• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memimpinkan Pelaksanaan Keputusan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Memimpinkan Pelaksanaan Keputusan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

43 SUARA MUHAMMADIYAH 03 / 96 | 1 - 15 FEBRUARI 2011

K A L A M

K

INI di tingkat Daerah (Kota/Kabupaten) bergulir Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah. Musda akhir periode yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) ada yang telah dan sedang berlangsung, tetapi ada pula yang baru akan melaksanakan dalam waktu dekat. Musda tersebut di antara agendanya adalah pemilihan Anggota dan pengesahan Ketua PDM periode 2010 – 2015 serta program kerja. Musda yang bergulir ini diselenggarakan setelah berlangsung Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah di tiap Propinsi.

Niatkanlah dalam memimpin Muhammadiyah untuk mencari keri-dhaan Allah, menegakkan dan menyiarkan Islam. Peliharalah ke-ikhlasan dengan sungguh-sungguh. Menjadi pimpinan Muhamma-diyah bukan untuk mencari popularitas, kemegahan, kekayaan, dan bukan pula menjadikannya tangga untuk keuntungan pribadi, mengejar kedudukan dan jabatan. Tentulah pula menjadi pimpinan Muhammadiyah harus mantap keyakinan, kesadaran, dan kesetiaan mereka kepada Muhammadiyah. Sikap demikian menjadikan mereka tidak gampang putus asa, tidak mudah menyerah kalah menghadapi tantangan, hambatan, tekanan atau pun berbagai kesulitan yang menghadang.

Siapa pun yang mengemban amanat untuk memimpin Muham-madiyah mestilah bertekad menghidup suburkan MuhamMuham-madiyah, bukan sebaliknya. Untuk itu, mereka dituntut untuk banyak berkorban. Sebab wilayah perjuangan Muhammadiyah seolah tiada bertepi. Kita tahu dan sadar, setiap perjuangan pasti meminta pengorbanan. Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Jadi, pengorbanan yang diberikan oleh pimpinan Muhammadiyah itu merupakan kemestian bagi kesuburan, kelanjutan, kemajuan, dan kepesatan Muham-madiyah. Pengorbanan dalam rangka membangun Muhammadiyah itu tiada sia-sia bahkan akan menjadikan Muhammadiyah terus tumbuh dan berkembang.

Pimpinan Muhammadiyah dalam seluruh tingkatan berkewajiban memimpinkan pelaksanaan program keputusan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah atau Muktamar ke-46. Keputusan itu merupakan induk program yang tinggal/perlu dijabarkan di tingkat Persyarikatan di bawahnya melalui Muswil, Musda, dan seterusnya. Dengan de-mikian, program Muhammadiyah keputusan Muktamar menjadi acu-an pokok penyusunacu-an program di tingkat Persyarikatacu-an di bawahnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Tidak sesuai alias ber-lawanan, jika Musda dalam pembahasan agenda program daerah tidak mengacu pada program keputusan Muktamar dan Musywil.

Dalam memimpinkan pelaksanaan keputusan Musyawarah, Anggota Pimpinan Muhammadiyah mestilah melakukan beberapa hal penting sebagai berikut :

1. Memahami keputusan. Setiap dan segenap Anggota Pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkat harus memahami keputusan Muktamar ke-46. Bagi PWM, PDM, dan seterusnya juga tentu harus memahami keputusan Musyawarah masing-masing dan keputusan Musywarah tingkat di atasnya. Bacalah dan kalau belum paham bacalah kembali ! Jangan sampai terjadi, kalau

terjadi sungguh tak elok, Anggota Pimpinan Muhammadiyah tidak memahami dan tidak mau berusaha untuk memahami ke-putusan tersebut. Kita hendaklah sadar, Muktamar dan berbagai Musyawarah yang menelan biaya besar itu salah satu agen-danya merumuskan program disamping memilih Anggota Pimpin-an. Lucu jadinya kalau program yang telah diputuskan itu didiam-kan dan ditinggaldidiam-kan begitu saja, tidak pernah dijamah dan tidak dipahami.

2. Menghadiri rapat. Pada setiap tingkat Pimpinan Muhammadiyah mesti mempunyai rapat rutin. Pada hari yang telah disepakati bersama, Anggota Pimpinan harus menyediakan waktu untuk menghadiri rapat. Sebab kadang terjadi menjelang Musywil dan Musda seseorang terlihat dan aktif memperlihatkan diri, tetapi setelah terpilih menjadi Anggota Pimpinan jarang meng-hadiri rapat. Namun, siapa pun yang mengmeng-hadiri rapat itu, keha-dirannya hendaklah bukan hanya secara fisik. Dalam rapat juga memberi sumbangan pikiran antara lain ketika membahas memimpinkan pelaksanaan keputusan Musyawarah. Cara ini penting untuk dilakukan sehingga ada kesatuan bahasa dalam memimpinkan pelaksanaan keputusan ke bawah.

3. Melakukan sosialisasi. Sebagai Anggota Pimpinan Muhamma-diyah harus siap dan giat melakukan sosialisasi memimpinkan pelaksanaan keputusan Musyawarah. Ketika ditugasi Pimpinan Persyarikatan, misal, untuk memenuhi undangan Pimpinan Mu-hammadiyah di bawahnya, materi paling utama yang disam-paikan mestilah memimpinkan pelaksanaan keputusan Musya-warah. Dalam melakukan sosialisasi itu hendaklah mereka dapat mencurahkan perhatian dan kemampuan yang dikaruniakan Allah untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawab mereka sebagai pimpinan.

4. Menjiwai. Pimpinan Persyarikatan, yang terdiri dari sejumlah orang yang terpilih, hendaklah dapat menjiwai hidup dan kehi-dupan Muhammadiyah serta menjiwai perilaku Pimpinan di ba-wah nya dan anggota.dalam bergerak dan menggerakkan Mu-hammadiyah. Selain itu, juga menjiwai jalannya amal usaha Muhammadiyah dalam berusaha mencapai maksud dan tuju-annya.

5. Memberi. Menjadi Pimpinan Muhammadiyah tugas pokoknya adalah memimpin yang juga mengandung makna memberi. Pimpinan berkewajban memberi dalam arti luas, yaitu: mem-beri pimpinan dan pedoman, memmem-beri pengarahan bagi gerak Persyarikatan, memberi keteladanan, memberi dorongan dan semangat bergerak kepada jajaran Pimpinan di bawahnya dan para anggota Persyarikatan.

Selamat kepada mereka yang terpilih menjadi Anggota dan Ketua PWM dan PDM periode 2010 – 2015. Semoga mereka kuat dalam mengemban amanat yang berat. Di antaranya mereka berkewajiban dan bertanggungjawab memimpinkan pelaksanaan keputusan Muktamar/Musyawarah.l

M MUCHLAS ABROR

Memimpinkan Pelaksanaan Keputusan

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

Referensi

Dokumen terkait

Tanggung jawab sosial dalam perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah secara parsial persepsi gender, pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan prestasi belajar memiliki pengaruh

Desa Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat Provinsi. Sumatera Utara ini

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not

– Zat atau obat yg berasal dari tanaman a bukan tanaman, sintetis a semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

Dalam ulasan beliau, ditinjau dari segi aspek sumber, tasawuf dikategorikan sebagai salah satu dari ilmu syariah , yakni bersumber dari syariat al- qur’an dan

Sistem pengukuran kinerja BSC yang menggunakan beragam ukuran baik keuangan maupun non keuangan menunjukkan adanya target dan sasaran khusus yang lebih jelas untuk dicapai