KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN
Rumput laut adalah salah satu komoditas utama perikanan budidaya yang menopang hampir 58% dari total produksi perikanan budidaya tahun 2016 yang mencapai 19,46 juta ton. Pada tahun 2016 target produksi rumput laut sekitar 11,1 juta ton. Nilai strategis komoditas rumput laut, sebagai budidaya yang ramah lingkungan, mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, mendorong Presiden untuk menerbitkan Peraturan Presiden terkait Road Map Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional. Nantinya, setelah Perpres ini terbit, semua kementerian yang terkait, mulai dari Kementerian kelautan dan perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Lembaga Penelitian, semua akan bergerak bersama dan bersinergi dalam membangun suatu Industri Rumput Laut Nasional.
Peningkatan kualitas produk rumput laut, harus dimulai dari penggunakan bibit bermutu, proses pembibitan dan budidaya yang sesuai SNI dan juga penjemuran yang memperhatikan kebersihan. Untuk selanjutnya, proses pembibitan dan budidaya rumput laut ini, harus di sertifikat, sehingga meningkatkan daya saing produk rumput laut nasional.
Salah satu terobosan yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kawasan kebun bibit rumput laut di beberapa sentra produksi rumput laut. Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut ini juga bertujuan untuk menjamin ketersediaan bibit rumput laut, agar selalu tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat. Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut dan peningkatan kualitas bibit rumput laut, merupakan suatu keharusan, dalam memasuki era pasar bebas ASEAN (MEA) saat ini..
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya telah mengalokasikan anggaran cukup besar baik pada UPT Pusat sebesar maupun pemerintah kabupaten/kota melalui Tugas Pembantuan pada tahun 2016. Khusus untuk rumput laut, anggaran tersebut dialokasikan sebesar Rp. 76,6 milyar kepada 108 kabupaten/kota di 20 Propinsi, untuk pembangunan kawasan kebun bibit dan alokasi Rp. 13,4 Milyar untuk 8 (delapan) UPT Pusat yang dipergunakan untuk membangun dan mengembangkan laboratorium rumput laut kultur
Pedoman teknis pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut yang dilaksanakan oleh Dinas Kabupaten/Kota melalui dana Tugas Pembantuan Tahun 2016 ini, diharapkan mampu menjadi acuan bagi seluruh instansi yang terkait.
Jakarta, Maret 2016
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya sehingga Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput
Laut dapat tersusun. Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan terkait
dengan kontribusinya dalam percepatan peningkatan produksi, peningkatan nilai
tambah dan kesejahteraan rakyat. Dalam rangka mendukung program tersebut,
Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya mengalokasikan
anggaran untuk pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut. Anggaran tersebut
ditujukan kepada pembibit rumput laut guna meningkatkan produksi bibit rumput laut.
Demikian Pedoman Teknis ini kami susun. Semoga Pedoman Teknis
Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini dapat memberikan petunjuk
dalam pelaksanaan kegiatan bantuan kebun bibit rumput laut.
Jakarta, Maret 2016
Direktur Perbenihan
DAFTAR ISI
II. ALOKASI PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT ... 6
III. KELEMBAGAAN ... 10
IV. PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT ... 13
4.1 Jadwal Pelaksanaan ... 14
4.2 Jumlah dan Spesifikasi Teknis ... 14
4.2.1 Spesifikasi Bahan ... 15
4.2.2 Konstruksi Kebun Bibit Rumput Laut ... 15
4.3 Persyaratan Produsen dan Penerima Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut ... 16
4.3.1 Persyaratan Produsen ... 16
4.3.2 Kriteria Penerima Bantuan ... 16
4.4 Identifikasi dan verifikasi Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ... 17
4.5 Mekanisme Penyaluran Paket Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut ... 18
4.6 Pembinaan Pasca Bantuan ... 18
V. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan ... 19
VI. Penutup ... 20
DAFTAR TABEL
No Teks Hal
1. Alokasi Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut di
Kabupaten/Kota Penerima Dana TP Tahun 2016 ... 6
2. Jadwal Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut
Di Kabupaten/Kota ... 14
3. Rincian Bahan dan Biaya Konstruksi 1 (Satu) Unit Kebun Bibit Rumput
DAFTAR GAMBAR
No Teks Hal
1. Kelembagaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut melalui
TP Kabupaten/Kota Tahun 2016 ... 10
2. Mekanisme Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ... 13
3. Konstruksi Kebun Bibit Rumput Laut ... 16
4. Peta Zonasi Wilayah Monitoring Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Hal
1. Kuesioner Identifikasi / Verifikasi Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ... 21
2. Format Surat Pernyataan Kelompok Calon Pelaksana Pembangunan
Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ... 23
3. Format Surat Pemberitahuan Kelompok Pelaksana Pembangunan
Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ... 24
4. Format Surat Pernyataan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ... 26
5. Format Berita Acara Serah Terima ... 27
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya. Di
samping teknologi budidaya rumput laut yang telah dikuasai, usaha budidaya rumput
laut juga relatif murah, karena tidak memerlukan pakan tambahan dari pabrikan.
Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen rumput laut di dunia dan hingga kini
rumput laut masih menjadi salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya,
karena berkontribusi dalam percepatan peningkatan produksi, peningkatan nilai
tambah dan kesejahteraan rakyat.
Komoditas rumput laut yang dominan dibudidayakan ada 2 (dua) jenis yaitu
Gracilaria sp. dan Eucheuma cottonii. Dua jenis ini relatif mudah untuk dikembangkan dengan cara yang sangat sederhana. Gracilaria sp. sebagai sumber agar, dapat dibudidayakan dengan sistem sebar di tambak, sedangkan Eucheuma cottonii dapat dibudidayakan dengan sistem long line, patok dasar atau rakit terapung.
Perkembangan usaha budidaya rumput laut yang cukup pesat, dengan
peningkatan produksi mencapai 27,72 % per tahun, harus di dukung dengan
ketersediaan bibit yang cukup dan kualitas baik. Salah satu langkah strategis yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Direktorat Perbenihan
dalam penyediaan bibit rumput laut berkualitas adalah dengan pengembangan
kawasan kebun bibit rumput laut untuk wilayah-wilayah potensial dan berkomitmen
dalam pengembangan usaha budidaya rumput laut guna mendorong peningkatan
produksi perikanan budidaya khususnya rumput laut. Pada tahun 2016, Direktorat
Perbenihan, Ditjen Perikanan Budidaya mengalokasikan anggaran untuk
pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut dengan prioritas wilayah di pulau
terluar dan wilayah perbatasan.
Hal ini selaras dengan tiga pilar pembangunan nasional yaitu Kedaulatan,
Keberlanjutan dan Kesejahteraan. Melalui pembangunan kebun bibit rumput laut di
pulau terluar dan wilayah perbatasan, maka kedaulatan negara akan terwujud.
Budidaya rumput laut yang tanpa pakan dan hemat energi, akan mendukung
perikanan budidaya yang berkelanjutan, yang pada akhirnya mampu meningkatkan
1.2. Maksud dan Tujuan
Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun
2016 melalui dana Tugas Pembantuan (TP) dimaksudkan sebagai acuan
pelaksanaan bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam
melakukan identifikasi, pembangunan, monitoring dan evaluasi kawasan kebun bibit
rumput laut.
Tujuan Pedoman Teknis ini adalah :
a. Memberikan pedoman teknis bagi UPT DJPB, Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi, Kabupaten/Kota, pembibit, pembudidaya dan pemangku kepentingan
lainnya dalam melaksanakan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut;
b. Sebagai bahan sosialisasi guna mempercepat pelaksanaan pembangunan
kawasan kebun bibit rumput laut;
c. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan pembudidaya dalam
melakukan usaha budidaya khususnya pembibitan rumput laut dengan tujuan
agar pelaksanaan program pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut
dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan sesuai aturan yang berlaku.
1.3. Sasaran
Sasaran yang diharapkan akan dicapai dari Pedoman Teknis Pembangunan
Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini adalah terlaksananya pembangunan kawasan
kebun bibit rumput laut tahun 2016 di 108 Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota dan/atau yang membidangi kelautan dan perikanan.
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Teknis ini terdiri dari Dasar Hukum, Persyaratan
teknis, Persyaratan produsen dan penerima paket bantuan, Identifikasi/Penentuan
lokasi penerima bantuan, Mekanisme penyaluran bantuan, Jadwal Penyaluran
Bantuan, Monitoring dan Pelaporan.
1.5. Penerima Manfaat
Penerima manfaat Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini
1.6. Sumber Anggaran
Anggaran kegiatan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini
bersumber dari DIPA APBN Tahun Anggaran 2016 Direktorat Jenderal melalui dana
Tugas Pembantuan (TP) pada 108 Kabupaten/Kota.
1.7. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini
adalah :
a. Terwujudnya kawasan kebun bibit rumput laut di daerah yang ditetapkan secara
efektif, efisien dan tepat waktu.
b. Meningkatnya produksi bibit rumput laut yang bermutu dan tersedia setiap waktu
untuk mendukung peningkatan produksi rumput laut yang berkelanjutan.
c. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir dan masyarakat lain yang
terlibat dalam usaha kebun bibit rumput laut.
1.8. Pengertian
1. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
2. Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana
Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
3. Dinas Provinsi adalah satuan kerja daerah yang membidangi kelautan dan
perikanan di tingkat provinsi
4. Dinas Kabupaten/Kota adalah satuan kerja daerah yang membidangi kelautan
dan perikanan di tingkat kabupaten/kota
5. Pembina adalah pembina pusat dan pembina provinsi yang melakukan
pembinaan dan pendampingan kegiatan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit
Rumput Laut
6. Tim Teknis adalah petugas dinas kabupaten/kota serta penyuluh perikanan
tingkat kabupaten/kota yang ditetapkan oleh KPA Dinas kabupaten/kota
7. Kawasan kebun bibit rumput laut adalah suatu hamparan yang ada di suatu
wilayah perairan yang dipergunakan untuk usaha kebun bibit rumput laut dengan
luas areal 10% dari luas kawasan usaha budidaya rumput laut
8. Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur
9. Evaluasi adalah analisis dan perbandingan antara output kegiatan dengan
perencanaan pelaksanaan yang disepakati dan sebagai bahan pelaksanaan
kegiatan tahun berikutnya
10. Pelaporan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan hal-hal
yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan dalam waktu
tertentu
1.9. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut
melalui dana Tugas Perbantuan Tahun 2016 adalah :
a. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
b. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian;
c. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah;
d. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
e. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111);
f. Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan
Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Daerah;
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
i. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian
j. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227);
k. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2015 tentang
Pedoman Umum Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
l. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PERMEN-KP/2015 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Bantuan Langsung Masyarakat di Bidang Kelautan
dan Perikanan;
m. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
II. ALOKASI PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT
Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut di 108 Kabupaten/Kota yang
dilaksanakan melalui Satker TP Dinas Kabupaten/Kota. Dinas Kabupaten/Kota
diwajibkan untuk membangun kawasan kebun bibit rumput laut. Adapun alokasi
pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut yang harus dibangun sebagai berikut.
Tabel 1. Alokasi Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut di Kabupaten/Kota Penerima Dana TP Tahun 2016
No. Provinsi Kabupaten Kawasan
No. Provinsi Kabupaten Kawasan
41 KAB. BOLAANG MONGONDO
No. Provinsi Kabupaten Kawasan
19 Maluku Utara
101 KAB. HALMAHERA SELATAN 2 102 KAB. PULAU TALIABU 2 103 KAB. HALMAHERA TENGAH 2
104 KAB. HALMAHERA TIMUR 2
20 Papua Barat
105 KAB. SORONG 2
106 KAB. RAJA AMPAT 2
107 KAB. FAK-FAK 2
108 KAB. KAIMANA 2
III. KELEMBAGAAN
Untuk mengkoordinasikan dan mengefektifkan pelaksanaan, pengendalian,
pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pembangunan kawasan
kebun bibit rumput laut, maka perlu dibentuk lembaga pelaksana yang meliputi Tim
Pembina, Tim Teknis dan UPT sebagai pendamping teknis kegiatan. Kelembagaan
tersaji pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Kelembagaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut melalui TP Kabupaten/Kota Tahun 2016
3.1. Pembina Pusat
Tim Pembina Pusat bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang
meliputi:
a) Merencanakan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan pembangunan kawasan
kebun bibit rumput laut;
b) Menyusun Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut;
c) Melakukan sosialisasi pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut;
d) Melakukan verifikasi calon lokasi dan calon penerima bantuan;
e) Berkoordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota;
f) Melakukan pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
3.2. Pembina Provinsi
Pembina Provinsi mempunyai tugas sebagai berikut :
a) Memberikan saran dan masukan pada tahap perencanaan pembangunan
kawasan kebun bibit rumput laut;
b) Melakukan pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut.
