m e d i a e f k a g a m a
Edisi Jan-Feb 2013|XI|No.29|MEDIAEFKAGAMA SARANA KOMUNIKASI KELUARGA BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Dies Natalis
Pelayanan Kesehatan Untuk Semua
(Universal Health Coverage-UHC)
Kesiapan Menghadapi Era
Jaminan Kesehatan Nasional
DIES FK UGM
67
31
HUT RSDS
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
Ke 67
06
Laporan UtamaEra Baru Pelayanan Kesehatan di Indonesia
10
14
16
18
20
22
27
Penelitian
Kemahasiswaan
Kerjasama
Profil
OSCE
HAKI: Sendok untuk Anak Berkebutuhan Khusus
KKN PPM di Serui Papua
PHK-PKPD
Dekan Baru FK UGM
Siraman Rohani
Pemimpin, Iman dan Ilmu
Artikel Ilmiah
Dispepsia Kronik
Pendidikan
Kantor Administrasi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia
Telp +62274-560300, 543278, 649250, 6492505 Fax +6274-581876 Website:www.fk.ugm.ac.id Email:fku@ugm.ac.id,
redaksi_efkagama@yahoo.com
MEDIAEFKAGAMAmenerima sumbangan naskah artikel, informasi yang relevan. Naskah artikel yang lolos seleksi Dewan Redaksi akan dimuat dan diberikan fee penulisan. Redaksi juga menerima iklan yang tidak bertentangan dengan visi dan misi media ini.
MEDIAEFKAGAMAdicetak dan didistribusikan kepada Keluarga Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada termasuk alumni yang berada di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.
Alamat Redaksi
Aris Winarna
S u s u n a n Re d a k s i
Desainer Grafis dan Tata Letak
Biro Dalam Negeri
Jakarta: Brigjen dr. Dedy Achdiat Dasuki, Sp.M. Dr. dr. Sutoto, M.Kes
dr. Wicaksono, M.Kes Surabaya: dr. Sri Widagdi, Sp.M.
Semarang: Prof. Dr. dr. Hardono Susanto, P.A. Tim Kreatif Media Efkagama
Fotografer
Sekretaris Redaksi
Dian Paramitasari, S.Sos
Redaksi Pelaksana
dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc. Ph.D
Tim Redaksi
dr. JB. Soebroto, SpPA(K)
Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, SpKJ(K) dr. Abu Tholib, MSc, Ph.D, SpMK Dra. Yayi Surya Prabandari, M.Si, Ph.D Dr. Erna Kristin, Apt., M.Si
dr. Ova Emilia, Sp.OG, Ph.D dr. Fajar Waskita, SpKK(K) dr. Ginus Partadiredja, M.Sc., Ph.D Agus Ridwan, SP, MM
Purwanto Rahma Hanggia
Penanggung Jawab
Pimpinan Redaksi
Dekan Fakultas Kedokteran UGM
Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Wakil Dekan Bidang Keuangan, Administrasi dan SDM
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama
Prof. dr. Suharjo, S.U., Sp.M(K)
F
akultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada telah memasui usia 67 tahun. Selama
rentang waktu ini telah banyak reputasi
yang diraih oleh lembaga ini. Reputasi FK UGM
merupakan hasil kerja cerdas seluruh unit kerja di
lingkungan Fakultas. Bagian, Program Studi, Pusat
kajian-klaster, serta seluruh unit kerja di Fakultas
memberikan kontribusi nyata yang sama
pentingnya. Tanpa staf kependidikan yang handal,
saya yakin para dosen, peneliti dan pemimpin
struktural tidak dapat berbuat banyak.Dengan
kekayaan disiplin ilmu yang tercermin dari X
bagian, 8 program studi pascasarjana S2, 1
program studi pascasarjana tingkat doktoral, 20
program studi spesialisasi, 8 pusat kajian serta 6
klaster, Fakultas Kedokteran UGM mempunyai
komprehensifitas dan kapasitas luar biasa untuk
memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia.
Di tingkat nasional, telah terjadi reformasi
sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia telah
dimulai dengan disahkannya Undang-Undang
(UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional serta UU No. 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Dengan UU ini seluruh masyarakat akan
mendapatkan jaminan sosial termasuk jaminan
kesehatan
Reformasi sistem pembiayaan ini akan sangat
berpengaruh dan perlu didukung oleh Pemberi
Pe l aya n a n Ke s e h a t a n ( P P K ) . Fa ku l t a s
Kedokteran UGM merupakan salah satu Fakultas
Kedokteran tertua di Indonesia, yang didirikan
pada tanggal 5 Maret 1946, telah menghasilkan
ribuan alumni yang mewarnai dunia kesehatan
Indonesia dan bahkan dunia.
Momentum dies tahun ini akan digunakan
sebagai forum untuk merespon berbagai
perkembangan kebijakan, sains dan teknologi
guna memantapkan posisi FK UGM untuk
berkontribusi dalam pembangunan sumber
daya kesehatan di Indonesia.
(universal health coverage).
Selamat Bekerja Semoga Sukses
d i t o r i a l
E
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS KEDOKTERAN
FACULTY OF MEDICINE
F R O M T H E D E A N
P
ada kesempatan ini selaku Dekan kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada segenap civitas akademika dan civitas hospitalia, para alumni dan khususnya Panitia yang telah memprakarsai terselenggaranya Dies Natalis Fakultas Kedokteran UGM ke 67. Pada tahun ini tema dies natalis adalah “Pelayanan Kesehatan untuk SemuaKesiapan Menghadapi Era Jaminan Kesehatan Nasional.
Reformasi sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia telah dimulai dengan disahkannya Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional serta UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dengan UU ini seluruh masyarakat akan mendapatkan jaminan sosial termasuk jaminan kesehatan
Reformasi sistem pembiayaan ini akan sangat berpengaruh dan perlu didukung oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK). Fakultas Kedokteran UGM merupakan salah satu Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 5 Maret 1946.
Di sisi lain, bertambahnya jumlah FK lain yang berkualitas menjadi salah satu pemicu untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan. Hal ini mendorong FK UGM untuk terus melakukan inovasi dan upaya perbaikan di bidang kurikulum dan pembelajaran agar setiap lulusan mampu memenuhi Standar
(Universal Health Coverage),
.
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), serta mampu bersaing di tingkat global dalam menyelesaikan b e rb a ga i p e r m a s a l a h a n ke s e h a t a n . U p aya peningkatan kualitas tenaga pengajar/dosen juga perlu selalu dilakukan agar memiliki kualifikasi yang setara dengan tenaga pengajar di institusi p e n d i d i k a n k e d o k t e r a n t i n g k a t d u n i a . Mempertimbangkan berbagai prestasi yang telah dicapai dan berbagai upaya yang telah dijalankan, untuk meningkatkan daya saing institusi dalam world class university dan mendapat pengakuan internasional maka akan dilakukan penilaian mutu eksternal oleh
untuk menempatkan FK UGM sejajar dengan fakultas kedokteran papan atas dunia.
Akhirnya kami mengucapkan Dirgahayu Fakultas Kedokteran UGM, dan marilah momen dies natalis ini kita maknai dengan peningkatan seluruh kapasitas diri untuk menghadapi era reformasi sistem pembiayaan kesehatan dengan skema sistem jaminan kesehatan nasional.
Viva Medika...
World Federation Medical Education (WFME)
Teguh Aryandono
Viva Medika
Berbasis “Pembayaran” Jaminan-Asuransi Secara Nasional.”
Gayung bersambut, tahun ini juga akan dilaksanakan kurikulum baru 2013 untuk SD, SMP, SMA; yang menekankan pendidikan karakter budi pekerti, keterampilan, akhlak mulia.
Tonggak sejarah pelayanan kesehatan yang mulia namun tentu penuh tantangan; tantangan mendasar bagi Fakultas Kedokteran adalah “mensiasati” agar paradigma baru ini tidak mengubah roh filosofi pendidikan dokter yang menekankan usaha kerjasama dokter pasien bersama multi variabilitasnya menjadi paket hasil dan biaya
Fakultas Kedokteran UGM “bersama” Wakil Menkesnya yang mantan Dekan FK UGM, semestinya terus berkomitmen mengawal progam ini secara konsisten.
Kita ikut bergembira
menyambut kurikulum baru ini, karena secara estafet
akseleratif, FK UGM juga akan mendapatkan bibit calon mahasiswa, calon dokter yang disamping lebih cerdas, juga berkarakter dan berwatak. Lebih mulia lagi kalau FK UGM
oriented.
M a n g E t o s
proaktif sharing dengan Kepala-kepala Sekolah-Guru SMA se DIY.
Parikesit sebagai simbol kesatria, kejujuran, simbol harapan kerajaan baru yang diberkati para Dewa, semoga “tumus” menjadi refleksi dan berkah Allah YME bagi “kerajaan” FK UGM bersama Dekan dan Pengurus Fakultas yang baru.
Profisiat dan selamat atas kerja keras seluruh panitia!!
Dirgahayu Fakultas Kedokteran UGM!!
Acara Reuni dan Selamatan Dies Natalis ke 67 ini, disamping acara nostalgia kekeluargaan, masukan, sumbangan saran kreatif produktif dari alumni, juga dilengkapi dengan refleksi Pagelaran Agung Kejawen Wayang Kulit Adi Luhung membeberkan lakon Parikesit Winisudo.
