• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh layanan informasi dampak negatif minuman keras terhadap sikap siswa pada minuman keras di kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi | Asrina | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6268 20717 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh layanan informasi dampak negatif minuman keras terhadap sikap siswa pada minuman keras di kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi | Asrina | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6268 20717 1 PB"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN INFORMASI DAMPAK NEGATIF MINUMAN KERAS TERHADAP SIKAP SISWA PADA MINUMAN KERAS

DI KELAS VIII A SMP NEGERI 12 SIGI

Asrina1 Abd. Munir

Bau Ratu

ABSTRAK

Kata Kunci: Dampak negatif minuman keras, Sikap siswa pada minuman keras

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah sikap siswa pada minuman keras sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras menjadi lebih positif dibandingkan sebelum diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sikap siswa pada minuman keras sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras, serta untuk menjelaskan pengaruh pemberian layanan informasi dampak negatif minuman keras terhadap sikap siswa pada minuman keras. Subjek penelitian ini berjumlah 7 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah angket sikap pada minuman keras. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis dilakukan melalui analisis secara statistik dengan menggunakan rumus wilcoxon signed rank test. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sikap siswa pada minuman keras sebelum diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras, sebagai berikut: 71,5% siswa memiliki sikap negatif pada minuman keras dan 28,5% siswa yang memiliki sikap sangat negatif pada minuman keras. Sedangkan sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras, maka terjadi peningkatan sikap siswa pada minuman keras, antara lain: 71,5% siswa memiliki sikap sangat positif pada minuman keras, 28,5% siswa memiliki sikap positif pada minuman keras. Selanjutnya hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa ada pengaruh positif layanan informasi dampak negatif minuman keras terhadap sikap siswa pada minuman keras.

1

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan tidak lepas dari keberadaan siswa yaitu orang yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, merupakan wadah penanaman nilai-nilai moral, baik nilai moral yang ada di masyarakat maupun nilai moral dalam agama. Dalam proses pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh siswa yang menyangkut pribadi yang kurang berkembang dan rapuh, kesulitan belajar, penyesuaian sosial, dan keimanan serta ketakwaan yang dangkal.

Pelayanan bimbingan dan konseling sangat dikenal dalam dunia pendidikan khususnya di lingkungan sekolah, karena tidak jarang siswa memiliki masalah di dalam lingkungan sekolah yang dapat mengakibatkan siswa kurang memahami tentang dirinya sendiri dan lingkungan sekolahnya. Bimbingan dan konseling sangat penting diadakan di lingkungan sekolah untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki serta dapat mengentaskan masalah yang mereka hadapi.

Sumber permasalahan yang dihadapi siswa terutama sekali berada pada luar diri mereka sendiri, sikap orang tua dan anggota keluarga yang tidak peduli dengan keadaan diri siswa, pengaruh teknologi, kekurang disiplinan yang berlangsung di masyarakat, kelompok-kelompok sebaya yang bertindak menyimpang dan berbagai faktor negatif dalam kehidupan sosial di luar sekolah semua menunjang timbulnya masalah-masalah pada siswa, dari berbagai sumber permasalahan tersebut timbul sikap dan perilaku siswa untuk melakukan sesuatu hal diluar kontrol dirinya, seperti meminum minuman keras.

Hasil observasi awal pada saat praktek mata kuliah studi kasus di SMP Negeri 12 Sigi, peneliti menemukan berbagai macam permasalahan yang dialami oleh siswa yang perlu pencegahan dan penanganan segera yaitu salah satunya ditemukan masalah siswa yang meminum minuman keras di lingkungan sekolah. Hal tersebut terjadi karena mudahnya akses siswa untuk mendapatkan minuman keras dan adanya pengaruh dari lingkungan siswa. Adapun minuman keras yang biasa siswa konsumsi adalah minuman keras jenis cap tikus yang merupakan minuman keras tradisional minahasa yang mengandung alkohol dan sering kali minuman keras tersebut digunakan dengan kombinasi obat seperti obat THD atau obat penenang sehingga efek untuk mabuk lebih cepat.

