• Tidak ada hasil yang ditemukan

J01227

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " J01227"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

86

PADA SISWA KELAS VIII B SMP KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

Eko Prastio

Tri Widiarto

Wahyu Purwiyastuti

Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Kriten Satya Wacana Salatiga

ABSTRACT

Research is to improve The Student’s Performance in Studying Social Sciencs the use of Model

Modeling the way in grade VIIIB SMP Kristen Satya Wacana during the even semester academic year 2014/2015. Supervisior I Drs. Tri Widiarto, M.Pd, Supervisior II Wahyu Purwiyastuti, S.S.,M.Hum. History Departement. Faculty of Pedagogy and Teacher Training, Satya Wacana Christian University, Salatiga.The Objective Of this research is to improve the students performace in study social sciences through the use of Model Modeling the way in Garde VIIIB SMP Kristen Satya Wacana during the even semester of academic year 2013/2014. The research began with the planing which was done in January to April 2015. The subject of the research was is students of VIIIB SMP Kristen Satya Wacana Which consisted 29 students, 11 male students and 18 female students. The research method aplied in this class action research was descriptive Qualitative. The data analysis showed that those was improvment in student score average from 67,6 int the pre cycle to 73,5 int the cycle I, and 77,4 in cycle II, The result of research the sudent performace fot the suden of in studying SMP Kristen Satya Wacana especially for the even Semester academic year 2014/2015

Keywords: Student Performace Social sciencs, interactive, Model Modeling the way

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti seka-rang kebutuhan pendidikan adalah kebu-tuhan utama karena berperan dalam ber-bagai bidang kehidupan masyarakat. Pen-didikan juga sebagai suatu landasan dasar pembangunan suatu bangsa dalam perkembangan menjadi suatu bangsa yang maju.

Permasalahan belajar seperti yang diungkapkan tersebut terjadi pada siswa SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, khususnya pada kelas VIII B. Hal ini ditunjukan dengan pencapaian hasil belajar siswa yang belum memenuhi kriteria ke-tuntasan minum (KKM). Kriteria

ketuntas-an minimum SMP Kristen Satya Wacketuntas-ana adalah 70. (daftar nilai guru mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga).

(2)

87 Identifikasi Masalah

1. Rendahnya hasil belajar siswa VIII B SMP Kristen Satya Wacana pada khu-susnya mata pelajaran IPS?

2. Melalui model pembelajaran kooperatif, khususnya modeling the way, diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII B SMP Kristen Satya Wacana pada mata pelajaran IPS?

Rumusan Masalah

Apakah model pembelajaran mo-deling the way dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada Siswa Kelas VIII B SMP Kristen Satya Wacana tahun ajaran 2014/2015?

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS pada siswa Kelas VIII B SMP Kristen Satya Wacana melalui pembelajaran yang meng-gunakan model pembelajaran Modeling the way.

KAJIAN TEORI Hakekat Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri sesorang. Hilgard dan Bower menga-takan perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pe-mahaman, sikap, dan tingkah laku, ketram-pilan, kecakapan, serta perubahan aspek-aspek lainnya yang ada pada individu yang belajar. Belajar berhubungan dengan per-ubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang pada situasi itu, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kema-tangan atau keadaaan sesaat seseorang. (Suciati dan Irwan, P.2001:hal 28).Dari pe-ngertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan

dalam diri seseorang yang baru atau lebih baik.

Hakekat Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang digunakan guru untuk dijadikan ukuran atau kreteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik.

Hakekat Mata Pelajaran Ilmu Penge-tahuan

Dalam Pedoman Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu yang di-keluarkan oleh badan penelitian dan pe-ngembangan pendidikan Nasional Pusat Kurikulum dijelaskan banhwa tingkat Seko-lah menengah Pertama Mata Pelajaran Sosial Meliputi bahan kajian sosiologi, sejarah, geografi, dan ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Bertujuan Untuk Mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap metal positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan trampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari – hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat. Uraian diatas nampak menjurus kepenger-tian Studi Sosial, yang mengkaji masalah yang ada di dalam Kehidupan Masyarakat.

Model Pembelajaran Modeling The Way

(3)

88 kepada pengajar di kelas dalam pengatur-an pembelajarpengatur-an ataupun pengaturpengatur-an lain-nya. Suatu pola berarti model mengajar, dalam pengembangannya di kelas membu-tuhkan unsur metode, teknik-teknik meng-ajar, dan media sebagai penunjang dalam pembelajaran

Penelitian Relevan

Model pembelajarann Modeling The Way pada mata pelajaran IPS kelas IV SD pandawa 01 Kabupaten Tegal tahun ajaran 2012/2013. Skripsi dari Dwi Febri Setianto (2013), dilakukan pada 2013 penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing – masing terdiri dari dua per-temuan. Hasil penelitian ini menujukkan siklus I terjadi peningkatan yng terdapat 27 siswa (79,41%) memenuhi KKM dan 7 siswa (20,29%) belum

memenuhi KKM. Kemudian pada siklus kedua terjadi peningkatan 31 siswa (91,18%) telah memenuhi KKM dan 3 siswa (8,82%) belum memenuhi KKM yang ditetapkan. Ini berarti bahwa telah berhasil dibuktikan dengan nilai diatas KKM 70 (>70) dan 91,18% siswa tuntas memenuhi KKM atau melebihi KKM yang ditetapkan. Disimpulkan bahwa Pembelajaran Modeling The Way dapat meningkatkan hasil belajar siswa (sumber: lib.Unnes.ac.id/18022/-1401409374.pdf)

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan ke-rangka berpikir diatas maka hipotesis tindakan penelitian dalam penelitian ini adalah melalui metode modeling the way diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VIII B SMP Kristen Satya Wacana pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

METODE PENELITIAN Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada kelas VIII B SMP Kristen Satya Wacana Salatiga

yang terletak dijalan diponegoro 52 – 60 salatiga. Kelas VIII B SMP Kristen Satya Wacana dipilih sebagai tempat penelitian karena siswa dikelas tersebut masih memiliki hasil belajar yang rendah. Hal ini ditunjukan dengan rata – rata nilai siswa yang masih berada dibawah kreteria ketuntasan minimal (KKM).

Sumber Data 1. Data Primer

Data primer untuk penelitian ini diperoleh dari aktivitas metode modeling the way dan tes individu nilai siklus I dan nilai siklus II siswa. Kedua nilai tersebut digunakan untuk mengukur variabel hasil belajar siswa.

2. Data Sekunder

Penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang bukan langsung berasal dari pengamatan atau observasi yang digunakan untuk mengukur keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar Ilmu Pengatahuan Sosial .

Indikator Kinerja

Kondisi akhir atau target yang diharapkan dicapai pada akhir penelitian adalah meningkatnya prestasi belajar siswa VIIIB SMP Kristen Satya Wacana pada semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015

Prosedur Tindakan

(4)

89 (acting), (3) Pengamatan (observing) dan (4) Refleksi (reflecting).

Hasil Tindakan

Deskripsi Kondisi Awal

Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa belum dapat dikatakan me-muaskan. Ketika siswa mendapatkan tugas individu setelah guru menerangkan, rata-rata skor siswa hanya mencapai skor 67,6. Sementara nilai terendah sebesar 30 masih jauh dari KKM yang berada pada nilai 70

Siklus I

Dapat dilihat bahwa nilai terendah naik sebesar 25% dari 30 menjadi 40. Sementara itu nilai tertinggi tidak mengalami perubahan karena pada kondisi awal nilai tertinggi sudah mencapai nilai maksimal yakni 100. Rata-rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 2% dari 67,6 menjadi 73,5.

Dari data tersebut dapat disimpul-kan bahwa penerapan model pembelajaran Modeling the way dapat meningkatkan nilai rata-rata dan memperkecil rentang nilai.

Siklus II

Dapat dilihat bahwa nilai terendah naik sebesar 50% dari 30 menjadi 60. Hal ini menunjukkan bahwa permainan multi-media interaktif dapat membantu siswa yang nilainya tergolong rendah untuk meningkatkan hasil belajarnya. Namun begitu, nilai tertinggi pada kondisi awal, siklus I dan siklus II tidak mengalami perubahan karena sejak kondisi awal nilai tertinggi telah mencapai angka sempurna, yakni 100.

Dengan demikian, naiknya nilai terendah, maka rentang nilai pun menurun. Bila pada kondisi awal rentang nilai berada pada angka 70, maka pada siklus II rentang nilai berada pada angka 40. Turunnya rentang nilai ini menunjukkan turunnya kesenjangan kemampuan siswa

di kelas. Hal ini membuktikan Model Pembelajaran Modeling the way yang dapat membantu siswa dengan prestasi rendah untuk belajar dari teman sebaya mereka dalam kelompok sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Selain itu, rata-rata nilai siswa menunjukkan kenaikan yang signifikan. Bila pada kondisi awal nilai rata-rata siswa sebesar 67,6 maka pada siklus II rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan menjadi 77,4 atau sebesar (50%). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Model pembelajaran Modeling The Way terbukti dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.

Hasil Tindakan

Melalui model Pembelajaran Mo-deling The Way dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial bagi siswa kelas VIIIB pada semester II SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun pelajaran 2014/2015 dari kondisi awal hasil belajar

Baik secara teoritik maupun empirik terbukti bahwa melalui pengguna-an permainpengguna-an multimedia interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial bagi siswa kelas VIIIB pada semester II SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun pelajaran 2015/ 2016 dari kondisi awal hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial rata - rata 67,6 ke kondisi akhir rata-rata 77,4.

DAFTAR PUSAKA

Abdul Aziz Wahab,2009, Metode dan model

– model Mengajar Ilmu

(5)

90 Agus Suprijono.2011. Cooperative Learning

Teori dan Aplikasin PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Aqib, Zainal 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung; Ypramawidya

Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan.1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia.jakarta: Balai Pustaka

Harwini, Thereaia. 2012

Hamruni, 2010. Strategi Pembelajaraan. Yogyakarta; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.

Harjasa, W. Buchtiar, dkk.2008. Media

Pendidikan: Pengertian,

Pengembangan, dan

pemanfaatannya, Jakarta; PT.Raja Grafindo Persada

Lie,A. 2003. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widisarana Indonesia

Mulyasa, 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung; PT Remaja Rosdakarya Offset

Sanjaya, Wina. 2005. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta; Prenada Media

Sudijin.dkk, 2002. Manejemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendikia

Wardhani.I dkk, 2002. Manajemen Penelitian Tindakan kelas. Insan Cendikia

Zainal Arifin, dkk, 2012 Perkembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta;Skripta

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara nilai sosial, ekonomi dan pola penggembalaan kerbau di masyarakat desa penyangga dengan tingkat pendidikan, penghasilan dan umur peternak terlihat

interpersonal bagi siswa dalam upaya meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain serta prestasi akademik dan non akademik siswa, sehingga perlu adanya bantuan

Dahlan (2005) melakukan penelitian model pendugaan kandungan karbon pada tegakan Acacia mangium dengan menggunakan citra optik yaitu Landsat ETM+ dan SPOT-5,

Fungsi jaminan secara yuridis adalah sarana perlindungan bagi keamanan kreditur, yaitu kepastian akan pelunasan hutang debitur atau pelaksanaan suatu prestasi oleh

[r]

luas ODE = luas OAB letak titik O dari station – station harus merupakan garis lengkung yang stream line..  Setelah bentuk station selesai dibuat, dilakukan

Pembelajaran di kelas hendaknya selalu bermakna bagi siswa.Oleh sebab itu pembelajaran harus dirancang dengan pendekatan pembelajaran yang menguta- makan siswa

Psoriasis adalah suatu penyakit inflamasi kulit kronis yang di mediasi oleh sistem imunitas sel T dan dikarakteristikkan sebagai perubahan pada pertumbuhan dan