Rangakaian acara Dies Natalis ke 67 Fakultas tercinta ini walaupun momentumnya bukan lustrum, namun sangat lengkap, meriah, dan berbobot ditengah “terbatasnya” dana.
Terbitan Efkagama kali ini Maret 2013, edisi istimewa. Edisi Dies Natalis ke 67 FK UGM tercinta.
Edisi Efkagama ini lebih istimewa lagi karena bersamaan dengan periode amanah tugas pengabdian Dekan dan Pengurus Fakultas yang baru periode 2013-2016.
Tema “Utama” Peringatan Dies Natalis ke 67 FK UGM ini adalah “Menyongsong, Mensikapi Era Baru Pelayanan Kesehatan
Hakekat Peringatan Ulang Tahun (Dies Natalis) FK UGM adalah Rasa Syukur telah dilahirkan. Rasa syukur telah hidup berkembang sampai saat ini umur 67 tahun dan sebagai wujud rasa syukur adalah kewajiban terus
mengembangkan fakultas ini; yang jelek kita tinggalkan, yang kurang kita perbaiki, yang sudah baik kita tingkatkan terus, yang belum kita kreasi dengan langkah-langkah dan keberhasilan baru.
Pelayanan kesehatan di Indonesia akan mengalami perubahan paradigma dari pelayanan berbasis pembayaran tunai ke pembayaran berbasis Penjaminan-Asuransi “Nasional”. Topik ini menjadi Tema Peringatan Dies Natalis ke 67 Fakultas Kedokteran UGM yang salah satunya diwujudkan dengan Seminar Nasional 2 Maret 2013 menghadirkan Keynote Speaker Menteri Kesehatan.
Sebenarnya sistem pelayanan kesehatan di Indonesia telah lama memberlakukan sistem asuransi
Baru “tapi” Lama
misalnya ASKES PNS, ABRI,
Instansi swasta, Jamsostek, terbaru yakni Jamkesmas, Jamkesos, Jamkesmas,JamkesBencana, Jamkesda, Jampersal; namun kiranya “belum” berskala nasional; atau semuanya akan dilebur menjadi “nasional”. Dari pengalaman ini, kiranya dapat diambil pertimbangan pembelajaran, disamping pertimbangan secara hakiki. Kontrak pelayanan kesehatan adalah kontrak kerjasama dokter/rumahsakit dengan
HakekatPelayananKesehatan
Oleh JB Soebroto
Pelayanan Kesehatan
Era “Baru”
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS KEDOKTERAN
FACULTY OF MEDICINE
UNIVERSIT
ASGAD
JAH
MADA
FAK
ULTAS
KEDOKTERAN
FA
CUL TY
OFMEDICINE
di Indonesia
pasien/keluarga untuk bersama-sama berupaya mendapatkan kesembuhan dari Allah. Wujud pelaksanaan utama dari kontrak kerjasama ini adalah
pasien/keluarganya menceritakan riwayat dan keadaan penyakitnya dengan lengkap, jelas, jujur; menyetujui dengan mempercayai dokter untuk diperiksa,
diperiksa an ke laboratorium, rontgen dan lain-lain, kemudian dilakukan pengobatan, mentaati aturan dan pantangannya, “terakhir” membayar biayanya. Sedangkan kontrak kompetensi dokter, melaksanakannya sesuai
k
standar profesi dan standar operasional prosedur kasuistik. Di sini dikenal pelayanan kesehatan prima yang artinya mutu (SOP) maksimal, biaya minimal. Namun perlu disadari biaya untuk penyakit-penyakit yang berat, rumit, “tentu”
“sulit”dibatasi atau disamaratakan. Hal inimengingat : 1) Ilmu
Kedokteran, profesi dokter yang titik tekannya adalah “ilmu pasti yang tidak pasti”; 2)Kasus yang yang sama secara individual saja bisa variatif, apalagi pengaruh kondisi sebelumnya, umurnya, “keterlambatan” datangnya ke
complicated
usaha
dokter, komplikasinya; demikian halnya kemudian respons terhadap pengobatan; 3) Filosofi mengobati sakit orang sakit secara holistik, bukan
penyakit/organnya saja; 4) Usaha SOP memastikan diagnostik yang pasti, sering diperlukan berbagai macam pemeriksaan utama dan pendukung; demikian juga pengobatannya; 5)Hasil
pemeriksaan pendukung normal pun, bernilai diagnostik dan bermanfaatuntuk program kesehatan selanjutnya; 6) Tingkat mutu, kemampuan, ketaatan kerjasama pasien yang berbeda-beda karena berbagai faktor. Pelayanan kesehatan bersifat sosial karitatif, tolong dulu urusan belakang untuk pasien,
. Dalam konteksini, baik pasien, keluarga maupun dokter sebenarnya memiliki harapan, keinginan, usaha yang sama, “pelayanan terbaik, sembuh cepat, biayanya murah”; walau filosofi ini untuk penyakit yang berat sering tidak mudah
dilakukan (kontroversial). Hal ini disadari bahwa latar belakangnya adalah filosofi hakiki diatas. Disisi lain perlu dipahami bahwa pasien adalah pasien, bukan klien, pelanggan atau konsumen seperti didunia perdagangan jual beli transaksional yang lebih pasti dan berupa benda; hal ini karena pasien lebih dituntut keterlibatan, keterkaitan, kemuliaan kerjasama aktif, proaktif dalam proses, usaha diagnostik dan pengobatan; lain dengan konsumen(“raja”), yang berhak “meminta “ hasil “sepihak”. Untuk itu tetap perlu disadari bahwa masalah orang sakit tetap bernaung di kementerian kesehatan bukan kementerian perdagangan. Dalam arti regulasi kebijakan kementerian kesehatan “tidak boleh” terlalu terjebak ke filosofi perdagangan ; walau hal ini “sulit” dihindarkan akibat pengaruh globalisasi. Namun
Filosofi Pembiayaan
emergency ”live saving”
bukankah kearifan lokal tetap harus dipertimbangkan dalam menepis globalisasi!
Pertimbangan hakiki diatas harus dipakai untuk mengatasi
globalisasi di bidang kesehatan. Kata orang bijak“ Orang malas banyak memakai pengaruh eksternal sebagai , orang rajin banyak mencari untuk mengatasi pengaruh eksternal”. Pengalaman menunjukkan bangsa ini banyak membuat kebijakan yang kesannya baik tetapi tidak benar, tidak realistik, tidak proporsional; akibatnya “amburadul”. Dalam konteks “intertain” dan karitatif ini, rumah sakit mensiasatinya dengan menyediakan variasi klas kamar dengan subsidi silang kreatif; hal ini mungkin akan menjadi kendala sistem yang baru.
MasukanPengalaman
Dari pengalaman sampai saat ini, alasan
cara
dapat dipertimbangkan: 1)Askes PNS – ABRI yang biaya iurnya dipotong gaji langsung, asetnya cukup tinggi, birokrasinya cukup rapi, pelaksanaannya belum maksimal. Bagaimana /iur untuk askes Nas nanti?
Apakahberjenjang ?, gratis untuk golongan tertentu ?.
Pelaksanaannya tentu tidak mudah, karena menyangkut budaya prioritas kebutuhan pokok; 2) Setiap rapat internal Rumah Sakit dan rapat koordinasi rumah sakit dengan dinkes kota/ kab/propinsi selamaini,
masalahnya adalah jatah dana pemerintah sangat terbatas, rumahsakit merasa didesak dari bawah dan ditekan dari atas ; banyak rumah sakit yang “tombok dulu” atau “tombok terusan”. Di dalam hal ini Pengurus Ikatan Dokter Indonesia merasa prihatin akan penghargaan jasa
professional anggotanya yang
fee
kurang layak. Slogan Pemerintah “dulu orang miskin dilarang sakit, sekarang orang sakit berobat gratis” , memang baik tetapi harus difasilitasi secara rasional, sembodo, konsekuen, konsisten. Ada keluhan masyarakat bahwa programnya setengah-setengah membingungkan, pelayanan rumahsakit tidak maksimal bahkan menolak pasien; hal ini sebuah mitos, “dilema” atau realita?; 3)Ahli Kesehatan
Masyarakat mengkuatirkan (perlu diantisipasi) terjadinya”
dekadensi moral” ketidakjujuran, ketidakadilan, baik ditingkat birokrasi, masyarakat,rumah sakit, serta kecenderungan “karena gratis minta opname” Cakupan Ruang Lingkup kesehatan memang demikian luas,merupakan kebutuhan “pokok”, sensitif menyangkut hak, kewajiban dengan nilai – nilai komprehensif. Untuk itu diperlukan solusi ala
FK. UGM, -Dilakukan klarifikasi definisi setiap unsur, dicari
Cara Solusi
seven jumps problem based leaning solving.
hipotesis masalah seluasnya dan jawabannya; dilakukan
, di sintesis akar -pokokmasalah / kebutuhan, cabang – cabangnya dan
olusinya, kemungkinan resiko dan efek samping, kemudian dikaji untuk dirumuskan sebagai sistem. Karena masalahnya biaya, harus dihitung dulu dengan cermat kekuatan sumber dana, kemudian jumlah warga yang akan di subsidi. Sebagai tonggak sejarah, hal ini harus dipertimbangkan prospektif jangka panjang, tanpa kepentingan politik pemerintah jangka pendek pragmatis apalagi euforia sesaat. Karena sekali diberikan kemudian dikurangi apalagi jika ditiadakan dampak sosialnya akan berbahaya! Pertimbangkan hakekat dan fakta pengalaman pelayanan kesehatan diatas, aspek kesiapan aparat dan provider; disamping nasihat kearifan lokal :
gotong
mapping
“Ojo rumongso bisa, ning bisa rumongso; ojo kegeden empyak kurang cagak, ojo mburu uceng kelangan deleg, jerbasuki mowo beo', diwenehi ati ojo ngrogoh rempelo;
seluas-luasnya
sedalam-dalamnya s
royong bersatu sakyek saeko kapti”.