(3)

menerima pelajaran dengan baik dan hanya akan menganggu proses belajar mengajar di kelas. Siswa yang sudah mabuk biasanya tidur di ruang kelas dan jika ditegur oleh guru akan membuat siswa marah dan membuat keributan di kelas.

Permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 12 Sigi, jika dibiarkan maka akan berdampak buruk buat siswa. Siswa yang dalam masa pertumbuhan akan sangat berbahaya jika secara terus menerus meminum minuman keras yang tidak hanya membuat mabuk atau hilangnya kesadaran tapi dapat merusak organ tubuh siswa yang sedang berkembang pesat dan merusak otak, berdampak pada gangguan daya ingat, dan gangguan emosional siswa, dan siswa dapat terancam masalah kesehatan yang serius.

Wawancara langsung juga dilakukan dengan guru BK di sekolah, di peroleh informasi bahwa pihak sekolah sudah berusaha melakukan penanganan untuk siswa yang kedapatan membawah atau meminum minuman keras di lingkungan sekolah, seperti memberikan sangsi atau hukuman, mengundang orang tua/wali siswa, sampai mengadakan kunjungan rumah. Namun hal tersebut menurut beliau belum dapat secara optimal mencegah sikap negatif siswa pada minuman keras, sehingga menurut beliau perlu adanya usaha tertentu untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut.

Tugas utama yang harus dijalankan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah adalah membantu siswa dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi. Ada beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah siswa, yaitu layanan informasi, layanan konseling individual, layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok. Berdasarkan beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling tersebut, menurut peneliti layanan informasi merupakan layanan yang paling efektif untuk membantu siswa dalam membekali berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal, salah satunya mengenai dampak negatif minuman keras. Melalui layanan informasi tersebut diharapkan siswa dapat lebih mengetahui dampak negatif minuman keras dan dapat mencegah sikap negatif siswa pada minuman keras, sehingga siswa punya sikap positif pada minuman keras atau menolak minuman keras.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Layanan Informasi Dampak Negatif Minuman Keras Terhadap Sikap Siswa pada Minuman Keras di Kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi”.

Layanan Informasi Dampak Negatif Minuman Keras

(4)

pada minuman keras, sehingga siswa punya sikap positif pada minuman keras. Menurut

Prayitno dan Amti, E. (2008:26). “Layanan informasi merupakan kebutuhan yang amat

tinggi tingkatannya, lebih-lebih apabila diingat bahwa ‘masa depan adalah abad informasi’,

maka barang siapa tidak memperoleh informasi maka ia akan tertinggal dan akan kehilangan masa depan”.

Minuman keras atau lebih dikenal dengan miras merupakan minuman yang memiliki kadar alkohol dan tentu memabukkan. Alkohol sendiri merupakan zat yang diperoleh dari hasil peragian atau fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Meskipun banyak orang mengetahui mengkonsumsi minuman keras yang mengandung alkohol dapat memberikan efek buruk namun masih diminati entah karena rasanya yang enak atau efek alkohol yang membuat kesadara hilang.

Sikap pada Minuman Keras

Sikap pada minuman keras merupakan suatu respon yang muncul pada diri seseorang, baik respon secara positif maupun negatif pada minuman keras. Respon secara positif pada minuman keras yaitu menolak atau menjauhi minuman keras karena mengetahui dan menyakini minuman keras berbahaya dan dilarang dalam agama sedangkan respon secara negatif yaitu sebaliknya. Pada uraian berikut ini dipaparkan beberapa pendapat para ahli tentang sikap, sebagai berikut:

Kendler, H. (dalam Yusuf, S. dan Nurihsan, A.J. 2012:169) mengemukakan bahwa:

