Oleh:
Drs. Bayu Teja Muliawan, Apt, M.Pharm, MM
Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
ARAH KEBIJAKAN
Mengupayakan ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektifitas,
keterjangkauan obat, vaksin dan alkes
OBAT
• AKSESIBILITAS
• KETERJANGKAUAN
-SATKER PUSAT
-SATKER DAERAH SATKER PUSAT
&
SATKER DAERAH E - PURCHASING
E - CATALOG
TRANSPARAN AKUNTABEL
EFEKTIF EFISIEN
PEMANFAATAN E–CATALOG OBAT
TELAH DIUMUMKAN
409 item obat
yang
dilelangkan
E-CATALOG
Obat Generik Obat Nama Dagang
1. Obat Nama Generik (INN) 1. Obat Nama Generik (INN) 2. Kemasan 2. Kemasan
3. Harga 3. Harga
Satker menyusun kebutuhan jenis dan jumlah
obat
Disarankan Satker menyusun kebutuhan obat
1 tahun agar proses pengadaan obat dengan masing – masing PBF dapat dilaksanakan
dalam 1x kontrak
Satker menyusun kebutuhan jenis dan jumlah
obat berdasarkan pabrikan sesuai daftar yang ada e-catalog
Satker mengundang PBF dari pabrikan
masing-masing untuk melakukan proses pengadaan melalui system pengadaan
langsung dan membahas jumlah dan jenis obat yang akan diadakan, ketentuan
Satker menyusun dokumen pengadaan
(kontrak) dengan masing - masing PBF sesuai dengan kebutuhan obat dan nilainya sbb :
(sesuai perpres 70)
Untuk transaksi sd 50 juta menggunakan
kuitansi
Untuk transaksi 50 sd 200 juta menggunakan
SPK
Untuk transaksi lebih dari 200 juta
menggunakan dokumen kontrak
Proses pengiriman barang dilakukan sesuai
PABRIKAN
Pabrikan menunjuk PBF yang akan menangani
pemesanan obat di masing-masing propinsi.
PBF yang ditunjuk oleh pabrikan tercantum
dalam E-catalogue.
PBF di masing – masing propinsi melakukan
proses pengadaan obat dengan sistem pengadaan langsung dengan satker.
PBF membahas pembuatan dokumen kontrak
dengan masing masing satker .
PBF melakukan pengiriman barang dan