemberdayaan masyarakat dan penguatan kemandirian desa:

a. Penguatan kapasitas kelembagaan ekonomi pedesaan; b. Peningkatan kapasitas aparat pemerintah desa;

c. Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat;

d. Penanggulangan kemiskinan.

6. Peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur daerah:

a. Pembangunan dan peningkatan jalan;

b. Pembangunan dan peningkatan jembatan;

c. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur pemukiman;

Gambar

Grafik 2.1 Luas Wilayah Tiap Kecamatan (km²)
Grafik 2.2 Panjang Garis Pantai Tiap Kecamatan (km)
Tabel 2.2 Nama Sungai Untuk Pengairan Tahun 2015
Tabel 2.4 Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena kadar air mempengaruhi kualitas campuran aspal beton maka dipilih cara pengolahan ulang yang mempunyai kadar air paling rendah dan dilihat dari tabel hasil uji

Penguasaan bidang studi secara luas dan mendalam merupakan salah satu hal pokok yang harus dimilki oleh seorang tenaga pengajar (dalam hal ini guru penjasorkes). Seorang guru

Ketidak konsistenan disini dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang ada hanya pada hari ke 9 dan ke 8 sebelum pengumuman laporan keuangan (H-9 dan H-8),

Dalam novel KKN di Desa Penari Karya Simpleman, ditemukan sebanyak 61 kutipan hubungan manusia dengan manusia lain, yang terdiri atas 8 kutipan adil, 39 kutipan tolong

Timur, Sumatera Selatan Nilo Suseno, S.Si., M.Si.. Ogan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan dilakukan oleh bupati/walikota sampai diadakan perubahan atas Peraturan Daerah

Kebanyakan peserta didik di sekolah dasar lebih memilih makanan yang terasa gurih, berwarna mencolok dan harganya murah, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh pedagang

Kekurangan dalam membeli makanan panas dan berkuah di pinggir jalan (umumnya kaki lima) terjadi ketika banyak pembeli yang memesan, pedagang dituntut untuk sigap