• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKPD 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RKPD 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup

berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan

ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan

(Todaro, 2000). Sedangkan menurut Rogers (983) menyatakan bahwa

pembangunan diartikan sebagai proses perubahan sosial dengan partisipasi yang

luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk mencapai kemajuan sosial

dan material untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka

peroleh terhadap lingkungan mereka. Untuk memperoleh pembangunan yang

tepat sasaran dan mampu mengakomodir dan menampung aspirasi masyarakat

diperlukan perencanaan yang matang dan berkesinambungan. Hal ini

sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sisten Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa Pemerintah maupun

Pemerintah Daerah setiap tahunnya diwajibkan menyusun Rencana Kerja

Pemerintah (RKP)/ Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) melalui

musyawarah perencanaan pembangunan yang melibatkan seluruh stakeholder

untuk berpartisipasi aktif dalam merencanakan kebutuhan pembangunan sesuai

kebutuhan daerah, kemampuan, potensi dan kearifan lokal daerah

masing-masing. Setiap daerah di era Otonomi memiliki kewenangan dan tanggung jawab

untuk dapat mengatur proses pembangunannya sendiri, mulai dari tahapan

(2)

upaya lebih meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan lebih mendekatkan dan

meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakatnya. Terciptanya

pembangunan wilayah sesuai harapan semua pihak sangat ditentukan oleh

kualitas perencanaan. Hal ini sejalan dengan amanatkan Undang Undang Nomor

17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa setiap

Pemerintahan baik Pemerintah Pusat, Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten/

Kota setiap tahun wajib menyusun Rencana Kerja Tahunan. Penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota harus senantiasa

disinergikan, disinkronkan dan diselaraskan dengan Rencana Kerja Pemerintah

Propinsi maupun Rencana Kerja Pemerintah Pusat untuk menjaga konsistensi,

kesinambungan dan keterpaduan perencanaan pembangunan, serta menjaga

sinergi pusat dan daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan bersama

Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28

tahun 2010, 0199/M PPN/04/2010, dan PMK 95/PMK 07/2010 tentang

Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2010-2014

Sebagai dokumen rencana tahunan daereh RKPD mempunyai kedudukan

yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat

beberapa hal sebagai berikut:

1. RKPD merupakan dokumen yang secra subtansial merupakan

penerjemahan dan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah

yang ditetapkan dalam RPJMD ke dalam program dan kegiatan

pembangunan tahunan daerah.

2. RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan bagi seluruh SKPD dalam menysusun Rencana Kerja

Satuan Kerja Perangkat Kaerah (Renja-SKPD).

3. RKPD merupakan acauan Kepala daerah dan DPRD dalam menentukan

(3)

Sementara yang selanjutnya digunakan acuan dalam penyusunan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

4. RKPD merupakan salah satu intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Dengan demikian, melalui evaluasi RKPD ini akan

diketahui sejauh mana capaian kinerja RPJMD sebagai wujud kinerja

penyelenggaraan pemerintahah daerah sampai dengan tahun berkenaan.

Memperhatikan posisi dokumen RKPD yang sangat strategis dalam

penyelengaraan pemerintahan, maka diperlukan RKPD yang berkualitas

sebagaimana diatur dalam Pearturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Disusun berdasarkan capaian kinerja pelaksanaan RKPD tahun lalu

berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD sebagai pijakan dalam

menyusun program prioritas guna menjaga kesinambungan pembangunan

dari tahun ke tahun.

2. Program prioritas dalam RKPD harus sesuai dengan program prioritas

sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD pada tahun berkenaan.

3. Program dan kegiatan prioritas dalam RKPD harus senantiasa konsisten

dengan program-program yang disepakati oleh seluruh stke holder dalam

forum musrenbang.

4. Program kegiatan prioritas dalam RKPD harus dilengkapi dengan indikator

kinerja hasil (Outcome) untuk program dan Indikator Kinerja keluaran (Output)

untuk kegiatan, sehingga dapat realistis dan terukur.

5. Program dan kegiatan RPKD harus dilengkapi dengan pendanaan yang

menunjukkan perkiraan maju.

RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 merupakan dokumen

perencanaan tahunan (tahun ke-empat) pelaksanaan Rencana Pembangunan

(4)

sebagaimana termuat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 10

Tahun 2010.

Rangkaian kegiatan dalam rangka menyusun RKPD dilakukan kurang

lebih selama 5 bulan yang dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei,

melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Persiapan Penyusunan RKPD

2. Penyusunanan Rancangan Awal RKPD

3. Penyajian Rancangan RKPD

4. Penyusunan Rancangan RKPD

5. Pelaksanaan Musrenbang RKPD

Untuk memperoleh masukan dari berbagai elemen masyarakat

(Stakeholder) dilakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) di berbagai tingkatan secara simultan yaitu:

a. Murenbang Desa/ Kelurahan dilaksanakan pada bulan Januari yang

dilaksankan di 307 desa/ kelurahan.

b. Musrenbang Kecamatan dilaksanakan pada bulan Pebruari yang

dilaksanakan di 21 kecamatan

c. Forum SKPD dilaksnakan pada bulan Maret yang diikuti oleh delegasi

kecamatan dan seluruh SKPD

d. Musrenbang Kabupaten dilaksanakan pada akhir bulan maret sesuai

jadwal yang ditentukan oleh Bappeda Propinsi Jawa Timur melalui

forum KISS perencanaan pembangunan Prop Jatim.

6. Perumusan Rancangan Akhir RKPD

7. Penetapan RKPD

Untuk memahami dengan jelas proses penyusunan RKPD dan keterkaitan RKPD dengan

dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada bagan alur perumusan awal prioritas dan

program pembangunan daerah pada tahap penyusunan rancangan awal RKPD

(5)

Gambar 1.1

Bagan alur perumusan awal prioritas dan program pembangunan daerah pada tahap

penyusunan rancangan awal RKPD

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 adalah peraturan perundang undangan yang

berlaku sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah -

Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 9) ;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang

(6)

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3851) ;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4286) ;

4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421) ;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4844 ) ;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4438 )

8. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4574) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4575) ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

(7)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4577) ;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ;

13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 20010–2014.

14. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Tahun 2012

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

16. Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

dan Menteri Keuangan Nomor 28 tahun 2010, 0199/M PPN/04/2010, dan

PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517)

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian

Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32

Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang

(8)

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman

Penyusunan, pengendalian dan evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Tahun 2014

20. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Jawa Timur

Tahun 2010-2014.

21. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor tahun 2011 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2012.

22. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 4 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo

Tahun 2005 Nomor 4/C) ;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 10 Tahun 2010 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Ponorogo Tahun 2010-2015. (Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor

10 Tanggal 13 desember 2010)

24. Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo tahun 2013 (Berita Daerah

Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tanggal 12 Mei 2012)

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan bersama Menteri Dalam

Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 tahun

2010, 0199/M PPN/04/2010, dan PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, maka antara

doumen perencanaan pembangunan satu dengan yang lain harus sinergi dan

saling terkait dalam kerangka mewujudkan pembangunan yang holistik dan

berkesinambungan baik dokumen perencanaan daerah ditingkat pusat, propinsi

maupun dokumen perencanaan daerah dan juga antar dokumen perencanaan

(9)

Selengkapnya hubungan dokumen perencanaan Pembangunan dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.2

Hubungan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional, Propinsi,

Daerah serta SKPD

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 disusun dengan sistematika

sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi gambaran umum penyusunan RKPD yang meliputi latar belakang,

dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika

(10)

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU .

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum kondisi daerah,

evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai tahun berjalan

dan realisasi RPJMD serta permasalahan pembangunan daerah>

BAB III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA

KERANGKA PENDANAAN

Memuat kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang

antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah,

sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan

dalam membangun perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah<

belanja daerah dan pembiayaan daerah.

BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran

pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap pelaksanaan

pembangunan yang tertuang dalam RKPD tahun lalu dan capaian

kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu-isu strategis

dan masalah mendesak ditingkat Kabupaten, propinsi, nasional,

kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pada bab ini secara eksplisist menuangkan rencana program dan

kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi

pembangunan tahunan dan capaian kinerja yang direncanakan dalam

RPJMD.

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat rancangan

kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja

pendanaan merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu)

(11)

dimiliki guna peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perkuatan ekonomi

daerah sehingga mampu memperbaiki aspek pendapatan, kesempatan kerja,

lapangan usaha, akses terhadap pengambilan keputusan, memiliki daya saing,

daya tahan, meningkatkan NTP dan IPM dalam kurun waktu 1 (satu) tahun

kedepan.

Adapun tujuan disusunnya RKPD Kabupaten Ponorogo adalah acuan

bagi seluruh SKPD dilingkup Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam menyusun

program dan kegiatan yang dianggarkan dalam Rencana Anggaran dan Belanja

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 1.2 Hubungan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional, Propinsi,

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna melengkapi produk Tugas Akhir 138..

Hasil koefisien determinasi sebesar 26,5 % untuk variabel csr menunjukkan pengaruh carbon accounting terhadap implementasi csr sisanya 73,5% dipengaruhi oleh faktor

Konsumen hanyalah merupakan penonton dalam proses produksi organisasi manufaktur, sementara dalam organisasi jasa sifat kegiatannya mendapat sebutan sebagai “game between persons”,

Pertama dan yang utama penulis memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas Kehendak-Nya lewat limpahan mukjizat, kasih sayang, serta rahmat yang selalu tercurah

Secanggih apapun perkembangan suatu ilmu, tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya, sehingga ilmu tidak keluar dari esensinya yang bermanfaat bagi kehidupan

Semakin meningkatnya lembaga pendidikan dan berdampak kepada minat masyarakat yang semikin meninggi terhadap lembaga pendidikan maka lembaga pendidikan tersebut

Dalam penelitian, yang dikatakan mahasiswa tentang perilaku berpasangan &amp; berkencan tidak selalu sama per orang; yang dikatakan tidak harus sama dengan yang