• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar. Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar. Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi, pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat.

Salah satu bahan ajar yang digunakan guru adalah Lembar Kerja Peserta Didik. LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD juga merupakan alat yang bermanfaat bagi guru terutama untuk memudahkan pemberian tugas, baik berupa kegiatan maupun evaluasi, sedangkan bagi peserta didik bermanfaat terutama sebagai pemandu dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 9 Kota Jambi pada tanggal 02 April 2016, diperoleh informasi bahwa selain menggunakan buku sebagai bahan ajar, guru juga menggunakan LKPD sebagai bahan ajar tambahan. LKPD yang digunakan adalah rancangan penerbit, yang dalam proses pembelajarannya siswa hanya mengerjakan latihan dan uji kompetensi. Selain itu, tampilan LKPD kurang menarik dan LKPD tersebut kurang mengarahkan siswa untuk menyelesaikan suatu soal atau memecahkan masalah biologi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Prastowo (2011:203), tujuan penggunaan LKPD dalam

(2)

proses pembelajaran dan memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut salah satunya yaitu dengan melakukan penyediaan dan penggunaan bahan ajar dalam proses pembelajaran, yang memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif membangun pemahamannya sendiri. Desain LKPD yang dikembangkan menggunakan suatu model pembelajaran, diharapkan dapat membantu para siswa untuk mencapai hasil belajar dan mencapai ketuntasan belajar.

Dalam mendesain LKPD yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif salahsatunya dengan memadukan LKPD dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dalam mendesain LKPD ini merupakan salah satu yang dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat pada LKPD yang digunakan disekolah.

Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiry (Hosnan 2014: 295). Model Problem Based Learning memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan. Oleh karena itu, siswa dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan sosial peserta didik. kemandirian belajar dan keterampilan sosial peserta didik itu dapat terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi untuk mengidentifikasi informasi, dan sumber belajar yang relevan

(3)

untuk menyelesaikan masalah. Dalam penggunaannya, LKPD dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa di kelas sehingga mempermudah siswa dalam memahami suatu materi yang sedang dipelajari dan juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri, sehingga siswa tidak merasa takut dalam materi yang sedang dipelajari.

Materi virus merupakan salah satu materi biologi yang diajarkan ditingkat SMA kelas X semester ganjil. Model Problem Based Learning dirasa tepat digunakan dalam pembelajaran materi virus karena tahap-tahap dalam model Problem Based Learning dapat memenuhi kompetensi dasar dari materi virus yaitu mengorientasikan siswa terhadap masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Maka dari itu, dikembangkanlah suatu bahan ajar yaitu LKPD yang mengarah pada pemecahan masalah biologi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Biologi Berbasis Problem Based Learning Pada Materi Virus Untuk Siswa Kelas X Di SMA Negeri 9 Kota Jambi”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

(4)

1. Bagaimana mengembangkan LKPD Biologi berbasis Problem Based Learning pada materi virus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi?

2. Bagaimana kelayakan LKPD Biologi berbasis Problem Based Learning

pada materi virus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi? 3. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap LKPD Biologi berbasis

Problem Based Learning pada materi virus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi?

1.3 Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan produk LKPD biologi berbasis Problem Based Learning pada materi virus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi. 2. Mengetahui kelayakan LKPD biologi berbasis Problem Based Learning

pada materi virus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi. 3. Mengetahui respon guru dan siswa terhadap LKPD Biologi berbasis

Problem Based Learning pada materi virus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi.

1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar cetak berupa LKPD

berbasis Problem Based Learning.

2. Dalam pembuatan LKPD dilatarbelakangi oleh sistem belajar mandiri maupun kelompok dan aktif mendukung kurikulum yang sedang berlaku.

(5)

3. Bahan ajar yang dikembangkan adalah LKPD berbasis Problem Based Learning, dengan format menggunakan fase-fase Problem Based Learning yaitu: (1) Orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisasikan siswa pada masalah, (3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

4. LKPD dapat menjadi pedoman bagi guru dalam proses pembelajaran.

1.5 Manfaat Pengembangan

Hasil pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Tersedianya bahan ajar berupa LKPD berbasis Problem Based Learning

pada materi virus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi.

2. Memberi kemudahan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran materi

virus untuk siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi.

3. Memotivasi guru dalam mengembangkan bahan ajar lainnya sebagai bahan pembelajaran biologi.

4. Siswa berkesempatan untuk belajar secara mandiri maupun kelompok dan mengurangi ketergantungan terhadap guru.

1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Pengembangan

Adapun ruang lingkup dalam pengembangan ini adalah:

1. Penulis meneliti kelas X di SMA Negeri 9 Kota Jambi pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

2. Sekolah untuk ujicoba produk adalah SMA Negeri 9 Kota Jambi tahun ajaran 2015/2016.

(6)

1. Dalam penelitian pengembangan ini penulis memilih pendekatan Problem Based Learning sebagai pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan LKPD materi virus.

2. Dalam penelitian ini materi LKPD yang dikembangkan mengenai virus sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SMA Negeri 9 Kota Jambi.

1.7 Definisi Operasional

1. Pengembangan berarti suatu perubahan secara bertahap kearah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi, meluas dan mendalam yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan.

2. Bahan ajar adalah bahan yang sudah secara aktual dirancang secara sadar dan sistematis untuk pencapaian kompetensi peserta didik secara utuh dalam kegiatan pembelajaran.

3. Lembar Kerja Peserta Didik merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan peserta didik. LKPD biasanya berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas.

4. Problem Based Learning merupakan suatu pembelajaran yang fokusnya pada siswa dengan mengarahkan siswa menjadi pembelajaran mandiri maupun kelompok yang terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran kelompok.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Theoretically, this study is expected to enrich the literature on need analysis for economics and business students of vocational school in the context of 2013

Kegiatan Expo&pemberian penghargaan terhadap inovasi produk industri skala kecil & menengah melalui partisipasi pameran di dalam dan luar negeri dan pengembangan Bali

Dimana, back scattering technique merupakan pengukuran dengan daya hambur balik, pada metode ini cahaya dimasukkan kedalam salah satu ujung serat yang akan diukur, alat ukur

Kemampuan koperasi dalam memenuhi seluruh kewajibannya dapat dilihat melalui rasio solvabilitas dimana hasil perhitungan bahwa Koperasi Batalyon perhubungan Angkatan Darat

bumi dan produknya dapat ditentukan dengan beberapa macam cara antara lain: dengan menggunakan hidrometer (ASTM D 1298-85) menggunakan hidrometer (ASTM D 1298-85) yang umumnya

To follow the development of curricuhun, it is essential to notice some main features pertaining to the 1994 CtUTiculum, specifically 1994 English Syllabus as one

Perbedaan lain yang cukup mendasar pada struktur semantik verba keadaary proses, dan tindakan adalah peran argumen 1 yang hadir pada struktur sintaksisnya. Pada

Hal ini ditujukan untuk menganalisis struktur ekspor baik produk maupun negara tujuan ke dalam marjin ekspor yang membagi pertumbuhan ekspor menjadi tiga kategori