3.3. Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung Jawab kegiatan adalah Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab terhadap keberhasilan terlaksananya kawasan kebun bibit rumput laut dan
mempunyai tugas:
a) Menetapkan Tim Teknis melalui SK KPA;
b) Menunjuk koordinator pelaksanaan pembangunan kawasan kebun bibit rumput
laut;
c) Melakukan verifikasi terhadap usulan calon lokasi dan calon penerima bantuan
yang diusulkan tim teknis;
d) Menetapkan lokasi dan penerima bantuan kegiatan pembangunan kawasan
kebun bibit rumput laut berdasarkan hasil identifikasi dan verifikasi;
e) Melakukan proses pelelangan kebun bibit rumput laut;
f) Melakukan pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut;
g) Membuat dan menyampaikan laporan triwulan mengenai kemajuan
pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut kepada Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya Cq. Direktur Perbenihan serta ditembuskan kepada Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi;
h) Membuat berita acara serah terima kebun bibit rumput laut antara penerima
bantuan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota ditembuskan
kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Cq. Direktur Perbenihan serta
ditembuskan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi.
3.4. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
UPT selaku pendamping teknis memiliki tugas :
a) Memberikan saran dan masukan terhadap perencanaan pelaksanaan
pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut baik kepada Pembina Pusat,
Pembina Provinsi maupun Tim Teknis;
3.5. Tim Teknis
Tim Teknis bertanggung jawab dalam :
a) Melakukan koordinasi dengan Tim Pembina Pusat terkait perencanaan
pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut;
b) Melakukan identifikasi calon lokasi dan calon penerima bantuan;
c) Merekomendasikan lokasi pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut
berdasarkan hasil identifikasi;
d) Mensosialisasikan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut di lokasi
kegiatan;
e) Menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan;
f) Melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan;
g) Melaporkan perkembangan kegiatan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota.
3.6. Penerima Bantuan
Penerima bantuan kebun bibit rumput laut adalah kelompok
pembibit/pembudidaya rumput laut di kawasan pengembangan budidaya rumput laut.
Calon penerima bantuan diusulkan oleh Tim Teknis dan ditetapkan oleh KPA Dinas
Kabupaten/Kota. Penerima bantuan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a) Bersedia menandatangani berita acara serah terima bantuan kebun bibit rumput
laut;
b) Mengelola kawasan kebun bibit rumput laut sesuai pedoman teknis;
c) Melaksanakan manajemen kelompok secara kolektif (tanggung renteng);
Keterangan :
1. DJPB mengalokasikan anggaran pembangunan kawasan KBRL TA 2016 melalui dana TP di 108 kabupaten/kota
2. Dinas Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis
3. Tim Teknis berkoordinasi dengan Direktorat Perbenihan, UPT dan Dinas Provinsi untuk menentukan lokasi penerima bantuan
4. Tim Teknis bersama dengan Direktorat Perbenihan melakukan identifikasi dan verifikasi penerima bantuan
5. Tim Teknis memberikan laporan hasil identifikasi kepada Dinas Kabupaten/Kota untuk ditetapkan melalui SK KPA
6. Dinas Kabupaten/Kota memberikan bantuan kebun bibit rumput laut
7. Penerima bantuan memberikan laporan perkembangan paket bantuan kepada Dinas Kabupaten/Kota setiap triwulan
8. Dinas Kabupaten/Kota melaporkan perkembangan paket bantuan kepada DJPB c.q Direktorat Perbenihan setiap triwulan
IV. PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT
Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut di Kabupaten/Kota TA 2016
ini dimulai dengan persiapan kegiatan yang terdiri dari penyusunan pedoman teknis,
sosialisasi pedoman teknis, penunjukkan penanggung jawab kegiatan pembangunan
kawasan kebun bibit rumput laut di tingkat kabupaten/kota, serta penetapan SK Tim
Teknis. Proses identifikasi, seleksi dan verifikasi dilakukan terhadap calon penerima
bantuan, untuk selanjutnya ditetapkan sebagai penerima bantuan kebun bibit rumput
laut. Tahap selanjutnya, penyelesaian dokumen administrasi sebelum dilakukan
proses lelang. Proses pelelangan dilakukan dengan menunjuk pihak ketiga sebagai
pelaksana kegiatan. Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan pendampingan dan pembinaan. Tahap akhir kegiatan
yaitu monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan kegiatan dimaksud. Mekanisme pembangunan kawasan kebun bibit
rumput laut lebih jelas seperti pada Gambar 2.
4.1 Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan pembangunan kawasan tersebut seperti disajikan pada
Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
4.2 Jumlah dan Spesifikasi Teknis
Jumlah bantuan yang diberikan untuk setiap kawasan terdiri dari 10 unit kebun
bibit rumput laut, dimana 1 (satu) unit kebun bibit rumput laut berukuran 50 x 25 m.
Adapun rincian bahan untuk 1 unit konstruksi kebun bibit rumput laut berukuran 50 x
25 m seperti tertera pada Tabel 3.
Tabel 3. Rincian Bahan dan Biaya Konstruksi 1 (Satu) Unit Kebun Bibit Rumput
1 Pengemasan dan Transportasi Bibit Rumput Laut 800 Kg 2 Pengikatan Tali Rafia ke Tali Ris 50 Tali Ris
3 Pengikatan Bibit Rumput Laut 50 Tali Ris
4 Pasang Tali Ris ke Long line 50 Tali Ris
5 Setting Longline dan Jangkar 1 Paket
6 Transportasi Peralatan 1 Paket
No Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 Persiapan
(pedoman, Sosialisasi, SK Tim, dll)
2 Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi Calon Penerima
3 Penetapan Penerima KBRL
4 Penyelesaian Dokumen
Administrasi
5 Proses Pelelangan
6 Pembangunan Kawasan KBRL
7 Pendampingan dan Pembinaan
4.2.1 Spesifikasi Bahan
a. Bibit rumput laut Eucheuma sp. (sesuai SNI 7672.2011) - Strain : Eucheuma sp.
d. Tali Utama, Jangkar dan Pembantu Utama (sesuai SNI 7673.2.2011)
- Diameter 12 mm
- Berbahan Polyethylene (PE) e. Tali Ris (Sesuai SNI 7673.2.2011)
- Diameter 5 mm
- Berbahan Polyethylene (PE) f. Tali Rafia
- Terbuat dari Polypropylene g. Pemberat (Sesuai SNI 7673.2.2011)
- Berat minimal 50 kg
- Berbahan beton, besi, batu, karung pasir
4.2.2 Konstruksi Kebun Bibit Rumput Laut
Konstruksi kebun bibit rumput laut merupakan modifikasi dari standar nasional
Indonesia yang mengacu pada konstruksi yang diterapkan di UPT. Konstruksi
Ket Gambar :
= Pemberat = Pelampung Utama
= Tali Ris = Pelampung Penunjang
= Tali Utama dan Tali Jangkar
Gambar 3. Konstruksi Kebun Bibit Rumput Laut
4.3 Persyaratan Produsen dan Penerima Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut
4.3.1 Persyaratan Produsen
Penyedia bibit rumput laut selaku produsen berasal dari UPT Ditjen Perikanan
Budidaya dan unit - unit binaan Dinas Kabupaten/Kota.
