50
Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan modul pembelajaran dengan model sistem pembelajaran ADDIE, kevalidan modul, serta keefektifan modul. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian
Sesuai dengan model desain sistem pembelajaran ADDIE, langkah-langkah pembuatan modul pembalajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem adalah sebagai berikut:
4.1.1 Analisis (Analysis)
Dalam tahap analisis dilakukan beberapa analisis yaitu: 1. Analisis Kurikulum dan Materi
Kurikulum yang digunakan dalam pengembangan modul adalah kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013 terdapat kompetensi inti yang dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.
Tabel 15 Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kelas 5
1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis KD (Kompetensi Dasar) dan indikator. Pemetaan KD dan indikator modul pembelajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem dapat dilihat pada tabel 16 berikut.
Tabel 16
Pemetaan KD dan Indikator Subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Pembelajaran 1 3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan
mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar
3.6.1 Menyebutkan dan menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem
(simbiosis) 3.6.2 Mendeskripsikan
gambar sesuai dengan interaksi yang terjadi dalam ekosistem 4.6a Menyajikan hasil
pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora,
herbivora, dan omnivore. 4.6a.1
Mempresentasikan hasil deskripsi tentang
interaksi yang terjadi antar makhluk hidup
3.1 Mengenal konsep perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua dan bilangan pangkat tiga
sederhana
3.1.1 Menyebutkan unsur-unsur pembentuk bangun kubus
3.1.2 Menyelesaikan operasi hitung yang berkaitan dengan volume kubus 4.7 Menggunakan kubus satuan
untuk menghitung volume berbagai bangun ruang sederhana
4.7.1Terampil
menyelesaikan operasi hitung volume kubus 3.1 Menggali informasi dari
teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
3.1.1 Menentukan ide pokok bacaan “Hubungan antar makhluk hidup”. 3.1.2 Membuat ringkasan berdasarkan ide pokok bacaan
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku “Hubungan antar
makhluk hidup”. 4.1 Mengamati, mengolah, dan
menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku 4.1.1 Mempresentasikan ide pokok dan ringkasan bacaan “Hubungan antar makhluk hidup”.
Pembelajaran 2 3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku 3.1.1Menentukan informasi tentang rantai makanan & jaring-jaring makanan
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.1.1 Menyimpulkan hasil pengamatan
tentang peran dan fungsi rantai makanan dan jaring jaring makanan di dalam sebuah ekosistem
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan
mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di
lingkungan sekitar 3.6.1 Menjelaskan peran dan fungsi rantai
makanan dan jaring-jaring makanan di dalam sebuah ekosistem
4.6a Menyajikan hasil
pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaringjaring makanan dari makhluk hidup di
4.6a.1 Menyimpulkan hasil pengamatan tentang rantai makanan dan jaring-jaring
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator lingkungan sekitar yang terdiri
dari karnivora, herbivora, dan omnivore
makanan dari mahluk hidup dalam ekosistem 3.2 Mengenal harmoni musik
dan lagu daerah.
3.2.1 Menjelaskan makna harmoni musik dalam bernyanyi 3.2.2 Menjelaskan makna lagu daerah yang dinyanyikan
4.6 Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok dengan iringan vokal lagu anak-anak dua suara
4.6.1 Menyanyikan lagu daerah dengan iringan alat musik ritmis
Pembelajaran 3 3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 3.1.1 Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi perubahan dalam jaring-jaring makanan
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.1.1 Menuliskan ide pokok tentang
perubahan dalam jaring-jaring makanan
3.1 Mengenal konsep perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua dan bilangan pangkat tiga
sederhana
3.1.1 Menyebutkan unsur-unsur pembentuk
bangun balok 3.2.2 Menyelesaikan
operasi hitung yang berkaitan dengan volume balok 4.7 Menggunakan kubus satuan 4.7.1 Terampil
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator untuk menghitung volume
berbagai bangun ruang sederhana
menyelesaikan operasi hitung untuk mencari volume balok dengan menggunakan kubus satuan dan aplikasi soal cerita
3.3 Memahami
keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah sekolah dan masyarakat
3.3.1 Menyebutkan contoh keanekaragaman sosial dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sehari-hari 4.3 Membantu masyarakat
dalam melaksanakan suatu kegiatan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat tanpa membedakan agama, suku
bangsa, dan sosial ekonomi 4.3.1 Menceritakan pengalaman pada saat membantu sesama tanpa membedakan agama, suku bangsa, dan sosial ekonomi
Pembelajaran 4 3.3 Memahami
keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah sekolah dan masyarakat
3.3.1 Menjelaskan makna persatuan dan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika
4.3 Membantu masyarakat dalam melaksanakan suatu kegiatan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat tanpa membedakan agama, suku
bangsa, dan sosial ekonomi
4.3.1 Mempresentasikan hasil wawancara tentang keaneragaman budaya di lingkungan sekolah
3.4 Memahami manusia Indonesia dalam aktivitas yang yang terkait dengan fungsi dan peran kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya, dalam
masyarakat Indonesia 3.4.1 Menyebutkan contoh lembaga ekonomi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
3.4.2 Menjelaskan berbagai bentuk, fungsi, dan peran lembaga ekonomi yang ada di masyarakat
4.4 Menceritakan secara tertulis pemahaman tentang manusia Indonesia dan aktivitasnya yang yang terkait dengan
4.4.1 Membuat karangan sederhana mengenai lembaga ekonomi masyarakat
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator fungsi dan peran kelembagaan
sosial, ekonomi dan budaya, dalam masyarakat Indonesia 3.1 Mengenal konsep
perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua dan bilangan pangkat tiga
sederhana
3.1.1 Menggunakan perpangkatan tiga untuk menentukan volume
kubus 3.1.2 Menggunakan
perpangkatan dan penarikan akar pangkat dua untuk menentukan volume balok
4.7 Menggunakan kubus satuan untuk menghitung volume berbagai bangun ruang sederhana
4.7.1 Membandingkan dan mengurutkan bangun ruang menurut volumenya
3.4 Menggali informasi dari teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.4.1 Mengidentifikasi unsur-unsur syair
4.4 Melantunkan dan menyajikan teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan berbangsa dan bernegara secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.4.1 Melengkapi syair yang rumpang
Pembelajaran 5 3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan
mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di
lingkungan sekitar 3.6.1 Menyebutkan contoh persaingan antar makhluk hidup dalam
ekosistem 4.6a Menyajikan hasil
pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaringjaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivore
4.6a.1 Menyimpulkan hasil pengamatan tentang rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari makhluk hidup dalam ekosistem
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator 3.12 Memahami pengaruh
aktivitas fisik yang berbeda