Last but not least,
Harapan
Semoga FK UGM dapat terus ikut mengawal lahirnya sistem baru ini dengan cara yang benar; karena harus disadari bahwa roh dari sistem ini, disamping akan mempengaruh pola hidup masyarakat dan dokter, juga akan berpengaruh langsung pada roh pola pendidikan dokter. Seperti kurikulum, sistem jaringan kesehatan bukannya produk /program/ target semata, tetapi jalan yang harus dilewati dinikmati bersama. Sebagai mantan ketua inovasi pendidikan FK UGM. Penulis membayangkan, betapa berat dan sulit kalau roh dan pola pendidikan dokter ini harus diubah.
salut bagi DPR, Pemerintah ditengah keterpurukan korupsi saat ini, “sempat” akan
menelurkan program tonggak sejarah, semoga betul-betul mulia untuk semuanya. Ingat
“taruhannya, tantangannya”sangat panjang, mungkin lebih besar dan sensitif dari masalah
pendidikan.[]
...kebijakan ini harus
mempertimbangkan
prospektif jangka
panjang, tanpa
kepentingan politik
pemerintah jangka
pendek pragmatis apalagi
euforia sesaat. Karena
sekali diberikan
kemudian dikurangi
apalagi jika ditiadakan
dampak sosialnya akan
berbahaya! ....
S
aat ini pendidikan tinggi bidang kesehatan dan kedokteran menerapkan paradigma baru dengan kurikulum berbasis kompetensi, dengan pendekatan Problem Based-Learning. Proses belajar didominasi dengan tutorial dan skills training. Sesuai dengan kurikulumnya, maka dilakukan uji kompetensi dalam aspekpengetahuan dan aspek
keterampilan klinis. Saat ini mulai populer metode uji aspek
pengetahuan dengan Computer Based-Test (CBT) dan untuk uji aspek keterampilan klinis dengan Objective Structured Clinical Examination (OSCE).
Tujuan umum tulisan ini dalam rangka penyebarluasan informasi tentang ujian OSCE. Tujuan khusus tulisan ini adalah untuk
memberikan gambaran sekilas pelaksanan ujian OSCE Prodi Kedokteran FK UGM. Tulisan ini dirangkum dari pengalaman penulis sejak terlibat dalam OSCE
di Skills Lab dari tahun 1992 sampai sekarang, dan selaku koordinator OSCE center ujicoba OSCE UKDI. Di samping itu, penulis mengutip bahan dari berbagai sumber lainnya, dengan sumber utama adalah buku Panduan penyelenggaraan ujian OSCE, Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2011, yang para penyusunnya di
antaranya adalah tokoh tokoh pendidikan dan Skills Lab dari FK UGM.
Ujian OSCE adalah suatu metode untuk menguji
kompetensi klinik secara objektif dan terstruktur dalam bentuk putaran setasiun dengan waktu tertentu. Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang sama, dan terstruktur karena yang diuji adalah keterampilan klinik tertentu dengan
menggunakan lembar penilaian tertentu.
Apa itu ujian OSCE?
Bagaimana Ujian OSCE
Santosa Budiharjo
Bagian Anatomi
Terselenggara?
MEMOTRET SELUK BELUK UJIAN OSCE DI PRODI KEDOKTERAN FK UGM
P e n d i d i k a n
Bagaimana deskripsi ujian OSCE? Selama di dalam ujian, peserta berkeliling melalui beberapa setasiun yang berurutan. Pada masing masing setasiun ada tugas atau soal yang harus
dilakukan/didemonstrasikan atau pertanyaan yang harus dijawab. Peserta diobservasi oleh penguji. Pada beberapa setasiun peserta juga dapat diuji mengenai kemampuan menginterpretasi data atau materi klinik serta menjawab pertanyaan lisan. Setiap setasiun dibuat seperti kondisi klinik yang mendekati senyata mungkin. Dalam OSCE penilaian berdasar pada keputusan yang sifatnya menyeluruh dari berbagai komponen kompetensi. Setiap setasiun mempunyai materi uji yang spesifik. Semua peserta diuji terhadap materi klinik yang sama. Lamanya waktu untuk masing-masing setasiun terbatas. Hanya untuk diantara setasiun tertentu, peserta diberi kesempatan istirahat.
Pada tahun 2013, para dokter akan menempuh Uji OSCE, di samping CBT. Hal tersebut mengacu pada Keputusan Konsil kedokteran Indonesia No.
20/KKI/KEP/IX/2006 tentang Pengesahan Standar Pendidikan Profesi Dokter dan No
21A/KKI/KEP/IX/2006 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia; disamping itu juga mengingat UURI No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; PP RI no 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; UURI No 29/2004 tentang Praktek Kedokteran. Tujuan dilakukannya uji OSCE di tingkat nasional adalah untuk penapisan dokter, untuk menghasilkan dokter yang kompeten; menciptakan sistem ujian yang objektif dan berstandar nasional dan melengkapi ujian kompetensi dari segi psikomotor dan perilaku. Dalam persiapan untuk uji kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) OSCE, Skills Lab FK UGM ditetapkan sebagai OSCE center untuk beberapa kali penyelenggaraan uji coba OSCE nasional, dan hasilnya
mendapatkan rekomendasi dari pengawas pusat bahwa FK UGM sangat siap dan sangat mampu
sebagai OSCE center OSCE UKDI. Diharapkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia pada saat selesai Uji OSCE UKDI mendatang, telah siap lebih kurang 60 OSCE center yang tersebar di Institusi Kedokteran baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Sejarah Uji OSCE di kurikulum FK UGM
Sejak tahun 1992 dengan digulirkannya inovasi pendidikan di FK UGM dengan Problem Based Learning (baik Partial PBL 1992-2002, yang dilanjutkan dengan Full PBL 2003 – sampai sekarang), di dalam kurikulum di FK UGM terdapat muatan keterampilan klinis. Dan sejak tahun 1992 itu pulalah ujian OSCE diterapkan di FK UGM. Terhitung sejak tahun 1992 hingga tahun 2006, ujian OSCE dilaksanakan mengikuti ujian semester. Namun sejak penerapan kurikulum KBK 2007 ujian OSCE dilakukan setiap akhir tahun ajaran. Selain ujian OSCE untuk menilai pembelajaran keterampilan persemester atau pertahun ajaran yang terdapat di
...Objective Structured
Clinical Examination
(OSCE)
adalah suatu
metode untuk
menguji kompetensi
klinik secara objektif
dan terstruktur
dalam kurikulum, terdapat Ujian OSCE komprehensif bagi
mahasiswa yang telah lulus Program Pendidikan Sarjana dan menempuh Pendidikan
Keterampilan Medik Terpadu (PKMT)/Program Persiapan Koassistensi Berbasis Keterampilan Klinis (P2BKK) untuk memasuki Program Profesi. Program ini karena di luar kurikulum untuk kurun waktu lampau pernah ditiadakan. Bagaimana mengorganisasi penyelenggaraan OSCE?
Uji OSCE dikatakan baik tentunya dihasilkan karena terorganisasi dengan baik, meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan adanya evaluasi OSCE. Di dalam cetak biru kurikulum/panduan
akademik/acara pembelajaran keterampilan tentunya ujian OSCE telah dicantumkan. Ujian OSCE diselenggarakan oleh Skills Lab. Pembentukan tim atau panitia OSCE sangat membantu
keberhasilan OSCE. Pembiayaan
Ujian OSCE oleh pengelola Skills Lab harus telah termaktub dalam RKAT yang antara lain meliputi biaya alat dan habis pakai,
honorarium para penguji, laboran, asisten laboran, pasien simulasi, biaya pelatihan dan rapat
perencanaan dan persiapan pasien terstandar, penguji, pembuat soal, teknisi komputer, dan
programmer komputer serta mengidentifikasi sarana-prasarana ruang dan jumlah observer penguji. Proses sosialisasi kepada peserta ujian OSCE haruslah dilakukan jauh-jauh hari, diperkirakan minimal dua bulan menjelang ujian OSCE. Bagaimana tugas dan fungsi tim OSCE?
Tim OSCE dipimpin
koordinator yang merupakan staf pendidik yang ditunjuk,
berkomitmen tinggi dan memahami, dan pernah terlibat dalam penyelenggaraan ujian OSCE, dan mampu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang mendukung uji OSCE. Tugas koordinator adalah bertanggung
jawab terhadap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan laporan ujian OSCE, termasuk menjaga kerahasiaan soal di dalam setasiun. Koordinator OSCE akan berkoordinasi dengan anggota tim lainnya yaitu: kordinator penguji dan para penguji; koordinator pasien simulasi dan para pasien simulasi, koordinator ruang, alat dan bahan habis pakai, dan laboran, koordinator materi dan soal OSCE serta programmer komputer, dan koordinator akademik kemahasiswaan, administrasi kepegawaian dan tenaga pendukung. (Bersambung .... )
....Skills Lab FK
UGM ditetapkan
sebagai OSCE center
untuk beberapa kali
penyelenggaraan uji
coba OSCE nasional,
dan hasilnya
mendapatkan
rekomendasi dari
pengawas pusat
bahwa FK UGM
sangat siap....
