• Tidak ada hasil yang ditemukan

123003 AKJ 2006 12 14 Makna Midodareni Dalam Perkawinan Jawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "123003 AKJ 2006 12 14 Makna Midodareni Dalam Perkawinan Jawa"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Judul : makna dan prosesi midodareni dalam perkawinan adat jawa Tempat : jogja

Rep : iwan

Tanggal : 14 des 2006

Perkawinan atau sering pula disebut dengan pernikahan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan setiap orang // khususnya Masyarakat Jawa / memaknai peristiwa perkawinan / dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai upacara yang bisa dibilang rumit // Upacara itu sendiri dimulai dari tahap perkenalan sampai akhirnya terjadinya pernikahan //

Salah satu prosesi dalam pernikahan jawa / adalah upacara mododareni // Pelaksanaan midodareni ini sendiri / mengambil tempat sama dengan Ijab dan Panggih // menurut cerita / kata Midodareni itu berasal dari Widodari yang berarti Dewi // Pada malam hari / calon pengantin wanita akan menjadi cantik sama seperti Dewi //

Dalam upacara midodareni ini / terlebih dahulu dilakukan prosesi Siraman / Makna dari Siraman sendiri adalah untuk membersihkan jiwa dan raga // Pesta Siraman ini biasanya diadakan di siang hari / sehari sebelum Ijab dan Panggih / Siraman diadakan di rumah orangtua pengantin masing-masing / Siraman biasanya dilakukan di kamar mandi atau di taman / Sekarang lebih banyak diadakan di taman // Daftar nama dari orang yang melakukan Siraman itu sangat penting //

Tidak hanya orangtua / tetapi juga keluarga dekat dan orang yang dituakan // Mereka menyeleksi orang yang bermoral baik // sementara / Jumlah orang yang melakukan Siraman itu biasanya tujuh orang //

kenapa harus 7 ? // dalam Bahasa Jawa / tujuh itu PITU / yang berarti mereka memberi nama PITULUNGAN (berarti menolong).

Sementara Apa saja yang harus dipersiapkan ? // Dalam perjalanannya / prosesi siraman / didahului dengan persiapan Baskom untuk air / yang biasanya terbuat dari tembaga atau perunggu // Air dari sumur atau mata air // Bunga Setaman / seperti mawar / melati / magnolia dan kenanga / yang kemudian di campur menjadi satu dengan air / berfungsi sebagai Aroma // gayung dari tempurung kelapa // bahkan dalam perjalanannya / gayung yang dipakai / disesuaikan dengan baskom / juga terbuat dari kuningan maupun tembaga / dan kursi kecil / berfungsi sebagai tempat duduk pengantin // juga dipersiapkan kendi //

Keluarga dari pengantin wanita / sebelumnya mengirim utusan untuk membawa air-bunga ke keluarga dari pengantin laki-laki // Itu Banyu Suci Perwitosari / yang berarti air suci dan simbol dari intisari kehidupan / untuk diletakan di rumah pengantin laki-laki //

Pengantin perempuan / laki-laki kemudian melakukan prosesi siraman // penganting datang dari kamarnya dan bergabung dengan orangtuanya // Dia diantar ke tempat Siraman // Beberapa orang jalan di belakangnya dan membawa baki dengan kain batik / handuk / dan lain-lain // Orang pertama yang menyiramkan air ke pengantin adalah ayah // Ibu boleh menyiramkan setalah ayah // Setelah mereka, orang lain boleh melakukan Siraman //

untuk yang terakhir melakukan Siraman biasanya orang tua dari pengantin //. Mereka menyiramkan air ke tangannya dan membersihkan mulutnya tiga kali // Kendi yang sudah kosong / kemudian dipecahkan ke lantai dan berkata: 'Wis Pecah Pamore' / yang berarti dia itu tampan (menjadi cantik dan siap untuk menikah). Setelah Siraman / pengantin duduk di kamar pengantin // Pemaes mengeringkan rambutnya dengan handuk dan menberi pewangi (ratus) di seluruh rambutnya // Dia mengikat rambut ke belakang dan mengeraskannya (gelung). Setelah itu Pemaes membersihkan wajahnya dan lehernya, dia siap untuk di dandani. Pemaes sangat behati-hati dalam merias pengantin / dan Dandanan itu tergantun dari bentuk perkawinan //

(2)

news reader : makna dan prosesi midodareni dalam perkawinan adat jawa

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa komponen yang diperlukan untuk proses PCR adalah alat PCR, DNA sampel yang akan diamplifikasi, dNTP yaitu bahan baku nukleotida saat polimerisasi yang terdiri dari

1) Membentangkan tali sepanjang 50 meter di daerah tepi air. Lalu di buat jalur dari tepi air ke arah waduk dan berakhir pada bagian yang tidak ada sebaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi dan berat ragi terhadap kadar alkohol pada pembuatan bioetanol limbah padat tapioka (onggok)..

Tingkatan vegetasi yang diamati meliputi: tingkat pohon (diameter batang lebih dari 35 cm); tingkat tiang (diameter batang 10 cm – 35 cm); tingkat pancang (diameter batang kurang

Penentuan kadar glukosa didasarkan dari hasil reduksi ion kupri oleh glukosa dalam suasana basa dengan menggunakan arsenomolibdat yang memberikan warna biru

Berdasarkan ketertarikan pengunjung, status konservasi, endemisitas dan keberadaan jenis burung dari tahun ke tahun, maka ada 25 jenis burung di PKT KRB - LIPI yang memiliki

Didapatkan penilaian dengan kategori baik terhadap semua butir penilaian yang meliputi kesesuaian ilustrasi yang dipilih dengan karakteristik siswa, ilustrasi isi

Menurut Rivai (2008:19) bahwa, Beberapa manfaat penilaian kinerja adalah: 1). Untuk memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat buruh