Handout Materi Kuliah
O
bat
K
ardiovaskuler
Obat kardiovaskuler adalah obat yang mempengaruhi dan memperbaiki gangguan atau
kelainan pada sistem
kardiovaskuler ( jantung dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun tidak langsung.
Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan.
Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye.
Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler.
Beberapa kelompok obat kardiovaskuler :
1. Obat inotropik positif (anti gagal jantung )
Obat inotropik positif bekerja dengan
meningkatkan kontraksi otot jantung
(miokardium).
Indikasi : gagal jantung, keadaan jantung gagal untuk memompa darah dalam volume yang dibutuhkan tubuh. Keadaan tersebut terjadi karena jantung bekerja terlalu berat (kebocoran katup jantung, kekakuan katub, atau kelainan sejak lahir di mana sekat jantung tidak terbentuk dengan sempurna ) atau karena suatu hal otot jantung menjadi lemah.
Ada 2 jenis obat inotropik positif, yaitu :
1. Glikosida jantung adalah alkaloid yang berasal dari tanaman Digitalis purpurea yang kemudian diketahui berisi digoksin dan digitoksin.
2. Penghambat fosfodiesterase merupakan penghambat enzim fosfodiesterase yang selektif bekerja pada jantung. Hambatan enzim ini menyebabkan peningkatan kadar siklik AMP
(cAMP) dalam sel miokard yang akan
meningkatkan kadar kalsium intrasel. Contoh : Milrinon , Aminiron
2. Obat-obat antiaritmia
Indikasi : untuk membuat denyut jantung teratur.
Contoh : verapamil, digoxin, disopiramid, beta bloker, lidokain, meksiletin
3. Obat antihipertensi
Sering digunakan obat yang melebarkan
pembuluh darah (vasodilator), yang bisa melebarkan arteri, vena atau keduanya.
Pelebar arteri akan melebarkan arteri dan menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi beban kerja jantung.
Pelebar vena akan melebarkan vena dan
menyediakan ruang yang lebih untuk darah yang telah terkumpul dan tidak mampu memasuki bagian kanan jantung sehingga mengurangi penyumbatan dan mengurangi beban jantung.
Contoh vasodilator : Paling banyak digunakan adalah ACE-inhibitor (Angiotensin Converting Enzyme inhibitor). Efek pada pembuluh darah :
ACE-inhibitor : melebarkan arteri & vena
Nitroglycerin : hanya melebarkan vena
Hydralazine : hanya melebarkan arteri
4. Obat-obat antiangina
a. Golongan nitrat
merelaksasi otot polos pembuluh vena,
menyebabkan alir balik vena berkurang sehingga mengurangi beban hulu jantung.
merupakan vasodilator koroner yang poten.
contoh : ISDN ( IsoSorbid DiNitrat )
b. Golongan antagonis kalsium
Antagonis kalsium bekerja dengan cara
menghambat influks ion kalsium transmembran, yaitu mengurangi masuknya ion kalsium melalui kanal kalsium lambat ke dalam sel otot polos, otot jantung dan saraf.
Berkurangnya kadar kalsium bebas di dalam
sel-sel tersebut menyebabkan berkurangnya
kontraksi otot polos pembuluh darah
(vasodilatasi), kontraksi otot jantung (inotropik negatif), serta pembentukan dan konduksi impuls dalam jantung (kronotropik dan dromotropik negatif).
Contoh : Diltiazem , Nifedipin
c. Golongan beta-bloker
Menghambat adrenoseptor beta (beta-bloker) di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas & hati.
Beta-bloker dapat mencetuskan asma dan efek ini berbahaya. Karena itu, harus dihindarkan pada pasien dengan riwayat asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
Contoh : Propanolol
5. Diuretik
Sering sebagai kombinasi obat jantung
Fungsi : mengurangi penimbunan cairan,
menambah pembentukan air kemih, membuang natrium dan air dari tubuh melalui ginjal.
Mengurangi cairan akan menurunkan jumlah
darah yang masuk ke jantung sehingga
mengurangi beban kerja jantung.
Pemberian diuretik sering disertai dengan pemberian tambahan Kalium, karena diuretik tertentu menyebabkan hilangnya Kalium.
Contoh : Hidroclortiazide (HCT) & Furosemide.
6. Obat yang mempengaruhi koagulasi darah
Pembentukan trombus berlangsung melalui 3 tahap, yaitu :
1. pemaparan darah pada suatu permukaan trombogenik vaskuler yang rusak.
2. suatu rangkaian peristiwa terkait dengan trombosit.
3. pengaktifan mekanisme pembekuan melalui peran penting trombin dalam pembentukan fibrin. Trombin sendiri merupakan suatu perangsang agregasi dan adhesi platelet yang sangat kuat.
Macam obat sistem koagulasi darah
a. Antikoagulan,
dibagi menjadi 2 yaitu :
1. antikoagulan parenteral, contoh : Heparin 2. antikoagulan oral, contoh : Warfarin
Antikoagulan oral mengantagonisasi efek Vit K
Efek samping utama semua antikoagulan oral adalah pendarahan
b. Antiplatelet (antitrombosit)
Bekerja dengan cara mengurangi agregasi
(perlekatan) platelet, sehingga menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, di mana trombi terbentuk melalui agregasi platelet dan antikoagulan menunjukkan efek yang kecil.
Contoh : Asetosal, Dipiridamol
c. Fibrinolitik
Bekerja sebagai trombolitik dengan cara
mengaktifkan plasminogen untuk membentuk plasmin, yang lebih lanjut mendegradasi (mengurai kembali) fibrin dan dengan demikian memecah trombus.
Contoh : Streptokinase, Urokinase, Alteplase.
d. Hemostatik dan antifibrinolitik
Defisiensi faktor pembekuan darah dapat
menyebabkan pendarahan. Pendarahan spontan timbul apabila aktivitas faktor pembekuan kurang dari 5% normal.
Contoh obat : Asam traneksamat
Selamat Belajar
Terima kasih telah mendownload materi kuliah ini dari