P
emanfaatan teknologi internet dalam pembelajaran perlu digalakkan lebih gencar lagi sebagai salah satu inovasi dalam peningkatan mutu pendidikan. Gadjah Mada atau yang sering disebut dengan Gamel merupakan sarana pembelajaran elektronik di lingkungan Fakultas Kedokteran UGM berbasis produk Moodle. Gamel menggunakan moodle versi 2.2 dan mulai dikenalkan di FK UGM sejak tahun 2009. Meskipun tergolong baru peran Gamel diharapkan dapat menjadi solusi terbaik untuk membantu memperbaiki sistem pendidikan yang ada khususnya di civitas medika FK UGM.Dengan adanya HPEQ project, semakin
mengukuhkan kebermanfaatan Gamel sebagai sarana pembelajaran online di FK UGM. Dalam
tersebut Gamel dikemas menjadi salah satu bagian dari program pengembangan Teknologi Pendidikan Kedokteran Gadjah Mada (Gadjah Mada
/ GAMAMedTech) yang telah dimulai sejak tahun 2011. Adanya sistem
pembelajaran yang berbasis web ini, para civitas
Medical eLearning open source
HPEQ project Medical Education Technology
akademika FK UGM dapat dengan mudah
mengakses konten Gamel dimanapun dan kapanpun tentunya dengan memiliki akun Gamel terlebih dahulu dan terkoneksi dengan internet.
Gamel sendiri sebenarnya berisi tentang konten-konten penunjang kegiatan pembelajaran, seperti lecture material, tautan sumber pembelajaran, forum diskusi online, kalender akademik, dan lain-lain. Tidak hanya itu, Gamel juga akan memfasilitasi dosen yang mengajar tanpa tatap muka dengan mahasiswa melalui video tutorial yang akan dengan mudah diakses oleh mahasiswa ketika dosen berhalangan hadir atau mahasiswa sedang sakit atau ijin. Lebih jauh lagi di dalam akun Gamel juga dapat digunakan untuk tempat pengumpulan tugas, ujian berbasis
komputer dan terdapat pula forum diskusi yang memungkinkan mahasiswa share informasi bermanfaat, tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), kegiatan organisasi, keluhan-keluhan akademik dan lain sebagainya. Isu potensial yang akan dikembangkan selanjutnya adalah penggunaan Gamel untuk penelitian
. Dengan fasilitas yang telah disediakan ini, diharapkan seluruh civitas
akademika memanfaatkan akun Gamel secara optimal untuk mendukung kegiatan pembelajaran di lingkungan Fakultas Kedokteran UGM. Bukan tidak mungkin jika Gamel diimplementasikan secara menyeluruh dan optimal, Gamel akan menyamai EdX.org ataupun Coursera.org yang merupakan program gabungan dari berbagai kampus-kampus ternama di dunia seperti dan lain-lain. Pada tahun-tahun sebelumnya Gamel memang hanya terpusat untuk program studi Pendidikan Dokter (reguler maupun inter), tetapi untuk tahun ini Gamel secara bertahap melebarkan sayapnya sampai ke program studi Gizi Kesehatan dan Ilmu Keperawatan bahkan dapat memfasilitasi dosen atau pengajar untuk menyediakan paket
pembelajaran secara mandiri. Gamel yang sekarang ini telah berevolusi, mengalami perbaikan dan pengembangan baik maupun
dan pengembangan tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan agar terus dapat up to date dan berfungsi secara optimal. Oleh karenanya, partisipasi dan kontribusi dari semua civitas akademika FK UGM, dosen, staf kependidikan, mahasiswa dan stakeholder yang lain dalam Gamel akan sangat bermanfaat untuk membuat suatu lingkungan pembelajaran melalui Gamel yang tak terbatas ruang dan waktu karena dapat diakses 24 jam.
UGM. [FS]
(link)
(Computer-based Test/CBT)
(How to use Gamel for Research)
online learning
Harvard University, Barkeley University of California, Massachusetts Institute of Technology,
hardware software,
online
It's time to start the Online Learning in Faculty of Medicine,
TEROBOSAN BARU
GAMEL
S
etiap manusia merupakan makhluk yang sempurna. Manusia mempunyai 3 kekayaan, yaitu kekayaan material, kekayaan intelektual dan kekayaan jiwa (Al Khalik). Kekayaanintelektual merupakan hasil oleh fikir / hasil karya seseorang dan merupakan pemecahan masalah yang dihadapi olehnya.
Setiap orang pasti mempunyai keinginan
menciptakan sesuatu dan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Lalu, sebagai seorang akademisi, bagaimana cara kita mendapat pengakuan atas buah karya kita, apa saja jenis hak kekayaan intelektual?. Pada edisi kali ini EFKAGAMA diberi kesempatan mewawancarai bu Sri Hartini, S.Kep.,Ns.,M.Kes yang telah mendesain sendok untuk anak sendok untuk anak berkebutuhan khusus dan telah memperoleh hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Sebenarnya apakah HKI atau Hak Kekayaan intelektual itu?. “HKI merupakan suatu hak yang timbul sebagai hasil dari olah pikir otak manusia yang dapat menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna bagi kepentingan manusia. HKI juga merupakan hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual, jadi semua hasil pikir kita bisa didaftarkan dalam HKI asal memenuhi persyaratan, Ungkap Bu Titin. “
Secara umum HKI dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri
. Hak Cipta adalah
(Copyrights) (Industrial Property Rights)
semua ekspresi dari olah pikir manusia (tidak termasuk idea tau gagasan) dan ekspresi pikir ini bisa tidak didaftarkan dan bisa
ditambah. Ruang lingkup dari Hak Cipta adalah literacy dan karya artistic, yang didalamnya termasuk tulisan (buku), music, karya seni, dan karya-karya yang berbasis teknologi. Prinsipnya bahwa Hak Cipta baik didaftar maupun tidak didaftar tetap lindungi, sehingga pendaftarannya hanya merupkan pencatatan saja. Untuk jangka waktu perlindungannya adalah 50 tahun setelah pemilik haknya meninggal.
Berbeda dengan Hak Cipta, untuk Hak Kekayaan Industri dibagi dalam beberapa kategori, yaitu: Merek, Indikasi geografis, desain industry, desain tata letak sirkit terpadu, paten dan rahasia dagang. Berbicara mengenai paten, bu Titin menjelaskan bahwa sebenarnya Hak Paten sendiri dibagi menjadi dua, yaitu paten biasa dan paten
sederhana. Hak paten merupakan hak ekslusif yang diberikan oleh Negara kepada inventor atas hasil invensinya dibidang teknologi, untuk selama masa tertentu melaksanakan invensinya tersebut atau memberikan persetujuan kepada oranglain untuk
melaksanakannya. Adapun letak perbedaan pada paten sederhana ada pa invensinya, setiap invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, konstruksi, atau komponennya dapat memperoleh
Mari Mencoba dan Ciptakan Sesuatu
Untuk Kepentingan Umat
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Sri Hartini dan Sendok untuk Anak Berkebutuhan Khusus
perlindungan hokum dalam bentuk Paten Sederhana. Hal terpenting dari perolehan paten adalah pada originalitas, inventif, baru, dan dapat diterapkan dalam dunia industri Pada prinsipnya paten sederhana maupun paten sama-sama pemberian hak ekslusif dari negara kepada inventornya atas penemuan pertama kali di dunia artinya bahwa setiap paten berarti itu adalah yang pertama di dunia
Lalu, bagaimana cara mendapatkan HKI?. Bu Titin menjelaskan bahwa bagi para civitas akademika UGM ada dua skema cara mendaftar HKI yaitu; melalui LPPM UGM dan langsung ke direktorat Paten. Prosesnya memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses pertama adalah pendaftaran, pemeriksaan substantif dan Pengumuman dari Direktorat Paten
Kemenhum&HAM RI apakah disetujui atau tidak. Pada proses pemeriksaan substantif ini ada beberapa proses diantaranya inventor membuat deskripsi paten, lalu diperiksa secara substantif oleh patent examiner dan konsultasi substansi.
Contoh alur pengajuan paten pada sendok bagi pasien
cerebral palsy, bu Titin
mendaftarkan akhir tahun 2010, pada tanggal 9 Maret 2011 lolos seleksi administrasi, kemudian ditugaskan untuk membuat deskripsi paten. Pada tanggal 7 Agustus 2012 melakukan
konsultasi deskripsi paten dengan patent examiner. Pada tanggal 19 November 2012 akhirnya mendapatkan hak paten dari Direktorat Paten Kementerian Hukum dan HAM RI.
Dalam pendaftaran paten, bu Titin mendaftarkan paten dengan klaim sebagai berikut: 1. Suatu sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP)yang mempunyai keterbatasan gerak pada tangan, lengan dan jari yang meliputi kepala sendok (1) yang mempunyai bagian permukaan untuk meletakkan makanan yang akan di masukkan kemulut penderita, kepala sendok tersebut dihubungkan dengan tangkai sendok (2) yang memanjang sebagai pegangan; dicirikan oleh palang penahan (3) untuk menahan jari penderita yang dipasang miring pada tangkai sendok (2) sehingga
membentuk sudut ; dan suatu lengkungan (4) yang dibuat pada tangkai sendok (2) yang terletak antara palang penahan (3) dan kepala sendok (1) tersebut sehingga membentuk sudut .