“sikap merupakan kecenderungan (tendency) untuk mendekati (approach) atau menjauhi (avoid), atau melakukan sesuatu, baik secara positif maupun negatif terhadap suatu

lembaga, peristiwa, gagasan atau konsep”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sikap adalah kecenderungan untuk mendekati, menjauhi, atau melakukan sesuatu. seperti halnya sikap pada minuman keras, jika seseorang sudah mengenal dan mengetahui dampak negatif dari minuman keras maka akan timbul dalam diri seseorang tersebut perasaan untuk menjauhi atau menghindari minuman keras, karena sikap dapat diterjemahkan sebagai pandangan atau perasaan yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dan menekan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.

(5)

menggunakan instrument atau alat-alat pengumpul data yang akan menghasilkan data

numerikal”. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 12 Sigi yang beralamat di jalan Kayu Malaya No.25 desa Tinggede kecamatan Marawola kabupaten Sigi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi yang terdaftar pada tahun pelajaran 2015/2016. Adapun jumlah subyek sebanyak 7 siswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2015.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi atau pengamatan, teknik angket, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data yang berbentuk skala frekuensi, selanjutnya diubah menjadi data kuantitatif dengan cara memberikan bobot dari setiap skala. Sumber data yang digunakan dapat melalui dua sumber data yaitu data primer berupa angket yang diberikan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian dan data sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber dan observasi langsung kegiatan subjek penelitian serta wawancara langsung dengan guru bimbingan dan konseling dan wali kelas.

Analisis data dilakukan dengan mengacu pada analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis data deskriptif menggunakan rumus presentase (Thalib, M. 2009) dengan menggunakan pedoman klasifikasi (Thalib, M. 2007). Sedangkan analisis inferensial menggunakan rumus wilcoxon signed rank test. Untuk menentukan apakah hipotesis nol ditolak atau tidak maka penentuan Twilcoxondapat dilakukan dengan melihat jumlah Rd terkecil antara Rd positif dan Rd negatif (Hasan I.M, 2003:305). Selanjutnya untuk menguji apakah hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak, maka nilai T selanjutnya

dikonsultasikan pada nilai T dengan taraf signifikan 95% (α = 0,025). Apabila nilai T < nilaiT maka hipotesis nol (H0) ditolak, sebaliknya jika nilai T ≥ nilai

T maka hipotesis nol (H0) tidak ditolak.

HASIL PENELITIAN

Hasil Analisis Deskriptif

Deskripsi Sikap Siswa pada Minuman Keras Sebelum diberikan Layanan Informasi

Dampak Negatif Minuman Keras.

(6)
[image:6.595.110.429.122.223.2]

Tabel 1 : Klasifikasi dan Persentase Sikap Siswa pada Minuman Keras Sebelum diberikan Layanan Informasi Dampak Negatif Minuman Keras.

Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dilihat dari 7 orang siswa yang menjadi subjek peneliti, tidak ada siswa yang memiliki sikap sangat positif dan sikap positif pada minuman keras, 5 atau 71,5% siswa memiliki sikap negatif pada minuman keras dan 2 atau 28,5% siswa yang memiliki sikap sangat negatif pada minuman keras.

Deskripsi Sikap Siswa pada Minuman Keras Sesudah diberikan Layanan Informasi

Dampak Negatif Minuman Keras.

Hasil analisis deskriptif tentang sikap siswa pada minuman keras kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras, dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 : Klasifikasi dan Persentase Sikap Siswa pada Minuman Keras Sesudah diberikan Layanan Informasi Dampak Negatif Minuman Keras.

No Klasifikasi Sikap Siswa pada

Minuman Keras F %

1 Sangat positif 5 71,5

2 Positif 2 28,5

3 Negatif 0 0

4 Sangat negative 0 0

Jumlah 7 100

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat dari 7 orang siswa yang menjadi subjek peneliti, 5 atau 71,5% siswa memiliki sikap sangat positif pada minuman keras, 2 atau 28,5% siswa memiliki sikap positif pada minuman keras, dan tidak ada siswa yang memiliki sikap negatif dan sangat negatif pada minuman keras.

No Klasifikasi Sikap Siswa pada

Minuman Keras F %

1 Sangat positif 0 0

2 Positif 0 0

3 Negatif 5 71,5

4 Sangat negative 2 28,5

[image:6.595.107.431.472.575.2]
(7)

Deskripsi Peningkatan Sikap Siswa pada Minuman Keras Sebelum dan Sesudah

diberikan Layanan Informasi Dampak Negatif Minuman Keras

[image:7.595.112.487.222.446.2]

Peningkatan sikap siswa pada minuman keras kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras, dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3 : Klasifikasi dan Persentase Peningkatan Sikap Siswa pada Minuman Keras Sebelum dan Sesudah diberikan Layanan Informasi Dampak Negatif Minuman Keras.

N o

Klasifika si SPMK

Sebelum Diberikan LIDNMK

Sesudah Diberikan LIDNMK

Peningkatan

SPMK %

1 Sangat

Positif 0 1, 2, 3, 4, 5, 5 71,5

2 Positif 0 6, 7 2 28,5

3 Negatif 1, 2, 3, 4, 5 0 0

4 Sangat

Negatif 6,7 0 0

Jumlah 11 11 7 100

Ket: SPMK (sikap pada minuman keras)

LIDNMK (layanan informasi dampak negatif minuman keras)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa peningkatan sikap siswa pada minuman keras sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras adalah 5 atau 71,5% siswa memiliki sikap sangat positif pada minuman keras yaitu siswa nomor 1, 2, 3, 4, dan 5. Ada 2 atau 28,5% siswa memiliki sikap positif pada minuman keras yaitu siswa nomor 6 dan 7. Sehingga siswa yang mengalami peningkatan sikap pada minuman keras sebanyak 100%. Hal ini menunjukkan bahwa layanan informasi dampak negatif minuman keras di kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi berpengaruh pada peningkatan sikap siswa pada minuman keras.

Analisis Inferensial

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai T wilcoxon = 0, sedangkan nilai untuk N =

(8)

negatif minuman keras tidak berpengaruh positif jika dibandingkan dengan sebelum diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras ternyata ditolak. Hal tersebut membuktikan bahwa ada pengaruh positif layanan informasi dampak negatif minuman keras terhadap sikap siswa pada minuman keras di kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap siswa pada minuman keras kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi, sebelum diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras dari 7 orang siswa yang menjadi subjek peneliti, tidak ada siswa yang memiliki sikap sangat positif dan sikap positif pada minuman keras, 5 atau 71,5% siswa memiliki sikap negatif pada minuman keras dan 2 atau 28,5% siswa yang memiliki sikap sangat negatif pada minuman keras.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap siswa pada minuman keras masih ada yang negatif dan sangat negatif. Misalnya masih ada siswa yang kurang mendapat pemahaman akan dampak negatif minuman keras baik dari segi agama maupun kesehatan sehingga mereka menganggap minuman keras adalah hal yang biasa dan wajar yang dilakukan seseorang dan tidak berdampak buruk secara signifikan pada kesehatan dan kehidupan beragama mereka. Pemberian layanan informasi dampak negatif minuman keras baik ditinjau dari segi kesehatan dan agama diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada siswa dan menghindari siswa dari perilaku negatif meminum minuman keras yang membahayakan diri mereka sendiri dan lingkungannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasan S. M. (2008) yang menyatakan

bahwa: “dampak minuman keras terhadap kesehatan, ketertiban, dan keamanan sangat

berpengaruh terhadap kehidupan sosial di masyarakat”. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 12 Sigi, dimana peneliti menemukan bahwa dampak negatif minuman keras sangat berpengaruh terhadap kesehatan siswa, kehidupan beragama siswa, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga atau masyarakat.