terhadap tubuh 3.12.1 Menyebutkan contoh kegiatan/aktivitas fisik yang berdampak
positif terhadap tubuh 3.12.2 Menyebutkan
contoh kegiatan/aktivitas fisik yang berdampak negatif terhadap tubuh 4.12 Menceritakan pengaruh
beberapa aktivitas fisik
terhadap tubuh 4.12.1
Mempresentasikan hasil identifikasi kegiatan fisik yang dilakukan sehari-hari
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
3.1.1 Menjawab
pertanyaan berdasarkan teks “persaingan di dalam ekosistem”
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1.1 Menyajikan laporan sederhana tentang faktor-faktor yang memengaruhi jaring-jaring makanan pada sebuah ekosistem
Pembelajaran 6 3.4 Menggali informasi dari teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
3.4.1 Menuliskan
informasi yang berkaitan dengan keaneragaman budaya di Indonesia
4.4 Melantunkan dan menyajikan teks pantun dan
4.4.1 Membuat syair yang menceritakan
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator syair tentang bencana alam
serta kehidupan berbangsa dan bernegara secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku tentang interaksi masyarakat yang menunjung tinggi kebhinekaan 3.4 Memahami manusia Indonesia dalam aktivitas yang yang terkait dengan fungsi dan peran kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya, dalam
masyarakat Indonesia 3.4.1 Menyebutkan contoh kegiatan
ekonomi dan jenis usaha yang ada di lingkungan sekitar
4.4 Menceritakan secara tertulis pemahaman tentang manusia Indonesia dan aktivitasnya yang terkait dengan fungsi dan peran kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya, dalam masyarakat Indonesia
4.4.1 Membuat artikel sederhana mengenai jenis usaha yang berkembang di daerah tempat tinggalnya
3.3 Memahami
keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah sekolah dan masyarakat
3.3.1 Menyebutkan contoh keaneragaman budaya dalam bangkai Bhinneka Tunggal Ika
4.3 Membantu masyarakat dalam melaksanakan suatu kegiatan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat tanpa membedakan agama, suku
bangsa, dan sosial ekonomi 4.3.1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami yang berkaitan dengan keragaman budaya Indonesia 3.2 Mengenal harmoni musik
dan lagu daerah
3.2.1 Menjelaskan makna lagu Rasa Sayange
4.6 Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok dengan iringan vokal lagu anak-anak dua suara
4.6.1 Menyanyikan lagu daerah diiringi gerak tari sederhana
Pemetaan kompetensi dasar dan indikator dalam kegiatan pembelajaran menjadi dasar untuk merancang materi dan kegiatan pembelajaran yang terdapat pada modul.
2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan didapatkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan. Didapatkan informasi bahwa keefektifan penerapan kurikulum 2013 belum maksimal meskipun penerapan kurikulum 2013 sebenarnya memberikan banyak manfaat untuk siswa. Kurikulum 2013 mengajak siswa untuk berperan lebih aktif dalam pembelajaran, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan tetapi juga mengembangkan berbagai keterampilan bagi siswa.
Kendala yang masih dihadapi oleh guru dalam implementasi kurikulum 2013 diantaranya waktu yang tersedia belum mencukupi karena idealnya satu pembelajaran dapat diselesaikan dalam satu hari. Akan menjadi tidak efektif jika dalam satu hari terdapat mata pelajaran lain seperti Pendidikan Agama, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, dan lain-lain. Kendala lain adalah penilaian yang beragam membuat beberapa guru kesulitan terutama yang kurang menguasai keterampilan IT. Kurikulum baru yang mewajibkan guru sebagai fasilitator yang kreatif kurang mendapat respon positif oleh sebagian besar guru karena masih banyak guru yang belum mampu mengoperasikan komputer. Kemampuan mengoperasikan komputer merupakan suatu keharusan karena materi yang tersaji di dalam buku pegangan siswa kurikulum 2013 adalah materi yang dangkal. Guru dituntut untuk dapat mengembangkan materi yang ada menggunakan sumber referensi lain seperti media internet.
Kondisi buku pegangan siswa sebagai sumber referensi dinilai masih bersifat minimal. Guru perlu mencari referensi lain dari berbagai sumber untuk mendukung ketercapaian kompetensi siswa. Buku pegangan siswa yang diterbitkan oleh pemerintah pada dasarnya sudah baik tetapi ada beberapa bagian yang perlu disempurnakan lagi misalnya ada buku tema yang keliru dalam menguraikan langkah-langkah persoalan matematika. Selain itu terdapat pula buku tema yang tidak mengimplementasikan mata pelajaran dari KD yang
disebutkan di awal. Berdasarkan kondisi tersebut guru perlu mencari referensi lain selain buku pegangan guru dan buku pegangan siswa.
Menanggapi situasi tersebut, maka dirasa sangat perlu untuk melakukan pengembangan modul pembelajaran, khususnya adalah materi dalam tema Ekosistem subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem. Modul yang dikembangkan didesain secara tematik terintegratif dengan pendekatan saintifik yang lebih kontekstual, materi yang lebih mendalam dan padat, dan mendorong keaktifan siswa.
4.1.2 Perancangan (Design)
Dalam perancangan modul pembelajaran dilakukan beberapa tahapan yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Menentukan judul modul pembelajaran
Judul modul pembelajaran ditentukan berdasarkan buku pegangan siswa dan buku pegangan guru yang digunakan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Judul yang digunakan adalah “Subtema 2 HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM BERDASARKAN KURIKULUM 2013”
2. Mengumpulkan referensi materi
Hasil analisis kurikulum dan materi kemudian dilakukan pengumpulan referensi sesuai materi dalam setiap kegiatan pembelajaran yang terdapat pada Subtema 2 Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem. Setiap pembelajaran memuat substansi materi yang berbeda. Pada pembelajaran 1 memuat materi pokok, yaitu: (1) interaksi/hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem; (2) bagian-bagian bangun ruang kubus; (3) volume bangun ruang kubus. Pembelajaran 2 memuat materi pokok, yaitu: (1) rantai makanan dan jaring-jaring makanan; (2) lagu daerah “Kampuang Nan Jauh di Mato”; (3) harmoni musik. Pembelajaran 3 memuat materi pokok yaitu: (1) faktor yang memengaruhi perubahan dalam jaring-jaring makanan; (2) perbedaan dalam kehidupan sehari-hari; (3) bagian-bagian bangun ruang balok; (4) volume bangun ruang balok. Pembelajaran 4 memuat materi pokok, yaitu: (1) makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan makna persatuan; (2) pengertian dan unsur-unsur syair; (3) lembaga ekonomi masyarakat; (4) membandingkan dan mengurutkan volume
bangun ruang gabungan. Pembelajaran 5 memuat materi pokok, yaitu: (1) aktivitas fisik yang berdampak baik dan berdampak kurang baik; (2) persaingan antar makhluk hidup dalam ekosistem. Pembelajaran 6 memuat materi pokok, yaitu: (1) keaneragaman budaya di Indonesia; (2) kegiatan ekonomi dan jenis usaha. Materi dikumpulkan dari berbagai referensi diantaranya Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI Kelas V karya Siti Kamsiyati dan Titing Sumarni, Next Step Series IPS Aktif Kelas 4, Next Step Series IPA Aktif Kelas 4, dan lain-lain. Pengumpulan materi berupa gambar dan ilustrasi yang terkait diperoleh melalui media internet dengan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Digunakan pula Buku Guru Kelas 5 Tema Ekosistem dan Buku Siswa Kelas 5 Tema Ekosistem sebagai sumber referensi utama dalam mengembangkan modul.
3. Menyusun kerangka modul pembelajaran
Kerangka modul pembelajaran dibuat sesuai unsur-unsur yang terdapat dalam modul pembelajaran yaitu judul, pengantar, pemetaan kompetensi dasar dan indikator, kegiatan belajar/materi pembelajaran, rangkuman materi, latihan soal, serta umpan balik dan tindak lanjut. Kerangka modul pembelajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem ditunjukkan pada Gambar 2 berikut
Gambar 2 Bagan Modul Pembelajaran Tema 8 Ekosistem Subtema 2 Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Judul Pengantar PB 1 Materi Pembelajaran/ Kegiatan pembelajaran Rangkuman Materi Latihan Soal Umpan Balik dan Tindak Lanjut PB 2 Materi Pembelajaran/ Kegiatan pembelajaran Rangkuman Materi Latihan Soal Umpan Balik dan Tindak Lanjut PB 3 Materi Pembelajaran/ Kegiatan pembelajaran Rangkuman Materi Latihan Soal Umpan Balik dan Tindak Lanjut PB 4 Materi Pembelajaran/ Kegiatan pembelajaran Rangkuman Materi Latihan Soal Umpan Balik dan Tindak Lanjut PB 5 Materi Pembelajaran/ Kegiatan pembelajaran Rangkuman Materi Latihan Soal Umpan Balik dan Tindak Lanjut PB 6 Materi Pembelajaran/ Kegiatan pembelajaran Rangkuman Materi Latihan Soal Umpan Balik dan Tindak Lanjut
4. Merancang pembelajaran sesuai tujuan pembuatan modul
Modul pembelajaran disusun untuk menunjang pembelajaran berbasis tematik yang mengintegrasikan 7 mata pelajaran yaitu PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PJOK, dan SBdP. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan saintifik yang terdiri atas kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar, mengomunikasikan. Pada tiap pembelajaran dirancang kegiatan yang dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
5. Menyusun modul pembelajaran sesuai kerangka dan alur pembelajaran
Setiap kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pengamatan gambar/ilustrasi sesuai materi pokok yang akan dipelajari. Melalui kegiatan pengamatan siswa diharapkan dapat mendapatkan pengetahuan awal sesuai dengan materi. Selanjutnya diberikan teks informasi dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa. Kegiatan yang dimaksud diantaranya menjawab daftar pertanyaan yang berkaitan dengan teks informasi, menentukan ide pokok dan membuat ringkasan, serta melakukan kegiatan diskusi untuk melatih kerjasama.
6. Melengkapi unsur-unsur modul pembelajaran sesuai kerangka
Pemetaan kompetensi dasar dan indikator, kegiatan belajar/materi pembelajaran, rangkuman materi, latihan soal, serta umpan balik dan tindak lanjut menjadi inti dari modul yang dikembangkan. Unsur modul yang lain diantaranya prosedur cara penggunaan modul serta kunci jawaban yang memudahkan siswa mengetahui sejauh mana mereka menguasai latihan soal yang diberikan tiap akhir pembelajaran.
7. Merancang tampilan/layout modul pembelajaran
Modul pembelajaran yang telah disusun sesuai kerangka masih belum dapat digunakan oleh siswa apabila penyusunan gambar dan tata letak/tampilan/layout kurang menarik. Untuk menarik minat siswa dan untuk membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar dilakukan penyesuaian tampilan gambar dan tata letak modul pembelajaran. Penyesuaian tersebut diantaranya pemilihan background serta proporsi warna dan gambar/ilustrasi.
4.1.3 Pengembangan (Development)
Dalam pengembangan atau pembuatan modul pembelajaran dilakukan beberapa tahapan yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Pembuatan Modul Awal a. Berbentuk media cetak
Setelah melalui langkah-langkah penyusunan maka modul pembelajaran dengan judul Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem untuk Siswa Kelas 5 SD telah berhasil disusun. Pembuatan modul pembelajaran menggunakan aplikasi Coreldraw Graphics Suite X7 (cover), dan Microsoft Office Word 2010. Modul pembelajaran ini merupakan desain sementara yang kemudian dikonsultasikan oleh validator, guru kelas, dan dosen pembimbing. Hasil konsultasi digunakan untuk revisi produk dan validasi oleh pakar.
b. Komponen-komponen dalam modul pembelajaran
Komponen yang terdapat pada modul pembelajaran adalah prosedur cara penggunaan modul, pemetaan KD dan indikator, materi dan kegiatan belajar siswa, rangkuman, latihan soal, serta umpan balik dan tindak lanjut yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1) Lembar Prosedur Cara Penggunaan Modul
Lembar pendahuluan berisi panduan penggunaan modul yang terdiri atas materi yang terdapat pada modul serta tujuan kompetensi siswa. Tampilan lembar pendahuluan tampak pada Gambar 3 berikut.
Gambar 3 Prosedur Cara Penggunaan Modul 2) Lembar Pemetaan KD dan Indikator
Pemetaan KD dan indikator berbeda setiap kegiatan pembelajaran. Tampilan pemetaan KD dan indikator tampak pada Gambar 4 berikut.
Gambar 4 Pemetaan KD dan Indikator 3) Lembar modul pembelajaran
Modul pembelajaran terdiri dari materi dan kegiatan belajar siswa. Tampilan modul pembelajaran tampak pada Gambar 5 dan Gambar 6
Gambar 5 Materi Modul Pembelajaran
4) Rangkuman Materi
Pada akhir pembelajaran terdapat rangkuman yang berisi inti materi yang telah dipelajari. Tampilan rangkuman materi tampak pada gambar 7.
Gambar 7 Rangkuman Materi
5) Lembar Latihan Soal serta Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa pada setiap akhir pembelajaran diberikan latihan soal. Diberikan pula umpan balik dan tindak lanjut. Guru memberikan umpan balik sesuai yang terdapat pada modul dan diharapkan siswa menanggapi umpan balik yang diberikan. Tampilan latihan soal serta umpan balik dan tindak lanjut tampak pada Gambar 8 dan Gambar 9.
Gambar 8 Latihan Soal
Gambar 9 Umpan Balik dan Tindak Lanjut c. Ditampilkan dengan layout
Modul pembelajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem yang telah disusun lengkap dengan komponen-komponennya kemudian diatur tata letak/layout-nya agar memudahkan siswa memahami materi dan meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar. Layout disesuaikan dengan perkembangan dan karakteristik siswa. Layout modul pembelajaran ditentukan dengan kebutuhan adanya penjelasan dengan gambar atau tidak seperti gambar 10.
Gambar 10 Penjelasan yang Membutuhkan Ilustrasi 2. Validitas Ahli
Validasi ahli merupakan tahap validasi modul pembelajaran oleh validator. Tahap validitas ahli menggunakan instrumen penelitian atau lembar penelitian yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen penelitian terdiri dari lima belas indikator aspek materi dan lima belas aspek media (tampilan) yang dinilai oleh validator.