2. Sendok untuk penderita Cerebral Palsy (CP) yang mempunyai keterbatasan gerak pada tangan, lengan dan jari sesuai dengan klaim 1 dimana bentuk tangkai sendok (2) adalah semakin mendekati kepala sendok (1) bentuknya semakin mengecil.
3. Sendok untuk penderita Cerebral Palsy (CP) yang mempunyai keterbatasan gerak pada tangan, lengan dan jari sesuai dengan klaim 1 dimana sudut tersebut berkisar antara 125 -145°. 4. Sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP) yang mempunyai keterbatasan gerak pada tangan, lengan dan jari sesuai dengan klaim 1 dimana sudut tersebut berkisar antara 45 -80° terhadap tangkai sendok (2). 5. Sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP)
6. Sendok untuk penderita Cerebral Palsy (CP) yang mempunyai keterbatasan gerak pada tangan, lengan dan ja
si kanan dari permukaan sendok.
Saat ini bu Titin telah menerima paten dari Direktorat Paten Indonesia. Selamat atas prestasinya semoga dapat
bermanfaat dan memicu kreativitas civitas akademika yang lain. . (Na)
o
o
yang mempunyai keterbatasan gerak pada tangan, lengan dan jari sesuai dengan klaim 1 dimana sudut α tersebut berada di sisi kiri dari permukaan sendok.
ri sesuai dengan klaim 1 dimana sudut α tersebut berada di si
Anak cerebral palsy
P
ada awal bulan Juni 2012 sampai Agustus 2012 tim KKN PPM UGM yang di bimbing oleh Ibu Sri Hartini mengadakan pengabdian masyarakat ke bumi cendrawaih tepatnya di Kabupaten Kepulaun Yapen, Propinsi Papua Barat. KKN yang bertemakan kesehatan ini mengambil judul “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Berbasis Education For Sustainable Development (Esd) Di Kecamatan Kosiwo Kabupaten Yapen Propinsi Papua”.Yang melatar belakangi kami KKN ke Kepulauan Yapen adalah karena banyak
permasalahan yang bisa dijadikan pelajaran berharga terkait kesehatan dan pengelolaan lingkungan disana.Papua
merupakan area endemis malaria, utuk daerah kepulauan Yapen ada permasalahan diare, gizi
buruk,filariasi, scabies,
permasalahan sanitasi dan lalat biru. Selain itu, permasalahan lain seperti kurangnya pengetahuan terhadap pengelolaan sampah pun menjadi hal sangat krusial di daerah tersebut.
Dengan tim yang diketuai oleh Sukmana Anggi Asmara dari PSIK FK UGM beranggotakan 18 orang. Terdiri dari 5 mahasiswa ilmu keperawatan, 5 mahasiswa fakultas kehutanan, 2 mahasiswa dari MIPA, 4 mahasiswa dari Perikanan dan 2 mahasiswa dari Fisipol. Tim UGM 201B berangkat dari Yogyakarta pada 7 Juni 2012 dan tiba di Biak 8 Juni 2012. Setelah menunggu kapal menuju pulau kecil diatas kepala burung, akhirnya tim berangkat menuju kepulauan Yapen dengan menggunakan kapal. Setelah 1 malam perjalanan di kapal dilanjutkan perjalanan darat. Sesampainya di Kota Serui, tim disambut hangat oleh Pemerintah daerah sana. Tim KKN PPM UGM 201B ini merupakan tim pertama yang KKN di Serui. Acara ramah
tamah dilanjutkan dengan pemaparan program kerja tim selama KKN.
Perjalanan tim KKN PPM UGM belum selesai sampai disitu, setelah selesai ramah tamah dengan Pemerintah daerah, babak baru akan segera dimulai. Kami melewati jalan yang lumayan menantang adrenalin (bagi mahasiswa Yogya yang belum terbiasa dengan alam). Setelah 2 jam perjalanan darat, sampailah kami ke sebuah rumah dinas dokter. Rumah yang belum
ditempati oleh dokter yang bekerja disana lantaran baru masa
pergantian dokter. Dalam benak kami rumah panggunglah yang akan kami tempati, tetapi di
Mengukir Jejak
TIM KESEHATAN FK UGM DALAM KKN PPM UGM
di Bumi Cendrawasih
Pembinaan POSYANDU
komplek puskesmas tersebut, rumah dinas dokter cukup tergolong bagus. Lantai rumah sudah di keramik, dinding juga sudah terbuat dari batu. Di komplek puskesmas yang terletak di tengah hutan inilah, nantinya menjadi rumah tinggal kami selama 2 bulan di bumi cendrawasih ini.
Kampung yang menjadi desa binaan kami adalah
Sarawandori, Aramarea dan Tatui. Kegiatan kami mulai dengan survey permasalahan di lokasi KKN. Masalah kesehatan untuk tiap-tiap kampung hampir memiliki ciri yang sama. Diskusi dengan kepala Puskesmas terjalin menarik.Malaria masih menjadi permasalah utama. Setiap orang yang memiliki gejala demam, nyeri lambung, muntah dan diare diagnose pertamanya adalah malaria, tentu saja setelah dilakukan pemeriksaan darah. Malaria sudah menjadi hal yang wajar disana, karena kondisi geografis mendukung
perkembangan nyamuk malaria. Masyarakat disana belum paham betul cara pencegahan malaria. Tim KKN bekerja sama dengan tenaga kesehatan disana melakukan program jumantik dengan melibatkan ibu kader.
Permasalahan selanjutnya adalah gizi buruk. Balita penderita gizi buruk kurang mendapatkan asupan nutrisi yang maksimal, terlebih orangtua juga kurang mengetahui pentingnya ASI Eksklusif. Masyarakat disana sebenarnya merupakan
masyarakat yang aktif dan mampu melakukan aktivitas dengan menghasilkan hasil yang cukup memuaskan. Kami mencoba membawa ilmu yang kami peroleh dari Yogya dengan mengajarkan para ibu-ibu mengolah makanan pendamping ASI dengan bahan-bahan seperti kacang hijau, beras merah, dan susu kedelai. Semua bahan yang dapat diperoleh langsung dari alam. Selain itu juga, promosi kesehatan terkait ASI ekslusif bagi bayi pun dilakukan.
Berbeda dengan di daerah jawa, dalam proses menjelaskan ke pada masyarakat disana kita harus bisa menyesuaikan penyampaian materi dengan tingkat pendidikan. Sesuatu yang membuka mata mahasiswa yang KKN disana adalah Indonesia bukan hanya di Jawa.
Kami juga mengajarkan kepada anak-anak sekolah dasar mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) rangkaian kegiatan Pendidikan Lingkungan dari anak Fakultas Kehutanan. Hal tersebut terkait dengan kebiasaan makan pinang dan meludah sembarang tempat serta lingkungan rumah yang kurang memenuhi standar kebersihan. Anak-anak SD diajarkan
bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara mengosok gigi dan cara menjadi kesehatan diri dan lingkungan. Walaupun dalam keterbatasan, proses penyampaian materi pun dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan lagu dan
praktek langsung. Materi lain yang sempat kami berikan adalah tentang UKS cilik. Para siswa sekolah dasarpun antusias terhadap kegaiatan tersebut. Mulai dari hal-hal kecil ini harapannya nantinya akan bisa menjadi kebiasaan yang baik.
Selain itu, masih banyak lagi program kesehatan lain seperti penyuluhan mengenai HIV/AIDS kepada laki-laki produktif bekerjasama dengan BKKBN Serui, Penyuluhan kesehatan Reproduksi terkait IMS serta pemeriksaan kesehatan yang bekerjasama dengan puskesmas setempat, penyuluhan scabies dan filariasis yang juga bekerjasama dengan dinas terkait. Papua tidak hanya mengisahkan keindahan alamnya dan masyarakatnya yang ramah tetapi juga masalah kesehatan yang harus ditangani. Sebagai tenaga kesehatan peran kita sangat diperlukan karena minimnya tenaga kesehatan disana. (Na)
Pelatihan UKS
Penyuluhan HIV dan KB Penyuluhan ASI
K
eikutsertaan FK UGM dalam Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) pada Proyek(HPEQ) Dikti yang didanai oleh Bank Dunia sejak tahun 2011 merupakan bagian dari upaya FK UGM mempercepat pencapaian visi dan misinya dalam rangka menjadi fakultas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat, dengan dijiwai Pancasila, mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa melalui proses yang rasional, efisien, terintegrasi, berkesinambungan dengan penerapan prinsip tata kelola yang baik dengan didukung oleh sumber manusia yang profesional dan bertanggung jawab. Pada tahun terakhir program tahun 2013 FK UGM telah melakukan berbagai terobosan dan inovasi, dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dalam bidang kedokteran baik jalur akademik dan profesional, peningkatan reputasi internasional dan pemantapan tanggung jawab sosial institusi pada pemecahan masalah bangsa. Yang telah dilakukan FK UGM dalam tiga tahun terakhir melalui Program PHK-PKPD dijabarkan dalam 5 program/aktivitas utama, antara lain:
Aktivitas 1: Pengakuan Mutu Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) oleh Lembaga Internasional. FK UGM berupaya untuk memenuhi standar global dengan
melaksanakan untuk memenuhi 9 area standar global menurut lembaga internasional yang kredibel, yaitu
, disamping akreditasinasional dan regional yang telah didapatkan selama ini dariBAN PT, AUN-QA, dan MMC . Proses akreditasi internasional akan dilaksanakan pada tahun 2013 ini. Kegiatan yang mendukung upaya pencapaian pengakuan mutu internasional antara lain dengan membangun dan
mengembangkan infrastruktur di bidang sarana dan fasilitas pendidikan, metode ajar, evaluasi diri, teknologi informasi dan kerjasama dengan institusi pendidikan di luar negeri. Pada akhir tahun 2012 telah dilakukan kunjungan kerja ke
Health Professional Education Quality Improvement
(World Bank)
external quality assessment
WFME (World Federation of Medical Education)
(Malaysian Medical Council)
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas
Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) FK UGM- Project HPEQ
PENGAKUAN INTERNASIONAL FK UGM
Diskusi dengan Kaprodi Pendidikan Dokter Melbourne University, Prof. Geoff McColl tentang manajemen program studi pendidikan dokter, kurikulum, dan rencana realisasi kerjasama
Presentasi Hibah Penelitian Berbasis Web dan Manekin
Medical School University of Melbourne University of Sydney,
Postgraduate Programs di Universitas Sydney
Junior Staff
Meeting Tim Family Medicine, Quality Assurance,
Research Centers Clusters.
