NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul : pengenalan batik mulai pudar di kalangan anak muda
Lokasi : airport adisucipto
Reporter & Camerawan : yogi / rina Tanggal Liputan : 27 mei 2005
ACC Redaktur Narator Editor
1
Kalau orang bepergian / biasanya mereka akan membeli semacam oleh-oleh atau cindera mata // Bagi Indonesia / atau khususnya di kota jogjakarta / batik menjadi salah satu oleh-oleh yang digemari wisatawan // Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan / hampir 80 % wisatawan / baik lokal maupun asing / yang datang ke jogja / mereka mencari batik // Kenyataan ini tentu angatlah menggembirakan kita semua // Namun / seni batik yang merupakan hasil karya seni / yang sudah menembus waktu sedemikian panjang / haruslah berimbang / antara usaha pelestarian dan pengembangannya // Proses melestarikan inilah / yang harus dijaga / agar penggalian motif-motif klasik / agar tidak hilang dari peredaran
//Sedangkan dari pengembangannya / batik hendaknya ditempatkan sebagai sebuah produk industri seni / yang dituntut dapat mengikuti selera pasar // Kesinambungan inilah yang perlu kita kembangkan dan perlu kita dokumentasikan //
Perubahan demi perubahan telah terjadi / dan diawal melinium ketiga ini / kita berharap dapat menciptakan suatu perubahan dan pengembangan yang sesuai dan selaras dengan kepribadian bangsa / tanpa hanyut dalam perubahan global // Apapun yang terjadi / batik / merupakan hasil karya yang
adiluhung // Batik merupakan suatu wahana manusia indonesia / yang dengan lilin panas / di media / dan diselesaikan dengan penampilan yang sempurna pula //
Namun / pada kenyataannya / masih sedikit sekali dari kita/ yang peduli dengan keberadaan batik // Banyak diantara kita / yang tidak mengerti dari makna motif yang digambarkan pada batik tersebut // Memang pada dasarnya / untuk memahami makna yang terkandung dalam batik tersebut / seyogyanya kita mulai dari dini untuk mencintai dulu //
---statement--- bambang sumardiyono
batik nakula sadewa
kita sudah harus mulai menyadari / bahwa munculnya kecendurungan estetika baru / tidaklah cukup / bagi pengembangan dan pelestarian batik / hanya mengandalkan SDM secara otodidak // SDM yang trampil / berwawasan dan memiliki kemampuan manajemen yang cukup di dunia pembatikan / mutlak harus ada / dan mereka senantiasa berkiprah di sentra-sentra pembatikan / seperti di jogjakarta / solo / pekalongan / cirebon / dan berbagai kota lainnya // Dengan pengadaan SDM yang profesional ini / maka sektor pembatikan di negeri ini sudah memberikan andilnya / dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan //