33
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kategori pohon terdapat 7 spesies dengan kerapatan rata-rata 14,29 ind.ha-1. Kerapatan tertinggi terdapat pada stasiun A umur restorasi 12 tahun sebesar 77,78 ind.ha-1. Indeks Nilai Penting (INP) yang dominan terdapat pada spesies
Bruguiera gymnorrhiza sebesar 91,24%. Kategori anakan pohon terdapat 8
spesies dengan kerapatan rata-rata 816,67 ind.ha-1. Kerapatan tertinggi terdapat pada stasiun B umur restorasi 7 tahun sebesar 3644,44 ind.ha-1. Indeks Nilai Penting yang dominan terdapat pada spesies Rhizophora mucronata sebesar 103,99%. Keanekaragaman struktur komunitas mangrove pada masing masing stasiun dikarenakan kondisi stasiun dan faktor lingkungan yang berbeda.
2. Rata-rata karbon tersimpan pada kategori pohon stasiun A sebesar 4,49 ton.ha-1, dan stasiun E sebesar 0,96 ton.ha-1. Nilai tertinggi terdapat pada stasiun A umur restorasi 12 tahun. Kategori anakan pohon pada stasiun A sebesar 4,85 ton.ha-1, stasiun B 7,61 ton.ha-1, stasiun C 0,77 ton.ha-1, stasiun D 2,36 ton.ha-1, stasiun E 6,66 ton.ha-1. Nilai tertinggi terdapat pada stasiun B umur restorasi 7 tahun.Tinggi rendahnya karbon tersimpan dipengaruhi oleh biomassa yang dihasilkan masing-masing stasiun. Jumlah biomassa berbanding lurus dengan jumlah karbon tersimpan.
B. Saran
Saran yang disampaikan pada penelitian adalah perlu dikaji lebih lanjut mengenai kondisi vegetasi mangrove akibat aktivitas manusia. Kegiatan pengawasan oleh pihak terkait tentang klestarian mangrove harus ditingkatkan. Masih dijumpai kasus illegal loging dan pembukaan tambak liar pada area mangrove. Perlu dilanjutkan pendataan informasi mengenai vegetasi mangrove di Segara Anakan secara berkelanjutan dan terstruktur, supaya keanekaragaman mangrove bisa lebih diketahui dengan optimal, supaya potensi penyerapan karbon oleh tumbuhan mangrove bisa terkontrol dengan baik.