dan
Australia oleh Tim Pengembangan Kerjasama Internasional Prodi Dokter, Tim Asesmen dan Tim Pengembangan
dan Audiovisual. Salah satu kesepakatan yang didapatkan pada kunjungan kerja ke kedua universitas tersebut adalah mulai tahun 2013 akan
dilaksanakankegiatanstudent exchange untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter sebagai kegiatan elective rotasi klinik, (pengiriman staf dosen untuk pendidikan lanjut ke Australia) dengan beasiswa dari Australia. Dalamkunjungantersebut juga dilakukan pembicaraan tentang peluang kerjasama
pengembangan termasuk pemanfaatan asesmen yang telah dikembangkan oleh
Tindak lanjut dari kunjungan ini adalah
Benchmarking Delegasi Sydney University ke FK UGM dan diskusi dengan Tim Skills Lab FK UGM pada tanggal . Adapun detail agenda dari kunjungan tersebut diantaranya adalah Penjelasan tentang
oleh Tom Rubin, Diskusi dan wawancara dengan dan Ph.D,
dengan
BPK, Tim IT, Tim Asesmen, Diskusi dengan dan
Aktivitas 2: berupa Pengembangan Unggulan
Teknologi Pendidikan Kedokteran Gadjah Mada (Gadjah Mada Medical Education
Technology/GamaMedTech). Aktivitas 3: Pengembangan Pusat Unggulan Internasional Kedokteran Tropis. Dalam hal ini tujuan umumnya adalah
mewujudkan Pusat Kedokteran Tropis FK UGM sebagai pusat riset unggulan untuk rujukan
penyakit-penyakit tropis terutama diprioritaskan pada penelitian Dengue yang ditekankan pada pengembangan diagnostik
dan pemahaman patogonis dalam rangka menangani Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia.
Aktivitas 4:
PeningkatanInstitutional Social Responsibility (ISR). Sebagai salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial institusi terhadap masyarakat,melalui Program PHK-PKPD (HPEQ Project) FK UGM memberikan kesempatan perluasan akses khusunya siswa berprestasi dariberbagaidaerah di Indonesia, khususnya daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) untuk menerima beasiswa pendidikan
sampai selesai studi dan meraih gelar dokter.
Aktivitas 5: Kemitraan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Riau (UR) dan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi (UNJA). Tujuan dari kegiatan kemitraan ini adalah untuk melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kapasitas institusi di kedua FK universitas tersebut sebagai komitmen FK UGM.[]
(early and clinical diagnostic)
(full scholarship)
Workshop on GIS and remote sensing for dengue dalam kegiatan Visiting Professor dari Taipei Medical University (TMU) , Taiwan
Kemitraan dengan UNRI
S
iang itu kami dari reporter Efkagama berkesempatan bertemu dan berbincang langsung dengan dekan baru Fakultas Kedokteran UGM, Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B (K) Onk. Di tengah kesibukan yang sedang dikerjakan, beliau masih menyempatkan waktu untuk sekedar interview langsung dengan beliau.Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp. B. (K) Onk atau yang biasa disapa dengan Prof. Teguh yang ramah dan rendah hati ini merupakan lulusan FK UGM tahun 1977, lalu mengambil spesialis bedah di FK UI dan mendapat gelar doktornya di FK UGM sebagai doktor dalam ilmu kedokteran. Pada tahun 2007 beliau mendapatkan gelar kehormatan sebagai guru besar dalam ilmu bedah FK UGM.
Selain sibuk menjalankan tugas barunya sebagai Dekan FK UGM dan dokter spesialis onkologi di RSUP. Dr. Sardjito, beliau merupakan wakil ketua Kolegium Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi (PERABOI). Untuk organisasi dengan cakupan international sendiri beliau merupakan anggota dari Asia Pacific Organization for Cancer Prevention (APOCP) dan naggota Asia Hereditary Breast and Ovarian Cancer Consortium (AHBOCC), hal ini menunjukkan begitu besarnya perhatian beliau pada dunia kedokteran khususnya pada penyakit kanker.
Disinggung mengenai bagaimana kesibukan beliau yang sebelumnya memang sudah
DEKAN BARU
banyak hal yang harus dikerjakan, beliau menjelaskan bahwa kesibukan itu memang bertambah setelah diangkat menajdi Dekan FK UGM, namun bila dilakukan dengan ikhlas akan terasa lebih mudah dan dimudahkan. “Disamping itu ada dukungan dari keluarga yang akan selalu ada untuk saya.”
Semoga kedepannya dekan baru FK UGM Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp. B. (K) Onk bisa membawa FK UGM untuk terus maju dan terus
berkembang. (PDA)
FK UGM 2012
Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K) Onk
P
ada tanggal 5 Desember 2012 Fakultas Kedokteran UGM dengan bertempat di ruang senat KPTU FK UGM mengangkat wakil dekan baru FK UGM.Pengangkatan wakil dekan baru FK UGM ini dihadiri oleh beberapa undangan terhormat .Acara dimulai dengan pembacaan ketetapan rektor mengenai pengangkatan wakil dekan yang baru. Pada kesempatan ini ada 4 orang wakil dekan periode 2008-2012 yang digantikan oleh 3 orang wakil dekan baru periode 2012-2016.
Wakil dekan yang baru tersebut adalah dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D yang diangkat menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik,
Kemahasiswaan dan Alumni yang menggantikan Prof. dr. Suhardjo. SU., Sp.M (K), dr.Ibnu Purwanto, Sp.PD., K-HOM diangkat menjadi Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia menggantikan dr. Mansyur Romi, PA (K), dan yang terakhir adalah Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan
Kerjasama dengan menggantikan dr. Abu Thalib. M.Sc., Ph.D., Sp.MK
Acara selanjutnya adalah penandatanganan berita acara oleh masing-masing wakil dekan yang baru dan wakil dengan yang lama, selanjutnya sambutan dari perwakilan dekan baru yang
disampaikan oleh dr. Ova Emilia, lalu sambutan Prof. Suhardjo selaku perwakilan dekan lama. Acara diakhiri dengan foro bersama dan pemberian ucapan selamat dari para hadirin yang ada kepada wakil dekan lama maupun wakil dekan baru dan keluarga. (PDA)
Wakil Dekan FK UGM
Periode 2013-2016
Dekan bersama Wakil Dekan
D
ispepsia adalah kumpulan gejala berupa rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah perut bagian atas, muncul secara episodik atau kumat-kumatan. Penyebab dispepsia sangat beragam seperti: ulkus (tukak), kanker lambung, gastritis, duodenitis, obat-obatan, infeksi dan gangguan metabolik. Dispepsia yang tidak disebakan oleh kelainan organik atau struktural disebut dispepsia fungsionalPenyebab dispepsia fungsional ini diantaranya adalah abnormalitas akomodasi dari lambung,
, keterlambatan pengosongan lambung, disfungsi saraf vagus, serta faktor-faktor psikologis. Dispepsia yang belum diketahui penyebabnya disebut
uninvestigated dyspepsia. Terdapat beberapa kriteria untuk dispepsia fungsional kronik diantaranya adalah kriteria Roma II dan III. Kriteria dispepsia fungsional kronik adalah nyeri atau rasa tak nyaman lokasi di perut bagian atas yang dikeluhkan paling sedikit 12 minggu, kumat-kumatan dalam 12 bulan terakhir. Tidak ada kelainan organik terbukti secara
biokimiawi, metabolik dan endoskopik. Keluhan biasanya berupa: mual sesaat sesudah makan, epigastrik terasa penuh, kembung, sendawa, kadang muntah. Keluhan dada panas dan regurgutasi
(nonulcer dyspepsia).
hipersensitifitas viseral
(heart burn, pyrosis, water brash) (Gastroesofageal
1,2
Refluks Disease/ GERD) (Irritable Bowel Syndrome)
, nyeri perut yang membaik dengan defekasi
serta penyakit pankreatobilier dikeluarkan dari definisi ini.
Pemeriksaan esofago-gastro-duodenoskopi merupakan salah satu teknik diagnostik yang direkomendasikan untuk evaluasi penderita dispepsia kronik dengan gejala alarm (perdarahan, anemia, berat badan turun, disfagia, severe early satiety), keluhan menetap atau kumat-kumatan setelah mendapatkan terapi empirik supresi asam lambung serta usia >45 tahun. Pemeriksaan
penunjang lain untuk menegakkan diagnosis yaitu: Foto rontgen menggunakan kontras barium (OMD), CT scan upper abdomen, USG, gastric emptying scans, endoskopic ultrasonography, electrogastrography, gastric barostat, drink test,
antroduodenal manometri. Penderita dispepsia di Amerika diperkirakan mencapai 20% - 40% dari pasien-pasien di klinik gastroenterologi dan 2% -5% dari pusat kesehatan masyarakat dan prevalensinya berkisar 12% - 45%.
Berdasarkan pemeriksaan antibodi IgG H.pylori di Yogyakarta dan Semarang
didapatkan frekwensi yang sangat rendah dibandingkan populasi orang Jepang, yaitu: 5% laki-laki dan 4% wanita di Yogyakarta
1
1
1,2,3,4
1
Epidemilogi
(total subjek 91) serta 2% laki-laki dan 2% wanita di Semarang (total subjek 171) dibandingkan dengan populasi di Jepang 62% laki-laki dan 57% wanita). Dengan demikian diperkirakan insidensi kanker lambung di Yogyakarta dan Semarang 1/50 - 1/100 kali populasi Jepang.
Jumlah pasien dispepsia kronis dalam satu bulan pada tahun 2009 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta rata-rata 237 pasien rawat jalan dan 165 pasien rawat inap yang mana diantaranya yang dilakukan tindakan endoskopi rata-rata 60 pasien (14,9%) dan sekitar 14,6% gambaran histologi H.pylori positif. Berdasarkan data pasien
5,6
Neneng Ratnasari
Sub Bagian Gastroentero-Hepatologi
Ilmu Penyakit Dalam FK-UGM/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
DISPEPSIA KRONIK
dispepsia uninvesitigated di ruang endoskopi RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2009-2010 yang dilakukan tindakan endoskopi ada sebanyak 181, yang mana 11,6% (21 pasien) terbukti positif H.pylori berdasarkan pemeriksaan histo-patologi.
Sindroma dispepsia muncul akibat adanya kerusakan mukosa lambung akibat adanya ketidak seimbangan faktor-faktor defensif dan foktor-faktor offensif. Respon tubuh dengan adanya injuri mukosa lambung adalah dengan berbagai reaksi diantaranya: (1) akumulasi netrofil, makro
(2) mempertahankan gastrobio-regulator (meningkatkan mucus dan
bicarbonat, sintesis prostaglandin, mempertahankan mikrosirkulasi dan perbaikan jaringan yang
mengalami injuri). Secara skematis dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 (Terano, 2001)
Gambaran endoskopi dan histologi pada dispepsia kronis ditetapkan berdasarkan Kriteria
Etiopatogenesis dan Imunopatogenesis
fag dan limfosit; pembentukan anti inflamasi (IL-8, IL-8, IL-1β, IL-10, TNF-alfa) anti anti radikal bebas;
Gambar 1. Faktor-faktor yang berisiko perusakan mukosa lambung.
Gambar 2. Peran faktor anti-inflamasi, gastrobioregulator, radikal bebas dan anti-karsinogenesis pada kerusakan mukosa lambung
The Sydney
System The Sydney System
Helicobacter pylori
H pylori
Mucosa-associated Lymphoid Tissue Lymphoma
H.pylori
H.pylori hypochlorhydria
. Pada kriteria ini terdapat 5 lokasi yang harus dibiopsi (curvatura mayor dan minor corpus, angulus antrum, serta curvatura mayor dan minor antrum), akan tetapi pada praktek rutin dikerjakan biopsi pada masing-masing 1 dari ketiga segmen tersebut. Penilaian biopsi meliputi beberapa variabel yakni: densitas H.pylori, infiltrasi netrofil, infiltrasi mononuklear, atrofi mukosa dan metaplasi intestinal, perhitungan keparahan menggunakan skor 0–4.
merupakan suatu bakteri gram negatif yang berkoloni di lambung pada hampir separuh populasi di dunia. Secara umum lambung semua penderita yang terinfeksi . akan berkembang menjadi gastritis superficialis, yang mana infeksi yang persisten akan berisiko kuat untuk menjadi gastritis kronik atropikan, anemia perniciosa, tukak (ulkus) peptic, kanker lambung (adenokarsinoma) bagian distal serta
(MALT Lympoma).
Sebagian besar penderita yang terdiagnosis gastritis sudah menunjukkan gambaran gastritis kronik baik pada pemeriksaan endoskopi maupun histologi. Walaupun gejala gastritis akut tidak terdeteksi sebelumnya, karena hanya sedikit saja pada saat terinfeksi pertama kali muncul g e j a l a n y e r i p e r u t d i s e r t a i m u n t a h d a n . Pada saat infeksi akut bila dilakukan biopsi akan menunjukkan infiltrasi netrofil tanpa adanya komponen inflamasi kronik (limfosit). Pada dasarnya infeksi akut 20% dapat sembuh spontan, sisanya akan berlanjut menjadi kronik. Pada keadaan klinis didapatkan gajala klasik dispepsia dan pada pemeriksaan histologi menunjukkan inflamasi dominan pada antrum dan dapat juga inflamasi pada
7
Gambar 3. Klasifikasi Dispepsia Kronik berdasarkan The Sydney System8
corpus maupun cardia. Secara skematis dapat dilihat pada gambar 3. Pada gastritis kronik atropikan terjadi hilangnya lipatan mukosa dan penipisan mukosa lambung mengakibatkan berkurangnya absorbsi vitamin B12 dan atau asam folat (anemia perniciosa). Gambaran eritrosit darah tepi menunjukkan adanya peningkatan MCV > 130 fL (anemia megaloblastik).
Beban ekonomi pada penderita dispepsia juga dipertimbangkan cukup besar namun sulit diestimasi. Di Eropa, menunjukkan bahwa peresepan obat untuk dispepsia mencapai 4% dari seluruh populasi di United Kingdom, dan >10% persediaan obat di
pelayanan kesehatan primer adalah untuk penanganan dispepsia. Perkiraan tersebut belum termasuk obat
7
7,9
Gambar 4. Perkembangan gastritis Helicobacter pylori positif (Owen, 2003)
Perjalanan infeksi secara natural didahului dengan yang sudah dimulai sejak 2 hari bakteri menempel mukosa lambung. Bakteri tidak invasi ke submukosa maupun vaskuler akan tetapi adanya infiltrasi (transient) makrofag dan netrofil ke glandula gaster menunjukkan adanya respon imun lokal ( ). Pada hari ke sepuluh jumlah makrofag dan netrofil berkurang hingga batas bawah. Pada minggu ke-3 mulai didapatkan tanda-tanda
yakni terdeteksi infiltrasi limfosit T, makrofag dan netrofil pada mukosa gaster seiring dengan peningkatan , makrofag dan sel dendritik pada kelenjar paragaster, dan juga
peningkatan Th1 (TNF alfa; TNF gama), akan tetapi Th2-type cytokine (IL4) belum terdeteksi. Pada minggu ke-4 CD3 (CD4 ) limfosit tersebar di limfosit intraglanduler corion baik pada antrum maupun corpus gaster. Pada minggu ke-8 CD3 (CD4 ), CD21 , CD4 , CD8 limfosit dan makrofag bertambah. Pada minggu ke-12 terlihat struktur folikuler
bertambah ukuran dan jumlahnya, secara makroskopis (endoskopi) tampak nodul-nodul terutama di daerah antrum yang pada pemeriksaan biopsi didapatkan infiltrasi CD4 yang lebih dominan dari pada CD8 .
H.pylori innate immune response
mimicri antigen
adaptive immune response Hp-specific T cells
-type cytokines
+ +
+ +
+ + +
+ + 10
Pengaruh Kecemasan Pada Kekambuhan Dispepsia
yang tidak menggunakan resep. Suatu studi di Swiss juga menunjukkan bahwa perkiraan penggunaan biaya langsung pada dispepsia dapat mencapai 38 juta dolar AS, dan jika penggunaan biaya tidak langsung turut diperhitungkan maka dapat mencapai 410 juta dolar AS. Kuwalitas hidup penderita dispepsia kronik biasanya jelek dibandingkan subjek sehat. Kwalitas hidup penderita dispepsia fungsional lebih rendah daripada penderita GERD atau gastroparesis.
Stress psikologis, termasuk kecemasan, merupakan salah satu faktor offensif yang sering menjadi pencetus kekambuhan dispepsa. Pasien dispepsia memiliki karakteristik mempunyai kekhawatiran yang lebih tinggi terhadap penyakit serius atau kanker, peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan perilaku penyakit serta persistiwa traumatik yang baru terjadi. Stressor psikososial, baik akut ataupun yang lebih perlahan, seringkali mengawali onset dan eksaserbasi gejala gangguan gastrointestinal fungsional. Komorbiditas antara gangguan gastrointestinal fungsional dan gangguan psikiatrik adalah tinggi, terutama gangguan kecemasan. Pada dispepsia fungsional, nyeri epigastrik terkait dengan hipersensitivitas dan neurotisme, yaitu jenis kepribadian yang terkait dengan kecemasan.
Penatalaksanaan dispepsia kronik secara komprehensif harus diperhatikan, karena prinsip utama adalah menyeimbangkan faktor-faktor defensif dan offensif. Sehingga jenis terapi lama terapi harus disesuaikan dengan gejala-gejala, ada tidaknya infeksi H.pylori, jenis lesi pada lambung serta ada tidaknya stres psikologik dan intolerasi makanan. Obat-obat yang lazim digunakan adalah: antasida, penghambat Histamin2 (H2-Blocker), penghambat Pompa Proton, kombinasi antibiotik (eradikasi H.pylori). Kombinasi dengan obat: proteksi mucosa (sucralfat, rebamipide, fucoidan), prokinetik, antispasmodik serta anti-cemas dan psikoterapi digunakan dan bersifat individual.
1
merupakan salah satu faktor
offensif yang sering menjadi
pencetus kekambuhan
dispepsa...
Simpulan
Dispepsia
kronik merupakan
kumpulan gejala yang
berpusat di perut
bagian atas
(epigastrik) dan
keluhan berhubungan
dengan makan.
Penyakit ini
berlangsung kronik
dan kumat-kumatan,
hal ini bergantung
pada keseimbangan
faktor defensif dan
offensif. Helicobacter
pylori merupakan
satu-satunya bakteri
yang dapat berkoloni
di mukosa lambung
dan seringkali
menyebabkan
permasalahan dalam
jangka panjang karena
diduga sebagai salah
satu penyebab kanker
lambung. Pengaturan
pola hidup baik pola
makan dan
penanggulangan stress
psikologik dapat
mengurangi
kekambuhan dispepsia
kronik.
Daftar Pustaka
1. Jones MP., Lacy BE. 2004. Dyspepsia: The Spectrum of Problem in Fass R (ed): Hot topic GERD / Dyspepsia. Hanley & Belfus, inc. United State of America. pp: 285-302.
2. Quigney EMM., Keohane J. 2008. Dyspepsia. Curr Opin Gastroenterol 24 (6): 692-697.
3. Hjelland I. 2007. Lifestyle aspects in functional dyspepsia: influence of relaxation and meals on vagal activity, gastric accomodation and symptoms. Dissertation for degree doctor medicinae (dr.med) University of Bergen, Norway.
4. Yakoob Y., Abid S., Jafri W., Abbas Z., Islam M., Ahmad Z. 2006.
Comparison of biopsy-based methods for the detection of Helicobacter pylori infection. British Journal of Biomedical Science 63(4): 159-162. 5. Tokudome S., Soeripto FX., Triningsih E., Ananta I., Suzuki S., Kuriki K., Akasaka S., Kosaka H., Ishokawa H., Azuma T., Moore MA. 2005. Rare Helicobacter pylori infection as a factor for the very stomach cancer incidence in Yogyakarta, Indonesia. Cancer Letter 219: 57-61. 6. Tokudome S.,Samsuria WC., Soeripto FX., Triningsinh E., Suzuki S.,
Hosono A., Triono T., Wijaya I., Sarjadi., Miranti IP., Ghadimi R., Moore MA. 2005. Helicobacter pylori infection appears essencial for stomach carcinogenesis: observation in Semarang, Indonesia. Cancer Sci 96(12): 873-875.
7. Owen DA. 2003. Gastritis and Carditis. Mod Pathol. 16(4): 325 – 341. (7) 8. Arakawa T., Higuchi K., Matsumoto T., Oshitani N., Fujiwara Y., Nakamura S., 2006. Learning Skill for Gastrointestinal Endoscopy. Basic Knowledge and strategies: Lesson from Japan 3rd edition. The Asahi Shimbun Company Tokyo, Japan.
9. El-Zimaity H. 2008. Gastritis and Gastric Atrophy. Curr Opin Gastroenterol. 24(6): 682-686.
10. Rossi G., Fortuna D., Oancotto L., Renzoni G., Taccini E., Ghiara P., Rappuoli R., Del Giudice G. 2000. Immunohistochemical Study of Lymphocyte Population Infiltrating thr Gastric Mucosa of Beagle Dogs Experimentally Infected with Helicobacter pylori. Infection and Immunity 68 (8): 4769-4772.
11. Timmons S., Liston R., Moriarty JK. 2004. Functional Dyspepsia: Motor Abnormalities, Sensory Dysfunction, and Therapeutic Options. Am J Gastroenterology 99 (4) : 739-729.
12. Van Oudenhove L., R., Demyttenaere K., Tack J., Aziz Q. 2004. Central Nervous Involvemen in Functional Gastrointestinal Disorders. Best Practice & Research Clinical Gastroenterology Vol. 18 No.4 pp 663-680.
A
l Qur'an surah Al Anbiya ayat 73 mengajarkan pada kita bahwa sosokpemimpin yang ideal dalam kepemimpinannya harus memberi dampak kebaikan dalam
kehidupan dan bekerja secara totalitas, mampu membimbing dan memberi keteladanan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ayat ini merupakan landasan prinsip dalam kepemimpin ideal yang akan memberi kebaikan dan keberkahan bagi semuanya dalam bekerja dimanapun dan kapanpun. Pemimpin yang ideal haruslah beriman dan berilmu agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Setiap pribadi pemimpin yang beriman dan berilmu selalu mampu dan mau membaca lingkungan mulai dari keadaan dirinya sampai pada lingkungan yang luas bahkan dapat pula memasuki ruang yang lebih hakiki yaitu metafisik , falsafah keilmuan dengan menempatkan dirinya
sebagai subjek yang mampu berpikir secara mendasar dan rasional. Pemimpin yang berilmu akan bertanya tentang berbagai hal yang meragukannya , dipelajarinya dengan seksama untuk sampai pada kesimpulan yang dapat meyakinkannya guna memperkuat argumentasi keimanannya
Seorang pemimpin dengan imannya yang telah mengkristal serta mempunyai wawasan keilmuan yang memadai, tidak akan pernah cepat menerima sesuatu tanpa dikaji lebih dahulu , karena sifat pribadinya yang kritis . Pemimpin yang demikian sadar bahwa dirinya tidak boleh sekedar ikut-ikutan tanpa pengetahuan
karena seluruh potensi dirinya suatu saat akan diminta
pertanggung jawaban dari Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman (S. Al-Israa' : 36)
“. Menyadari pentingnya memiliki ilmu yang memadai maka bagi setiap pribadi yang beriman tidak satu haripun dilaluinya tanpa
“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati , semuanya itu akan dimintai
pertanggungjawabannya
S a n t a p a n R o h a n i
“
”
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan
telah Kami wahyukan kepada mereka untuk senantiasa
mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.
(QS. Al-Anbiya': 73)
H . S O E W A D I
Kepemimpinan dalam Kendali
Iman dan Ilmu
Iman
meningkatkan nilai keilmuannya. Bagi pribadi pemimpin beriman gambaran terhadap mencari ilmu bukanlah pada laboratorium dan ruang kuliah belaka , tetapi dari setiap sudut kehidupan ini mereka selalu saja dapat menemukan dasar dan bahan keilmuan yang hakiki
Pemimpin yang beriman selalu haus dan dahaga untuk menimba ilmu karena disadarinya bahwa Rasulullah mewajibkan pada setiap orang muslimin dan muslimat untuk mencari dan menggali ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat. Demi mencari ilmu seorang mukmin , tidak peduli sejauh mana tempat yang harus ditempuhnya. Seorang pemimpin harus juga mau belajar dari siapa saja tanpa pandang bulu yang mengatakan kebenaran itu. Sifat seorang pemimpin yang kritis akan membawa dan membimbingnya untuk dapat menerima realita kebenaran ilmu
tanpa harus melihat siapa yang mengatakannya.
Pemimpin yang beriman juga menyadari bahwa Allah mempertanyakan kepada diri kita tentang kualitas dan kemuliaan manusia yang berilmu dan tidak berilmu yang tidak pernah akan sama.
Firman Allah (S.Az-Zumar : 9):
Sikap seorang pemimpin yang berilmu akan nampak dari cara dirinya berhadapan dengan lingkungan. Ia akan sangat kritis dan mampu melakukan analisis yang tajam terhadap segala fenomena yang berada disekitarnya, sehingga ia tak mudah tertipu atau tersesat dan terjebak oleh situasi yang tidak didukung oleh persyaratan yang tepat dan benar (faktual) serta proposional.
“(apakah kamu hai orang musrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat diwaktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri , sedang yang takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan Rahmat Tuhannya Katakanlah : adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui
,sesungguhnya orang berakallah yang dapat menerima pelajaran”.
S a n t a p a n R o h a n i
Pandangan hidup yang menjadi pedoman pemimpin yang beriman dan berilmu adalah halal dan haram, dan mereka selalu memperjuangkan kebenaran dan keadilan sesuai perintah Allah SWT dalam S.Ali Imran : 104
Pemimpin yang beriman dan berilmu selalu mengingatkan manusia untuk berfikir rasional dan menghindari pola pikir irasional dan mistik. Mereka selalu berusaha membebaskan manusia dari aqidah – aqidah yang rusak , pola pikir yang keliru serta persepsi yang salah dan tanpa kecuali membebaskan dari pandangan-pandangan kufur.[ ]
“ (dan) hendaklah ada diantara kalian segolongan umat (jamaah yang menyeru kepada kebaikan (mengajak memilih kebaikan) , memerintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung”.
DIES FK UGM
67
31
HUT RSDS
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE