21 BAB III
METODOLOGI A. Bentuk dan Strategi Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu heuristik, verifikasi (kritik), interpretasi, dan historiografi. Penelitian diawali dengan mengumpulkan data yaitu menemukan subjek yang akan diteliti terlebih dahulu. Setelah mendapatkan data, lalu dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema penulisan. Sumber-sumber penulisan yang terkait dengan permasalahan yang penulis dapatkan adalah dari, sumber primer dan sumber sekunder.
Tahapan berikutnya adalah tahap kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan kritik ekstern. Tahapan ketiga adalah interpretasi yaitu memberikan penafsiran terhadap data-data yang telah ditemukan. Dalam interpretasi, penelitian subjektif sedapat mungkin penulis menghindari dan berusaha untuk bersikap objektif. Dalam langkah interpretasi data pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan sosial-politik.
22 B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini lebih menekankan pada masalah proses, maka bentuk penelitian yang tepat adalah penelitian deskriptif naratif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai peran masyarakat Kebonbimo dalam Bidang Perjuangan Fisik, Bidang Logistik, Bidang komunikasi dan Bidang kesehatan pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1948-1949.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini ada tiga jenis sumber data yang dimanfaatkan yaitu buku, arsip/dokumen, dan informan. Dalam hal ini informan yang dimaksud ialah saksi-saksi dan pelaku sejarah pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1948-1949 di Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Studi Kepustakaan
Yang dimaksud dengan studi perpustakaan adalah mempelajari
23 Brosur di perpustakaan UKSW, Perpustakaan SMA N 2 Boyolali, kantor pengurus Keluarga Besar Tentara Pelajar SA/CSA daerah Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
2. Studi Arsip/Dokumen
Dalam hal ini peneliti mencari dan mempelajari sumber berupa
dokumen penting yaitu gagasan dan pelaksanaan pembangunan SMA Negeri 2 Tlatar Boyolali yang dikeluarkan pengurus pusat Keluarga Besar Eks Tentara Pelajar SA/CSA di Jakarta pada tahun 1994, yang mana didalamnya menjelaskan tentang adanya peran masyarakat Dukuh Tlatar dan sekitarnya pada masa Agresi Militer Belanda II, yang didapat dari perpustakaan SMA N 2 Boyolali. Kemudian surat Nomor: 64/B/PKB.SA-CSA/1993 penjelasan tentang Kesatuan Pada Masa Clash II yang dikeluar pengurus pusat Keluarga Besar Tentara Pelajar SA/CSA di Jakarta pada tahun 1993, yang didapat dari kantor Pengurus Keluarga Besar Tentara Pelajar SA/CSA daerah Surakarta-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
3. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan salah satu cara untuk menggali informasi
24 Militer Belanda II di Desa Kebonbimo yang masih hidup yaitu Kenyung Sardijono (Eks Komandan Kompi III TP SA/CSA), Soedarman Wongsoguno (Eks Anggota Kompi III TP SA/CSA), Sidik Suwarno (Eks Anggota TP Solo), Tarjo Suwito ( Eks Pager Desa Kebonbimo), Karso Diharjo (Eks Pager Desa Kebonbimo), Minto Suwarno, Henri Sugiman, Slamet dan Haryono yang merupakan saksi sejarah pada masa Agresi Militer II di Boyolali khusus Desa Kebonbimo.
E. Validitas Data
Untuk memperoleh data yang valid dilakukan kritik sumber. Kritik sumber terdiri dari :
1. Kritik Intern
Kritik intern untuk sumber tertulis dengan melihat latar belakang dan kemampuan dari pengarang agar dapat dipercaya. Sedangkan untuk sumber tertulisnya baik berupa dokumen atau arsip, peneliti harus mampu memahami tentang isi dari sumber yang didapatkan. Untuk sumber lisan dilakukan dengan cara membandingkan beberapa hasil wawancara antara informan yang satu dengan yang lainnya, agar mendapatkan fakta yang sebenarnya.
2. Kritik Ekstern
25 sumber yang didapatkan dapat diketahui, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara Ilmiah. Sedangkan dengan sumber melalui wawancara, peneliti harus memilih informan yang mempunyai kemampuan untuk memberikan keterangan yang sebenarnya seperti mewancarai para pelaku peristiwa dan saksi-saksi mata dalam peristiwa yang diteliti, dengan cara melihat kemampuan dalam memberikan keterangan dan kondisi kesehatan dari informan yang akan di wawancarai.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari arsip atau dokumen, yang diperoleh dari perpustakaan SMA N 2 Boyolali dan Kantor pengurus Keluarga Besar SA/CSA daerah Surakarta-DIY, serta hasil wawancara dari para saksi-saksi dan pelaku sejarah masa Agresi Militer Belanda II di Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui Buku, Bulletin/Warta, Brosur, yang diperoleh dari Perpustakaan UKSW, Perpustakaan SMA N 2 Boyolali dan Kantor pengurus Keluarga Besar Tentara Pelajar SA/CSA daerah Surakarta-DIY.