4.3.2 Kriteria Penerima Bantuan
Calon penerima bantuan adalah kelompok yang ditunjuk berdasarkan usulan
dari Tim Teknis. Proses pengusulan tersebut didasarkan pada hasil identifikasi
dengan memperhatikan kelayakan lokasi usaha untuk pembibitan rumput laut. Kriteria
1. Tergabung dalam kelompok dan telah terdaftar di Desa/Kelurahan setempat
dan/atau memiliki Tanda Pencatatan Usaha Perikanan (TPUP) dari Dinas/SKPD
tingkat Kabupaten/Kota setempat;
2. Memiliki Badan Hukum yang berbentuk koperasi atau yayasan dan bergerak di
bidang usaha perikanan skala mikro atau kecil;
3. Bergabung dalam suatu koperasi/yayasan atau membentuk koperasi/yayasan
baru dan bergerak di bidang usaha perikanan skala mikro atau kecil;
4. Memiliki pengalaman usaha di bidang perikanan budidaya sekurang-kurangnya 3
(tiga) siklus produksi, dibuktikan dengan surat keterangan dari Dinas
Kabupaten/Kota;
5. Tidak menerima bantuan sejenis dari instansi pemerintah pada tahun yang sama
dibuktikan dengan surat keterangan dari Dinas Kabupaten/Kota;
6. Ketua kelompok Penerima bantuan menandatangani surat pernyataan
bermaterai, yang memuat kesediaan menerima barang bantuan, mengelola
barang yang diterima dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan, dan diketahui
oleh pengurus koperasi/yayasan dan kepala desa;
7. Ketua kelompok Penerima bantuan menandatangani surat pernyataan
bermaterai, yang memuat Kesediaan memberikan keterangan yang benar
terhadap aparat pengawas internal maupun eksternal, dan diketahui oleh
pengurus koperasi/yayasan;
8. Penerima bantuan menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) barang
dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
4.4 Identifikasi dan Verifikasi Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut
Kegiatan identifikasi dan verifikasi kawasan kebun bibit rumput laut dilakukan
oleh Dinas Kabupaten/Kota dan/atau Direktorat Perbenihan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan. Identifikasi dan verifikasi dilakukan dalam
penentuan lokasi dan calon penerima bantuan kebun bibit rumput laut. Hasil
identifikasi calon penerima bantuan akan ditetapkan oleh KPA sebagai penerima
4.5 Mekanisme Penyaluran Paket Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut
Penyaluran paket bantuan kebun bibit rumput laut dilaksanakan melalui proses
lelang. Proses lelang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Penyaluran paket bantuan kebun bibit rumput laut dilakukan
setelah diperoleh data penerima paket bantuan sesuai Surat Keputusan KPA tentang
Penetapan Penerima Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut.
4.6 Pembinaan Pasca Bantuan
Pembinaan pasca pemberian bantuan dilakukan oleh Tim Teknis dan pembina
baik di tingkat pusat maupun daerah yang meliputi bimbingan teknis, pemantauan dan
V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Pembangunan
Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun 2016 dilakukan oleh Tim Monitoring dan
Evaluasi. Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan kepada Direktur Jenderal cq
Direktur Perbenihan ditembuskan ke Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas Provinsi serta
Dinas yang membidangi pembinaan koperasi dan UKM di tingkat kabupaten/kota.
Laporan monitoring dan evaluasi terdiri dari jumlah unit kebun bibit, perkembangan
produksi dan distribusi.
Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan akan digunakan sebagai
bahan informasi perkembangan kegiatan dan menjadi tolok ukur penilaian kinerja
Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas Provinsi dalam pengembangan kebun bibit rumput
laut serta pengalokasian anggaran tahun berikutnya.
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh UPT sesuai dengan peta zonasi
wilayah monitoring sebagaimana Gambar 4.
VI. PENUTUP
Kegiatan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut diharapkan dapat
menjadi pemacu serta memberikan dukungan kepada para pembibit rumput laut dan
pembudidaya agar terus memproduksi bibit rumput laut bermutu dalam rangka
mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya.
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA,
ttd.
SLAMET SOEBJAKTO
Lampiran 1. Kuesioner Identifikasi / Verifikasi Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Nomor telepon / Handphone Faximile/ E-mail 9 Produksi riil rata-rata
(ton/tahun)
:
10 Jumlah siklus / tahun : 11 Daerah Pemasaran :
12 Harga Jual :
CEKLIST PERSYATAN CALON PENERIMA BANTUAN
No Persyaratan Ya Tidak Keterangan
A Calon Lokasi
1 Lokasi lahan sesuai untuk kegiatan pembibitan rumput laut serta memiliki aksesbilitas dan dapat dijangkau 2 Lokasi lahan dapat ditanggulangi dari
potensi pencemaran air B Calon Penerima Bantuan
1 Tergabung dalam kelompok Dibuktikan dengan fotokopi pengukuhan kelompok 2 Memiliki badan hukum dalam bentuk
koperasi/yayasan
Dibuktikan dengan fotokopi dan surat pernyataan
3 Memiliki pengalaman usaha minimal 3 siklus produksi
Dibuktikan dengan surat pernyataan
4 Bersedia untuk melengkapi dan menandatangani berkas administrasi yang dipersyaratkan
Catatan :
Tim Identifikasi/Verifikasi :
1. ... : ...
2. ... : ...
Tembusan :
Lampiran 2. Format Surat Pernyataan Kelompok Calon Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut
SURAT PERNYATAAN KELOMPOK CALON PELAKSANA
PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ...
Dalam rangka pelaksanaan bantuan perbenihan, dengan ini menyatakan :
1. Lahan usaha perikanan budidaya yang kami pergunakan sesuai peruntukannya sebagai lahan usaha perikanan budidaya dan memiliki aksesibilitas dapat dijangkau serta dapat ditanggulangi dari potensi pencemaran.
2. Kelompok kami berbadan hukum dalam bentuk koperasi/yayasan atau tergabung dalam koperasi/yayasan yang bergerak di bidang usaha perikanan skala mikro atau kecil. 3. Kelompok kami telah memiliki pengalaman di bidang usaha perikanan budidaya minimal
3 siklus produksi.
4. Siap melaksanakan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut tahun 2016 dan mengelola barang yang diterima dan akan dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya.
5. Siap memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal maupun eksternal Pemerintah.
6. Siap untuk melengkapi berkas administrasi yang dibutuhkan dan menandatanganinya.
Demikian surat pernyataan kami, untuk dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk melaksanakan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut.
..., ... ... 2016
Dinas Perikanan / yang membidangi perikanan Kabupaten/Kota ...
(………..)
KOP SURAT KELOMPOK
Lampiran 3. Format Surat Pemberitahuan Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut
..., ... 2016 Nomor :
Hal : Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Lampiran : 1 (satu) berkas
Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya di –
Jakarta
Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 51/PER-DJPB/2016 tanggal 4 April 2016 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun 2016, bersama ini terlampir kami sampaikan Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut tahun 2016 di wilayah kerja kami dan kelengkapan dokumen administrasi yang telah diverifikasi, kelengkapan dokumen administrasi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Surat pernyataan kelompok
2) Rekapitulasi kelompok pelaksana pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut 3) Surat Pernyataan Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ...
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak, diucapkan terimakasih.
Lampiran . Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut
No
Kelompok Lokasi Usulan Bantuan
Nama Jenis
Bantuan Jumlah
Desa
/Kelurahan Kecamatan
Kabupaten/ Kota
Jenis
Bantuan Jumlah
Kepala Dinas Perikanan
Kabupaten / Kota ...
...
Lampiran 4. Format Surat Pernyataan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota
SURAT PERNYATAAN
KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN/KOTA ……...
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ... NIP : ...
Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota ... Alamat : ...
Berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit
Rumput Laut TA.2016 di Kabupaten/Kota ..., dengan ini menyatakan bahwa:
1. Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut sebagaimana yang
diidentifikasi dan diseleksi adalah benar-benar layak (sebagaimana diatur di dalam Pedoman
Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun 2016) mendapat bantuan
dimaksud.
2. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput
Laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya),
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota ... akan melakukan pembinaan
dan pendampingan serta pemantauan atas pemanfaatan kegiatan Pelaksanaan
Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut dari Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya untuk memacu tumbuh dan berkembangnya usaha budidaya rumput laut;
3. Melakukan evaluasi hasil dan dampak pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit
Rumput Laut serta melaporkan hasilnya ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan
ditembuskan ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta Direktorat Perbenihan.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
... ,... ... 2016
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten/Kota ...
... NIP. ...
KOP SURAT DINAS KABUPATEN/KOTA
Lampiran 5. Format Berita Acara Serah Terima
BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
Pada hari ini..., tanggal ... yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ...
Jabatan : Kepala Dinas KP Kab/Kota, selaku Penanggung Jawab Kegiatan Bantuan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA penetapan Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut di Kabupaten/Kota ...
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Barang yang diperoleh dengan menggunakan Dana Tugas Pembantuan pada Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota ... Tahun Anggaran 2016 dengan ketentuan sebagai berikut:
PIHAK KEDUA telah menerima barang bantuan langsung masyarakat bidang kelautan dan perikanan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, berupa Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut sejumlah .... (...) kawasan dalam rangka mendukung pelaksanaan program dan kegiatan serta peningkatan kesejahteraan pembudidaya. Selanjutnya PIHAK KEDUA menyatakan bahwa barang bantuan yang diterima akan dikelola dan digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan Pedoman Teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.