Tahap validasi bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para validator yaitu dosen dan guru yang selanjutnya akan menjadi bahan untuk merevisi modul pembelajaran sebelum siap untuk diimplementasikan. Berikut ini daftar validator modul pembelajaran subtema makhluk hidup dalam ekosistem pada Tabel 17
Tabel 17 Nama Validator
No Nama Validator Keterangan
1 Supriyadi, S.Pd. Materi Guru SDN
Salatiga 6 2 Anri Septiawan, S.Ds. Media
(Tampilan/Layout)
Dosen Desain Komunikasi Visual UKSW
Sebelum modul divalidasi oleh pakar, modul pembelajaran mendapat masukan dari dosen pembimbing berkaitan dengan konsep perubahan elemen dari KTSP ke kurikulum 2013. Terdapat empat elemen perubahan mendasar yang perlu diperhatikan yaitu SKL (Standar Kompetensi Lulusan), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Modul pembelajaran yang dikembangkan juga harus memperhatikan konsep tematik terintegratif yang memadukan sejumlah mata pelajaran yang terdapat pada setiap pembelajaran. Implementasi dengan menggunakan pendekatan saintifik juga harus ditonjolkan dalam proses pembelajaran sebagai ciri khas kurikulum 2013.
Masukan lain juga diperoleh dari guru kelas 5 SDN Ledok 2 berkaitan dengan substansi materi yang terdapat pada modul pembelajaran. Substansi materi sebaiknya dikupas lebih mendalam karena masih dangkalnya materi yang terdapat pada buku pegangan siswa. Kegiatan pembelajaran harus disusun sedemikian rupa untuk meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa.
Setelah mendapatkan masukan dari dosen pembimbing dan guru kelas SDN Ledok 2, modul pembelajaran divalidasi oleh ahli materi dan media. Saran dari validator digunakan untuk merevisi produk. Saran dan kritik yang diberikan oleh validator dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18
Daftar Saran dan Kritik
Pemberi Saran Saran dan Kritik
Validator 1 Penggunaan kata “kalian” pada modul pembelajaran kurang sesuai
Perdalam materi pembelajaran yang kurang pembahasan pada buku pegangan siswa
Perpindahan dari satu pelajaran ke pelajaran lain diusahakan agar tidak terlihat (konsep tematik terintegrasi)
Perbaiki bentuk soal pada setiap kegiatan pembelajaran dengan konsep tematik terintegratif (perpaduan mata pelajaran)
Validator 2 Jenis font yang digunakan dalam modul pembelajaran diseragamkan agar tidak membingungkan siswa Cover depan yang terdapat pada modul harus disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan
Pemberi Saran Saran dan Kritik
Cover belakang diberikan sinopsis agar tidak terlihat kosong
Pada bagian teks informasi dapat disisipkan gambar yang sesuai dengan isi teks
Konten tampilan dibuat lebih menarik dan proporsional 3. Revisi Produk
Revisi produk merupakan pembuatan modul pembelajaran berdasarkan saran dan kritik dari validator. Saran, kritik, dan tindak lanjut diuraikan pada Tabel 19.
Tabel 19
Saran, Kritik, dan Tindak Lanjut
Saran dan Kritik Tindak Lanjut
Penggunaan kata “kalian” pada modul pembelajaran kurang sesuai
Penggunaan kata “kalian” pada modul pembelajaran diubah menjadi “kamu”. Tujuan diubahnya
penggunaan kata agar lebih interaktif dengan siswa
Perdalam materi pembelajaran yang kurang pembahasan pada buku pegangan siswa
Memperdalam materi yang kurang pembahasan pada buku siswa Perpindahan dari satu pelajaran ke
pelajaran lain diusahakan agar tidak terlihat (konsep tematik terintegrasi)
Memperhalus perpindahan mata pelajaran pada kegiatan
pembelajaran Perbaiki bentuk soal pada setiap
kegiatan pembelajaran dengan konsep tematik terintegratif (perpaduan mata pelajaran)
Memperbaiki bentuk soal dari yang sebelumnya terlihat menonjol per mapel menjadi ilustrasi yang melibatkan seluruh mapel Jenis font yang digunakan dalam
modul pembelajaran diseragamkan agar tidak membingungkan siswa
Menyeragamkan jenis dan ukuran font menjadi Arial 11
Cover yang terdapat pada modul harus disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan
Mengganti judul “Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem” dengan judul “Subtema 2 Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem berdasarkan kurikulum 2013” Cover belakang diberikan sinopsis
agar tidak terlihat kosong
Memberikan sinopsis pada cover belakang berkaitan dengan fitur yang terdapat pada modul pembelajaran Pada bagian teks informasi dapat Menyisipkan gambar sesuai dengan
Saran dan Kritik Tindak Lanjut disisipkan gambar yang sesuai
dengan isi teks
teks informasi Memperbaiki layout dan tampilan
grafis
Konten tampilan dibuat lebih menarik dan proporsional
Pembuatan modul pembelajaran tahap analysis, design, dan development mendapat banyak masukan dari dosen pembimbing dan guru kelas 5. Sebelum diimplementasikan dalam pembelajaran, modul pembelajaran divalidasi oleh validator dan mengalami beberapa kali revisi hingga modul pembelajaran siap digunakan di dalam kelas uji coba. Revisi isi modul pembelajaran meliputi isi pada materi, soal, dan kegiatan belajar. Revisi layout meliputi penambahan judul dan sinopsis buku pada bagian cover belakang. Perubahan layout cover depan modul dan cover belakang modul tampak pada Tabel 20 dan Tabel 21.
Tabel 20
Perubahan Layout Sampul Depan Modul Pembelajaran
Tabel 21
Perubahan Layout Sampul Belakang Modul Pembelajaran
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Pada bagian pemetaan KD dan indikator terdapat perubahan jenis dan ukuran font yang digunakan. Ditambahkan pula background untuk memperindah tampilan yang ditunjukkan pada Tabel 22.
Tabel 22
Perubahan Layout dan Font Pemetaan KD dan Indikator
Proses perpindahan dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lain mengalami perubahan seperti terlihat pada Tabel 23
Tabel 23
Proses Perpindahan Antarmapel
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Bentuk soal evaluasi pada setiap kegiatan akhir pembelajaran juga mengalami perubahan. Soal evaluasi yang awalnya disajikan per mata pelajaran disajikan dalam bentuk ilustrasi cerita yang melibatkan seluruh mata pelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Perubahan bentuk soal dapat dilihat pada Tabel 24
Tabel 24
Perubahan Bentuk Soal
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Penempatan ilustrasi dan gambar juga mengalami perubahan agar tidak mengganggu pemahaman seperti terlihat pada Tabel 25
Tabel 25
Perubahan Penempatan Ilustrasi dan Gambar
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Beberapa teks informasi membutuhkan ilustrasi dan gambar pendukung untuk meningkatkan pemahaman siswa seperti yang ditunjukkan pada Tabel 26
Tabel 26
Penambahan Gambar pada Teks Informasi
Sebelum Revisi Setelah Revisi
4.1.4 Implementasi (Implementation)
Modul diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem kelas 5 di SD Negeri Ledok 02 Salatiga setelah mendapatkan persetujuan validator. Implementasi dilaksanakan dalam enam pertemuan sesuai dengan banyaknya pembelajaran dalam satu subtema. Pelaksanaan implementasi dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27
Pelaksanaan Implementasi
Tahap Waktu
Pretest Senin, 25 April 2016
Pembelajaran 1 Senin, 25 April 2016 Pembelajaran 2 Selasa, 26 April 2016 Pembelajaran 3 Rabu, 27 April 2016 Pembelajaran 4 Kamis, 28 April 2016 Pembelajaran 5 Jum’at, 29 April 2016 Pembelajaran 6 Sabtu, 30 April 2016
Posttest Selasa, 3 Mei 2016
Persiapan sebelum dilakukannya implementasi terlebih dahulu peneliti melakukan beberapa persiapan sebagai berikut.
1. Memberitahukan kepada guru kelas 5 SD Negeri Ledok 02 tentang rencana pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Memperbanyak modul pembelajaran sebanyak 24 eksemplar.
3. Memperbanyak lembar pretest-posttest sebanyak 41 sesuai dengan jumlah siswa.
4. Memperbanyak angket respon siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran. 5. Menyiapkan angket respon guru.
6. Menyiapkan lembar pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran. 7. Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) (terlampir)
8. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum modul digunakan dalam proses pembelajaran, diberikan pretest untuk mengetahui kondisi awal siswa. Pemberian pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa terhadap penguasaan materi pada subtema sebelumnya yaitu subtema satu Komponen Ekosistem.
Pembelajaran satu dilaksanakan pada hari Senin, 25 April 2016. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan melakukan absensi dan memotivasi siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran, peneliti menjelaskan petunjuk penggunaan modul kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Sesuai dengan uraian kegiatan yang terdapat dalam modul yang menekankan pendekatan saintifik, siswa pun melakukan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pada kegiatan pertama siswa mengamati tiga buah gambar interaksi antar makhluk hidup dan menuliskan hasil pengamatan. Selanjutnya siswa membaca teks informasi “Hubungan Antar Makhluk Hidup” secara bergantian. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti rangkaian pembelajaran. Terlihat banyak siswa yang berkeinginan untuk dapat diberikan kesempatan membaca teks informasi dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Siswa juga berlatih untuk menentukan ide pokok dan membuat ringkasan. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi tentang interaksi antar makhluk hidup, siswa mengidentifikasi gambar yang telah disediakan dalam modul. Pada kegiatan akhir siswa mengidentifikasi
bagian-bagian bangun ruang kubus dengan menggunakan alat peraga berupa plastisin dan tusuk gigi. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan dan membahas soal evaluasi. Diberikan pula tindak lanjut dan umpan balik yang terdapat pada modul. Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan dengan menyebutkan contoh interaksi antar makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan melakukan absensi dan memotivasi siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa mengamati gambar makhluk hidup yang memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Siswa dan peneliti melakukan tanya jawab mengenai gambar yang diamati. Siswa terlihat bersemangat dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Selanjutnya siswa menuliskan hasil pengamatan pada kotak yang telah disediakan yang ada pada modul. Pada kegiatan selanjutnya siswa secara bergantian membacakan teks informasi “Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan”. Dua orang perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk menjelaskan salah satu contoh rantai makanan beserta peran dan fungsi makhluk hidup yang terlibat. Selanjutnya siswa melengkapi bagan jaring-jaring makanan yang rumpang. Beberapa siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Bersama dengan teman sebangku siswa mencoba membuat rantai makanan atau jaring-jaring makanan berdasarkan gambar beberapa makhluk hidup yang terdapat pada modul. Di kegiatan akhir siswa secara bersama-sama menyanyikan lagu daerah yang berjudul “Kampuang Nan Jauh di Mato”. Siswa terlihat bersemangat dan percaya diri pada saat bernyanyi. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi. Kegiatan kerja kelompok dan diskusi dalam membuat proyek model rantai makanan tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana dikarenakan adanya keterbatasan waktu. Soal evaluasi pun tidak sempat dibahas dan didiskusikan. Waktu yang tersisa digunakan untuk memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
Pembelajaran 3 dilaksanakan pada hari Rabu, 27 April 2016. Sesuai kegiatan pembelajaran yang ada pada modul, siswa melakukan pengamatan gambar tentang faktor-faktor yang memengaruhi perubahan dalam jaring-jaring makanan. Siswa menuliskan hasil pengamatan pada bagian yang telah disediakan.
Beberapa siswa membacakan hasil pengamatan, siswa yang lain menanggapi. Secara bergantian siswa membaca teks informasi “Perubahan dalam Jaring-Jaring Makanan”. Siswa menjawab daftar pertanyaan yang berkaitan dengan teks yang telah dibaca sebelumnya. Peneliti bersama dengan siswa bersama-sama membahas hasil pekerjaan. Mayoritas siswa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat. Selanjutnya siswa memperhatikan gambar tentang perbedaan mata pencaharian di desa dan di kota. Setelah membaca teks tentang perbedaan dalam kehidupan sehari-hari, bersama teman sebangku siswa dapat menyebutkan contoh perilaku dalam menyikapi perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya saat membantu sesama tanpa membedakan suku, budaya, ras, maupun agama. Dua orang perwakilan siswa membacakan pengalamannya di depan kelas. Pada kegiatan akhir siswa menyebutkan bagian-bagian yang dimiliki oleh bangun ruang balok dan menuliskan pada bagian yang sudah disediakan. Siswa diminta untuk menyebutkan persamaan dan perbedaan bangun ruang kubus dan balok di papan tulis. Setelah semua kegiatan pembelajaran selesai siswa mengerjakan soal evaluasi dan menanggapi umpan balik yang diberikan.
Pembelajaran 4 dilaksanakan pada hari Kamis, 28 April 2016. Pada kegiatan awal siswa mengamati gambar keaneragaman budaya dan lambang negara. Secara bergantian siswa membaca teks informasi tentang Bhinneka Tunggal Ika dan pentingnya menjaga persatuan. Bersama dengan teman sebangku siswa menjawab daftar pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks yang telah dibaca. Selanjutnya siswa melakukan wawancara dengan teman sebangku. Peneliti membimbing siswa untuk melakukan wawancara. Kondisi kelas sempat gaduh tetapi masih dapat ditangani oleh peneliti. Tiga pasang siswa membacakan hasil wawancara di depan kelas, siswa lain menanggapi. Peneliti membimbing siswa untuk menyimpulkan keberagaman yang ada di lingkungan kelas. Kegiatan selanjutnya siswa mengidentifikasi unsur-unsur syair dan melengkapi syair yang rumpang. Sebelumnya telah diberikan terlebih dahulu contoh syair tentang keragaman bangsa. Selanjutnya siswa membaca teks informasi “Lembaga Ekonomi Masyarakat” dan melakukan tanya jawab berkaitan isi teks yang telah
dibaca. Pada kegiatan akhir siswa memperhatikan penjelasan tentang cara membandingkan dan mengurutkan volume gabungan bangun ruang. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengurutkan volume gabungan bangun ruang yang terdapat pada modul mulai dari yang terkecil hingga terbesar. Perwakilan siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, siswa lainnya memperhatikan. Setelah semua kegiatan pembelajaran selesai siswa mengerjakan soal evaluasi dan menanggapi umpan balik yang diberikan.
Pembelajaran 5 dilaksanakan pada hari Jum’at, 29 April 2016. Pada kegiatan awal siswa mengamati gambar kegiatan/aktivitas fisik yang berdampak baik dan berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh. Peneliti membimbing siswa dalam membuat daftar kegiatan/aktivitas fisik yang dilakukan siswa sehari-hari. Perwakilan siswa membacakan hasil pekerjaannya. Siswa membuat kesimpulan dan dapat menyebutkan contoh kegiatan/aktivitas fisik yang berdampak baik dan kurang baik bagi kesehatan. Selanjutnya siswa membaca informasi tambahan tentang pola hidup seimbang yang diperlukan oleh makhluk hidup. Kegiatan berikutnya siswa secara bergantian membaca teks informasi “Persaingan di dalam Ekosistem” dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks. Siswa juga berlatih membuat pertanyaan berdasarkan teks yang telah dibaca. Pada kegiatan akhir siswa memperhatikan simpulan tentang persaingan sehat yang ada di kehidupan sehari-hari, contohnya dalam kegiatan bermain dan berolahraga. Pada pembelajaran 5 siswa tidak dapat mengerjakan soal evaluasi karena keterbatasan waktu.
Pembelajaran 6 dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 April 2016. Pembelajaran 6 dimulai dengan melakukan tanya jawab mengenai pawai budaya yang diselenggarakan pemerintah Kota Salatiga setiap tahunnya untuk memperingati ulang tahun Kota dan mengamati gambar tentang keaneragaman budaya yang ada di Indonesia. Siswa ditunjuk secara bergantian untuk menyebutkan contoh salah satu bentuk keaneragaman budaya beserta asal daerahnya. Sebagian besar siswa dapat menyebutkan dengan benar. Untuk menambah pengetahuan, siswa secara bergantian membaca teks tentang keaneragaman budaya di Indonesia dan menuliskan informasi yang didapat pada
kotak yang telah disediakan pada modul. Kegiatan berikutnya siswa melakukan kerja kelompok untuk mencari informasi tentang kesenian daerah di suatu tempat berdasarkan panduan pada modul. Siswa membacakan hasil kerja kelompok untuk dapat ditanggapi kelompok yang lain. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal berdasarkan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Langkah berikutnya siswa membaca teks informasi “Kegiatan Ekonomi dan Jenis Usaha”. Kemudian siswa menjawab daftar pertanyaan dan melakukan uji pemahaman dengan menuliskan jenis usaha berdasarkan gambar yang diamati. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyanyikan lagu daerah “Rasa Sayange”. Kegiatan membuat syair dan pembuatan artikel sederhana tentang jenis usaha yang berkembang di wilayah sekitar siswa tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu.
Kesimpulan hasil observasi selama 6 pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada Tabel 28
Tabel 28
Hasil Obeservasi Peneliti dan Siswa Selama Pembelajaran
No. Intrumen PB 1 PB 2 PB 3 PB 4 PB 5 PB 6 1. Menyampaikan materi
pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam modul
√ √ √ √ √ √
2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah yang terdapat dalam modul
√ √ √ √ √ √
3. Siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran √ √ √ √ √ √
4. Memfasilitasi siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam modul
√ √ √ √ √ x
5. Mendorong siswa untuk bekerja sama sesuai dengan petunjuk dalam modul
√ x √ √ √ √
6. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi sesuai dengan materi yang sedang didiskusikan
√ x √ √ √ √
7. Dengan bimbingan guru
No. Intrumen PB 1 PB 2 PB 3 PB 4 PB 5 PB 6 materi pembelajaran yang telah
dipelajari
8. Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √ √ √ x √ 9. Siswa mengerjakan soal evaluasi
dengan antusias √ √ √ √ x √
10. Siswa bersama guru membahas
soal evaluasi √ x √ √ x √
11. Guru memberikan umpan balik sesuai dengan yang terdapat dalam modul
√ √ √ √ √ √
12. Siswa menanggapi umpan balik
yang diberikan √ √ √ √ √ √
Implementasi terakhir adalah melakukan posttest untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan modul pembelajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem. Tujuan dari pelaksanaan posttest adalah untuk mengukur keefektifan dari penggunaan modul pembelajaran.
4.1.5 Evaluasi (Evaluation)
Tahap terakhir pengembangan modul pembelajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem adalah evaluasi penggunaan modul pembelajaran yang telah dihasilkan dan diujicobakan. Hasil evaluasi modul pembelajaran adalah sebagai berikut.
4.1.5.1 Analisis Data Kevalidan
Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaian validator pada lembar penilaian modul pembelajaran. Analisis data kevalidan modul pembelajaran meliputi hasil validasi aspek materi dan validasi aspek media. Berikut penjelasan masing-masing aspek.
1. Aspek Materi
Lembar penilaian aspek materi meliputi lima belas butir penilaian yang terbagi menjadi dua indikator yang harus dipenuhi. Hasil validasi pakar materi dapat dilihat pada Tabel 29 berikut.
Tabel 29
Hasil Validasi Pakar Materi
No Indikator Rata-rata Kategori
1 Materi 4,25 Sangat Baik
2 Bahasa 3,67 Baik
Rata-rata keseluruhan 3,96 Baik
Berdasarkan penilaian validator pada aspek materi diperoleh skor rata-rata 3,96 dengan persentase 79,17%, kriteria penilaian pada Tabel 29 menunjukkan kategori baik.
2. Aspek Media (Tampilan/Layout)
Lembar penilaian pada aspek media meliputi lima belas butir penilaian yang terbagi menjadi tiga indikator yang harus dipenuhi. Hasil validasi pakar media (tampilan/layout)dapat dilihat pada Tabel 30 berikut.
Tabel 30
Hasil Validasi Pakar Media
No Indikator Rata-rata Kategori
1 Tampilan 4,25 Sangat baik
2 Isi Modul 4 Baik
3 Bahasa 3,75 Baik
Rata-rata keseluruhan 4 Sesuai
Berdasarkan penilaian validator pada aspek materi diperoleh skor rata-rata 4 dengan persentase 80%, kriteria penilaian pada Tabel 30 menunjukkan kategori baik.
4.1.5.2 Analisis Data Keefektifan
Keefektifan modul pembelajaran dilihat dari perbedaan persentase ketuntasan pretest dan posttest serta hasil angket respon guru dan angket respon siswa yang akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1. Analisis Data Pretest dan Posttest
Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas adalah sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K = Jumlah kelas interval n = banyaknya data a. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n = 1+3,3 log 41 = 1+3,3 x 1,61 = 1+5,31 = 6,31 = 6 atau 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 86 - 38 + 1 = 49
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 49 : 7
= 7
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 7. Tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 31 berikut.
Tabel 31
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
38-44 2 4,88%
45-51 6 14,63%
52-58 8 19,51%
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
66-72 7 17,07%
73-79 4 9,76%
80-86 4 9,76%
Dari Tabel 31 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval 38-44 adalah 2 anak atau 4,88%. Jumlah siswa dalam kelas interval 45-51 adalah 6 anak atau 14,63%. Jumlah siswa dalam kelas interval 52-58 adalah 8 anak atau 19,51%. Jumlah siswa dalam kelas interval 59-65 adalah 10 anak atau 24,39%. Jumlah siswa dalam kelas interval 66-72 adalah 7 anak atau 17,07%. Jumlah siswa dalam kelas interval 73-79 adalah 4 anak atau 9,76%. Jumlah siswa dalam kelas interval 80-86 adalah 4 anak atau 9,76%.
Berdasarkan distribusi hasil pretest tersebut, dapat dilihat persebaran data hasil pretest dalam grafik berikut ini.
Gambar 11 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
b. Data Hasil Posttest
Selain data hasil pretest, data hasil posttest juga diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n = 1+3,3 log 41 0 2 4 6 8 10 12 38-44 45-51 52-58 59-65 66-72 73-79 80-86
= 1+3,3 x 1,61 = 1+5,31 = 6,31 = 6 atau 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 93 - 40 + 1 = 54
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 54 : 6
= 9
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 32 berikut.
Tabel 32
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
40-48 1 2,44% 49-57 4 9,76% 58-66 5 12,20% 67-75 10 24,39% 76-84 11 26,83% 85-93 10 24,39%
Dari Tabel 32 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval 40-48 adalah 1 anak atau 2,44%. Jumlah siswa dalam kelas interval 49-57 adalah 4 anak atau 9,76%%. Jumlah siswa dalam kelas interval 58-66 adalah 5 anak atau 12,20%. Jumlah siswa dalam kelas interval 67-75 adalah 10 anak atau 24,39%. Jumlah siswa dalam kelas interval 76-84 adalah 11 anak atau 26,83%. Jumlah siswa dalam kelas interval 85-93 adalah 10 anak atau 24,39%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest tersebut, dapat dilihat persebaran data hasil posttest dalam grafik berikut ini.
Gambar 12 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest
Data deskriptif menampilkan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata (mean) skor hasil pretest dan posttest. Data deskriptif diolah dengan aplikasi IBM SPSS Statistics 22 yang disajikan dalam Tabel 33 berikut ini.
Tabel 33
Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 41 38 86 62,34 12,138
Posttest 41 40 93 74,05 12,769
Valid N (listwise) 41
Berdasarkan Tabel 33 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 38 dan nilai tertinggi adalah 86 dengan rata-rata 62,34. Sedangkan nilai terendah posttest adalah 40 dengan nilai tertinggi 93 dan rata 74,05. Grafik skor rata-rata hasil hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada grafik berikut ini.
0 2 4 6 8 10 12 40-48 49-57 58-66 67-75 76-84 85-93
Gambar 13 Grafik Rata-Rata Hasil Pretest dan Posttest
d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Selain disajikan data skor rata-rata hasil pretest dan posttest, disajikan pula data ketuntasan hasil pretest dan posttest dimana KKM yang ditetapkan sebesar 67. Data ketuntasan dapat dilihat pada Tabel 34 berikut.
Tabel 34
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Ketuntasan Pretest Posttest
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tuntas 14 34,15% 31 75,61%
Tidak Tuntas 27 65,85% 10 24,39%
Berdasarkan Tabel 34 dapat diketahui bahwa saat dilakukan pretest jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 67 sebanyak 14 anak atau 34,15% dan yang memperoleh nilai di bawah 67 sebanyak 27 anak atau 65,85%. Sedangkan saat dilakukan posttest jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 67 sebanyak 31 anak atau 75,61% dan yang memperoleh nilai di bawah 67 sebanyak 10 anak atau 24,39%. Data ketuntasan hasil pretest dan posttest disajikan dalam grafik berikut.
55 60 65 70 75 Pretest Posttest
Gambar 14 Grafik Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
e. Analisis Hasil Pretest dan Posttest
Analisis hasil pretest dan posttest diuji secara statistik dengan uji beda rerata. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata antara hasil pretest dan posttest. Sebelum dilakukan uji beda rerata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas hasil pretest dapat Tabel 35 berikut ini.
Tabel 35
Uji Normalitas Hasil Pretest
Pretest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai pretest ,064 41 ,200* ,983 41 ,797
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.797. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% Pretest Posttest Tuntas Tidak Tuntas
normal karena nilai signifikansi > 0.05. Sedangkan uji normalitas posttest dapat dilihat pada Tabel 36 berikut ini.
Tabel 36
Uji Normalitas Hasil Posttest
Posttest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai posttest ,118 41 ,158 ,953 41 ,090
a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikasi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.090. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yakni dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test) Hasil uji T berpasangan dapat dilihat pada Tabel 37 berikut ini.
Tabel 37
Hasil Uji T Berpasangan
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest - Posttest -11,707 11,078 1,730 -15,204 -8,211 -6,767 40 ,000
Berdasarkan uji T berpasangan tersebut Sig. (2-tailed) menunjukkan angka 0,000. Karena 0,000 < 0,05 berarti terdapat perbedaan antara pretest dan posttest. 2. Analisis Data Kepraktisan
Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan hasil angket respon guru dan respon siswa terhadap proses pembelajaran yang menggunakan modul pembelajaran. Hasil dari angket respon guru terhadap modul pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 38 berikut ini.
Tabel 38
Respon Guru terhadap Modul
No Indikator Skor Kategori
1 Pembelajaran menggunakan modul lebih mudah
4 Sesuai
2 Modul sangat membantu dalam proses pembelajaran
4 Sesuai
3 Pembelajaran dengan modul membuat anak lebih mandiri
4 Sesuai
4 Pembelajaran dengan modul membuat anak lebih mudah untuk memahami materi
4 Sesuai
5 Pembelajaran dengan modul memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif dan kreatif
5 Sangat
Sesuai 6 Pembelajaran dengan modul dapat
meningkatkan tanggung jawab siswa
4 Sesuai
7 Pembelajaran dengan modul dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa
5 Sangat sesuai
Rata-rata 4,29 Sangat
Sesuai
Selain guru, siswa juga memberikan respon terhadap modul yang telah dikembangkan. Hasil dari angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 39 berikut ini.
Tabel 39
Respon Siswa terhadap Modul
No Indikator
Rata-rata
Ketegori
1 Modul ini membuatku lebih bersemangat dalam belajar
4,56 Sangat Sesuai 2 Isi modul membuatku lebih mudah untuk
memahami materi
4,10 Sesuai 3 Gambar-gambar dalam modul ini
membuatku lebih mudah untuk memahami materi
4,39 Sangat Sesuai 4 Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam
modul ini membuatku semakin aktif dalam belajar
4,20 Sesuai
5 Kalimat-kalimat di dalam modul ini mudah dipahami
4,10 Sesuai 6 Petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam
modul ini mudah dipahami
4,27 Sangat Sesuai
Rata-rata Keseluruhan 4,27 Sangat Sesuai
4.2 Pembahasan
4.2.1. Kevalidan Pembuatan Modul Pembelajaran
Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa modul pembelajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem. Proses pembuatan dilaksanakan sesuai alur model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan. Modul yang dikembangkan memuat halaman judul, pengantar, prosedur penggunaan modul, pemetaan kompetensi dasar dan indikator, materi dan kegiatan pembelajaran, rangkuman, latihan soal, serta umpan balik dan tindak lanjut. Produk pengembangan tersebut telah disetujui oleh validator. Berikut akan dijelaskan secara rinci hasil dari validasi pakar.
1. Hasil Validasi Pakar Materi
Validasi oleh pakar materi meliputi dua indikator, yakni materi dan bahasa. Dalam indikator bahasa terdiri dari dua belas butir penilaian, dimana tiga butir penilaian yakni kesesuaian dengan kurikulum sekolah dasar, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Kurikulum 2013, dan kesesuaian materi dengan KI dan KD dalam Kurikulum 2013 dinyatakan sangat baik. Sedangkan sembilan butir penilaian yang lain dinyatakan baik. Kesembilan butir penilaian tersebut adalah kesesuaian isi modul dengan karakteristik pembelajaran tematik, kesesuaian isi modul dengan karakteristik pembelajaran saintifik, kesesuaian antara subtema dengan uraian materi, kejelasan petunjuk pada tiap pembelajaran, kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan KD, kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi dengan uraian materi, kesesuaian antara ilustrasi dan materi, kejelasan contoh-contoh yang diberikan, dan kesesuaian isi rangkuman dengan materi bahan ajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator materi adalah 4,25 dengan kategori sangat baik.
Indikator yang kedua yakni indikator bahasa yang terdiri dari tiga butir penilaian. Didapatkan penilaian dengan kategori baik terhadap dua butir penilaian
yang meliputi keefektifan kalimat dalam media yang disajikan dan kebakuan istilah. Sedangkan satu butir penilaian yakni kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional siswa berada pada kategori sedang. Ketiga butir penilaian tersebut mendapat skor rata-rata 3,67 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator tersebut dinyatakan baik.
Jika kedua indikator tersebut digabung maka diperoleh rata-rata 3,96 dengan persentase 79,17% dengan kategori baik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa menurut uji pakar materi yang telah dilakukan, materi dalam modul sudah sesuai dan layak untuk diimplementasikan.
2. Hasil Validasi Pakar Media (Tampilan/Layout)
Pakar media menilai modul berdasarkan tiga indikator yaitu tampilan, isi modul, dan bahasa. Dalam indikator tampilan terdapat empat butir penilaian dimana tiga butir penilaian yakni kesesuaian jenis dan ukuran huruf (font), penggunaan komposisi warna, dan kesesuaian pemilihan gambar/foto dinyatakan baik. Sedangkan satu butir penilaian berada pada kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator tampilan adalah 4,25 dengan kategori sangat baik.
Indikator yang kedua yakni indikator isi modul yang terdiri dari tujuh butir penilaian. Didapatkan penilaian dengan kategori baik terhadap semua butir penilaian yang meliputi kesesuaian ilustrasi yang dipilih dengan karakteristik siswa, ilustrasi isi modul jelas dan terkait dengan teks, penempatan ilustrasi dan keterangan gambar tidak mengganggu pemahaman, kesesuaian modul dengan materi pembelajaran, kesesuaian modul dengan pendekatan saintifik, kemudahan pemanfaatan modul dalam pembelajaran, dan kemampuan modul dalam mempermudah pemahaman materi pembelajaran bagi siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator yang berkaitan dengan isi modul adalah 4 dengan kategori baik.
Indikator ketiga yakni indikator bahasa yang terdiri dari empat butir penilaian. Didapatkan penilaian dengan kategori baik terhadap tiga butir penilaian yang meliputi keefektifan kalimat dalam media yang disajikan, kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional siswa, dan kejelasan petunjuk modul.
Sedangkan satu butir penilaian yakni kebakuan istilah berada pada kategori sedang. Keempat butir penilaian tersebut mendapat skor rata-rata 3,75 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator tersebut dinyatakan baik.
Jika ketiga indikator tersebut digabung maka diperoleh rata-rata 4 dengan persentase 80% dengan kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari modul sudah sesuai dan layak diimplementasikan.
4.2.2 Keefektifan Pembuatan Modul Pembelajaran
Keefektifan pembuatan modul pembelajaran dapat diketahui dari peningkatan hasil pretest dan posttest. Berdasarkan analisis data hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha menunjukkan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan efektif dalam pembelajaran. Keefektifan tersebut terlihat dari rata-rata hasil posttest lebih besar daripada rata-rata hasil pretest. Rata-rata hasil posttest adalah 74,05 dan rata-rata hasil pretest adalah 62,34. Selain itu keefektifan juga terlihat dari persentase jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM saat posttest lebih besar daripada saat pretest. Saat posttest persentase jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebesar 75,61% sedangkan saat pretest sebesar 34,15%.
Keefektifan pembuatan modul juga dinilai berdasarkan hasil yang didapatkan berdasarkan angket respon guru dan angket respon siswa terhadap modul yang telah diimplementasikan. Berikut akan dijelaskan secara rinci hasil angket respon guru dan respon.
1. Hasil Angket Respon Guru terhadap Modul Pembelajaran
Berdasarkan hasil perhitungan angket respon guru diperoleh skor rata-rata 4,29 dengan persentase 85,71% dari keseluruhan tujuh butir penilaian. Hasil perhitungan berada pada kategori sangat sesuai. Skor ini menunjukkan bahwa guru sangat setuju jika pembelajaran dilaksanakan menggunakan modul yang telah dikembangkan.
2. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Modul Pembelajaran
Berdasarkan angket yang telah diisi siswa diketahui bahwa rata-rata keseluruhan skor adalah 4,27 dengan persentase 85,37%. Hasil perhitungan
berada pada kategori sangat sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat setuju belajar menggunakan modul yang telah dikembangkan.
4.3 Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran didapatkan beberapa hal yang dapat dijadikan temuan penelitian, antara lain:
1. Siswa menyukai tampilan, gambar, ilustrasi, dan proporsi warna yang terdapat pada modul pembelajaran. Sebelumnya siswa hanya menggunakan bahan ajar berupa buku pegangan pemerintah dengan gambar dan proporsi warna yang minim.
2. Siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang ingin mendapatkan giliran dalam membaca teksi informasi dan menjawab pertanyaan dari guru.
3. Siswa dapat memahami dan menyelesaikan latihan soal yang duberikan setiap akhir pembelajaran dengan baik dan benar. Hal ini membuktikan siswa mampu berpikir secara holistik (utuh).
4. Melalui kegiatan kelompok dan diskusi siswa dapat bekerjasama dan belajar menghargai pendapat teman lain.
5. Melalui kegiatan diskusi siswa yang tadinya pasif saat kegiatan pembelajaran terlihat mulai dapat menyatakan pendapatnya.