(9)

selain itu adanya pemutaran video bahaya minuman keras sehingga siswa dapat melihat secara langsung bagaimana minuman keras dapat merusak organ tubuh peminumnya.

Hasil analisis deskriptif sikap siswa pada minuman keras sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras mengalami peningkatan. Ada 5 atau 71,5% siswa memiliki sikap sangat positif pada minuman keras, 2 atau 28,5% siswa memiliki sikap positif pada minuman keras, dan tidak ada siswa yang memiliki sikap negatif dan sangat negatif pada minuman keras. Hal ini menunjukan bahwa layanan informasi dampak negatif minuman keras mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan sikap siswa pada minuman keras.

Peningkatan sikap pada minuman keras siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras adalah 100%. Peningkatan tersebut terjadi karena materi layanan informasi dampak negatif minuman keras yang dilaksanakan oleh peneliti sangatlah tepat dan karena dalam pelaksanaannya peneliti dibantu oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya yaitu Ibu Afriyani Rochim yang merupakan salah satu anggota anti narkoba dan Bapak Drs. Sjamsu yang merupakan guru agama islam di SMP Negeri 12 Sigi.

Pelaksanaan materi layanan informasi dampak negatif minuman keras dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan yakni pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga peneliti melaksanakan materi tentang bahaya minuman keras, dampak negatif minuman keras ditinjau dari segi kesehatan dan dampak negatif minuman keras ditinjau dari segi agama.

Hasil analisis inferensial memberikan gambaran yang jelas mengenai peningkatan sikap siswa pada minuman keras sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan rata-rata skor sikap siswa pada minuman keras sebelum diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras yaitu 30 sedangkan sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras rata-rata skor sikap siswa pada minuman keras berubah menjadi 51,5. Berarti selisih rata-rata antara sikap siswa pada minuman keras sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras yaitu 15,6.

(10)

mengkonsumsi minuman keras adalah timbulnya keributan di kelas, siswa menjadi malas dan siswa mempunyai sifat berfoya-foya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap siswa pada minuman keras mengalami peningkatan sesudah diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras karena sebelum diberikan layanan informasi dampak negatif minuman keras sebagian siswa belum mengetahui bahaya dan penyakit-penyakit atau efek-efek negatif yang ditimbulkan dari meminum minuman keras serta hukum diharamkannya minuman

keras dalam agama islam, sesuai dengan HR. Muslim yang menyatakan bahwa “semua yang

memabukkan itu hukumnya haram”. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kasiha, N. (2007) dalam penelitiannya yang berjudul: “pengetahuan remaja tentang dampak mengkonsumsi minuman keras di desa titidu kecamatan kwandang kabupaten

gorontalo utara”. Kesimpulan yang diperoleh adalah masih kurangnya pengetahuan remaja tentang dampak dari mengkonsumsi minuman keras. Menurut Prayitno dan Amti, E. (2008:260) yang menyatakan bahwa: “Kekurang tahuan dan kekurang pahaman itu sering

membuat mereka kehilangan kesempatan, salah pilih atau salah arah. Sudah tentu kejadian-kejadian ini akan sangat merugikan, tidak saja bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat

merugikan itu mereka perlu dibekali dengan informasi yang cukup dan akurat”.

Peningkatan sikap siswa pada minuman keras terjadi karena materi layanan informasi tentang dampak negatif minuman keras yang dilaksanakan peneliti dengan mengundang narasumber adalah tepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu cara yang efektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau merubah sikap siswa pada minuman keras adalah dengan pemberian layanan informasi dampak negatif minuman keras yang ditinjau dari segi kesehatan dan agama.

PENUTUP

Kesimpulan

(11)

minuman keras, 28,5% siswa memiliki sikap positif pada minuman keras. 3) Ada pengaruh positif layanan informasi dampak negatif minuman keras terhadap sikap pada minuman keras siswa kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi.

Saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang dikemukakan, maka saran yang dapat diberikan ialah: 1) Bagi guru bimbingan dan konseling di sekolah, peneliti berharap agar siswa/subjek peneliti yang telah mengalami peningkatan sikap positif pada minuman keras agar diperhatikan supaya mereka tidak kembali bersikap negatif pada minuman keras, dan peneliti berharap pemberian layanan informasi dampak negatif minuman keras dapat terlaksana untuk kelas-kelas lain yang belum peneliti berikan agar dapat mencegah sikap negatif siswa pada minuman keras. 2) Bagi siswa kelas VIII A SMP Negeri 12 Sigi yang telah memiliki sikap positif pada minuman keras agar terus mempertahankannya dan membagikan ilmunya kepada teman-teman lainnya yang belum mengetahui dampak negatif minuman keras, agar teman-teman yang lain juga dapat mengetahui bahaya minuman keras. 3) Bagi kepala sekolah agar lebih mempererat hubungan kerjasama dengan guru-guru dan staf sekolah, orangtua siswa/wali siswa, masyarkat serta pemerintah setempat dalam mencegah perilaku meminum minuman keras siswa di sekolah. 4) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa, hendaknya lebih mengembangkan layanan informasi dampak negatif minuman keras dengan variabel yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ariana, R. (2011). Dampak Minuman Keras Terhadap Perilaku Siswa (Studi Kasus pada SMA Berdikari Palu). Skripsi Sarjana pada FKIP UNTAD. Palu: Tidak diterbitkan

Danim, S. (2002).Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ghofar. (2013). Artikel Halal Haram dalam Islam. [Online] Tersedia:http://halal haram dalam islam.blogspot.com/ayat-dan-hadist-hadist-tentang-larangan-meminum-minuman-keras-karena-merugikan-masa-depan.html [28 Mei 2015]

Hasan, I.M. (2003). Pokok-pokok Materi Statistik 2 (statistic infensif). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasan, S.M. (2008). Studi Tentang Dampak Minuman Keras di Kelurahan Dembe II

Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. [Online]

(12)

Kasiha, N. (2007). Pengetahuan Remaja Tentang Dampak Mengkonsumsi Minuman Keras di Desa Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. [Online] Tersedia:http://www.kumpulan skripsi.org/publikasi/e-konsel/082/.html [08 November 2014]

Prayitno dan Amti, E. (2008). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Thalib, M. (2007). Materi Diklat PLPG Bagi Guru Pembimbing. Palu:Panitia Sertifikasi Guru Rayon 25 Sulawesi.

Thalib, M. (2009).Statistik Pendidikan. Palu: Tadulako University Press

Gambar

Tabel 2 : Klasifikasi dan Persentase Sikap Siswa pada Minuman Keras Sesudah
Tabel 3 : Klasifikasi dan Persentase Peningkatan Sikap Siswa pada Minuman Keras

Referensi

Dokumen terkait

4.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Pilihan Keberapa SMK Negeri 1 Kota Serang dilihat Dari Jenis Kelamin Dan Usia Responden

[r]

Biaya pembuatan filter murah sebab tidak menggunakan komponen induktor yang harganya relatif mahal dan tidak selalu tersedia di pasaran, mudah diatur (tune) untuk

Tabel 4.9 Data Jenis dan Jumlah Cacat pada Kesalahan Ukuran 51 Tabel 4.10 Data Jenis dan Jumlah Cacat pada Kerusakan Bahan 52 Tabel 4.11 Data Jenis dan Jumlah Cacat

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan untuk penelitian selanjutnya, khususnya penelitian manfaat latihan kontraksi isometrik volunter EMS dalam

Dalam program iuran pasti, jumlah manfaat masa depan yang diterima oleh peserta ditentukan dari jumlah iuran yang dibayarkan pemberi kerja, peserta atau keduanya

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Fakultas

Untuk memastikan bahwa data dapat diolah dengan baik sehingga menghasilkan informasi yang berguna, tepat dan akurat serta dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat dalam